Laman

Senin, 27 Agustus 2012

Sinopsis Thank You Episode 2

Kematian kekasihnya Ji Min membuat Gi Seo sangat sedih.
Ia hanya bisa terdiam saat pemakaman kekasihnya.
Sementara itu Bum dan Young Shin berjalan kesuatu tempat sambil bermain repoter-reporan, Bum menjadi reporter dan Yong Shin sebagai orang yang diwawancarai tiba-tiba di tengah jalan Bum ingin buang air besar akhirnya Bum buang air besar di semak-semak. Untuk menghilangkan kebosanan Bum yang sedang buang air besar Young Shin menuruh Bum untuk mengulang kembali kata-kata Young Shin pada Bum sebelum pergi ke sekolah awalnya Bum menolak namun setelah Young Shin berjanji akan membuatkan tteubokki [kue beras pedas] akhirnya Bum menurut.

Pertama jangan menggunakan sikat gigi dan pemotong kuku orang lain dan juga tidak meminjami mereka, kedua ketika aku berdarah aku harus menggunakan sapu tangan ibu kemudian masukkan ke kantong plastik lalu bawa kerumah, ketiga bahkan jika aku berdarah, aku tidak boleh meminta bantuan orang lain. Tiba-tiba Bum sedih karena ia selalu meminta membantu temannya lalu mengapa aku tidak boleh karena keluarga kita punya rahasia kata Young Shin. Young Shin menceritakan bahwa rahasia itu ada di darah Bum yang tidak seorangpun memilikinya karena darah Bum adalah darah malaikat.
Sementara itu Gi Seo masih berdiam diri dengan rokok dimulutnya tiba-tiba ada seorang biksu menegurnya untuk tidak merokok, aku tidak merokok katanya Gi Seo lalu menanyakan apa biksu kecil itu punya pacar tentu saja ia menggeleng. Punya pacar sungguh menyenangkan bahkan lebih enak dari es cream bahkan neraka lebih baik daripada tidak punya pacar jika kau menjadi seorang biksu kau akan susah mencari pacar.
Sebelum biksu itu pergi ia berkata matahari akan kembali dimana ia terbit, angin pun seperti itu.
Dirumah sakit diadakan presentasi pelaporan operasi yang telah dilakukan ia mempresentasikan tentang penyakit Ji Min suatu penyakit kanker pancreas yang dialaminya selama 2 bulan penyakitnya telah tersebar ke semua sel jaringan itulah yang menyebabkan Ji Min tidak terselamatkan. Mendengar presentasi itu ayah Ji Min meninggalkan ruangan.
Setelah presentasi Gi So pergi mengunjungi pasien bersama dokter lainnya dokter itu bercerita pada Gi Seo bahwa ada pasien ini sungguh kasian karena suaminya ingin wanita ini segera meninggal dan benar saja ketika Gi Seo sampai di ruang rawat wanita itu suaminya memaksa wanita itu untuk menandatangani sebuah surat. Dokter yang bersama Gi Seo sangat marah ia ingin menghajar laki-laki itu namun dihalangi Gi Seo.
Ketika Gi Seo di toilet, ia mendengar percakaapan laki-laki itu dengan seorang wanita simpanannya dan tertawa-tawa dengan senang mendengar hal itu Gi Seo kalap dan menghajar laki-laki itu hingga tidak berdaya.
Sementara itu Young Shin bekerja di sebuah kebun daun bawang, ia mengikat daun bawang menjadi beberapa bagian hanya untuk mendapatkan uang demi menyekolahkan adiknya dan untuk Bum, ibu-ibu yang kerja bersamanya menyarankan agar Young Shin menikah karena dengan itu ia tidak perlu bekerja sangat keras, Young Shin hanya bisa tersenyum. Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang memanggilnya.
Young Shin pergi ke sebuah cafe ternyata Young Shin diperkenalkan dengan seorang pria tua untuk menjadi suaminya, Young Shin terkejut setengah mati hingga susu yang diminumnya tumpah.
Tiba-tiba Bum datang terengah engah dan mengabarkan kakek buang air besar dicelana, Young Shin akhirnya pergi ditengah perjalanan pulangnya ia menelepon adiknya untuk pulang
Akibat perbuatannya Gi Seo harus berurusan dengan polisi setelah beberapa jam dipenjara akhirnya ia bebas dengan bantuan seorang pengacara yang disewa oleh ibunya.
Ibunya berharap Gi Seo dapat melupakan Ji Min dan memulai hidup baru ibunya berharap Gi Seo bisa menggantikannya untuk memimpin perusahaan namun Gi Seo menanggapinya dengan dingin.
Gi Seo mengunjungi tempat ayah Ji Min dan memberikan sebuah amplop kemudian pergi tanpa berkata sepatah kata pun.
Ketika Gi Seo berjalan di trotoar ada sebuah taxi yang mengikutinya merasa diikuti Gi Seo kemudian masuk ke taxi itu sopir taxi itu mengatakan jangan terlalu lama bersedih jika itu berlansung lama seorang dokter tidak akan dapat menyelamatkan orang lain sopir itu menyuruh Gi Seo untuk istirahat dan segera kembali menjadi dokter. Sementara itu Gi Seo tidak meresponnya, Gi Seo lalu menelepon ibunya, ia mengatakan akan membantu ibunya dan tidak akan menjadi dokter lagi mendengar hal itu sopir itu hanya terdiam.
Pembukaan mall dimulai ibu Gi Seo sangat senang Gi Seo bisa hadir sementara itu dari kejauhan ayah Gi Seo melihatnya dari jauh setelah pembukaan ibu Gi Seo pergi melihat-lihat situasi di mall.
Tiba-tiba ada seorang pelayan menyeret-nyeret seorang wanita, ia menuduh wanita itu ingin mencuri sepatu untuk anaknya, Seok Hyun datang dan mengatakan pada pelayan itu apakah ia tidak tahu pengumuman bahwa 50 anak beruntung akan mendapatkan sepatu baru pelayan itu cukup terkejut. Seok Hyun memberikan kartu kreditnya dan mengambil sepatu yang ia bawa Seok Hyun memberka sepatu baru itu pada anak laki-laki itu dan mengatakan jangan menangis, ibumu bukan pencuri, ibumu tidak salah. Sekarang kau bisa mengambil sepatu ini dengan gratis namun untuk selanjutnya kau harus membayar anak itu mengangguk sambil tersenyum senang ibu anak itu sangat berterima kasih kemudian pergi siapa kau? tanya pelayan itu.

Seo Jin Young, kau melupakan apa yang harus kau lakukan bisa menemui situasi seperti ini kau bekerja terlalu keras ambillah seragamu lalu pulang kerumah dan istirahat kata Seok Hyun, pelayan itu sangat terkejut. Sementara itu ibu Gi Seo kagum melihat cara Seok Hyun mengatasi masalah ini sementara itu Gi Seo masih saja bengong.
Malam harinya Young Shin dan Bum memberikan makan anjingnya sepanci mie rebus, ibu apakah mienya pakai telur? tanya Bum tentu saja tidak dia hanya seekor anjing jawab Young Shin tapi anjing itu adalah keluarga kita kata Bum, Young Shin kesal dengan ocehan Bum akhirnya ia mengalah.
Sementara itu adik Young Shin sedang membantu kakek membersihkan bekas “PooP” kakek, kau dari mana? tanya kakek seakan tidak sadar apa yang terjadi kakek, aku jauh-jauh dari Seoul hanya untuk membersihkan “Poop” mu katanya.
Ketika makan malam adik Young Shin mengeluh dengan keadaan yang ia alami, ia selelu pulang hanya untuk mengganti pakaian untuk kakenya sedangkan perjalanan dari Seoul sangat jauh Young Shin mengatakan bahwa kakek tidak mau kalau itu dilakukan oleh Young Shin. Adik Young Shin menyarankan Young Shin untuk menikah agar suaminya bisa membantu kakek mengganti pakaian jadi ia tidak harus pulang selain itu agar Bum memiliki ayah sementara itu Bum mendengarkan percakapan ibu dan pamannya.
Young Shin keluar rumah, ia meliat ada Seok Hyun di depannya namun bayangan itu hilang ternyata Young Shin hanya lamunannya.
Seok Hyun dan pacarnya sedang bercumbu di mobil tiba-tiba ponselnya bordering, Seok Hyun mendapat telepon dari sekretaris direktur, ia mendapat undangan makan siang pacar Seok Hyun marah karena setiap mereka sedang berdua Seok Hyun selalu disibukkan dengan pekerjaannya.
Gi Seo yang sedang frustasi menyewa perempuan panggilan, mereka sempat berciuman beberapa saat ketika hampir diranjang Gi Seo sadar, ia lalu mendorong perempuan itu dan meninggalkan uang.
Sambil memandangi foto keluarga dan hasil gambar Bum, Young Shin masih memikirkan akan perkataan adiknya untuk segera menikah, kakak menikahlah itu demi Bum, ia pernah berkata ia tidak ingin disebut anak haram itu akan menyebabkannya tidak mau pergi kesekolah kata-kata itu selalu ternging di telinga Young Shin.
Bum pergi sekolah tanpa membawa tasnya, Young Shin berlari mengejarnya namun semakin Young Shin memanggil Bum, ia semakin lari di tengah jalan ia bertemu Boram, Boram mamerkan truk barunya pada Bum dan mengajaknya untuk pergi kesekolah bersama namun Bum menolak. Setelah Boram pergi Bum berkata aku juga akan membeli mobil suatu saat nanti dan pamanku akan selalu mengantarku setiap hari teriak Bum. Dari kejauhan Young Shin melihat semua yang dilakukan Bum, ia sangat sedih.
Dengan perasaan bercampur aduk, Young Shin pergi mendatangi tuan Park, ia sebenarnya ingin mengatakan kesediannya untuk menikah dengan tuan Park namun ia ragu tuan Park kemudian mengatakan tadi malam ia berpikir akan masalah ia ingin menikahi Young Shin. Namun ia ragu akan kehadiran Bum dan kakeknya, ibunya saja dia masukan ke panti jompo mendengar hal itu Young Shin langsung meninggalkan tuan Park.
Seok Hyun dan Gi Seo pergi menghadiri undangan makan malam presdir, presdir membicarakan tentang proyek yang akan ditangani Seok Hyun di pulau kecil yang menjadi tempat asal Seok Hyun, Seok Hyun mengatakan proyek yang dilakukan sangat menguntungkan. Alih-alih mendengarkan percakapan presdir dan Seok Hyun, Gi Seo berlagak cuek presdir mengatakan pada Seok Hyun bila membutuhkan bantuan Seok Hyun tinggal bilang pada Gi Seo untuk membantunya.
Keesokkan harinya Seok Hyun dan Gi Seo pergi ke pulau tepat asal Seok Hyun untuk melaksanakan proyeknya sebelum naik mobil Gi Seo mengatakan dia tidak bisa menyetir mobil dengan jangka waktu yang lama karena ia selalu mengantuk. Akhirnya Seok Hyun yang menyetir, dan benar saja sepanjang jalan Gi Seo tidur ketika sampai dipelabuhan Gi Seo teringat Ji Min yang sedang membeli boneka lamunannya terhenti ketika Seok Hyun menuruhnya membeli tiket namun ia menolak Seok Hyun hanya bisa tertawa kecut.
Di atas kapal Gi Seo teringang-ngiang kembali kata-kata Ji Min, Ji Min meminta Gi Seo untuk mengatakan permintaan maaf pada Bum karena gara-gara dia Bum terkena virus HIV, Gi Seo membayangkan ketika Ji Min masih berada di pelukannya, Gi Seo menangis.
Sesampainya dirumah, ibu Seok Hyun tidak memperbolehkan ia masuk dan menutup gerbang rumahnya ibunya kesal kenapa Seok Hyun harus kembali sementara itu Seok Hyun menuruh Gi Seo mencari penginapan, Gi Seo terlihat kesal.
Ibu mengapa kau bersikap seperti ini apa gara-gara Young Shin dan Bum, kau takut aku bertemu mereka dijalan? tanya Seok Hyun, gerbang kemudian terbuka. Iya memang benar aku takut karena kau terlalu baik, kau akan mengasihaninya dan kau akan pindah, aku tidak mau kau merasa bertanggung jawab atasnya dan menghancurkan hidupmu kata ibu Seok Hyun.
Sementara itu Gi Seo pergi berjalan-jalan kesepanjang pulau dan tidak sengaja ia bertemu kakek Bum yang sedang menggendong boneka yang pernah Ji Mi berikan pada Bum, ia mengikuti kakek Bum hingga rumahnya.
Sesampainya dirumah kakek mengetahui Gi Seo mengikutinya, kakek dengan lugu menyuruh Gi Seo masuk kerumanhnya dan mempersiapkan menawarkan makanan pada Gi Seo.
Awalnya Gi Seo menolak namun akhirnya dia memakannya, kakek berikan boneka itu padaku pinta Gi Seo namun kakek tidak mengijinkannya.
Sementara itu Seok Hyun cemas karena Gi Seo tidak meneleponnya mengapa orang itu tidak menelepon dimana dia cemas Seok Hyun.
Karena kakek tidak memberikan bonekanya akhirnya Gi Seo pulang ketika dia ingin menelepon tiba-tiba pandangannya kabur, ia pun melihat Young Shin dan Bum yang ada di depannya.
Gi Seo terhuyung, ponselnya jatuh dan akhirnya ia pingsan di dekapan Young Shin.
Sementara Young Shin memanggil dokter, Bum dan kakek menjaga Gi Seo dalam ketidaksadarannya Gi Seo bermimpi akan pesan-pesan teakhir yang dikatakan Ji Min, Gi Seo terus menerus memanggil nama Ji Min ketika tesadar Gi Seo kemudian mengambil bonekanya dan pergi.
Bum yang tidak rela bonekanya di ambil Bum mengikuti Gi Seo.
Paman kembalikan bonekaku pinta Bum apa kau membelinya? tanya Gi Seo tidak ada kakak yang memberikannya padaku di ferri kata Bum sambil menunduk kakak itu salah memberikkannya karena dia sedang sakit ini milikuoh kau kakak yang ada di feri kan? tanya Bum iya aku yang bersama kakak itu tidak usah mengikutiku lagi pinta Gi Seo.
Sementara itu Young Shin berlari ke puskesmas dan meminta bantuan namun dokter idak ada dan suster terburu-buru untuk pergi keladang karena ada ayah Boram mengalami kecelakaan. Kaki ayah Boram terjepit trotoar karena panik dengan keadaan ayah Boram, Young Shin malah lupa dengan tujuannya ke puskemas akhirnya mereka pergi bersama.
Keadaan ayah Boram sungguh mengawatirkan, ia mengeluarkan darah terus menerus dokter yang ada disana tidak bisa mengatasinya ayah Boram hampir kehabisan darah.
Tidak tahan dengan darah yang terus mengalir dokter itu malah muntah, Gi Seo yang sedang berjalan melewati ladang melihat kejadian itu setelah melihat kejadan itu Gi Seo mengingat sesuatu ia bergumam “Fermoral artery amputation”.
Gi Seo mengingat ketika dulu ia masih tingkat satu di kedokteran ayahnya pernah mengajarkan cara mengatasi hal tersebut.
Melihat keadaan tersebut Bum mendekat namun dihalangi warga yang lain sementara itu Gi Seo idtak peduli ia terus berjalan.
Sementara itu Young Shin dan perawat sedang dalam perjalanan perawat sangat panik Young Shin berusaha untuk menenangkannya.
Bum terus mengikuti Gi Seo, ia meminta untuk mengembalikkan bonekannya.
Tiba-tiba Boram berlari sambil menangis Boram apa kau baik-baik saja? tanuya Bum, ayahku mengalami kecelakaan, ayahku akan mati tangis Boram mendengar hal itu Bum ikutan menangis Boram berlari diikuti Bum. Namun sebelum mengikuti Boram, Bum berkata paman pencuri ambil saja Bom Dong tolong jaga baik baik.
Young Shin dan perawat telah sampai namun sampai beberapa saat pendarahan belum juga berhenti Gi Seo akhirnya datang dan ikut membantu semua warga berteriak untuk menjauh namun Gi Seo tidak mendengarkannya. Awalnya dokter tidak percaya namun akhirnya ia membantu Gi Seo dan akhirnya pendarahan bisa berhenti semua warga senang.
Gi Seo tanpa sepatah katapun meninggalkan tempat itu Young Shin melihat Gi Seo kagum.
Namun beberapa saat Gi Seo berjalan ia pingsan tidak sadarkan diri.

Credit : blogapni.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar