Apakah kau tidak menyukaiku lagi? Dokko menunjuk Ae Jung dan menjawab Ding Dong.
Mereka duduk untuk membicarakannya tepatnya Dokko Jin yang membicarakannya ia berkisah semua yang terjadi dengan dirinya saat ini di mulai sejak 10 tahun yang lalu.
Ia dengan jujur merasa telah mempermalukan dirinya sendiri namun kini ia merasa telah sembuh dan pulih seperti sedia kala apa kau yakin kau baik-baik saja? Ae Jung sepertinya bingung mengapa di saat hatinya mulai menyambut justru Dokko Jin yang berubah ia pun ingin memeriksanya sendiri.Dan inilah caranya Ae Jung ia mendekatkan kupingnya ke dada Dokko Jin membuat Dokko Jin jengah apa yang kau lakukan? diamlah Ae Jung berusaha menajamkan telinganya terdengar berdetak jika tidak berdetak maka aku mati detaknya normal kan? tidak woo lung woo lung woo lung seperti sebelumnya?
Ae Jung tidak setuju menurutnya detaknya sangat cepat tapi Dokko Jin merasa wajar karena bagaimanapun Ae Jung duduk terlalu dekat hingga ia mungkin saja terpengaruh.
Dan Dokko Jin pun akhirnya menyadarinya apa ini? apa kau kecewa? Ae Jung langsung menegakkan badannya apa kau kecewa karena jantungku tidak berdetak secepat dulu lagi? hahahaha aw sakit tawa Dokko Jin terhenti saat Ae Jung memukul dadanya. Menutupi perasaannya Ae Jung mengaku ia hanya khawatir soal sakit Azaleanya, Dokko Jin ia juga senang kalau ternyata Dokko Jin sehat tapi dengan tampang cemberut Ae Jung berdiri ada yang masih tidak di pahaminya Dokko Jin mendengar lagunya pada saat menjalani operasi jantung bagaimana bisa sepuluh tahun kemudian jantungnya baru merespon ketika mendengar lagu itu? apa ada penjelasan medis untuk itu? apa kau tidak merasa aneh?
Ini tidak aneh tapi tidak adil jantungku menipuku aku mencukur kumis karena aku pikir aku menyukaimu pipiku jadi tipis ini menyedihkan!
Ae Jung merasa menyesal untuk kumisnya Dokko Jin walau sedih setidaknya Ae Jung lega karena penjelasan Dokko Jin lebih masuk akal daripada tuduhannya bahwa ia telah mengguna-gunai Dokko Jin agar menyukainya.
Dokter Joeng bingung saat suster memberitahunya perihal Dokko Jin jantungnya merespon lagu yang dimainkan saat dia di operasi? aah benar-benar tapi jantungnya sehat selama lebih dari sepuluh tahun mengapa tiba-tiba bereaksi terhadap lagu setelah bertahun-tahun? lagu ini mendorong jantungnya yang sekarat untuk berdetak lagi lagu itu membuatnya tetap kuat. Jangan katakan padaku jantungnya masih memerlukan lagu ini untuk tetap kuat? dokter Joeng justru merasa khawatir ia langsung minta hasil pemeriksaan terbaru jantung Dokko Jin pada susternya.
Sementara itu Ae Jung menemui Pil Joo untuk berkonsultasi ia ingin tahu jika jantung yang selalu berdebar saat melihat orang tertentu apakah mungkin bisa kita salah menyangka kalau kita menyukai orang itu? maksudmu jantung yang berdebar cepat karena sesuatu dapat membuat ilusi jatuh cinta? ini aneh kan? tidak mungkin sebuah ilusi kan? mungkin saja Pil Joo memberi contoh sesaat setelah tersengat listrik atau naik roller coaster kemudian melihat seorang lawan jenis sementara detidak jantung masih tinggi ketertarikan kita pada orang itu akan meningkatkan dramatis Pil Joo mengaku pernah melihatnya dalam studi medis lalu cinta semacam itu ilusi? jika ada kondisi eksternal yang membuat jantung berdetidak lebih cepat bisa jadi seperti itu
dan bunyi ringtone ponselnya membuat Ae Jung mengerti penjelasan Pil Joo jika di ulang terus menerus bisa menyebabkan ilusi ini tidak adil tidak adil bagi Ae Jung yang kini mulai menyukai Dokko Jin tanpa ilusi.
Setelah yakin ia tidak menyukai Ae Jung, Dokko Jin pun bertemu dengan Se Ri untuk memberitahunya soal iklan yang mereka bintangi tetap berjalan Se Ri senang karena tadinya ia pikir Ae Jung sudah tahu kelemahan Dokko Jin dan berusaha memanfaatkannya ia juga bertanya untuk memastikan apa memang Dokko Jin menyukai Ae Jung. Siapa yang berkata? aku akan menuntut siapa pun yang telah menyebarkan desas-desus itu apa itu kau? Se Ri langsung mingkem.
Dokko Jin akan masuk ke ruangan kepala Moon saat di dengarnya kepala Moon dan Jae Suk membicarakannya menyedihkan kak Ae Jung menolaknya.
Jangan mengatakan hal-hal seperti itu aku akan menuntut siapapun yang mengedarkan rumor itu Dokko Jin senang karena mengira kepala Moon ada di pihaknya tapi senyumnya segera berakhir tidakkah Dokko hyungnim terpengaruh? tanya Jae Suk lagi. Sejujurnya itu cukup menghibur Dokko Jin kadang menjadi tiran narsistik dan aku selalu harus melayaninya aku lelah bagaimana tidak? Dokko Jin kita selalu memandang tinggi dirinya sendiri tapi sekarang dia ditolak oleh seorang wanita Goo Ae Jung, kepala Moon memberi tepuk tangan dia benar-benar menakjubkan Jae Suk menambahkan kalau tidak hanya Ae Jung yang tidak suka Dokko Jin tapi juga seluruh keluarganya.
Kesal mendengar perkataan Jae Suk soal keluarga Ae Jung yang tidak menyukainya Dokko Jin segera mencari informasi lewat Hyung Kyu lewat semangkok besar es cream ia membujuknya tapi ia tidak sanggup mendengarnya lagi saat yang keluar pertama adalah Dokko Jin adalah butthole langsung di tutupnya mulut Hyung Kyu.
Paman apa kau ingin menempel pada bibiku seperti ini? tanya Hyung Kyu menunjukkan dua batang magnet
dulu iya tapi sekarang tidak lagi awalnya kupikir ada kekuatan yang menarikku pada bibimu tapi sekarang kekuatan itu hilang Dokko Jin mengambil batang yang bawah dan membaliknya lau menempelkannya lagi lihat tidak menempel lagi tidak lengket tidak menempel sama sekali.
Tapi Hyung Kyu tidak kurang akal ia menempelkan batang magnetnya ke kalung Dokko Jin, Dokko Jin menjauh hingga kalungnya lepas dari magnet aku tidak akan lagi di tarik oleh kekuatan itu.
Ae Jung datang untuk menjemput Hyung Kyu, Hyung Kyu menolak ia masih mau menonton dengan kacamata 3D Dokko Jin minta Ae Jung menunggu sambil mereka bicara Dokko Jin menunjukkan batang magnetnya Hyung Kyu ia mengibaratkan batang magnet itu dirinya dan Ae Jung. Tentang rumor Ae Jung yang menolaknya dan kini situasi berbalik Dokko Jin memutar batangnya hingga berbeda kutub ia ibaratkan dirinya yang berbalik tidak mengejar Ae Jung tapi ups kini batang magnet lambang Ae Jung yang justru menempel padanya.
Goo Ae Jung kau tertarik padaku sekarang kan? melihat Ae Jung diam memalingkan muka tidak mau menjawab Dokko Jin makin yakin kalau Ae Jung menyukainya.
Ae Jung : siapa berkata aku tertarik? itu hanya magnet.
Seperti magnet karena aku berpaling darimu kau sekarang tertarik bukan?
Ae Jung terus menyangkal Dokko Jin berusaha memakaikan monitor jantungnya pada Ae Jung untuk membuktikannya Ae Jung kesal ia menolak monitor itu dan menaruhnya di meja tepat di atas batang magnet.
Dokko Jin serasa mendapat mainan baru ia terus menggoda mengatai Ae Jung yang menyukainya Ae Jung segera menarik Hyung Kyu pulang.
Goo Ae Jung selamat tinggal mulai sekarang aku akan tinggal di zona damaiku 60-90 cinta tidak berbalas yang memalukan itu sekarang milikmu Ae Jung kesal setengah mati tanpa di sadari siapapun magnet itu merusak jamnya Dokko Jin.
Seperginya Ae Jung, Dokko Jin benar-benar menikmati cinta bertepuk sebelah tangannya Ae Jung.
Sementara Ae Jung kini memikirkan soal magnet dan Dokko Jin.
Magnetnya dan magnet Dokko Jin yang tolak menolak wajahnya langsung terkejut saat magnet itu saling menempel ia segera melepaskannya dan menjauhkannya.
Ibunya Pil Joo mencoba membujuk Pil Joo untuk mengakhiri program couple makingnya ia bahkan meminta Pil Joo kembali ke China untuk melanjutkan belajar obat-obatan karena gagal membujuk Pil Joo ia kini mencari sendiri alamat Goo Ae Jung.
Ia ingin mencari bukti Ae Jung tinggal di rumah pacarnya yang Yakuza agar Pil Joo mau meninggalkan Ae Jung.
Kenyataan membuatnya terkejut kalau ternyata Dokko Jin tinggal bersama dengan keluarganya di rumah sewa seorang wanita dengan rahasia mudah di singkirkan tapi yang miskin adalah yang paling sulit!
Dokko Jin menemui kepala Moo dan Jae Suk ia meyakinkan mereka bahwa kegilaannya kemarin-kemarin di karenakan jantungnya untuk itu ia ingin membereskannya seperti kontrak CF dengan Kang Se Ri yang ia minta dilanjutkan seperti biasa juga sumbangan sepatu ia minta Ae Jung.
Ae Jung yang menanganinya khusus mengenai Ae Jung ia ingin Ae Jung memperbaiki citra yang negatifnya walau kepala Moon juga berkata bahwa Yoon Pil Joo sudah cukup untuk memperbaiki citranya Ae Jung tidak hanya itu ia juga mempersilahkan van untuk bebas di pakai Ae Jung. Dia mungkin akan menggunakan mobil untuk pergi kencan dengan Yoon Pil Joo kata Jae Suk memanas-manasi tentu saja kita harus membiarkannya bergengsi bahkan jika perlu biar saja mereka memakainya bersama sikap Dokko Jin mengundang banyak tanya di wajah Jae Suk dan kepala Moon.
Ae Hwan menemui nona Han dan produser Kim untuk menyatakan kesediaannya Ae Jung ikut segmen tambahan couple making, Ae Hwan bercucuran air mata ia terharu akhirnya karir Ae Jung mulai bersinar begitu pula cintanya.
Jenny yang menemani datang ke gedung MBS memarahi Ae Hwan yang tidak berhenti menangis tapi ia juga dengan jujur ikut merasa senang seperti yang di rasakan Ae Hwan ia menawarkan diri untuk menjadi manager Ae Jung suatu hari nanti agar ia juga bisa mengawasi Se Ri. Benar? kalau kita menikah kita dapat bertukar peran dan aku menjaga restoran?
Tidak tiba-tiba sebuah suara menyahut Jae Suk langsung mengklaim kalau ia lah yang akan menjaga restoran kedua pria kembali berseteru untuk mendapatkan Jenny, Jenny mau keduanya rekaman albumnya Ae Jung (Jae Suk) kata Jenny menggapit lengan Jae Suk dan variety show (Ae Hwan) sambil menggapit lengan Ae Hwan ia hanya perlu berakting di drama TV makin lengkaplah mahkotanya.
Ae Hwan dengan getir membandingkan bahwa Ae Jung bukanlah Lee Seung Gi yang layak mendapat mahkota bersusun tiga dan tanpa di sangka orang yang di bicarakan muncul!
Sama seperti pertemuan pertama Dokko Jin dan Ae Jung kali ini terjadi pada pertemuan Seung Gi dan Jenny awalnya Seung Gi ramah pada semua orang sampai ia tahu bahwa scarfnya sama dengan yang di pakai Jenny.
Ia segera menyembunyikan scarfnya dan berusaha pamit sambil tersenyum bertiga mereka memuji-muji Seung Gi yang amat berkebalikan dengan Dokko Jin, Jae Suk bahkan dengan lebay mengisahkan Dokko Jin yang juga bersikap manis saat kali pertama bertemu namun ia tertipu padahal kenyatannya Seung Gi dan Dokko Jin sebelas dua belas.
Saat tidak ada orang Seung Gi memarahi managernya apa ini yang biasa di pakai kucing atau anjing?
Ini adalah edisi terbatas manager membela diri.
Kucing dan anjing memakainya kau masih mau mengelak? aku tidak bisa memakainya Seung Gi pun dengan kasar melempar scarfnya pada managernya.
Di lift ia berpapasan dengan Dokko Jin.
Seung Gi menyapanya dengan hormat Dokko Jin membalasnya dengan manis pula ia tiba-tiba teringat sesuatu ah Seung Gi.
Ya sunbaenim.
Kau MC untuk Steel Heart kan? mengapa kau tidak mengundang Goo Ae Jung dari agencyku untuk berpartisipasi? keputusan itu milik penulis dan sutradara aku tidak memiliki kekuatan semacam itu apa maksudmu tidak ada kekuatan? kau tidak bisa? atau kau belum sampai ke tingkat itu?
Seung Gi tidak mau di pandang remeh akhirnya ia menyanggupi untuk mencobanya tapi sebegitu pentingkah hingga perlu campur tanganku?
Jika kau melakukannya dengan bagus aku tidakkan menyentuh iklan kulkasmu.
Kulkas? aku Lee Seung Gi tidak seorangpun yang bisa mengambil iklanku bahkan walau kau sunbaenimku aku selalu menjaga iklanku erat selanjutnya jangan pernah masuk zona amanku.
Jika itu yang kau inginkan maka undanglah Goo Ae Jung, Dokko Jin menjentikkan jarinya kulkas.
Aku tidak bisa
Tiba-tiba serombongan wanita mengelukan Seung Gi.
Satu dua tiga merekapun bertingkah akrab.
Jae Suk menggeleng-geleng prihatin tidakak mungkinkan di depan orang banyak mereka bertengkar mari kita pergi Seung Gi ya sunbaenim terima kasih, terima kasih.
Semntara itu Pil Joo yang mendapat ide dari buku sedang memikirkan hadiah yang ingin dia beri pada Ae Jung hadiah yang merefleksikan yang ingin ia dan Ae Jung lakukan bersama setelah sempat tanpa sadar memperhatikan bra merah yang di pajang di mannequin yang membuatnya tersipu sendiri pilihannya jatuh pada kamera penjaga memberitahu keunggulan kamera itu yang bisa membuat wajah terlihat lebih tirus dan bersinar Pil Joo menyahut tidak perlu karena wajahnya Ae Jung sudah bersinar baginya.
Goo bersaudara plus Jenny membicarakan perihal kelakuan Dokko Jin yang makin tidak jelas Ae Jung melarang kakanya atau Jenny ikut campur ia yang akan menanyakannya sendiri pada Dokko Jin, Ae Jung senang karena itu berarti Dokko Jin masih peduli padanya.
Dokko Jin menemui dokternya dan dengan bangga menunjukkan monitornya yang stabil di angka 88 tapi dokternya justru khawatir jantung Dokko Jin justru tengah mengalami komplikasi.
Untuk itu ia minta Dokko Jin menjalani pemeriksaan lebih rinci Dokko Jin menolak baginya itu hanya hipnotis
apa kau yakin itu hanya hipnotis? detak jantungmu membuatmu menyukainya? jelas bukannya karena menyukainya maka jantungmu berdetak cepat? tidak mungkinkah jantungmu berdetak cepat karena kau menyukainya? kau yakin mana yang lebih dulu terjaga?
Dokko Jin pulang ia minum minuman yang ada gambarnya dan terkejut saat berhalusinasi itu gambarnya Ae Jung.
Ia segera mengecek monitornya dan ternyata angkanya masih aman ia pun merelaxkan tubuh pergi ke rumah sakit itu sia-sia dan malah mempengaruhi suasana hatiku.
Dokko Jin mulai membaca mantra dan ia heran mantranya berlanjut ke lagunya Ae Jung bibirnya langsung di kunci rapat-rapat.
Dan hari itupun Ae Jung datang untuk menanyakan perubahan sikap Dokko Jin.
Dokko Jin dengan bersikeras mengaku tidak menyesal justru ia tertekan dan berterima kasih tertekan karena pernah menyukai Ae Jung dan berterima kasih karena Ae Jung telah menolaknya kebalikannya Ae Jung kini mangaku menyesali Dokko Jin yang tidak lagi menyukainya dan kini bahkan ia mengaku tertarik padanya apa kau benar menyukaiku? tanya Dokko Jin yang langsung di jawab iya oleh Ae Jung.
Ae Jung bahkan memeluk Dokko Jin membayangkan dirinya magnet yang menempel erat Dokko Jin sengaja membalas pelukan Ae Jung dan mempererat pelukannya.
Lalu membalik tubuh Ae Jung dan membuatnya melangkah ke arah tangga Ae Jung yang tahu akhir tujuan Dokko Jin ke kamar tidurnya berusaha menahan kakinya tanpa suara Dokko Jin tahu kalau Ae Jung menolak ajakannya ia pun memutar arah kembali ke arah pintu dan melepaskan Ae Jung menyuruhnya pergi. Tapi Ae Jung kembali bertanya satu hal sebelum ia pergi ketika kau mengejarku kau berniat untuk bersamaku kan? kau bermaksud untuk tetap bersamaku sampai akhir tanpa meninggalkanku kan? aku menginginkan orang yang benar-benar bisa bersamaku pada akhirnya kau tidak perlu memikirkan hal serumit itu jantungmu berbalik sendiri kau pernah berkata jantungmu buatan? jantung yang sangat cerdas. Sepeninggal Ae Jung Dokko Jin memegang dadanya aku pasti sudah gila aku tidak pernah memikirkan hal serumit itu.
Jenny yang tahu dari Jae Suk perihal Dokko Jin bertekad membantu Pil Joo untuk merebut hati Ae Jung ia pun mengatur strategi.
Pil Joo senang saat Jenny membantunya ia terpaksa menekan titik syaraf di lengannya untuk menenangkan hatinya ia di kejutkan oleh pasien berikutnya yang ternyata Se Ri.
Se Ri terlihat kurus dengan wajah pucat ia yakin Pil Joo tidak akan bisa mendiagnosanya sakit cinta maksud kedatangan Se Ri tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mengubah pandangan Pil Joo apa kau tahu kak Ae Jung mempunyai citra yang sangat buruk? jika kau bersamanya itu akan mempengaruhimu juga jika aku menunjukkan betapa aku menyukainya orang lain akan mulai menyukai dia juga apa kau tahu kak Ae Jung menyukai orang lain? aku berpikir bahwa jika aku menyukainya lebih akhirnya akan berhasil Se Ri kecewa baginya Pil Joo dokter yang tidak berguna ia dengan marah keluar dari ruangan Pil Joo.
Suara Mi Na yang kebetulan ada di meja administrasi bersama putrinya menarik perhatiannya pandangan mereka bertemu Mi Na jelas terlihat marah.
Sementara Se Ri jelas terlihat merasa bersalah Se Ri melawan ketidakutannya ia berusaha mendekat pada Mi Na namun dua orang pria yang ingin minta tandatangannya menghalanginya Mi Na pergi Se Ri ingin menyusul tapi ia langsung ambruk sebelum sempat mengejar.
Dokko Jin masih terus memikirkan jantungnya dan Ae JungiIa menyalahkan jantungnya yang pintar untuk mengurangi rasa malu ia berencana membalik semua yang pernah terjadi hal yang pertama harus dimulai dari anggur yang harusnya jadi sogokan Peter.
Ae Jung heran melihat meja yang penuh dengan makanan Jenny mengaku semua untuk merayakan keberhasilan Ae Jung dan kini mereka tinggal menunggu pangeran keberuntungannya Ae Jung.
Tapi salah yang datang bukan Pil Joo melainkan Dokko Jin, Dokko Jin bermaksud untuk meminta maaf ia minta Ae Jung meminum anggur yang di bawanya ia meyakinkan akan menghipnotis Ae Jung untuk tidak lagi menyukainya.
Ae Jung mulai membuka tutup botol Dokko Jin bertepuk tangan menyemangati Ae Jung, Goo Ae Jung sembuh, sembuh Goo Ae Jung pulih pul hei apa yang kau lakukan?
Dokko Jin terkejut karena Ae Jung langsung menenggak isi botolnya tanpa henti hei itu harganya $ 15 000
setelah hampir menghabiskan seluruh isi botol Ae Jung berhenti ia melap mulutnya sekarang aku sembuh.
Dokko Jin khawatir kalau Ae Jung akan muntah jika minum langsung bayak sebanyak itu tapi Ae Jung meyakinkannya kalau ia tidakkan muntah ia akan menelan semua kenangan bersama Dokko Jin dari awal sampai akhir mencerna semuanya dan mengubahnya menjadi omong kosong Ae Jung pergi di papah Jae Suk.
Dokko Jin bingung ia kecewa saat Ae Jung dengan yakin akan melupakan kenangan mereka terlebih saat Jenny memintanya pergi karena Pil Joo akan segera datang.
Dari Jenny juga Dokko Jin akhirnya sadar telah salah paham mengenai pulpen matanya mulai memerah dan berkaca jelas terlihat penyesalan di matanya.
Pil Joo masih merawat Se Ri, Pil Joo tahu sakit yang di derita Se Ri adalah cinta tapi ia tidak tahu kalau orang itu adalah dirinya.
Jenny tidak menemukan Ae Jung ia yang yakin Ae Jung sedang mabuk segera meneleponnya suara ringtone Ae Jung di dengar oleh Dokko Jin yang dengan gontai keluar ia segera mencari asal suara itu dan menemukan Ae Jung sedang duduk menunduk Dokko Jin heran saat Ae Jung hanya meniru kata-kata yang dia ucapkan tapi akhirnya dia sadar itu kebiasaan mabuknya Ae Jung.
Kenapa kau tidak menjelaskan kepadaku tentang pena?
Tidak menjelaskan.
Kau tidak percaya padaku kan?
Tidak percaya.
Jadi terakhir kali ketika kau berkata kau tidakkan pernah menyukaiku kau ingin membatalkannya?
ingin membatalkanya.
kau membawa kentang itu untuk memberikannya padaku?
memberikannya.
Jadi kau datang ke rumahku untuk memberi makan ikan bukan?
aku datang.
Maafkan aku Dokko Jin tahu Ae Jung sedang mabuk dan tidak sadar dengan ucapannya tapi ia yakin yang ia dengar adalah konfirmasi yang lama di tungguya ia memeluk Ae Jung yang mulai tertidur dan mengecek monitor jantungnya yang ternyata masih aman.
Pil Joo datang dan mndengar kabar soal Ae Jung yang mabuk ia pun membantu mencari dan langsung menemukannya tenyata Dokko Jin sengaja menaruh Ae Jung di dekat pintu masuk tampangnya campur aduk saat melihat Pil Joo bersama Ae Jung Dokko Jin pun pergi.
Pil Joo menanyakan apa besok Ae Jung akan datang untuk memegang tangannya (menerima cintanya).
Ia menautkan kelingking mereka dan sambil tersenyum menganggap Ae Jung sudah berjanji padanya.
Dokko Jin pulang ia memarahi ikannya yang tidak memberitahunya kalau Ae Jung datang memberi mereka makan setidaknya mereka bisa mengeluarkan gelembung untuk memberitahunya haha ia membayangkan harusnya ia memelihara binatang yang bisa bicara.
Se Ri menemui manager Jang untuk menanyakan soal bubarnya grup NTG manager Jang mengakui ada seseorang yang berpengaruh di belakang Ae Jung yang membayar Agency mereka untuk membubarkan NTG namun ia sendiri tidak tahu siapa orang itu.
Se Ri menanyakan kemungkina Mi Na tahu manager Jang mengaku tidak tahu mereka sangat ingin bertemu Mi na untuk menanyakan banyak hal.
Paginya Ae Jung di bangunkan oleh Jenny ia membawakan obat yang di berikan Pil Joo setelah Jenny pergi Ae Jung mengambil botol minuman.
Saat menyadari botol itu bergambar Dokko Jin ia menempelkan di pinya dan terasa dingin ia mengambil obat herbal Pil Joo dan menempelkannya di pipi kananya terasa hangat kini ia menatap keduanya mana yang ia pilih hangat atau dingin.
Saat akan berangkat ke lokasi couple making Goo bersaudara di kejutkan oleh kemunculan Dokko Jin, Ae Jung yang tahu ia harus menstabilkan hatinya merasa ia juga perlu bicara dengan Dokko Jin.
Mereka mampir ke rumah makan untuk makan sup yang bisa meredakan dampak mabuk semalam terutama sakit di kepala dan di perutnya anehnya kini mereka bisa mengobrol dengan santai bahkan sesekali tersenyum Dokko Jin pun tidak sungkan menunjukkan monitor jantungnya yang terlihat normal walau Ae Jung tersenyum manis sekali ia tidak terpengaruh.
Ae Jung mengigit tangan Dokko Jin yang terjulur padanya untuk benar-benar membuktikan bahwa Dokko Jin bisa mengendalikan pikirannya dan ternyata terbukti Dokko Jin membuka kaca matanya melihat Ae Jung lebih jelas terlihat sekali ia terpesona tapi angka monitor jantungnya tetap biru di angka 86.
Sementara itu senja menjelang terjadi kesibukan di lokasi syuting couple making.
Se Ri mendekati Pil Joo apa kau pikir kak Ae Jung akan datang? aku merasa bahwa kak Ae Jung tidak akan datang hari ini.
Pill Joo : apa?
Se Ri : lihat betapa gugup dirimu.
Pill Joo : apa kau bercanda? aku sudah gugup seperti ini tolong jangan membuat lelucon seperti itu
kau sebelumnya bingung dan sekarang kau marahkan? jangan lupa perasaan itu ini akan membuat lebih mudah untuk menjelaskannya nanti.
Pil Joo bingung dengan maksud perkataan Se Ri.
Ae Jung telah sampai di lokasi ia berterima kasih pada Dokko Jin sebelum pergi.
Ia ragu lalu berbalik dan dengan yakin mulai mengungkapkan kejujuran yang hatinya rasakan Dokko Jin karena kau telah mengakui segalanya aku akan jujur juga sebelum aku pergi sebenarnya kau juga membuat hatiku berdebar. Setelah bertemu denganmu bunga sakura mekar di hatiku chamelia juga mekar begitu pula Azalea tapi ketika bunga mekar mereka akhirnya akan layu jadi meskipun hatiku bergetar dan aku senang aku takut untuk mengulurkan tanganku. Aku hanya bisa mendekatimu selangkah pada satu waktu tapi untungnya bunga-bunga itu layu sendiri untuk menunjukkan padaku indahnya bunga-bunga di malam musim semi yang indah aku ucapkan terima kasih.
Dokko Jin terbengong-bengong sesekali menatap monitornya angkanya diam tidak bergerak padahal ia yakin hatinya berdebar-bebar ia menahan tangan Ae Jung yang akan pergi aku juga perlu mengkonfirmasi sesuatu Dokko Jin mencium Ae Jung setelahnya ia dengan tidak percaya menatap monitornya yang tetap tidak bergerak tidak ada yang terjadi. Tidak ada yang terjadi? itu melegakan terima kasih untuk mengkonfirmasikan kau tidak merasakan apapun padaku.
Ae Jung jelas terluka ia memantapkan hatinya untuk melupakan Dokko Jin.
Sepeninggal Ae Jung Dokko Jin yakin ada yang tidak beres.
Ia melepas monitornya dan mengukur detak nadinya dengan cara manual.
Sementara di jembatan sungai Han acara sudah di buka oleh Se Ri tampak Pil Joo dengan gugup menunggu di tengah-tengah.
Dan alarm 1 menitpun berbunyi di hitungan ke 130 Dokko Jin menatap nanar ke arah jembatan.
Se Ri mematikan mikenya ia berbicara pada Pil Joo langsung perasaanmu soal kemungkinan akan memulai hubungan dengan kak Ae Jung membuatmu gugupkan? tapi aku tidak ingin melihatnya jadi aku harus memberitahumu sekarang.
Yoon Pil Joo aku menyukaimu.
Pil Joo menatap Se Ri tidak percaya tim produksi menangkap ekspresi aneh dari keduanya di monitor merasa heran.
Tapi kedatangan Ae Jung mengalihkan perhatian semua fokus menunggunya Se Ri yang kecewa berusaha meneruskan tugasnya sementara Ae Jung berjalan dengan langkah pasti mendekati Pil Joo namun tiba-tiba ia berhenti dan menoleh ke belakang.
Mungkin ia masih ragu soal Dokko Jin, Dokko Jin berusaha menuju ke jembatan.
Akhirnya Ae Jung menerima uluran tangan Pil Joo dan ikut masuk kedalam lingkaran bunga berbentuk hati seketika kembang api menyala.
Se Ri kecewa begitu pula Dokko Jin yang kesakitan memegang dadanya.
Goo Ae Jung ini sakit sekali rasanya seperti aku mau mati.
Credit : pelangidrama.net
Ia ingin mencari bukti Ae Jung tinggal di rumah pacarnya yang Yakuza agar Pil Joo mau meninggalkan Ae Jung.
Kenyataan membuatnya terkejut kalau ternyata Dokko Jin tinggal bersama dengan keluarganya di rumah sewa seorang wanita dengan rahasia mudah di singkirkan tapi yang miskin adalah yang paling sulit!
Dokko Jin menemui kepala Moo dan Jae Suk ia meyakinkan mereka bahwa kegilaannya kemarin-kemarin di karenakan jantungnya untuk itu ia ingin membereskannya seperti kontrak CF dengan Kang Se Ri yang ia minta dilanjutkan seperti biasa juga sumbangan sepatu ia minta Ae Jung.
Ae Jung yang menanganinya khusus mengenai Ae Jung ia ingin Ae Jung memperbaiki citra yang negatifnya walau kepala Moon juga berkata bahwa Yoon Pil Joo sudah cukup untuk memperbaiki citranya Ae Jung tidak hanya itu ia juga mempersilahkan van untuk bebas di pakai Ae Jung. Dia mungkin akan menggunakan mobil untuk pergi kencan dengan Yoon Pil Joo kata Jae Suk memanas-manasi tentu saja kita harus membiarkannya bergengsi bahkan jika perlu biar saja mereka memakainya bersama sikap Dokko Jin mengundang banyak tanya di wajah Jae Suk dan kepala Moon.
Ae Hwan menemui nona Han dan produser Kim untuk menyatakan kesediaannya Ae Jung ikut segmen tambahan couple making, Ae Hwan bercucuran air mata ia terharu akhirnya karir Ae Jung mulai bersinar begitu pula cintanya.
Jenny yang menemani datang ke gedung MBS memarahi Ae Hwan yang tidak berhenti menangis tapi ia juga dengan jujur ikut merasa senang seperti yang di rasakan Ae Hwan ia menawarkan diri untuk menjadi manager Ae Jung suatu hari nanti agar ia juga bisa mengawasi Se Ri. Benar? kalau kita menikah kita dapat bertukar peran dan aku menjaga restoran?
Tidak tiba-tiba sebuah suara menyahut Jae Suk langsung mengklaim kalau ia lah yang akan menjaga restoran kedua pria kembali berseteru untuk mendapatkan Jenny, Jenny mau keduanya rekaman albumnya Ae Jung (Jae Suk) kata Jenny menggapit lengan Jae Suk dan variety show (Ae Hwan) sambil menggapit lengan Ae Hwan ia hanya perlu berakting di drama TV makin lengkaplah mahkotanya.
Ae Hwan dengan getir membandingkan bahwa Ae Jung bukanlah Lee Seung Gi yang layak mendapat mahkota bersusun tiga dan tanpa di sangka orang yang di bicarakan muncul!
Sama seperti pertemuan pertama Dokko Jin dan Ae Jung kali ini terjadi pada pertemuan Seung Gi dan Jenny awalnya Seung Gi ramah pada semua orang sampai ia tahu bahwa scarfnya sama dengan yang di pakai Jenny.
Ia segera menyembunyikan scarfnya dan berusaha pamit sambil tersenyum bertiga mereka memuji-muji Seung Gi yang amat berkebalikan dengan Dokko Jin, Jae Suk bahkan dengan lebay mengisahkan Dokko Jin yang juga bersikap manis saat kali pertama bertemu namun ia tertipu padahal kenyatannya Seung Gi dan Dokko Jin sebelas dua belas.
Saat tidak ada orang Seung Gi memarahi managernya apa ini yang biasa di pakai kucing atau anjing?
Ini adalah edisi terbatas manager membela diri.
Kucing dan anjing memakainya kau masih mau mengelak? aku tidak bisa memakainya Seung Gi pun dengan kasar melempar scarfnya pada managernya.
Di lift ia berpapasan dengan Dokko Jin.
Seung Gi menyapanya dengan hormat Dokko Jin membalasnya dengan manis pula ia tiba-tiba teringat sesuatu ah Seung Gi.
Ya sunbaenim.
Kau MC untuk Steel Heart kan? mengapa kau tidak mengundang Goo Ae Jung dari agencyku untuk berpartisipasi? keputusan itu milik penulis dan sutradara aku tidak memiliki kekuatan semacam itu apa maksudmu tidak ada kekuatan? kau tidak bisa? atau kau belum sampai ke tingkat itu?
Seung Gi tidak mau di pandang remeh akhirnya ia menyanggupi untuk mencobanya tapi sebegitu pentingkah hingga perlu campur tanganku?
Jika kau melakukannya dengan bagus aku tidakkan menyentuh iklan kulkasmu.
Kulkas? aku Lee Seung Gi tidak seorangpun yang bisa mengambil iklanku bahkan walau kau sunbaenimku aku selalu menjaga iklanku erat selanjutnya jangan pernah masuk zona amanku.
Jika itu yang kau inginkan maka undanglah Goo Ae Jung, Dokko Jin menjentikkan jarinya kulkas.
Aku tidak bisa
Tiba-tiba serombongan wanita mengelukan Seung Gi.
Satu dua tiga merekapun bertingkah akrab.
Jae Suk menggeleng-geleng prihatin tidakak mungkinkan di depan orang banyak mereka bertengkar mari kita pergi Seung Gi ya sunbaenim terima kasih, terima kasih.
Semntara itu Pil Joo yang mendapat ide dari buku sedang memikirkan hadiah yang ingin dia beri pada Ae Jung hadiah yang merefleksikan yang ingin ia dan Ae Jung lakukan bersama setelah sempat tanpa sadar memperhatikan bra merah yang di pajang di mannequin yang membuatnya tersipu sendiri pilihannya jatuh pada kamera penjaga memberitahu keunggulan kamera itu yang bisa membuat wajah terlihat lebih tirus dan bersinar Pil Joo menyahut tidak perlu karena wajahnya Ae Jung sudah bersinar baginya.
Goo bersaudara plus Jenny membicarakan perihal kelakuan Dokko Jin yang makin tidak jelas Ae Jung melarang kakanya atau Jenny ikut campur ia yang akan menanyakannya sendiri pada Dokko Jin, Ae Jung senang karena itu berarti Dokko Jin masih peduli padanya.
Dokko Jin menemui dokternya dan dengan bangga menunjukkan monitornya yang stabil di angka 88 tapi dokternya justru khawatir jantung Dokko Jin justru tengah mengalami komplikasi.
Untuk itu ia minta Dokko Jin menjalani pemeriksaan lebih rinci Dokko Jin menolak baginya itu hanya hipnotis
apa kau yakin itu hanya hipnotis? detak jantungmu membuatmu menyukainya? jelas bukannya karena menyukainya maka jantungmu berdetak cepat? tidak mungkinkah jantungmu berdetak cepat karena kau menyukainya? kau yakin mana yang lebih dulu terjaga?
Dokko Jin pulang ia minum minuman yang ada gambarnya dan terkejut saat berhalusinasi itu gambarnya Ae Jung.
Ia segera mengecek monitornya dan ternyata angkanya masih aman ia pun merelaxkan tubuh pergi ke rumah sakit itu sia-sia dan malah mempengaruhi suasana hatiku.
Dokko Jin mulai membaca mantra dan ia heran mantranya berlanjut ke lagunya Ae Jung bibirnya langsung di kunci rapat-rapat.
Dan hari itupun Ae Jung datang untuk menanyakan perubahan sikap Dokko Jin.
Dokko Jin dengan bersikeras mengaku tidak menyesal justru ia tertekan dan berterima kasih tertekan karena pernah menyukai Ae Jung dan berterima kasih karena Ae Jung telah menolaknya kebalikannya Ae Jung kini mangaku menyesali Dokko Jin yang tidak lagi menyukainya dan kini bahkan ia mengaku tertarik padanya apa kau benar menyukaiku? tanya Dokko Jin yang langsung di jawab iya oleh Ae Jung.
Ae Jung bahkan memeluk Dokko Jin membayangkan dirinya magnet yang menempel erat Dokko Jin sengaja membalas pelukan Ae Jung dan mempererat pelukannya.
Lalu membalik tubuh Ae Jung dan membuatnya melangkah ke arah tangga Ae Jung yang tahu akhir tujuan Dokko Jin ke kamar tidurnya berusaha menahan kakinya tanpa suara Dokko Jin tahu kalau Ae Jung menolak ajakannya ia pun memutar arah kembali ke arah pintu dan melepaskan Ae Jung menyuruhnya pergi. Tapi Ae Jung kembali bertanya satu hal sebelum ia pergi ketika kau mengejarku kau berniat untuk bersamaku kan? kau bermaksud untuk tetap bersamaku sampai akhir tanpa meninggalkanku kan? aku menginginkan orang yang benar-benar bisa bersamaku pada akhirnya kau tidak perlu memikirkan hal serumit itu jantungmu berbalik sendiri kau pernah berkata jantungmu buatan? jantung yang sangat cerdas. Sepeninggal Ae Jung Dokko Jin memegang dadanya aku pasti sudah gila aku tidak pernah memikirkan hal serumit itu.
Jenny yang tahu dari Jae Suk perihal Dokko Jin bertekad membantu Pil Joo untuk merebut hati Ae Jung ia pun mengatur strategi.
Pil Joo senang saat Jenny membantunya ia terpaksa menekan titik syaraf di lengannya untuk menenangkan hatinya ia di kejutkan oleh pasien berikutnya yang ternyata Se Ri.
Se Ri terlihat kurus dengan wajah pucat ia yakin Pil Joo tidak akan bisa mendiagnosanya sakit cinta maksud kedatangan Se Ri tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mengubah pandangan Pil Joo apa kau tahu kak Ae Jung mempunyai citra yang sangat buruk? jika kau bersamanya itu akan mempengaruhimu juga jika aku menunjukkan betapa aku menyukainya orang lain akan mulai menyukai dia juga apa kau tahu kak Ae Jung menyukai orang lain? aku berpikir bahwa jika aku menyukainya lebih akhirnya akan berhasil Se Ri kecewa baginya Pil Joo dokter yang tidak berguna ia dengan marah keluar dari ruangan Pil Joo.
Suara Mi Na yang kebetulan ada di meja administrasi bersama putrinya menarik perhatiannya pandangan mereka bertemu Mi Na jelas terlihat marah.
Sementara Se Ri jelas terlihat merasa bersalah Se Ri melawan ketidakutannya ia berusaha mendekat pada Mi Na namun dua orang pria yang ingin minta tandatangannya menghalanginya Mi Na pergi Se Ri ingin menyusul tapi ia langsung ambruk sebelum sempat mengejar.
Dokko Jin masih terus memikirkan jantungnya dan Ae JungiIa menyalahkan jantungnya yang pintar untuk mengurangi rasa malu ia berencana membalik semua yang pernah terjadi hal yang pertama harus dimulai dari anggur yang harusnya jadi sogokan Peter.
Ae Jung heran melihat meja yang penuh dengan makanan Jenny mengaku semua untuk merayakan keberhasilan Ae Jung dan kini mereka tinggal menunggu pangeran keberuntungannya Ae Jung.
Tapi salah yang datang bukan Pil Joo melainkan Dokko Jin, Dokko Jin bermaksud untuk meminta maaf ia minta Ae Jung meminum anggur yang di bawanya ia meyakinkan akan menghipnotis Ae Jung untuk tidak lagi menyukainya.
Ae Jung mulai membuka tutup botol Dokko Jin bertepuk tangan menyemangati Ae Jung, Goo Ae Jung sembuh, sembuh Goo Ae Jung pulih pul hei apa yang kau lakukan?
Dokko Jin terkejut karena Ae Jung langsung menenggak isi botolnya tanpa henti hei itu harganya $ 15 000
setelah hampir menghabiskan seluruh isi botol Ae Jung berhenti ia melap mulutnya sekarang aku sembuh.
Dokko Jin khawatir kalau Ae Jung akan muntah jika minum langsung bayak sebanyak itu tapi Ae Jung meyakinkannya kalau ia tidakkan muntah ia akan menelan semua kenangan bersama Dokko Jin dari awal sampai akhir mencerna semuanya dan mengubahnya menjadi omong kosong Ae Jung pergi di papah Jae Suk.
Dokko Jin bingung ia kecewa saat Ae Jung dengan yakin akan melupakan kenangan mereka terlebih saat Jenny memintanya pergi karena Pil Joo akan segera datang.
Dari Jenny juga Dokko Jin akhirnya sadar telah salah paham mengenai pulpen matanya mulai memerah dan berkaca jelas terlihat penyesalan di matanya.
Pil Joo masih merawat Se Ri, Pil Joo tahu sakit yang di derita Se Ri adalah cinta tapi ia tidak tahu kalau orang itu adalah dirinya.
Jenny tidak menemukan Ae Jung ia yang yakin Ae Jung sedang mabuk segera meneleponnya suara ringtone Ae Jung di dengar oleh Dokko Jin yang dengan gontai keluar ia segera mencari asal suara itu dan menemukan Ae Jung sedang duduk menunduk Dokko Jin heran saat Ae Jung hanya meniru kata-kata yang dia ucapkan tapi akhirnya dia sadar itu kebiasaan mabuknya Ae Jung.
Kenapa kau tidak menjelaskan kepadaku tentang pena?
Tidak menjelaskan.
Kau tidak percaya padaku kan?
Tidak percaya.
Jadi terakhir kali ketika kau berkata kau tidakkan pernah menyukaiku kau ingin membatalkannya?
ingin membatalkanya.
kau membawa kentang itu untuk memberikannya padaku?
memberikannya.
Jadi kau datang ke rumahku untuk memberi makan ikan bukan?
aku datang.
Maafkan aku Dokko Jin tahu Ae Jung sedang mabuk dan tidak sadar dengan ucapannya tapi ia yakin yang ia dengar adalah konfirmasi yang lama di tungguya ia memeluk Ae Jung yang mulai tertidur dan mengecek monitor jantungnya yang ternyata masih aman.
Pil Joo datang dan mndengar kabar soal Ae Jung yang mabuk ia pun membantu mencari dan langsung menemukannya tenyata Dokko Jin sengaja menaruh Ae Jung di dekat pintu masuk tampangnya campur aduk saat melihat Pil Joo bersama Ae Jung Dokko Jin pun pergi.
Pil Joo menanyakan apa besok Ae Jung akan datang untuk memegang tangannya (menerima cintanya).
Ia menautkan kelingking mereka dan sambil tersenyum menganggap Ae Jung sudah berjanji padanya.
Dokko Jin pulang ia memarahi ikannya yang tidak memberitahunya kalau Ae Jung datang memberi mereka makan setidaknya mereka bisa mengeluarkan gelembung untuk memberitahunya haha ia membayangkan harusnya ia memelihara binatang yang bisa bicara.
Se Ri menemui manager Jang untuk menanyakan soal bubarnya grup NTG manager Jang mengakui ada seseorang yang berpengaruh di belakang Ae Jung yang membayar Agency mereka untuk membubarkan NTG namun ia sendiri tidak tahu siapa orang itu.
Se Ri menanyakan kemungkina Mi Na tahu manager Jang mengaku tidak tahu mereka sangat ingin bertemu Mi na untuk menanyakan banyak hal.
Paginya Ae Jung di bangunkan oleh Jenny ia membawakan obat yang di berikan Pil Joo setelah Jenny pergi Ae Jung mengambil botol minuman.
Saat menyadari botol itu bergambar Dokko Jin ia menempelkan di pinya dan terasa dingin ia mengambil obat herbal Pil Joo dan menempelkannya di pipi kananya terasa hangat kini ia menatap keduanya mana yang ia pilih hangat atau dingin.
Saat akan berangkat ke lokasi couple making Goo bersaudara di kejutkan oleh kemunculan Dokko Jin, Ae Jung yang tahu ia harus menstabilkan hatinya merasa ia juga perlu bicara dengan Dokko Jin.
Mereka mampir ke rumah makan untuk makan sup yang bisa meredakan dampak mabuk semalam terutama sakit di kepala dan di perutnya anehnya kini mereka bisa mengobrol dengan santai bahkan sesekali tersenyum Dokko Jin pun tidak sungkan menunjukkan monitor jantungnya yang terlihat normal walau Ae Jung tersenyum manis sekali ia tidak terpengaruh.
Ae Jung mengigit tangan Dokko Jin yang terjulur padanya untuk benar-benar membuktikan bahwa Dokko Jin bisa mengendalikan pikirannya dan ternyata terbukti Dokko Jin membuka kaca matanya melihat Ae Jung lebih jelas terlihat sekali ia terpesona tapi angka monitor jantungnya tetap biru di angka 86.
Sementara itu senja menjelang terjadi kesibukan di lokasi syuting couple making.
Se Ri mendekati Pil Joo apa kau pikir kak Ae Jung akan datang? aku merasa bahwa kak Ae Jung tidak akan datang hari ini.
Pill Joo : apa?
Se Ri : lihat betapa gugup dirimu.
Pill Joo : apa kau bercanda? aku sudah gugup seperti ini tolong jangan membuat lelucon seperti itu
kau sebelumnya bingung dan sekarang kau marahkan? jangan lupa perasaan itu ini akan membuat lebih mudah untuk menjelaskannya nanti.
Pil Joo bingung dengan maksud perkataan Se Ri.
Ae Jung telah sampai di lokasi ia berterima kasih pada Dokko Jin sebelum pergi.
Ia ragu lalu berbalik dan dengan yakin mulai mengungkapkan kejujuran yang hatinya rasakan Dokko Jin karena kau telah mengakui segalanya aku akan jujur juga sebelum aku pergi sebenarnya kau juga membuat hatiku berdebar. Setelah bertemu denganmu bunga sakura mekar di hatiku chamelia juga mekar begitu pula Azalea tapi ketika bunga mekar mereka akhirnya akan layu jadi meskipun hatiku bergetar dan aku senang aku takut untuk mengulurkan tanganku. Aku hanya bisa mendekatimu selangkah pada satu waktu tapi untungnya bunga-bunga itu layu sendiri untuk menunjukkan padaku indahnya bunga-bunga di malam musim semi yang indah aku ucapkan terima kasih.
Dokko Jin terbengong-bengong sesekali menatap monitornya angkanya diam tidak bergerak padahal ia yakin hatinya berdebar-bebar ia menahan tangan Ae Jung yang akan pergi aku juga perlu mengkonfirmasi sesuatu Dokko Jin mencium Ae Jung setelahnya ia dengan tidak percaya menatap monitornya yang tetap tidak bergerak tidak ada yang terjadi. Tidak ada yang terjadi? itu melegakan terima kasih untuk mengkonfirmasikan kau tidak merasakan apapun padaku.
Ae Jung jelas terluka ia memantapkan hatinya untuk melupakan Dokko Jin.
Sepeninggal Ae Jung Dokko Jin yakin ada yang tidak beres.
Ia melepas monitornya dan mengukur detak nadinya dengan cara manual.
Sementara di jembatan sungai Han acara sudah di buka oleh Se Ri tampak Pil Joo dengan gugup menunggu di tengah-tengah.
Dan alarm 1 menitpun berbunyi di hitungan ke 130 Dokko Jin menatap nanar ke arah jembatan.
Se Ri mematikan mikenya ia berbicara pada Pil Joo langsung perasaanmu soal kemungkinan akan memulai hubungan dengan kak Ae Jung membuatmu gugupkan? tapi aku tidak ingin melihatnya jadi aku harus memberitahumu sekarang.
Yoon Pil Joo aku menyukaimu.
Pil Joo menatap Se Ri tidak percaya tim produksi menangkap ekspresi aneh dari keduanya di monitor merasa heran.
Tapi kedatangan Ae Jung mengalihkan perhatian semua fokus menunggunya Se Ri yang kecewa berusaha meneruskan tugasnya sementara Ae Jung berjalan dengan langkah pasti mendekati Pil Joo namun tiba-tiba ia berhenti dan menoleh ke belakang.
Mungkin ia masih ragu soal Dokko Jin, Dokko Jin berusaha menuju ke jembatan.
Akhirnya Ae Jung menerima uluran tangan Pil Joo dan ikut masuk kedalam lingkaran bunga berbentuk hati seketika kembang api menyala.
Se Ri kecewa begitu pula Dokko Jin yang kesakitan memegang dadanya.
Goo Ae Jung ini sakit sekali rasanya seperti aku mau mati.
Credit : pelangidrama.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar