Di luar dugaan semua orang termasuk Ae Jung sendiri Pil Joo ternyata memberikan bunganya kepadanya.
Dokko Jin masih terpaku di tempatnya berdiri terngiang-ngiang kata-kata kepala Moon soal jantung yang berdetak.
Persis sama dengan jantungnya yang makin berdetak kencang saat ia melihat Ae Jung menerima bunga dari Pil Joo alarmnya berbunyi.
Ae Jung masih tersenyum senang ia heran saat melihat Dokko Jin ada di sekitar panggung menatapnya.
Dokko Jin terkejut saat matanya bertubrukan dengan mata Ae Jung, Ae Jung yang tidak tahu apa-apa hanya tersenyum sementara Dokko Jin menahan kesal.
Terhuyung Dokko Jin mencoba menenangkan diri masuk ke dalam gedung melewati lorong yang di penuhi dengan poster drama dan film.
Lucunya judul-judul poster itu seolah menjawab pertanyaan-pertanyaan Dokko Jin bagaimana mungkin yang aku suka Goo Ae Jung? ini tidak mungkin mengapa aku, aku Dokko Jin sesuatu seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya apa yang terjadi? apa semua ini? aah apa yang harus aku lakukan?
Kebingungan Dokko Jin bertambah saat Ae Jung tiba-tiba muncul diujung lorong dan memanggilnya Dokko Jin buru-buru kabur.
Ia mendesis saat Ae Jung tetap memanggilnya dan dengan santai melambai say hallo. Dokko Jin melihat poster yang disenderi Ae Jung mengeluarkan judulnya ‘You're So Beautiful’ Dokko Jin pusing. Ae Jung memamerkan bunga yang diterimanya ia menebak kedatangan Dokko Jin karena mengkhawatirkannya dieliminasi pertama tapi ternyata ia masih lanjut untuk itu ia mengangkat tangan minta tos tapi Dokko Jin membalasnya dengan keras hingga Ae Jung kesakitan. Dokko Jin melampiaskan marahnya seseorang sepertimu Goo Ae Jung bagaimana bisa? Goo Ae Jung bagaimana bisa kau mencuri ha Dokko Jin tidak melanjutkan kata-katanya.
Ae Jung bingung dia sedang senang kenapa Dokko Jin yang rewel mereka pun mulai berdebat Dokko Jin berusaha menutupi perasaannya dan malah ia bersikap kasar pada Ae Jung ia mengatakan Ae Jung sebagai biang nasib buruk bahkan menepak bunga yang di pegang Ae Jung hingga rusak kelopaknya berjatuhan.
Sendirian Dokko Jin memandang kelopak mawar di telapak tangannya ia lalu berniat membuangnya ke tempat sampah anehnya ada satu yang tetap menempel di tangannya setelah akhirnya berhasil melepasnya Dokko Jin memutar tutup tempat sampah agar kelopak bunga tadi masuk. Anehnya bunga yang tadi menempel ditangannya kini menempel erat pada tutup tempat sampah Dokko Jin membaca-baca mantra agar kelopak bunga itu yang di ibaratkan Ae Jung menjauhinya dan tidak mengganggunya tapi sesaat kemudian Dokko Jin menghentikan putaran tutup sampah dan mengambil kembali kelopak bunga itu untuk di simpan di lipatan sapu tangannya.
Di lokasi kuis saat jeda satu persatu peserta saingannya Ae Jung mendatangi Pil Joo saling bersaing menarik perhatian Ae Hwan sengaja memberikan botol minuman agar Ae Jung memberikannya pada Pil Joo ikut bergabung dan berpura-pura sakit setidaknya cegukan.
Ae Hwan terpaksa turun tangan ia sengaja ke meja Pil Joo dan buang angin untuk membubarkan mereka rencananya berhasil.
Pil Joo akhirnya melihat Ae Jung bukannya memanfaatkan kesempatan Ae Jung malah kabur.
Pil Joo sempat heran namun ia akhirnya tersenyum ia sadar Ae Jung bukan seperti gadis kebanyakan.
Ae Jung menuju mesin minuman sebelum memasukkan koinnya ia ingin mencoba peruntungan jika kepala maka ia akan berpura-pura cegukan jika ekor maka ia akan membeli minuman tapi ia melemparnya terlalu ke belakang punggungnya pun menabrak Pil Joo yang baru datang. Pil Joo mengaku mencari Ae Jung karena Ae Hwan mengatakan Ae Jung cegukan cukup parah kebetulan koin yang di tangkap Pil Joo menunjukkan kepala Ae Jung terpaksa berpura-pura cegukan. Tapi memang Pil Joo dokter yang hebat dia tahu mana cegukan dan yang bukan tapi dengan cara yang tidak membuat Ae Jung malu mereka pun mengobrol santai.
Sendirian di kantor agencynya Dokko Jin masih merasa bersalah telah merusak bunga Ae Jung ia terus memikirkannya saat Jae Suk menjemputnya betapa terkejutnya saat pintu mobil terbuka wanita yang telah mengganggu pikirannya saat ini justru sudah duduk manis sambil ngemil di dalam.
Dokko Jin meminta Ae Jung turun sementara Jae Suk dan Ae Hwan membujuk agar ia dan Ae Jung boleh ikut karena bawaan mereka banyak Ae Jung tanpa banyak protes membereskan barangnya untuk di bawa turun saat itulah mata Dokko Jin melihat setangkai mawar yang hampir patah akibat ulahnya ia langsung berubah pikiran.
Tingkah menyebalkan Dokko Jin belum selesai saat mobil jalan ia menendang bungkus makanan yang berserakan ia juga minta ia yang diantar lebih dulu berusaha mengabaikan.
Dokko Jin yang uring-uringan tidak jelas Ae Hwan menanyakan pada Ae Jung apa mereka bisa mampir ke tempat Jenny mendengar nama Jenny NTG, Jae Suk antusias dan mengaku fansnya ia pun tidak menolak saat Ae Jung mengajaknya ikut serta.
Dokko Jin yang sedari tadi memejamkan matanya setengah membentak menyuruh semua diam ia mencoba memejamkan matanya lagi dasar Ae Hwan tidak mengubrisnya dia malah membicarakan Pil Joo yang juga tinggal di lingkungan yang sama dengan mereka dan kemungkinan mengajaknya juga. Mendengar nama Pil Joo, Dokko Jin membuka mataya sedikit matanya akhirnya terbuka lebar mendengarkan Ae Hwan bahkan Jae Suk memuji-muji Pil Joo. Ia makin menajamkan pendengarannya saat Ae Jung diminta mengungkapkan pendapatnya soal Pil Joo.
Ae Jung bagaimana menurutmu? tanya Ae Hwan.
Di luar acara kuis melihat pria sepertinya apa kau tertarik? tanya Jae Suk juga ingin tahu.
Di luar acara kuis? Ae Jung mencoba memikirkan jawabannya.
Bagaimana? kau menyukainya tidak? bukankah dia tipemu?
Pendapatku Yoon Pil Joo oh kita sudah sampai Ae Jung tidak jadi meneruskan ucapannya membuat Dokko Jin kecewa.
Saat ketiganya akhirnya memutuskan jalan kaki bertiga Dokko Jin berusaha terus menguping tapi gagal ia malah kecewa karena tidak diajak dan mengerutu mengatai ke tiganya pelit.
Ae Jung yang sebenarnya bingung kenapa mesti sembunyi masih belum menemukan ponselnya tiba-tiba ponselnya berbunyi sementara itu Dokko Jin yang juga mendengarnya panik ia mengira kembali berkhayal soal lagu thump thump dan Ae Jung. Jantungnya kembali berdetak dan alarmnya memerah angka terus naik tinggi Dokko Jin menguasai dirinya dan berjingkat turun tapi belum sampai ke bawah lagunya tiba-tiba berhenti. Tidak melihat sesuatu yang aneh di bawah Dokko Jin memiringkan kepalanya siapa tahu air masuk ke telinganya saat mandi tadi dan mengganggu pendengarannya sebelum naik Dokko Jin mengaktifkan alarm rumahnya kini Ae Jung terperangkap.
Setelah yakin aman Ae Jung mencoba mendekati pintu keluar yang otomatis menyalakan lampu ruang tamu Dokko Jin yang baru saja berbaring terbangun ia segera menoleh ke ruang tamunya lampu kembali padam karena Ae Jung telah berlari kembali ke dapur Ae Jung menabrak tembok yang menyebabkan tonik di kantongnya pecah. Tidak mau meninggalkan jejak Ae Jung melapnya dengan sesuatu yang dia ambil dari pakaian yang bertumpuk. Berusaha menakut-nakuti seseorang yang mungkin saja masuk ke rumahnya ia pun memanggil –manggil Jae Suk berharap Jae Suk lah yang ada di bawah Ae Jung terkejut alat yang dipakainya ngelap adalah CDnya Dokko Jin! Saat Dokko Jin tiba-tiba menyalakan lampu Ae Jung panik ia menyenggol sesuatu yang lalu jatuh dan buru-buru kabur.
Dokko Jin akhirnya melihat seseorang berlari menuju pintu keluar ia segera mengambil tongkat golf sebelum turun untuk mengejar Ae Jung tidak bisa membuka pintu alarm rumah menyala mengirimkan signal ke tempat petugas.
Dokko Jin sudah turun dan bersiap memukul saat dilihatnya orang itu.
Goo Ae Jung?
Apa kabarmu?
Apa yang kau lakukan di sini? aku bertanya sesuatu Ae Jung tidak mampu menjawab wajahnya memelas
petugas keamanan merespon cepat sesuai janji iklan mereka dimana Dokko Jinlah sang bintang iklan Dokko Jin menyambut petugas di depan rumahnya dan meyakinkannya untuk tidak perlu memeriksa di dalam sepeninggal petugas Ae Jung berterima kasih.
Goo Ae Jung menyelinap ke rumah Dokko Jin dan mencuri underwear Dokko Jin hanya untuk di tangkap oleh perusahaan keamanan yang di iklankan Dokko Jin aku takkan pernah membiarkan berita aneh seperti itu menyebar di koran besok itu alasan aku melepaskanmu. Aku tidak mencuri celanamu aku menggunakannya untuk mengelap Ae Jung mencoba membela diri ia juga kemudian menceritakan awalnya ia terkejut melihat Dokko Jin yang turun telanjang dan ia keterusan sembunyi Dokko Jin menyimpulkan Ae Jung menikmati ketelanjangannya dan menuduh mengambil fotonya. Ae Jung menolak tuduhan itu Dokko Jin tidak percaya ia memeriksa sendiri ponsel Ae Jung dan kesal saat tahu namanya di ponsel Ae Jung kali ini berubah menjadi biang nasib buruk.
Ae Jung merasa tidak enak ia membela diri nama itu cocok buat Dokko Jin yang selalu membawa nasib buruk padanya berniat menghapus nama itu Ae Jung baru sadar orang yang tadi meneleponnya adalah Pil Joo tepat di jam 11:11 angka yang dianggap nasib baik oleh orang Korea sana. Dokko Jin kesal baginya jam 11:11 adalah saat ia sedang terancam oleh kedatangan Ae Jung dan hampir mengalami serangan jantung Ae Jung meminta maaf karena kedatangannya mengejutkan Dokko Jin.
Tentu saja karenamu denyut jantungku mencapai 120 Dokko Jin menujukkan alat monitor jantung di pergelangan tangannya.
Ae Jung : mengapa kau memakainya apa kau sakit?
Berusaha menunjukkan dirinya sehat sempurna Dokko Jin mengaku orang spesial yang harus bisa menjaga dan mengontrol tubuh.
Tapi tampaknya tidak efektif tidak terlihat kau bisa mengontrol tubuhmu tiap waktu.
Itu karena kau aku ingin hidup dalam rentang yang normal antara 60 dan 90 tapi kapan pun ada kau Goo Ae Jung aku selalu keluar dari zona amanku frustasi Dokko Jin menjawab setengah membentak.
Ae Jung mengerti ia akan jaga jarak dengan Dokko Jin dan berharap Dokko Jin bisa menjaga kesehatannya Ae Jung menuju pintu keluar saat ponselnya kembali berbunyi Dokko Jin tidak tahan dengan ringtonenya.
Ternyata Pil Joo yang menelepon Ae Jung, Pil Joo mengatakan bahwa pena kesayangannya kemungkinan terbawa Ae Hwan jadi ia minta Ae Jung membantu menyimpankannya.
Dokko Jin berusaha menguping mendengar Ae Jung makin akrab dengan Pil Joo, Dokko Jin langsung berdiri dan sengaja berteriak meminta Ae Jung meletakkan CDnya yang sedari tadi di pegang Ae Jung.
Melihat Ae Jung yang tak juga menutup teleponnya Dokko Jin kembali teriak ia minta Ae Jung mencuci CDnya Pil Joo yang mendengar suara itu heran Ae Jung mengarang itu suara Ae Hwan yang sedang mabuk Ae Jung terpaksa menutup teleponnya dan mencuci CD Dokko Jin karena alarm rumah kembali di aktifkan alarm tidak akan di matikan kalau ia tidak mencucinya dulu.
Di kamar mandi sambil mencuci Ae Jung menyesali telah datang ke sana dengan sukarela di luar Dokko Jin mempertanyakan dirinya yang melarang Ae Jung pergi kembali kata-kata kepala Moon terngiang-ngiang.
Ae Jung sudah selesai ia siap akan pulang dan minta Dokko Jin membukakan pintu Go Ae Jung aku Dokko Jin aku orang yang spesial lagipula kau tidak bisa keluar masuk begitu saja Dokko Jin membahas soal hatinya.
Sementara Ae Jung membahas soal rumah Dokko Jin ya aku mengerti aku tidak akan masuk jadi biarkan aku keluar.
Aku tidak bisa lagi membiarkanmu keluar Goo Ae Jung aku tidak bisa.
Ae Jung mengaku salah ia mendekati alarm dan menanyakan kode passwordnya.
Dokko Jin berdiri kau ingin aku mengatakan password pelindungku? ia tidak akan mungkin memberi tahu Ae Jung rahasia pelindungnya.
Di luar dugaan Ae Jung dengan mudah berhasil membukanya Dokko Jin molohok siapa sebenarnya Ae Jung yang masuk begitu mudah dalam kehidupannya? padahal Ae Jung asal nebak angka aman jantungnya Dokko Jin adalah antara 60 dan 90 dan itulah passwordnya. Setelah meyakinkan kalau ia tidak akan bebas keluar masuk walau tahu passwordnya dan menyarankan lebih baik Dokko menggantinya Ae Jung keluar Dokko Jin shock perlahan ia duduk masih belum percaya Ae Jung telah melucutiku.
Kuis couple making telah tayang Pil Joo seperti seleb dadakan pengunjung rumah sakitnya banyak yang diam-diam memperhatikannya bahkan memotretnya memakai ponsel.
Tuan Goo dan Hyung Kyu datang ke rumah sakit Han untuk menyelidiki Pil Joo dengan seragam bling-bling mereka bertemu dengan ibu Pil Joo yang salah sangka menganggapnya ayah Se Ri.
Dokko Jin terpaksa memencet hidungnya agar tidak di kenali staf MBS yang menghubunginya karena memenangkan hadiah polling.
Ia menyalahkan tangannya yang tempo hari memilih Ae Jung dalam polling internet.
Dokko Jinpun bergegas ke kantor agencynya untuk mencegah Ae Jung melihat kotak hadiah untuknya.
Tapi ternyata Ae Jung telah ada duluan disana dan sedang memegang kotak itu Dokko Jin buru-buru merebutnya sebelum Ae Jung sempat membukanya.
Setelah mendapatkan hadiahnya Dokko Jin berbincang dengan kepala Moon, kepala Moon menawarkan peran dalam drama yang di adaptasi dari Mahnwa ia menyarankan Dokko Jin mengambil peran itu utuk mengimbangi perannya terakhir yang cenderung gelap.
Ae Jung kemudian mendatangi rumah sakit Han untuk mengembalikan pulpen kesayangannya Pil Joo matanya tertuju pada seorang wanita yang sedang berbicara pada bayi yang di gendong pengasuhnya wanita itu Mi Na salah satu anggota NTG. Ae Jung berusaha mengejar dan memanggilnya namun niatnya di urungkan ia bersembunyi di belokan lorong dan menerawang 10 tahun yang lalu.
Sepertinya Mi Na berniat bunuh diri ia menangis memohon pada Ae Jung yang berusaha menghentikannya.
Melihat Mi Na bahagia Ae Jung tetap ditempatnya memperhatikannya sambil tersenyum.
Pil Joo memanggil Ae Jung, Mi Na yang mendengarnya ingin tahu apa memang Ae Jung yang di kenalnya ada di situ.
Ae Jung berterus terang pada Pil Joo ia tidak ingin terlihat Pil Joo pun berusaha menutupi Ae Jung yang bersembunyi di balik punggungnya.
Setelah kepergian Mi Na tidak lama datang 2 suster Pil Joo salah satunya yang akan menikah bulan depan mengeluhkan Pil Joo yang tidak sensitif Pil Joo bermaksud mendatangi susternya Ae Jung melarang dengan alasan wajar kalau pegawai mengeluh soal bosnya. Ternyata yang dimaksud tidak sensitif itu adalah soal ide Pil Joo yang menyarankan Ae Jung yang menyanyi di pernikahannya nanti dengan rumor-rumor buruk tentang Ae Jung, suster itu yakin pernikahannya akan rusak.
Dokko Jin : apa?
Hyung Kyung : kata kakekku jika kau pikir kau akan menikahi seseorang maka kau akan selalu bertanya soal dia.
Ding Dong jawab Dokko Jin setengah teriak mengagetkan Hyung Kyung aku Dokko Jin.
Menciumi pakaiannya yang beraroma tidak enak Dokko Jin menyesal mendatangi rumah Ae Jung sebelum masuk mobilnya sebuah pesawat kertas buatan Hyung Kyung terbang dan jatuh di depannya Dokko Jin memungut kertas itu yang ternyata selebaran mengenai penampilan Ae Jung di sebuah club malam ulang tahun debutnya Ae Jung akan dilaksanakan di sana.
Kebalikan dari Ae Jung, Se Ri menyiapkan perayaan ultah debutnya dengan mewah ia terseyum membaca komentar di pagenya sementara 2 orang sibuk meriasnya.
Di ruang rias club malam Ae Jung yang sambil menunggu sambil makan kimbab menerima hadiah begitu pula Jenny dan Se Ri hampir bersamaan di tempat berbeda mereka membuka hadiah mereka isinya adalah CD NTG plus setangkai daun clover berdaun 4.
Flashback 10 tahun yang lalu Mi Na menemukan tangkai daun yang lalu mereka jadikan penyemangat pada waktu mereka gugup sesaat sebelum naik panggung.
Ae Jung tersedak Kimbap selain itu ia juga merasa mual atas saran Ae Hwan ia kini beristirahat di mobilnya sambil menunggu giliran. Dokko Jin yang mengikuti Ae Jung kini melihatnya terpejam di mobilnya perlahan ia mendekati mobil Ae Jung, Dokko Jin menatap wajah Ae Jung lalu papan nama club malam lalu kembali ke wajah Ae Jung.
Terlihat wajah Dokko Jin melembut tangan kirinya ia tempelkan ke jendela mobil seolah sedang menangkup wajah Ae Jung.
Credit : pelangidrama.net
Sendirian Dokko Jin memandang kelopak mawar di telapak tangannya ia lalu berniat membuangnya ke tempat sampah anehnya ada satu yang tetap menempel di tangannya setelah akhirnya berhasil melepasnya Dokko Jin memutar tutup tempat sampah agar kelopak bunga tadi masuk. Anehnya bunga yang tadi menempel ditangannya kini menempel erat pada tutup tempat sampah Dokko Jin membaca-baca mantra agar kelopak bunga itu yang di ibaratkan Ae Jung menjauhinya dan tidak mengganggunya tapi sesaat kemudian Dokko Jin menghentikan putaran tutup sampah dan mengambil kembali kelopak bunga itu untuk di simpan di lipatan sapu tangannya.
Di lokasi kuis saat jeda satu persatu peserta saingannya Ae Jung mendatangi Pil Joo saling bersaing menarik perhatian Ae Hwan sengaja memberikan botol minuman agar Ae Jung memberikannya pada Pil Joo ikut bergabung dan berpura-pura sakit setidaknya cegukan.
Ae Hwan terpaksa turun tangan ia sengaja ke meja Pil Joo dan buang angin untuk membubarkan mereka rencananya berhasil.
Pil Joo akhirnya melihat Ae Jung bukannya memanfaatkan kesempatan Ae Jung malah kabur.
Pil Joo sempat heran namun ia akhirnya tersenyum ia sadar Ae Jung bukan seperti gadis kebanyakan.
Ae Jung menuju mesin minuman sebelum memasukkan koinnya ia ingin mencoba peruntungan jika kepala maka ia akan berpura-pura cegukan jika ekor maka ia akan membeli minuman tapi ia melemparnya terlalu ke belakang punggungnya pun menabrak Pil Joo yang baru datang. Pil Joo mengaku mencari Ae Jung karena Ae Hwan mengatakan Ae Jung cegukan cukup parah kebetulan koin yang di tangkap Pil Joo menunjukkan kepala Ae Jung terpaksa berpura-pura cegukan. Tapi memang Pil Joo dokter yang hebat dia tahu mana cegukan dan yang bukan tapi dengan cara yang tidak membuat Ae Jung malu mereka pun mengobrol santai.
Sendirian di kantor agencynya Dokko Jin masih merasa bersalah telah merusak bunga Ae Jung ia terus memikirkannya saat Jae Suk menjemputnya betapa terkejutnya saat pintu mobil terbuka wanita yang telah mengganggu pikirannya saat ini justru sudah duduk manis sambil ngemil di dalam.
Dokko Jin meminta Ae Jung turun sementara Jae Suk dan Ae Hwan membujuk agar ia dan Ae Jung boleh ikut karena bawaan mereka banyak Ae Jung tanpa banyak protes membereskan barangnya untuk di bawa turun saat itulah mata Dokko Jin melihat setangkai mawar yang hampir patah akibat ulahnya ia langsung berubah pikiran.
Tingkah menyebalkan Dokko Jin belum selesai saat mobil jalan ia menendang bungkus makanan yang berserakan ia juga minta ia yang diantar lebih dulu berusaha mengabaikan.
Dokko Jin yang uring-uringan tidak jelas Ae Hwan menanyakan pada Ae Jung apa mereka bisa mampir ke tempat Jenny mendengar nama Jenny NTG, Jae Suk antusias dan mengaku fansnya ia pun tidak menolak saat Ae Jung mengajaknya ikut serta.
Dokko Jin yang sedari tadi memejamkan matanya setengah membentak menyuruh semua diam ia mencoba memejamkan matanya lagi dasar Ae Hwan tidak mengubrisnya dia malah membicarakan Pil Joo yang juga tinggal di lingkungan yang sama dengan mereka dan kemungkinan mengajaknya juga. Mendengar nama Pil Joo, Dokko Jin membuka mataya sedikit matanya akhirnya terbuka lebar mendengarkan Ae Hwan bahkan Jae Suk memuji-muji Pil Joo. Ia makin menajamkan pendengarannya saat Ae Jung diminta mengungkapkan pendapatnya soal Pil Joo.
Ae Jung bagaimana menurutmu? tanya Ae Hwan.
Di luar acara kuis melihat pria sepertinya apa kau tertarik? tanya Jae Suk juga ingin tahu.
Di luar acara kuis? Ae Jung mencoba memikirkan jawabannya.
Bagaimana? kau menyukainya tidak? bukankah dia tipemu?
Pendapatku Yoon Pil Joo oh kita sudah sampai Ae Jung tidak jadi meneruskan ucapannya membuat Dokko Jin kecewa.
Saat ketiganya akhirnya memutuskan jalan kaki bertiga Dokko Jin berusaha terus menguping tapi gagal ia malah kecewa karena tidak diajak dan mengerutu mengatai ke tiganya pelit.
Masuk ke rumahnya Dokko Jin mengambil sapu tangan yang terjatuh dari kantong jasnya ia kembali melihat kelopak mawar yang tadi di selipkannya di sapu tangannya ia terkejut karena seperti Ae Jung yang menghantuinya kelopak mawar tadi meninggalkan bekas merah berbentuk hati.
Sementara itu di tempat Jenny semua terlihat senang kecuali Ae Hwan yang cemburu melihat Jenny akrab dengan Jae Suk ia mencoba mengusir Jae Suk pergi tapi Jae Suk punya alasan yang bagus untuk tetap disana sampai teleponnya berbunyi.
Tidak bisa ikut serta bersenang-senang akan lebih baik jika ia merusaknya itulah yang dilakukan Dokko Jin membalas Jae Suk, Dokko Jin memaksanya membelikannya minum saat itu juga.
Merasa kasihan Ae Jung menawarkan diri untuk menggantikan Jae Suk dengan kunci yang di beri Jae Suk, Ae Jung masuk ke rumah Dokko Jin dan memanggil-manggil namanya.
Tapi karena Dokko Jin sedang mandi ia tidak mendengar panggilan itu.
Ae Jung pun segera memasukkan minuman ke kulkas ia melihat tonik kesehatan dan mengambilnya satu tepat saat menutup kulkas Ae Jung melihat Dokko Jin ia kembali memanggilnya Dokko Jin tidak mendengar ia malah dengan santai membuka handuknya.
Ae Jung terkejut melihat Dokko Jin hampir telanjang ia buru-buru sembunyi sayang ponselnya malah jatuh ke kolong tangga Ae Jung Masih mencari-cari ponselnya sementara Dokko Jin yang sudah bercelana pendek dan berpiyama turun dari kamarnya Ae Jung kembali sembunyi.
Sambil berdendang Dokko Jin menuju dapur ia menemukan air mineral telah ada dikulkasnya ia menggerutu pada Jae Suk yang datang dan pergi dengan cepat padahal ia ingin bertanya sesuatu. Kembali ke kamarnya Dokko Jin memakai kembali alarm jantungnya dan mencoba berbaring santai ia senang melihat angkanya masih di batas normal hanya Ae Jung yang mampu membuat angka-angka itu melonjak tinggi. Belum tahu dia sang pengacau jantung ada di dapur rumahnya Dokko Jin terus mensugesti agar jantung buatannya bekerja normal.
Ae Jung yang sebenarnya bingung kenapa mesti sembunyi masih belum menemukan ponselnya tiba-tiba ponselnya berbunyi sementara itu Dokko Jin yang juga mendengarnya panik ia mengira kembali berkhayal soal lagu thump thump dan Ae Jung. Jantungnya kembali berdetak dan alarmnya memerah angka terus naik tinggi Dokko Jin menguasai dirinya dan berjingkat turun tapi belum sampai ke bawah lagunya tiba-tiba berhenti. Tidak melihat sesuatu yang aneh di bawah Dokko Jin memiringkan kepalanya siapa tahu air masuk ke telinganya saat mandi tadi dan mengganggu pendengarannya sebelum naik Dokko Jin mengaktifkan alarm rumahnya kini Ae Jung terperangkap.
Setelah yakin aman Ae Jung mencoba mendekati pintu keluar yang otomatis menyalakan lampu ruang tamu Dokko Jin yang baru saja berbaring terbangun ia segera menoleh ke ruang tamunya lampu kembali padam karena Ae Jung telah berlari kembali ke dapur Ae Jung menabrak tembok yang menyebabkan tonik di kantongnya pecah. Tidak mau meninggalkan jejak Ae Jung melapnya dengan sesuatu yang dia ambil dari pakaian yang bertumpuk. Berusaha menakut-nakuti seseorang yang mungkin saja masuk ke rumahnya ia pun memanggil –manggil Jae Suk berharap Jae Suk lah yang ada di bawah Ae Jung terkejut alat yang dipakainya ngelap adalah CDnya Dokko Jin! Saat Dokko Jin tiba-tiba menyalakan lampu Ae Jung panik ia menyenggol sesuatu yang lalu jatuh dan buru-buru kabur.
Dokko Jin akhirnya melihat seseorang berlari menuju pintu keluar ia segera mengambil tongkat golf sebelum turun untuk mengejar Ae Jung tidak bisa membuka pintu alarm rumah menyala mengirimkan signal ke tempat petugas.
Dokko Jin sudah turun dan bersiap memukul saat dilihatnya orang itu.
Goo Ae Jung?
Apa kabarmu?
Apa yang kau lakukan di sini? aku bertanya sesuatu Ae Jung tidak mampu menjawab wajahnya memelas
petugas keamanan merespon cepat sesuai janji iklan mereka dimana Dokko Jinlah sang bintang iklan Dokko Jin menyambut petugas di depan rumahnya dan meyakinkannya untuk tidak perlu memeriksa di dalam sepeninggal petugas Ae Jung berterima kasih.
Goo Ae Jung menyelinap ke rumah Dokko Jin dan mencuri underwear Dokko Jin hanya untuk di tangkap oleh perusahaan keamanan yang di iklankan Dokko Jin aku takkan pernah membiarkan berita aneh seperti itu menyebar di koran besok itu alasan aku melepaskanmu. Aku tidak mencuri celanamu aku menggunakannya untuk mengelap Ae Jung mencoba membela diri ia juga kemudian menceritakan awalnya ia terkejut melihat Dokko Jin yang turun telanjang dan ia keterusan sembunyi Dokko Jin menyimpulkan Ae Jung menikmati ketelanjangannya dan menuduh mengambil fotonya. Ae Jung menolak tuduhan itu Dokko Jin tidak percaya ia memeriksa sendiri ponsel Ae Jung dan kesal saat tahu namanya di ponsel Ae Jung kali ini berubah menjadi biang nasib buruk.
Tentu saja karenamu denyut jantungku mencapai 120 Dokko Jin menujukkan alat monitor jantung di pergelangan tangannya.
Ae Jung : mengapa kau memakainya apa kau sakit?
Berusaha menunjukkan dirinya sehat sempurna Dokko Jin mengaku orang spesial yang harus bisa menjaga dan mengontrol tubuh.
Tapi tampaknya tidak efektif tidak terlihat kau bisa mengontrol tubuhmu tiap waktu.
Itu karena kau aku ingin hidup dalam rentang yang normal antara 60 dan 90 tapi kapan pun ada kau Goo Ae Jung aku selalu keluar dari zona amanku frustasi Dokko Jin menjawab setengah membentak.
Ae Jung mengerti ia akan jaga jarak dengan Dokko Jin dan berharap Dokko Jin bisa menjaga kesehatannya Ae Jung menuju pintu keluar saat ponselnya kembali berbunyi Dokko Jin tidak tahan dengan ringtonenya.
Ternyata Pil Joo yang menelepon Ae Jung, Pil Joo mengatakan bahwa pena kesayangannya kemungkinan terbawa Ae Hwan jadi ia minta Ae Jung membantu menyimpankannya.
Dokko Jin berusaha menguping mendengar Ae Jung makin akrab dengan Pil Joo, Dokko Jin langsung berdiri dan sengaja berteriak meminta Ae Jung meletakkan CDnya yang sedari tadi di pegang Ae Jung.
Melihat Ae Jung yang tak juga menutup teleponnya Dokko Jin kembali teriak ia minta Ae Jung mencuci CDnya Pil Joo yang mendengar suara itu heran Ae Jung mengarang itu suara Ae Hwan yang sedang mabuk Ae Jung terpaksa menutup teleponnya dan mencuci CD Dokko Jin karena alarm rumah kembali di aktifkan alarm tidak akan di matikan kalau ia tidak mencucinya dulu.
Di kamar mandi sambil mencuci Ae Jung menyesali telah datang ke sana dengan sukarela di luar Dokko Jin mempertanyakan dirinya yang melarang Ae Jung pergi kembali kata-kata kepala Moon terngiang-ngiang.
Ae Jung sudah selesai ia siap akan pulang dan minta Dokko Jin membukakan pintu Go Ae Jung aku Dokko Jin aku orang yang spesial lagipula kau tidak bisa keluar masuk begitu saja Dokko Jin membahas soal hatinya.
Sementara Ae Jung membahas soal rumah Dokko Jin ya aku mengerti aku tidak akan masuk jadi biarkan aku keluar.
Aku tidak bisa lagi membiarkanmu keluar Goo Ae Jung aku tidak bisa.
Ae Jung mengaku salah ia mendekati alarm dan menanyakan kode passwordnya.
Dokko Jin berdiri kau ingin aku mengatakan password pelindungku? ia tidak akan mungkin memberi tahu Ae Jung rahasia pelindungnya.
Di luar dugaan Ae Jung dengan mudah berhasil membukanya Dokko Jin molohok siapa sebenarnya Ae Jung yang masuk begitu mudah dalam kehidupannya? padahal Ae Jung asal nebak angka aman jantungnya Dokko Jin adalah antara 60 dan 90 dan itulah passwordnya. Setelah meyakinkan kalau ia tidak akan bebas keluar masuk walau tahu passwordnya dan menyarankan lebih baik Dokko menggantinya Ae Jung keluar Dokko Jin shock perlahan ia duduk masih belum percaya Ae Jung telah melucutiku.
Kuis couple making telah tayang Pil Joo seperti seleb dadakan pengunjung rumah sakitnya banyak yang diam-diam memperhatikannya bahkan memotretnya memakai ponsel.
Tuan Goo dan Hyung Kyu datang ke rumah sakit Han untuk menyelidiki Pil Joo dengan seragam bling-bling mereka bertemu dengan ibu Pil Joo yang salah sangka menganggapnya ayah Se Ri.
Dokko Jin terpaksa memencet hidungnya agar tidak di kenali staf MBS yang menghubunginya karena memenangkan hadiah polling.
Ia menyalahkan tangannya yang tempo hari memilih Ae Jung dalam polling internet.
Dokko Jinpun bergegas ke kantor agencynya untuk mencegah Ae Jung melihat kotak hadiah untuknya.
Tapi ternyata Ae Jung telah ada duluan disana dan sedang memegang kotak itu Dokko Jin buru-buru merebutnya sebelum Ae Jung sempat membukanya.
Setelah mendapatkan hadiahnya Dokko Jin berbincang dengan kepala Moon, kepala Moon menawarkan peran dalam drama yang di adaptasi dari Mahnwa ia menyarankan Dokko Jin mengambil peran itu utuk mengimbangi perannya terakhir yang cenderung gelap.
Ae Jung kemudian mendatangi rumah sakit Han untuk mengembalikan pulpen kesayangannya Pil Joo matanya tertuju pada seorang wanita yang sedang berbicara pada bayi yang di gendong pengasuhnya wanita itu Mi Na salah satu anggota NTG. Ae Jung berusaha mengejar dan memanggilnya namun niatnya di urungkan ia bersembunyi di belokan lorong dan menerawang 10 tahun yang lalu.
Sepertinya Mi Na berniat bunuh diri ia menangis memohon pada Ae Jung yang berusaha menghentikannya.
Melihat Mi Na bahagia Ae Jung tetap ditempatnya memperhatikannya sambil tersenyum.
Pil Joo memanggil Ae Jung, Mi Na yang mendengarnya ingin tahu apa memang Ae Jung yang di kenalnya ada di situ.
Ae Jung berterus terang pada Pil Joo ia tidak ingin terlihat Pil Joo pun berusaha menutupi Ae Jung yang bersembunyi di balik punggungnya.
Setelah kepergian Mi Na tidak lama datang 2 suster Pil Joo salah satunya yang akan menikah bulan depan mengeluhkan Pil Joo yang tidak sensitif Pil Joo bermaksud mendatangi susternya Ae Jung melarang dengan alasan wajar kalau pegawai mengeluh soal bosnya. Ternyata yang dimaksud tidak sensitif itu adalah soal ide Pil Joo yang menyarankan Ae Jung yang menyanyi di pernikahannya nanti dengan rumor-rumor buruk tentang Ae Jung, suster itu yakin pernikahannya akan rusak.
Pil Joo yang tidak ingin Ae Jung terluka menutupi kuping Ae Jung agar tidak mendengarnya.
Saat di antar ke tempat parkir Ae Jung yang meminta Pil Joo agar tak usah mengkhawatirkannya namun Pil Joo tahu Ae Jung tidak sekuat itu ia memegang pergelangan tangan Ae Jung dan menunjukkan titik saraf yang harus ditekan untuk menenangkan diri. Ia juga mengingatkan kalau lain kali Ae Jung merasa terluka dibanding memaksakan tersenyum akan lebih efektif jika Ae Jung menekan titik itu saja Pil Joo mengaku baginya Ae Jung itu bersinar dan menyenangkan ia tidak menyangka imej keartisannya bisa melukai Ae Jung sendiri untuk itu ia minta maaf.
Ae Jung menemui Jenny mereka berandai-andai jika mereka bukan selebritis.
Agency Dokko Jin bertemu dengan agency Se Ri mereka menandatangani kesepakatan untuk pembuatan iklan sebagai pasangan.
Dokko Jin mendatangi rumah Ae Jung ia meneleponnya Ae Jung sedang di jalan saat ponselnya berbunyi kali ini nama Dokko Jin diganti pake password rumahnya 6090 tiap habis berantem nama Dokko Jin berubah-ubah.
Kesal Ae Jung tidak mengangkat teleponnya Dokko Jin masuk ke halaman rumah Ae Jung ia bertemu dengan Hyung Kyung dan memangilnya Ding Dong, Hyung Kyung memberi tahu jika bibinya tidak di rumah Dokko Jin mengamati rumah itu yang menurutnya tidak layak ia menanyakan harga sewa rumah itu tapi kemudian sadar anak umur 7 tahun tidak mungkin mengetahuinya.
Hyung Kyung : paman apa kau akan menikahi bibiku?Dokko Jin : apa?
Hyung Kyung : kata kakekku jika kau pikir kau akan menikahi seseorang maka kau akan selalu bertanya soal dia.
Ding Dong jawab Dokko Jin setengah teriak mengagetkan Hyung Kyung aku Dokko Jin.
Menciumi pakaiannya yang beraroma tidak enak Dokko Jin menyesal mendatangi rumah Ae Jung sebelum masuk mobilnya sebuah pesawat kertas buatan Hyung Kyung terbang dan jatuh di depannya Dokko Jin memungut kertas itu yang ternyata selebaran mengenai penampilan Ae Jung di sebuah club malam ulang tahun debutnya Ae Jung akan dilaksanakan di sana.
Kebalikan dari Ae Jung, Se Ri menyiapkan perayaan ultah debutnya dengan mewah ia terseyum membaca komentar di pagenya sementara 2 orang sibuk meriasnya.
Di ruang rias club malam Ae Jung yang sambil menunggu sambil makan kimbab menerima hadiah begitu pula Jenny dan Se Ri hampir bersamaan di tempat berbeda mereka membuka hadiah mereka isinya adalah CD NTG plus setangkai daun clover berdaun 4.
Flashback 10 tahun yang lalu Mi Na menemukan tangkai daun yang lalu mereka jadikan penyemangat pada waktu mereka gugup sesaat sebelum naik panggung.
Ae Jung tersedak Kimbap selain itu ia juga merasa mual atas saran Ae Hwan ia kini beristirahat di mobilnya sambil menunggu giliran. Dokko Jin yang mengikuti Ae Jung kini melihatnya terpejam di mobilnya perlahan ia mendekati mobil Ae Jung, Dokko Jin menatap wajah Ae Jung lalu papan nama club malam lalu kembali ke wajah Ae Jung.
Terlihat wajah Dokko Jin melembut tangan kirinya ia tempelkan ke jendela mobil seolah sedang menangkup wajah Ae Jung.
Credit : pelangidrama.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar