Eun Jae : Tuhan menciptakan dia menjadi seorang pemalas.
Mu Yeol : siapa yang peduli, dia pemain Bisbol yang hebat.
Eun Jae : sebentar lagi timnya akan terpuruk.
Mu Yeol : kudengar dia bisa amenjaga dirinya sendiri.
Eun Jae : kau pasti fansnya sana menyingkir sebelum celaka!
Mu Yeol : kau hanya menuliskan sembarangan, kau tidak melihat kenyataan dia hebat.
Eun Jae : aku lebih mengenal dia dari pada kau jauh lebih mengenalnya, aku sangat mengenalnya dibanding kau!
Mu Yeol : kau, siapa?
Eun Jae : aku AYAHMU.
Mu Yeol : Akan kucekik kau.
Eun Jae : jangan ngamuk tolol.
Mu Yeol menangkap sebutan ‘tolol’ (I Nyangban) dengan tangannya.
Mu Yeol : kau si brengsek kan? hey brengsek ini kau kan!
Eun Jae terdiam name id keluar Mu Yeol merasa amat sangat kesal.
Eun Jae : apa ini? apa dia si preman itu? kenapa dia bisa ada disitu?
Dia terdiam menutup laptopnya, kaku berjalan ke arah kasur, berbaring dan menarik selimut tidak berapa lama dia tersengal-sengal seperti orang sesak nafas, dia terlihat sangat kuatir.
Kombinasi keystone terburuk, kombinasi keystone adalah dasar pertahanan dalam bisbol, tempat pemberhentian basement kedua secara umum berarti suatu hubungan yang membutuhkan kerjasama.
Paginya Eun Jae dan Mu Yeol di lift, Mu Yeol menyinggung perseteruannya di internet semalam, Eun Jae masih bersikap seolah tidak mengerti apa yang dikatakan Mu Yeol, Mu Yeol terus mendesak Eun Jae, dia menekankan bahwa seorang dokter harus menyimpan rahasia pasiennya begitu pula profesi bodyguard. Mereka kembali bertengkar, Mu Yeol menggebrak lantai lift dengan kakinya, lift pun berhenti.
Eun Jae menyalahkan Mu Yeol, Mu Yeol tidak mau kalah lalu terdengar suara operator lift yang tidak memperbolehkan sesseorang meloncat di dalam lift dan menyarankan mereka bersikap tenang hingga lift berjalan dengan sendirinya.
Mu Yeol mengumpat dengan bisikan apa yang membuatku sial, terkurung bersama dengannya di lift, dia bisa merubah surga menjadi neraka.
Eun Jae menutup telinganya ya Tuhan lebih baik aku disambar petir, Mu Yeol mengejek, mengaminkan.
Dengan rasa kesal yang mendalam Eun Jae mencorat-coret poster dinding bergambar Mu Yeol sembari tersenyum senang dia menggambarkan kumis, jenggot, gigi berlubang, goresan di pipi, menuliskan ‘Preman Bisbol’. Dia kemudian menambahkan coretan beberapa gigi hitam dan coretan pada gambar hidung dan mata Mu Yeol, dosa apa yang telah kuperbuat sampai harus bertemu denganmu, aku benar-benar membenci merah sehingga tidak makan semangka.
Lalu datang seorang yang mengenalnya sebagai bodyguard Mu Yeol memberikan hadiah dari para penggemar Mu Yeol untuk dititipkan melalui Eun Jae, Eun Jae masih menutupi poster Mu Yeol yang telah dicoretnya hingga staf Red Dreamers itu berlalu.
Mu Yeol datang menenteng kamera dan melihat ke arah banyak hadiah, Eun Jae mengatakan itu dari fans Mu Yeol, tersirat senyum puas dari Eun Jae, dia berusaha menahannya, Mu Yeol melihat-lihat hadiah yang diberikan penggemarnya ada bantal dengan gambar wajahnya, dia mulai curiga dengan senyuman Eun Jae. Apa? kenapa kau tertawa, Eun Jae menjawab oh aku hanya panik aku takut ada yang isinya bom.
Mu Yeol lanjut membuka kotak demi kotak sembari bertanya apa Eun Jae juga sering memberi Son Dong Yul hadiah. Eun Jae mengatakan itu bukan urusan Mu Yeol, Mu Yeol mengangguk dan membuka sebuah kotak berisikan daleman hitam, kau juga menghadiahkan ini? argh apa yang mereka fantasikan tentangku?
Dia kemudian menawarkan itu untuk Eun Jae namun langsung menahannya tidak ini kebesaran.
Eun Jae melihat apa yang dimaksud Mu Yeol, dia kesal lalu balas melihat ke arah bawah Mu Yeol.
Mu Yeol bertanya hei apa yang kau lihat?
Eun Jae : kau melihatku lebih dulu.
Mu Yeol bersikap seolah menutupinya.
Scene berganti suasana dengan gemerlap diskotik beberapa wanita masuk ke ruangan yang sudah ada Mu Yeol dengan beberapa temannya, Eun Jae yang berjaga di luar pintu mengumpat haruskah kufoto dan posting di Internet?
Di dalam ruangan seorang wanita ada yang bertanya siapa wanita yang berdiri di depan pintu? apa pekerjaan kalian? sekilas dijawab Bodyguard dan saat minuman sudah dituangkan di gelas tersusun itu Mu Yeol dan semuanya berteriak pesta dimulai!
Saat seorang wanita tadi keluar ke kamar kecil, dia melewati Eun Jae dan menanyakan pekerjaan pria-pria di dalam ruangan namun Eun Jae tidak menjawabnya setelah berlalu di ujung lorong, wanita itu mengatakan mereka sudah mengatakan siapa kau, Eun Jae menjadi kesal setelah mendengarnya.
Mereka pulang berpasang-pasangan dan kemudian Mu Yeol mengusir Eun Jae dan meminta wanita yang dikencaninya menunggu sementara dia mengambil mobil.
Eun Jae tidak melewatkan kesempatan itu dia memperingati si wanita sebaiknya melihat dalam mobil ada kamera, senjata (alat pukul) dan pakaian dalam wanita.
Mobil Mu Yeol pun datang Eun Jae segera berlalu Mu Yeol meminta si wanita masuk mobil si wanita melihat jok belakang mobil dan benar sebagaimana yang dikatakan Eun Jae memang ada kamera, alat pukul dan bra.
Si wanita membayangkan Mu Yeol dengan kejam memaksanya memakai pakaian dalam tersebut dan merekam adegan itu dengan kameranya spontan si wanita ketakutan dan berlari menyetop taksi yang lewat dia semakin ketakutan dengan Mu Yeol yang heran dan mengejarnya hingga ke taksi.
Mu Yeol curiga dan langsung menelepon Eun Jae yang sudah berada di dalam bus dengan santai Eun Jae mengatakan aku mengatakan kebenaran dia menegaskan Seagulls akan menang tahun ini tanpa mengindahkan Mu Yeol, dia menutup teleponnya.
Mu Yeol benar-benar kesal dibuatnya, kita lihat saja siapa yang akan tertawa pada akhirnya.
Di sebuah resto, Dong Su bertemu seseorang yang mengurus tim mereka, pria itu mengatakan terus terang bahwa kemampuan Dong Su sudah menurun drastis meski Dong Su meyakinkan bahwa dia tidak dalam kondisi sakit dan masih cukup muda, pria itu mengatakan bahwa mereka sudah memberi kesempatan Dong Su tetap bertahan dalam tim namun masih belum melihat perubahan berarti. Pria itu menyarankan Dong Su untuk mencari alternatif pekerjaan lain karena kontraknya akan selesai.
Sementara dengan suasana berbeda, Mu Yeol ditemani manajer Kim makan malam dengan pemilik club Red Dreamers.
Di kantornya, direktur Jang mencetak pemberitaan tentang keberhasilannya menangkap perusuh saat temu penggemar tim bisbol Red Dreamers beberapa saat lalu dia menandai tulisan nama dan kantornya dan bangga akan pemberitaan tersebut.
Lalu datang Eun Jae yang meminta dicarikan penggantinya sebagai bodyguard Mu Yeol, Eun Jae mengatakan banyak hal sial sudah dilaluinya meski baru 3 hari dengan Mu Yeol dari nyaris mati beku di gunung, hampir mati 4 jam marathon dan kemarin mereka terjebak di dalam lift dengan berbagai alasan direktur Jang mengiyakan, dia mengatakan kejadian di lift mungkin bukan tidak sengaja, dia meminta Eun Jae lebih waspada bila Eun Jae dan kliennya terluka hingga harus dirawat di rumah sakit, dia akan mencarikan pengganti Eun Jae.
Eun Jae berpikir dan menemui Mu Yeol di tempat latihan sedang berbincang dengan Dong Su mengenai Mu Yeol yang baru saja bertemu pemilik club karena takut Mu Yeol bergabung dengan tim lain Mu Yeol lalu menanyakan pengajuan kenaikan gaji Dong Su, Mu Yeol tidak tahu Dong Su justru sedang berpikir bagaimana bila kontraknya diputus.
Eun Jae datang dan dengan kesal Mu Yeol berbisik bila suatu waktu kau menemukan aku sudah tiada cari dan tangkap dia!Eun Jae mengajak Mu Yeol ke tempat lain karena ada yang harus mereka bicarakan meski kesal, dia sudah mulai mengaturku, Mu Yeol tetap mengikuti Eun Jae di suatu sudut, Mu Yeol berdiri diam memperhatikan sementara Eun Jae menjelaskan dan memperagakan banyak hal.
Sepeninggal Mu Yeol, wartawan Koh datang menghampiri Dong Su dan menanyakan Mu Yeol, Dong Su memintanya untuk tidak mengusik Mu Yeol, wartawan Koh berkilah, dia melanjutkan cerita mengenai kejadian waktu ditempat karaoke tidak mungkin Mu Yeol datang sendiri, dia mengkaitkan dengan hubungan Mu Yeol dan seorang artis wanita. Shin Song Hee yang sempat terdengar dekat Dong Su berkilah dan melanjutkan latihannya.
Dengan mengendarai mobilnya sendiri Mu Yeol tiba di sebuah pedesaan terlihat ilalang dan tambak tergenang air dia masuk ke dalam gudang dan melihat sekeliling bila diperhatikan ini persis penggambaran lokasi dimana Mu Yeol dan Eun Jae bertarung di awal episode satu. Lokasi yang menyeramkan kemudian datang seseorang berdiri di belakang Mu Yeol, Mu Yeol merunduk memungut koran di lantai sebuah tangan hendak mengayunkan tongkat dan kemudian.
Mu Yeol berbalik dan menghentikannya tunggu sebentar.
Ternyata orang itu Eun Jae hei kenapa berhenti ada apa lagi?
Mu Yeol menanyakan apa dia memang harus benar-benar dipukul Eun Jae mengatakan mereka membutuhkan bukti yang kuat sebagai alasan rupanya mereka sedang menjalankan ide Eun Jae agar terlihat ada seorang yang memukul Mu Yeol hingga harus dirawat di rumah sakit sedangkan luka Eun Jae dapat dilakukan nanti karena setelah Judo tulang bahunya lebih mudah lepas dan hal itu membutuhkan perawatan di rumah sakit setidaknya empat minggu sehingga setelahnya akan dicarikan pengganti Eun Jae sebagai bodyguard. Mereka berdua pun akan senang mau tidak mau Mu Yeol pun berbalik siap dipukul, mereka pun saling mendukung agar ide tersebut berjalan lancar.
Malang bagi mereka, seorang pria pemilik lahan datang dan menutup pintu gudang tanpa tahu di dalamnya masih ada orang. Sesaat setelah Eun Jae memukul Mu Yeol dengan tongkat bisbol, mereka mendengar pintu gudang ditutup seseorang dari luar mereka pun berteriak histeris sementara si pemilik gudang sudah berlalu dengan motor butut yang suaranya sangat kencang menutupi teriakan keduanya.
Di apartemen Mu Yeol, bibinya memasak makan malam untuk Mu Yeol sementara Mu Yeol belum tentu akan pulang malam ini. Ponsel Mu Yeol ketinggalan ada telepon masuk ke ponsel Mu Yeol dan bibi itu melihatnya telpon itu dari seorang wanita yang pernah ditemui Mu Yeol di tempat karaoke dan villa di gunung.
Eun Jae mencoba mendobraknya namun tidak bisa Eun Jae lalu mengeluarkan ponselnya, Mu Yeol menanyakan bukankah saran Eun Jae ponsel harus ditingal. Eun Jae mengatakan bahwa ponsel Mu Yeol ada GPSnya dia kuatir rencana itu gagal Mu Yeol kesal menyalahkan dirinya sendiri yang telah mengikuti saran Eun Jae yang tidak tahu bahwa GPSnya bisa di nonaktifkan.
Sementara Eun Jae mengeluhkan ternyata di sana tidak ada sinyal keduanya saling melihat bingung dan takut, lanta harus bagaimana.
Suara Dong Ah mengatakan antara dua insan yang mengalami ketakutan mendalam yang sama akan terjalin ikatan emosional yang sama dia ternyata sedang membaca sebuah buku lanjutnya Semakin kuat rasa takut itu semakin kuat ikatan yang terjadi. Inilah alasan mengapa dua insan menjadi semakin intim setelah mengalami bencana bagian dari otak manusia akan merancukan antara rasa takut dan cinta.
Tutup mulutmu teriak Park Mu Yeol.
Mu Yeol dan Eun Jae masih saling menyalahkan mengapa mereka bisa terjebak di gudang dan lokasi yang tidak ada sinyal sementara Eun Jae masih berusaha mengarahkan ponselnya mencari-cari sinyal. Saat sinyal mulai terlihat dia menghubungi manajer Kim suara mereka terputus-putus dan karena Mu Yeol juga berebut ingin berbicara dengan manajer Kim, sinyalnya hilang lagi Eun Jae menyalahkan Mu Yeol.
Manajer Kim mencoba menghubungi kembali namun tidak tersambung dia lalu menghubungi Dong Su yang mengatakan tidak mengetahui keberadaan mereka.
Di gudang, Eun Jae lalu memiliki ide untuk mendapatkan sinyal lebih baik.
Mau tidak mau Mu Yeol memanggul Eun Jae ke jendela di atas agar mendapat sinyal lebih baik.
Mereka pun terhubung dengan manajer Kim dengan sebisanya Eun Jae mengarahkan keberadaan mereka di Bo Ryung sebuah gudang dekat pantai namun dengan angin yang kencang suara Eun Jae pun terputus-putus mungkin karena dorongan angin dinding yang terbuat dari kayu terdorong dan menjatuhkan beberapa kardus, karena terkejut Mu Yeol yang masih memanggul Eun Jae di bahunya terjatuh keduanya terjatuh dan saling menyalahkan ditambah kepanikan Eun Jae karena ponsel yang dipegangnya sedari tadi terlepas dan jatuh di luar gudang.
Manajer Kim mencoba menghubungi kembali namun nomor yang dihubungi tidak aktif dia pun datang ke rumah Yoo Eun Jae dan bertemu Dong Ah yang membukakan pintu Dong Ah terpana melihat seorang pria tampan datang mencari Eun Jae begitu pula ayah dan adik Eun Jae yang mengetahui ada seorang pria datang mencari Eun Jae.
Ayahnya melihat manajer Kim dari atas hingga bawah dengan senang dia mempersilahkan manajer Kim masuk bahkan berniat menghidangkan kopi untuknya namun setelah manajer Kim memperkenalkan diri dan memberikan mereka kartu namanya keduanya langsung berbalik mengusir manajer Kim setelah mendengar kata ‘Red Dreamers’.
Manajer Kim pun menyadari ohh Blue Seagulls.
Ayah dan adik Eun Jae menyuruh manajer Kim segera keluar dari rumah mereka, mereka tidak mengindahkan pertanyaan manajer Kim tentang lokasi daerah asal mereka dari daerah Bo Ryung dan tidak mau mendengar kemungkinan Eun Jae sedang dalam masalah. Dong Ah lalu menengahi dan memperjelas bahwa ayah Eun Jae tidak berhak mengusir tamu karena rumah itu pada dasarnya adalah rumah Dong Ah sedangkan keluarga Eun Jae hanya penyewa di sini. Dia lalu menawarkan diri untuk mengantar manajer Kim ke lokasi tersebut sementara ayah Eun Jae masih terpaku dengan kata-kata ‘penyewa’.
Mu Yeol dan Eun Jae kedinginan dan mulai mengantuk Mu Yeol terjatuh lalu Mu Yeol berdiri meregangkan ototnya dan bertanya kau dulu tinggal di sini kapan kau pindah ke Seoul?
Eun Jae : kenapa kau bertanya?
Mu Yeol menekankan bahwa dia melakukannya bukan karena ingin tahu dia hanya mengusulkan untuk mulai mengobrol agar tidak terjatuh karena rasa kantuknya.
Eun Jae balas bertanya musim dingin yang lalu kenapa kau memukul wartawan?
Mu Yeol : dia yang memukulku lebih dulu dengan kameranya.
Eun Jae : artis yang bersamamu adalah Shin Song Hee?
Mu Yeol : bagaimana kau tahu?
Eun Jae : sudah putus? kau diputuskan olehnya? kau diputuskan olehnya meski Mu Yeol mengelak dan membantah, Eun Jae tetap mengatakan demikian Mu Yeol pun terpancing dan dengan nada tinggi dia menyatakan dia berselingkuh dan karena aku pun tidak memiliki rasa mengerti?
Dengan mengangguk-angguk Eun Jae menyimpulkan keheranannya, dia berselingkuh namun masih bisa bersikap baik?
Mu Yeol : kau pikir siapa? itu bukan urusanmu.
Seekor burung hantu datang dan bertengger di jendela yang tadi tempat Eun Jae mencari sinyal dan kehilangan ponselnya, mereka berdua terkejut Mu Yeol mengejek Eun Jae dengan mengatakan gerakan Eun Jae sigap juga Eun Jae balas mengatakan Mu Yeol lebih terlihat sedang ketakutan.
Dalam perjalanan mereka, Dong Ah memuji ketampanan manajer Kim dengan dingin manajer Kim mengatakan sebenarnya peta saja sudah cukup namun terima kasih karena Dong Ah sudah ikut Dong Ah mengatakan dengan yakin bahwa hidup ini mudah bagi orang tampan namun akan lebih mudah bila bersamaku.
Saat di persimpangan dengan yakin Dong Ah menyarankan manajer Kim membelokkan mobilnya ke arah kanan namun manajer Kim justru membelokkan mobilnya ke arah kiri, Dong Ah berteriak mempertanyakannya.
Manajer Kim : kau melihat petanya terbalik.
Setelah melihat petanya yang terbalik Dong ah diam.
Manajer Kim kembali mengatakan peta saja sudah cukup.
Burung hantu itu lalu terbang pergi.
Mu Yeol memperhatikan jendela dan mulai berpikir dengan idenya, dia menyarankan Eun Jae keluar gudang melewati jendela itu dia mengatakan hal itu karena kepala Eun Jae lebih kecil daripada kepalanya, Eun Jae tersenyum dengan menganggap itu sebagai pujian. Namun Mu Yeol melanjutkan karena tidak ada isinya
dengan kesal, Eun Jae menerima ide Mu Yeol dan naik ke pundak Mu Yeol sembari mengatakan kepalamu besar karena penuh dengan kotoran.
Eun Jae dipanggul hingga dapat meraih jendela tersebut jendela yang begitu kecil Eun Jae pun kesulitan untuk mengeluarkan badannya awalnya hanya tangan kanan dan kepalanya kemudian dengan berbagai upaya tangan kirinya pun dapat keluar namun tidak dengan pinggulnya hingga Eun Jae hanya berhenti di tengah itu dia menyerah, dia kesakitan dan meminta Mu Yeol menariknya kembali.
Dengan kecewa Mu Yeol menariknya namun dasar Mu Yeol tidak punya perasaan, dia langsung menarik kaki Eun Jae begitu saja otomatis Eun Jae teriak menangis kesakitan dan menendang Mu Yeol hingga terjatuh.
Sementara di rumahnya ayahnya menangisi Eun Jae dan Chang Woo karena pernyataan Dong Ah tentang dia yang hanya penyewa di rumah itu.
Di gudang Eun Jae masih tetap tertahan sebagian badan sudah keluar sebagian masih di dalam gudang dan karena tekanan yang mendalam dia tertawa menghadapi masalah yang dialaminya, Mu Yeol yang bingung mau bagaimana lalu mendobrak pintu dengan menendangnya. Eun Jae yang heran karena gudang bergetar bertanya ada apa dia pun berteriak kesakitan karena dobrakan Mu Yeol juga menyebabkan guncangan di jendela dimana dia masih tertahan Mu Yeol pun menghentikan usahanya. Lalu Eun Jae berseru kegirangan melihat ada sinar sorotan mobil ke arah mereka ada orang di sini ohh orang, orang terutama begitu orang yang keluar dari mobil dikenalnya, dia merasa sangat senang Dong Ah keluar dari mobil dan melihat Eun Jae nangkring di atas jendela mencoba menahan tawanya. Manajer Kim yang keluar berikutnya menanyakan keberadaan Mu Yeol dan dari dalam gudang Mu Yeol berteriak manajer Kim, aku di sini!
Manajer Kim membuka kaitan di pintu gudang dan Mu Yeol pun keluar lega dia memeluk manajer Kim. Manajer Kim bertanya apa yang terjadi? mengapa kalian di sini? mengapa kau terkurung dan Eun Jae tersangkut di atas jendela? Mu Yeol hanya melangkah berlalu tanpa menjawabnya.
Dong Ah tidak mampu bertahan lama dan terbahak melihat Eun Jae dalam posisi itu Eun Jae kesal dan memarahinya, Dong Ah berkilah idtak ada seorang pun yang tidak tertawa melihat Eun Jae saat ini.
Eun Jae mengatakan manajer Kim tidak tertawa mendengar itu Dong Ah mendekati manajer Kim dan meletakkan jari telunjuknya di pipi manajer Kim, aku bertanya-tanya kau ini robot atau bukan mungkin dia heran kenapa manajer Kim tidak tertawa. Manajer Kim tetap diam tanpa ekspresi dan suara ditelpon yang dihubungi menanyakan keperluan dia menghubungi 911 dan lokasi mereka.
Akhirnya bala bantuan datang keterangan manajer Kim menyatakan Eun Jae sendiri ke gudang itu dan seterusnya.
Eun Jae kedinginan diberi selimut dan minuman hangat namun dasar Dong Ah, dia mulai memperkirakan kemungkinan-kemungkinan dari bahan bacaanya sebelumnya dalam keadaan seperti itu pria dan wanita akan saling jatuh cinta setelah bertengkar hebat! Itu sudah umum terjadi langsung saja Eun Jae terpancing emosinya, dia berteriak histeris kesal dengan ucapan Dong Ah, Dong Ah berusaha menghindari pengejaran Eun Jae yang masih menahan rasa dinginnya. Petugas yang mencatat pun menyimpulkan itu reaksi dari stress yang baru saja dialaminya dan menyarankan bila kondisi memburuk mereka harus menghubungi rumah sakit.
Setibanya di apartemen Mu Yeol berjalan lunglai dan mendapati amplop di depan pintu yang berisikan foto dirinya dengan kata-kata ancaman dan goresan lubang dibagian mata dengan cuek dia melemparkannya ke dalam kardus sampah.
Keesokan paginya ayah Eun Jae sedang memberi makan Tummy, anjing Dong Ah suasana hatinya berubah ketika ditegur Dong Ah, dia kembali menyebut kata ‘penyewa’ yang diucapkan Dong Ah semalam dia menyebutkan umurnya dan kekecewaannya belum bisa membeli rumah sepertinya dia dongkol banget.
Di mobil, Mu Yeol kesal dan mengatakan dia semalam hanya bisa tidur selama 4 jam Eun Jae balas mengatakan sedangkan dia hanya bisa tidur 3 jam.
Mu Yeol : memangnya kau yang akan diwawancara? apakah wajahmu dan aku sama?
Mungkin karena kelelahan, Eun Jae hanya diam tidak membalas ocehan Mu Yeol.
Saat wawancara dilakukan Mu Yeol terlihat sangat mengantuk dan beberapa kali diinstruksi manajer Kim dari jauh untuk tetap terjaga.
Di sisi lapangan beberapa teman Mu Yeol berdiri melihat wawancara Mu Yeol beberapa dari mereka merasa iri dengan Mu Yeol dan dua temannya yang sedang diwawancara.
Di sana juga ada Dong Su yang melihat dari kejauhan entah apa yang dipikirkannya, aku merasa kasihan dan ada kemungkinan dia memiliki rasa iri melebihi siapapun di sana.
Eun Jae duduk melihat Mu Yeol sembari menahan kantuk sempat tertidur sesaat sebelum dihampiri wartawan Koh yang berusaha mencaritahu informasi mengenai kedekatan Mu Yeol dengan seorang wanita terutama saat berada di tempat karaoke, Shin Song Hee orangnya benar kan? Eun Jae tidak menjawab dan sesaat kemudian Mu Yeol memanggilnya dan Eun Jae pun pergi meninggalkan wartawan Koh.
Salah seorang teman Mu Yeol di tim Red Dreamers, Choi Hyeon Woo datang dengan yang lain mereka masih membahas soal wawancara tadi setelah di ruangan dia melihat botol minuman Mu Yeol dan diam-diam meminumnya.
Di perjalanan keluar lapangan Mu Yeol menanyakan apa yang Eun Jae bicarakan dengan guru Koh itu julukan Mu Yeol untuk wartawan Koh sebenarnya Eun Jae masih belum mengerti sebutan ‘guru’ yang dikatakan Mu Yeol untuk wartawan Koh. Eun Jae mengatakan dia menanyakan dengan siapa Mu Yeol datang ke tempat karaoke? dia mengatakan dia tahu semuanya, Eun Jae meyakinkan Mu Yeol bahwa dia seorang bodyguard yang mampu menjaga rahasia kliennya. Mu Yeol meragukan dan mengatakan bahwa mulut Eun Jae lebih cepat dari pikirannya, Eun Jae balas mengatakan oh dan pukulanmu lebih cepat dari pikiranmu tidak semangat atau apa Mu Yeol tidak meladeni ledekan Eun Jae. Kau orangnya tidak mau kalah dia menyarankan Eun Jae untuk berhati-hati karena sepertinya guru Koh kini mengawasi Eun Jae.
Obrolan ringan masih dilakukan beberapa rekan tim dengan wartawan dan manajer Kim, Hyeon Woo terlihat sedang tidak enak badan dan merasa sakit pada bagian dadanya sesaat kemudian dia berlari keluar ruangan menuju kamar mandi dan muntah. Mu Yeol dan Eun Jae melihatnya sekilas salah satu manajer membantunya di wastafel, dia memuntahkan semuanya dan jatuh pingsan sementara di ruangan manajer Kim melihat ke arah botol minuman Mu Yeol mengambilnya dan mencium aromanya. Dengan sigap wartawan Koh hendak mengambil gambar namun segera disembunyikan manajer Kim, Mu Yeol datang dan mengatakan bahwa botol itu miliknya, manajer Kim menanyakan apa isinya dan Mu Yeol mengatakan itu hanya ramuan herbal kenapa? manajer Kim mengatakan pada semuanya, Hyeon Woo alergi Hwangi. Mungkin sejenis tanaman obat semua pun lega namun tidak dengan tatapan manajer Kim meskipun Mu Yeol sempat bergurau.
Hyeon Woo harus diinfus dan dia masih saja terus berusaha menahan muntah.
Di sebuah ruangan manajer Kim meminta Mu Yeol dan Eun Jae untuk lebih waspada Mu Yeol menanyakan kenapa alergi harus ditangani serius begini manajer Kim mengatakan bahwa Hyeon Woo tidak memiliki alergi apapun dia mengatakan demikian karena tadi ada wartawan, dia tidak ingin berita ini tersebar dan menimbulkan kepanikan tersendiri. Mu Yeol bertanya lalu apa yang sebenarnya diminumnya? manajer Kim mengatakan sudah kukirim ke laboratorium untuk diteliti. Mu Yeol menanyakan bagaimana kondisi Hyeon Woo bersamaan dengan Eun Jae yang menyarankan untuk menghubungi polisi, manajer Kim menjawab dia meminum tidak banyak dan sudah dimuntahkan sehingga tidak ada yang serius dan besok dia sudah boleh pulang dan ini terjadi di dalam tim sampai kita tahu siapa pelakunya, kita harus tutup mulut terlebih dahulu.
Dia melanjutkan ini bukan lagi hanya surat kaleng atau corat-coretan gambarmu, seseorang kini ingin mencelakakanmu Park Mu Yeol, kita benar-benar membutuhkan seorang bodyguard.
Scene kembali memperlihatkan sebuah ruangan yang dipenuhi foto Mu Yeol dengan berbagai pose, gelap hanya dengan satu sorotan sinar
Keesokan paginya Eun Jae berlatih ditemani direktur Jang memperkuat daya tahan tubuh dan meningkatkan kemampuannya bertarung.
Eun Jae menjadi lebih protektif dan mendalami perannya sebagai bodyguard Park Mu Yeol ada adegan di mana terdengar suara barang berjatuhan dan keduanya yang baru turun dari mobil merunduk ternyata itu hanya tumpukan galon kosong yang berjatuhan karena belum terkait kuat. Eun Jae bersikap seolah menenangkan Mu Yeol, dia menepuk-nepuk pundak Mu Yeol dan mengatakan jangan khawatir sekarang aku serius. Dia membawakan barang-barang Mu Yeol tanpa disuruh dan berjalan di depan seolah mewaspadai bila ada bahaya yang mungkin datang menyerang Mu Yeol.
Dia menekankan bahwa ini bukan keinginannya dia melakukannya karena memang tugasnya sebagai seorang bodyguard bila pelakunya sudah tertangkap, kau dan aku dapat berpisah jadi kau tenang saja Mu Yeol mengangguk-angguk mengiyakan aku sangat lega sekarang lewat sini.
Setibanya di ruang ganti Mu Yeol mengatakan kau tidak perlu melakukan apa-apa kalau ada apa-apa kau tidak perlu ikut campur.
Eun Jae menegaskan hei kau tidak tahu aku pejudo, tingkat 5!
Mu Yeol membalas aku pemain bisbol profesional, tingkat 9!
Eun Jae menyatakan bahwa bisbol tidak berguna dalam perkelahian, Mu Yeol balas bertanya kau pernah bermain bisbol? kau tahu berapa kecepatannya? 90 mph, aku bisa memukul pukulan sebegitu cepatnya dia bahkan memperagakan kecepatan dengan tinjunya.
Beberapa teman tim yang baru saja mandi tidak jadi masuk karena ada Eun Jae di sana.
Eun Jae menegaskan bola dan pukulan yang sebenarnya tidak sama!
Mu Yeol merasa tertantang hanya bola? kau tidak akan sanggup.
Eun Jae pun merasa ini kesempatannya kalau aku sanggup?
Mu Yeol : akan kupanggil kau, kakak.
Dengan senyum rasa senang Eun Jae mengiyakan Home Run kalau begitu aku coba dia pun mulai melakukan pemanasan otot tangannya.
Mu Yeol tertawa mengejek melihatnya.
Eun Jae mulai bersiap dengan pemukulnya, Mu Yeol bersiap dengan bola dan berlatih melempar dengan rekannya tidak lama kemudian Dong Su datang dia menanyakan apa yang sedang mereka lakukan.Eun Jae mengatakan mereka sedang bertaruh bila Eun Jae menang Mu Yeol akan mengenakan pakaian perempuan. Mu Yeol pun menjawab bila Eun Jae yang kalah Eun Jae akan mengenakan pakaian wanita, dia menegaskan dengan senyum mengejek pakaian yang akan kupilih sendiri dan pergi ke tempat yang kupilih.
Aku tidak akan kalah teriak Eun Jae, Mu Yeol hanya tersenyum.
Dong Su menanyakan aturan permainanya Eun Jae menjawab seperti biasa bila tiga kali pukulan strike maka aku kalah 4 pukulan bertahan maka aku menang Dong Su mengatakan hal itu akan sangat sulit Eun Jae mengatakan bahwa setiap bola yang kena itu sudah termasuk hitungan. Dia juga menambahkan bahasa lagu Seagulls sudah lama menjadi lagu nina bobonya sedangkan dia pun belajar matematika dari strategis bisbol Seagulls.
Mu Yeol menanyakan Dong Su berada di pihak mana dengan santai Dong Su mengatakan bahwa dia ingin melihat Mu Yeol dengan pakaian wanita semua rekan tim yang menonton pun ikut bersorai setuju Mu Yeol kesal.
Pertandingan akan dimulai namun belum ada wasit diantara rekan tim dinilainya tidak akan sportif dan begitu manajer Kim lewat dia pun meminta manajer Kim menjadi wasit pertandingan itu.
Pertandingan dimulai Mu Yeol melempar bola dengan kekuatan penuh 80 mph dan bola terlewat begitu saja tanpa mampu dipukul Eun Jae, manajer Kim menyerukan, Strike!
Eun Jae berdiri terpaku gemetaran mungkin ini perasaan sebenarnya seolah akan menerima pukulan yang teramat sangat cepat Dong Su pun meminta time out, dia menenangkannya dan memberi Eun Jae semangat. Entah berapa lama mereka habiskan untuk time out, Mu Yeol berkata asku boleh tidur sejenak kan?
setelah dinilai siap Eun Jae bersiap melanjutkan pertandingan dan mengingat kata-kata Dong Su.
Dengan kecepatan yang lebih rendah Mu Yeol memukul bola dan lagi meski Eun Jae meletakkan pemukul terlebih dahulu di arah bola tetap saja bola belum dapat terpukul oleh tongkat pemukul Eun Jae, Mu Yeol mengejek, kau tahu sebentar lagi dengan strike sekali lagi kau akan kalah?
Eun Jae menarik nafas dan berusaha meyakinkan diri bahwa dia bisa Dong Su pun ikut menarik nafas khawatir Mu Yeol memanas-manasi kau bisa tenang aku tidak akan memintamu mengenakan bikini.
Manajer Kim menyela peringatan untuk pelempar!
Mu Yeol teriak kesal pada manajer Kim yang benar-benar mematuhi peraturan.
Pertandingan dilanjutkan dengan kekuatan sangat penuh Mu Yeol melempar bola entah apa yang dipikirkan Eun Jae, dia membalikkan badan dan menempatkan punggungnya pada arah lemparan bola, bola pun tepat mengena pundaknya bagian belakang. Urgh rasa sakit mendalam terlihat dari rautnya termasuk orang-orang yang melihatnya melakukan itu tidak terkecuali Mu Yeol.
Kemudian Eun Jae berusaha bangkit dan tersenyum puas namun manajer Kim berseru tiga Strike selesai!
Terang saja Eun Jae kecewa Dong Su menyalahkan manajer Kim namun manajer Kim menegaskan bahwa memang itu peraturannya, bola yang kena badan pemukul juga termasuk Strike tampak Eun Jae lemas antara kecewa, sedih dan rasa sakit menjadi satu berkebalikan dengan raut muka Mu Yeol sementara rekan yang lain mengkhawatirkan kondisi Eun Jae.
Kembali ke cerita sesuai taruhan Eun Jae harus berpakaian sesuai apa yang diinginkan Mu Yeol dan pergi ke tempat yang diinginkan Mu Yeol.
Dengan senang Mu Yeol keluar dan meminta Eun Jae keluar bersamanya, Eun Jae enggan dan masih mengunci pintu mobil Mu Yeol memintanya menurunkan kaca dan Mu Yeol mengancamnya dengan mendoakan kekalahan Seagulls tahun ini. Otomatis Eun Jae langsung menurut membuka pintu mobil dan keluar.Sebelum masuk ke resto sekali lagi Eun Jae memohon pada Mu Yeol namun Mu Yeol tidak bergeming dan dengan tersenyum dia memberikan gandengan tangan untuk Eun Jae akhirnya Eun Jae pun melangkah masuk tidak mengindahkan Mu Yeol dan pandangan beberapa pelayan hingga tamu undangan bahkan pemilik resto yang melihat aneh dengan pakaian yang dikenakan Eun Jae. Dengan olokan Mu Yeol mengatakan dia memang tidak pandai berdandan, dia tersenyum puas mengejek ditambah lagi ada seorang anak kecil dengan pakaian bak putri seperti yang dikenakannya melihat aneh ke arahnya Eun Jae mengusirnya namun anak kecil itu baru bergerak setelah ditarik ibunya untuk pergi dari depan Eun Jae. Eun Jae merasa tertekan dia meyakinkan dalam dirinya, aku tidak terlihat tidak apa-apa mereka tidak melihatku, dia mengulangnya beberapa kali.
Kemudian Dong Su datang menghampirinya, Eun Jae.
Eun Jae terkejut dan menanyakan kau bisa melihatku?
Dong Su merasa apa yang dikenakan Eun Jae tidak buruk dan dia memujinya suasana sedikit mencair Dong Su mengenalkan Eun Jae pada seorang wanita kenalkan ini istriku.
Dengan menunduk Eun Jae berdiri maaf pakaianku terlihat sedikit aneh.
Si wanita tersenyum Annyeonghaseo. aku, Oh Soo Young.
Terang saja Eun Jae terpaku dan mengingat kembali itu wajah yang sama dengan orang yang berpapasan dengannya di tempat karaoke dan orang yang menolak mengantarnya saat dia berjalan kaki diusir Mu Yeol di villa di gunung. Orang yang bersama Park Mu Yeol? orang yang dikenalkan Dong Su sebagai istrinya?
Soo Young tersenyum, dia dan Dong Su tersenyum seolah tidak terjadi apa-apa bagaimana dengan Mu Yeol? dia juga tertawa bercanda dengan yang lain.
Apa yang sebenarnya terjadi? apa Dong Su tidak tahu apa yang dilakukan Mu Yeol dan istrinya di belakangnya?
Credit : pelangidrama.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar