Jae In menceritakan bahwa dia juga berada di sekitar tempat kejadian saat ada seorang wanita yang meniggal akibat terjun dari atap gedung apartemen Moon Jae In sempat menabark seorang laki-laki polisi menanyakan ciri-cirinya Jae In berkata bahwa pria itu tinggi, berbaju hitan dan mempunyai bekas luka di punggungnya pada saat yang sama Gun Wook sedang memandangi foto Jae In.
Jae In lalu mengantar Tae Sung ke apartemen barunya sesuai alamat yang dia dapat dari Gun Wook dia membawa Tae Sung masuk dan membaringkannya di sofa Jae In lalu melihat jus di meja makan dia lalu membawakan segelas jus untuk Tae Sung dan membangunkannya repotnya mengurus orang mabuk jusnya malah tumpah ke baju terusan Jae In.
Jae In bingung dia lalu ke kamar mandi dia nekad mengganti bajunya hanya dengan memakai kemeja Tae Sung yang dia temukan tanpa celana ataupun rok.
Tae Sung lalu terbangun Jae In minta maaf dia meminjam kemeja Tae Sung yang ia temukan Jae In lalu mengusap rambut Tae Sung.
Tapi Tae Sung tiba-tiba malah teringat cemoohan ibunya tadi yang berkata dia tidak menjaga wanitanya sendiri Tae Sung yang masih mabuk tiba-tiba goyah lagi dan menumpahkan emosinya pada Jae In kau tidak perlu baik padaku karena pada akhirnya kau juga akan terluka dia juga tidak berhasil kulindungi tidak perlu kau baik padaku hentikan saja semua sekarang karena bagaimanapun aku atau keluargaku tidak bisa berubah Tae Sung bahkan lalu menarik Jae In dan mengusirnya ke luar dari apartemennya begitu saja Jae In mengetuk pinu tapi Tae Sung tidak membukanya.
Jae In bingung dia hanya memakai kemeja dan kaus kaki tanpa celana ataupun sepatu.
Dia mengendap-ngendap ke loby apartemen dan diam di sudut untungnya dia masih memegang hanphonenya orang yang terpikir dia hubungi adalah Gun Wook Kakak Gun Wook bisakah kau ke sini Gun Wook yang baru saja tiba di rumahnya terkejut menerima telepon Jae In, Gun Wook langsung secepat kilat datang ke sana dia khawatir Tae Sung berbuat yang tidak-tidak padanya.
Gun Wook sampai di lobby apartemen Tae Sung dia melihat Jae In diam di sudut karena malu Gun Wook melihat kondisi Jae In yang berpakaian tidak pantas dengan prihatin juga geram.
Dia langsung membuka jasnya dan mengikatnya di pinggang Jae In untuk menutupi paha Jae In dia lalu menarik Jae In duduk di kursi dia membuka sepatunya dan memakaikan sepatunya pada Jae In dengan muka geram dan tanpa bicara sepatah katapun.
Jae In yang masih malu dan syok pun tidak mampu berkata-kata Gun Wook lalu menarik Jae In keluar dan membawanya pergi dari sana.
Gun Wook membawa Jae In menyeberang jalan Gun Wook tidak memakai alas kaki apapun karena sepatunya di berikan pada Jae In, Jae In masih syok dan ragu dia diam tidak bergerak.
Gun Wook kembali menuntun dan menariknya tanpa bicara apapun Gun Wook langsung membawa Jae In ke toko baju dia masih dengan muka kecut tapi peduli memilihkan baju yang cocok setelah Jae In berganti baju Gun Wook pun membelikan dan memakaikan sepatu pada Jae In yang masih bengong dengan masih membisu.
Jae In tersentuh dan tadinya ingin mengusap kepala Gun Wook namun urung karena Gun Wook keburu berdiri penjaga toko berkata dia akan membungkus kemeja yang tadi di pakai Jae In tapi dengan marah Gun Wook menyuruh kemeja itu dibuang saja!
Gun Wook lalu mengajak Jae In ke sebuah kedai dan membeli 2 porsi makanan Jae In masih bengong Gun Wook pun akhirnya baru bicara sampai titik ini apakah kau masih mau berusaha mengejar Tae Sung? paling tidak makanlah untuk mengembalikan tenagamu.
Jae In mulai menyentuh sumpitnya Gun Wook memberikan lauk untuk Jae In, Jae In akhirnya makan dia pun mulai sadar Jae In makan sambil menangis dia menangisi pengalamannya hari itu.
Keesokan paginya Tae Sung bangun pagi kali ini dia sudah benar-benar sadar di kamar mandi dia menemukan baju Jae In dia akhirnya ingat dia sempat mengusir Jae In keluar rumah Tae Sung merasa menyesal.
Di kantor grup Hae Shin, Tae Ra masuk ke ruangan adiknya Hong Tae Sung dia tidak ada di tempat kata Gun Wook sekertaris Hong akhirnya Tae Ra memanggil Gun Wook masuk dia ingin berbicara empat mata dengan Gun Wook, Tae Ra bercerita tentang adiknya Mo Ne bahwa karena Gun Wook memberinya harmonika Mo Ne berlatih keras secara diam-diam selama 1 bulan untuk bisa memainkan harmonika Mo Ne tidak pernah berusaha belajar sesuatu dalam waktu 1 bulan kata Tae Ra lalu memang kenapa? sahut Gun Wook dingin jangan menyakitinya jika kau memang tidak ada niat yang tulus padanya sebaiknya tinggalkan saja dia apa itu sebenarnya yang kau inginkan? Gun Wook membalik pernyataan itu pada Tae Ra seakan-akan Tae Ra memang cemburu dan ingin dia putus dengan adiknya.Saat itu Mo Ne datang ke kantor Hae Shin dia ingin mengirimkan bunga tanda selamat untuk kakak Gun Wook, Mo Ne menanyakan meja kerja Gun Wook dia diberi tahu Gun Woo juga ada di ruangan Hong Tae Sung, Mo Ne tidak sengaja mendengar percakapan kakak Gun Wook dengan kakak Tae Ra.
Aku sudah punya suami dan anak kata Tae Ra berusaha tegas apakah kau tidak pernah merasakan hal yang berarti desak Gun Wook bagiku keluarga yang berharga Tae Ra berusaha tetap rasional.
Gun Wook mengatai Tae Ra seperti kerang yang tidak pernah peduli pada perasaannya sendiri.
Berhenti membicarakan Mo Ne katakanlah apa yang kau mau apa yang kau suka aku ingin tanya bagaimana perasaanmu sebenarnya? desak Gun Wook.Aku akui aku memang pernah beberapa detik terbuai dan goyah karenamu dan aku menyalahkan diriku karena itu.Mo Ne yang mendengar di balik pintu tersentak dia sudah cukup dewasa untuk menyadari bahwa ada sesuatu yang terjadi antara kakaknya dengan kekasihnya itu Mo Ne syok.Tae Ra ingin cepat-cepat pergi Gun Wook kembali berkata padanya tahukah kau bahwa perasaan pernah terbuai itulah perasaan yang sebenarnya Tae Ra keluar ruangan Mo Ne sembunyi di balik meja Gun Wook terdiam di pintu walau kurang puas tetapi Gun Wook merasa telah cukup mendesak Tae Ra, Gun Wook lalu menemukan karangan bunga di mejanya dia membaca kartu ucapan dari Mo Ne dan menaruhnya lagi di meja tanpa tergerak hatinya sedikitpun dia lalu mematikan lampu dan keluar dari ruangan Mo Ne masih berada di dalam ruangan gelap terduduk di lantai bersembunyi di balik meja sendirian lalu menangisi nasibnya.
Moon Jae In sedang berjalan kaki dia tidak sengaja lewat toko baju tempat Gun Wook terakhir membelikan baju untuknya dia berhenti sejenak lalu ingat pembicaraanya dulu dengan Gun Wook bahwa Gun Wook ingin masakan rumahan kemudian pergi ke rumah Gun Wook pertama kali memanggilnya mencuci baju rumah kakak Jang koordinator stuntman itu dengan membawa sayuran dan bahan makanan untuk dimasak Jae In menghubungi Gun Wook dan berkata minta di bukakan pintu karena sekarang dia berada di depan pintu rumahnya Gun Wook sempat terkejut dia seperti takut ketahuan tempat tinggalnya dia mengintip keluar jendela dan tidak melihat Jae In.Pintu apartemen terbuka Jae In terkejut karena yang muncul bukan Gun Wook, kakak Jang juga terkejut dan gugup tiba-tiba kedatangan wanita cantik Gun Wook mendengar suara kakak Jang dan minta bicara dengan kakak Jang dia meminta kakak Jang sementara menerima Jae In dan dia segera akan menyusul ke sana.
Rumah itu sama seperti Jae In pertama kali datang berantakan seperti kapal pecah kakak Jang dengan gugup berusaha bicara dan menarik perhatian Jae In, Jae In dengan risi menjawab pertanyaannya Jae In akhirnya baru bertanya apa mungkin Gun Wook sebenarnya tidak tinggal di situ.
Gun Wook sedang pergi menuju rumah kakak Jang lalu dia mendapa pesan dari Jae In aku sudah pergi dari sana datanglah ke daerah rumahku Gun Wook pun lalu berbalik menuju rumah Jae In di mana dia pernah mengantar Jae In dulu Gun Wook lalu kembali kontak dengan Jae In dan berkata dia sudah di daerah rumahnya tetapi Jae In menjawab bahwa dia mendadak pergi karena ada perlu dan memintanya datang lain kali saja Gun Wook tanpa curiga langsung berbalik pulang.
Jae In ternyata tidak pergi dia mengintip Gun Wook datang dan melihatnya pergi Jae In punya rencana iseng untuk mengikuti Gun Wook supaya tahu rumahnya yang sebenarnya Jae In diam-diam mengikuti Gun Wook pergi Gun Wook memang sempat menengok ke belakang tapi anehnya dia tidak curiga sama sekali bahwa dia diikuti.
Gun Wook akhirnya tiba di pintu tempat tinggalnya Jae In sempat tidak percaya bahwa ternyata tempat tinggal Gun Wook tidak jauh dari rumahnya.Begitu sampai rumah Gun Wook langsung membuka jas dan kemejanya dia lupa tidak mengunci pintu tempat tinggal Gun Wook seperti tertutup dari luar bukan seperti rumah tempat tinggal di tembok ada tulisan bahwa di situ sebelumnya adalah studio foto Jae In membuka pintu lalu masuk perlahan dengan heran tempat apa itu Gun Wook langsung sadar ada orang membuka pintunya dia langsung waspada dan memakai lagi kemejanya Jae In berjalan perlahan melihat tempat misterius namun artistik banyak patung ataupun karya seni juga bersih dan tertata.
Gun Wook lalu datang dengan terkejut dari mana kau tahu tempatku mengapa kau ke sini!? katanya terkejut Jae In juga sama-sama terkejut dia tidak menyangka Gun Wook tinggal di tempat yang agak misterius ini tapi juga terlihat mewah dan tertata dia juga melihat ada bekas lampu yang sering digunakan di studio foto dipakai sebagai hiasan rumah.
Keaadan rumah ini berbeda sekali dengan saat Gun Wook menjebaknya di rumah yang kotor dan amburadul itu Jae In jadi kesal tempat apa ini? kata Jae In bingung dia merasa benar-benar tidak mengenal Gun Wook yang dia kenal dulu ini bekas studio foto aku pikir keadaanmu susah ternyata kau selama ini hidup berkecukupan di tempat yang bagus seperti ini siapa kau ini sebenarnya? jangan-jangan kau ini anak konglomerat yang disembunyikan jangan-jangan namamu sebenarnya juga bukan Shim Gun Wook atau daripada mengencani Tae Sung harusnya aku ini berkencan denganmu kata Jae In yang merasa mereka sebenarnya akrab tapi Gun Wook merahasiakan dirinya.Apa sebenarnya arti diriku ini untukmu? tanya Jae In merasa dianggap orang asing.
Lalu apa juga artinya aku bagimu? balik Gun Wook yang merasa dia hanya di manfaatkan untuk mendapatkan Tae Sung suasana menjadi tegang aku memang tidak peduli padamu dari awal jadi buat apa aku tahu tentangmu dan tempat tinggalmu? Jae In putus asa dan beranjak pergi hati Gun Wook juga sebenarnya sakit dia menunduk di kursi.
Jae In sebelum dia keluar sempat melihat sepatu Gun Wook (sepatu yang sempat dipakaikan padanya) juga sempat melihat foto mereka berdua saat di taman dulu di pajang di sebuah meja hatinya yang panas tiba-tiba tersentuh.
Gun Wook sedang termenung tiba-tiba dia mendengar suara orang masuk lagi dia tidak menyangka Jae In kembali lagi untuknya.
Setelah ribut dengan Moon Jae In, Shim Gun Wook hanya duduk menunduk di kursi namun tiba-tiba dia mendengar suara orang masuk Moon Jae In yang sempat tersentuh melihat foto mereka bersama tiba-tiba kembali lagi dan masuk membawa sekantung sayuran dan bahan makanan yang tadi sudah dibelinya.
Jae In langsung menuju pantry dan menyiapkan bahan makanan Gun Wook benar-benar tidak menyangka katanyanya kau ingin masakan rumahan? Gun Wook begitu bahagia dia melihat Jae In memotong sayuran dari jauh sambil memegangi tiang lampu dan tersenyum seperti anak kecil.
Jae In kau percaya padaku kan? tanya Gun Wook yang sepertinya butuh dukungan moril dari Jae In bukankah kau sering berbohong padaku? ejek Jae In ya betul jangan percaya pada orang brengsek sepertiku aku percaya padamu sahut Jae In mantap Gun Wook tersenyum lega.
Jae In lalu menyuruh Gun Wook mencuci tangan karena mereka akan makan Gun Wook mencuci tangan di wastafel kamar mandi Jae In merasa Gun Wook begitu lama dia menyusulnya Gun Wook ternyata membuka kemejanya dan mengganti dengan kaos pada saat yang sama Jae In membuka pintu dia sempat melihat bekas luka sayatan panjang di punggung Gun Wook.
Gun Wook sempat tegang ketahuan Jae In, Jae In juga terkejut namun Gun Wook lalu mencoba tersenyum ayo kita makan mereka duduk berdua di pantry Gun Wook makan dengan senang Jae In masih merasa terkejut karena tidak sengaja melihat luka itu Gun Wook melihat Jae In melamun tidak menyentuh makanannya apa kau tidak pernah melihat laki-laki bertelanjang dada sebelumnya? badanku juga tidak terlalu bagus kapan itu kejadiannya bekas luka seperti itu pasti kau sangat menderita tidak apa itu sudah lama kenapa kau jijik melihatnya? Jae In merasa kasian.
Saat yang membahagiakan itu tiba-tiba terganggu oleh deringan ponsel Jae In, Tae Sung menghubungi Jae In namun Jae In tidak mau mengangkatnya dan mengajak Gun Wook tetap makan saja tapi lalu ada pesan masuk Jae In membacanya dari Tae Sung aku sudah berada di dekat apartemenmu sekarang kau keluarlah Jae In jadi goyah juga mendengar Tae Sung sudah datang dia lalu pamit pulang pada Gun Wook adikku ada perlu denganku kata Jae In berbohong.Jae In buru-buru pergi kali ini dia tidak sadar menendang sepatu Gun Wook.Jae In pergi ke tempat Tae Sung mengantarnya dulu tapi dia berpura-pura tidak melihat Tae Sung, Tae Sung menyapanya dan berkata dia menghubungi Jae In oh itu pesan darimu aku tidak tahu karena nomormu sudah aku hapus dari phonebook kata Jae In jaim Tae Sung mengembalikan baju Jae In aku tidak minta kau mengembalikan bajuku kata Jae In gengsi.Tae Sung berhasil membujuk Jae In untuk makan bersamanya pada saat yang sama Gun Wook malah makan sendirian di rumahnya saat makan tiba-tiba Jae In mengigit benda aneh sebuah cincin berlian apa ini? seru Jae In.Lalu pelayan buru-buru datang menghampiri mereka dan berkata bahwa pesanan Jae In tertukar dengan pelanggan lain cincin itu bukan untuk Jae In, Tae Sung tertawa Jae In pun tersenyum geli.
Kenapa kau sempat mengharapkannya ledek Tae Sung, Tae Sung senang Jae In sudah bisa tersenyum lagi dia lalu merebut ponsel Jae In dan menemukan bahwa nomornya ternyata belum dihapus dari phonebook Jae In, Tae Sung senang.Di rumah Gun Wook, Gun Wook baru saja selesai makan dia mencuci piringnya dia juga hendak mencuci piring Jae In yang masih penuh.
Tapi tiba-tiba dia tidak tega membuang makanan Jae In dia lalu memakannya Gun Wook begitu menghayatinya dia makan sambil menangis.
Ada masalah datang dari Mo Ne, Mo Ne yang sedang patah hati karena merasa dikhianati Gun Wook dan kakaknya tidak pulang ke rumah nonya Shin menghubungi dan minta bantuan Tae Ra, Tae Ra saat itu sedang demam dan sakit flu pelayannya mengukur suhu tubuhnya 37.9 Tae Ra menolak ke dokter dan hanya minum obat karena akan mencari Mo Ne, Tae Ra menghubungi Gun Wook mencari Mo Ne saat Gun Wook sedang mengatur siasat di ruang rahasianya Mo Ne tidak bersamaku jawab Gun Wook lalu ternyata Mo Ne menghubungi Gun Wook kakak aku berada di vila di Pyun Yang kata Mo Ne sambil mabuk Gun Wook langsung menghubungi Tae Ra mengenai keberadaan Mo Ne.Sore hari itu Tae Ra nekad pergi ke luar kota menyetir mobil sedannya sendirian walau sedang demam dia beralasan Mo Ne mungkin tidak mau pulang jika di jemput supir Kang pada saat yang sama Gun Wook juga meluncur dengan mobilnya ke lokasi di villa Mo Ne tengah mabuk karena kebanyakan minum Wine.Sebuah mobil sedan malam hari sampai di lokasi ternyata bukan Tae Ra yang datang melainkan supir Kang, Mo Ne mengurung diri di sebuah ruangan Supir Kang minta masuk lewat jendela kamar mandi penjaga villa membantunya Mo Ne yang sedang pingsan akhirnya bisa diangkut oleh supir Kang ke dalam mobil supir Kang langsung meluncur membawa Mo Ne kembali ke Seoul.Gun Wook tidak di sangka telah tiba juga di sana dia hanya mengamati bahwa Mo Ne telah di tangani supir Kang.
Gun Wook sendiri diam di sana menunggu seseorang yaitu Tae Ra, Tae Ra akhirnya sampai Tae Ra di sambut oleh paman penunggu villa ada seorang pria dari Seoul menunggu nyonya Tae Ra tidak bisa membayangkan siapa tamu yang menunggunya.Tae Ra masuk dia terkejut melihat Gun Wook ada di sana dia menanyakan Mo Ne namun Gun Wook lebih mengkhawatirkan Tae Ra waktu kau menelepon kau terdengar seperti sedang sakit aku khawatir kata Gun Wook, Gun Wook berkata hendak mengantar Tae Ra pulang tetapi Tae Ra menolak tegas dan buru-buru berbalik pulang lagi Gun Wook mengejar dan menahannya.
Jangan keras kepala kau ini sedang sakit kau yang keras kepala mengapa aku harus pulang naik mobilmu? mengapa, mengapa teriak Tae Ra, Tae Ra yang sedang sakit lelah dan stress tiba-tiba pingsan Gun Wook segera menangkap Tae Ra lalu membopongnya masuk lagi ke dalam villa Gun Wook membaringkan Tae Ra di sofa tengah rumah Tae Ra demam malam itu Gun Wook mengkompres dahi Tae Ra, Tae Ra tidak sadarkan diri Gun Wook sempat dengan lembut memperhatikan, membelai rambut dan kepala Tae Ra dan menyelimutinya.
Rasanya semua penonton tahu Gun Wook tidak benar-benar tulus terhadap Tae Ra namun menyaksikan adegan ini kita pasti iri karena pada momen itu saat Tae Ra tidak sadar Gun Wook ternyata memperhatikan Tae Ra dengan tulus.Gun Wook semalaman tidak tidur untuk mengganti kompres Tae Ra dan menjaganya saat fajar Tae Ra sadar dan bangun dia melihat Gun Wook di ruangan itu sedang menyiapkan sesuatu di pantry.Gun Wook menghampirinya membawakan secangkir minuman ini campuran wine, gula dan jeruk, sebenarnya kurang kayu manis tapi aku tidak menemukannya minumlah selagi hangat ini ramuan yang bagus untuk flu bujuk Gun Wook lembut Tae Ra menurut kau tidak tidur semalaman menjagaku? Tae Ra tersanjung.Gun Wook lalu duduk di samping Tae Ra memegang dahi Tae Ra dengan tangannya lalu tangan satunya memegang dahinya sendiri untuk perbandingan.
Ini melegakan kata Gun Wook tersenyum tahu demam Tae Ra sudah turun Tae Ra sudah mulai luluh dia mau pulang ikut mobil Gun Wook di suatu tempat Gun Wook membelokkan mobilnya ke tepi jalan dia berhenti di sana mereka memandangi matahari terbit yang memantul di danau Tae Ra akhirnya terbawa suasana dia lalu berkata perlahan hari itu sebenarnya bukan kesalahan paling tidak saat itu katnya sambil berkaca-kaca.Gun Wook memegang tangan Tae Ra memasukkan jari jemarinya ke jari jemari Tae Ra, Tae Ra semakin luluh dia bersandar ke pundak Gun Wook, Gun Wook pun mencium kepala Tae Ra dengan lembut.
Diam-diam Gun Wook mulai tersenyum puas pagi-pagi Gun Wook sudah mengantar Tae Ra sampai ke muka gedung apartmennya sampai ke rumah Tae Ra langsung berbaring di tempat tidurnya dia gundah memikirkan Gun Wook.Gun Wook langsung pergi ke kantor pagi itu di ruangannya dia datang paling pagi dia mendapat laporan dari anak buahnya bahwa mereka berhasil memasukkan isu kecurigaan transaksi saham ilegal yang dilakukan oleh Hong Tae Gyun, Gun Wook membuka internet di komputernya muncul headline bahwa keturunan konglomerat grup Hae Shin di curigai terlibat permainan harga saham ilegal Gun Wook tersenyum puas
Tuan Hong mendapat laporan mengenai hal ini bahwa grup Hae Shin itu merujuk pada mereka tuan Hong marah besar.Dari mana dia mendapat uang untuk membeli saham sebesar itu? tuan Hong minta Tae Gyun segera di panggil menghadapnya dari cabang di Amerika kata asistennya.Saat istirahat siang karyawan-karyawan mulai ramai dan membicarakan berita itu dari internet Gun Wook hanya tersenyum dia malah asyik main game minesweeper di komputernya Gun Wook lalu terlihat tertidur di selasar kantor Moon Jae in memergokinya dia memperhatikan Gun Wook dengan lembut dan mengira Gun Wook benar-benar tertidur saat Jae In akan pergi secara mengagetkan Gun Wook memegang tangan Jae In dan menariknya duduk disebelahnya.
Kau ternyata tidak tidur? tanya Jae In aku hanya memejamkan mataku karena lelah memang apa yang kau lakukan semalaman? bekerja jawab Gun Wook pendek Gun Wook ingin Jae In meminjamkan bahunya untuknya tidur Jae In takut tidak enak dilihat orang tenang saja Tae Sung tidak ada di tempat kata Gun Wook.
Mata Gun Wook mulai terpejam Jae In perlahan bicara bahwa dia minta maaf karena meninggalkan Gun Wook kemarin lain kali kita akan makan bersama ya Jae In berjanji namun Gun Wook tampaknya sudah terlelap dengan tenang di bahu gadis yang dia cintai.
Credit : nana-catatanku.blogspot.com
Credit : nana-catatanku.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar