Laman

Minggu, 25 Maret 2012

Sinopsis Greatest Love Episode 11

Ae Jung berusaha melepas pelukan Dokko Jin.
Tapi Dokko Jin mempererat pelukannya dan meminta Ae Jung diam dia sedang recharge.
Para wartawan akan segera tiba protes Ae Jung  Tapa kau tidak pernah recharge teleponmu? kau memerlukan setidaknya satu garis untuk bisa menjalankan ponselmu biarkan aku recharge satu garis saja Ae
Jung terdiam Dokko Jin memejamkan matanya dan beristirahat di bahu Ae Jung Ae Jung lama-lama tidak tahan dan melepaskan diri.
Aku mematikan dayanya pergilah recharge ke tempat lain aku bukan chargermu.
Dokko Jin kecewa dan berbalik Ae Jung bertanya Dokko Jin mau ke mana karena Ae Jung berhenti mengecasnya maka ia perlu recharge dirinya dengan makanan. Ia minta Ae Jung memasakkan kari untuknya Ae Jung tidak mengerti mengapa Dokko Jin bersikap santai di saat genting seperti ini.
Dokko Jin tetap meminta Ae Jung memasak untuknya Ae Jung menyuruh Dokko Jin makan sendiri dia mau pulang Dokko Jin berkata Ae Jung tidak bisa pulang sekarang karena reporter mungkin sudah datang
Ae Jung terkejut.
Dokko Jin pergi ke jendela dan menunjuk mobil putih yang terlihat Dokko Jin yakin itu wartawan karena satu-satunya mobil putih di lingkungan itu adalah mobilnya dan lagi Ae Jung tidak melihat mobil itu saat Ae Jung masuk.
Benar saja di luar para wartawan sudah datang dan sedang menunggu Dokko Jin keluar.
Ae Jung menundukkan kepala pasrah Dokko Jin menambahkan sepertinya mereka akan terkurung di dalam rumah selama 2-3 hari Ae Jung terkejut 2-3 hari?
Dokko Jin membenarkan selama 2-3 hari hidup bersama pasti akan menimbulkan cukup masalah apalagi kamar mandinya berkonsep terbuka.
Melihat wajah Ae Jung yang panik Dokko Jin menenangkannya ia akan tidur di lantai bawah.
Aku harus keluar dari sini walau aku harus menggali jalanku keluar ujar Ae Jung kesal.
Melihat kau begitu resah baiklah aku akan mengungkap rahasia dari rumah ini tempat ini punya jalan keluar darurat kau tahu? seperti batman yang punya jalan keluar darurat lalu keluar dengan mobilnya sistemnya sama kita akan menggunakan mobil ini dan melarikan diri Dokko Jin menunjuk mobil kuno kuning di belakangnya.
Tentu saja Ae Jung tidak percaya itu bahkan bukan mobil sungguhan Dokko Jin berkata mobil itu sungguhan dan bisa berlari kencang bagaimana bisa mobil itu melewati pintu masuk tanya Ae Jung curiga bukan melewati pintu masuk tapi pintu otomatis (di bawah mobil) yang akan terbuka dalam keadaan darurat sahut Dokko Jin
Ae Jung masih tidak percaya Dokko Jin berkata ia membutuhkan energi untuk melarikan diri jadi sebaiknya mereka makan dulu.
Itu bohong bukan? tanya Ae Jung.
Mari makan dulu dan aku akan menjelaskan semuanya bujuk Dokko Jin.
Jenny memarahi Ae Hwan karena telah membiarkan Ae Jung pergi ke rumah Dokko Jin.
Jenny khawatir hati Ae Jung goyah kembali jika mengetahui Dokko Jin memukul manajer Jang karena dirinya.
Pil Joo datang ke restoran Jenny dan ingin bicara dengannya.
Ae Jung terpaksa mamasak untuk Dokko Jin.
Walau dengan wajah cemberut.
Dokko Jin melihat tangan Ae Jung yang di perban dan mulai meniupinya dengan penuh kasih sayang.
Apa yang kau lakukan? tanya Ae Jung.
Dokko Jin meraih tangan Ae Jung dan meniupi perbannya aku meniupnya agar terasa lebih baik jawab Dokko Jin Ae Jung memandang Dokko Jin dengan seksama apa itu berarti kau memang melakukannya?
Dokko Jin tidak menjawab Ae Jung menarik tangannya dan menyuruh Dokko Jin meniupi luka manajer Jang saja Ae Jung menyuruh Dokko Jin mengambil kentang. Tidak kentang tidak boleh di bunuh di rumah ini sama seperti jika kau ingin makan ikan panggang maka pangganglah ikan di akuarium ini seperti ikan kentang seharusnya dipelihara Dokko Jin melirik ke atas tempat kentangnya bersemayam.
Ae Jung tidak bisa melihat kentang yang ditumbuhkan Dokko Jin tapi ia mengerti arti kentang.
Dokko Jin makan dengan lahap dan berkata rasanya tetap enak walau tanpa kentang.
Ae Jung bertanya lagi tentang jalan keluar dari rumah Dokko Jin.
Dokko Jin mengajak Ae Jung menaiki mobil kuno kuningnya ia bertanya ke mana tujuan Ae Jung.
Lorong keluar stasiun Gangnam ke-4 atau pintu belakang mall Yuksan? Ae Jung memperhatikan keadaan sekelilingnya mencari-cari siapa tahu ada tombol atau ruang tersembunyi yang akan mengeluarkannya dari rumah Dokko Jin ia bertanya apa ada lantai otomatis yang bisa turun ke basement?
Goo Ae Jung apa benar-benar tidak ada tenpat yang ingin kau tuju denganku?
Aku punya banyak banyak tempat ynag ingin kutuju denganmu bukan di manapun tempat itu jika hanya ada kau tempat itu akan menjadi tempat yang ingin kutuju.
Kau gila bukan aku yang gila aku sampai percaya padamu dan duduk di sini berarti aku benar-benar gila gumam Ae Jung sambil berusaha keluar dari mobil Dokko Jin memegang bahu Ae Jung agar mendengar perkataannya lebih lanjut Dokko Jin berkata jantungnya rusak sama seperti mobil itu Ae Jung terlihat khawatir. Dokko Jin menjelaskan jantungnya sudah berada di luar rentang normal 60-90 itulah sebabnya ia terus menempel pada Ae Jung apa bisa diperbaiki tanya Ae Jung cemas tentu saja jawab Dokko Jin yakin setelah diperbaiki semuanya akan normal kembali dan setelah itu ia akan melewati Ae Jung. Ia meminta Ae Jung tidak terpengaruh dengan rusaknya Dokko Jin karena Ae Jung akan terluka Ae Jung kesal karena Dokko Jin selalu bersikap seenaknya baiklah kau bisa mengejarku sekuat hatimu dan aku akan terus menghindar karena mobil ini rusak suatu saat akan berhenti juga kan? sindir Ae Jung. Dokko Jin menatap Ae Jung benar sampai aku berhenti mengejar teruslah menghindar Goo Ae Jung, Ae Jung heran melihat Dokko Jin yang tidak seperti biasanya.
Dokko Jin keluar dari rumahnya di dampingi Jae Suk.
Para wartawan segera mengerumuninya Dokko Jin mengangkat tangannya dan mengumumkan tidak ada yang ingin ia katakan.
Sementara itu Ae Jung masih di dalam mobil kuning di rumah Dokko Jin menunggu keadaan di luar aman ia memikirkan perkataan Dokko Jin ia pikir mobil yang mewah seperti ini baru bisa dinaiki oleh seseorang sepertinya jika sudah rusak ia bergumam agar mobil cepat di perbaiki dan pergi menurut jalannya sendiri.
Pil Joo bertanya pada Jenny mengapa manajer Jang memperlakukan Ae Jung seperti itu.
Jenny dan Ae Hwan mnejelaskan bahwa Ae Junglah yang membubarkan Kukbeo Sonyeo dan manajer Jang mengalami banyak kerugian saat itu tapi Ae Hwan pun tidak tahu mengapa 10 tahun lalu mendadak Ae Jung memutuskan unutk membubarkan Kukbeo Sonyeo. Jenny yakin ada sesuatu berkenaan dengan Mi Na, Pil Joo ingat Mi Na pernah menemuinya dan mengatakan Ae Jung adalah penyelamatnya juga Ae Jung yang menghindar bertemu dengan Mi Na. Jenny berkata ia sudah memohon agar Ae Jung mengatakan penyebabnya tapi Ae Jung tidak pernah mengatakannya Ae Hwan berkata manajaer Jang memiliki banyak alasan untuk membenci Ae Jung tapi apa yang dilakukannya hari ni sudah keterlaluan Ae Hwan kelepasan bicara bahwa Dokko Jin yang memukul. Manajer Jang seharusnya dia yang melakukannya sebagai kakak
Jenny menyikut Ae Hwan melihat wajah Pil Joo yang murung Jenny terpaksa menjelaskan Dokko Jin memang melakukannya Pil Joo bertanya apa Ae Jung sudah tahu Jenny berkata seharusnya Ae Jung sudah tahu karena ia pergi ke rumah Dokko Jin wajah Pil Joo bertambah murung menderita tepatnya.
Dokko Jin menemui manajer Jang ia meminta maaf karena tidak bisa mengendalikan diri dan memukulnya.
Apapun alasannya memukul orang lain tidaklah dibenarkan manajer Jang menerima permintaan maaf Dokko Jin tapi rupanya tidak selesai di sana manajer Jang dengan angkuh berkata jika terjadi lagi di kemudian hari ia tidak akan begitu berbesar hati aku juga datang untuk memberitahumu jika terjadi lagi maka aku tidak akan berbaik hati padamu sahut Dokko Jin dengan tenang. Manajer Jang terkejut Dokko Jin melepas kacamata hitamnya dan menunjuk manajer Jang jika kau berani melukai Goo Ae Jung lagi aku tidak akan melepaskanmu.
Manajer Jang menertawakan Dokko Jin yang melakukan hal ini demi Ae Jung ia memperingatkan Dokko Jin bahwa image Dokko Jin yang di bangun dengan susah payah akan hancur ia bahkan mengancam untuk menggerakkan massa coba saja tapi jika kau mengacau dengan gunung kau akan terkubur oleh longsorannya dan mati sahut Dokko Jin tanpa merasa terancam sedikitpun. Manajer Jang menyadari kebenaran kata-kata Dokko Jin dan menarik ancamannya Dokko Jin mendekati wajah manajer Jang dan mencoba meniup lukanya
seseorang menyuruhku melakukannya anggap saja sebagai suatu kehormatan. Manajer Jang tidak habis pikir mengapa Dokko Jin bertindak sejauh itu untuk Ae Jung, Dokko Jin berkata ia adalah senior Ae Jung yang menjunjung kebenaran sedangkan manajer Jang adalah seorang pria kejam yang telah memukul wanita tidak berdaya ia menekankan masalah ini selesai sampai di sini jika manajer Jang menyebarkan rumor maka Dokko Jin akan menuntut.
Untuk meredam berbagai spekulasi ketidakhadiran Dokko Jin dalam acara Korean Film Award kepala Moon berencana untuk menggunakan alasan kesehatan mereka akan mengatakan jantung Dokko Jin mendadak terganggu. Ia kesal karena Dokko Jin melewatkan kesempatan menerima penghargaan itu di atas panggung Moon menyodorkan sebuah kotak pada Dokko Jin.
Dokko Jin membukanya dan mengambil piala aktor terbaik yang seharusnya diterimanya pada acara Korean Film Award.
Ia tersenyum aku pasti akan terlihat tampan dan keren sungguh di sayangkan sepertinya ia tidak sungguh-sungguh menyesal telah memukul manajer Jang dan tidak hadir dalam acara award itu. Kepala Moon menyuruh Dokko Jin pergi ke Hollywood sesuai jadwal untuk menyembuhkan dirinya ia yakin Dokko Jin akan sembuh karena itu ia sangat terkejut ketika Dokko Jin memberitahunya bahwa ia tidak akan pergi.
Kepala Moon : apa? kau tidak mau jadi superhero?
Aku tidak akan ke Hollywood untuk menjadi superhero cukup menjadi Dokko, Dokko Jin yang bermartabat yang melindungi bintang perusahaan maksudnya adalah Ae Jung.
Sebenarnya ada apa denganmu? Goo Ae Jung sudah mengatakan dengan jelas ia tidak menyukaimu jadi mengapa kau masih seperti ini?
Itulah bagusnya ia menolakku tidak akan ada skandal jangan khawatir Dokko Jin menenangkan kepala Moon, kepala Moon tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Dokko Jin menaruh piala penghargaannya di sebelah tanaman kentang yang di peliharanya.
Ia berpikir tanamannya tumbuh dengan subur apa mungkin suatu saat akan berbunga Dokko Jin memegang dadanya.
Jika tumbuh bunga bukankah artinya sudah tidak ada racun lagi?
Keesokan harinya muncul headline news di berbagai surat kabar bahwa Dokko Jin pernah menjalani operasi jantung dan ia tidak bisa menerima penghargaan karena jantungnya tidak berfungsi normal.
Masyarakat merasa khawatir dengan kesehatan Dokko Jin.
Se Ri menemui Dokko Jin ia juga baru tahu Dokko Jin pernah mengalami operasi jantung dan bertanya mengapa Dokko Jin tidak pernah memberitahunya.
Dokko Jin berkata mereka tidak pernah benar-benar menjalani hubungan dekat hanya terbatas teman jadi untuk apa memberitahu Se Ri, Se Ri juga tahu Dokko Jin memukul manajer Jang karena Ae Jung apa kau benar-beanr menyukainya? tanya Se Ri senang Dokko Jin bertanya mengapa Se Ri bergitu senang Se Ri akan melepas Dokko Jin jika Dokko Jin sungguh-sungguh menyukai Ae Jung dan ia berharap hubungan mereka berhasil. Dokko Jin curiga ada sesuatu di balik itu ia tahu Se Ri adalah tipe orang yang berbaik-baik hanya jika menginginkan sesuatu Se Ri akhirnya mengaku ia menyukai Pil Joo dan berharap Dokko Jin menjalin hubungan dengan Ae Jung hingga ia berkesempatan mendekati Pil Joo. Dokko Jin mengatakan ia tidak akan melangkah lebih jauh dengan Ae Jung jadi sebaiknya Se Ri membiarkan dokter itu sendiri Se Ri terkejut apa kau kalah dari dokter itu? ini bukan kompetisi  kilah Dokko Jin hanya saja hal itu tidak akan terjadi.
Se Ri menemui Pil Joo dan menceritakan Dokko Jin memukul manajer Jang demi Ae Jung dengan harapan Pil Joo menjauh dari Ae Jung, Pil Joo berkata ia sudah tahu ia bertanya apa Se Ri pura-pura sakit hanya untuk memberitahu hal itu Se Ri berkata ia benar-benar merasa sakit karena Dokko Jin di sebelah kanan Ae Jung dan Pil Joo di sebelah kiri. Sepertinya hatimu yang sakit tapi jika hatimu sakit karena kau tidak berhati baik semua obat di klinik ini tidak akan bisa menyembuhkanmu semua yang kau sebut kejujuran sebenarnya datang dari hatimu yang cemburu bukan? kata Pil Joo. Se Ri bersikeras dia tidak cemburu hanya saja hal yang ia inginkan direbut oleh orang lain ia bertanya apa Pil Joo juga tidak cemburu Pil Joo terdiam akhirnya ia mengakui ia juga sangat cemburu ia minta maaf karena telah berkata keras pada Se Ri, Se Ri meminta Pil Joo tidak memarahinya lagi ia juga sudah merasa berat Pil Joo mengangguk.
Ae Jung sedang sendirian di kantor membubuhkan tanda tangan pada fotonya ketika Jae Suk masuk membawa baliho iklan Dokko Jin.
Ae Jung menghela nafas sedikit iri dengan ketenaran Dokko Jin, Jae Suk memberi semangat lalu pergi
Ae Jung meneruskan menandatangani tapi ia merasa diperhatikan oleh baliho Dokko Jin ia melihat baliho itu seakan mendengar tawa Dokko Jin.
Jangan lihat aku kau berkata kau rusak jadi mengapa kau terus memandangiku? dan kau bisa tertawa? tidak bisa begini Ae Jung berbicara sendiri.
Ae Jung merasa terganggu dengan kehadiran Dokko Jin memutuskan mengubah posisi baliho agar tidak menghadap ke arahnya tidak cukup sampai di situ Ae Jung mulai memukul-mukul baliho itu sambil memarahinya. Tanpa sengaja spidol di tangannya menyentuh baliho hingga ada noda di wajah Dokko Jin, Ae Jung berusaha membersihkannya dengan tissue dan sedikit air liur. Dokko Jin masuk saat melihat Ae Jung sedang memeluk balihonya meniup dan menggosok lalu tersenyum puas Ae Jung senang karena nodanya berhasil hilang Dokko Jin mengira Ae Jung melampiaskan perasaannya pada baliho karena tidak bisa melakukannya pada Dokko Jin asli.
Ia berpose seperti posenya di baliho dan menyuruh Ae Jung melakukannya pada Dokko Jin yang nyata.
Ae Jung mencoba menjelaskan bahwa ia hanya membersihkan baliho Dokko Jin yang ternoda tapi Dokko Jin tidak percaya dan menyuruh Ae Jung menyentuhnya.
Tentu saja Ae Jung menganggap Dokko Jin orang aneh dan berjalan melewatinya Dokko Jin kecewa.
Dokko Jin duduk di depan Ae Jung Dokko Jin berkata Ae Jung pintar menghindarinya.
Aku sudah terbiasa dengan gurauanmu sahut Ae Jung cuek.
Kalau begitu apapun yang kulakukan anggap saja sebagai gurauan.
Ae Jung tidak menjawab.
Jika aku berkata aku ingin menyebarkan rumor di surat kabar bahwa kita berkencan itu adalah gurauan.
Ding-dong
Dan jika aku berkata lusa aku akan menikahimu itu juga gurauan.
Ding-dong
Dan jika lusa aku berkata aku akan mati itu juga gurauan.
Ae Jung melirik Dokko Jin Dokko Jin memberi isyarat agar Ae Jung menjawab Ding-dong tapi Ae Jung malah marah karena kematian bukanlah sesuatu untuk di guraukan Dokko Jin tersenyum dan mengingatkan bahwa ia adalah ddongko Dokko Jin dengan mulut ddong-ko. Dokko Jin melihat banyaknya foto yang harus ditandatangani Ae Jung ia memberi obat pada Ae Jung (untuk mengatasi rasa lelah) dan menyuruhnya memakannya sebagai suatu kehormatan karena itu adalah obat yang diiklani Dokko Jin lalu Dokko Jin meninggalkan Ae Jung. Ae Jung bingung dengan sikap Dokko Jin Ia pikir Dokko Jin sedang mempermainkannya kau melukaiku lalu memberiku obat apa kau sedang mempermainkanku?
Manajer Jang dijenguk oleh temannya sesama manajer artis ia kesal karena tidak bisa membocorkan bahwa Dokko Jin yang memukulnya bahkan kepada temannya ia bertanya mengenai Hui Dokko Jin selebritis yang dulu kekasih Mi Na. Temannya yang dulu menjadi manajer Hui Dokko Jin mengatakan bahwa Hui Dokko Jin ada di Cina sekarang manajer Jang ingin mencari keberadaan Mina melalui Hui Dokko Jin Ia pikir dengan menemukan Mi Na maka ia bisa menemukan kelemahan Ae Jung.
Jae Suk menemani Dokko Jin menonton film Iron Man.
Apa kau tidak jadi ke Hollywood karena kak Ae Jung? tanya Jae Suk.
Dokko Jin menjelaskan ia tidak bisa pergi karena masalah yang ditimbulkannya ia harus tetap menjadi gunung agar manajer Jang tidak berani menyentuh Ae Jung.
Jae Suk menanyakan hasil tes jantung Dokko Jin.
Kau mungkin tidak akan menjadi manajerku lebih lama lagi jawab Dokko Jin.
Jae Suk tertegun Dokko Jin mengingatkan Jae Suk syarat-syarat untuk menjadi manajernya yaitu harus bisa membaca situasi dan tidak boleh sembarangan bicara Dokko Jin meminta Jae Suk tetap seperti itu artinya Jae Suk tidak boleh mengatakan kondisi Dokko Jin pada siapapun Jae Suk mengusap air matanya.
Dokter Jeong mengadakan pertemuan dengan para dokter untuk membicarakan dan merencanakan operasi jantung Dokko Jin ia memerintahkan proyek operasi Dokko Jin di rahasiakan baik-baik.
Dokko Jin menemui dokter Jeong, dokter Jeong berkata operasi jantung Dokko Jin akan dilaksanakan sebulan lagi Dokko Jin ingat pada operasi pertama jantungnya harus dihentikan beberapa saat kali ini pun demikian tapi dokter Jeong meyakinkan Dokko Jin jantungnya akan berdetak kembali atau berhenti selamanya sahut Dokko Jin. Dokter meminta Dokko Jin berpikir positif bukankah lagu Dugeun Dugeun yang telah membuat jantung Dokko Jin berdetak kembali ada di samping Dokko Jin sekarang? Dokko Jin merasa dirinya terlalu egois jika membiarkan Ae Jung tetap berada di sisinya jadi ia bertekad menahan perasaannya.
Tapi Dokko Jin sangat merindukan Ae Jung ia berusaha mengontrol pikirannya untuk tidak menemui Ae Jung.
Awalnya ia mencoba bertahan 3 kali tapi tidak berhasil.
Akhirnya ia memutuskan menahan 30 kali.
Hasilnya? gagal total.
Dokko Jin pergi ke rumah Ae Jung setelah mengontrol pikirannya 300 kali ia memutuskan ia butuh dicas ia bermaksud untuk melihat Ae Jung lalu pergi.
Tapi ia hanya menemukan Ding-Dong.
Ae Jung sedang pergi Ding-Dong membawa bangku plastik ketika Dokko Jin menanyakan untuk apa Ding-Dong membawa bangku Ding-Dong memasang wajah memelas dan meminta bantuan Dokko Jin ternyata ia ingin Dokko Jin menolongnya mengambil konsol game yang ditaruh di atas lemari dapur yang tinggi. Dokko Jin mengambilkan konsol game itu dan memberikannya pada Ding-Dong begitu tahu Ae Jung yang menaruh konsol game itu di atas lemari. Dokko Jin buru-buru meminta Ding-Dong tidak memberitahu Ae Jung kalau dia yang mengambilkannya sebagai bukti Dokko Jin menaruh bangku di dekat lemari dapur agar terlihat seakan Ding-Dong mengambil sendiri game tersebut.
Paman apakah kau ke sini untuk diam-diam melihat bibiku? tanya Ding-Dong.
Astaga Ding-Dong diam-diam melihat akan menjadikanku seorang penguntit hidung belang aku datang untuk melihatnya secara resmi.
Ding-Dong mengangguk ia pamit pergi sebentar ke rumah temannya untuk menukar game dan meminta Dokko Jin menunggunya Dokko Jin mempergunakan kesempatan itu untuk melihat-lihat rumah Ae Jung.
Ia senang melihat botol minuman yang diiklankan olehnya.
Tapi kesenangannya hilang ketika melihat obat herbal dari Pil Joo ia memutuskan mengambil sebungkus.
Ia melewati kamar Ae Jung ia ingin melihat-lihat kamar itu tapi ia menghentikan kakinya karena itu akan membuatnya menjadi penyusup tapi Dokko Jin sangat penasaran.
Tok tok tok Dokko Jin mengetuk dinding kamar Ae Jung lalu masuk.
Seperti Dokko Jin kamar Ae Jung juga berkonsep terbuka.
Dokko Jin melihat-lihat dan menemukan krim wajah Ae Jung yang terbuka di atas meja.
Dokko Jin menghirupnya hmmm aroma Goo Ae Jung, Dokko Jin menotolkan sedikit krim itu di atas bibirnya agar ia bisa terus menghirup aroma Goo Ae Jung.
Hyung Gyu tiba-tiba terdengar suara Ae Jung.
Dokko Jin sangat terkejut dan tidak sengaja menjatuhkan obat herbal Pil Joo, Ae Jung masuk ke rumah dan memanggil Hyung Gyu saking paniknya Dokko Jin menginjak obat herbal itu hingga muncrat ke mana-mana Dokko Jin mencari-cari kain untuk mengelapnya ia mengambil kain di atas meja  yang ternyata celana pendek Ae Jung sejarah terulang kembali.
Dokko Jin mengantungi celana itu dan berjalan menaiki kasur Ae Jung saat melompat turun dari kasur kakinya terkilir Dokko Jin menutup mulutnya agar tidak berteriak kesakitan.
Ia bersembunyi di balik rak pakaian Ae Jung.
Ae Jung merasa mendengar sebuah suara tapi saat ia hendak memeriksa ayahnya dan Ae Hwan pulang mereka baru saja membeli semangka dan mengajak Ae Jung makan semangka di luar rumah Ae Jung hendak berganti pakaian dulu nanti ia akan meyusul ke luar.
Dokko Jin terus bersembunyi tapi matanya terbelalak melihat Ae Jung membuka kancing pakaiannya.
Ia menutupi matanya cuma 2 detik terus tangannya melorot untunglah Ae Jung belum membuka pakaiannya ia mencari-cari celana pendeknya.
Tiba-tiba ia mendengar suara mencurigakan Ae Jung mulai ketakutan lalu ia melihat noda tapak kaki di atas kasurnya melihat situasi kurang menguntungkan Dokko Jin berbisik memanggil Ae Jung, Ae Jung tidak mengenali Dokko Jin karena hanya mata yang terlihat olehnya ia mulai panik memanggil Ae Hwan.
Dokko Jin cepat-cepat keluar dari tempat persembunyiannya dan menangkap Ae Jung ia menutup mulut Ae Jung agar tidak berteriak setelah melihat Dokko Jin barulah Ae Jung agak tenang.
Ae Jung panggil Ae Hwan sambil masuk ke rumah dengan panik Dokko Jin masuk ke dalam selimut dan berbaring bersembunyi di sebelah Ae Jung.
Ae Hwan heran melihat Ae Jung tidur dengan selimut pada cuaca sepanas ini.
Ia terkejut melihat kaki Ae Jung yang kotor padahal itu kan kaki Dokko Jin yang habis nginjek obat herbal untunglah Ae Hwan tidak curiga ia menyuruh Ae Jung cuci kaki sebelum tidur.
Setelah keadaan aman Dokko Jin keluar dari selimut.
Ae Jung bertanya apa yang sedang dilakukan Dokko Jin di rumahnya.
Dokko Jin sedang berusaha menjelaskan ketika Ae Jung mencium aroma familiar di wajah Dokko Jin
itu adalah aroma creamku Ae Jung mengendus-endus wajah Dokko Jin kau mencuri dan memakai creamku? tanya Ae Jung mulai ketakutan.
Saat Dokko Jin hendak berbicara Ae Jung menemukan celana pendeknya yang ternoda obat herbal di saku celana Dokko Jin apalagi ada noda telapak tangan di bagian bokong. Tunggu bukan seperti itu apa kau pikir aku ini penguntit hidung belang? aku adalah Dokko, Dokko Jin aku bahkan mengetuk dan masuk dengan sopan. Ae Jung percaya Dokko Jin bukan orang seperti itu tapi bagaimana cara Dokko Jin keluar rumahnya saat ada ayah Ae Jung dan Ae Hwan di luar rumah Dokko Jin tidak tahu dan menanyakannya pada Ae Jung Ae Jung menyuruh Dokko Jin mengikutinya ke jalan keluar lain dari beranda.
Sesampai di luar Dokko Jin mengaduh kesakitan karena kakinya yang terkilir Ae Jung membawakan sandal Dokko Jin.
Jika aku melaporkanmu ke polisi kau pasti akan ditangkap Dokko, Dokko Jin menyusup masuk ke rumah Goo Ae Jung memakai creamnya dan mencuri celananya aku akan membiarkanmu kali ini karena aku tidak ingin berita seperti itu muncul di surat kabar besok pergilah.
Aku akan pergi setelah beristirahat sebentar pergelangan kakiku benar-benar sakit Ae Jung mengompres kaki Dokko Jin yang terkilir dengan handuk hangat Dokko Jin terus menatapnya.
Mangapa kau datang ke sini? tanya Ae Jung.
Untuk merecarge.
Dokko Jin pelan-pelan menyentuhkan dahinya ke dahi Ae Jung ia memejamkan matanya dan bergumam biarkan aku menambah satu baris saja.
Ae Jung bertanya apa kerusakan Dokko Jin benar-benar serius? Dokko Jin berkata ia sudah mempersiapkan diri untuk di perbaiki tapi saat ini ia perlu di recarge Ae Jung tidak bertanya apa-apa lagi dan membiarkan Dokko Jin mengecas ia memegangi kaki Dokko Jin sementara Dokko Jin memegangi wajah Ae Jung.
Dokko Jin melepaskan peganganya dan menghela nafas panjang aku bisa gila keluhnya.
Kenapa?
Akan baik sekali jika aku bisa membawamu ke rumahku sebagai chargerku Goo Ae Jung aku rusak aku harus menunggu sebulan untuk diperbaiki bisakah kau berada di sisiku sepanjang waktu itu?
Bagaimana kau bisa mengatakan hal itu? hanya untuk satu bulan? bukannya cinta kau berkata kau rusak dan hanya sebulan?
Benar kumohon kau bersamaku hanya sepanjang waktu itu.
Dan setelah kau diperbaki kau berkata kau akan melewatiku dan mengacuhkanku dengan dingin? mengapa kau melakukan ini padaku? tanya Ae Jung kesal.

Anggap saja aku ini mobil rusak yang bisa mendapatkan kecelakaan kapan saja jadi kau ambil kemudinya dan jangan biarkan itu terjadi baterai mobil itu sekarat dan mungkin berhenti sebelum sebulan jadi tolong cas baterai itu tinggallah di sisiku aku akan bersikap baik padamu. Kalau begitu katakan padaku dengan benar bahwa kau menyukaiku dan ingin aku di sisimu Dokko Jin tidak mau mengatakannya karena ia sudah rusak.
Ae Jung jadi marah dan mengusir Dokko Jin pergi bukannya Ae Jung tidak mengetahui perasaan Dokko Jin padanya tapi ia ingin berada di sisi Dokko Jin sebagai orang yang dicintai Dokko Jin bukan sebagai charger.
Ibu Pil Joo protes pada produser Kim mengenai acara couple making ketika ia mendorong Pil Joo mengikuti acara itu ia tidak pernah menyangka hasilnya seperti ini bahwa Pil Joo bersama Ae Jung sekarang semua undangan perjodohan sama sekali tidak ada ia menuduh tim couple making merancang skenario untuk menaikkan rating. Produser Kim menjelaskan bahwa Pil Joo benar-benar menyukai Ae Jung, ibu Pil Joo menuduh produser Kim menyuruh Ae Jung terus mendekati dan merayu Pil Joo. Produser Kim berkata ironisnya Ae Jung terus tampil demi kelangsungan acara itu walau tidak sesuai dengan perasaannya artinya Ae Jung tidak menyukai Pil Joo seperti Pil Joo menyukainya.
Ibu Pil Joo mengkonfirmasi hal itu dengan mendatangi rumah Ae Jung ia bertanya apa benar Ae Jung tampil hanya untuk kepentingan acara couple making dan bukannya sungguh-sungguh menyukai Pil Joo, ayah Ae Jung berkata ia menganggap Pil Joo orang yang baik. Ibu Pil Joo tidak terkesan semua mak comblang di Gangnam (daerah elit Seoul) juga tahu kalau Pil Joo orang baik jadi Pil Joo hanya dianggap orang baik dan bukan orang yang disukai? tanyanya.
Ding-Dong seru Hyung Kyu, Ae Hwan cepat-cepat menutup mulut anaknya.
Ibu Pil Joo khawatir Ae Jung suatu saat akan mencampakkan Pil Joo di TV Ae Jung tidak akan melakukan itu di depan TV kata ayah Ae Jung meyakinkan tapi ibu Pil Joo juga tidak mau Ae Jung terus berada di acara itu padahal ia tidak menyukai Pil Joo ia mengkhawatirkan apa yang akan terjadi dengan Pil Joo.
Ae Jung menemui Pil Joo ia merasa kasihan pada ibu Pil Joo yang khawatir tanpa alasan bahwa Pil Joo akan terus menjalani hubungan dengan Ae Jung, Pil Joo berkata itu bukan tanpa alsan sejak awal ia memang berniat menjalani sampai akhir. Tapi ia juga mendapat pelajaran dari semua ini jika hati di penuhi oleh seseorang orang lain tidak bisa memasukkinya ia meminta jika Ae Jung peduli padanya walau hanya sedikit saja biarkan orang lain itu (Dokko Jin) pergi.
Kepala Moon menyerahkan demo lagu untuk album terbaru Ae Jung ia juga mengatakan Ae Jung mendapatkan tawaran membintangi iklan kecil untuk surat kabar tapi bagi Ae Jung itu sudah kemajuan besar. Bukankah sudah kukatakan kau akan memperbaiki image burukmu? jika kau terus mempertahankannya kau akan mencapai puncak kedua karirmu kata kepala Moon, kepala Moon meminta Ae Jung membantunya karena ia menganggap Ae Jung orang yang praktis ia minta Ae Jung meyakinkan Dokko Jin untuk pergi ke Hollywood, Ae Jung tidak tahu bagaimana caranya. Kepala Moon mengatakan Dokko Jin adalah orang yang paling bangga dengan dirinya jadi caranya dengan melukai harga diri Dokko Jin dan benar-benar memutuskan hubungan dengan Dokko Jin, Ae Jung mengangguk dengan hati berat.
Malam itu Ae Jung memikirkan apa yang harus ia lakukan Pil Joo dan kepala Moon sama-sama telah memintanya melepas Dokko Jin, Ae Jung memandangi sepatu ketsnya ia ingat ketika Dokko Jin memakaikan sepatu itu juga ketika Dokko Jin tidak bisa mengatakan suka pada Ae Jung karena merasa dirinya rusak.
Ae Jung memasukkan sepatu itu ke dalam plastik untuk di buang ke tempat sampah ia mulai menangis sedih karena harus mengeluarkan Dokko Jin dari hidupnya Hyung Kyu yang terbangun diam-diam ikut menangis.
Manajer Jang memberitahu Se Ri informasi mengenai Mi Na, Han Mi Na telah berganti nama menjadi Han Hye Dokko Jin setelah menikah Mi Na ikut suaminya ke Amerika ia tidak yakin apakah Mi Na masih di Korea. Se Ri berkata ia tahu Mi Na ada di Korea karena ia pernah melihatnya Se Ri berjanji akan mencari Mi Na.
Caranya adalah dengan menanyakan alamat Hye Dokko Jin (Mi Na) pada perawat di klinik Pil Joo tapi perawat tidak di ijinkan memberi informasi pasien pada siapapun perawat itu mengusulkan akan memberi tahu kapan jadwal kunjungan Mi Na berikutnya. Se Ri minta perawat tidak memberitahu Mi Na bahwa ia akan menemuinya ia ingin memberi suprprise pada Mi Na.
Untunglah Pil Joo melihat Se Ri keluar ia bertanya pada perawat apa yang diinginkan Se Ri perawat mengatakan Se Ri menanyakan tentang Han Hye Dokko Jin, Pil Joo tahu Hye Dokko Jin adalah Mi Na dan Mi Na pernah memintanya tidak memberitahu Ae Jung dan Se Ri bahwa ia ada di Korea Pil Joo bertanya-tanya mengapa Se Ri mendadak ingin menemui Mi Na.
Ia menanyakan hal itu pada Jenny, Jenny mengatakan Se Ri dan Mi Na tidak memiliki hubungan yang dekat dan Se Ri tidak akan mau menemui Mi Na, Jenny bingung Pil Joo bisa tahu tentang Mi Na, Pil Joo berbohong ia tahu dari Se Ri.
Dalam perjalanan kembali ke kliniknya Pil Joo menemukan Hyung Kyu yang sedang menangis di tempat sampah ia bertanya apa yang sedang dilakukan Hyung Kyu, Hyung Kyu meminta Pil Joo membantunya mengambil sesuatu yang di buang oleh Ae Jung. Pil Joo membantu Hyung Kyu mengeluarkan barang-barang dari tempat sampah itu dan menemukan sepatu kets Ae Jung, Hyung Kyu mengambilnya dan berterima kasih pada Pil Joo. Bukankah bibimu sudah membuangnya? jika kau membawanya kembali bibimu mungkin tidak akan menyukainya bibi membuangnya bukan karena tidak menyukai sepatu ini bibi menangis ketika membuangnya kata Hyung Kyu mendengar itu Pil Joo merasa sedih.
Hyung Kyu mencuci sepatu kets itu dan menjemurnya.
Di kantor Ae Jung melatih kata-kata yang harus di ucapkannya pada Dokko Jin, Dokko Jin jangan membuatku terlena lagi katanya pada baliho Dokko Jin.
Dokko Jin masuk ke kantor tanpa diketahui Ae Jung ia mendengar kata-kata Ae Jung berikutnya aku benar-benar ingin hubunganku dan Pil Joo berjalan baik selama kau tidak ada dalam kehidupanku maka semua akan baik-baik saja karena itu pergilah. Aku harus mengatakannya pada Dokko Jin sesuai latihan apa aku harus berlatih lagi? Dokko Jin jangan membuatku terlena lagi.
Goo Ae Jung panggil Dokko Jin apa saat ini kau sedang terlena?
Ae Jung berkata Dokko Jin terlalu percaya diri dan benar-benar beruntung Dokko Jin menyuruh Ae Jung ke rumahnya ada sesuatu yang ingin ia perlihatkan pada Ae Jung.
Dokko, Dokko Jin setelah kupikir-pikir selama ini aku pergi kemanapun kau suruh aku terlalu menurut padamu.
Karena itu sekarang juga sebaiknya kau menurut padaku.
Mengapa kau tidak menurut padaku kali ini? tanya Ae Jung.
Apa? seperti yang baru saja kau latih? agar aku pergi dari kehidupanmu? aku tidak akan melakukannya sahut Dokko Jin.
Dokko, Dokko Jin pergilah piknik denganku.
Dokko Jin terkejut campur senang.
Apa kau mau pergi? jika kau mau pergi apa kau akan menungguku sekali ini saja? tanya Ae Jung.
Jika aku menunggu apa kau akan datang?
Bagaimanapun juga tidak bisakah kau menunggu? jika kau mau menunggu dan pergi piknik bersamaku tunggulah di depan rumahku hari ini.
Aku akan menunggu jadi datanglah.
Ae Jung pergi ke rumah Pil Joo untuk syuting episode couple making berikutnya tema hari ini adalah hobbi Pil Joo yaitu puzzle.
Penulis Han meminta Ae Jung dan Pil Joo bercakap-cakap selama acara ketika acara masak terakhir keduanya hanya sibuk memasak percakapan Pil Joo dan Ae Jung sedikit sekali Pil Joo dan Ae Jung tersenyum mengiyakan. Pil Joo berkata ketika ia mengerjakan puzzle ia biasanya merasa gugup dan ketika ia gugup ia sedikit berbicara Ae Jung menenangkan Pil Joo ia yang akan berbicara jika kau berbicara bagaimana bisa aku berkonsentrasi mengerjakan puzzle? gurau Pil Joo. Ae Jung tersenyum Pil Joo bertanya apa pemintaannya yang terakhir terlalu membebani Ae Jung, Ae Jung berkata ia memang perlu di bebani tolong aku Yoon Pil Joo tolong tahan aku agar aku tidak berlari padanya. Pil Joo berterima kasih atas keputusan Ae Jung melepas Dokko Jin Ae Jung meminta maaf telah meminta bantuan itu pada Pil Joo karena itu sama saja artinya mempergunakan Pil Joo, Pil Joo hanya tersenyum.
Dokko Jin bersiap-siap pergi ke rumah Ae Jung, Dokko Jin melihat kentangnya kentang hari ini aku mempertaruhkan hidupku dan akan menunggu Goo Ae Jung ia mengecup ibu jarinya dan menempelkannya pada si kentang Thumb-kiss?
Pil Joo tidak sengaja mengangkat telepon Ae Jung dan melihat pesan yang dikirim Dokko Jin pesan itu adalah foto tanaman kentang.
Ae Jung mendekati Pil Joo, Pil Joo memberitahu ada sms dari Dokko Jin, Ae Jung tidak mau melihat pesan Dokko Jin dan meminta Pil Joo menghapusnya. Pil Joo menekan tombol hapus dan jarinya hendak menyentuh tombol konfirm tapi ia ragu sejenak jarinya di atas tombol konfirm untuk menghapus pesan.
Syuting dimulai produser Kim dan penulis Han tidak tahu harus bagaimana lagi melihat Pil Joo dan Ae Jung serius mengerjakan puzzle tanpa berbicara sepatah katapun apa ini pertandingan puzzle atau semacamnya?
Produser Kim merasa ada ketegangan misterius di antara Pil Joo dan Ae Jung ia yakin telah terjadi sesuatu di antara mereka berdua Pil Joo tidak sepenuhnya konsentrasi pada puzzle ia menatap Ae Jung yang kebingungan menaruh kepingan puzzlenya Pil Joo menuntun tangan Ae Jung untuk memasang kepingan itu di tempatnya Ae Jung tersenyum. Aku akan menolongmu jika menjadi sangat sulit ikuti aku kata Pil Joo penuh arti sama seperti Ae Jung yang saat ini sedang bingung dengan hatinya Pil Joo berjanji akan menolong dan menuntunnya.
Dokko Jin sudah tiba di depan rumah Ae Jung.
Ae Jung yang tahu Dokko Jin sedang menunggu di depan rumahnya sengaja pergi dengan Pil Joo mereka pergi makan malam lalu menonton film. Diam-diam Pil Joo mengamati Ae Jung walau Ae Jung terus tersenyum tapi ia bisa merasakan pergumulan di hati Ae Jung dan karena Pil Joo sudah berjanji untuk membantu ia menjalankan perannya dengan baik.
Pil Joo dan Ae Jung berjalan ke rumah Ae Jung, Ae Jung berhenti saat melihat mobil Dokko Jin terparkir di depan rumahnya Dokko Jin juga terkejut melihat Ae Jung akhirnya datang…namun bersama Pil-joo
Ae Jung tidak berani menatap Dokko Jin, Pil Joo meraih dan menggenggam tangan Ae Jung aku akan menolongmu jika menjadi sangat sulit ikuti aku kata Pil Joo mengulang kata-kata saat syuting tadi Ae Jung mengangguk pelan Dokko Jin menyaksikan dengan hati hancur.
Pil Joo menuntun Ae Jung berjalan ke rumah Ae Jung berhenti di depan pagar dan menatap Dokko Jin, Pil Joo tahu Ae Jung merasa ragu ia mengulurkan tangan pada Ae Jung.
Ae Jung menyambutnya keduanya masuk ke dalam.
Begitu tiba di dalam pelan-pelan Ae Jung melepas tangan Pil Joo.
Dan menangis Pil Joo duduk di sebelahnya.
Aku benar-benar berjalan melewatinya dan mengacuhkannya dengan dingin bukan? ia pasti mengerti bahwa aku mengabaikannya bukan? jika dia punya harga diri dia pasti akan pergi bukan? maka semuanya berakhir sekarang kata Ae Jung dengan sedih.
Pil Joo hanya diam Ae Jung meminta maaf pada Pil Joo ia tahu semua ini juga berat bagi Pil Joo.
Ae Jung menangis.
Sementara itu Dokko Jin menangis dalam diam di mobilnya.
Pil Joo melihat dan merasakan kesedihan Ae Jung ia mengeluarkan ponsel dari sakunya dan menunjukkan pesan Dokko Jin ia tidak pernah menghapusnya.
Ia berdiri lalu meninggalkan Ae Jung mengapa harus ada dua orang yang patah hati sekaligus Ae Jung melihat pesan Dokko Jin dan melihat foto kentang yang sudah bertunas di bawahnya ada pesan Dokko Jin,
Goo Ae Jung kentang yang kau bawa telah kupelihara tunasnya beracun tapi dengan sabar aku membiarkannya tumbuh hingga seperti ini karena kupikir mungkin akan berbunga suatu saat nanti. Aku rusak jadi aku tidak bisa lagi menangkapmu dengan benar karena itu giliranmu untuk datang padaku agar aku bisa terus menjalaninya tanpa berhenti datang dan cas aku.
Ae Jung tidak bisa lagi menghindari perasaannya pada Dokko Jin dan perasaan Dokko Jin padanya ia mendekati mobil Dokko Jin.
Dokko Jin duduk memejamkan matanya Ae Jung menempelkan tangannya di jendela mobil seakan membelai rambut dan wajah Dokko Jin tanpa sadar mengulang apa yang pernah Dokko Jin lakukan.
Dokko Jin membuka matanya dan menoleh terpana melihat Ae Jung air mata masih mengalir di pipi Dokko Jin, Dokko Jin membuka jendela.
Ae Jung : kau pria kejam recharge.
Dokko Jin menggenggam tangan Ae Jung mengeluarkan tubuhnya melalui jendela lalu mencium Ae Jung.

Credit : pelangidrama.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar