Eun Sul yang dihujani barang-barang gratis yakin kalau itu hasil perbuatan Ji Hun.
Ia terkejut ternyata sangkaannya salah itu perbuatan Mu Won!
Mata Eun Sul membulat ini darimu, direktur?
Keberuntungan akan lebih besar ketika kau berbagi apa kau ingin membaginya denganku? Mu Won berterus terang niatnya untuk mengajak kencan tapi ia yang emoh ditolak mencari cara agar Eun Sul tidak bisa menolaknya.
Sementara Ji Hun sudah di tangga coffee shop, ia ragu lalu kemudian berbalik turun baru selangkah kerah kemejanya di tarik seseorang.
Oh Part-timer kenapa kau begitu kasar? keluh Ji Hun tidak berdaya si Part timer dengan cueknya terus menjinjing kerah Ji Hun membawanya naik.
Mu Won melihat Eun Sul diam saja kau tidak ingin berbagi keberuntungan denganku?
Ya.
Mengapa tidak? kau harus berbagi dengankujawab Mu Won bersikeras walau Eun Sul kembali menegaskan soal ‘pria biasa’ sebagai typenya dan jelas itu bukan duo Cha, Mu Won tetep bersikeras mulai dari kencan itu sebagai kesempatan terakhir, bermain bersama sebagai teman, sekaligus menagih janji Eun Sul yang bersedia hang out dengannya ‘kapan saja’.
Eun Sul yang tidak bisa mengelak akhirnya mengakui kalau ia tidak ingin disalahkan lagi dengan tuduhan telah menggoda Duo Cha padahal ia tidak melakukannya dan yang paling penting adalah ia tidak ingin menyakiti Mu Won dengan tidak membalas cintanya.
Mu Won berjanji tidak akan sakit hati mesti Eun Sul menolaknya hari ini ia hanya mencoba merayu Eun Sul tanpa mencoba jatuh cinta, ia sudah cinta mati pada Eun Sul tidak mungkin untuk jatuh cinta lagi kan?
Saat akhirnya Eun Sul bersedia Mu Won dengan santai memuji Eun Sul membuat keputusan bijaksana karena jika tidak ia akan menuntut ganti rugi pada Eun Sul bagaimana tidak ia sudah reservasi tempat di Korea, Cina, Jepang dan Italia. Ia juga sudah pesan tiket untuk tiap film yang tayang di bioskop jika kau akan menolak itu akan menjadi kerugian besar.
Kau minta kesempatan jadi aku berkata oke tapi aku tidak tahu apa aku melakukan hal yang benar jawab Eun Sul takjub liat kelakuan Mu Won yang lebay ternyata tidak jauh sama sepupunya, Eun Sul mencoba menelepon Ji Hun.
Sementara itu di coffee shop, Ji Hun membuat kehebohan di mesin kopi si Part timer memarahi Ji Hun dan memanggilnya ahjussi. Ji Hun tidak terima di panggil ahjussi padahal umur mereka cuma beda dua tahun tapi kekesalannya sirna saat teleponnya berbunyi.
Ji Hun bersemangat mengangkat teleponnya tapi seketika senyumnya lenyap setelah mendengar kabar Eun Sul akan terlambat bahkan kemungkinan tidak jadi datang apalagi kemudian terdengar suara Mu Won yang mengambil alih ponsel Eun Sul, Mu Won sengaja menggoda Ji Hun dengan mengatakan kalau memungkinkan ia dan Eun Sul akan mampir dan membantu Ji Hun menjual kopi lalu menutupnya cepat.
Presdir yang sedang menuju kantornya melewati coffee shop tempat Ji Hun bekerja, ia ingin mampir untuk melihat Ji Hun.
Ji Hun langsung kehilangan semangat kerjanya di tambah kesal pada part timer membuat Ji Hun menyerah dan membanting celemeknya Part timer mengejar Ji Hun, ia tidak habis pikir apa yang membuat Ji Hun terburu-buru pergi Part timer mencoba membuat Ji Hun mengerti sepenting apapun urusan Ji Hun, Ji Hun harus menyelesaikan tugasnya dulu.
Part timer menunjuk teman-temannya di coffee shop, Joo Hwan Hyung di sana ketika ada hujan deras ia mendapat telepon bahwa rumahnya kebanjiran tapi karena sedang jam sibuk ia tetap di sini untuk bekerja. Part timer lalu menunjuk seorang pegawai wanita, kak Sun Joo mendengar bahwa pacarnya dan sahabatnya ke motel bersama tapi ia masih memberikan pelayanan dengan senyum setelah shiftnya selesai ia pergi dan meratap.
Ji Hun yang menyimak cerita part timer heran bagaimana bisa? Part timer lalu menjelaskan bahwa mereka terpaksa, mereka butuh gaji kalau meninggalkan pekerjaan begitu saja mereka bisa dipecat selain itu meninggalkan pekerjaan sama dengan menyulitkan rekan kerja. Terutama pada jam sibuk di mana si rekan harus bekerja double menutupi posisi yang kosong Ji Hun mulai paham ia tidak lagi protes saat part timer memberikan celemeknya untuk dipakai kembali.
Ji Hun memegangi celemeknya dan berjalan menunduk tidak sengaja ia menabrak seorang costumer Ji Hun meminta maaf seperlunya dan pergi.
Part timer menarik Ji Hun dan memaksanya menundukkan kepala berulang-ulang untuk meminta maaf.
Presdir melihatnya sambil sembunyi-sembunyi ia tidak tega melihat putranya.
Costumer tidak terima ia marah-marah dan minta di panggilkan manager.
Part timer mencoba meredakan amarah costumer, ia juga menjelaskan manager tidak ada.
Presdir merasa sedih melihat Ji Hun membersihkan tumpahan kopi di lantai ia bergumam soal Ji Hun yang bahkan tidak pernah melakukan pekerjaan rumah.
Tempat kencan yang akan mereka tuju menurut Mu Won adalah sesuatu yang normal dan biasa bagi orang lain tapi tidak pernah dicobanya menonton bioskop.
Melihat Mu Won menyewa seruangan theater, Eun Sul berkata ini bukan sesuatu yang normal dan biasa bagi orang kebanyakan.
Saat nonton tadi Mu Won mencoba memegang tangan Eun Sul tapi gagal.
Kali ini ia tidak mau gagal ia menarik Eun Sul kepelukannya saat sepeda melintas di dekat mereka di taman setelah itu Mu Won melihat sekeliling kembali mencari siapa tahu ada sepeda yang kembali lewat.
Kencan mereka lanjutkan dengan naik sepeda dan ngobrol santai sambil nyemil di bangku taman.
Tidak hentinya Mu Won memandangi Eun Sul sampai-sampai Eun Sul merasa jengah.
Bagaimana dengan Na Yun? ia yang sendirian merasa bosan ia mencoba menghubungi Mu Won.
Kecewa dengan Mu Won yang mengaku sibuk Na Yun menelepon Eun Sul, Mu Won tertawa melihat ‘ice cream’ muncul di ponsel Eun Sul, ia mengangkatnya dan menjawab bahwa Eun Sul juga sibuk tinggal Na Yun manyun sendiri.
Bagaimana? apa aku berhasil merayumu? hari ini apa Mu Neu Nim yang agung akhirnya tampak sebagai manusia? setidaknya setelah insiden atap pasti Mu Won sudah turun derajat.
Eun Sul menjawab kalau Mu Won sudah turun derajat sebelumnya yaitu saat Mu Won memukul Ji Hun apalagi Mu Won dan Ji Hun jambak-jambakan Mu Won hanya bisa tersenyum malu.
Eun Sul menegaskan ia tidak menyukai ‘dunia’ Mu Won,baik sebagai direktur, Mu Neu Nim yang agung atau bahkan laki-laki sebagai apapun Mu Won bagi Eun Sul tetaplah Mu Won tidak cocok Eun Sul merasa akan lebih baik jika hubungan mereka hanya hubungan kerja atau sebatas teman tidak lebih. Mu Won dengan cara yang halus menganalogikan percobaan skala di waktu sekolah dulu dengan perbedaan yang di maksud Eun Sul sekarang sama dengan percobaannya dulu yang selalu timpang sulit menemukan titik seimbangnya Eun Sul saat ini sedang dalam posisi condong ke satu sisi (Ji Hun). Saat ini Mu Won minta waktu untuk bisa lebih baik agar Eun Sul nantinya bisa condong ke arahnya jadi kalau memang Eun Sul tidak menyukai ‘dunia’nya Mu Won sekarang setidaknya mereka bertahan di ‘dunia’ masing-masing.
Ji Hun berjuang keras bertahan melakukan pekerjaannya, ia hampir menyerah melawan ketidaksukaannya di datangi orang-orang yang asing berulang-ulang terbersit ide untuk mengibaratkan para pembeli sebagai Eun Sul.
Cara ini berhasil secepat apapun costumer tadi bicara Ji Hun dengan sigap melayaninya tapi ternyata cara itupun tidak bertahan lama terlalu banyak No Eun Sul juga membuatnya merasa pusing Ji Hun hampir tidak bisa istirahat saat tidak ada costumer lap telah menantinya.
Saat tahu Eun Sul datang Ji Hun langsung muncul menghadang dan menarik Eun Sul dan mengusir Mu Won dengan lapnya.
Na Yun yang bosan akhirnya pergi berbelanja dengan tangan penuh jinjingan kiri dan kanan Na Yun terus melihat-lihat sampai ia bertemu ibunya.
Na Yun belum berniat pulang ia berusaha kabur dari kejaran pengawal ibunya.
Sekeras apapun Na Yun berusaha kabur ia tertangkap juga Na Yun berusaha mempertahankan keinginannya tidak mau kencan buta lagi dan di ‘jaga’ sambil berurai air mata Na Yun menceritakan dirinya yang tidak punya teman karena ibunya. Kekhawatiran ibunya yang ikut campur memilah teman untuk Na Yun praktis membuat Na Yun hanya berteman dengan Mu Won dan Ji Hun tapi yang lebih pentingnya lagi ia tidak bisa mandiri apa aku harus selalu mengekor ibu selamanya? ibu Na Yun balik menyalahkan Na Yun yang menurutnya tidak pernah bisa melakukan sesuatu dengan benar jadi ia tidak merasa salah kalau sekarang masih harus ‘mengontrol’ Na Yun.
Saat di lampu merah Na Yun mengingat perkataan Mu Won yang menasihatinya untuk kabur lagi dan lagi jika tertangkap ibunya, Na Yun keluar ibunya segera memintanya masuk lagi ke mobil Na Yun menolak ia bahkan mengancam jika ibunya menyuruh pengawal untuk menangkapnya lagi ia tidak segan untuk berteriak bahkan wawancara bahwa ia ditahan oleh ibunya sendiri dan mendapat kekerasan emosional, ibu Na Yun tidk berkutik.
Walau berhasil mengusir Mu Won, Ji Hun belum tenang ia terus melihat ke arah Eun Sul yang asyik sendiri dengan Ipadnya akibatnya Ji Hun melakukan kesalahan salah mengoperasikan mesin kopi hingga ia terkena percikan air panas dari mesin kopi juga mempersilahkan costumer memesan dengan cara membentak.
Part timer berulang kali mengingatkan Ji Hun, Ahjussi apa yang kau lakukan? apa kau bercanda? main-main? apa kau sedang piknik? bersenang-senang? senang dengan diri sendiri? kenapa kau tidak menjawab?
Ji Hun meminta maaf dan memperbaiki pengucapannya di depan costumer.
Walau sempat heran dengan kinerja Ji Hun yang tidak juga membaik Eun Sul senang karena kini dilihatnya Ji Hun bisa bekerjasama dan mematuhi traineenya.
Kecewa dengan Na Yun, ibu Na Yun ganti strategi. Ia kini kembali setuju untuk membantu keuangan nonya Shin, nonya Shin heran bagaimana bisa ibu Na Yun berubah pikiran secepat itu padahal sebelumnya teleponnya pun tidak diangkat.
Ibu Na Yun mengaku setelah pertengkarannya dengan Na Yun yang menyinggung masalah teman kini ia baru menyadari hanya nonya Shin lah satu-satunya temannya.
Keinginan nonya Shin untuk menguasai industri distribusi tidak mulus karena TJ Group dengan bantuan DN Group akan ikut tender.
Presdir sedang dalam pertemuan dengan presdir Kim presidennya TJ Group untuk membicarakan masalah itu tidak sengaja pelayan menyenggol teko dan menumpahkannya pada presdir, presdir Kim memarahi si pelayan dan memerintahkannya memanggil manager walau pelayan itu berkali-kali minta maaf. Presdir teringat pada Ji Hun yang tadi pagi dilihatnya terpaksa membungkuk meminta maaf, ia berempati, ia tidak mempermasalahkan si pelayan dan memilih melanjutkan pembicaraan bisnis mereka.
Ayah Eun Sul melihat-lihat berita presdir via internet, ia terkejut karena presdir bernama Bong Man, nama yang sama dengannya, Myung Ran menertawakan nama sama namun wajah sangat berbeda ayah Eun Sul membentak Myung Ran yang berani mengejek orang tua, Myung Ran dengan takut-takut meminta maaf dan meralat pasti cara penulisan hangulnya berbeda. Ayah Eun Sul heran pada Myung Ran yang hampir setiap saat mengunyah atau meminum sesuatu Myung Ran juga heran sampai kapan ayah Eun Sul akan tinggal disana. Ternyata ayah Eun Sul sudah memasang plank rumahnya di jual, ia minta itu dirahasiakan dari Eun Sul dan satu komentar dari Myung Ran apa akan ada yang menelepon? secara itu rumah adanya di gunung.
Tidak punya tempat di tuju Na Yun kembali datang.
Kali ini Myung Ran mengusulkan Na Yun ikut patungan sewa Na Yun setuju.
Eun Sul menunggui Ji Hun sampai ia tertidur setelah yang lainnya pulang Ji Hun duduk di seberang Eun Sul dan berusaha membelai kepalanya.
Saat tiba-tiba Eun Sul bangun Ji Hun terkejut dan terjatuh.
Sambil Eun Sul makan roti yang di hidangkan Ji Hun, Ji Hun menceritakan kerjanya hari itu ia menahan diri untuk tidak mengeluh ujung-ujungnya ia mengaku mendapat energi dari kemarahannya pada Eun Sul dan Mu Won. Eun Sul tersenyum ia menyarankan Duo Cha rukun dari pada Duo Cha saling bersaing untuk menyukai Eun Sul akan lebih baik jika mereka saling menyukai satu sama lain sebagai saudara, Eun Sul menjadikan program saling menyukai antar sepupu itu sebagai sebagai salah satu PR Ji Hun. Ji Hun bersedia asal Eun Sul mau menceritakan apa yang dilakukan Eun Sul bersama Mu Won, Eun Sul awalnya menolak tapi kemudian ia memberitahukannya, aku tidak menyukai ‘dunia’ tempat Ddrektur hidup. Itu adalah tempat yang sangat asing jadi aku tidak akan pergi tidak pada direktur ini atau pada direktur yang satunya, aku hanya ingin tinggal di ‘dunia’ tempat aku hidup pernyataan ini menegaskan Eun Sul yang menolak Duo Cha.
Nonya Shin mengabari Mu Won soal ibu Na Yun yang berubah pikiran dan kini bersedia membantunya, ia makin senang saat Mu Won juga menyatakan kesediaan untuk membantunya.
Mu Won kali ini bertekad untuk bekerja keras dan mendapat kekuatan, Eun Sul telah membuatnya bertekad mengubah hidupnya.
Ji Hun mengantar Eun Sul pulang Na Yun menyapa mereka, Na Yun minta waktu untuk bicara.
Na Yun membahas soal perpisahan mereka yang menurutnya belum resmi karena sepihak dengan mata berkaca-kaca Na Yun menyatakan ia telah melepas Ji Hun., ia berusaha menjaga harga dirinya, ia tidak mau menjadi pihak yang ‘di tinggalkan’ tapi ia ingin menjadi pihak yang ‘membiarkan pergi’.
Na Yun juga minta maaf atas kecelakaan yang terjadi pada kakaknya Ji Hun setelah berusaha tegar pertahanan Na Yun runtuh juga ia menangis saat menyadari itulah akhir kisah cintanya dengan Ji Hun, Ji Hun berusaha menepuk pundak Na Yun untuk menenangkan.
Setelah ‘mengusir’ ayahnya untuk menginap di sauna, Eun Sul memeluk Na Yun yang masih tersedu Myung Rang Ran ada di sebelah ikutan meluk tapi Na Yun menyingkirkan Eun Sul, ia memilih memeluk Myung Ran.
Jadilah malam itu malam penghiburan untuk Na Yun yang patah hati bertiga mereka minum dan menari tidak jelas.
Ji Hun pulang dan menemukan ayahnya sedang minum sendirian, Ji Hun menebak ada yang salah dengan ayahnya pasti mengenai kesehatan yang memburuk atau menopause? presdir minta Ji Hun duduk baru saja ia membuka mulut menyebut nama Eun Sul, Ji Hun langsung berdiri dan menolak mendengarkan.
Ia menegaskan tidak akan pernah memecat Eun Sul, presdir kesal pada kelakuan anaknya yang tidak mendengarkan pembicaraan sampai selesai presdir juga menegaskan tidak akan pernah memecat Eun Sul walau Ji Hun memintanya. Ji Hun memang menentang jika ayahnya memecat Eun Sul tapi saat mendengar ayahnya tidak akan pernah memecat Eun Sul, ia malah heran lebih heran lagi saat mendengar ayahnya akan menerima Eun Sul sebagai calon pendamping Ji Hun (dengan syarat-syarat tentunya). Salah satu syaratnya adalah Ji Hun harus punya kekuatan untuk melindungi Eun Sul atau setidaknya melindungi dirinya sendiri.
Malam itu Ji Hun memikirkan ucapan ayahnya, ia juga memikirkan Eun Sul yang memilih tinggal di ‘dunia’nya sendiri, ‘dunia’ yang hidup dari gaji 4ribu won perjam.
Eun Sul mengantar ayahnya ke terminal ayah sempat mengerutu karena ia terusir oleh gadis es krim.
Sebelum pergi ayah menasihati agar Eun Sul mendengarkan perasaannya makin cepat Eun Sul memutuskan akan makin baik walau itu berarti melukai salah satunya satu orang terluka akan lebih baik dari dua orang yang terluka.
Nonya Shin mengundang sarapan bersama keluarga besar Cha sarapan yang tidak lepas dari perang kata-kata bahkan Mu Won iseng menaruh bawang di mangkuk Ji Hun yang sukses membuat Duo Cha sedikit ribut.
Ji Hun buru-buru minum lalu kabur dengan dalih kerja part time, Mu Won ikut-ikutan kabur dengan dalih ia juga punya pekerjaan yang harus ia lakukan..
Setelah nonya Shin pergi nenek menarik presdir.
Nenek tahu pasti kalau presdir sedang merencanakan sesuatu nenek mendesak presdir mengatakan padanya presdir bungkam walau dengan ancaman pukulan dari ibunya, ia berhasil mengelak.
Presdir langsung ke kantor, di lift ia bertemu dengan manager Park bertemu nonya Shin tadi pagi sempat membuat presdir berniat mengurungkan rencananya untuk menjegal rencana akuisisi nonya Shin tapi setelah melihat manager Park yang mengkhianatinya presdir bertekad lanjut.
Eun Sul mendatangi coffee shop tempat Ji Hun bekerja melihat Ji Hun bekerja dengan serius dan rajin sempat membuat Eun Sul teringat perkataan ayahnya yang menasehatinya untuk mendengarkan perasaannya sendiri. Ji Hun melihat Eun Sul bersama Na Yun yang kabarnya membantu promosi ah kombinasi yang aneh.
Mu Won membuktikan ucapannya, ia bekerja dengan tekun Mu Won bertekad menjadi yang terbaik kalau dulu motivasinya adalah ibunya kali ini motivasinya adalah Eun Sul.
Mu Won bergegas menemui pamannya setelah mendengar pamannya itu bekerja sama dengan Grup TJ dalam proses lelang akuisisi yang otomatis membuatnya menjadi pihak lawan ibunya Mu Won.
Ini mengenai TJ konsorsium tolong untuk tidak campur tangan, presiden jika anda tetap ingin ikut campur tangan dalam akuisisi, aku akan mengajukan tuntutan.
Mengajukan tuntutan? aku secara resmi tidak pernah membuat kontrak dengan ibumu.
Tapi dengan jelas anda yang memperkenalkan akuisisi ini pada kami dengan begitu bukankah anda mengumpulkan informasi mengenai perusahaan kami? dan informasi itu pasti sudah sampai ke tangan grup TJ itu bertentangan dengan aturan dalam bisnis ini dianggap pelanggaran besar presiden.
Pesdir berdalih ia melakukannya karena ibu Mu Won yang memulai bermain curang dibelakangnya dan ia hanya membalas apa yang dilakukan nonya Shin, Mu Won membela ibunya menurutnya ibunya hanya ingin menggunakan kekuatannya sendiri untuk mengembangkan perusahaan mereka. Presdir senang Mu Won berpikir positif soal ibunya, ia bersedia menampung saham Mu Won dengan begitu ia bersedia mundur dari lelang di sisi lain Mu Won dan ibunya juga akan mendapat dana tambahan untuk modal akuisisi setelah semuanya berjalan mereka bisa memulai dari awal lagi di jalan terpisah.
Memulai dari awal lagi? perusahaan ini awalnya diwariskan pada ayahku, paman.
Siapa yang berkata? ayahmu tidak ingin berbagi bahkan denganku, saudaranya, saudaraku menendangku, adiknya hingga ke bawah apa kau tahu kenapa ayahmu diusir dari posisinya? itu karena keserakahannya, dia selalu menentang orangtua kami dan memprovokasi perang antara ayah dan anak. Karena keserakahannya, dia diusir keluar karena itulah perusahaan ini diwariskan padaku, presdir juga menjelaskan ia telah mencoba sebisanya untuk menolong ayah Mu Won, Mu Won juga pada ibunya Mu Won. Mu Won di beri posisi bahkan ibunya menjadi pemegang saham apa kini Mu Won dan ibunya masih ingin lebih dari apa yang mereka dapat sekarang?
Anda menyalahkan kami seolah-olah ini semua salah kami, paman.
Bukan seperti itu kau tidak melakukan kesalahan, aku juga tahu itu jadi buanglah ambisimu itu dan berhentilah terlibat dalam ambisi orang dewasa mari kita saling membantu ini adalah solusi terbaik bagi kedua pihak yang bisa di tawarkan presdir, presdir minta Mu Won mempertimbangkannya. Mu Won tidak terima dengan tawaran pamannya, ia bertekad akan bisa mengalahkan pamannya itu presdir bersabar, ia mengatakan membawa Mu Won masuk ke perusahaan dan tidak mengusirnya semata karena ikatan keluarga.
Apa ini ancaman bahwa anda akan mengusirku? tanya Mu Won tajam.
Aku harap itu tidak akan terjadi lagi jawab presdir tenang.
Na Yun mengeluhkan minimnya budget promosi yang disodorkan Eun Sul pembicaraan mereka terganggu dengan munculnya berita persaingan nonya Shin dan presdir Cha di internet berita persaingan itu mulai menyebar dengan cepat.
Ji Hun beserta Eun Sul dan Na Yun bergegas ke kantor saat melihat Mu Won yang lesu dengan mata memerah.
Ji Hun berbesar hati menawarkan Eun Sul sebagai pinjaman.
Apa kau baik-baik saja? tanya Eun Sul khawatir.
10 detik saja aku hanya butuh 10 detik jawab Mu Won terus menatap Eun Sul setelah merasa cukup Mu Won menarik nafas lega aku merasa lebih baik sekarang terima kasih.
Mu Won juga minta Eun Sul jangan mengasihaninya jangan mengkhawatirkannya dan bersikap seperti biasanya, Mu Won merasa bersyukur karena Eun Sul belum memutuskan siapa yang dia pilih di antara Duo Cha.
Sementara itu Na Yun membeberkan rencana promosi lewat jejaring sosial pada Ji Hun.
Ji Hun tidak terlalu menghiraukan, ia malah memikirkan sampai kapan Na Yun tinggal bersama Eun Sul karena ia tahu ibu Na Yun bukanlah tipe orang yang berdiam diri tanpa rencana Na Yun membenarkan sejujurnya ia lebih takut melihat ibunya diam saja. Na Yun memandang Ji Hun, ia kabur dari rumah secara tidak langsung karena Duo Cha, ia heran kenapa Duo Cha selalu menyukai gadis yang sama? dulu Na Yun dan sekarang Eun Sul? kenapa mereka tidak menyukai gadis yang berbeda dan bahagia dengan pilihannya masing-masing?
Pertanyaan-pertanyaan Na Yun tidak mendapat jawaban karena Ji Hun keburu memberi perhatian pada Eun Sul yang baru masuk Ji Hun berniat memeluk Eun Sul, Eun Sul berusaha menghindar Ji Hun khawatir Mu Won mengambil semua energi Eun Sul jadi ia memeluk Eun Sul untuk merechargenya. Eun Sul mendorong Ji Hun menjauh dari belakang Na Yun mendorong balik Ji Hun yang kemudian berakhir kembali di depan Eun Sul tapi ia tersenyum lebar saat balik lagi ke depan Eun Sul, Na Yun kesal ia memisahkan Ji Hun dan Eun Sul sebelum keluar.
Na Yun berniat masuk ke ruang Mu Won, ia di cegat sekretaris Yang.
Na Yun berhasil meyakinkan sekretaris Yang kalau ia hanya menemui Mu Won 10 detik saja untuk mengembalikan sesuatu.
Na Yun mengembalikan kartu Mu Won.
Na Yun mengaku telah memakainya sedikit dan ia akan mengembalikannya kapan-kapan sebelum pergi Na Yun menawarkan bantuan dan penghiburan untuk Mu Won, Mu Won menolak dan menjawab ia baik-baik saja Na Yun keluar tidak lama Ji Hun yang masuk.
Lebih baik kau dan ibumu berhenti aku yang tidak begitu pintar saja tahu ini jadi karena kau pintar, kau pasti lebih tahu kau tahu permainan ini bahkan jika kau menang kau akan kalah Ji Hun dengan tulus mengkhawatirkan sepupunya.
Bisakah kau pergi? seperti yang kau lihat aku sangat sibuk Mu Won mengusir halus Ji Hun tapi sebenarnya ia juga tahu yang dikatakan Ji Hun benar adanya.
Ji Hun mendatangi ayahnya, ia mempertanyakan tindakan ayahnya kali ini presdir berdalih yang ia lakukan demi Ji Hun.
Bagaimana bisa itu semua untuk kebaikanku? aku tidak menginginkannya, Ji Hun terus memohon agar ayahnya menghentikan melakukan semua yang di anggap terbaik untuk Ji Hun, hak pengelolaan perusahaan atau apapun itu Ji Hun sudah merasa bosan mendengarnya. Ji Hun yang marah masuk ke rumah gantian nenek yang mendatangi presdir, ia marah pada apa yang dilakukan presdir sekarang walau presdir berdalih bahwa nonya Shin yang memulai dengan menyuap salah satu bawahan presdir untuk menjadi mata-mata nenek tetap marah dan berniat memukul.
Presdir refleks mengangkat tangan melindungi kepalanya tanpa sadar tangannya masih memegang gunting pohon nenek tambah marah jitakan tetap mampir ke kepala presdir.
Nenek pergi gantian mendatangi nonya Shin.
Cha Bong Man bagaimana kau bisa melakukan ini padaku? kupikir kau benar-benar tulus membantuku, aku seperti orang idiot berterima kasih padamu tidak pernah kubayangkan kau akan mengkhianatiku!
Aku benar-benar berniat tulus membantumu tapi kau yang pertama kali presdir memilih kata-kata yang lebih global, ia mengaku sudah bicara dengan Mu Won bahwa ia tidak akan pernah melakukannya jika nonya Shin tidak mulai menusuknya dari belakang. Jika nonya Shin berjanji berhenti menusuknya, presdir juga berjanji akan mundur.
Nonya Shin marah hari ini, untuk rasa malu ini, aku akan membalas semuanya padamu, kau, berhati-hatilah aku harap kau tidak akan bisa tidur dan gemetaran dalam ketakutan setiap malam tunggu dan lihatlah aku pasti akan menghancurkanmu. Sebelum pergi nonya Shin melepas sebelah sepatunya dan melemparnya ke dekat kaki presdir lalu pergi terpincang-pincang karena tinggi sebelah presdir mengejar nonya Shin dan menyodorkan sepatunya. Nonya Shin memilih melempar sepatu yang masih melekat di kakiny, dan pergi dengan keadaan marah.
Dan lelang pun di mulai presdir dan TJ Grup berkomunikasi dengan terang di hadapan manager Park, Park pun segera melaporkannya diam-diam pada nonya Shin.
Nonya Shin yang di dukung ibunya Na Yun berkomunikasi lewat ponsel dengan Mu Won.
Mu Won menyarankan ibunya mundur karena telah melewati ambang aman hitungannya Mu Won, Mu Won juga mengingatkan ibunya untuk tidak terlalu mempercayai ibu Na Yun. Nonya Shin memilih egonya daripada akal sehatnya, ia mengabaikan nasihat Mu Won dan berhasil memenangkan lelang tapi dengan harga yang sangat tinggi.
Mu Won mendatangi ibunya, ia terlihat khawatir tapi ibunya meyakinkan bahwa dananya akan mereka dapatkan.
Yang dikhawatirkan Mu Won terjadi ibu Na Yun minta sebagian saham nonya Shin di DN Grup sebagai jaminan.
Ji Hun menyindir ayahnya sudah menang walau nonya Shin yang memenangkan tender itu tapi kini kesulitan keuangan karena memasang harga tinggi presdir bertanya lagi pada Ji Hun soal ketidaktertarikannya mengelola perusahaan.
Ji Hun mengiyakan makin lama ia makin tidak tertarik Ji Hun mengomentari wajah ayahnya yang sama sekali tidak menunjukkan wajah pemenang, Ji Hun tahu pasti ayahnya merasa bersalah pada nonya Shin. Sepeninggal Ji Hun, presdir membuang nafas berat, ia berbertanya-bertanya apa yang ia lakukan sudah benar?
Eun Sul tersenyum melihat Ji Hun yang terlihat cekatan melayani pelanggannya.
Saat pulang Ji Hun memegang tangan Eun Sul tapi ia lepaskan karena Eun Sul memelintirnya.
Ji Hun mengantar Eun Sul, Eun Sul, kau berkata kau tidak menyukai ‘dunia’ku, aku juga merasa hal yang sama.
Sekarang setelah memikirkannya haruskah aku pergi ke ‘dunia’nya No Eun Sul?
Tidak perlu sahut Mu Won yang tiba-tiba muncul karena Mu Won yakin ia bisa merubah ‘dunia’nya dan Ji Hun menjadi ‘dunia’ yang di sukai Eun Sul.
Credit : pelangidrama.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar