Laman

Senin, 14 November 2011

Sinopsis Bad Guy / Bad Man Episode 8

Moon Jae In berjalan tidak menentu dia bahkan tidak sadar dirinya berjalan ke arah mobil yang lalu lalalng Shim Gun Wook dengan sigap membawa Moon Jae In ke pinggir jalan.
Jae In lalu curhat apa bedanya kita ini dengan mereka? ujar Jae In sedih Jae In sekarang merasa sadar bahwa dia di beri baju oleh mereka itu hanya bagi olok-olokan mereka saja bagi mereka aku seperti dari dunia
berbeda bagi mereka aku ini hanya orang yang rendah kata Jae In berkaca-kaca.Mendengar keluhan itu membuat Gun Wook bertambah iba padanya matanya berkaca-kaca karena empati pada Jae In, Gun Wook rela menyediakan diri sebagai tempat Jae In melampiaskan marahnya anggaplah aku ini Hong Tae Sung seperti pertama kali kita bertemu marahlah padaku ayo cobalah! Jae In lalu mencoba saran Gun Wook untuk menumpahkan semua kekesalannya karena masalah topeng itu lama kelamaan Jae In menangis Gun Wook tambah tidak tega rasa sayang dan empatinya membuat air matanya ikut mengalir di pipinya dia mengusap rambut dan pipi Jae In memegang pipinya dan memandangnya dengan penuh rasa sayang Gun Wook yang menyayangi Jae In tidak bisa menahan diri untuk tidak menciumnya.
Gun Wook mengecup bibir Jae In dengan lembut dan penuh perasaan semua terjadi dengan spontan begitu saja.Hong Tae Sung sedang mengemudikan mobilnya dia seperti melihat dua sosok orang yang dikenalkan dia lalu memundurkan mobilnya dan menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri Gun Wook asisten pribadinya itu mengecup bibir Jae In wanita yang ingin dikejarnya.Setelah beberapa detik Gun Wook akhirnya sadar dia melepaskan ciumannya lalu memegang bahu Jae In dan merasa tidak enak karena lancang pada Jae In.
Jae In yang sekilas sempat tidak melawan tidak suka dengan tindakan Gun Wook dia menyindir Gun Wook kau suka padaku ya? sindir Jae In.
Sikap Jae In sudah jelas dan tegas dia tidak mau di dekati oleh Gun Wook, Jae In menyindirnya pula bahwa bagaimanapun Gun Wook itu secara resmi berkencan dengan Mo Ne, Jae In lalu beranjak pergi dari situ meninggalkan Gun Wook, Hong Tae Sung pada saat yang sama pun pergi dengan hati yang panas.
Jae In masih berjalan tidak tentu arah dia pun akhirnya singgah di warung soju pinggir jalan dan minum sendirian.
Di meja lain di belakangnya Gun Wook diam-diam masih mengawasi Jae In, Gun Wook terus mengikuti Jae In pergi Jae In yang tengah mabuk tidak sengaja melempar kaleng bekas dan mengenai 2 orang yang sedang berkencan di taman si lelaki marah dan hendak menyantroni Jae In tapi Gun Wook secara sigap menghadang laki-laki itu.
Tae Sung akhirnya menghentikan lagi mobilnya dia masih kesal membayangkan apa yang dia lihat barusan dia keluar dari mobilnya dan berusaha melampiaskan kekesalannya dia lalu menghubungi Gun Wook.Gun Wook tidak menjawab panggilannya Tae Sung makin kesal.Gun Wook yang sempat kehilangan jejak Jae In karena menghadang seorang lelaki akhirnya melihat Jae In sedang duduk di tangga dekat rumahnya dan tertidur sambil duduk dan kembali merasa iba Gun Wook langsung menghampiri Jae In dan perlahan meletakkan kepala Jae In di bahunya dan membiarkan Jae In tertidur bersandar padanya.
Tidak hanya itu saja Gun Wook ternyata terus menerus membiarkan Jae in bersadar padanya semalaman sampai fajar pun tiba Gun Wook lalu mengambil ponselnya di tas Jae In dan menset alarmnya beberapa menit lagi dia juga mengambil sapu tangan Jae In lalu secara perlahan melepaskan kepala Jae In dari bahunya dia lalu membaringkan kepalanya Jae In ke tembok yang terlebih dahulu dia tahan dengan saputangan dengan lembut dan sayang.
Gun Wook dengan berat hati lalu pergi dari situ alarm handphone Jae In berbunyi Jae In terbangun dan terkejut dia tertidur di sana dia buru-buru pulang ke rumah tanpa tahu apa yang terjadi semalam Gun Wook ternyata masih tidak jauh dari sana bersembunyi mengawasi Jae In.
Dia hanya bisa memperhatikan Jae In diam-diam sesampai di rumah Gun Wook mengambil foto saat dia bersama Jae In di taman dulu.
Dia memandang foto itu menciumnya dan menaruhnya di dadanya lalu tertidur di atas sofa.Shim Gun Wook kembali menghubungi  Mo Ne dia lalu menunggu di depan rumah keluarga Hong, Mo Ne gembira melihat kakaknya dan langsung memeluknya kakak aku sangat merindukanmu Gun Wook hanya membelai rambut Mo Ne tanpa perasaan.
Mereka berdua kemudian minum bersama di sebuah cafe kakak mengapa begitu sampai di sini tidak meneleponku? aku sibuk mengurus ini itu jawabnya berdalih.Kakak dan ibuku tidak menyangka kakak akan secepat ini membawa kakak Tae Sung kembali Mo Ne tersenyum nakal.Daripada mendengarkan Mo Ne, Gun Wook malah tertarik untuk memperhatikan sebuah lukisan dua orang yang berada di tengah padang rumput yang luas.
Gun Wook merasa aneh melihat gambar itu orang-orang itu mempunyai perasaan marah suka atau tidak suka rasanya semuanya akan sia-sia kalau aku dalam keadaan suka atau tidak suka selama aku memilikimu aku akan merasa bahagia ungkap Mo Ne polos.Di apartemennya Hong Tae Ra mencoba berbicara dengan suaminya perihal info perusahaan mertuanya dan mengenai mertuanya yang meinjam uang pada ayahnya kau tenang saja bisnis ayahku berjalan lancar hanya akan memperluas usaha katanya menutupi sebentar juga ayahku akan mengembalikannya tambah suaminya.Tapi biasanya ayahmu tidak pernah mengembalikan uang yang di pinjam dari ayahku kata Tae Ra suaminya tersinggung dan pergi.Pagi-pagi Gun Wook sudah siap di depan mobil menjemput Hong Tae Sung dari apartemennya begitu melihat Gun Wook, Hong Tae Sung langsung lari menerjang Gun Wook mendesaknya ke mobil dan mencengkram bajunya. 
Sedang apa kau semalam dan mengapa tidak menjawab teleponku apa hubunganmu dengan Moon Jae In seru Tae Sung marah namun ternyata itu cuma ada dalam bayangan Hong Tae Sung, Hong Tae Sung sepertinya berniat membiarkan hal itu sementara waktu Gun Wook lalu mengantar Hong Tae Sung yang mulai berkantor di grup Hae Shin.Moon Jae In di dindin gallery kembali menghadap nonya Shin dia menyerahkan undangan pembukaan gallery bersama itu ia meminta maaf atas kejadian kemaren yang membuat nonya Shin kecewa kepadanya.Setelah mengantar Hong Tae Sung dia memarkirkan mobilnya di dinding gallery Jae In agak ragu menemui Gun Wook setelah kejadian kemarin malam namun bagaimanapun dia ingin mina tolong pada Gun Wook untuk bersedia menolongnya mengantar nonya Shin ke acara sosial.Sebelum pergi detektif Kwak mendatangi dinding gallery untuk mencari petunjuk dari nonya Shin detektif mengeluarkan sketsa Hong Tae Sung atau Gun Wook kecil nonya Shin sempat terkejut melihatnya tapi dia beralasan sibuk.
Hari ini nonya Shin mau menghadiri acara sosial dia lalu menuju mobil dan tidak menyangka bahwa Shim Gun Wook lah yang mengantarnya ke sana Gun Wook yang tahu nonya Shin jengkel padanya malah sengaja mengerjai nonya Shin dia dengan cuek mengunyah permen karet dengan tidak sopan dan bahkan mengerem mobil mendadak.
Sesampainya di sana Gun Wook masih mengerjai nonya Shin dengan beberapa lama tiak membukakan pintu nonya Shin mengetuk-ngetuk jendela dengan kesal.Ternyata Tae Ra juga tengah berada di acara yang sama dia sempat melihat Gun Wook dan hatinya merasa berdebar.
Nonya Shin lalu menyuruh Gun Wook pergi tapi pada saat yang sama koleganya menyapa nonya Shin dan menyangka dia datang dengan putri dan putranya mereka mengira Gun Wook adalah Hong Tae Sung, nonya Shin berusaha menyangkal tetapi Gun Wook maju menghampiri dan mengucapkan salam kepada mereka.
Ibu-ibu terkesima atas kesopanan dan ketampanannya.
Gun Wook lalu beranjak pergi saat yang sama ada bus datang dan keluarlah dua anak tuna rungu yang bertanya-tanya pada nonya Shin, nonya Shin kebingungan Gun Wook melihat mereka dan maju menghampiri Gun Wook menerjemahkan bahasa mereka pada Tae Ra bahwa mereka sebenarnya ingin ke toilet. 
Gun Wook lalu berkata pada mereka dengan bahasa isyarat dengan ramah.
Tae Ra terkesan melihatnya kau bisa bahasa isyarat? tanya Tea Ra ya sedikit dari mana kau belajar? sudah lama dari ayahku jawab Gun Wook, Gun Wook lalu beranjak pergi dia juga tidak lupa menatap Tae Ra penuh arti Tae Ra diam-diam memandanginya pergi.
Detektif  Kwak juga mendatangi kantor Hong Tae Sung dia menemui Hong Tae Sung di ruangannya Tae Sung lalu berkata bahwa Tae Sung yang tertukar itu berasal dari desa Mirang.Pada saat yang sama setelah mengantar keluarga Hong, Gun Wook pergi ke desa tempat kecilnya dulu.Hong Tae Sung mendapat laporan dari Gun Wook bahwa Tae Sung yang tertukar itu tinggal di desa Mirang.
Gun Wook berbohong mengetahui informasi itu dari asisten tuan Hong saat detektif Kwak mengunjungi Tae Sung di kantor grup Hae Shin, Tae Sung berkata bahwa anak tertukar itu berasal dari desa Mirang.Mereka berdua akan pergi ke sana namun tiba-tiba tuan Hong memanggil Tae Sung sehinga Tae Sung tidak jadi ikut dengan detektif Kwak.
Pada saat yang sama Hong Tae Sung yang tertukar atau Shim Gun Wook sudah tiba di desa Mirang untuk mengenang masa lalunya dia melalui jalan setapak yang dulu biasa dia lewati dan terkenang masa indah bersama kedua orang tuanya.
Sampai di depan rumahnya masih terbayang jelas di pelupuk matanya saat dia kecil bersama ayahnya mereka membicarakan warna yang tepat untuk mencat kandang anjing kesayangannya lalu terbayang jelas ibunya datang dan menawarkannya ubi rebus ayahnya melambaikan tangan ke arahnya memanggilnya Gun Wook dengan mata berkaca-kaca hanya bisa mengucapkan ayah aku merindukanmu secara perlahan dengan bahasa isyarat tidak terasa air matanya pun mengalir di pipinya.
Lalu semua bayangan itu menghilang dan dia melihat kenyataan sebenarnya bahwa rumah itu telah kosong dan berantakan karena lama tidak terurus Gun Wook tiba-tiba merasa sedih dan hampa.
Dia berjalan di halaman melihat sekeliling rumah yang tidak terurus lagi dengan perih lalu tidak sengaja menendang sesuatu dia mengambilnya dan ingat betul itu sandal biru milik ibunya Gun Wook memegang sendal itu dengan penuh perasaan dia beruraian air mata mengingat ibunya.
Gun Wook terduduk di pelataran rumahnya seorang bapak datang ke tempat itu Gun Wook bertanya bagaimana ia hendak membeli rumah itu bapak itu berkata bahwa rumah itu memang sudah tidak ada pemiliknya sejak pemiliknya meninggal.
Mereka dimakamkan di belakang Gun Wook terkejut mendengar kata makam anak laki-laki satu-satunya pun selama 20 tahun ini tidak pernah datang berziarah Gun Wook pilu mendengarnya.Nonya Shin memanggil asisten pribadi tuan Hong dia bertanya karena mengira pernah di laporkan anak tertukar itu sudah mati asisten itu berkata bahwa ternyata registrasi kematian anak itupun kurang lengkap nonya Shin heran megapa polisi menyelidiki hal ini.Hong Tae Sung di marahi ayahnya karena pekerjaan karena dia tidak tahu apa-apa ada kehilangan di tempat proyek kontruksi divisi yang menjadi tanggung jawabnya setelah keluar dari ruangan ayahnya dia bertanya pada asisten ayahnya kau memberitahu Gun Wook soal anak itu asalnya dari Mirang? asisten itu merasa dia tidak memberikan info apa-apa lalu ibunya datang dan mendengar Tae Sung mencari tahu tentang anak itu dan heran Tae Sung lalu bertanya tentang anak itu pada ibunya.
Apa kau tahu tentang anak yang pernah memanggilmu ibu itu? tanya Tae Sung aku tidak ingat sepertinya nonya Shin dan keluarganya berusaha menutupi kejadian itu Tae Sung tersenyum sinis jangan-jangan kau juga nanti akan melupakanku! Shim Gun Wook pergi ke makam orang tuanya dengan membawa sebotol soju bagitu melihat nisan langkahnya mulai gontai.
Begitu mendekat di atas makamnya ada bekas rangkaian bunga dari seorang pelayat yang tidak tahu siapa hati Gun wook mulai goncang dia menyiram makam orang tuanya dengan soju dan tidak kuasa menahan kesedihannya.
Keadaan yang kontradiktif terbayang atau di tampilkan pada saat yang sama gaya hidup keluarga Hong yang hidup senang dan suka menghamburkan uang Tae Sung yang tidak puas dengan steaknya Mo Ne yang asyik berbelanja ke butik Tae Ra yang pergi ke spa kepedihan ini membawa Gun Wook untuk semakin menetapkan hatinya untuk balas dendam apapun resiko bagi dirinya dia berniat mengambil jalan kemurkaan dia merasa bahwa keluarga Hong lah yang menyebabkan kemalangan ini menimpa dia dan orang tuanya.Gun Wook menangis dan minum soju di depan nisan orang tuanya.
Tapi dia tetap tidak bisa menahan kesedihannya dia lalu menunduk dan menangis setelah tenang Gun Wook pulang.Detektif Kwak dan Lee yang baru sampai di sana detektif Kwak sempat mengenali mobil yang baru lewat di kendarai oleh Shim Gun Wook.
Jae In datang ke ruangan Tae Sung dengan membawa undangan dia melihat di meja sudah tertulis direktur Hong Tae Sung sepertinya otak matere Jae In langsung on lagi Tae Sung datang dengan pura-pura masih marah dia menyerahkan undangan pembukaan dinding gallery pada Tae Sung.Jae In lalu pergi dengan marah pancingannya berhasil Tae Sung pergi mengikutinya dan ingin merayunya agar tidak marah lalu aku harus bagaimana merekatkan topeng itu kembali? atau meminta profesor Ryu membuatkannya lagi untukmu? Tae Sung kehilangan akal.
Enaknya kau orang kaya bisa melakukan apa yang kau inginkan termasuk melampiaskan kemarahan sedangkan aku harus bisa menahan semuanya kata Jae In mengungkapkan isi hatinya Jae In lalu buru-buru pergi naik bus Tae Sung mengejar bus Jae In dengan mobilnya Jae In sedikit tersenyum Tae Sung menyusul bus dari sebelah kiri dan menghentikan mobilnya di depan bus lalu masuk ke dalam bus namun Tae Sung tidak punya uang kecil terpaksa Jae In maju menggesek kartu busnya untuk membayar ongkos Tae Sung, Tae Sung duduk di samping Jae In.
Dia mulai merayu dan berkata dia lapar ingin makan bersama Jae In mencoba cuek Tae Sung malah berteriak keras di dalam bus Jae In tersenyum Tae Sung senang bisa memancing Jae In tersenyum.Mereka lalu pergi ke sebuah cafe untuk makan pasta Jae In ijin pergi ke belakang saat Jae In tidak di tempat Tae Sung bertemu dengan ibunya, ibunya menyindirnya yang pasti sedang iseng mengencani wanita asal jangan kau bawa lagi wanita ke rumah sindir ibunya mengapa kau tidak tanya padaku apa aku sudah makan atau banyak-banyaklah makan? sindir Tae Sung atau mungkin sedikit berharap minta saja pacarmu itu yang mengatakannya padamu jawab ibunya sambil pergi.Jae In sempat mendengarkan pembicaraan mereka dia agak kasihan pada Tae Sung setelah nonya Shin, Jae In kembali ke tempat Tae Sung seolah-olah tidak melihat dan mendengar apa-apa Jae In tiba-tiba merasa iba pada Tae Sung dan menjadi lembut padanya.Tae Sung lalu bertanya hubungan Jae In dengan Gun Wook hanya teman jawab Jae In singkat berarti tidak ada hubungan spesial? dia agak membosankan tutur Jae In, Tae Sung tersenyum lega.
Tekad Gun Wook untuk membalas dendam semakin bulat dia juga baru mendapat informasi bahwa saham Tae Ra di departemen store dan konstruksi grup Hae Shin paling tinggi Gun Wook langsung membayangkan Tae Ra dan menetapkan sasarannya pada Tae Ra.
Gun Wook di tugasi Tae Sung di konstruksi untuk menyelidiki kasus kehilangan material dia memulai misi dan menyamar sebagai pekerja kontruksi suatu siang dia mencurigai seseorang dan membuntutinya dia lalu menguping pembicaraan orang tersebut.
Suatu hari Gun Wook diajak Mo Ne kencan makan bersama Mo Ne juga ternyata mengundang kakaknya Tae Ra, Mo Ne punya rencana sendiri untuk membawa Gun Wook di akui di keluarganya.Gun Wook datang menemui Mo Ne di restoran dia duduk di depan Mo Ne tidak lama kemudian Tae Ra datang Tae Ra terkejut Gun Wook juga di sana dia terlihat tegang Gun Wook juga sama-sama tidak menyangka tapi untuk Gun Wook justru kebetulan Tae Ra menegur Mo Ne, Mo Ne berkata dia sengaja mengundang kakaknya agar bisa bicara bertiga di sana.Gun Wook langsung berdiri menarik kursi untuk Tae Ra lalu duduk di sebelah Mo Ne.Gun Wook sesekali memandang Tae Ra secara menggoda tapi sambil menunjukkan kemesaraannya bersama Mo Ne.
Tae Ra kesal di buatnya Mo Ne lalu berkata ingin kakaknya yang semakin kuat posisinya di grup Hae Shin membujuk ayah mereka agar Gun Wook di beri posisi yang lebih bagus Tae Ra langsung curiga Gun Wook yang memperngaruhi Mo Ne, Mo Ne menyangkalnya jabatan kakak Gun Wook katanya asisten tapi dia sehari-hari cuma jadi supir kakak Tae Sung.Kakak ipar (suami Tae Ra) saja sering di tolong ayah padahal kakak Gun Wook tidak beda jauh dari kakak ipar, kakak MBA dari US aku juga nanti akan menikah dengan kakak Gun Wook bujuk Mo Ne.
Ayah hanya mengijinkan kalian bertemu bukan menikah kata Tae Ra pada Mo Ne memang kau berniat menikahi Mo Ne? tanya Tae Ra pada Gun Wook tidak Mo Ne masih muda sekaligus seperti sinyal pada Tae Ra bahwa dia lebih memilih Tae Ra yang lebih tua.Gun Wook memanas-manasi Tae Ra dengan memegang punggung tangan Mo Ne dengan lembut.
Namun Mo Ne menangkapnya bahwa kali ini mereka belum merencanakan menikah tapi nanti Gun Wook sesekali memandang Tae Ra penuh arti Tae Ra agak grogi tapi dia mencoba tidak terpengaruh.Mo Ne permisi ke belakang kesempatan ini di pakai Tae Ra untuk mendesak Gun Wook kau berhasil mengambil hati Mo Ne lalu mendapat kepercayaan dari Tae Sung lalu siapa berikutnya itu aku? kau berusaha mendekati semua orang apa kau butuh uang? tidak walau tidak berlimpah aku sudah punya cukup uang untuk hidup kata Gun Wook tetap tenang dengan pandangan yang menggoda.
Tae Ra merasa anggota keluarganya sudah tidak sadar terkena jeratan Gun Wook aku tidak akan mendekat Tae Ra berusaha tegas walau sebenarnya hatinya telah terjerat.Bagaimana kalau aku yang mendekat balik Gun Wook berani Tae Ra kesal juga tidak kuat lagi berhadapan dengan Gun Wook saat itu di luar hujan deras Tae Ra segera pergi ke luar restoran Mo Ne yang baru datang heran kakaknya tiba-tiba pergi.Gun Wook permisi pada Mo Ne untuk menanyakannya pada Tae Ra, Tae Ra tidak sabar menunggu supirnya dan nekad menorobos hujan ke gerbang restoran Gun Wook datang membukakan payung untuk Tae Ra namun Tae Ra menolak.
Minggir kataku aku akan di sini sampai supirmu datang kata Gun Wook sambil memayungi Tae Ra yang kehujanan.
Tae Ra menghindari Gun Wook dia tidak melihat ada mobil yang lewat Gun Wook sigap memeluk dan melindungi Tae Ra dengan badannya.
Mereka sejenak terdiam posisi mereka tampak begitu dekat dan manis Gun Wook memegang rambut Tae Ra yang basah dan menyelipkan rambutnya ke belakang telinga kau jadi basah TaeRra berusaha menolak Gun Wook.Apa kau takut? Gun Wook menangkap sinyal Tae Ra takut akan kedekatan mereka berdua jangan sampai kau sakit karena kehujanan tambah Gun Wook.
Adegannya tampak begitu manis dan terlepas dari apakah ini hanya sebagai cara untuk Gun Wook membalas dendam tidak lama kemudian supir yang menjemput Tae Ra datang Tae Ra buru-buru melepaskan tangannya yang tidak sadar ada di bahu Gun Wook dan bergegas masuk ke dalam mobilnya Gun Wook memandang Tae Ra yang pergi dari hadapannya.

Credit : nana-catatanku.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar