Laman

Jumat, 11 November 2011

Sinopsis Bad Guy / Bad Man Episode 6

Ryu sensei meninggalkan Moon Jae In dan Hong Tae Sung yang tengah asyik ribut berdua begitu sadar Jae In panik karena ditinggal pergi Ryu sensei tempat itu cukup terpencil jarang ada kendaraan yang lewat cuaca di sana bersalju dan sangat dingin.
Mereka sudah menunggu lama tapi tidak ada taksi yang lewat hey kau tahu tidak nomor penerangan di Jepang aku ingin bertanya nomor telepon taksi tanya Jae In daripada telepon penerangan mengapa tidak kau telepon saja teman di keretamu Gun Wook itu? sindir Tae Sung sepertinya dia sibuk telepon tidak diangkat Jae In mulai cemas dan kedinginan mengapa kau tertarik dengan topeng kaca itu? seseorang yang aku kenal berminat pada topeng kaca itu aku akan mendahuluinya dan menantangnya kata Tae Sung ringan Jae In tidak mengerti orang kaya menghabiskan uang banyak hanya untuk motif jelek seperti itu.Lama-lama di luar Hong Tae Sung kedinginan juga dia mencoba menghubungi Gun Wook, Gun Wook sudah ke luar dari kamar mencari udara segar sambil minum air mineral dia malas menjawab telepon dari Tae Sung.
Tae Sung kesal panggilannya tidak di jawab dia lalu menelepon lagi Gun Wook kali ini mengangkatnya Gun Wook hanya memicingkan mata dan menjauhkan telepon dari telinganya dengan cuek karena mendengar Tae Sung berteriak marah dari telepon.
Tae Sung minta Gun Wook menemui Ryu sensei melobinya lagi untuk mendapatkan topeng kaca itu setelah itu kau jemput kami ke sini kami? Gun Wook bingung detektif Kwak dan detektif Lee menyelidiki laki-laki yang ditemui Sun Yong sebelum meninggal mereka masih menyelidiki Hong Tae Sung yang di telantarkan grup Hae Shin dari panti asuhan mereka mendapat informasi bahwa Tae Sung pernah sekolah di sekolah dasar Nam Nam detektif Lee menanyakan anak bernama Hong Tae Sung di arsip sekolah itu tidak tercantum foto Hong Tae Sung karena dia sekolah hanya 6 bulan.Setelah itu dia keluar sekolah tanpa melapor apa-apa Gun Wook tidak langsung pergi dia terlihat di depan komputer menggunakan internet dia menulis email kepada orang kepercayaannya atau temannya di Seoul bahwa dia akan berada di Jepang untuk sementara untuk mendapatkan kepercayaan dari Hong Tae Sung dalam menjalankan rencananya membalas pada Hae Shin grup Gun Wook rupanya memang tidak bekerja sendiri dia juga menelepon teman lainnya untuk mencari informasi perusahaan Hae Shin yang tender di Amerika.
Shim Gun Wook datang ke workshop Ryu sensei Ryu sensei yang baru datang mengenali Gun Wook kau pria yang bersama asisten dosen itu ya? maaf ya aku meninggalkan pacarmu dengan lelaki lain di jalanan padahal jarang kendaraan lewat kata Ryu sensei.
Gun Wook sepertinya baru sadar Jae In bersama Tae Sung mereka lalu masuk dan bicara di dalam kau tidak apa-apa gadismu di luar bersama lelaki lain? itu tidak masalah kau begitu percaya diri puji Ryu sensei.
Gun Wook menanyakan perihal topeng kaca itu Ryu sensei sepertinya bingung juga 3 orang sudah mengejar-mengejarnya untuk topeng kacanya memang menurutmu topeng seperti itu ada di dunia ini? topeng biasanya untuk menyembunyikan wajah tapi ini malah transparan pancing Ryu sensei.Seseorang (Jae In) pernah mengatakan padaku bahwa orang menggambar pemandangan karena menghargainya jawab Gun Wook, Gun Wook percaya topeng itu ada karena Ryu sensei adalah seniman kaca tentu dia ingin membuat sesuatu yang berharga dari kaca sesuai keahliannya wajah siapa itu? tembak Gun Wook. 
Jae In dan Tae Sung akhirnya berjalan mencari tempat berteduh mereka melewati salju yang sangat tebal mereka akhirnya berteduh di sebuah pondok kecil.
Tae Sung kedinginan meminta Jae In membuka saja soju yang dia milikinya Jae In menolak karena soju itu tadinya buah tangan untuk Ryu sensei melihat Tae Sung protes akhirnya dia berikan juga soju itu pada Tae Sung, Jae In kembali ke pinggir jalan menanti mobil yang lewat dia akhirnya melihat mobil pick up lewat dan memberhentikannya dan minta izin menumpang ke kota.
Melihat peristiwa itu Tae Sung teringat saat pertama kali dia bertemu dengan Sun Yong waktu itu saat musim semi di Jepang di pinggir jalan seorang gadis memberhentikan mobilnya dan minta ijin menumpang.
Mereka berdua lalu menumpang di belakang mobil pada cuaca dingin seperti itu.
Gun Wook ternyata sudah melihat mereka berdua dia diam-diam membututi mobil mereka Gun Wook memikirkan Jae In dia ingat mulai dari awal mereka bertemu lucunya, marahnya (waktu tahu dia bukan Tae Sung) dan senyumnya.
Saat hari mulai gelap mereka baru sampai di kota Tae sung mengajak Jae In masuk ke suatu tempat menghangatkan kaki mereka Tae Sung sempat memungut syal Jae in yang jatuh di mobil dia lalu memasangkan lagi syal itu di leher Jae In.
Gun Wook lalu menelepon Tae Sung anda di mana? aku mencarimu ke mana-mana kata Gun Wook berbohong Tae Sung lalu berkata tidak perlu di jemput lagi dia bisa pulang sendiri Gun Wook lalu pulang ke penginapan dan berendam di Onsen (pemandian air panas) dia berusaha menghilangkan gundah gulana di hati dan pikirannya.
Namun tiba-tiba ponselnya kembali berbunyi kali ini ternyata dari preman Jepang suruhannya yang dulu pernah menjual obat pada Tae Sung preman itu ingin uang kan sudah aku katakan hanya aku yang akan menghubungimu Gun Wook langsung mematikan handphonenya.Gun Wook pusing dan menenggelamkan kepalanya di Onsen, di Korea di apartemen Tae Ra sedang sibuk menyiapkan makan malam suami Tae Ra sang jaksa kali ini bisa pulang cepat dan akan makan malam bersama bel rumah berbunyi ternyata Mo Ne yang muncul dia langsung marah-marah pada kakaknya dan menuduhnya bersekongkol dengan ayah dan ibu untuk mengirimkan dia sekolah di luar negeri Mo Ne marah begitu sadar dia berusaha di pisahkan dengan kakak Gun Wook saat Gun Wook sedang berada di Jepang Mo Ne berkata bahwa dia tidak akan seperti kakaknya.
Karena kau menikah tanpa cinta apa aku juga harus seperti itu? sindir Mo Ne pedas Mo Ne menegaskan bahwa dia tidak akan seperti kakaknya menerima pernikahan tanpa cinta dia ingin menikah dengan Gun Wook yang di cintainya.Pagi hari di penginapan Jae In ingin pergi ke Onsen dia berjalam sambil menulis pesan dia tidak tahu Gun Wook yang menghadang jalannya permisi kata Jae In dalam bahasa Jepang, Jae In tak menyangka melihat Gun Wook senang ya kemarin? kata Gun Wook sambil tersenyum.
Jae In bingung tidak mengerti apa yang dibicarakan Gun Wook, Jae In tidak tahu Gun Wook tahu dia bersama Tae Sung.Tae Sung kehilangan dompetnya dia meminta uang pada Gun Wook, Gun Wook menyerahkan dompetnya pada bosnya itu Tae Sung mengambil puluhan ribu yen dan hanya mengembalikan 1000 yen pada Gun Wook.Hong Tae Ra pergi ke rumah ibunya dia membicarakan Mo Ne yang menemuinya dan marah kemarin malam Mo Ne juga ternyata tidak pulang ke rumah.
Nyonya Shin juga berkata tentang suami Tae Ra yang menemui tuan Hong meminjam uang sepertinya keluarga mertuamu itu sedang ada masalah apa kau tidak tahu tentang ini? kalian suami istri apa jarang berbicara? nonya Shin heran mereka juga khawatir suami Tae Ra terlibat kasus KKN.Mo Ne ternyata menginap di hotel dan menyewa suiteroom Hong Tae Ra menjemput Mo Ne pulang Mo Ne menolak pulang dan berkata telah memesan tiket dan ingin pergi ke Jepang mencari kakak Gun Wook.Tae Ra mengambil dompet Mo Ne dan mengambil kartu kredit dan semua travel check Mo Ne silakan kalau mau pergi tantang Tae Ra.Jae In kembali ke workshop Ryu sensei, Ryu sensei tidak ada di sana dia di beritahu Ryu sensei sedang mengambil topengnya Jae In lalu pulang kembali Gun Wook mencari dompet Tae Sung pergi ke tempat yang dilalui Tae Sung kemarin Gun Wook akhirnya menemukan dompet Tae sung di pondok.
Lalu kebetulan Ryu sensei lewat pondok itu dia mengajak Gun Wook ikut besertanya Gun Wook diajak ke areal pemakaman di depan nisan seorang wanita ada sebuah kotak dari kayu Ryu sensei mengambil kunci dan membuka kotak itu di dalamnya ada topeng kaca berwarna biru transparan pas seukuran wajah manusia Ryu sensei menempelkan topeng itu di wajahnya.
Dengan topeng kaca ini aku ingin melihat sesuatu yang dilihat olehnya kata Ryu sensei topeng dan wanita yang menjadi model topengnya itu sepertinya sangat berarti untuk Ryu sensei.Di penginapan Jae In melihat Hong Tae Sung pergi karena dia mengira Tae Sung akan pergi menemui Ryu sensei Jae In buru-buru ikut dengannya mereka berdua naik taksi dan berhenti di sebuah kedai Udon Jae In mengira Ryu sensei ada di sana namun Tae Sung tidak sedang mencari Ryu sensei, Tae Sung terlihat berat saat akan masuk ke dalam Jae In memesan Udon dengan semangat perutnya sedang lapar sedangkan Tae Sung tampak menyimpan beban yang berat.
Dia duduk sambil memperhatikan ibu pemilik kedai itu dia ingat wanita yang sama itu pernah membawa dia ke sebuah tempat asing saat dia kecil dan menitipkannya di sana Tae Sung kecil menolak ibu nanti akan segera kembali kata ibu tadi Tae Sung menangis sampai hari ini rasanya ibunya tidak pernah kembali.Tae Sung tidak nafsu makan mengingat kejadian itu ibu pemilik kedai menyapanya Tae sung tidak kuat untuk menahan tangisannya dan pecah seketika dia langsung keluar dan memuntahkan makanannya.
Jae In prihatin dan mengikutinya keluar dia pun menepuk-nepuk punggung Tae Sung, ibu pemilik kedai menengok keluar begitu melihatnya Tae Sung langsung memeluk Jae In dia menangis di bahu Jae In.Saat dia tahu ibu itu masuk dia baru melepaskan pelukannya dia mengucapkan terima kasih pada Jae In dan pergi dari situ ibu itu kembali ke kedai di kedainya tergantung fotonya bersama Tae Sung kecil.
Jae In kembali menemui Ryu sensei menanyakan topeng itu topeng itu sudah tidak ada lagi padaku teman priamu yang membawanya kau minta saja padanya.Shim Gun Wook kembali ke penginapan dia membawa kotak berisi topeng kaca ke kamar Hong Tae Sung dan meletakkan di sana dia mengambil topeng itu dan berusaha memandang lewat kaca transparannya.
Dia teringat akan Jae In, detektif kwak dan detektif Lee menunggu di depan rumah Hong Tae Sung, Mo Ne mengendap-endap di rumah ingin pergi keluar tanpa sepengetahuan orang rumah begitu sampai di pagar dia di datangi detektif yang menayakan hubungannya dengan Tae Sung dia kakak saya kata Mo Ne, Mo Ne berkata kakaknya sedang ada di Jepang dan dia tidak punya nomor teleponnya.Apa ada saudara atau teman yang tahu nomor teleponnya? Mo Ne tiba-tiba teringat kakak Gun Wook dan menelepon kakak Gun Wook sedang menyetir mengantar Hong Tae Sung saat menerima telepon dari Mo Ne. 
Mo Ne lalu menanyakan keadaan kakaknya Hong Tae Sung, detektif Kwak tidak sabar ingin menelepon Hong Tae Sung, Gun Wook menerima telepon dari detektif Kwak dia merasa pasti ada hubungannya dengan Sun Yong dia mulai berhati-hati Gun Wook lalu menyerahkan ponselnya pada Hong Tae Sung. 
Tae Sung menerima telepon detektif Kwak menanyakan tentang kemungkinan ada Tae Sung yang lain Gun Wook mencoba menguping pembicaraan mereka Tae Sung bingung tidak lama lalu menutup teleponnya.Detektif Lee lalu meninggalkan teleponnya pada Mo Ne jika suatu saat kakaknya menelepon lagi.Preman yang pernah di sewa Gun Wook untuk mengerjai Tae Sung diam-diam membuntuti mobil mereka Gun Wook sempat memberhentikan mobilnya untuk beristirahat dan keluar dari mobil preman itu menelepon Gun Wook tapi ternyata ponselnya diangkat oleh Tae Sung.
Melihat Gun Wook tidak menerima telepon preman itu langsung mengenali bahwa yang dia ajak bicara Hong Tae Sung, Tae Sung juga mengenali suara si preman itu dan kesal Tae Sung heran ternyata preman itu mengenal Gun Wook, preman itu berkata dia berbuat begitu karena uang Tae Sung sekarang jadi benar-benar mencurigai bahwa Gun Wooklah orang yang menariknya tenggelam di laut.Tae Sung yang curiga lalu mendekati Gun Wook di jembatan kapan kau datang ke sini apa yang kau kerjakan sebelum menemuiku apa pekerjaanmu sebenarnya?
Aku seorang stuntman jadi kau pasti pintar menyelam kan? sindir Tae Sung mengapa kau tidak membunuhku? Gun Wook tidak menyangka Hong Tae Sung berhasil mencurigainya Gun Wook lalu maju ke arah Tae Sung, Tae Sung cemas dan siaga namun ternyata Gun Wook bukan akan menyerangnya tapi dia menyerang preman yang tiba-tiba muncul dari belakangnya Gun Wook sempat memukul orang itu ke tepi jembatan
Gun Wook terluka preman itu pun sempat menyerang Tae Sung, Tae Sung terluka Gun Wook ingin terlihat berjasa dan membantu Tae Sung, Gun Wook marah dan membekuk preman itu dengan sedikit berbisik karena berani muncul di situ namun dia membiarkan preman itu melukainya dan menyuruhnya segera pergi dari situ.
Hong Tae Sung kembali percaya pada Gun Wook dia prihatin dengan luka di perut Gun Wook apa kita perlu ke rumah sakit? tidak perlu aku bisa mengatasinya jawab Gun Wook mereka berdua kembali ke hotel tapi Jae In hanya melihat Hong Tae Sung yang terluka Jae In prihatin dan menuntun Tae Sung, Tae Sung merasa malu.
Gun Woook hanya cuma bisa melihat dan tersenyum kecut Gun Wook berusaha berjalan normal agar tidak ada yang melihat tapi di tempat sepi dia mulai terhuyung dan merasakan sakit di perutnya.
Jae in mengantar Tae Sung ke kamarnya dan membiarkannya beristirahat saat dia melihat-lihat kamar Tae Sung dia melihat kotak berisi topeng kaca sudah ada di sana.Nonya Shin menelepon Jae In dan menanyakan topeng kaca itu Jae In berkata dia sudah melihatnya Mo Ne begitu tahu ibunya menelepon Jae In langsung merebut teleponnya kakak bertemu kakak Gun Wook tidak dia ke Jepang juga untuk menemui kakak Tae Sung.
Jae In terkejut Mo Ne menjelaskan bahwa kakak Gun Wook di beri tugas untuk membawa kakak Tae Sung, Jae In benar-benar terkejut dan tidak menyangka jangan-jangan benar orang yang bersamanya ini adalah Hong Tae Sung dari grup Hae Shin dia ingat saat Tae Sung memperkenalkan diri di stasiun dan saat bersama Gun Wook sama-sama memperkenalkan diri.Dia memandang Tae Sung yang sedang tertidur dan mengingat saat-saat mereka bersama seperti anugrah tidak terduga untuk Jae In namun Jae In merasa Gun Wook selama ini yang menyembunyikan sesautu darinya.Gun Wook di kamarnya sedang mengurus luka di perutnya karena perkelahian tadi dia mendengar pintunya di ketuk seseorang dan cepat-cepat mengambil kemejanya.
Jae In langsung masuk ke kamar Gun Wook dan nyerocos panjang lebar merasa Gun Wook selama ini merahasiakan hal ini darinya apa kau tidak suka aku bertemu dengannya? kata Jae In dia sudah mengatakan padamu dengan mulutnya sendiri dia adalah Hong Tae Sung balas Gun Wook mengapa tidak kau katakan padaku bahwa dia kakaknya Mo Ne? mengapa? apa setelah kau tahu dia itu Hong Tae Sung anak konglomerat dia sekarang terlihat lebih menarik dan kau jadi menyukainya? sindir Gun Wook.
Jae In mencoba menyangkal tapi Gun Wook tahu Jae In punya motif lain bukankah dulu kau juga menyangka aku dulu adalah Hong Tae Sung? tambah Gun Wook, Jae In tidak suka Gun Wook menyindirnya seperti itu pada saat bersamaan kembang api terlihat di langit.
Jae in selalu merasa kembang api muncul di saat yang tidak tepat dengan moodnya (terakhir waktu ada kembang api dia di cium paksa sama Tae Sung) Jae In berharap agar Gun Wook jangan membocorkan hal itu pada Tae Sung.Setelah Jae In pergi Gun Wook hanya termenung hatinya seperti terasa sakit sama seperti luka di perutnya dia kembali membuka kemejanya dan melonggarkan bajunya kembang api terlihat sangat indah di langit.
Tapi suasana hati Jae In, Gun Wook tidak seindah kembang api keesokan paginya jae In bertemu Gun Wook, Jae In berkata dia akan pulang dia menanyakan kapan Gun Wook pulang aku atau orang itu (Tae Sung)? sindir Gun Wook, Jae In tidak suka Gun Wook kembali menyindirnya Jae In melihat Gun Wook membawa setelan jas.
Ini milik Tae Sung aku asisten pribadinya kata Gun Wook, Jae In tak menyangka Gun Wook mau bekerja sebagai asisten pribadi.Bagaimana dengan pekerjaan stuntman itu? aku keluar Gun Wook berkata dia masih sibuk dan mempersilahkan Jae In pergi.Pagi-pagi saat bangun tidur Tae Sung melihat pesan dari Jae In di kamarnya.
Ingin memberontak di depannya (nonya Shin) selamat telah mendapatkan topeng itu Tae Sung tersenyum bahagia mendapat pesan dari Jae In dia lalu teringat telepon dari detektif bahwa kasus Sun Yong akan di selidiki kembali dia menelepon Mo Ne untuk meminta nomor telepon detekif.Hari itu Jae In terlihat di bandara dia mencari akseroris untuk oleh-oleh Gun Wook berada di workshop Ryu sensei sambil teringat Jae In dia juga teringat Sun Young dia tampak terbebani dengan perasaan, kesedihan dan juga dendamnya.

Credit : nana-catatanku.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar