Apa kita sebaiknya juga memanggil tuan Um? kata Jae In kau pasti tahu tuan Um? kata Jae In pada Gun Wook orang yang akan menikah dengan Mo Ne jawab Gun Wook menyindir Mo Ne dengan menatapnya tajam Mo Ne langsung tak enak kakak aku sudah ceritakan pada ayahku bahwa aku tidak akan menikah dengannya melainkan menikah dengan kakak Jae In merasa aneh dengan pembicaraan Mo Ne dan orang yang dia kira kakak Mo Ne.
Mo Ne akhirnya menjelaskan kakak aku sebenarnya berbohong dia bukan kakak ke duaku kakak ini sebenarnya adalah orang yang kucintai maafkan aku dia Shim Gun Wook, Jae In terkejut dia marah dan kesal pada Gun Wook dan merasa selama ini hanya di bohongi kau yang selalu memanggilku Hong Tae Sung dan sepertinya berharap aku ini Hong Tae Sung aku hanya seolah-olah mengikutinya kata Gun Wook dia lalu tersenyum.Siapa namamu tadi? Jae In kesal kau sudah mendengarnya kan Shim Gun Wook, Gun Wook lalu tersenyum ini menyenangkan bukan? kata Gun Wook.
Kau hal seperti ini untuk bersenang-senang? seru Jae In marah Mo Ne mulai merasa tidak enak karena keduanya bertengkar dia berusaha menenangkan Jae In tapi gagal.
Jae In kemudian pergi meninggalkan meja Gun Wook mengejarnya lalu menarik lengannya berusaha menjelaskan Jae In melepaskan tangannya dengan marah bukankah kau yang pertama memulainya kau beli kopi lalu pura-pura menabrakku memberiku kartu nama dan berharap ku hubungi jadi kau tak perlu marah kan? ya memang aku yang memulai aku memang ingin mendapatkan Hong Tae Sung tapi kau membawaku ke rumah kotor mencuci baju dan membersihkan kamar mandi bagaimana jika aku bukan Hong Tae Sung?
Karena kau ini juga sudah tahu motifku dan ini bener-benar membuatku merasa dipermalukan jangan kau gunakan motif yang sama sepertiku untuk mengejar Mo Ne kau juga harus berhenti punya motif seperti itu kata Gun Wook mengingatkan.Siapa kau ini? kau tak perlu mencampuri urusanku kata Jae In sambil pergi meninggalkan Gun Wook.
Tae Ra saat sendirian sering mengingat momen saat bertemu Gun Wook mulai dari Gun Wook pernah mengambil rambut di dadanya, di studio Mo Ne, di depan lift sampai di cafe yang terakhir pagi itu ibunya meneleponnya ingin bertemu.Mereka membicarakan tentang perilaku Tae Sung, Tae Ra mengakui bahwa dia tak bisa mengerti jalan pikiran adiknya itu tiba-tiba Tae Ra teringat sesuatu kira-kira bagaimana nasib si anak yang digantikan Tae Sung itu.Jangan ingat lagi hal- hal yang tidak menyenangkan itu kata nonya Hong jika kira-kira dia yang menjadi Tae Sung apa yang terjadi Tae Ra berandai-andai.
Gun Wook berada di tempat latihan (gym) bersama para aktor Gun Wook sedang mempelajari skenarionya lalu sutradara datang dia masih penasaran siapa orang yang bisa masuk apartemennya bahkan sampai membersihkannya dia merasa keamanan di tempatnya tidak terjamin lagi.Mungkin dia nenek di sebelah rumahmu kata seorang teman Gun Wook lalu berkata bahwa dia mungkin tahu orangnya si sutradara penasaran orangnya sangat cantik juga menyenangkan dan dia menyukai celana dalammu goda Gun Wook.
Adik Jae In, Moon Won In melihat Gun Wook sedang berjalan di trotoar dia mengenalinya lalu turun dari bus oh ya aku belum menyinggung pertemuan Gun Wook dengan adiknya Jae In mereka pertama kali bertemu saat Gun Wook melamun di halte bis memandang gedung grup Hae Shin kedua kali mereka bertemu di depan supermarket saat itu Mo Ne menelepon Gun Wook, Gun Wook tak mau mengangkatnya dia kembali menyerahkan telepon itu untuk dijawab Won In.Mone kali ini menelepon lagi Won In mengenali bahwa si penelepon ini adalah si tali (nama itu yang tercantum di hanphone Gun Wook).
Kali ini Won In tidak mau di manfaatkan seperti mesin penjawab telepon dia langsung mencabut baterai hanphone mereka lalu duduk menunggu di halte bus paman apa kau ini dikejar-kejar debcollector si tali itu ya? Gun Wook kembali memandang gedung grup Hae Shin dia meminta Won In melihat ke atas juga Won In melihat tulisan Hae Shin grup.
Gun Wook berkata perlu tali untuk naik ke atas sana dan menjatuhkan orang-orang yang sudah ada di atas sana tapi usaha untuk naik itu banyak mengalami kegagalan si tali itu tali terakhir yang bisa digunakan kata Gun Wook mengibaratkan Mo Ne tapi Won In tetap mengira si tali itu berhubungan dengan hutang piutang.Jae In merasa kecewa dan di bohongi ternyata selama ini yang berkencan dengannya bukan Hong Tae Sung dia sering melamun di rumah dia mencoret kertas sambil melamun dan tak sadar adiknya datang dan mengambil kertasnya dan malah mencoret lantai.
Gun Wook masih penasaran dengan Jae In dia melihat-lihat tempat kerja Jae In tapi dia malah bertemu dengan nonya Hong di depan pintu Gun Wook tentu mengenali orang yang pernah menjadi ibunya itu Gun Wook tak lama kemudian lalu pergi meninggalkan galeri.Masalah Mo Ne yang menyukai laki-laki bernama Shim Gun Wook sudah sampai ke tuan Hong dia menyelidiki tentang Gun Wook dan berkata pada istri dan Tae Ra dia akan menangani urusan Gun Wook ini sendiri.Akhirnya usaha Shim Gun Wook untuk mendapatkan perhatian dari grup Hae Shin berhasil dia dihubungi grup Hae Shin untuk bertemu tuan Hong presdir Hae Shin grup dengan tekad dan dendam di dadanya Gun Wook bersiap-siap berpakaian rapi untuk pertemuan itu Gun Wook datang ke kantor dan langsung menuju lantai atas begitu masuk di ruangan tuan Hong dia sempat tercengang dia ingat waktu kecil dia kerap menyambut tuan Hong pulang dan pernah menganggapnya sebagai ayahnya.
Sambil melihat berkas Shim Gun Wook yang berhasil dia dapatkan tuan Hong berbicara pada Gun Wook di berkas itu tercantum namanya adalah Shim Gun Wook dengan nama asingnya Gun William Till Ke dua orang tuanya bermarga William Til, Gun Wook meraih gelar sarjana dan MBA dari Boston University tuan Hong berkata dia merasa familiar dengan Gun Wook walau dia yakin itu pertemuan mereka yang pertama kali tuan Hong ternyata lulusan Boston University juga dia menyukai Gun Wook, tuan Hong menanyakan tujuan Gun Wook kembali ke Korea aku ingin mencari tahu keluargaku kata Gun Wook, tuan Hong lalu menawarkan suatu pekerjaan pada Gun Wook.
Setelah urusannya selesai Gun Wook pulang saat akan turun dengan elevator dia sekilas melihat Jae In yang sedang bekerja di sana Gun Wook ternyata kembali naik dengan elevator yang sebaliknya untuk menghampiri Jae In, Jae In kebetulan sedang bersitegang dengan rekan kerja barunya yang ternyata adalah mantan kekasihnya yang telah menikah Jae In merasa tersinggung karena mantannya itu Gun Wook memperhatikan keduanya tak lama kemudian Gun Wook memanggilnya dia langsung mendekat dan merangkul Jae In dan memperkenalkan diri sebagai kekasih Jae In.Jae In kesal mengetahui itu Gun Wook dan langsung melepaskan tangan Gun Wook aku bukan tipe orang yang minta tolong dengan pura-pura mengaku pacaran dengan orang lain!
Gun Wook sepertinya bertambah penasaran dan tertarik akan sosok Jae In dia mengikuti Jae In yang akan pergi ke mobilnya tapi tiba-tiba Gun Wook mendahuluinya masuk mobik dan duduk di kursi supir.
Gun Wook mengambil kunci mobil dari Jae In dan memintanya masuk tentu saja Jae In marah dia menyuruh Gun Wook turun dari mobilnya Gun Wook lalu turun tapi tak disangka dia malah menarik Jae In dan membawanya agar duduk di sebelah kursi supir.
Gun Wook mengendarai mobil dan membawa Jae In ke luar kota begitu melihat pantai Gun Wook membuka jendela dan memutarkan musik kemarahan Jae In mulai reda Jae In mengikuti Gun Wook yang mengeluarkan tangannya dari jendela dia merasakan angin pantai berhembus di tangannya.
Dia mulai senang dan tersenyum mereka lalu pergi dan berdiri di tepi pantai matahari mulai tenggelam.
Gun Wook menyuruhnya berteriak untuk menumpahkan semua kekesalannya.
Gun Wook lalu mendahului berteriak kencang.Dia berteriak dua kali Jae In tersenyum dia pun lalu ikut berteriak sekencang kencangnya.
Tae Ra berbicara dengan adiknya Hong Mo Ne bahwa ayah mereka telah bertemu dengan Gun Wook, Gun Wook akan dikirim ke Jepang untuk mencari Hong Tae Sung jika kau berjanji serius dalam kuliahmu kau mungkin akan diijinkan bertemu lagi dengannya kata Tae Ra, Mo Ne langsung ceria dan bersemangat lagi.Apa kau ini benar-benar menyukai dia ya? tanya Tae Ra, Mo Ne membenarkan dan rasanya bagai mengalami kejutan listrik statis saat musim dingin.
Ayah Mo Ne merasa tidak rugi memanfaatkan Gun Wook jika berhasil Gun Wook bisa membawa Tae Sung kembali kepadanya jika tidak tentu Tae Sung yang menyingkirkan Gun Wook dari Mo Ne sementara itu ayahnya minta Mo Ne segera di atur untuk bisa kuliah di luar negeri.
Malam harinya Gun Wook dan Jae In makan dan minum soju di warung kaki lima dekat pantai kau mendekati putra dari grup Hae Shin untuk balas dendam pada mantanmu tebak Gun Wook.Jae In jadi tiba-tiba sedih mengingat kisah cinta dengan kakak kelasnya itu Jae In mulai curhat dia rasanya segalanya di dunia ini aku tulus mencintainya dia juga selalu mengikutiku ke mana-mana dan berkaa ingin menikah denganku tetapi karena orang tuanya tidak setuju dan memilihkan calon istri lain dia mau saja menikah dan dia hanya mengucapkan dua kata maafkan aku kata Jae In mulai berkaca-kaca Jae In lalu berkata bahwa yang namanya cinta itu tidak ada di dunia ini.Jae In lupa nama Gun Wook dia lalu menanyakan sekali lagi Shim Gun Wook kata Gun Wook perlahan namanya seperti susah diucapkan dan diingat Jae In.
Gun Wook memberikan sebuah kotak pada Jae In ini aku memungutnya kata Gun Wook itu yang dikatakan pria saat memberi sesuatu pada wanita? Jae In heran Jae In senang melihat isinya itu pena yang pernah dia beli yang tadinya akan dihadiahkan untuk Mo Ne.Pena itu pernah terjauh saat dia tak sengaja masuk lokasi shooting Gun Wook dulu jadi kau ini benar memungutnya? Jae In tak percaya Jae In sempat tak menyangka dia tak mengenali bahwa Gun Wook itu aktor yang dulu pernah menyanderanya karena mengira dia adalah figuran yang disiapkan setelah makan Jae In rupanya mabuk dan tertidur dia tidur di mobil dan Gun Wook berjaga-jaga di luar sampai pagi, pagi hari dia memandang Jae In yang sedang tertidur dengan tatapan aneh.
Setelah urusannya selesai Gun Wook pulang saat akan turun dengan elevator dia sekilas melihat Jae In yang sedang bekerja di sana Gun Wook ternyata kembali naik dengan elevator yang sebaliknya untuk menghampiri Jae In, Jae In kebetulan sedang bersitegang dengan rekan kerja barunya yang ternyata adalah mantan kekasihnya yang telah menikah Jae In merasa tersinggung karena mantannya itu Gun Wook memperhatikan keduanya tak lama kemudian Gun Wook memanggilnya dia langsung mendekat dan merangkul Jae In dan memperkenalkan diri sebagai kekasih Jae In.Jae In kesal mengetahui itu Gun Wook dan langsung melepaskan tangan Gun Wook aku bukan tipe orang yang minta tolong dengan pura-pura mengaku pacaran dengan orang lain!
Gun Wook sepertinya bertambah penasaran dan tertarik akan sosok Jae In dia mengikuti Jae In yang akan pergi ke mobilnya tapi tiba-tiba Gun Wook mendahuluinya masuk mobik dan duduk di kursi supir.
Gun Wook mengambil kunci mobil dari Jae In dan memintanya masuk tentu saja Jae In marah dia menyuruh Gun Wook turun dari mobilnya Gun Wook lalu turun tapi tak disangka dia malah menarik Jae In dan membawanya agar duduk di sebelah kursi supir.
Gun Wook mengendarai mobil dan membawa Jae In ke luar kota begitu melihat pantai Gun Wook membuka jendela dan memutarkan musik kemarahan Jae In mulai reda Jae In mengikuti Gun Wook yang mengeluarkan tangannya dari jendela dia merasakan angin pantai berhembus di tangannya.
Dia mulai senang dan tersenyum mereka lalu pergi dan berdiri di tepi pantai matahari mulai tenggelam.
Gun Wook menyuruhnya berteriak untuk menumpahkan semua kekesalannya.
Gun Wook lalu mendahului berteriak kencang.Dia berteriak dua kali Jae In tersenyum dia pun lalu ikut berteriak sekencang kencangnya.
Tae Ra berbicara dengan adiknya Hong Mo Ne bahwa ayah mereka telah bertemu dengan Gun Wook, Gun Wook akan dikirim ke Jepang untuk mencari Hong Tae Sung jika kau berjanji serius dalam kuliahmu kau mungkin akan diijinkan bertemu lagi dengannya kata Tae Ra, Mo Ne langsung ceria dan bersemangat lagi.Apa kau ini benar-benar menyukai dia ya? tanya Tae Ra, Mo Ne membenarkan dan rasanya bagai mengalami kejutan listrik statis saat musim dingin.
Ayah Mo Ne merasa tidak rugi memanfaatkan Gun Wook jika berhasil Gun Wook bisa membawa Tae Sung kembali kepadanya jika tidak tentu Tae Sung yang menyingkirkan Gun Wook dari Mo Ne sementara itu ayahnya minta Mo Ne segera di atur untuk bisa kuliah di luar negeri.
Malam harinya Gun Wook dan Jae In makan dan minum soju di warung kaki lima dekat pantai kau mendekati putra dari grup Hae Shin untuk balas dendam pada mantanmu tebak Gun Wook.Jae In jadi tiba-tiba sedih mengingat kisah cinta dengan kakak kelasnya itu Jae In mulai curhat dia rasanya segalanya di dunia ini aku tulus mencintainya dia juga selalu mengikutiku ke mana-mana dan berkaa ingin menikah denganku tetapi karena orang tuanya tidak setuju dan memilihkan calon istri lain dia mau saja menikah dan dia hanya mengucapkan dua kata maafkan aku kata Jae In mulai berkaca-kaca Jae In lalu berkata bahwa yang namanya cinta itu tidak ada di dunia ini.Jae In lupa nama Gun Wook dia lalu menanyakan sekali lagi Shim Gun Wook kata Gun Wook perlahan namanya seperti susah diucapkan dan diingat Jae In.
Gun Wook memberikan sebuah kotak pada Jae In ini aku memungutnya kata Gun Wook itu yang dikatakan pria saat memberi sesuatu pada wanita? Jae In heran Jae In senang melihat isinya itu pena yang pernah dia beli yang tadinya akan dihadiahkan untuk Mo Ne.Pena itu pernah terjauh saat dia tak sengaja masuk lokasi shooting Gun Wook dulu jadi kau ini benar memungutnya? Jae In tak percaya Jae In sempat tak menyangka dia tak mengenali bahwa Gun Wook itu aktor yang dulu pernah menyanderanya karena mengira dia adalah figuran yang disiapkan setelah makan Jae In rupanya mabuk dan tertidur dia tidur di mobil dan Gun Wook berjaga-jaga di luar sampai pagi, pagi hari dia memandang Jae In yang sedang tertidur dengan tatapan aneh.
Jae In pulang ke rumah pagi-pagi adiknya curiga apalagi karena kakaknya bau alkohol ini urusan orang dewasa kata Jae In sebal Jae In lalu berkata dirinya akan pergi ke Jepang untuk urusan pekerjaan aku akan mencari benda seni berupa topeng kaca nyonya Shin menginginkannya jika aku berhasil aku akan dijadikan pegawai tetap kata Jae In
Gun Wook telah kembali ke apartemennya dia membuka koper dan berkemas-kemas saat mengambil baju tak sengaja ponsel berwana pink jatuh Gun Wook langsung tertegun dia mengingat sautu kejadian dan membuatnya bersedih ponsel itu milik Sun Yong dia ingat saat malam itu ribut dengan Sun Yong, Sun Yong datang pada Gun Wook dengan bingung dan panik Gun Wook tolonglah aku bagaimana ini aku katakan saja semuanya kata Sun Yong panik dan akan menghubungi seseorang Gun Wook berusaha merebut ponselnya.Tae Sung apa yang harus kulakukan kata Sun Yong panik dan putus asa jangan memanggil aku Tae Sung kata Gun Wook
Gun Wook telah kembali ke apartemennya dia membuka koper dan berkemas-kemas saat mengambil baju tak sengaja ponsel berwana pink jatuh Gun Wook langsung tertegun dia mengingat sautu kejadian dan membuatnya bersedih ponsel itu milik Sun Yong dia ingat saat malam itu ribut dengan Sun Yong, Sun Yong datang pada Gun Wook dengan bingung dan panik Gun Wook tolonglah aku bagaimana ini aku katakan saja semuanya kata Sun Yong panik dan akan menghubungi seseorang Gun Wook berusaha merebut ponselnya.Tae Sung apa yang harus kulakukan kata Sun Yong panik dan putus asa jangan memanggil aku Tae Sung kata Gun Wook
Gun Wook lalu membuka sebuah kotak perhiasan dan mengambil sebuah cincin dia memandangi cincin itu dia menjadi sedih matanya lalu berkaca-kaca dan meneteskan air mata.Moon Jae In yang melihat pena yang diberikan Gun Wook dia lalu mencobanya tapi penanya macet dia lalu menelepon Gun Wook, Jae In menggodanya dengan memanggilnya Tae Sung, Gun Wook kali ini tersentak begitu sadar itu Jae In, Gun Wook menghapus air matanya dan berusaha bicara sewajar mungkin.Pena yang kau berikan padaku tidak bisa digunakan padahal harganya mahal protes Jae In kembalikan saja lagi padaku.Polisi menyelidiki kasus Sun Yong lagi dia mencari orang-orang lain di sekitar gadis itu Gun Wook ingin mengenang Sun Yong dia datang ke tempat abunya di simpan dan bersembahyang di sana.
Penyidik datang ke tempat itu dia ingin tahu orang-orang yang datang menyembahyangi gadis itu tadi baru saja ada orang berdiri di sana kata petugas Gun Wook buru-buru pergi dari sana ketika polisi datang tidak ada lagi orang di sana penyidik melihat dupa yang masih menyala dia buru-buru mengejar ke luar tapi terlambat Gun Wook telah melaju dengan motor sportnya.Polisi juga menyelidiki bekas tempat tinggal Sun Yong mereka sempat menginterogasi orang dari orang itu diketahui bahwa dia mengenal Tae Sung temannya di rumah yatim piatu polisi sempat heran Tae Sung anak pemilik grup Hae Shin? tanya polis kudengar dia pernah diadopsi grup Hae Shin.Jae In dan Gun Wook secara terpisah sama-sama pergi ke Jepang Tae Sung yang sudah lebih dulu ada di Jepang diceritakan tetap menjadi di sana dia sering kali main judi, main wanita, ke club malam dan membeli obat-obatan.Jae In sibuk menghubungi pengrajin seni di sana dia mencari topeng kaca yang diinginkan tapi topeng itu memang sulit diperoleh dia berusaha mencari profesor Ryu tapi tidak berhasil seorang kenalannya menyarankannya datang ke pesta profesor Kazawa karena dia teman dekat profesor Ryu.Sedangkan Gun Wook menyelidiki dan membuat rencana menghadapi Tae Sung dia membayar seseorang yang ditugaskan menjual obat kepada Tae Sung seorang kakek tunawisma sempat melihat Gun Wook bertransaksi dengan seseorang dia lalu mengemis meminta uang pada Gun Wook, Gun Wook tidak merasa kasihan dia dengan sopan tapi dingin menjawab kakek itu kakek untuk mendapatkan uang itu harus dengan bekerja apa kakek juga bersedia membunuh untukku? di hotelnya Gun Wook berisirahat di teringat luka masa kecilnya hotel Gun Wook memiliki pemandangan malam yang indah.
Di sebuah club malam Tae Sung terpancing juga membeli obat yang ditawarkan padanya dia lalu mencampurkan tablet obat itu di minumannya pada saat yang sama polisi menggerebek club malam itu Tae Sung berusaha kabur dan lari secepat-cepatnya tapi malang dia akhirnya tertangkap juga.Namun keesokan harinya dia sudah dibebaskan karena obat yang dibawanya ternyata bukan obat terlarang tapi hanya vitamin Tae Sung merasa tertipu oleh pengedar obat itu.
Tae Sung mencari pengedar yang menipunya itu saat melihatnya pengedar itu melarikan diri Tae Sung mengejarnya di zebra cross dia tak sengaja menabrak Jae In sampai isi tasnya berhamburan dan tali tasnya rusak dengan dibantu seseorang Jae In berhasil memunguti barang-barangnya ternyata ada salah satu barangnya yang tertinggal yaitu undangan untuk ke pesta seorang laki-laki memungutnya.
Suatu malam Jae In datang ke pesta yang dilaksanakan di sebuah kapal dia belum bisa bertemu profesor Ryu, Hong Tae Sung memperhatikan dan menghampirinya mereka saling menyapa dalam bahasa Jepang ketika tali tasnya lepas lagi Jae In menggerutu dalam bahasa korea tahu sama-sama dari Korea mereka lalu bicara di luar sambil memandang laut lepas.
Tiba-tiba ada seseorang terjun dari kapal Jae In terkejut dan panik karena orang itu belum muncul juga dia melepaskan ban dan meminta Tae Sung untuk menolong orang itu Tae Sung sempat ragu tapi dia pernah disalahkan akan kematian Sun Yong dan tak mau terjadi ke dua kalinya Tae Sung pun melompat ke dalam air untuk menyelamatkan pria itu namun begitu di dalam air dia kesulitan untuk ke permukaan air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar