Bagaimana dengan Pil Joo?
Dengan langkah berat ia berjalan meninggalkan rumah Ae Jung, Pil Joo benar-benar mengenal arti cinta yang
sesungguhnya ia hanya ingin Ae Jung bahagia walau bukan dengan dirinya.
Ae Jung dan Dokko Jin pergi kencan untuk pertama kalinya pada malam itu juga Ae Jung ingin menonton film tengah malam tapi hari sudah terlalu larut.
Dokko Jin : semua orang sudah pulang ke rumah pada jam-jam seperti ini.
Ae Jung : kalau begitu apa sebaiknya kita pergi makan? tapi sudah terlalu larut mungkin tidak ada yang buka.
Dokko Jin : tentu saja tidak ada kebanyakan orang pulang ke rumah dan makan pada jam-jam seperti ini
Ae Jung mengangguk dan mengusulkan mereka pulang saja Dokko Jin mengusulkan mereka ke rumahnya di rumahnya banyak makanan dan film memang dari tadi Dokko Jin ingin membawa Ae Jung ke rumahnya
Jin beralasan ingin memperlihatkan sesuatu Ae Jung agak ketakutan memikirkan hal yang akan ditunjukkan Dokko Jin tapi Jin ingin memperlihatkan tanaman kentangnya.
Ae Jung : mengapa?
Dokk Jin : apa kau pikir aku akan menunjukkan tubuhku? tentu saja kita juga bisa melakukannya.
Ae- Jung : lupakan saja sudahlah kita keliling-keliling saja.
Dokko Jin kecewa dan mengeluh usulan itu kurang menyenangkan Ae Jung pelan-pelan menggenggam tangan Dokko Jin mata Dokko Jin langsung berbinar.
Kau berkata kurang menyenangkan kata Ae Jung dengan penuh pengertian.
Ini mulai menyenangkan sahut Dokko Jin senang.
Dokko Jin menyalakan mobilnya dengan wajah berseri-seri Ae Jung tersenyum melihat tingkah Dokko Jin tapi mobil Dokko Jin kehabisan bensin Dokko Jin mendapat alasan baru untuk segera pulang ke rumah sebelum mobilnya berhenti bersama Ae Jung tentunya.
Ae Jung : kau tinggal belok kanan dari gedung ini dan kau akan menemukan pom bensin.
Dokko Jin menggerutu kapan kau melihat pom itu?
Ae Jung mengambil selimut di kursi belakang dan mulai menutupi tubuhnya jika mereka berdua terlihat orang lain sedang bersama maka mereka akan celaka Dokko Jin tidak menyukai itu.
Mengapa kau tidak menutupi wajahmu nanti saja setelah sampai protes Dokko Jin, Ae Jung berkata mereka bisa terlihat ia merasa lebih nyaman dengan menutupi seluruh tubuhnya Dokko Jin tidak bisa berkata apa-apa lagi tapi jelas ia kesal bukan kesal pada Ae Jung tapi kesal karena Ae Jung harus menyembunyikan diri demi Dokko Jin.
Mereka tiba di pom bensin petugas pom bensin mengenali Dokko Jin ia betanya-tanya siapa yang ada di sebelah Dokko Jin ia menerka orang di sebelah Dokko Jin adalah seorang wanita. Para pertugas lain berkasak kusuk mengira orang itu Se Ri tapi mereka berpikir itu bukan Se Ri karena hubungan mereka sudah diketahui umum untuk apa menyembunyikan diri
Ae Jung mulai kepanasan dan merasa gugup di balik selimut Dokko Jin merasa tidak enak Ae Jung harus mengalami hal seperti ini ia memasukkan sebelah tangannya ke balik selimut dan menggenggam tangan Ae Jung.
Seorang petugas pom bensin memberanikan diri bertanya pada Dokko Jin siapa orang yang di sebelahnya Dokko Jin hanya tersenyum sopan dan segera pergi dari sana.
Ae Jung melepaskan selimut yang menutupi tubuhnya ia menghela nafas lega karena tidak ketahuan menjalani hubungan dengan profesi mereka tidaklah mudah bahkan untuk berkendara dengan tenang saja terasa sulit Dokko Jin tidak menanggapi kata-kata Ae Jung wajahnya terlihat kesal Ae Jung mengusulkan membeli selimut yang lebih besar untuk keadaan darurat.
Dokko Jin meraih tangan Ae Jung dan menggenggamnya dengan erat Dokko Jin meminta Ae Jung tenang dan tidak merasa gugup ia sedih melihatnya. Ae Jung minta Dokko Jin menghentikan mobilnya Dokko Jin jadi khawatir Ae Jung hendak meninggalkannya Ae Jung berkata ia ingin mampir sebentar di toko karena tidak ada makanan di rumah Dokko Jin. Ia mengusulkan piknik di rumah Dokko Jin, Dokko Jin langsung ceria lagi okaaaay sahut Dokko Jin sambil tersenyum lebar.
Di rumah Dokko Jin dengan bangga memperlihatkan kentangnya Ae Jung terkejut melihat tunas kentang itu tumbuh dengan subur Dokko Jin berkata ia sendiri yang menumbuhkannya hingga kentang itu tumbuh lurus dan berwarna lembut bukankah terlihat bagus? Dokko Jin tertawa bangga.
Ae Jung tertawa dan mengangguk kau memuji dirimu sendiri setiap kali kau mulai membuka mulutmu senyum Dokko Jin langsung lenyap. Aku membawa beberapa kentang tapi mengapa kau hanya menumbuhkan satu?
mereka sudah dieksekusi jawab Dokko Jin dengan penuh penyesalan Ae Jung tidak begitu mengerti tapi ia menghibur Dokko Jin dengan mengatakan suatu saat pasti muncul bunga kentang Dokko Jin memastikan ia akan melindunginya dengan baik hingga berbunga. Maka kau akan memiliki satu bunga lagi (selain bunga ceri cameliia dan azalea) sebagai latarmu seperti ini Ae Jung menggerakkan tangannya seperti bunga
Ding-Dong, Dokko Jin menirukan gerakan Ae Jung.
Dokko Jin beringsut mendekati Ae Jung pura-pura hendak melihat isi plastik belanjaan di samping Ae Jung, Dokko Jin meraih tangan Ae Jung dan bergerak hendak menciumnya Ae Jung tersenyum malu-malu.
Ding-Dong mendadak bel pintu berbunyi.
Ding-Dong apa lagi itu? seru Dokko Jin kesal siapa yang ke sini malam-malam begini?
Dokko Jin melihat monitor dan bertanya-tanya mengapa orang itu datang ternyata Jae Suk yang berjalan masuk sempoyongan wajah Jae Suk merah karena mabuk.
Ada apa? tanya Dokko Jin kebingungan.
Kak setiap aku memikirkanmu aku menderita dan mulai minum-minum kata Jae Suk sedih mengapa kau tidak pulang ke rumahmu saja dan malah ke rumahku? gerutu Dokko Jin.
Jae Suk malah menabrak Dokko Jin dan memeluknya dengan erat.
Ae Jung terkejut matanya terbuka lebar akan lebih baik jika aku bisa mengeluarkannya aku tidak bisa mengatakan perasaaanku pada siapapun Jae Suk merengek di dada Dokko Jin.
Perasaan? tanya Ae Jung bingung.
Dokko Jin berusaha menenangkan Jae Suk agar Ae Jung tidak berpikir macam-macam ia melepaskan pelukan Jae Suk untuk mengambilkan air minum tapi Jae Suk malah memeluk Dokko Jin dari belakang dan mulai menggerayanginya. Ae Jung kontan berdiri dan shock melihat pemandangan di depannya kau dan Jae Suk apa yang harus kulakukan? tanya Ae Jung ngeri ini tidak seperti yang kau pikirkan Dokko Jin mencoba menjelaskan.
Tapi Jae Suk malah tambah seru meraba Dokko Jin hingga ke balik kaus Dokko Jin, Ae Jung sampai tidak berani melihat Dokko Jin mulai memukuli tangan Jae Suk yang memeluknya dan melompat-lompat berusaha melepaskan diri Ae Jung tidak tega melihat Jae Suk dipukuli.
Hentikan dia kesakitan Jae Suk tenangkan dirimu seru Ae Jung.
Dokko Jin akhirnya berhasil melepaskan diri Jae Suk baru menyadari Ae Jung ada di situ kak Ae Jung kau ada di sini? kau seharusnya tidak boleh melihatku seperti ini sesal Jae Suk tidak apa-apa aku mengerti perasaaan cinta dengan baik sahut Ae Jung penuh pengertian. Ini tidak seperti yang kau pikirkan Dokko Jin langsung protes dan mendorong Jae Suk agar pergi dari rumahnya Jae Suk malah berbalik dan berlutut memegangi kaki Dokko Jin sambil menangis.
Jangan begitu pasti sulit baginya untuk datang ke sini dan mengakui perasaannya Ae Jung membela Jae Suk,
Dokko Jin berusaha menjelaskan tapi dalam kondisi seperti itu siapa yang percaya? Jae Suk menggosok-gosokkan pipinya ke kaki Dokko Jin, kakak. Dokko Jin berkata ada sesuatu yang tidak bisa diungkapkan oleh Jae Suk jadi dia bersikap seperti ini Dokko Jin mengangkat Jae Suk agar berdiri.
Kakak panggil Jae Suk lagi.
Iya, iya aku tahu sahut Dokko Jin menenangkan.
Dokko Jin memapah Jae Suk naik ke kamarnya Jae Suk terus saja bergumam ia mencintai Dokko Jin Dokko Jin membaringkannya di sofa.
Tolong jangan mati kau tidak boleh mati gumam Jae Suk mulai tertidur jangan mati kakak kau tidak boleh mati aku akan bekerja lebih baik Dokko Jin terharu dan matanya mulai berkaca-kaca.
Dokko Jin menoleh melihat Ae Jung ia menyadari Ae Jung pun akan sedih seperti Jae Suk jika tahu mengenai kondisi Dokko Jin sebenarnya.
Ae Jung melihat Dokko Jin yang sedang memandanginya ia meminta Dokko Jin merawat Jae Suk karena ia sudah melihat kentangnya ia akan pulang sekarang.
Sambil menahan tangisnya Dokko Jin meminta maaf pada Ae Jung untuk apa tanya Ae Jung untuk memperlihatkan hanya kentang padamu dan tidak bisa memperlihatkan apa yang ingin kau lihat karena kontrak iklanku aku tidak bisa melakukan apa saja sekehendak hatiku kata Dokko Jin dengan nada bercanda. Sayang sekali dari ujung rambut hingga ujung kaki semuanya bagus jadi itu sebabnya kau mendapat jutaan won untuk iklan kurasa aku harus mulai menghargai kualitas tubuhmu sahut Ae Jung.
Apa kau mau mengintipnya sedikit? tanya Dokko Jin tidak perlu aku pergi sekarang kata Ae Jung tersenyum
Dokko Jin mendengar suara pintu ditutup Ae Jung telah pergi aku adalah pria brengsek teregois di dunia gumam Dokko Jin sedih.
Pill Joo duduk dengan sedih di rumahnya sambil memandangi sepanci ramen.
Jenny dan Ae Hwan bertanya-tanya mengapa Jae Suk minum begitu banyak mereka di restoran Jenny dan Jae Suk bersama mereka sebelum pergi ke rumah Dokko Jin itu karena aku bukan? Jenny menghela nafas panjang sepertinya ia benar-benar menyukaiku aku selalu menganggapnya sebagai penggemar dan itu pasti melukai harga dirinya apa sebaiknya aku menganggapnya sebagai seorang pria mulai sekarang? kau tidak boleh melakukannya bagaimana denganku? tanya Ae Hwan.
Apa hubungannya denganmu sahut Jenny kesal apa seru Ae Hwan tidak pecaya ia mengingatkan Jenny apa yang terjadi 3 tahun silam pada sebuah malam yang bersalju Jenny terlihat gugup tapi pura-pura lupa apa kau benar-benar lupa? malam itu kita berpelukan dan minum wine tiba-tiba listrik mati dan kita. Hentikan baiklah itu memang terjadi tapi kau tahu kita tidak memiliki hubungan spesial Ae Hwan mengomel sejak peristiwa itu ia terus menunggu untuk menjadi kekasih Jenny, Jenny menertawakannya Ae Hwan bertanya kalau begitu mengapa setiap kali ada masalah di restoran Jenny selalu memanggilnya. Ia selalu di panggil untuk bersih-bersih membersihkan salju dan daun-daun memperbaiki lantai mengecat tembok? jadi selama ini kau tidak punya perasaan apa-apa padaku? tanya Ae Hwan tidak percaya. Kukira kau punya banyak waktu luang itulah sebabnya aku meminta bantuanmu Jenny membela diri Ae Hwan menarik nafas panjang dan bertanya kalau begitu mengapa Jenny mabuk pada malam itu Jenny tidak bisa menjawab dan terlihat menyesal
kau wanita jahat isak Ae Hwan sambil beranjak pergi tapi ia lalu duduk kembali dan melarang Jenny minum wine bersama Jae Suk lalu pergi dengan kesal.
Keesokan paginya Jae Suk sadar di rumah Dokko Jin ia lupa apa yang terjadi semalam.
Apa aku melakukan kesalahan? tanyanya takut-takut.
Kau datang tepat waktu untuk menghentikanku mengacaukan jadwalku seperti manajerku sahut Dokko Jin tenang. Kalau begitu bagus sekali ujar Jae Suk lega ia merasa melihat Ae Jung semalam di rumah Dokko Jin, Dokko Jin membenarkan Jae Suk menjatuhkan sepatu yang di pegangnya menyadari bahwa Ae Junglah yang mengacaukan jadwal Dokko Jin, Dokko Jin berkata Ae Jung belum tahu kondisi kesehatannya ia akan memberitahu pada waktu yang tepat jadi Jae Suk sebaiknya berhati-hati bicara bagaimana dengan kepala Moon tanya Jae Suk.
Dokko Jin memutuskan untuk memberitahu kondisinya pada kepala Moon agar kepala Moon bisa mengatur semuanya kepala Moon berusaha tegar dan menahan tangisnya Dokko Jin bertanya perlukah ia meninggalkan kepala Moon untuk menangis ia akan kembali lagi nanti.
Kepala Moon berkata tidak perlu menangis bukanlah gayanya dan gaya Dokko Jin, Dokko Jin mulai berbicara mengenai kontrak-kontrak iklannya seandainya ia mati kepala Moon tidak suka mendengarnya ia menghentikan Dokko Jin berbicara dan berkata ia akan mengurus semuanya. Kau harus percaya kau akan hidup bahkan dalam situasi seperti ini kau tidak kehilangan ketenanganmu kau yang terhebat kata Moon.
Tentu aku adalah Dokko, Dokko Jin.
Apa yang kau pikirkan saat kau memulai dengan Ae Jung? jika hubungan kalian diketahui orang kalian berdua akan hancur.
Dokko Jin tidak membantah itu akan menjadi skandal terburuk jika ini menjadi akhir bagiku itu mungkin bukan yang terburuk tapi yang terbaik jika aku mati orang-orang akan berhenti menghina jika aku berkata aku menyukai Ae Jung dan aku hidup kita akan menjadi sampah. Jika aku mati dan seseorang berkata aku mencintai Ae Jung cinta kami akan dianggap indah itulah sebabnya aku harus melindungi imageku yang besar itu dan jika aku mati aku akan meninggalkan semuanya untuk Goo Ae Jung. Moon tidak bisa berkata apa-apa lagi tampaknya ia menghormati keinginan Dokko Jin yang mungkin menjadi keinginan terakhirnya.
Jenny terkejut mengetahui Ae Jung berhubungan dengan Dokko Jin apa kau sudah gila tanyanya Ae Jung berkata ia tidak bisa menahan perasaannya.
Jadi kau menyukainya? tanya Jenny, Ae Jung mengangguk.
Walau hanya untuk satu bulan? walau dia tidak berniat menjalaninya dalam jangka panjang denganmu dan tidak berencana untuk mengungkapnya pada pubilk? dengan kondisi seperti itu kau masih meneruskannya? tanya Jenny berusaha menyadarkan Ae Jung, Ae Jung lagi-lagi mengangguk.
Lalu bagaimana dengan Yoon Pill Joo dan acara couple making tanya Jenny, Ae Jung tahu suatu saat ia harus membereskannya dengan Pill Joo ia merasa sangat bersalah dan tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya.
Ia sudah ke klinik tapi Pill Joo ternyata sedang cuti Pill Joo menyuruh Ae Jung masuk Ae Jung tambah merasa tidak enak saat melihat tumpukan cup dan mangkuk bekas ramen tampaknya selama ini Pill Joo hanya makan ramen. Ia menyodorkan buah-buahan yang dibawanya hanya saja tepat saat itu Pill Joo melihat kepingan terakhir puzzlenya di bawah keranjang itu tanpa pikir panjang ia langsung menyingkirkan keranjang itu hingga isinya berhamburan.
Ae Jung terkejut ia pikir Pill Joo marah padanya ia tidak menyangka Pill Joo semarah itu seharusnya ia tidak datang menyadari apa yang baru saja ia lakukan Pill Joo mencoba menjelaskan tapi sayang kakinya malah menginjak pisang dan hampir menginjak tangan Ae Jung.
Ae Jung semakin takut dan beranjak pergi tapi malah tersandung kaki Pill Joo, Ae Jung yang memang sudah merasa bersalah tambah merasa Pill Joo sedang melampiaskan amarahnya. Ae Jung bergegas ke pintu untunglah Pill Joo berhasil mencegahnya pergi ia menjelaskan ia tidak bermaksud sengaja membuang atau menginjak buah-buahan itu ia menunjukkan kepingan puzzle terakhirnya ia menemukannya dan itulah sebabnya ia membuat kesalahan.
Aku sedang menyingkirkan perasaanku padamu tapi aku tidak bisa menemukan kepingan terakhir puzzleku kau datang dan aku menemukannya.
Ae Jung akhirnya duduk kembali Pill Joo menaruh kepingan puzzle terakhir di tempatnya ia berterima kasih atas buah-buahan yang dibawa Ae Jung ia sudah bosan makan ramen ucapan terima kasihmu membuatku semakin merasa bersalah akan lebih baik jika kau melemparnya padaku saja.
Kalau begitu apa aku harus melemparnya? mendadak nada suara Pill Joo berubah dingin jika aku berkata akan melakukannya pasti akan kulakukan Goo Ae Jung apa kau pikir aku akan merasa lebih baik hanya karena kau membawakan sesuatu seperti ini? aku tidak perlu hal seperti ini! Pill Joo mengangkat keranjang itu ia tersenyum nakal dan mengembalikan keranjang itu ke atas meja lalu mengeluarkan seluruh isinya ia menjelaskan pernah melihat adegan seperti ini dalam drama yang ditonton ibunya sekarang ia tahu mengapa mereka melakukannya dalam drama.
Ae Jung mengangguk mengerti dan meminta maaf Pill Joo berkata Ae Jung tidak perlu meminta maaf sekarang saatnya menaruh semuanya di tempat semestinya kata Pill Joo sambil memasukkan buah-buahan itu kembali ke keranjang dimulai dari acara couple making. Ae Jung bertanya apa Pill Joo benar-benar tidak sakit Pill Joo minta Ae Jung tidak mengkhawatirkannya ia tersenyum dan bersikap baik seperti biasanya
Ae Jung kembali meminta maaf dan berterima kasih ia minta Pill Joo baik-baik saja Pill Joo tersenyum menenangkan namun senyumnya lenyap setelah Ae Jung pulang.
Pill Joo mulai membereskan rumahnya mangkuk-mangkuk bekas ramen dan bekas injakan pisang Ia menganggap perasaannya seperti puzzle sampai kepingan terakhir di selesaikan ia akan bisa melupakan Ae Jung.
Ae Jung mendapat kesempatan bagus ia ditawari untuk menjadi pembawa acara Section TV untuk menggantikan seorang pembawa acara yang sedang cuti hamil memang hanya untuk sementara tapi tidak menutup kemungkinan menjadi pembawa acara tetap tugasnya kali ini adalah berkeliling mencari kabar terbaru dari selebriti lain.
Ae Jung segera memberitahu hal ini pada Dokko Jin, Dokko Jin tidak menyangka Ae Jung yang tadinya menyebabkan berbagai berita dan tersingkir dari sorotan sekarang malah berkeliling mencari berita Ae Jung merasa ia bisa melakukan dengan baik karena ia pernah berada dalam posisi orang yang membuat berita dengan demikian ia bisa lebih berempati.
Dokko Jin menganggap tidak semudah itu misalnya saja menanyakan pada orang lain yang baru putus mengapa kau putus dan kapan yang seorang berselingkuh? itu mungkin sama beratnya dengan membuat berita itu sendiri Ae Jung juga berpikir demikian tapi bagaimana lagi ia harus berhenti dari couple making.
Benarkah? tanya Dokko Jin senang tentu saja kata Ae Jung bukan hal baik untuk dilakukan pada Pill Joo jika ia meneruskan acara itu.
Kalau kau ingin bersenang-senang mengapa kau membawa Ding-Dong kesini? kupikir kalian bersahabat mainlah dengan temanmu aku akan melihat kentangnya Dokko Jin mengeluh ia ingin bersenang-senang dengan Ae Jung tapi ia harus diam di rumah (agar tidak ketahuan orang) Dokko Jin mendekati Ding-Dong yang sedang asyik menonton.
Ia bertanya apa Ding-Dong tidak ingin main bersama temannya sesama 7 tahun apa Ding-Dong tidak mau main di luar Ding-Dong berkata ia sangat senang di rumah Dokko Jin ada games dan juga TVnya keren
Dokko Jin pikir Ding-Dong hanya menonton satu film saja namun Ding-Dong berkata masih ada 30 lagi.
Tentu saja Dokko Jin terkejut ia duduk di sebelah Ding-Dong dan sengaja menduduki remotenya hingga TV itu mendadak mati Ding-Dong sibuk mencari remote sementara Dokko Jin beralasan mungkin TVnya rusak.
Dokko Jin hendak mengambil remote di bawah pahanya tepat saat Ding-Dong menoleh.
Dokko Jin pura-pura tidak tahu apa-apa dan memperlihatkan wajah lucu pada Ding-Dong tapi Ding-Dong tidak tertarik.
Akhirnya ia mengembalikan remote itu pada Ding-Dong.
Lucunya Ding-Dong tahu apa yang di benak Dokko Jin ia tidak menyalakan TVnya Dokko Jin malah merasa kasihan ia menyuruh Ding-Dong menyalakan TV dan menonton.
Aku sudah menonton episode 1 hari ini aku bisa menonton sisanya lain kali kata Ding-Dong.
Kau berkata semuanya ada 30 bukan? kau mungkin tidak bisa menghabiskannya dalam sehari jadi tontonlah sekaligus.
Kenapa?
Ding-Dong tidak semua orang diberi waktu untuk menonton satu episode tiap harinya sampai kau selesai menonton 30 episode jadi tontonlah selagi kau bisa menontonnya.
Dokko Jin dan kepala Moon mengadakan rapat dengan Se Ri dan manajernya.
Mereka bersepakat Dokko Jin yang akan mengumumkan lebih dulu perpisahan mereka baru Se Ri mengupload berita itu di blognya Se Ri hanya perlu menjauh dari publik untuk sementara dan tidak melakukan wawancara. Se Ri meminta Dokko Jin tidak melakukan pemotretan di luar negeri saat berita perpisahan mereka diturunkan agar tidak terlihat Dokko Jin lah yang menderita karena Se Ri, Dokko Jin juga meminta Se Ri tidak memakai air mata palsu dan memasang wajah sedih dengan lagu ballad menjadi latar belakangnya. Masalah kontrak iklan yang berhubungan Se Ri akan dibereskan oleh kepala Moon keduanya sepakat mengenai perpisahan itu kasihan pemeran manajer Se Ri hanya duduk tidak bicara sepatah katapun.
Setelah rapat itu Dokko Jin dan Se Ri masih duduk mengobrol Se Ri berkata imagenya meningkat berkat Dokko Jin dan Dokko Jin juga tidak jatuh berkata dirinya (waktu itu Dokko Jin sempat digosipkan gay)
Dokko Jin mengakui mereka selama ini bekerja sama dengan baik Se Ri tahu kepribadian Dokko Jin yang angkuh dan merasa diri paling hebat tapi bagaimanapun juga ia tidak ingin Dokko Jin hancur karena menyukai seseorang. Apa kau khawatir aku akan jatuh karena Goo Ae Jung? aku tidak perlu khawatir bukan? ketika kau merasa akan jatuh kau akan melepasnya bukan? aku tidak akan jatuh dan aku bisa berakhir di surga dengannya sahut Dokko Jin penuh percaya diri.
Se Ri mengeluh Dokko Jin paling keren kalau sedang bersikap angkuh ia mengusulkan pelukan perpisahan Dokko Jin langsung menolaknya. Aku punya charger sendiri jika kau menyentuhku aku bisa rusak ujar Dokko Jin tegas Se Ri kebingungan Dokko Jin memegang tangan Se Ri dan menyilangkannya hingga Se Ri memeluk dirinya sendiri Dokko Jin menasehati Se Ri untuk menanam kentang hal itu akan membantu jika Se Ri punya perasaan bersalah akan sesuatu.
Pill Joo memberitahu produser Kim bahwa hubungannya dengan Ae Jung sudah berakhir produser Kim terkejut dan menanyakan alasannya Pill Joo si baik hati menjelaskan bahwa sesepuh di keluarganya tidak menyetujui Pill Joo tampil di TV.
Ia bermaksud berhenti dari acara couple making produser Kim menyayangkan hal itu bukankah Pill Joo dan Ae Jung baik-baik saja ia berniat meneruskan acara mereka Pill Joo meminta maaf pada produser Kim dan meminta pengertiannya.
Sementara itu Ae Jung mendapat tugas pertama sebagai pembawa acara Section TV ia bertugas membawakan acara star date di mana ia akan mewawancarai para selebritis sambil berjalan-jalan dengan mereka.
Saat Ae Jung sedang mempelajari tugas barunya Dokko Jin menelepon bertanya apa yang sedang Ae Jung lakukan Ae Jung berbisik mengatakan bahwa ia ditugaskan sebagai pembawa acara star date, Dokko Jin ikut senang Ae Jung mendapat tugas baru dan menganggapnya sebagai sesuatu yang menarik. Kalau begitu ayo kita kencan tunggu sebentar kata Dokko Jin lalu menutup teleponnya Ae Jung kebingungan mengapa Dokko Jin mendadak menutup teleponnya.
Ternyata Dokko Jin menelepon produser Section TV dan mengatakan bersedia di interview produser senang sekali sudah berkali-kali ia meminta Dokko Jin mengikuti acaranya tapi Dokko Jin tidak pernah bisa
Dokko Jin juga secara khusus meminta wawancara dilakukan sekarang juga dalam acara star date.
Ae Jung tentu saja mendengar semua pembicaraan itu dan tercengang produser langsung menyuruh kru star date bersiap dan berangkat dalam waktu 10 menit Goo Ae Jung apa yang kau lakukan? ayo cepat pergi kata produser pada Ae Jung yang masih duduk kebingungan.
Apa kau bilang barusan Dokko, Dokko Jin menelepon meminta di wawancara sekarang? tanya Ae Jung
mereka minta sekarang karena hanya waktu ini yang cocok dengan jadwal Dokko, Dokko Jin jika itu Dokko, Dokko Jin tentu saja kita harus pergi ayo cepat!
Tim star date sudah tiba di tempat yang ditentukan sutradara berkata Ae Jung sangat beruntung tugas pertamanya adalah mewawancarai Dokko, Dokko Jin hal ini bisa membantu image dan karier Ae Jung, Ae Jung tahu itu namun ia sangat gugup karena ini baru pertama kalinya ia melakukan wawancara.
Dokko Jin tiba dengan vannya ia turun dan langsung melambaikan tangan menyapa ratusan fans yang telah menunggunya Ae Jung memperkenalkan diri sebagai pembawa acara star date Dokko Jin menyapanya dengan sopan.
Ae Jung agak kebingungan dengan apa yang harus mereka lakukan dalam acara kencan mereka untunglah Dokko Jin membantunya kencan pertama mereka makan tteobokki, Ae Jung bertanya apa Dokko Jin suka ttebokki, Dokko Jin berkata ia lebih suka kimbap tanpa timun ia menekankan tanpa timun Ae Jung tersenyum mengerti.
Saking gugupnya Ae Jung makan ttebokki sendiri Dokko Jin meminta Ae Jung menyuapinya dengan alasan pada acara seperti ini pewawancara biasanya menyuapi bintang tamu.
Ae Jung kebingungan tapi sutradara memberi isyarat agar Ae Jung melakukannya Dokko Jin terlihat senang sekali Dokko Jin balas menyuapi Ae Jung.
Kencan berikutnya game center Dokko Jin memasukkan bola berkali-kali tanpa gagal.
Ia juga mengajari Ae Jung melempar.
Mereka berjalan-jalan sambil terus melakukan wawancara tiba-tiba Dokko Jin berhenti di kios penjual aksesoris sutradara memberi isyarat agar Ae Jung terus mengikuti Dokko Jin.
Goo Ae Jung karena ini wawancara pertamamu untuk Section TV bolehkan aku membelikanmu sesuatu untuk kenang-kenangan? tanya Dokko Jin.
Oh tentu saja itu sebuah kehormatan bagiku.
Dokko Jin memberi isyarat agar Ae Jung mengikutinya ke dalam toko aksesoris ia lalu memilihkan kalung berbandul hati berwarna hati untuk Ae Jung dan memasangkannya di leher Ae Jung hati Ae Jung berbunga-bunga.
Dokko, Dokko Jin kau benar-benar penuh sopan santun seperti yang kudengar selama ini ujarnya Dokko Jin tersenyum.
Mereka mengakhiri acara kencan itu di sebuah coffee shop.
Ae Jung meminta Dokko Jin memberikan pesan untuk para pemirsa ada sesuatu yang ingin kukatakan dan karena aku merasa nyaman saat ini aku akan mengatakannya Goo Ae Jung apa kau tidak akan menanyakan hubunganku dengan Kang Se Ri?
Sutradara memberi isyarat pada Ae Jung untuk bertanya jadi Ae Jung melakukannya Dokko, Dokko Jin apa hubunganmu dengan Kang Se Ri baik-baik saja? Kang Se Ri dan aku sudah berpisah sudah beberapa waktu ini kami hidup nyaman sebagai teman jawab Dokko Jin, Ae Jung terkejut dan tidak bisa berkata apapun Dokko Jin menoleh pada Ae Jung dan bertanya kau terkejut bukan?
Begitu mendapat kabar Dokko Jin sudah mengumumkan perpisahan mereka.
Se Ri langsung mengkonfirmasi berita itu lewat internet ia menyatakan mereka memutuskan untuk tetap sebagai teman.
Jenny melihat berita itu dan menyadari para fans tidak menyukai Dokko Jin putus dengan Se Ri dan lebih banyak yang mendukung Se Ri daripada Dokko Jin walau sudah diwanti-wanti Dokko Jin, Se Ri tetap memakai air mata palsunya demi keuntungannya sendiri.
Ia menggunakan kesempatan itu untuk menelepon Pill Joo dan mengajaknya minum bersama tapi Pill Joo sedang dalam mood jelek.
Ia tahu berita terakhir Dokko Jin dan Se Ri ia juga tahu itu artinya Dokko Jin sekarang bersama Ae Jung, Pill Joo dengan tegas menolak undangan Se Ri.
Se Ri merajuk ia akan minum banyak karena Pill Joo ia bertanya sampai kapan Pill Joo akan mengabaikan perasaannya Se Ri berkata ia akan memberitahu Pill Joo di mana ia berada sekarang terserah Pill Joo mau datang atau tidak Pill Joo menarik nafas panjang.
Se Ri menunggu Pill Joo tapi ia tidak menjalankan ancamannya ia hanya minum jus jika ia benar-benar mabuk dan Pill Joo benar-benar tidak datang siapa yang akan menolongnya? ia memutuskan minum banyak alkohol malah akan membuatnya gemuk jadi ia tidak akan menunggu lagi.
Tapi ketika ia keluar ia melihat Pill Joo yang sedang bertanya pada pelayan Se Ri cepat-cepat masuk kembali sayang Pill Joo sudah keburu melihatnya.
Se Ri mengatur posisi agar terlihat mabuk hingga tertidur dan meneteskan air mata palsunya agar terlihat sedih.
Pill Joo duduk di depan Se Ri dan memanggilnya Se Ri pura-pura terbangun Pill Joo berkata ia sudah melihat Se Ri tadi Se Ri menegakkan tubuhnya dengan malu-malu namun ia senang karena Pill Joo datang untuk mengurusnya.
Pill Joo berkata ia tidak bisa mengurus Se Ri ia minta Se Ri membereskan perasaannya Se Ri jadi kesal memangnya Pill Joo sendiri dalam kondisi beres? Pill Joo berkata ia baik-baik saja bohong kau berkata kau sama denganku. Kau berkata kau juga menderita kau hanya ingin berpikir kau baik-baik saja kau tidak ingin memperlihatkan betapa menderitanya dirimu lupakan saja ini memalukan pergilah. Se Ri meminta Pill Joo meninggalkannya ia kesal karena tidak bisa menemukan tisue saat keluar Pill Joo melihat sekotak tissue tadinya ia hendak memberikannya pada Se Ri tapi ia mengurungkan niatnya dan meninggalkan Se Ri menangis sendirian.
Pill Joo kembali ke mobilnya ia melihat puzze lumba-lumbanya yang telah selesai aku sudah melewati semuanya kupikir aku sudah menyelesaikannya satu persatu.
Sesuatu pasti masuk ke mataku Pill Joo menangis.
Dokko Jin berkata ia bagai seorang putri yang terjebak di dalam menara Ae Jung tersenyum geli apakah tubuhmu tidak terlalu kekar untuk menjadi seorang putri? kau ini monster, monster yang menanam kentang
entah itu monster atau putri kau harus menolongku.
Jika aku menolongmu monster Dokko mungkin akan mengalami lebih banyak kesulitan setelah terbiasa hidup di atas dan melihat dunia di bawah kau mungkin akan terjatuh ke lantai ujar Ae Jung, Dokko Jin meminta Ae Jung menyanyikan lagu Dugeun Dugeun agar ia bisa dicas ulang Ae Jung menyuruh Dokko Jin mendownloadnya (dengan membayar 50 sen). Kejam sekali nyanyikan sekali saja untukku agar janutngku berdetak tanpa berhenti Ae Jung mengingatkan lagunya sudah kehilangan pengaruhnya pada Dokko Jin Dokko Jin meminta Ae Jung menyihirnya Ae Jung pikir Dokko Jin sedang mengoloknya dengan mengatakan Ae Jung kerasukan lagi padahal Dokko Jin benar-benar mengharapkan keajaiban agar bisa terus hidup dan bersama Ae Jung. Baiklah aku akan menyihir monter Dokko penanam kentang menjadi putri yang baik
keduanya tertawa Ae Jung berjanji akan datang untuk melihat sihirnya berhasil atau tidak Dokko Jin menatap kentang dan memegang dadanya kumohon?
Dokko Jin makan malam dengan dokter Jung ia membelikan makan yang termahal untuk dokter Jeong agar mendapat energi ekstra saat operasi dokter Jeong mengaku seiring bertambahnya usia energinya agak berkurang.
Kalau begitu katakan dengan jelas dan jujur dokter apa kau punya keberanian untuk memperbaiki jantungku? jika aku tidak mempunyainya apa kau akan mencari dokter lain? tentu saja jika ada 01% lebih besar kesempatanku untuk hidup aku akan menghalaumu keluar dan mencari dokter lain tidak perlu melakukan itu karena aku yang terbaik. Dokko Jin berkata mungkin saja selama 10 tahun ini sudah muncul dokter lain yang lebih hebat dokter Jeong dengan yakin berkata ia dokter terbaik saat ini dan akan tetap demikian selama 10 tahun yang akan datang dokter Jeong hendak meminum winenya tapi Dokko Jin melarangnya bagaimana jika saat operasi nanti tanganmu bergetar karena alkohol kata Dokko Jin
tenanglah aku akan memperbaikinya benar dokter tolong perbaiki aku benar-benar serakah ingin hidup sahut Dokko Jin serius.
Pill Joo dan ibunya makan malam bersama paman Pill Joo yang juga seorang dokter Paman Pill Joo ingin Pill Joo berhenti dari acara di TV berhenti menemui selebritis wanita (maksudnya Ae Jung) dan melanjutkan studi ibu Pill Joo menyuruh Pill Joo pergi ke Cina dengan rekomendasi sang paman.
Pill Joo bertanya bukankah selama ini ibunya menentang ia pergi ke Cina apa ibunya benar-benar mengijinkan dia pergi asalkan kau berhenti dari acara itu aku akan mengijinkanmu melakukan apa maumu sahut ibu Pill Joo, Pill Joo berkata ia sudah berbicara dengan produser bahwa ia berhenti dari acara tersebut ibu dan paman Pill Joo lega mendengarnya.
Paman Pill Joo tiba-tiba dipanggil seseorang ternyata dokter Jeong mereka teman lama paman Pill Joo mengajak dokter Jeong minum tapi dokter Jeong menolak dengan halus karena ia akan melakukan operasi besar.
Paman Pill Joo kembali duduk dan mengatakan dokter Jeong adalah temannya dan merupakan dokter jantung terbaik.
Ibu Pill Joo bertanya mengapa dokter Jeong tidak diundang duduk bersama mereka ia ingin tahu jangan-jangan dokter Jeong memiliki putri untuk dijodohkan dengan Pill Joo.
Paman Pill Joo berkata dokter Jeong sedang ada urusan dengan Dokko, Dokko Jin, Pill Joo terkejut mendengar nama Dokko Jin.
Ibu Pill Joo ingat ada artikel yang menyebutkan bahwa Dokko Jin pernah dioperasi jantung (ingat insiden pemukulan manajer Jang?) mungkin saja dokter Jeong yang melakukan operasi waktu itu Pill Joo memikirkan hal itu.
Keesokan harinya Pill Joo ke restoran Jenny.
Jenny meminta Pill Joo tidak menyerah ia membocorkan kalau Dokko Jin dan Ae Jung sepakat bersama hanya untuk sebulan itu karena Dokko Jin berkata ia rusak setelah Dokko Jin diperbaiki ia akan pergi begitu saja Pill Joo menyatukan informasi ini dengan kecurigaannya kemarin.
Jenny meminta Pill Joo terus bertahan ia berkata Dokko Jin orang yang jahat Hyung Kyu yang duduk di belakang Pill Joo langsung berdiri dan membela Dokko Jin, paman tidak jahat ia seperti Iron Man sama-sama punya jantung buatan di dadanya ia benar-benar superhero.
Pill Joo semakin yakin dan mencari informasi mengenai Dokko Jin dari berita bahkan menemui dokter Jeong.
Dokter Jeong bertanya mengapa Pill Joo seorang dokter tradisional tertarik dengan operasi jantung Pill Joo berkata ia tahu dokter Jeong akan melakukan operasi besar dan mungkin saja ia mengenal orang itu.
Jika itu operasi jantung buatan berapa kesempatan hidup orang itu? dokter Jeong menjawab kesempatannya hanya hidup atau mati.
Ayah Ae Jung penasaran mengapa ibu Pill Joo tidak pernah datang lagi apa ibu Pill Joo sudah merestui hubungan Ae Jung dan Pill Joo?
Ae Jung menjawab ia dan Pill Joo tidak dalam hubungan seperti itu ia lalu pergi ke kamarnya ayah Pill Joo berpikir Dokko Jin juga berpisah dengan Se Ri apa Ae Jung sudah berpindah ke D-line?
Ding-Dong sahut Hyung-Kyu.
Ae Jung diberitahu Jae Suk bahwa para reporter sudah meninggalkan rumah Dokko Jin, Ae Jung berpikir untuk pergi ke rumah Dokko Jin dan menyanyikan lagu Dugeun Dugeun untuknya.
Sementara itu Dokko Jin sudah bersiap untuk pergi ke rumah Ae Jung karena ia sangat merindukannya.
Saat ia hendak keluar seseorang membunyikan bel Dokko Jin terkejut melihat orang yang datang bertamu Pill Joo.
Mereka duduk di penuhi aroma ketegangan aku datang karena aku hendak bertanya sesuatu padamu? Pill Joo mulai berbicara.
Apa itu? tanya Dokko Jin dingin.
Ae Jung pamit keluar pada ayahnya.
Kau ingin tahu mengenai jantungku? tanya Dokko Jin kalau dilihat-lihat Dokko Jin tampak pucat benar Ae Jung tidak tahu banyak mengenai jantungmu bukan?
Katakan padaku apa ada kemungkinan kau akan mati? aku bisa katakan dengan pasti aku bisa hidup perlukah aku mengatakan sesuatu yang lebih pasti? jika kau mengatakan apapun pada Ae Jung mengenai ini hanya sembarang dokter kau akan mati.
Dokko Jin menggerutu kapan kau melihat pom itu?
Ae Jung mengambil selimut di kursi belakang dan mulai menutupi tubuhnya jika mereka berdua terlihat orang lain sedang bersama maka mereka akan celaka Dokko Jin tidak menyukai itu.
Mengapa kau tidak menutupi wajahmu nanti saja setelah sampai protes Dokko Jin, Ae Jung berkata mereka bisa terlihat ia merasa lebih nyaman dengan menutupi seluruh tubuhnya Dokko Jin tidak bisa berkata apa-apa lagi tapi jelas ia kesal bukan kesal pada Ae Jung tapi kesal karena Ae Jung harus menyembunyikan diri demi Dokko Jin.
Mereka tiba di pom bensin petugas pom bensin mengenali Dokko Jin ia betanya-tanya siapa yang ada di sebelah Dokko Jin ia menerka orang di sebelah Dokko Jin adalah seorang wanita. Para pertugas lain berkasak kusuk mengira orang itu Se Ri tapi mereka berpikir itu bukan Se Ri karena hubungan mereka sudah diketahui umum untuk apa menyembunyikan diri
Ae Jung mulai kepanasan dan merasa gugup di balik selimut Dokko Jin merasa tidak enak Ae Jung harus mengalami hal seperti ini ia memasukkan sebelah tangannya ke balik selimut dan menggenggam tangan Ae Jung.
Seorang petugas pom bensin memberanikan diri bertanya pada Dokko Jin siapa orang yang di sebelahnya Dokko Jin hanya tersenyum sopan dan segera pergi dari sana.
Ae Jung melepaskan selimut yang menutupi tubuhnya ia menghela nafas lega karena tidak ketahuan menjalani hubungan dengan profesi mereka tidaklah mudah bahkan untuk berkendara dengan tenang saja terasa sulit Dokko Jin tidak menanggapi kata-kata Ae Jung wajahnya terlihat kesal Ae Jung mengusulkan membeli selimut yang lebih besar untuk keadaan darurat.
Dokko Jin meraih tangan Ae Jung dan menggenggamnya dengan erat Dokko Jin meminta Ae Jung tenang dan tidak merasa gugup ia sedih melihatnya. Ae Jung minta Dokko Jin menghentikan mobilnya Dokko Jin jadi khawatir Ae Jung hendak meninggalkannya Ae Jung berkata ia ingin mampir sebentar di toko karena tidak ada makanan di rumah Dokko Jin. Ia mengusulkan piknik di rumah Dokko Jin, Dokko Jin langsung ceria lagi okaaaay sahut Dokko Jin sambil tersenyum lebar.
Di rumah Dokko Jin dengan bangga memperlihatkan kentangnya Ae Jung terkejut melihat tunas kentang itu tumbuh dengan subur Dokko Jin berkata ia sendiri yang menumbuhkannya hingga kentang itu tumbuh lurus dan berwarna lembut bukankah terlihat bagus? Dokko Jin tertawa bangga.
Ae Jung tertawa dan mengangguk kau memuji dirimu sendiri setiap kali kau mulai membuka mulutmu senyum Dokko Jin langsung lenyap. Aku membawa beberapa kentang tapi mengapa kau hanya menumbuhkan satu?
mereka sudah dieksekusi jawab Dokko Jin dengan penuh penyesalan Ae Jung tidak begitu mengerti tapi ia menghibur Dokko Jin dengan mengatakan suatu saat pasti muncul bunga kentang Dokko Jin memastikan ia akan melindunginya dengan baik hingga berbunga. Maka kau akan memiliki satu bunga lagi (selain bunga ceri cameliia dan azalea) sebagai latarmu seperti ini Ae Jung menggerakkan tangannya seperti bunga
Ding-Dong, Dokko Jin menirukan gerakan Ae Jung.
Dokko Jin beringsut mendekati Ae Jung pura-pura hendak melihat isi plastik belanjaan di samping Ae Jung, Dokko Jin meraih tangan Ae Jung dan bergerak hendak menciumnya Ae Jung tersenyum malu-malu.
Ding-Dong mendadak bel pintu berbunyi.
Ding-Dong apa lagi itu? seru Dokko Jin kesal siapa yang ke sini malam-malam begini?
Dokko Jin melihat monitor dan bertanya-tanya mengapa orang itu datang ternyata Jae Suk yang berjalan masuk sempoyongan wajah Jae Suk merah karena mabuk.
Ada apa? tanya Dokko Jin kebingungan.
Kak setiap aku memikirkanmu aku menderita dan mulai minum-minum kata Jae Suk sedih mengapa kau tidak pulang ke rumahmu saja dan malah ke rumahku? gerutu Dokko Jin.
Jae Suk malah menabrak Dokko Jin dan memeluknya dengan erat.
Ae Jung terkejut matanya terbuka lebar akan lebih baik jika aku bisa mengeluarkannya aku tidak bisa mengatakan perasaaanku pada siapapun Jae Suk merengek di dada Dokko Jin.
Perasaan? tanya Ae Jung bingung.
Dokko Jin berusaha menenangkan Jae Suk agar Ae Jung tidak berpikir macam-macam ia melepaskan pelukan Jae Suk untuk mengambilkan air minum tapi Jae Suk malah memeluk Dokko Jin dari belakang dan mulai menggerayanginya. Ae Jung kontan berdiri dan shock melihat pemandangan di depannya kau dan Jae Suk apa yang harus kulakukan? tanya Ae Jung ngeri ini tidak seperti yang kau pikirkan Dokko Jin mencoba menjelaskan.
Tapi Jae Suk malah tambah seru meraba Dokko Jin hingga ke balik kaus Dokko Jin, Ae Jung sampai tidak berani melihat Dokko Jin mulai memukuli tangan Jae Suk yang memeluknya dan melompat-lompat berusaha melepaskan diri Ae Jung tidak tega melihat Jae Suk dipukuli.
Hentikan dia kesakitan Jae Suk tenangkan dirimu seru Ae Jung.
Dokko Jin akhirnya berhasil melepaskan diri Jae Suk baru menyadari Ae Jung ada di situ kak Ae Jung kau ada di sini? kau seharusnya tidak boleh melihatku seperti ini sesal Jae Suk tidak apa-apa aku mengerti perasaaan cinta dengan baik sahut Ae Jung penuh pengertian. Ini tidak seperti yang kau pikirkan Dokko Jin langsung protes dan mendorong Jae Suk agar pergi dari rumahnya Jae Suk malah berbalik dan berlutut memegangi kaki Dokko Jin sambil menangis.
Jangan begitu pasti sulit baginya untuk datang ke sini dan mengakui perasaannya Ae Jung membela Jae Suk,
Dokko Jin berusaha menjelaskan tapi dalam kondisi seperti itu siapa yang percaya? Jae Suk menggosok-gosokkan pipinya ke kaki Dokko Jin, kakak. Dokko Jin berkata ada sesuatu yang tidak bisa diungkapkan oleh Jae Suk jadi dia bersikap seperti ini Dokko Jin mengangkat Jae Suk agar berdiri.
Kakak panggil Jae Suk lagi.
Iya, iya aku tahu sahut Dokko Jin menenangkan.
Dokko Jin memapah Jae Suk naik ke kamarnya Jae Suk terus saja bergumam ia mencintai Dokko Jin Dokko Jin membaringkannya di sofa.
Tolong jangan mati kau tidak boleh mati gumam Jae Suk mulai tertidur jangan mati kakak kau tidak boleh mati aku akan bekerja lebih baik Dokko Jin terharu dan matanya mulai berkaca-kaca.
Dokko Jin menoleh melihat Ae Jung ia menyadari Ae Jung pun akan sedih seperti Jae Suk jika tahu mengenai kondisi Dokko Jin sebenarnya.
Ae Jung melihat Dokko Jin yang sedang memandanginya ia meminta Dokko Jin merawat Jae Suk karena ia sudah melihat kentangnya ia akan pulang sekarang.
Sambil menahan tangisnya Dokko Jin meminta maaf pada Ae Jung untuk apa tanya Ae Jung untuk memperlihatkan hanya kentang padamu dan tidak bisa memperlihatkan apa yang ingin kau lihat karena kontrak iklanku aku tidak bisa melakukan apa saja sekehendak hatiku kata Dokko Jin dengan nada bercanda. Sayang sekali dari ujung rambut hingga ujung kaki semuanya bagus jadi itu sebabnya kau mendapat jutaan won untuk iklan kurasa aku harus mulai menghargai kualitas tubuhmu sahut Ae Jung.
Apa kau mau mengintipnya sedikit? tanya Dokko Jin tidak perlu aku pergi sekarang kata Ae Jung tersenyum
Dokko Jin mendengar suara pintu ditutup Ae Jung telah pergi aku adalah pria brengsek teregois di dunia gumam Dokko Jin sedih.
Pill Joo duduk dengan sedih di rumahnya sambil memandangi sepanci ramen.
Jenny dan Ae Hwan bertanya-tanya mengapa Jae Suk minum begitu banyak mereka di restoran Jenny dan Jae Suk bersama mereka sebelum pergi ke rumah Dokko Jin itu karena aku bukan? Jenny menghela nafas panjang sepertinya ia benar-benar menyukaiku aku selalu menganggapnya sebagai penggemar dan itu pasti melukai harga dirinya apa sebaiknya aku menganggapnya sebagai seorang pria mulai sekarang? kau tidak boleh melakukannya bagaimana denganku? tanya Ae Hwan.
Apa hubungannya denganmu sahut Jenny kesal apa seru Ae Hwan tidak pecaya ia mengingatkan Jenny apa yang terjadi 3 tahun silam pada sebuah malam yang bersalju Jenny terlihat gugup tapi pura-pura lupa apa kau benar-benar lupa? malam itu kita berpelukan dan minum wine tiba-tiba listrik mati dan kita. Hentikan baiklah itu memang terjadi tapi kau tahu kita tidak memiliki hubungan spesial Ae Hwan mengomel sejak peristiwa itu ia terus menunggu untuk menjadi kekasih Jenny, Jenny menertawakannya Ae Hwan bertanya kalau begitu mengapa setiap kali ada masalah di restoran Jenny selalu memanggilnya. Ia selalu di panggil untuk bersih-bersih membersihkan salju dan daun-daun memperbaiki lantai mengecat tembok? jadi selama ini kau tidak punya perasaan apa-apa padaku? tanya Ae Hwan tidak percaya. Kukira kau punya banyak waktu luang itulah sebabnya aku meminta bantuanmu Jenny membela diri Ae Hwan menarik nafas panjang dan bertanya kalau begitu mengapa Jenny mabuk pada malam itu Jenny tidak bisa menjawab dan terlihat menyesal
kau wanita jahat isak Ae Hwan sambil beranjak pergi tapi ia lalu duduk kembali dan melarang Jenny minum wine bersama Jae Suk lalu pergi dengan kesal.
Keesokan paginya Jae Suk sadar di rumah Dokko Jin ia lupa apa yang terjadi semalam.
Apa aku melakukan kesalahan? tanyanya takut-takut.
Kau datang tepat waktu untuk menghentikanku mengacaukan jadwalku seperti manajerku sahut Dokko Jin tenang. Kalau begitu bagus sekali ujar Jae Suk lega ia merasa melihat Ae Jung semalam di rumah Dokko Jin, Dokko Jin membenarkan Jae Suk menjatuhkan sepatu yang di pegangnya menyadari bahwa Ae Junglah yang mengacaukan jadwal Dokko Jin, Dokko Jin berkata Ae Jung belum tahu kondisi kesehatannya ia akan memberitahu pada waktu yang tepat jadi Jae Suk sebaiknya berhati-hati bicara bagaimana dengan kepala Moon tanya Jae Suk.
Dokko Jin memutuskan untuk memberitahu kondisinya pada kepala Moon agar kepala Moon bisa mengatur semuanya kepala Moon berusaha tegar dan menahan tangisnya Dokko Jin bertanya perlukah ia meninggalkan kepala Moon untuk menangis ia akan kembali lagi nanti.
Kepala Moon berkata tidak perlu menangis bukanlah gayanya dan gaya Dokko Jin, Dokko Jin mulai berbicara mengenai kontrak-kontrak iklannya seandainya ia mati kepala Moon tidak suka mendengarnya ia menghentikan Dokko Jin berbicara dan berkata ia akan mengurus semuanya. Kau harus percaya kau akan hidup bahkan dalam situasi seperti ini kau tidak kehilangan ketenanganmu kau yang terhebat kata Moon.
Tentu aku adalah Dokko, Dokko Jin.
Apa yang kau pikirkan saat kau memulai dengan Ae Jung? jika hubungan kalian diketahui orang kalian berdua akan hancur.
Dokko Jin tidak membantah itu akan menjadi skandal terburuk jika ini menjadi akhir bagiku itu mungkin bukan yang terburuk tapi yang terbaik jika aku mati orang-orang akan berhenti menghina jika aku berkata aku menyukai Ae Jung dan aku hidup kita akan menjadi sampah. Jika aku mati dan seseorang berkata aku mencintai Ae Jung cinta kami akan dianggap indah itulah sebabnya aku harus melindungi imageku yang besar itu dan jika aku mati aku akan meninggalkan semuanya untuk Goo Ae Jung. Moon tidak bisa berkata apa-apa lagi tampaknya ia menghormati keinginan Dokko Jin yang mungkin menjadi keinginan terakhirnya.
Jenny terkejut mengetahui Ae Jung berhubungan dengan Dokko Jin apa kau sudah gila tanyanya Ae Jung berkata ia tidak bisa menahan perasaannya.
Jadi kau menyukainya? tanya Jenny, Ae Jung mengangguk.
Walau hanya untuk satu bulan? walau dia tidak berniat menjalaninya dalam jangka panjang denganmu dan tidak berencana untuk mengungkapnya pada pubilk? dengan kondisi seperti itu kau masih meneruskannya? tanya Jenny berusaha menyadarkan Ae Jung, Ae Jung lagi-lagi mengangguk.
Lalu bagaimana dengan Yoon Pill Joo dan acara couple making tanya Jenny, Ae Jung tahu suatu saat ia harus membereskannya dengan Pill Joo ia merasa sangat bersalah dan tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya.
Pill Joo diam di rumah dan menyelesaikan puzzlenya.
Ia hampir menyelesaikannya hanya saja kepingan terakhir hilang.
Ae Jung membawa sekeranjang buah-buahan dan pergi ke rumah Pill Joo.Ia sudah ke klinik tapi Pill Joo ternyata sedang cuti Pill Joo menyuruh Ae Jung masuk Ae Jung tambah merasa tidak enak saat melihat tumpukan cup dan mangkuk bekas ramen tampaknya selama ini Pill Joo hanya makan ramen. Ia menyodorkan buah-buahan yang dibawanya hanya saja tepat saat itu Pill Joo melihat kepingan terakhir puzzlenya di bawah keranjang itu tanpa pikir panjang ia langsung menyingkirkan keranjang itu hingga isinya berhamburan.
Ae Jung terkejut ia pikir Pill Joo marah padanya ia tidak menyangka Pill Joo semarah itu seharusnya ia tidak datang menyadari apa yang baru saja ia lakukan Pill Joo mencoba menjelaskan tapi sayang kakinya malah menginjak pisang dan hampir menginjak tangan Ae Jung.
Ae Jung semakin takut dan beranjak pergi tapi malah tersandung kaki Pill Joo, Ae Jung yang memang sudah merasa bersalah tambah merasa Pill Joo sedang melampiaskan amarahnya. Ae Jung bergegas ke pintu untunglah Pill Joo berhasil mencegahnya pergi ia menjelaskan ia tidak bermaksud sengaja membuang atau menginjak buah-buahan itu ia menunjukkan kepingan puzzle terakhirnya ia menemukannya dan itulah sebabnya ia membuat kesalahan.
Aku sedang menyingkirkan perasaanku padamu tapi aku tidak bisa menemukan kepingan terakhir puzzleku kau datang dan aku menemukannya.
Ae Jung akhirnya duduk kembali Pill Joo menaruh kepingan puzzle terakhir di tempatnya ia berterima kasih atas buah-buahan yang dibawa Ae Jung ia sudah bosan makan ramen ucapan terima kasihmu membuatku semakin merasa bersalah akan lebih baik jika kau melemparnya padaku saja.
Kalau begitu apa aku harus melemparnya? mendadak nada suara Pill Joo berubah dingin jika aku berkata akan melakukannya pasti akan kulakukan Goo Ae Jung apa kau pikir aku akan merasa lebih baik hanya karena kau membawakan sesuatu seperti ini? aku tidak perlu hal seperti ini! Pill Joo mengangkat keranjang itu ia tersenyum nakal dan mengembalikan keranjang itu ke atas meja lalu mengeluarkan seluruh isinya ia menjelaskan pernah melihat adegan seperti ini dalam drama yang ditonton ibunya sekarang ia tahu mengapa mereka melakukannya dalam drama.
Ae Jung mengangguk mengerti dan meminta maaf Pill Joo berkata Ae Jung tidak perlu meminta maaf sekarang saatnya menaruh semuanya di tempat semestinya kata Pill Joo sambil memasukkan buah-buahan itu kembali ke keranjang dimulai dari acara couple making. Ae Jung bertanya apa Pill Joo benar-benar tidak sakit Pill Joo minta Ae Jung tidak mengkhawatirkannya ia tersenyum dan bersikap baik seperti biasanya
Ae Jung kembali meminta maaf dan berterima kasih ia minta Pill Joo baik-baik saja Pill Joo tersenyum menenangkan namun senyumnya lenyap setelah Ae Jung pulang.
Pill Joo mulai membereskan rumahnya mangkuk-mangkuk bekas ramen dan bekas injakan pisang Ia menganggap perasaannya seperti puzzle sampai kepingan terakhir di selesaikan ia akan bisa melupakan Ae Jung.
Ae Jung mendapat kesempatan bagus ia ditawari untuk menjadi pembawa acara Section TV untuk menggantikan seorang pembawa acara yang sedang cuti hamil memang hanya untuk sementara tapi tidak menutup kemungkinan menjadi pembawa acara tetap tugasnya kali ini adalah berkeliling mencari kabar terbaru dari selebriti lain.
Ae Jung segera memberitahu hal ini pada Dokko Jin, Dokko Jin tidak menyangka Ae Jung yang tadinya menyebabkan berbagai berita dan tersingkir dari sorotan sekarang malah berkeliling mencari berita Ae Jung merasa ia bisa melakukan dengan baik karena ia pernah berada dalam posisi orang yang membuat berita dengan demikian ia bisa lebih berempati.
Dokko Jin menganggap tidak semudah itu misalnya saja menanyakan pada orang lain yang baru putus mengapa kau putus dan kapan yang seorang berselingkuh? itu mungkin sama beratnya dengan membuat berita itu sendiri Ae Jung juga berpikir demikian tapi bagaimana lagi ia harus berhenti dari couple making.
Benarkah? tanya Dokko Jin senang tentu saja kata Ae Jung bukan hal baik untuk dilakukan pada Pill Joo jika ia meneruskan acara itu.
Dokko Jin mengatakan Pill Joo bukannya tidak mendapat apa-apa dari acara couple making rumah sakitnya mendapat publikasi gratis dan Pill Joo jadi terkenal. Ae Jung tersenyum Dokko, Dokko Jin kau mungkin pura-pura berkencan untuk alasan komersil tapi Yoon Pill Joo bukan orang seperti itu. Dokko Jin tidak kesal ia malah senang Dokko, Dokko Jin orang yang berpura-pura dan dokter itu orang yang polos tapi kau malah memilihku kau benar-benar menyukaiku bukn? benar aku menyukaimu sahut Ae Jung serius
Dokko Jin tidak menyangka Ae Jung mengakuinya ia berkata jika Ae Jung terlalu menyukainya maka akan menjadi rumit. Ae Jung meminta Dokko Jin jangan khawatir bahkan jika Dokko Jin meminta perpanjangan waktu ia tidak akan melakukannya dan tidak akan meminta Dokko Jin mengakui perasaannya dengan tulus ia hanya ingin bersenang-senang.Kalau kau ingin bersenang-senang mengapa kau membawa Ding-Dong kesini? kupikir kalian bersahabat mainlah dengan temanmu aku akan melihat kentangnya Dokko Jin mengeluh ia ingin bersenang-senang dengan Ae Jung tapi ia harus diam di rumah (agar tidak ketahuan orang) Dokko Jin mendekati Ding-Dong yang sedang asyik menonton.
Ia bertanya apa Ding-Dong tidak ingin main bersama temannya sesama 7 tahun apa Ding-Dong tidak mau main di luar Ding-Dong berkata ia sangat senang di rumah Dokko Jin ada games dan juga TVnya keren
Dokko Jin pikir Ding-Dong hanya menonton satu film saja namun Ding-Dong berkata masih ada 30 lagi.
Tentu saja Dokko Jin terkejut ia duduk di sebelah Ding-Dong dan sengaja menduduki remotenya hingga TV itu mendadak mati Ding-Dong sibuk mencari remote sementara Dokko Jin beralasan mungkin TVnya rusak.
Dokko Jin hendak mengambil remote di bawah pahanya tepat saat Ding-Dong menoleh.
Dokko Jin pura-pura tidak tahu apa-apa dan memperlihatkan wajah lucu pada Ding-Dong tapi Ding-Dong tidak tertarik.
Akhirnya ia mengembalikan remote itu pada Ding-Dong.
Lucunya Ding-Dong tahu apa yang di benak Dokko Jin ia tidak menyalakan TVnya Dokko Jin malah merasa kasihan ia menyuruh Ding-Dong menyalakan TV dan menonton.
Aku sudah menonton episode 1 hari ini aku bisa menonton sisanya lain kali kata Ding-Dong.
Kau berkata semuanya ada 30 bukan? kau mungkin tidak bisa menghabiskannya dalam sehari jadi tontonlah sekaligus.
Kenapa?
Ding-Dong tidak semua orang diberi waktu untuk menonton satu episode tiap harinya sampai kau selesai menonton 30 episode jadi tontonlah selagi kau bisa menontonnya.
Dokko Jin dan kepala Moon mengadakan rapat dengan Se Ri dan manajernya.
Mereka bersepakat Dokko Jin yang akan mengumumkan lebih dulu perpisahan mereka baru Se Ri mengupload berita itu di blognya Se Ri hanya perlu menjauh dari publik untuk sementara dan tidak melakukan wawancara. Se Ri meminta Dokko Jin tidak melakukan pemotretan di luar negeri saat berita perpisahan mereka diturunkan agar tidak terlihat Dokko Jin lah yang menderita karena Se Ri, Dokko Jin juga meminta Se Ri tidak memakai air mata palsu dan memasang wajah sedih dengan lagu ballad menjadi latar belakangnya. Masalah kontrak iklan yang berhubungan Se Ri akan dibereskan oleh kepala Moon keduanya sepakat mengenai perpisahan itu kasihan pemeran manajer Se Ri hanya duduk tidak bicara sepatah katapun.
Setelah rapat itu Dokko Jin dan Se Ri masih duduk mengobrol Se Ri berkata imagenya meningkat berkat Dokko Jin dan Dokko Jin juga tidak jatuh berkata dirinya (waktu itu Dokko Jin sempat digosipkan gay)
Dokko Jin mengakui mereka selama ini bekerja sama dengan baik Se Ri tahu kepribadian Dokko Jin yang angkuh dan merasa diri paling hebat tapi bagaimanapun juga ia tidak ingin Dokko Jin hancur karena menyukai seseorang. Apa kau khawatir aku akan jatuh karena Goo Ae Jung? aku tidak perlu khawatir bukan? ketika kau merasa akan jatuh kau akan melepasnya bukan? aku tidak akan jatuh dan aku bisa berakhir di surga dengannya sahut Dokko Jin penuh percaya diri.
Se Ri mengeluh Dokko Jin paling keren kalau sedang bersikap angkuh ia mengusulkan pelukan perpisahan Dokko Jin langsung menolaknya. Aku punya charger sendiri jika kau menyentuhku aku bisa rusak ujar Dokko Jin tegas Se Ri kebingungan Dokko Jin memegang tangan Se Ri dan menyilangkannya hingga Se Ri memeluk dirinya sendiri Dokko Jin menasehati Se Ri untuk menanam kentang hal itu akan membantu jika Se Ri punya perasaan bersalah akan sesuatu.
Pill Joo memberitahu produser Kim bahwa hubungannya dengan Ae Jung sudah berakhir produser Kim terkejut dan menanyakan alasannya Pill Joo si baik hati menjelaskan bahwa sesepuh di keluarganya tidak menyetujui Pill Joo tampil di TV.
Ia bermaksud berhenti dari acara couple making produser Kim menyayangkan hal itu bukankah Pill Joo dan Ae Jung baik-baik saja ia berniat meneruskan acara mereka Pill Joo meminta maaf pada produser Kim dan meminta pengertiannya.
Sementara itu Ae Jung mendapat tugas pertama sebagai pembawa acara Section TV ia bertugas membawakan acara star date di mana ia akan mewawancarai para selebritis sambil berjalan-jalan dengan mereka.
Saat Ae Jung sedang mempelajari tugas barunya Dokko Jin menelepon bertanya apa yang sedang Ae Jung lakukan Ae Jung berbisik mengatakan bahwa ia ditugaskan sebagai pembawa acara star date, Dokko Jin ikut senang Ae Jung mendapat tugas baru dan menganggapnya sebagai sesuatu yang menarik. Kalau begitu ayo kita kencan tunggu sebentar kata Dokko Jin lalu menutup teleponnya Ae Jung kebingungan mengapa Dokko Jin mendadak menutup teleponnya.
Ternyata Dokko Jin menelepon produser Section TV dan mengatakan bersedia di interview produser senang sekali sudah berkali-kali ia meminta Dokko Jin mengikuti acaranya tapi Dokko Jin tidak pernah bisa
Dokko Jin juga secara khusus meminta wawancara dilakukan sekarang juga dalam acara star date.
Ae Jung tentu saja mendengar semua pembicaraan itu dan tercengang produser langsung menyuruh kru star date bersiap dan berangkat dalam waktu 10 menit Goo Ae Jung apa yang kau lakukan? ayo cepat pergi kata produser pada Ae Jung yang masih duduk kebingungan.
Apa kau bilang barusan Dokko, Dokko Jin menelepon meminta di wawancara sekarang? tanya Ae Jung
mereka minta sekarang karena hanya waktu ini yang cocok dengan jadwal Dokko, Dokko Jin jika itu Dokko, Dokko Jin tentu saja kita harus pergi ayo cepat!
Tim star date sudah tiba di tempat yang ditentukan sutradara berkata Ae Jung sangat beruntung tugas pertamanya adalah mewawancarai Dokko, Dokko Jin hal ini bisa membantu image dan karier Ae Jung, Ae Jung tahu itu namun ia sangat gugup karena ini baru pertama kalinya ia melakukan wawancara.
Dokko Jin tiba dengan vannya ia turun dan langsung melambaikan tangan menyapa ratusan fans yang telah menunggunya Ae Jung memperkenalkan diri sebagai pembawa acara star date Dokko Jin menyapanya dengan sopan.
Ae Jung agak kebingungan dengan apa yang harus mereka lakukan dalam acara kencan mereka untunglah Dokko Jin membantunya kencan pertama mereka makan tteobokki, Ae Jung bertanya apa Dokko Jin suka ttebokki, Dokko Jin berkata ia lebih suka kimbap tanpa timun ia menekankan tanpa timun Ae Jung tersenyum mengerti.
Saking gugupnya Ae Jung makan ttebokki sendiri Dokko Jin meminta Ae Jung menyuapinya dengan alasan pada acara seperti ini pewawancara biasanya menyuapi bintang tamu.
Ae Jung kebingungan tapi sutradara memberi isyarat agar Ae Jung melakukannya Dokko Jin terlihat senang sekali Dokko Jin balas menyuapi Ae Jung.
Kencan berikutnya game center Dokko Jin memasukkan bola berkali-kali tanpa gagal.
Ia juga mengajari Ae Jung melempar.
Mereka berjalan-jalan sambil terus melakukan wawancara tiba-tiba Dokko Jin berhenti di kios penjual aksesoris sutradara memberi isyarat agar Ae Jung terus mengikuti Dokko Jin.
Goo Ae Jung karena ini wawancara pertamamu untuk Section TV bolehkan aku membelikanmu sesuatu untuk kenang-kenangan? tanya Dokko Jin.
Oh tentu saja itu sebuah kehormatan bagiku.
Dokko Jin memberi isyarat agar Ae Jung mengikutinya ke dalam toko aksesoris ia lalu memilihkan kalung berbandul hati berwarna hati untuk Ae Jung dan memasangkannya di leher Ae Jung hati Ae Jung berbunga-bunga.
Dokko, Dokko Jin kau benar-benar penuh sopan santun seperti yang kudengar selama ini ujarnya Dokko Jin tersenyum.
Mereka mengakhiri acara kencan itu di sebuah coffee shop.
Ae Jung meminta Dokko Jin memberikan pesan untuk para pemirsa ada sesuatu yang ingin kukatakan dan karena aku merasa nyaman saat ini aku akan mengatakannya Goo Ae Jung apa kau tidak akan menanyakan hubunganku dengan Kang Se Ri?
Sutradara memberi isyarat pada Ae Jung untuk bertanya jadi Ae Jung melakukannya Dokko, Dokko Jin apa hubunganmu dengan Kang Se Ri baik-baik saja? Kang Se Ri dan aku sudah berpisah sudah beberapa waktu ini kami hidup nyaman sebagai teman jawab Dokko Jin, Ae Jung terkejut dan tidak bisa berkata apapun Dokko Jin menoleh pada Ae Jung dan bertanya kau terkejut bukan?
Begitu mendapat kabar Dokko Jin sudah mengumumkan perpisahan mereka.
Se Ri langsung mengkonfirmasi berita itu lewat internet ia menyatakan mereka memutuskan untuk tetap sebagai teman.
Jenny melihat berita itu dan menyadari para fans tidak menyukai Dokko Jin putus dengan Se Ri dan lebih banyak yang mendukung Se Ri daripada Dokko Jin walau sudah diwanti-wanti Dokko Jin, Se Ri tetap memakai air mata palsunya demi keuntungannya sendiri.
Produser dan sutradara star date memuji Ae Jung yang telah melakukan wawancara dengan Dokko Jin wawancara pertama itu hebat karena selain bintang tamunya Dokko Jin tapi juga mendapat berita sensasonal sutradara bertanya apakah Ae Jung sudah mengetahui berita ini sebelumnya karena ia dan Dokko Jin berada dalam satu manajemen yang sama. Ae Jung berkata ia tidak tahu Dokko Jin akan mengatakan hal seperti itu hari ini mereka mengerti dan mengatakan Ae Jung telah bekerja keras hari ini.
Dokko Jin menelepon Ae Jung.
Ae Jung bertanya mengapa Dokko Jin tiba-tiba mengatakan hal seperti itu tanpa memberitahunya lebih dulu itu waktu yang sempurna kata Dokko Jin ia mengingatkan Ae Jung agar tidak datang ke rumah Dokko Jin untuk sementara waktu karena reporter sedang berkerumun di luar rumahnya.
Jae Suk yang sedang bersama Dokko Jin akhirnya menanyakan apakah Dokko Jin sengaja mengumumkan hal itu pada wawancara dengan Ae Jung, Dokko Jin mengaku ia sengaja melakukannya sebagai bukti bahwa ia berada bersama Ae Jung saat orang-orang mengetahui perpisahannya dengan Se Ri.
Manajer Jang mengantar grup Candy Girls ke bandara.
Tidak sengaja ia bersinggungan dengan seorang pria awalnya ia tak tahu siapa pria itu tapi ketika ia berbalik ternyata pria itu suami Mi Na, manajer Jang mendekati mereka dan memanggil Mi Na.
Mi Na terkejut dan wajahnya langsung pucat bagai melihat hantu.
Manajer Jang memperkenalkan diri sebagai mantan manajer Mi Na pada suami Mi Na, suami Mi Na tahu Mi Na dulu pernah menjadi penyanyi tapi sepertinya tidak tahu apa-apa mengenai kehidupan istrinya saat menjadi selebritis. Manajer Jang mengulurkan kartu namanya pada suami Mi Na, suami Mi Na balas memberinya kartu nama, namanya Alex Kim seorang pengacara internasional dan warga negara Amerika Mi Na terlihat waswas dan khawatir dengan pertemuan manajer Jang dan suaminya. Manajer Jang memberi kartu namanya pada Mi Na ia minta Mi Na menghubunginya ketika melihat Mi Na ragu-ragu manajer Jang berkata ia akan menghubungi lewat suami Mi Na, Mi Na ketakutan dan menyetujui akan menghubungi manajer Jang, manajer Jang senang karena ia berhasil menemukan Mi Na ia tersenyum puas sementara Mi Na sebaliknya.
Walau terlihat sedih di depan kamera dan reporter sebenarnya Se Ri merasa lega ia sudah resmi berpisah dengan Dokko Jin.Ia menggunakan kesempatan itu untuk menelepon Pill Joo dan mengajaknya minum bersama tapi Pill Joo sedang dalam mood jelek.
Ia tahu berita terakhir Dokko Jin dan Se Ri ia juga tahu itu artinya Dokko Jin sekarang bersama Ae Jung, Pill Joo dengan tegas menolak undangan Se Ri.
Se Ri merajuk ia akan minum banyak karena Pill Joo ia bertanya sampai kapan Pill Joo akan mengabaikan perasaannya Se Ri berkata ia akan memberitahu Pill Joo di mana ia berada sekarang terserah Pill Joo mau datang atau tidak Pill Joo menarik nafas panjang.
Se Ri menunggu Pill Joo tapi ia tidak menjalankan ancamannya ia hanya minum jus jika ia benar-benar mabuk dan Pill Joo benar-benar tidak datang siapa yang akan menolongnya? ia memutuskan minum banyak alkohol malah akan membuatnya gemuk jadi ia tidak akan menunggu lagi.
Tapi ketika ia keluar ia melihat Pill Joo yang sedang bertanya pada pelayan Se Ri cepat-cepat masuk kembali sayang Pill Joo sudah keburu melihatnya.
Se Ri mengatur posisi agar terlihat mabuk hingga tertidur dan meneteskan air mata palsunya agar terlihat sedih.
Pill Joo duduk di depan Se Ri dan memanggilnya Se Ri pura-pura terbangun Pill Joo berkata ia sudah melihat Se Ri tadi Se Ri menegakkan tubuhnya dengan malu-malu namun ia senang karena Pill Joo datang untuk mengurusnya.
Pill Joo berkata ia tidak bisa mengurus Se Ri ia minta Se Ri membereskan perasaannya Se Ri jadi kesal memangnya Pill Joo sendiri dalam kondisi beres? Pill Joo berkata ia baik-baik saja bohong kau berkata kau sama denganku. Kau berkata kau juga menderita kau hanya ingin berpikir kau baik-baik saja kau tidak ingin memperlihatkan betapa menderitanya dirimu lupakan saja ini memalukan pergilah. Se Ri meminta Pill Joo meninggalkannya ia kesal karena tidak bisa menemukan tisue saat keluar Pill Joo melihat sekotak tissue tadinya ia hendak memberikannya pada Se Ri tapi ia mengurungkan niatnya dan meninggalkan Se Ri menangis sendirian.
Pill Joo kembali ke mobilnya ia melihat puzze lumba-lumbanya yang telah selesai aku sudah melewati semuanya kupikir aku sudah menyelesaikannya satu persatu.
Sesuatu pasti masuk ke mataku Pill Joo menangis.
Ia ingat masa-masa bersama Ae Jung aku sama sekali belum melewatinya.
Ae Jung menelepon Dokko Jin dan bertanya apakah reporter masih di depan rumah Dokko Jin.Dokko Jin berkata ia bagai seorang putri yang terjebak di dalam menara Ae Jung tersenyum geli apakah tubuhmu tidak terlalu kekar untuk menjadi seorang putri? kau ini monster, monster yang menanam kentang
entah itu monster atau putri kau harus menolongku.
Jika aku menolongmu monster Dokko mungkin akan mengalami lebih banyak kesulitan setelah terbiasa hidup di atas dan melihat dunia di bawah kau mungkin akan terjatuh ke lantai ujar Ae Jung, Dokko Jin meminta Ae Jung menyanyikan lagu Dugeun Dugeun agar ia bisa dicas ulang Ae Jung menyuruh Dokko Jin mendownloadnya (dengan membayar 50 sen). Kejam sekali nyanyikan sekali saja untukku agar janutngku berdetak tanpa berhenti Ae Jung mengingatkan lagunya sudah kehilangan pengaruhnya pada Dokko Jin Dokko Jin meminta Ae Jung menyihirnya Ae Jung pikir Dokko Jin sedang mengoloknya dengan mengatakan Ae Jung kerasukan lagi padahal Dokko Jin benar-benar mengharapkan keajaiban agar bisa terus hidup dan bersama Ae Jung. Baiklah aku akan menyihir monter Dokko penanam kentang menjadi putri yang baik
keduanya tertawa Ae Jung berjanji akan datang untuk melihat sihirnya berhasil atau tidak Dokko Jin menatap kentang dan memegang dadanya kumohon?
Dokko Jin makan malam dengan dokter Jung ia membelikan makan yang termahal untuk dokter Jeong agar mendapat energi ekstra saat operasi dokter Jeong mengaku seiring bertambahnya usia energinya agak berkurang.
Kalau begitu katakan dengan jelas dan jujur dokter apa kau punya keberanian untuk memperbaiki jantungku? jika aku tidak mempunyainya apa kau akan mencari dokter lain? tentu saja jika ada 01% lebih besar kesempatanku untuk hidup aku akan menghalaumu keluar dan mencari dokter lain tidak perlu melakukan itu karena aku yang terbaik. Dokko Jin berkata mungkin saja selama 10 tahun ini sudah muncul dokter lain yang lebih hebat dokter Jeong dengan yakin berkata ia dokter terbaik saat ini dan akan tetap demikian selama 10 tahun yang akan datang dokter Jeong hendak meminum winenya tapi Dokko Jin melarangnya bagaimana jika saat operasi nanti tanganmu bergetar karena alkohol kata Dokko Jin
tenanglah aku akan memperbaikinya benar dokter tolong perbaiki aku benar-benar serakah ingin hidup sahut Dokko Jin serius.
Pill Joo dan ibunya makan malam bersama paman Pill Joo yang juga seorang dokter Paman Pill Joo ingin Pill Joo berhenti dari acara di TV berhenti menemui selebritis wanita (maksudnya Ae Jung) dan melanjutkan studi ibu Pill Joo menyuruh Pill Joo pergi ke Cina dengan rekomendasi sang paman.
Pill Joo bertanya bukankah selama ini ibunya menentang ia pergi ke Cina apa ibunya benar-benar mengijinkan dia pergi asalkan kau berhenti dari acara itu aku akan mengijinkanmu melakukan apa maumu sahut ibu Pill Joo, Pill Joo berkata ia sudah berbicara dengan produser bahwa ia berhenti dari acara tersebut ibu dan paman Pill Joo lega mendengarnya.
Paman Pill Joo tiba-tiba dipanggil seseorang ternyata dokter Jeong mereka teman lama paman Pill Joo mengajak dokter Jeong minum tapi dokter Jeong menolak dengan halus karena ia akan melakukan operasi besar.
Paman Pill Joo kembali duduk dan mengatakan dokter Jeong adalah temannya dan merupakan dokter jantung terbaik.
Ibu Pill Joo bertanya mengapa dokter Jeong tidak diundang duduk bersama mereka ia ingin tahu jangan-jangan dokter Jeong memiliki putri untuk dijodohkan dengan Pill Joo.
Paman Pill Joo berkata dokter Jeong sedang ada urusan dengan Dokko, Dokko Jin, Pill Joo terkejut mendengar nama Dokko Jin.
Ibu Pill Joo ingat ada artikel yang menyebutkan bahwa Dokko Jin pernah dioperasi jantung (ingat insiden pemukulan manajer Jang?) mungkin saja dokter Jeong yang melakukan operasi waktu itu Pill Joo memikirkan hal itu.
Keesokan harinya Pill Joo ke restoran Jenny.
Jenny meminta Pill Joo tidak menyerah ia membocorkan kalau Dokko Jin dan Ae Jung sepakat bersama hanya untuk sebulan itu karena Dokko Jin berkata ia rusak setelah Dokko Jin diperbaiki ia akan pergi begitu saja Pill Joo menyatukan informasi ini dengan kecurigaannya kemarin.
Jenny meminta Pill Joo terus bertahan ia berkata Dokko Jin orang yang jahat Hyung Kyu yang duduk di belakang Pill Joo langsung berdiri dan membela Dokko Jin, paman tidak jahat ia seperti Iron Man sama-sama punya jantung buatan di dadanya ia benar-benar superhero.
Pill Joo semakin yakin dan mencari informasi mengenai Dokko Jin dari berita bahkan menemui dokter Jeong.
Dokter Jeong bertanya mengapa Pill Joo seorang dokter tradisional tertarik dengan operasi jantung Pill Joo berkata ia tahu dokter Jeong akan melakukan operasi besar dan mungkin saja ia mengenal orang itu.
Jika itu operasi jantung buatan berapa kesempatan hidup orang itu? dokter Jeong menjawab kesempatannya hanya hidup atau mati.
Ayah Ae Jung penasaran mengapa ibu Pill Joo tidak pernah datang lagi apa ibu Pill Joo sudah merestui hubungan Ae Jung dan Pill Joo?
Ae Jung menjawab ia dan Pill Joo tidak dalam hubungan seperti itu ia lalu pergi ke kamarnya ayah Pill Joo berpikir Dokko Jin juga berpisah dengan Se Ri apa Ae Jung sudah berpindah ke D-line?
Ding-Dong sahut Hyung-Kyu.
Ae Jung diberitahu Jae Suk bahwa para reporter sudah meninggalkan rumah Dokko Jin, Ae Jung berpikir untuk pergi ke rumah Dokko Jin dan menyanyikan lagu Dugeun Dugeun untuknya.
Sementara itu Dokko Jin sudah bersiap untuk pergi ke rumah Ae Jung karena ia sangat merindukannya.
Saat ia hendak keluar seseorang membunyikan bel Dokko Jin terkejut melihat orang yang datang bertamu Pill Joo.
Mereka duduk di penuhi aroma ketegangan aku datang karena aku hendak bertanya sesuatu padamu? Pill Joo mulai berbicara.
Apa itu? tanya Dokko Jin dingin.
Ae Jung pamit keluar pada ayahnya.
Kau ingin tahu mengenai jantungku? tanya Dokko Jin kalau dilihat-lihat Dokko Jin tampak pucat benar Ae Jung tidak tahu banyak mengenai jantungmu bukan?
Katakan padaku apa ada kemungkinan kau akan mati? aku bisa katakan dengan pasti aku bisa hidup perlukah aku mengatakan sesuatu yang lebih pasti? jika kau mengatakan apapun pada Ae Jung mengenai ini hanya sembarang dokter kau akan mati.
Credit : pelangidrama.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar