Laman

Selasa, 07 Agustus 2012

Sinopsis Wild Romance Episode 1

Title: 난폭한 로맨스 / Wild Romance
Chinese Title: 暴力罗曼史 / 狂野罗曼史
Also Known as: Aggressive Romance
Genre: Romance, Comedy
Episodes: 16
Broadcast network: KBS2
Broadcast period: 2012-Jan-04 to 2012-Feb-23

Cast
Lee Dong Wook as Park Moo Yul
Lee Si Young as Yoo Eun Jae
Kang Dong Ho as Kim Tae Han
Oh Man Suk as Jin Dong Soo
Hwang Sun Hee as Oh Soo Young
Im Joo Eun as Kim Dong Ah
Lee Won Jong as Yoo Young Kil
Lee Han Wie as Kevin Jang
Lee Hee Joon as Ko Jae Hyo
Jang Tae Hoon as Yoo Chang Ho (Yoo Eun Jae younger brother)
Jessica Jung as Kang Jong Hee
Lee Bo Hee as Housekeeper
Lee El as Mi Jin
Hong Jong Hyun as Seo Yoon Yi


Cerita diawali dengan suasana mencekam berawal dari sebuah lokasi tempat gelap seperti gudang terlihat dua orang perempuan dan laki-laki yang sedang berseteru dan tiba saat mereka sama-sama maju untuk berduel.
Si perempuan menangkap tangan laki-laki dengan tepat.
Memanfaatkan momen tersebut dan membanting laki-laki tersebut.
Sehingga laki-laki yang tidak beruntung itu jatuh tergeletak di tanah.
Playball panggilan wasit di awal permainan bisbol secara umum berarti telah dimulainya sesuatu.
Oke sekarang mari kita kenalan pria tersebut adalah Park Mu Yeol, pemain bisbol terkenal dan terlihat pula Kim Tae Hwan, manajer Public Relation tim Bisbol Red Dreamers menunjukkan sesuatu di IPADnya, menanyakan asal muasal munculnya video itu di internet.
Mu Yeol : darimana kau dapat video itu?
Manajer Kim : internet.
Mu Yeol : siapa yang berani merekam video itu?
Manajer Kim : sebenarnya apa yang terjadi?
Di tempat berbeda pada waktu yang bersamaan Yoo Eun Jae juga sedang ditanyai atasannya, Kevin Jang, pimpinan di kantor yang membuka jasa bodyguard dan tentu saja Eun Jae adalah seorang bodyguard.
Direktur : katakan ada apa sebenarnya ini kau kan? sambil menunjukkan video yang ditayangkan di layar monitornya.
Eun Jae mengiyakan sepertinya itu aku.
Direktur mengatakan bahwa bagaimana mungkin seorang bodyguard menyerang seseorang dan video itu sudah beredar lama di internet dia menekankan bahwa reputasi adalah segalanya bagi seorang bodyguard sehingga Eun Jae harus selalu berhati-hati dalam bertindak. Eun Jae pernah berjanji dan belum 2 hari malah melakukan kejadian ini dia pun menginterogasi Eun Jae sementara di tempat lain manajer Kim pun menanyakan hal yang sama asal muasal kejadian tersebut.
Direktur : kau tahu dampak dari kejadian ini? Eun Jae semakin tertunduk.
Manajer Kim : untuk pertama kalinya orang yang membenci Park Mu Yeol di internet meningkat 152% para orang tua telah memilihmu sebagai teladan yang buruk bagi anak-anak.
Mu Yeol : terus mau bagaimana? kau mau aku bagaimana? Mu Yeol terlihat cuek dengan rumor yang beredar dia lebih terlihat ya sudahlah yang penting sekarang mau bagaimana.
Manajer Kim : kau telah bertengkar di bar lalu dikalahkan oleh seorang gadis? Mu Yeol menyangkal bahwa kejadian itu ada di tempat karaoke manajer Kim lebih menekankan para wartawan sedang menuju ke sii, apa yang akan kau katakan pada mereka? siapa dia?
Mu Yeol : sudah kubilang belum pernah bertemu dengannya bagaimana bisa kutahu?
Direktur : siapa itu Park Mu Yeol? siapa dia? apa masalahnya?
Eun Jae : dia pemain Bisbol panggilannya preman lapangan tim The Dreamers.
Direktur pun memarahinya bagaimana mungkin kau tetap melakukannya walaupun dia itu terkenal? dia pun mendesak Eun Jae untuk jangan mengarang dan menceritakan apa adanya ini di mana?sembari menunjuk layar monitor.
Mu Yeol : itu tempat karaoke semalam aku ke tempat karaoke.
Manajer Kim : yang mana?
Mu Yeol : sekitar Gong Moon Dong.
Manajer Kim : kenapa ke sana?
Mu Yeol : entahlah aku tidak tahu dan manajer Kim pun terdiam.
Eun Jae : itu hari ulang tahun ayahku, kami akan makan malam bersama, ayahku memaksa menyanyikan lagu itu Eun Jae menceritakannya penuh emosi sedangkan direktur tidak serius mendengarkan seolah tahu Eun Jae banyak membesar-besarkan cerita Eun Jae ragu melanjutkan dia kan tidak bisa nyanyi.
Direktur : kau minum berapa banyak? awalnya Eun Jae menyangkalnya namun akhirnya mengakui, aku minum tidak banyak hanya satu-dua dan dengan pandangan direktur, dia meralatnya mungkin tiga atau empat.
Direktur melanjutkan Soju? Eun Jae menyangkalnya dan mengatakan hanya bir namun kembali dia mengakui dicampur soju.
Flashback terlihat Eun Jae dengan ayahnya, Yoo Young Gil dan adiknya, Yoo Chang Ho, mereka sedang nyanyi di tempat karaoke lalu masuk pelayan yang membawakan botol bir, Eun Jae langsung duduk dan begitu pelayan itu keluar Eun Jae mengangkat botol soju membuka dan mencampurnya dengan bir.
Lalu terlihat Mu Yeol datang ke tempat karaoke yang sama dia datang menemui seorang wanita.
Manajer Kim : siapa dia? kau tidak mungkin ke karaoke sendirian.
Mu Yeol : tidak dengan siapa-siapa Mu Yeol bersikeras untuk tidak melibatkan tentang seseorang itu meski manajer Kim mengatakan bahwa mereka membutuhkan saksi.
Manajer Kim : lanjutkan.
Scene kembali memperlihatkan Eun Jae dan adiknya sedang ekspresif menyanyi sementara ayahnya baru kembali dan ternyata salah masuk ruangan dia malah masuk ke ruang di mana ada Mu Yeol sedang berbicara dengan seorang wanita, wanita itu terlihat sedang menghapus air matanya.
Mu Yeol yang tidak ingin diganggu pun memintanya pergi setelah minta maaf ayahnya pun keluar dari ruang itu kembali ke ruang karaoke yang ada Eun Jae dan adiknya, adiknya masih melanjutkan menyanyi, Eun Jae keluar ruangan dan memberikan mic yang dipegangnya pada ayahnya. Saat ayahnya akan menyanyi, dia teringat sesuatu wajah yang barusan ditemui dan langsung berteriak, PARK Mu Yeol!
Direktur : F**k Mu Yeol? dan dengan ekspresif benci yang mendalam Eun Jae mengatakan F**k Mu Yeol.
Scene kembali memperlihatkan Mu Yeol dengan seorang wanita terlihat dalam pembicaraan serius.
Kemudian datang ayah dan adik Eun Jae mengintip mereka.
Ayah Eun Jae : itu, itu dia.
Adik Eun Jae : benar iya itu dia.
Mulai serius mendengarkan direktur menyela tunggu sebentar keluarganya mengenal Park Mu Yeol? kalian punya hubungan?
Eun Jae : mereka antifans Park Mu Yeol.
Scene kembali Mu Yeol yang melihat keluarga itu mengintip dia keluar menemui keduanya, kalian mau apa?
terlihat ayah Eun Jae seperti menahan emosi berteriak kau, F**k Mu Yeol! Mu Yeol enggan menanggapi keduanya dan meminta mereka kembali ke urusan masing-masing namun keduanya menuduh Mu Yeol. Dasar kau pencuri dan siap menyerang.
Cerita kembali disela direktur tunggu, tunggu sebentar sebenarnya apa yang dia curi?
Eun Jae : argh dia mencuri kemenangan Seagulls.
Mereka antifans Park Mu Yeol dan fans berat Seagulls terang Eun Jae.
Kembali ke scene dengan berapi-api ayah Eun Jae mengatakan kemenangan harusnya milik kami!
Adik Eun Jae menambahkan milik Seagulls kita!
Ayah Eun Jae : benar.
Adik Eun Jae : itu kejuaraan dalam 12 tahun!
Ayah Eun Jae : argh karena tipuan kotormu, mimpi kami.
Adik Eun Jae menegaskan mimpi 12 tahun kami dan mereka pun berpelukan menangis.
Manajer Kim : kenapa kau bertengkar dengan orang mabuk?
Aku tidak begitu kata Mu Yeol pada manajer Kim.
Tapi kenyataannya.
Mu Yeol : tutup mulutmu, mereka sama sekali bukan tandingan kami, kami menang memang karena kami lebih baik Seagullsmu memang pantas kalah lalu kalian mau apa? Mu Yeol malah terlihat menantang mereka.
Mereka pun terpancing ayah Eun Jae mencengkeram kerah Mu Yeol dan mendorongnya ke tempat yang lebih luas depan kasir sementara itu wanita yang tadi ditemui Mu Yeol diam-diam keluar dari tempat itu. Di pintu dia sempat bersenggolan dengan Eun Jae dan segera berlalu sementara Mu Yeol dan kedua keluarga Eun Jae masih berseteru ada yang menyebarkan kabar ‘Ada perkelahian’ di handphone.
Mu Yeol melepaskan genggaman ayah Eun Jae dari kerahnya dan hal itu membuat ayah dan adik Eun Jae terdorong hingga terjatuh di depan meja kasir.
Melihat ayah dan adiknya terduduk di lantai Eun Jae masih mengira mereka jatuh karena mabuk namun setelah keduanya menjelaskan dan menunjuk ke arah Mu Yeol seraya menunjuk ke arah Mu Yeol, dia berteriak Non Gae Park!
Terekamlah Mu Yeol yang tidak tahu.
Mau bagaimana tergeletak pasrah.
Sedangkan Eun Jae sekeluarga tertawa puas kegirangan menyanyikan nama tim Bisbol kebanggaan mereka, blue Seagulls.
Itulah awal dan akhir kejadian itu kalau aku melakukan kesalahan aku tidak mampu melakukan apapun di depan ayahku yang jatuh terdorong, Eun Jae melanjutkan argumentasinya dengan reaksi yang meyakinkan.
Seakan tidak terpengaruh direktur bertanya siapa Non Gae Park?
Eun Jae menjelaskan bahwa itu si F**k Mu Yeol, direkturnya masih belum mengerti kenapa nama bisa lebih dari satu maka Eun Jae pun menjelaskan asal muasalnya berawal dari pertandingan Final Korean Series.
Itu putaran ke-7 dengan skor 2 : 1 Seagulls sudah menang banyak kata Eun Jae.
Pertandingan dimana Mu Yeol sebagai pemukul dan Son Dong Yyul dari tim Seagulls sebagai pelempar.
Eun Jae : saat pertandingan,bola pun dilempar Son Dong Yul kami, dia bercerita menggebu-gebu.
Atas instruksi rekannya, Dong Yul melempar bola dan nyaris mengenai Mu Yeol.
Hal itu terjadi dua kali hingga Mu Yeol terjatuh menghindari bola yang nyaris mengenai wajahnya.
Mu Yeol pun terpancing dan ketiga kalinya.
Eun Jae : lalu si F**k Mu Yeol itu.
Tepat setelah bola dilempar dan lewat begitu saja Mu Yeol melempar pemukulnya hingga nyaris mengenai Dong Yul kalau dia tidak tiarap.
Hal ini memicu keduanya untuk berantem di tengah lapangan baik Dong Yul, Mu Yeol.
Rekan tim masing-masing, semuanya mengarah ke tengah lapangan dan terjadilah kekacauan itu kedua suporter tim pun bereaksi akan hal itu termasuk keluarga Yoo, Eun Jae sekeluarga.
Keputusan wasit keluar Park Mu Yeol, kau keluar Mu Yeol dan rekan timnya mempertanyakan keputusan wasit sedangkan Eun Jae sekeluarga pun merayakan keputusan itu.
Namun tidak hanya sampai disitu karena ternyata wasit juga memutuskan Son Dong Yul keluar.
Dan mendengar keputusan itu sontak Dong Yul dan rekan satu timnya juga bereaksi termasuk keluarga Yoo. Eun Jae dan adiknya berguling, menangis dan saling memukul kesal bahkan ayahnya menendang televisi dengan cueknya berlalu.
Lenyaplah harapan kemenangan Seagulls.
Eun Jae masih bercerita dengan ekspresif mengelus dadanya karena hasil akhir pertandingan yang mengecewakan dan direkturnya hanya menggelengkan kepala ini semua terjadi hanya karena pertandingan Bisbol, Eun Jae membalas hanya pertandingan?
Di lain tempat Mu Yeol mengakui dia ada di pihak yang salah dia yang memulai perkelahian.
Tapi tetap saja Mu Yeol merasa kali ini dia adalah korbannya, dia bahkan memperlihatkan bekas memar dari lemparan judo itu.
Dia heran dengan sikap manajer Kim yang sama sekali tidak bereaksi melihat bekas lukanya, dia bertanya apa tidak kau foto sebagai bukti? kita memerlukannya, kita akan membuat tuntutan.
Namun masih dengan ekspresi datarnya manajer Kim mangatakan untuk apa? tidak perlu tahu siapa yang memulai dan siapa yang salah begitu semua orang tahu kau dikalahkan seorang gadis maka hancurlah hidupmu.
Di tempat lain direktur Jang pun menyarankan pada Eun Jae dengar baik-baik pemain Bisbol atau bukan orang baik atau bukan jika seorang bodyguard menyerang saat mabuk maka habislah dia, dia pun menekankan, kau pemain Judo tingkat 5 kan? kau tahu kemampuanmu akan sangat berbahaya bila sudah mendapatkan sabuk hitam? tegasnya.
Eun Jae menunduk aku tahu.
Manajer Kim mengatakan pada Mu Yeol, kita harus segera menyelesaikan masalah ini.
Sedangkan direktur berkata yang sebaliknya pada Eun Jae, kita harus meredakan masalah ini.
Manajer Kim : untuk itu.
Direktur Jang : untuk itu.
Manajer Kim : kita harus menemukan dia.
Direktur Jang : mereka tidak boleh tahu kau siapa.
Dan kedua orang yang diberi saran pun mengangguk.
Manajer Kim dan Mu Yeol keluar menuju parkiran manajer Kim mengatakan kau tidak boleh menjawab panggilan telepon apapun dan mematikan handphonenya tinggallah di rumah Jin Dong Su, aku akan menghubungimu di sana.
Sementara Eun Jae segera menghubungi adiknya yang sedang bekerja di restoran mereka agar adiknya dan ayahnya tidak memberitahu siapapun tentang keberadaannya.
Mu Yeol tiba di rumah rekannya, Jin Dong Su menyambutkan wow kau ngetop sekali di internet pertama kau Park Mu Yeol kedua lemparan judo dan ketiga Park Mu Yeol dipermalukan dia bahkan mengatakan kudengar kau diserang istri gangster kata internet tangisanmu lebih keras daripada peluit kapal.
Mu Yeol kesal melempar bantal sofa ke arah Dong Su kalaupun benar kau tidak seharusnya menertawakanku kemudian cuek saja berlalu dia menanyakan keberadaan kakak dan Dong Su mengatakan bahwa dia sedang keluar.
Dengan santainya Mu Yeol mengambil makanan dan mengatakan manajer Kim meneleponku dari pagi sekali dan karena aku tidak mengangkatnya dia datang ke tempatku.
Dongsu : bersyukurlah kalau dia tidak menunjukkan ini kau bahkan takkan tahu sampai sekarang.
Sementara Dong Su masih membaca pemberitaan di internet mengenai Mu Yeol, Mu Yeol pun melahap makanannya saat itu pun Dong Su mendapatkan telepon dari wartawan Koh, dia mengatakan tentang pemberitaan Mu Yeol di internet dan menanyakan keberadaan Mu Yeol, Dong Su berpura-pura tidak tahu dan mendengarkan dengan baik Mu Yeol dengan cuek menanggapi bahwa manajer Kim akan mengurus semuanya.
Kalo melihat wartawan Koh ini, namanya Koh Jae Hyo tipe orang yang gigih banget paparazzi ulet yang paling dibenci artis ‘bermasalah’.
Wartawan Koh dan wartawan-wartawan saat ini sedang menunggu di apartemen Mu Yeol begitu seorang wanita yang katanya hanya bekerja di apartemen Mu Yeol, semua wartawan mengerumuninya ingin mendapatkan informasi mengenai Mu Yeol.
Manajer Kim datang ke suatu tempat dia mencoba membuka pintunya namun terkunci dia pun melihat-lihat dokumen yang ada di lantai depan pintu dan menemukan alamat di salah satu surat dan hendak meneleponnya.
Tidak beruntung Eun Jae datang ke tempat yang sama dan karena tidak tahu kondisinya, dia malah menemui manajer Kim.
Eun Jae salah mengira dan mengatakan apakah kau pemilik tempat ini? Eun Jae langsung mengoceh mengenai pelunasan pembayaran yang dilakukannya kemaren dengan kredit ingin dia batalkan dan sekarang dia akan membayar langsung tunai, dia pun memberikan amplop yang dimaksud.
Manajer Kim seolah ingin mencerna apa yang dikatakan Eun Jae, dia menutup teleponnya, dia tidak mempedulikan uang yang diberikan Eun Jae, dia malah mengatakan lemparan Judo.
Eun Jae terpaku terkejut dia mengatakan kau melihatnya?
Manajer Kim pun memberikan kartu namanya aku ingin bicara banyak denganmu dimana sebaiknya kita bicara?
Eun Jae gelisah di kantornya manajer Kim sedang berbicara dengan direktur Jang.
Dengan berbagai upaya dia ingin ikut mendengarkan apa yang dibicarakan manajer Kim dan direkturnya.
Manajer Kim mengawali pembicaraan dengan menanyakan asal mula nama kantor jasa bodyguard mereka, Kevin Jang, Kabinnya Kevin, manajer Kim mengatakan dia suka nama itu direktur senang karena biasanya orang-orang mengatakan nama itu lebih cocok untuk nama kafe atau hotel. Direktur beralasan bahwa kabin adalah suatu tempat yang hangat jadi pemilihan nama itu dirasa sesuai manajer Kim mengatakan bahwa nama itu cukup unik dan mudah diingat. Dia lalu menyinggung beberapa waktu yang lalu aku melihat di berita ada insiden di gedung konser, insiden pendorongan salah satu anak sekolah sehingga lengannya patah Eun Jae kesal diungkit hal itu lagi.
Akhirnya manajer Kim memutuskan untuk langsung membicarakan ke pokok permasalahan.
Sementara di tempat lain Mu Yeol sedang melihat berita di internet dan Dong Su membersihkan sarung tangan bisbol dan bolanya, dia sedang berlatih Mu Yeol kesal dan membantah setiap komentar yang ada di internet.
Komentar : aku sudah tahu akan begini aku sudah melihat tanda-tandanya.
Mu Yeol mengangguk-angguk kesal rupanya ada tukang ramal disini.
Komentar : preman bisbol sekarang tinggal preman ‘si tukang pukul’ saja.
Mu Yeol : sini kau yang akan kupukul duluan.
Komentar : kau bahkan bertengkar dengan seorang gadis? dasar tidak tahu malu!
Mu Yeol menggerutu, kau yang tidak tahu malu jangan banyak bicara kalau tidak tahu masalahnya.
Komentar : aku melihatnya sendiri, dia memang pecundang.
Mu Yeol mulai marah mau bertarung satu lawan satu?
Komentar : dia adalah mimpi buruk bagi Red Dreamers!
Komentar : kenapa tidak pakai pakaian perempuan saja.
Komentar : pahlawan karaoke akan kubawakan kau pizza besar.
Mu Yeol benar-benar kesal.
Dong Su berkata kau masochist ya?
(Masochist itu kelainan mental kan? kalau ngga salah kelainan yang menyebabkan kita semakin mendekati hal-hal yang sudah kita ketahui akan menyakiti diri sendiri)
Dongsu : kau tetap membacanya meski kau tahu akan membuatmu tersinggung?
Tidak lama Dong Su mendapat telepon dari manajer Kim yang ingin berbicara dengan Mu Yeol, Dong Su pun memberikan telepon itu pada Mu Yeol.
Mu Yeol : bagaimana itu? manajer Kim mengatakan sesuatu dan tanggapan Mu Yeol apa.
Sementara setiap wartawan yang sedari tadi masih menunggu mendapat telepon dan mereka segera bergegas begitu pula wartawan Koh.
Lain halnya Mu Yeol dengan ogah-ogahan dia tetap menuruti usul manajer Kim dan mengenakan pakaian resmi.
Begitu pula dengan Eun Jae, dia masih ingin direktur mempertimbangkan rencana mereka namun karena Eun Jaelah yang melakukan kesalahan dan ini merupakan kesempatan terakhir bagi mereka, Eun Jae tidak dapat berkutik lagi dengan kesal dia terpaksa menurutinya.
Sepertinya akan ada konferensi pers, wartawan sudah berkumpul termasuk wartawan Koh.
Sementara di luar terlihat direktur dan Eun Jae sudah menunggu lalu muncul manajer Kim bersama Mu Yeol keluar dari satu ruangan.
Baik Mu Yeol dan Eun Jae sama-sama ogah-ogahan menjalani rencana ini masih tersirat benci mendalam dari masing-masing mereka.
Direktur Jang dan manajer Kim berjalan lebih dulu di depan, Mu Yeol dan Eun Jae berjalan menyusul di belakang mau tidak mau mereka berbincang.
Mu Yeol : kau seorang bodyguard? seluruh keluargamu itu preman ya.
Dengan malas Eun Jae menanggapi tidak usah bicara.
Mu Yeol melanjutkan sang ayah yang memulai pertengkaran sang putri yang melempar.
Eun Jae : kau duluan yang mendorong ayahku.
Mu Yeol : dia yang lebih dulu menarik kerah bajuku.
Eun Jae : kau yang duluan melempar pemukul pada Son Dong Yul mungkin maksudnya karena kesalahan Mu Yeol sehingga Blue Seagulls kalah sehingga ayahnya kesal teramat dalam.
Mu Yeol : kau tidak ingat bagaimana ia melempar bola ke arahku?
Eun Jae : tidak kena hanya nyaris saja!
Mu Yeol : jadi menurutmu itu hanya nyariiiis? bola itu mengenai hidungku!
Eun Jae : kalau penakut tidak usah main Bisbol!
Mu Yeol : kau tidak mengerti perasaan orang, bibi.
Eun Jae : siapa yang kau panggil bibi?
Mu Yeol : di internet banyak yang mengatakan begitu ‘Pahlawan bibi’ lihat saja rambutmu sambil menunjuk ke arah rambut Eun Jae.
Eun Jae kesal hey preman Bisbol mendengar panggilan itu Mu Yeol tersentak Eun Jae melanjutkan semua orang menyebutmu begitu di internet.
Mu Yeol melihat ke arahnya minta maaf, minta maaf dulu sebelum konferensi pers dimulai!
Eun Jae : apa tidak mau dia berteriak.
Mu Yeol juga kesal baiklah dia balas berteriak aku juga tidak mau tepat saat manajer Kim membuka pintu ruang konferensi sontak dia terpaku dan wartawan melihat ke arah pintu dia pun kembali menutup pintu dan melihat ke arah Mu Yeol dan Eun Jae.
Direktur Jang segera menghampiri Eun Jae dan menariknya manajer Kim pun datang menghampiri Mu Yeol.
Eun Jae bahkan masih memberontak saat ditarik kerahnya oleh direktur Jang, dia bersikeras bahwa dia tidak mau minta maaf pada Mu Yeol, dia merasa yakin Mu Yeol lah yang salah.
Begitu pula dengan Mu Yeol yang terpancing amarahnya baiklah terserah jangan kembali lagi dia berlaku seolah ingin melempar Eun Jae dengan sesuatu manajer Kim hanya diam menatap Mu Yeol bertingkah seperti itu.
Melihat reaksi manajer Kim yang biasa saja Mu Yeol meyakinkan bahwa tindakannya benar manajer Kim menyebutkan sejumlah nama.
Manajer Kim : Cho Sung Won, Kim Kil Yim, Sung In Tek, Shin Joon Suk.
Mu Yeol melihat manajer Kim, manajer Kim melanjutkan mereka berhenti dari Bisbol karena karakter buruknya mengalahkan bakatnya, kau ingin aku meneruskan namamu?
Mu Yeol menghela nafas mencoba bersabar mengontrol dirinya.
Eun Jae bersikeras bahwa dia tidak salah Mu Yeol lah yang salah.
Eun Jae : kau melihatnya kan? dia yang memulai duluan kau mengerti kenapa aku membencinya kan?
Direktur pun akhirnya mengalah baiklah kita pulang saja.
Melihat reaksi direktur, Eun Jae mengatakan apakah aku dipecat.
Direktur : lupakan saja bisnis kita sudah tamat sudah tidak ada gunanya lagi.
Direktur Jang pun melangkah pergi Eun Jae yang tersentuh pun mengubah keputusannya.
Konferensi pers dimulai awalnya manajer Kim mengarahkan wartawan untuk melihat dokumen yang sudah dibagikan pada masing-masing wartawan.
Setelah melihat dokumen, wartawan bereaksi seolah melihat hal yang mengerikan bahkan ada yang berteriak ketakutan.
Ternyata dokumen tersebut berisikan surat-surat kaleng.
Diantaranya foto Mu Yeol dengan coret dan goresan dan berbagai ancaman dari orang yang membencinya.
Manajer Kim mengatakan bahwa Mu Yeol sering menerima surat kaleng dan belakangan mereka sadar bahwa itu semua bukan sekedar bercanda hal ini semakin parah setelah kemenangan Red Dreamers di kejuaraan Korean Series baru-baru ini. Mu Yeol mengaku dia pernah di lempar mangkuk dan ditarik kerahnya saat di warung wartawan banyak yang menanyakan apa hal ini sudah diadukan ke pihak yang berwajib atau apa yang dilakukan manajerial menanggapi masalah ini.
Wartawan Koh akhirnya ikut bertanya, hidup ini memang keras kan? dengan sikap yang meremehkan.
Hal itu mengalihkan pandangan dan perhatian Mu Yeol, tampangnya pun jadi bete.
Dia tersenyum sinis dan bersikap seolah ingin melempar botol praktis wartawan Koh bereaksi mencoba menangkis.
Mu Yeol pun menekankan biarpun kau tidak terluka tapi menakutkan juga kan?
Masih tetap dengan tanpa reaksi, manajer Kim mengalihkan pembicaraan, polisi tidak dapat melakukan penyelidikan apabila tidak ada bukti kekerasan.
Wartawan Koh tidak mau kalah bagaimana reaksimu ketika dilempar mangkuk mie? kau bukan tipe orang yang cepat bereaksi.kata-katanya memojokkan Mu Yeol.
Manajer Kim mencoba menengahi harap tidak menyimpang dari permasalan.
Mu Yeol : aku tidak terluka karena aku menghindar dia memiringkan kepalanya menunjukkan bahwa reaksinya cukup cepat wartawan yang lain tertawa melihat tingkah Mu Yeol suasana pun mencair.
Seorang wartawan menanyakan apakah video yang beredar berkaitan dengan pembenci Mu Yeol tapi yang tidak mereka mengerti mengapa bisa bertarung dengan seorang wanita.
Manajer Kim menyela sebentar ya dia menjelaskan asosiasi Bisbol menyarankan untuk menghubungi polisi.
Tapi kami telah menyewa agen bodyguard swasta untuk melindungi pemain kita dan direktur Jang masuk bersama Eun Jae menyusul di belakangnya.
Awalnya tidak ada yang memperhatikan namun akhirnya ada yang melihat bahwa Eun Jae, sang bodyguard lah wanita yang ada di video itu.
Seperti orang linglung, Eun Jae hanya menunduk melihat ke arah wartawan yang mengambil gambarnya.
Pemberitaan itu langsung terupdate di internet, diiringi video ‘lemparan judo’ yang sudah gempar sebelumnya pemberitaan ini juga dilihat Dong Su pemberitaan menuliskan itu video tentang pengajaran teknik Judo kepada Park Mu Yeol.
Wartawan masih bertanya kenapa kau pilih bodyguard wanita? meski manajer Kim menekankan bahwa pertanyaan itu mengarah pada dikriminasi gender, wartawan masih melanjutkan maksudku wanita mempunyai keterbatasan dibandingkan pria dan.
Mu Yeol menyela ketika aku berbelanja dengan pria, aku dibilang gay jadi aku harus melakukan ini.
Akhirnya pertanyaan beralih Bodyguard tapi pakaiannya berbeda di rekaman video.
Baik direktur Jang maupun Eun Jae tidak tahu mau berkata apa akhirnya manajer Kim mengatakan dia orangnya rendah hati, dia lebih suka berpakaian santai bila sehari-hari.
Mu Yeol dengan cueknya menambahkan gaya berpakaiannya memang aneh dia masih harus banyak belajar memperbaiki penampilannya mendengar hal itu, Eun Jae pun tertawa menutupi rasa kesalnya.
Seorang wartawan ada yang menanyakan bantingan di video begitu meyakinkan apakah itu tidak berbahaya?
Ketika semua tidak bermaksud berbicara, Eun Jae menjawab ohh aku merasa itu tidak begitu kencang dia melirik ke arah Mu Yeol dan melanjutkan lagipula dia kan seorang atlet semua kembali tertawa Mu Yeol pun terpaksa tertawa.
Pemberitaan di Internet pun berubah Park Mu Yeol menerima ratusan surat kaleng setelah Korean Series dan komentar negatif pun perlahan menghilang.
Mu Yeol sedang treadmil di apartemennya saat mendapat telepon dari Dong Su, kau sudah melihat di internet? komentar miringnya sudah banyak berkurang.
Dia pun menanyakan sampai berapa lama bodyguardnya, Mu Yeol hanya menanggapi dengan pasrah sampai rumornya selesai.
Di rumah Eun Jae suasana sangat mencekam ayah Eun Jae menuangkan bir dan memulai pembicaraan biarpun tubuhmu ada bersamanya tapi jiwamu tetap biru Eun Jae dan adiknya mengangguk menghayati. Dengan bersedih ayahnya memulai theme song yang mengagung-agungkan tim Bisbol Blue Seagulls.
Adiknya bertanya kak, kau benar-benar menjadi bodyguardnya? Eun Jae pun lemas mendengarnya.
Ayahnya lalu mendapat ide dia mengusulkan bagaimana kalau Eun Jae memplintir tangan Mu Yeol tidak usah terlalu fatal setidaknya dia tidak bisa main Bisbol lagi Eun Jae awalnya berpura-pura menyetujuinya lalu aku akan di penjara. Ayahnya mengatakan bahwa itu semua demi Seagulls, Eun Jae pun menyimpulkan ayah, kau jelmaan Shim Bong Sa di masa lalunya yang rela mengorbankan putrinya. Ayahnya kesal dan berlalu dengan menginjak keset yang bergambar Mu Yeol.
Dengan gelisah dan malas Eun Jae menunggu Mu Yeol di dekat apartemennya hal yang sama di ekspresi Mu Yeol, dia mengacuhkan keberadaan Eun Jae setelah melihat Eun Jae, dia tetap melangkah menuju lift.
Dalam bayangannya, Eun Jae yang kesal ingin menghajar Mu Yeol namun kenyataannya, dia berjalan ke arah Mu Yeol menunduk dan berdiri di sampingnya.
Mu Yeol mengendarai mobil dan Eun Jae duduk di sampingnya apa yang akan kau lakukan hari ini?
Mu Yeol bertanya memangnya kenapa?
Menahan emosi, Eun Jae mengatakan sebagai bodyguard, aku harus tahu.
Mu Yeol : bodyguard lupakan saja kau lah orang yang paling berbahaya bagiku kendalikan dirimu jangan sampai kau memukulku dari belakang.katanya mengejek.
Eun Jae menutup bukunya mengangguk kesal dan menurunkan kursinya sehingga dia dapat membaringkan punggungnya.
Melihat hal itu Mu Yeol kesal apa aku supirmu?
Eun Jae : kau menyuruhku untuk tidak menjagamu.
Mu Yeol : bukan berarti kau bisa berbaring.
Eun Jae : aku tidak berbaring, aku hanya duduk agak ke belakang Eun Jae mengumpat melihat Mu Yeol yang kesal dan mencoba melirik ke arahnya, Eun Jae mengingatkan di depan ada lampu merah.
Dan dengan sorot mata mencurigakan Mu Yeol mempunyai rencana saat akan tiba di garis lampu merah, dia mengerem mobilnya dengan mendadak sehingga Eun Jae pun terperosok ke bawah.
Mu Yeol puas lihat kau sekarang berbaring kan?
Tidak mau kalah dan lihat saja tingkah Eun Jae, dia menginjak dashboard di depannya dan membenarkan posisinya, Mu Yeol semakin kesal karena itu.
Sebelum turun dengan pandangan marah yang dipendam Mu Yeol meminta Eun Jae membersihkan kotoran yang ditinggalkan Eun Jae di dashboard, Eun Jae yang kesal tidak mau kalah.
Dia tetap membersihkan namun dengan ‘cara’nya.
Dia mengangkat kakinya melepaskan sepatunya dan membersihkannya dengan kaos yang masih melekat di kakinya.
Mau tidak mau Mu Yeol menanggapinya dengan tertawa terpaksa.
Saat akan keluar ide baru pun muncul Mu Yeol meminta Eun Jae keluar lebih dahulu bukankah tugas bodyguard keluar dan melihat bahaya di sekeliling lalu membukakan pintu.
Dengan ogah-ogahan Eun Jae menuruti, dia keluar dan membukakan pintu.
Lalu Mu Yeol mengambil barang-barangnya dari mobil dan memberikan Eun Jae untuk membawakannya dia mengatakan bukankah itu tugas seorang bodyguard?
tidak mau kalah tiba-tiba Eun Jae menjatuhkan barang yang dibawanya dan mendorong Mu Yeol hingga merunduk di kap mobilnya mungkin terlihat seolah bodyguard yang sedang melindungi klien namun ada maksud tersembunyi dari yang dilakukan Eun Jae.
Bahkan saat teman tim Mu Yeol dan wartawan Koh lewat di depan Eun Jae menganggapnya sebagai ancaman, mereka pun berlalu melewati Eun Jae dan Mu Yeol.
Mu Yeol terlihat teramat sangat kesal karena dipermalukan sedemikian rupa.
Saat latihan Mu Yeol terlihat sempurna karena pukulan-pukulannya namun yang sebenarnya dia menganggap bola yang dipukulnya menampilkan wajah Eun Jae.
Mobil yang dikendarai Mu Yeol melewati tol dan berjalan jauh sebentar-sebentar Eun Jae melirik ke arah Mu Yeol dan akhirnya menanyakan kemana mereka menuju sekarang Mu Yeol mengatakan akan menemui seseorang dan dia melihat kesal ke arah Eun Jae.
Mobil mereka pun tiba di suatu lokasi villa di puncak.
Setelah menelepon seseorang, Mu Yeol menyuruh Eun Jae pulang Eun Jae berkeras untuk menunggu Mu Yeol namun dengan senyum ejekan Mu Yeol mengusir Eun Jae, dia tertawa kegirangan.
Eun Jae yang kesal menendang mobil Mu Yeol sebelum dia pergi.
Eun Jae pun lari tunggang langgang meninggalkan Mu Yeol yang marah karena hal itu.
Kasihan Eun Jae berjalan kaki dengan cuaca dingin dari villa di puncak karena memang jarang ada kendaraan yang melewati jalur itu bahkan dapat dikatakan tidak ada kendaraan yang lewat sama sekali dia hanya mampu tertawa mewakili rasa kesalnya.
Beruntung tiba-tiba ada kendaraan yang lewat dia pun menghentikannya namun si wanita yang dimintai tolong menolak mengantarnya ke jalan utama.
Eun Jae pun teringat wajah si wanita, perempuan itu ada di mana-mana.
Wanita itu pun berlalu dengan mobilnya.
Eun Jae menyimpulkan tentu saja di villa Mu Yeol tidak mungkin sendirian melainkan bertemu dengan seorang wanita tidak lupa dia menyumpahi karir Bisbol Mu Yeol segera berakhir di sepanjang perjalanan.
Eun Jae pun pulang berjalan kaki kedinginan.
Setibanya di rumah dia langsung menulis komentar buruk mengenai Mu Yeol, kudengar dia tidak bisa tidur kalau tidak ditemani perempuan.
Temannya, Kim Dong Ah,datang membawakannya obat, kasihan si Eun Jae pilek dan batuk karena kedinginan dalam perjalanan tadi di sela bersin-bersin, dia masih menyumpahi Mu Yeol dengan semua hal buruk Tuhan pun pasti mengutuknya kalau kau mengenalnya, dia pecundang nomor satu di seluruh dunia.
Keesokan harinya ada temu penggemar yang diadakan Red Dreamers, Eun Jae pun ada di sana mendampingi Mu Yeol.
Eun Jae berdiri di belakang Mu Yeol masih kurang enak badan, dia mencoba menahan bersin Mu Yeol berkomentar dan mengejek, kau sakit? awas kalau kau sampai menulariku.
Semua pihak berjaga, bersiaga di sana termasuk direktur Jang.
Banyak fans Mu Yeol dan datang mengantri tanda tangan di sana setiap komentar pujian untuk Mu Yeol dibalas ejekan Eun Jae dalam hati.
Fans : Oppa, kau sangat keren Mu Yeol tersenyum.
Eun Jae : kau salah lihat ya?
Fans : kau ganteng sekali.
Eun Jae : ganteng dari Hongkong.
Fans : aku cinta padamu, Oppa.
Eun Jae : urgh.
Ada fans yang histeris bertemu Mu Yeol.
Eun Jae : jangan berisik..
Ada seorang pemuda yang mengelu-elukan Mu Yeol dengan pujian.
Eun Jae : sebaiknya kau pulang belajar nak.
Seorang bapak memberi Mu Yeol semangat berharap Mu Yeol menang lagi tahun ini.
Eun Jae : tidak mungkin.
Tiga siswa menyanyikan mars lagu Red Dreamers.
Eun Jae pun memfokuskan pikirannya menyanyikan mars Blue Seagulls.
Direktur Jang mengintruksinya mengatakan bahwa ada orang yang mencurigakan, dia menyimpulkan ada dua orang yang terlihat mencurigakan, dia membawa tas biru.
Berhati-hatilah. Eun Jae pun melihat sekeliling dan dia pun melangkah ke depan.
Dua siswi memuji Mu Yeol dan menjelek-jelekkan Blue Seagulls.
Siswi : aku jatuh cinta padamu sejak Korean Series ketika kau melempar pemukul itu aku tahu Sun Dong Yul yang memulainya tapi kau yang dikeluarkan!
Eun Jae mau tidak mau mendengarkan dia menjadi kesal sementara Mu Yeol tertawa senang mendengar hal itu.
Siswi : wasitnya sudah gila, Mu Yeol mengangguk-angguk.
Siswi : dia (Dong Yul) bahkan menangis.
Mu Yeol : tidak apa-apa hidup memang kadang begitu.
Eun Jae : B1 (direktur Jang) periksa si rambut keriting itu.
Direktur Jang pun bergerak.
Kedua siswi tersebut terus memancing Eun Jae, Sun Dong Yul itu pecundang kan?
Eun Jae bereaksi dan melihat kesal ke arah mereka. Mu Yeol pun menambahkan ya sedikit. Mu Yeol pun mengejek ke arah Eun Jae.
Karena senang Mu Yeol mengajak foto bersama kedua siswi tersebut Jung Ji Yun dan Young Min.
Direktur sedang menuju ke arah orang yang mencurigakan namun dihalangi oleh seorang yang awalnya juga dicurigai, dia menginstruksi Eun Jae, S1 (Eun Jae) cek si rambut keriting arah jam 7 dan akhirnya pria yang menghalanginya diseret keluar.
Mu Yeol foto bersama dua fans spesialnya.
Mereka masih menjelek-jelekkan tim Bisbol Blue Seagulls.
Na Yun : memangnya Seagulls tahu cara bermain Bisbol?
Young Min : benar aku membenci mereka!
Mu Yeol tertawa senang menanggapi keduanya, kau sangat membencinya?
Sementara Eun Jae yang terpaksa mendengarnya semakin mencoba menahan kesal.
Na Yun : tentu saja mereka aib bagi tim Bisbol.
Mu Yeol yang teramat sangat senang tertawa mengejek aib?
Na Yun : iya dan mereka menganggap kita mencuri kemenangan mereka, mereka itu pecundang.
Mu Yeol tertawa terbahak puas mendengarnya sementara Eun Jae teramat sangat kesal mendengarkan mereka.
Dan pria yang dicurigai itu pun datang semakin mendekat Eun Jae semakin waspada.
Pria itu pun melempar sesuatu ke arah Mu Yeol, telur!
Eun Jae antara kebimbangan untuk melindungi Mu Yeol atau tidak sementara Mu Yeol masih terbahak mentertawakan Dong Yul dan tim Bisbol kesayangannya, Bule Seagulls.
Akhirnya secara refleks Eun Jae memiringkan kepalanya menghindari telur itu sehingga telur itu pun pecah tepat di dahi Mu Yeol yang masih tertawa.
Semua terkejut melihat hal itu.
Setelah kejadian itu Mu Yeol seolah tidak bereaksi terdiam setelah beberapa saat rekan dan managernya mendekatinya, melindunginya, dia mulai berontak marah dan kesal dia pun berlalu dibawa manajer Kim dan teman timnya.
Internet cepat sekali mengupdate pemberitaan tentang Mu Yeol.
Manajer Kim melihat pemberitaan itu di laptopnya sementara dari kamar mandi terdengar teriakan Mu Yeol, brengsek, dia teramat sangat kesal dan marah.
Sementara, setibanya di rumah Eun Jae disambut gembira oleh ayahnya, adiknya dan Dong Ah, ayahnya bahkan sudah membeli sashimi makanan yang tidak seharusnya mereka beli, Eun Jae memarahi ayahnya yang boros. Ayahnya mengatakan bahwa hal itu tidak berarti apapun dibandingkan apa yang telah dilakukan Eun Jae, adiknya mengatakan bahwa ayahnya malahan sebenarnya ingin membeli kepiting jumbo namun dia menghalanginya, Eun Jae mengejek Dong Ah yang tidak tahu ada perayaan karena apa dia hanya ikut berpesta.
Ayah : dia melempar telur tepat ke arah musuh, dia tertawa senang bagaimana dengan si pemberani itu?
Eun Jae : sudah dibebaskan.
Ayah : kenapa tidak kita beri hadiah?
Adik : apa sebaiknya dia kukirimkan potongan sashimi?
Ayah : ohh pertanda setuju dan mereka pun berpesta.
Eun Jae terbawa suasana dan dengan kocaknya dia mereka ulang kejadian insiden pelemparan telur itu dan mereka pun merayakannya.
Scene memperlihatkan sebuah ruangan yang gelap dindingnya dipenuhi gambar Mu Yeol dalam berbagai pose.
Pemberitaan radio mengabarkan reporter mengatakan banyak insiden terjadi pada Park Mu Yeol belakangan ini suara lain membenarkan dia telah menyewa seorang bodyguard karena masalah surat kaleng. reporter itu mengatakan masalahnya serius.
Sebuah tangan muncul memukul-mukul foto wajah Mu Yeol dengan penuh kebencian.
Keesokan paginya di kantor, Eun Jae mengatakan bahwa dia harus segera pergi dengan gelisah direktur menanyakan apakah kemarin Eun Jae sengaja menghindari telur itu Eun Jae bersikeras bahwa dia tidak mungkin melakukan itu. Aktingnya sangat sempurna sampai dia berpura-pura menangis namun direkturnya tidak bisa dikibuli, dia mengatakan baik kau harus mengatakan itu bila ada yang bertanya tapi kalau kenyataannya berbeda, kau akan kubunuh dengan tanganku sendiri.
Eun Jae menunggu Mu Yeol yang datang tidak lama kemudian Mu Yeol meregangkan otot kakinya seolah bersiap untuk sesuatu Eun Jae bertanya apa yang sedang kau lakukan? Mu Yeol hanya melihatnya dengan pandangan sinis.
Ternyata Mu Yeol mengajaknya jogging dan dia meminta Eun Jae ikut berlari tidak jauh darinya, kau tahu tugas bodyguard jangan jauh-jauh ingat kejadian kemarin dilindungi oleh bodyguard, Eun Jae tahu kata-kata Mu Yeol itu bermaksud menyinggungnya, dia pun ikut berlari di dekat Mu Yeol.
Mu Yeol membahas kejadian kemarin kau sengaja kan? Eun Jae pura-pura tidak mengerti lanjut Mu Yeol, kau sengaja menghindari telur itu kan? Eun Jae bersikeras mengatakan dia tidak melakukan itu aku seorang bodyguard. Meskipun Mu Yeol membujuknya mengatakan yang sebenarnya karena dia pandai menjaga rahasia Mu Yeol juga berjanji memaafkannya bila dia mengakunya Eun Jae berkeras bahwa dia tidak melakukannya.
Lalu Mu Yeol mengatakan baiklah kalau kau ternyata sengaja melakukannya, Seagulls akan kalah 20 poin di kejuaraan mendatang bersumpahlah mendengar hal itu Eun Jae lari melambat Mu Yeol melanjutkan kau melakukannya dengan sengaja kan?
Dia akhirnya mengakui, aku tidak sengaja menghindarinya.
Mendengar pengakuan Eun Jae, Mu Yeol spontan marah sudah kuduga aku tahu itu yang terjadi.
Eun Jae mengatakan kau tadi bilang akan memaafkanku.
Eun Jae menanyakan kau marah? Mu Yeol menanggapi hal lain sebenarnya apa yang akan kau gunakan? bicara formal atau nonformal pilih salah satu!
Eun Jae : bolehkah?
Mu Yeol : awas saja.
Masih dengan amarahnya dia mempercepat larinya membiarkan Eun Jae bingung dengan ucapan Mu Yeol.
Setelah berjalan cukup jauh Eun Jae bertanya sebenarnya kita mau lari kemana?
Mu Yeol : kau sudah lelah?
Eun Jae mengatakan tidak lalu Mu Yeol mempercepat larinya tidak mau kalah Eun Jae pun melaju lebih kencang ke depan Mu Yeol.
Saling tidak mau kalah mereka berlari sekuatnya berlomba berada lebih depan dari yang lain.
Bahkan melewati Distrik Banpo setelah 7 km dengan kecepatan penuh.
Berlari lebih kencang diantara barisan orang yang sedang pemanasan berlari.
Setelah melewati distrik Jan Won berlari sejauh 9 km dengan kecepatan yang melambat.
Mereka masih berupaya melangkahkan kakinya berlari di Distrik Jam Shil sejauh 16 km.
Mereka saling bersikeras mengatakan belum lelah dan masih mampu berlari hingga stadion mau tidak mau keduanya berlari menahan rasa capek teramat sangat.
Malam pun tiba mereka masih berusaha melaju di Distrik Mi Sa Ri sejauh 32 km.
Tubuh Eun Jae akhirnya tidak bisa diajak berbohong, dia pun muntah, masuk angin, Mu Yeol mengejeknya, kau kalah kan? kau kalah seharusnya kau mengakui sudah capek sedari tadi tapi kemudian dia pun nyaris muntah Eun Jae hanya mampu menangis.
Keduanya sudah merasa teramat sangat lelah karena ini.
Mu Yeol berdiri menatap di kejauhan dia baru tersadar mereka sudah berlari teramat sangat jauh dan bingung bagaimana akan pulang selain itu angin sore teramat sangat dingin berhembus.
Eun Jae mencoba menghentikan mobil yang dikendarai sepasang muda-mudi namun karena ketakutan mobil itu justru memperkencang lajunya di hadapan Eun Jae.
Mu Yeol justru memarahi Eun Jae, Eun Jae membalas kenapa tidak Mu Yeol yang berusaha membantunya menyetop mobil yang lewat Mu Yeol berkilah bahwa itu sudah tugas seorang bodyguard, Eun Jae kesal dan mengatakan apa bodyguard itu pembantu dan menyalahkan Mu Yeol yang tidak membawa Mu Yeol kesal dasar keras kepala.
Dia menyarankan mereka untuk berjalan saja.
Dengan kesal Eun Jae masih tetap menunggu dan benar saja lewat sebuah mobil yang dikendarai seorang pria akan berhenti setelah Eun Jae mencoba menghentikannya.
Melihat hal itu Mu Yeol pun mendekat ke arah Eun Jae dan dengan seketika mobil itu kembali melajukan mobilnya meninggalkan mereka berdua.
Eun Jae marah karena kau datang dia jadi pergi.
Mu Yeol : tidak mungkin dia pergi setelah melihat tampangmu.
Eun Jae menantang memangnya kenapa dengan tampangku?
Mu Yeol : kau tidak tahu? wajah sepertimu sering terpampang di daftar pencarian kepolisian.
Mereka saling mengejek.
Eun Jae tertawa tapi yang jelas bukan aku yang ditangkap yang berantem di karaoke yang menyerang wartawan, kau lebih cocok jadi tukang pukul profesional!
Mu Yeol : kenapa? karena tanpa aku, Seagulls akan menang?
Eun Jae membalas jangan terlalu bangga kau melempar pemukulmu karena kau tidak mampu!
Mu Yeol berhenti melangkah mulai marah apa?
Eun Jae : apa, apa Eun Jae menantang Mu Yeol.
Mu Yeol mengatakan Son Dong Yul yang melempar bolanya lebih dulu brengsek!
Eun Jae juga membalasnya dengan teriakan sudah tugasnya melempar bola tolol!
Mu Yeol maju memelototi Eun Jae, Eun Jae tidak mau kalah melepaskan tudung jaketnya dan balas memelototi Mu Yeol, kau mau memukulku?
Eun Jae pun berlalu lebih dahulu Mu Yeol terlihat menahan emosinya dan dengan itu Eun Jae semakin menantangnya mereka berjalan kaki pulang.
Setiba di rumah Eun Jae kembali menuliskan komentar menjelekkan Mu Yeol, Tuhan menciptakan dia menjadi seorang pemalas, dia seolah menyentil tulisan komentar itu dan langsung diterima Mu Yeol.
Mu Yeol pun langsung balas menuliskan siapa yang peduli dia pemain Bisbol yang hebat.
Menerima komentar itu Eun Jae langsung seolah menghapusnya.
Eun Jae menuliskan sebentar lagi timnya akan terpuruk dan tulisan pesan kali ini disundulnya.
Mu Yeol menerima pesan ini dengan tersenyum, dia menepisnya dan menuliskan kudengar dia bisa menjaga dirinya sendiri.
Eun Jae yang menerima tulisan Mu Yeol, meniup menghapusnya, dia menuliskan, kau pasti fansnya sana menyingkir sebelum celaka mulai emosi, Eun Jae terlihat seolah memukul tulisan itu.
Mu Yeol menerima tulisan itu dengan senyuman dan kembali menangkisnya, dia balas menuliskan, kau hanya menuliskan sembarangan kau tidak melihat kenyataan dia hebat.
Eun Jae tertawa mengejek menerima tulisan yang diterima dia menghapusnya dengan kakinya, dia mempertanyakan maksud kata ‘hebat’?
Dia pun membalas aku lebih mengenal dia dari pada kau jauh lebih mengenalnya.
Aku sangat mengenalnya dibanding kau tulisan kali ini seolah dikirimkannya dengan menghembuskan tisu dari hidungnya.
Mu Yeol seolah menghindar lemparan tulisan itu dan terpaku melihat komentar yang diterimanya dia penasaran menuliskan kau, siapa?
Eun Jae terpancing siapa? dia menyundul tulisan itu dan menuliskan aku AYAHMU tulisan kali ini dia meniupkan tulisan itu dengan penuh emosi.
Mu Yeol kesal menerima tulisan itu dan meninjunya, dia mengatakan brengsek, dia balas menuliskan akan kucekik kau, Eun Jae membaca tulisan itu dan tertawa senang dia meniupkan tulisan itu untuk menyingkirkannya.
Eun Jae menuliskan jangan ngamuk tolol tulisan itu dikirimnya dengan kakinya.
Mu Yeol semakin emosi dan sebutan ‘tolol’ (I Nyangban) ditangkap dengan tangannya.
Kata itu sangat familiar di telinganya, dia langsung mengirimkan tulisan kau si brengsek kan?
Eun Jae terkejut terpaku menerima tulisan itu.
Mu Yeol melanjutkan hey brengsek ini kau kan!
Eun Jae terdiam dan mematikan komputernya dan nickname itu pun log off, Mu Yeol terlihat sangat kesal.
Eun Jae terdiam takut Mu Yeol kesal teramat sangat.

Credit : pelangidrama.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar