Shim Gun Wook menghilang nonya Shin berusaha menyalakan lampu tapi sepertinya lampu di gedung itu mati karena petir nonya Shin masuk dan ketika kilat menyambar cahayanya menerpa kursi putarnya nonya Shin melihat ada sesosok pria duduk membelakanginya dan ia terperanjat itu Shim Gun Wook!
Nonya Shin antara takut dan marah lalu ia memberanikan diri mendekati kursi itu dan memutarnya ternyata kosong?
Nonya Shin terkejut dan ia melihat Gun Wook berjalan menjauh berhenti kata nonya Shin dan ia meraih lengan Gun wook, Shim Gun Wook lalu tiba-tiba lenyap kemudian terdengar rekaman suara nonya Shin yang berkata apa kau pikir aku akan membiarkan orang yang mencari perkara denganku? nonya Shin ketakutan dan ia melihat sekeliling ruangannya dan berteriak apa kau pikir aku takut? kau juga seperti orang tuamu 20 tahun lalu harus di lenyapkan Shim Gun Wook keluar Shim Gun Wook keluar! keluar! nonya Shin mencari sumber suara dan mengacak-acak lacinya lalu menemukan rekamannya.
Jae In dan Tae Sung gagal menemukan Gun Wook, Detektif Kwak menelepon Jae In dan Jae In berkata aku ke rumah sakit jiwa tapi Gun Wook menghilang kemudian seseorang masuk ke apartemen Gun Wook.Tae Sung mengantar Jae In ke apartemen Gun Wook menolak untuk masuk dan tidak ingin bertemu Gun Wook lagi dan ia sadar Jae In tidak mencintainya jadi Tae Sung meyakinkan Jae In kalau dia tidak akan menemui Jae In lagi aku memutuskanmu kata Tae Sung cepat sana pergi Shim Gun Wook membutuhkanmu.Jae In lalu beranjak tapi ia menoleh lagi terima kasih Tae Sung, Jae In pergi Tae Sung terlihat terluka tapi ia akhirnya tersenyum dan masuk mobil hanya makanan Jae In ternyata ketinggalan di mobilnya.
Jae In masuk ke apartemen Gun Wook berharap menemukan pria itu tapi bukan Gun Wook yang ia temui Tae Ra ada di depan wall of crimenya Gun Wook.
Tae Ra : apa ini?
Jae In : kalau kau bertemu Gun Wook tanyakan sendiri
Tae Ra terkejut : apa dia masih hidup?
Jae In membenarkan hanya kondisinya tidak baik ia bahkan tidak mengenaliku.Tae Ra berkata kalian berdua sepertinya jauh lebih dekat dari yang kupikirkan dan apa ini semua Gun Wook mendekatiku dan kau mendekati Tae Sung apa kalian berdua sudah merencanakan semua ini untuk menjebak keluargaku?
Jae In : kau hanya marah karena merasa di tipu kan? tapi bagaimana dengan Gun Wook bagaimana dengan lukanya?
Tae Ra : untuk orang yang akan menikah dengan Tae Sung
Jae In : aku putus dengan Tae Sung.
Tae Ra terkejut dan dengan sinis berkata jadi karena Tae Sung bukan putra kandung ayahku maka keinginanmu untuk menikahinya juga lenyap? Jae In baru tahu itu dan ia heran Tae Sung bukan anak presiden Hong?
Tae Ra : Tae Sung sendirian sekarang apa kau tidak mempertimbangkan perasaan Tae Sung?
Jae In : ada orang yang jauh lebih penting bagiku sekarang aku tidak peduli bagaimana posisi Tae Sung lagi.Lalu detektif Kwak menelepon Jae In dan berkata mereka memindahkan Gun Wook ke rumah sakit lain Jae in merasa lega Tae Ra mendengarkan percakapan itu dengan wajah cemburu.
Sementara itu Tae Sung makan sendirian ia menikmati masakan Jae In dan bergumam aku pikir rasanya tidak enak.
Detektif Kwak dan detektif Lee masih di kamar rumah sakit Gun Wook dan detektif Kwak melihat kamera kecil di tempel di speaker suster masuk dan menyerahkan amplop pada Kwak, detektif saya lupa penjaga Gun Wook pesan untuk memberikan ini pada anda setelah di buka ternyata isinya rekaman.
Detektif Kwak : detektif Lee
Detektif Lee : ya Pak
Detektif Kwak : buat surat penahanan
Detektif Lee : untuk siapa?
Kedua detektif menunggu nonya Shin, nyonya anda di tahan dengan tuduhan pembunuhan.
Nonya Shin ada di ruang pemeriksaan bersama detektif Kwak tentu saja nonya Shin kita tidak mau menjawab apapun pertanyaan detektif Kwak tunggu pengacaraku.Detektif Kwak juga kesal dan mengajukan pertanyaan Shin Myung Won sebutkan nama anda! Nonya Shin mendengus kau sudah tahu tapi masih bertanya detektif Kwak ini untuk membuat BAP! Lalu pengacara nonya Shin datang.
Tae Ra menunggu di luar dan mengamati ibunya pengacaranya keluar dan berkata pada Tae Ra kalau kondisinya tidak bagus mereka punya bukti yang memberatkan nonya Shin.Tae Sung masuk dan ia terkejut mendengar kalau nonya Shin mencoba membunuh Gun Wook, Tae Sung tahu kalau Gun Wook punya bukti untuk mendakwa nonya Shin dan ini mengesalkan Tae Sung aku harus bertemu si brengsek itu.Won In mencoba jam pemberian Tae Sung dan mengaguminya kakaknya berkata ia akan mengembalikan jam itu simpan kembali Won In protes apa tidak sayang? tapi Jae In tidak mempedulikannya.Partner Gun Wook dan sekretaris Kim bertemu mereka memiliki semua data tentang nonya Shin keduanya ternyata bekerja sama.Partner Gun Wook berkata Gun Wook sangat terkejut ketika tahu kalau Tae Sung juga korban sama seperti dirinya nonya Shin ini bagaimana ia bisa menyimpan rahasia selama itu bagaimana satu orang saja bisa menyebabkan penderitaan banyak orang.
Kemudian Shim Gun Wook sehat dan waras jalan masuk ke apartemennya bagaimana orang jalan bisa sedemikian menarik? melepas jasnya dan membantingnya di meja minum air dan langsung masuk ke ruang kerjanya.
Tae Sung berlari naik ke apartemen Gun Wook dan menggedor-gedor pintu apartemennya Shim Gun Wook buka kau puas sekarang? buka apa ini karena kau sudah diusir keluar? Gun Wook tidak mempedulikan Tae Sung dan di dalam ia asyik dengan urusannya sendiri membakar semua filenya di wall of crime itu dengan pemantik wasiatnya.Gun Wook berkata bahkan hidup yang kau benci saat inipun adalah suatu kebohongan rasa sakit yang kau akibatkan dengan hidup sembrono tidak akan hilang apakah itu tidak adil? itu tidak bisa diapa-apakan lagi itu kau dan itu aku.
Persidangan nonya Shin
Jaksa : apakah terdakwa memerintah agar Shim Gun Wook di bunuh?
Nonya Shin menyangkalnya mengapa aku harus membunuhnya? aku tidak kurang apa-apa dan dia pernah menjadi anakku.
Jaksa memberikan bukti rekaman pembicaraan nonya Shin dengan sekretaris Kim ketika menyuruh membunuh Gun Wook kalau seharusnya sekretaris Kim melakukannya 20 tahun lalu dan kalau ia bukan orang yang sabar.
Jaksa : apakah ini suara terdakwa?
Nonya Shin : iya benar tapi itu tidak membuktikan apapun aku tidak pernah berkata menyuruh membunuh Shim Gun Wook kadang seseorang yang emosi berkata sesuatu yang tidak masuk akal misalnya ketika aku berkata aku ingin dia mati bukan berarti dia harus benar-benar di bunuh nonya Shin benar-benar lihai.Nonya Shin bahkan tetap tenang ketika sekretaris Kim juga memberikan kesaksian yang memberatkannya dan berkata setelah ia menerima perintah ia memperingatkan Gun Wook tentang rencana nonya Shin.
Kemudian jaksa mengajukan satu saksi lagi yaitu pembunuh bayaran yang di sewa nonya Shin yang mengaku di perintah nonya Shin untuk membunuh Gun Wook.
Jaksa : apakah terdakwa memerintah agar Shim Gun Wook di bunuh?
Nonya Shin menyangkalnya mengapa aku harus membunuhnya? aku tidak kurang apa-apa dan dia pernah menjadi anakku.
Jaksa memberikan bukti rekaman pembicaraan nonya Shin dengan sekretaris Kim ketika menyuruh membunuh Gun Wook kalau seharusnya sekretaris Kim melakukannya 20 tahun lalu dan kalau ia bukan orang yang sabar.
Jaksa : apakah ini suara terdakwa?
Nonya Shin : iya benar tapi itu tidak membuktikan apapun aku tidak pernah berkata menyuruh membunuh Shim Gun Wook kadang seseorang yang emosi berkata sesuatu yang tidak masuk akal misalnya ketika aku berkata aku ingin dia mati bukan berarti dia harus benar-benar di bunuh nonya Shin benar-benar lihai.Nonya Shin bahkan tetap tenang ketika sekretaris Kim juga memberikan kesaksian yang memberatkannya dan berkata setelah ia menerima perintah ia memperingatkan Gun Wook tentang rencana nonya Shin.
Kemudian jaksa mengajukan satu saksi lagi yaitu pembunuh bayaran yang di sewa nonya Shin yang mengaku di perintah nonya Shin untuk membunuh Gun Wook.
Nonya Shin meledak kapan aku mengatakan itu? mereka semua sudah menjebakku aku bahkan tidak mengenal orang itu! Jaksa mengajukan bukti lagi kali ini rekaman video ternyata itu rekaman selama nonya Shin ketakutan sendiri di kantornya dan berkata kau juga seperti kedua orang tuamu 20 tahu lalu harus di singkirkan Shim Gun Wook, nonya Shin teriak aku tidak membunuh siapapun! Nonya Shin di minta mengatakan kata-kata terakhirnya ia berkata akan menahan semua ini aku tidak punya alasan untuk membunuh orang yang pernah kuanggap sebagai anak.
Jae In tidak tahan dan murka pembohong kau sudah menghancurkan kehidupan Gun Wook dan menghabisi keluarganya semua terperanjat melihat emosi Jae In yang tidak terkendali dan penjaga harus menyeretnya keluar dari ruang sidang.Jae In keluar dan menuruni tangga Detektif Kwak menyusulnya dan memberikan rekaman yang berisi bukti dengan menambahkan ada juga pesan tambahan untukmu lalu ia pergi.Jae In menyalakan rekaman itu dan terdengar suara Gun Wook, Moon Jae In apa kau mendengarnya? Iini adalah kebenaran dari dunia yang kau inginkan apa yang akan kau lakukan sekarang? kau pilih aku akan selalu ada di tempat yang sama.
Nonya Shin akhirnya terbukti bersalah dan diikat bersama para tahanan lain untuk dikirim ke penjara ia ada di barisan paling belakang manager Uhm mengikutinya.Shim Gun Wook juga ada di sekitar situ untuk melihat nonya Shin, nonya Shin berhenti dan memanggil Gun Wook, Hong Tae Sung! Gun Wook tertegun.Nonya Shin berkata apa kau bertemu presiden Hong? apa ia memanggilmu Tae Sung? bagaimana perasaanmu sudah membuat orang jatuh pingsan tanpa tahu kalau orang itu adalah ayahmu sendiri?
Gun Wook terperanjat penjaga meminta nonya Shin untuk segera pergi lepaskan kata nonya Shin aku akan mengatakan ini sebelum pergi.
Nonya Shin : bagaimana perasaanmu setelah membunuh kakak kandungmu sendiri membuat ayahmu lumpuh dan mempermainkan adik perempuanmu? pada akhirnya kau kehilangan segalanya karena dirimu sendiri aku membuang yang asli dan membawa masuk yang palsu aku menang.Tae Ra tiba dan mendengar kata-kata ibunya ia shock.Nonya Shin di bawa pergi dan bus tahanan itu berlalu.Manager Uhm melihat ke arah Gun Wook dan berkata tuan muda saya minta maaf karena terlambat mengatakan ini pada anda.
Gun Wook : aku dengar ada orang yang menemuiku di rumah sakit sebenarnya Tae Ra juga mendekat dan bertanya apa sebenarnya yang terjadi.Gun Wook terpukul sekali dan shock ia pulang dan terduduk lemas di lantai.
Gun Wook akhirnya menemui tuan Hong perlahan jalan mendekati ayahnya yang duduk di kursi roda teringat ketika kecil ayahnya sangat menyayanginya pertemuan mereka ketika ia masuk Hae Shin waktu itu ayahnya berkata ini pertemuan pertama kita tapi entah mengapa kau seperti familiar bagiku.
Gun Wook berlutut meraih tangan tuan Hong dan menangis tersedu-sedu Gun Wook tidak bisa berkata apa-apa tuan Hong hanya tersenyum lembut ia memandang Gun Wook dengan pandangan sayang.
Sekretaris Kim dan manager Uhm duduk Uhm bertanya sejak kapan sekretaris Kim tahu ini semua Kim menjelaskan ibu kandung Gun Wook bernama Choi Yeun dia bekerja di bagian informasi Hae Shin itulah mengapa aku yakin kalau Gun Wook benar anak presiden Hong ketika mereka berkata kalau Gun Wook bukan anak mereka aku merasa aneh.
Kim : aku sudah menutupi semua kesalahan nonya Shin dan bersedia masuk penjara karenanya tapi ketika di penjara istriku sakit tapi nonya Shin tidak peduli padanya sehingga istriku meninggal itulah mengapa aku membela Gun Wook dan mengurus makam kedua orang tuanya Uhm juga berkata aku juga tidak melakukan yang lebih baik.
Tae Sung memberikan surat pengunduran diri pada Tae Ra, Tae Ra menolaknya aku sekarang bisa melindungimu dan juga Hae Shin, Tae Sung berkata aku juga ingin jadi orang yang bisa melindungi seseorang dan kalau aku harus kembali ke Hae Shin aku akan melakukannya karena kemampuanku sendiri Tae Sung berkata setengah bercanda kalau aku tahu akan seperti ini akhirnya paling tidak waktu itu aku harus lulus kuliah ketika ayah membiayaiku Tae Ra tersenyum.Tae Sung yang juga sudah tahu kalau Gun Wook adalah Tae Sung yang asli berkata apa kau tahu satu hal yang membuatku lega?
Tae Ra : apa?
Tae Sung : kalau di pikir-pikir kalian tidak ada hubungan darah kalian bukan kakak-adik kandung jadi jangan terlalu keras dengan dirimu sendiri.
Tae Ra tersenyum lembut lalu bertanya apa aku boleh memelukmu? Tae Sung tidak keberatan Tae Ra bangkit dan memeluk adiknya itu.Jae In mengajak Won In ke rumah makan kakak Jang dan bertemu dengan kedua detektif yang juga sedang menikmati makan siang ke empatnya bergabung.
Tae Ra : apa?
Tae Sung : kalau di pikir-pikir kalian tidak ada hubungan darah kalian bukan kakak-adik kandung jadi jangan terlalu keras dengan dirimu sendiri.
Tae Ra tersenyum lembut lalu bertanya apa aku boleh memelukmu? Tae Sung tidak keberatan Tae Ra bangkit dan memeluk adiknya itu.Jae In mengajak Won In ke rumah makan kakak Jang dan bertemu dengan kedua detektif yang juga sedang menikmati makan siang ke empatnya bergabung.
Karena perkataan Tae Sung, Tae Ra pergi ke apartemen Gun Wook, Tae Ra melihat Gun Wook duduk bersandar di tiang Tae Ra berkata ini terakhir kalinya aku memanggilmu Shim Gun Wook ada banyak hal yang harus kita selesaikan Gun Wook menoleh tapi diam saja ia sangat terpukul.Tae Ra melanjutkan ia tidak pernah menyesal telah bertemu dengan Gun Wook, Tae Ra tahu kalau Gun wook main-main dengan Mo Ne tapi ia juga bisa merasakan kalau Gun Wook tulus kepadanya dan Tae Ra tidak bisa melawan rasa tertariknya pada Gun Wook, Gun Wook terjatuh ke lantai Tae Ra langsung lari menolongnya.
Ketika Gun Wook duduk lagi ternyata foto keluarga mereka terjatuh di lantai Tae Ra memungutnya semua ini hanya karena kau ingin kembali ke keluarga kita? apa kau sangat merindukannya?
Tae Ra mengaku ketika kau diusir keluar aku merasa sangat terpukul dan meskipun aku tahu itu bukan salahmu aku merasa kau sudah menghianatiku aku harap perasaan tidak enakku ini bisa menghiburmu suara Tae Ra gemetar aku akan mencoba memanggilmu Tae Sung.
Tae Ra pergi dan kembali ke auditorium di mana ia dan Gun Wook terkurung lalu Tae Ra melihat Tae Sung kecil memanggilnya kakak! Tae Ra berlutut dan memeluk Tae Sung kecil maaf.. maafkan kakak, Tae Sung kecil dengan riang menjawab tidak apa-apa.
Tae Sung pergi ke restaurant kak Jang dan bertemu Jae In dan kawan-kawan keduanya lalu bicara di luar Tae Sung membawa tas besar tas yang dulu di bawa Gun Wook ketika di Jepang.Tae Sung berpamitan dan sekaligus berkata kalau Gun Wook pasti sangat terpukul Tae Sung menyuruh Jae In menemani Gun Wook sekarang karena sebenarnya Gun Wook adalah Tae Sung yang asli jadi dia menghancurkan keluarganya sendiri dia pasti sangat menderita.Jae In terkejut sekali ia baru tahu itu Jae In lalu bergegas pergi menuju apartemen Gun Wook.
Di apartemen Gun Wook mengeluarkan kotak ternyata isinya pistol Gun Wook mengeluarkan pistol dan mengingat pertama kali menggoda Mo Ne ingat Mo Ne ketika bayi lalu ia ingat ketika bertemu Tae Gyun di lift dan ketika peti Tae Gyun di turunkan di liang lahat.
Gun Wook merasa terpukul lalu ia mengangkat pistol itu dan mengarahkannya ke kepalanya.
Jae In masuk Gun wook langsung menjatuhkan pistol ke lantai Jae In memeluk Gun wook dari belakang dan berkata ia mengerti Gun Wook pasti sangat menderita setelah menyembunyikan rencana pembalasan dendam-mu begitu lama.Gun Wook menggeleng ingin berkata sesuatu tapi tidak ada suara keluar Jae In berkata kalau keluarga Gun Wook pasti akan bisa memaafkannya Jae In mengambil tangan Gun Wook dan memutarnya berhadapan dengannya.
Lalu memperkenalkan diri apa kabar aku Moon Jae In senang bertemu denganmu.Jae In berkata ayo katakan siapa namamu? kenapa diam saja Jae In mendorong Gun Wook mengucapkan nama aslinya Gun Wook berusaha menyebut namanya susah sekali tapi dengan terbata ia berkata aku Hong Tae Sung.
Jae In : Hong Tae Sung senang bertemu denganmu.
Lalu Jae In memeluk Gun Wook sambil menangis Jae In mengendurkan pelukannya dan mencium Gun Wook keduanya berciuman.
Mo Ne datang dari Amerika dan ia sudah mendapat alamat Gun Wook ia mendekati pintu apartemen dan mencoba membuka pintu ternyata tidak terkunci Mo Ne masuk perlahan dan melihat apartemen Gun wook yang elegan ia jalan perlahan terus menuju ruang tengah dan terkejut ketika melihat Gun Wook dan Jae In yang sedang berciuman mesra keduanya sibuk sekali hingga tidak menyadari kehadiran Mo Ne.Mo Ne gemetar dan langsung beranjak keluar dengan perlahan.Beberapa saat kemudian Jae In menerima telepon dari Won In, Jae In berkata kalau ia ada di rumah Gun Wook dan mengundang Won In, Jae In keluar dari apartemen dengan berteriak pada Gun Wook, Gun Wook rapikan apartemennya aku segera kembali Jae In pergi.Mo Ne yang ternyata masih menunggu di situ mengambil kesempatan ini untuk masuk ke dalam.
Mo Ne masuk ke apartemen Gun Wook, Gun Wook tidak ada di ruang tengah melihat foto Gun Wook dan Jae In di meja dan merasa kesal dan menjatuhkan foto itu lalu Mo Ne melihat pistol di karpet Mo Ne langsung mengambilnya.Gun Wook keluar dari kamar mandi dan Mo Ne langsung mengarahkan pistol itu padanya.
Gun Wook : Mo Ne
Mo Ne : apa kau pikir aku tidak akan tahu apa-apa saat di Amerika? mereka berkata kau yang melakukan ini pada keluargaku!
Gun Wook : kau akan terluka letakkan pistol itu!
Mo Ne : tutup mulutmu apa yang di lakukan Jae In disini? aku, Tae Ra, dan Tae Sung juga apa kau akan menghancurkan Tae Sung?
Gun Wook : jangan melakukan ini Mo Ne lalu ia mendekat
Mo Ne : jangan mendekat aku akan membunuhmu berhenti!
Gun Wook : Mo Ne
Mo Ne : jangan panggil namaku jika bukan karena kau aku tidak seperti ini karena kau aku seperti ini aku ingin kau mati! mati!
Lalu Mo Ne menarik pelatuknya DOR! Jae In tersentak suara apa itu? Won In datang berlari dan akhirnya aku sampai di rumah Gun Wook kata Won In lihat baguskan hidup tanpa tali.
Jae in bingung Won In berkata Gun Wook pernah berkata ia ingin naik ke atas menggunakan tali naik sampai ke surga.
Di dalam apartemen Mo Ne tertegun dan shock setelah menembak Gun Wook mengulurkan tangan letakkan senjata itu Mo Ne, Gun Wook jalan mendekat tapi Mo Ne berteriak jika kau sebut namaku aku akan menembak.
Gun Wook dengan lemah berkata aku minta maaf
Mo Ne : maaf? apa yang kau sesali? setelah ini semua? apa yang kau sesali? mengapa? apa kau takut aku akan membunuhmu apa karena itu?
Gun Wook tersenyum tipis Mo Ne aku mengerti seperti masa lalu apa kau bisa memanggilku kakak untuk terakhir kalinya?
Mo Ne : kakak? kau tidak berarti apa-apa bagiku Mo Ne menjatuhkan senjatanya dan pergi tidak berarti apa-apa.
Ternyata Gun Wook terluka di pinggangnya Gun Wook mendekap lukanya dan terjatuh meraih handuk dan mengelap pistol itu untuk menghilangkan sidik jari Mo Ne.Sementara itu Jae In dan Won In belanja di supermarket.Gun Wook berjuang dengan nyawanya di apartemen ia berusaha berdiri tapi jatuh lagi mengambil jasnya dan dengan sempoyongan pergi meninggalkan apartemennya.Jae In dan Won In selesai belanja Won In semangat sekali ayo kita makan bersama Gun Wook.Jae In dan Won In sampai di apartemen Gun Wook, Won In terpesona Jae In heran kemana Gun Wook? Ia mencari Gun Wook ke semua ruangan apa ini? kemana dia? keduanya akhirnya memutuskan untuk memasak saja sambil menunggu Gun Wook.
Jae In : Won In apa kau tahu apa yang paling ia sukai?
Won In : apa?
Jae In : masakan rumahan tapi aku tidak tahu apa makanan kesukaannya ia pasti punya makanan favorit aku akan menanyakannya nanti.
Jae In : Won In apa kau tahu apa yang paling ia sukai?
Won In : apa?
Jae In : masakan rumahan tapi aku tidak tahu apa makanan kesukaannya ia pasti punya makanan favorit aku akan menanyakannya nanti.
Gun Wook jalan sempoyongan di jalan orang-orang melihat dengan heran tapi takut mendekat Gun Wook meraih tiang dan mencoba bertahan.Sementara itu kedua kakak beradik Moon sudah selesai masak Jae In melarang adiknya makan tunggu Gun Wook dulu.Jae In heran kemana Gun Wook mengapa tidak membawa ponselnya? Won In terpesona dengan masakan kakaknya sepertinya ini makanan terenak yang pernah kau masak.Gun Wook jalan dan berdarah-darah ia terjatuh lagi orang-orang semakin heran tapi tidak ada yang mau ikut campur.Jae In dan Won In masih menunggu dan malam semakin larut Won In sudah kelaparan dan mengantuk Jae In bingung kemana Gun Wook lalu ia jalan ke dekat meja dan menemukan secarik kertas tulisan tangan Gun Wook karena ada urusan mendadak orang tua angkatnya memintanya pulang ke Amerika.Jae In heran ia pulang ke Amerika? tapi mengapa begitu mendadak? Gun Wook terus saja jalan sempoyongan sampai kamera buram dan gelap beberapa saat kemudian entah berapa lama.
Tuan Hong duduk di taman bersama Tae Ra sudah bisa bicara perlahan dan bertanya bagaimana dengan Tae Sung, Tae Ra yang sebenarnya juga tidak tahu kabar keduanya menjawab keduanya pasti baik-baik saja anak itu pasti akan kembali suatu hari nanti.Tuan Hong berkata aku ingin makan bersama seluruh keluarga kalau mereka pulang.
Tae Ra menerima paket ketika di buka ada paket yang di bungkus bagus sekali dengan pita yang indah isinya ternyata untuk So Dam ada baju boneka tapi ada juga DVD Dirty Dancing.Tae Ra tahu itu dari siapa ada sepucuk surat di tujukan untuk So Dam tapi sebenarnya kata-katanya untuk Tae Ra, So Dam apa kau ingin jadi putri? kalau kau mau jadi putri kau harus tersenyum 100 kali sehari terutama di depan ibumu yang mencintai So Dam, pamanmu Tae Ra menangis membaca surat Gun Wook itu.
Tanpa sengaja Jae In menyenggol angsa kertas yang ia temukan di Jeju, Jae In iseng membuka lipatan angsa kertas itu lagi dan ada tulisan Gun Wook kak Tae Ra, Mo Ne keluarga lalu ada tambahan Jae In, Won In keluarga maksudnya akan menulis keluarga tapi kurang satu goresan lagi.Ada paket Won in membawa masuk dan membukanya ternyata isinya topeng kaca entah asli buatan Ryu sensei atau topeng yang di pesan Gun wook waktu itu.Ada catatan bagaimana dunia kalau dilihat dari mata orang yang kau cintai? Jae In aku memikirkan itu jika aku melihat dunia dari pandangan yang lain akan terlihat seperti apa? Jae In apa kabar? kau harus berbahagia bagaimanapun juga jika kau melihat duniaku melalui mata itu aku juga akan bisa tertawa sekarang apa kau akan melihat duniaku dan bukannya aku? Jae In bersemangat karena ia pikir Gun Wook pulang dan langsung ke apartemennya tapi kecewa karena ternyata kosong.
Nonya Shin di bebaskan dari penjara nonya Shin dengan tersenyum puas melihat Tae Ra diangkat sebagai presiden direktur Hae Shin ke 27.
Tae Sung jalan sendirian di jalanan sepi.Mo Ne menikmati spa lalu belanja dan berlatih yoga.Sementara itu Moon Jae In memikirkan isi surat Gun Wook dalam kegelapan malam sulit mengatakan mana langit dan mana tanah dan apakah sinar itu api atau bintang kemana aku akan pergi? apakah surga? atau neraka?
Di tepi sungai polisi memasang police line di suatu lokasi di temukan mayat seorang pria polisi meletakkan mayat itu di bed dorong dan menutupinya dengan selimut tangan mayat itu menjuntai keluar dan mengenakan jas sperti jas Gun Wook.
Lalu selimutnya terbuka sedikit dan cukup untuk memperlihatkan wajah mayat itu Shim Gun Wook polisi memasukkan mayat itu ke ambulance dan pergi.
Sementara itu Jae In berkeliling dengan membawa topeng kaca di tangannya memikirkan Gun Wook ia berdiri membelakangi papan pengumuman di papan itu ada selembar kertas dari kepolisian di temukan mayat seorang pria usia antara 20-30 tahun memiliki bekas luka di punggung tinggi : 180 cm kertas itu tidak tertempel dengan benar dan melambai-lambai tertiup angin Jae In bertanya-tanya Gun Wook di mana kau? apa dunia yang kau lihat sekarang adalah dunia yang bahagia?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar