Setelah selesai memakaikan sepatu Dokko Jin memberi pengumuman kesemua wartawan.
Dokko Jin : orang yang membeli sepatu Goo Ae Jung dengan membayar 10 juta won adalah aku bukan hanya karena Goo Ae Jung dari agensi yang sama denganku tapi juga karena MC couple making adalah orang yang istimewa bagiku (sambil melihat kearah Seng Ri dan Pil Joo) jadi untuk acara ini aku menyumbang diam-diam tapi jadi rumit seperti ini aku benar-benar minta maaf.
Wartawan1 : Dokko Jin apa semua tindakanmu benar-benar tulus?Wartawan2 : lalu kenapa kau memilih sepatu Goo Ae Jung bukan tas Kang Se Ri?
Dokko Jin: Ada hal lain yang sebenarnya ingin kurahasiakan tapi sepertinya harus aku ungkapkan juga alasannya sangat sederhana bersamaan dengan menyumbang 10 juta won aku juga menyumbang seribu pasang sepatu Dokko Jin menjentikan jari dan mobil barang berdatangan.
Setiap kali aku melakukan hal semacam ini Dokko Jin sang malaikat tanpa sayap akan jadi judul berita ini membuatku tidak nyaman dan terbebani diakhiri dengan pidato ini karena kini terjadi kehebohan seperti ini aku Dokko Jin menundukan kepala sebagai permintaan maaf.
Semua wartawan tidak bisa berkata apa-apa lagi mereka hanya manggut-manggut dan takjub.
Setelah insiden sepatu situs internet maupun surat kabar rame-rame membahas kejadian tersebut.
Di suatu ruangan Dokko Jin sibuk membaca beragam komentar di m2day di hanphonenya.
Kala sang komentator bagus tanggapannya Dokko Jin senyum-senyum kegirangan saat yang di baca komentar jelek hanya bisa kesel mukanya.
Dokko Jin : yah secara keseluruhan tindakanku mendapat tanggapan yang bagus sepatumu pun jadi pembicaraan kalau kau terus bisa menunjukan imej yang bagus kau bakal bisa jadi bintang iklan.
Go Ae Jung : Dokko Jin kau benar-benar melakukan hal yang baik apa kau akan menjadi bintang iklan sepatu juga?
Dokko Jin : hmm idemu bagus juga iklan sepatu biasanya di dominasi oleh atlet tapi imej baruku ini bisa membuka kesempatan untuk itu aku harus membicarakannya dengan kepala Moon, Dokko Jin terkekeh
Go Ae Jung : oh ya tadi aku sangat terkejut saat kau tiba-tiba muncul begitu saja aku pikir.Dokko Jin : kau pikir aku akan berkata di depan banyak orang bahwa aku membeli sepatumu karena aku menyukaimu?
Go Ae Jung : apa kau tidak tidakut bila terkait denganku akan merusak reputasimu? kalau itu terjadi aku akan merasa sangat bersalah.
Dokko Jin menghela nafas karenamu aku patah hati tapi membuat skandal? tidak aku belum rusak seperti yang kau katakan harus kuakui cintaku bertepuk sebelah tangan memang memalukan tapi kurasa ada sisi baiknya juga karena aku baik-baik saja kau tidak perlu mengkhawatirkan hal itu.
Goo Ae Jung : kalau begitu jangan lakukan hal lain lagi seperti menghabiskan 10 juta won untuk sepatu
Dokko Jin kesal soal itu terserah aku itulah bagusnya cinta bertepuk sebelah tangan bisa melakukan sesukaku Aku tahu kau tidak menerimaku jadi aku tidak memaksamu itu urusanku kau tidak perlu ikut campur Dokko Jin meninggalkan Goo Ae Jung keluar.
Diluar Dokko Jin bertemu Kang Se Ri yang intinya Se Ri rada kesel juga soalnya kenapa tidak membeli tasnya dia dan menuduh Goo Ae Jung adalah kelemahan Dokko Jin yang diam ini oleh Dokko ia juga mengingatkan Se Ri untuk lebih berhati-hati memperlakukan Ae Jung, Se Ri pun tidak mau kalah dia berkata karena masalah ini Goo Ae Jung akan dieliminasi dari acara couple making. Mendengar itu Dokko Jin heran hal itu sedang dirapatkan oleh tim produksi dan Pil Joo jelas Se Ri dengan senyum kemenangan
di rapat tim produksi couple making mereka membahas soal Go Ae Jung dengan Pil Joo yang intinya Pil Joo harus mengeliminasi Goo Ae Jung.
Tentu saja Pil Joo tidak setuju dan tim produksi memohon ke Pil Joo supaya mengerti tim produksi Pil Joo hanya diam.
Yoon Pil Joo: sepatu itu ternyata memang kau yang mendapatkannya.
Dokko Jin : terima kasih kepada seseorang yang menyerah jadi aku punya kesempatan untuk beramal.
Yoon Pil Joo : mungkin kau pikir kali ini kau menyelamatkan Goo Ae Jung tapi menurutku kau semakin menyusahkannya saja.
Dokko Jin : kalau menurutmu begitu maka bantulah dia dalam show ini yang menjadi sumber hidupnya jaga dia dan jangan eliminasi dia!
Yoon Pil Joo : kalau bisa aku akan membawa dia pergi dari dunia hiburan yang kejam ini.
Dokko Jin : memang show bisnis memang kejam dia sering terluka tapi dia juga terus bertahan itulah yang yang membuatnya hebat dan menganggumkan kuberi tahu kau cara menyelamatkannya adalah dengan memberinya satu mawar jadi dalam show yang menjadi sumber hidupnya dia bisa bertahan sepekan lagi oke? pergi meninggalkan Pil Joo Pil Joo diam memikirkan kata-kata Dokko Jin dan terlihat sudah mengambil keputusan dari gurat wajahnya.
Acara couple making berlangsung semua staf sibuk menyiapkan property di panggung nona Han meyakinkan Se Ri kalau Pil Joo akan mengeliminasi Ae Jung sedangkan Se Ri sendiri rada tidak yakin yang di bicarakan sedang mengobrol dengan Ae jung.
Yoon Pil Joo : apa kau baik-baik saja? aku minta maaf karena hanya melihat dan tidak bisa berbuat apa-apa saat kau dalam kesulitan.
Goo Ae Jung : semua sudah beres dan aku baik-baik saja.
Yoon Pil Joo : aku bukan berasal dari dunia artis sepertimu jadi aku tidak bisa melindungimu sesuai aturan main dunia itu tapi aku akan membantumu dengan caraku maafkan aku.
Goo Ae Jung : kalau kau harus mengeliminasiku lakukan saja aku tidak akan menyalahkanmu.
Couple making dimulai Kang Se Ri sebagai Mc membuka acara.
Dokko Jin juga hadir di sebrang sebagai penonton kini tiba pemberian mawar kepada peserta wanita ada tiga mawar di tangan Pil Joo sedangkan peserta ada empat termasuk ya Ae Jung jadi Pil Joo harus mengeliminasi salah satu.
Se Ri mengintruksikan ke Pil Joo untuk di berikan siapa mawar tersebut.
Lalu Pil Joo dengan langkah pasti berjalan kearah kanan panggung tepat di depan Ae Jung.
Pil Joo memberi satu bunga tampak Ae jung tersenyum simple sedangkan nona Han mengerutu karena Pil Joo tidak mendengarkan permintaannya Dokko Jin melihat hal itu tampak senang setelah yakin Ae Jung bertahan ia lalu berbalik akan pergi.
Lalu Se Ri mengintruksikan lagi pemberian bunga ke 2 semua tampak terkejut dan heboh karena Pil Joo tidak beralih dari hadapan Ae Jung dia terus memberi bunga yang ke2 melihat hal tersebut Se Ri tampak kesal.
Dokko Jin yang belum jauh melangkah tidak jadi pergi ia berbalik kembali dan bunga yang ke 3 di beri juga ke Ae Jung.
Ae Jung terkejut dan bingung mengambil mawar seakan dia tidak yakin kebetulan ada wartawan diacara tersebut mereka sibuk mengambil foto.
Melihat kejadian itu Dokko Jin berkata begini aku suruh dia untuk memberikan satu mawar saja kenapa memberikan semua?
Karena acara tidak sesuai rencana tim memutuskan untuk break sebentar begitu juga dengan Se Ri
Se Ri langsung turun dari panggung dan tanpa sengaja memperhatikan Dokko Jin yang melihat monitor jantungnya berbunyi dan berubah merah Se Ri baru sadar kalo kelemahan Dokko Jin adalah jantungnya yang sakit disebabkan Ae Jung.
Di ruang make up Ae Jung meminta penjelasan Pil Joo atas kejadian tadi.
Alih-alih minta penjelasan.
Malah Pil Joo berani menyatakan perasaan sukanya dengan jujur dan Ae Jung hanya diam.
Di ruang lain Dokko Jin mengerutu terus menyalahkan dokter Pil Joo belum reda oleh kecemburuan Dokko Jin diberi tahu oleh Jae Suk kalau acara couple making akan tetap ditayangkan dan menambahkan segment baru.
Saat di parkiran Ae Jung memikirkan kembali kejadian sepatu dan mawar dia tidak bisa menerima sepatu (Dokko Jin) dan bingung harus bagaimana dengan si mawar ( Yoon Pil Joo) karena bingung Ae Jung tanpa sadar jalan bolak- balik di tempat. Kebingungan Ae Jung disalah mengerti oleh Dokko Jin yang dari tadi mengawasinya dari dalam mobil dikiranya Ae Jung kelewat seneng dapet bunga tiga dari Pil Joo makanya jalan bolak-balik gitu.
Berniat langsung tancap gas saat melewati Ae Jung agar bisa melupakannya.
Ehh malah mengerem mendadak tepat didepan Ae Jung dilanjutkan menyetir super lelettt melihat mobil Dokko Jin jadi lelet Ae Jung mengetuk kaca mobil dan menanyakan keadaan mobil mobil langsung berhenti menyalahkan Ae Jung yang menghentikan jalannya mobil Dokko Jin mengajak Ae Jung masuk ke mobil karena dia ingin menceritakan kisah bunga lagi selain bunga Chamelia.
Ternyata Dokko Jin memmbawa Ae Jung ke sebuah sekolah dasar disSana Dokko Jin mulai bercerita Dokko Jin judulnya adalah AZALEA.
Goo Ae Jung : oh puisi itu ya? aku tahu ketika kau pergi karenaku aku harus merelakanmu.
Dokko Jin : di jalanmu akan kutebar bunga azalea.
Goo Ae Jung : kau tidak perlu menebar bunga.
Dokko Jin : tidak aku ingin melakukanya bunga itu apakah kau menginjaknya kita lihat nanti Dokko Jin curhat masa kecilnya yang tidak bisa sekolah seperti anak lain karena selalu dirumah sakit.
Dokko Jin : saat ini aku sehat dan sexy hingga kau mungkin tidak bisa membayangkan saat kecil aku sakit-sakitan dan menceritakan operasi jantung 10 tahun lalu Dokko Jin meperlihatkan bekas operasinya dengan gaya lebay ke Ae Jung demi mendapat simpati dari Ae Jung dia bercerita tentang sakit jantungnya. Jantungku adalah azalea yang bertabur di jalanmu jika kau menginjaknya sedikit maka aku akan mati jadi berhentilah jangan dekat dengan pria itu (Pil Joo).
Ketika melancarkan serangan kasihan ke Ae Jung tiba-tiba datang anak kecil yang meminta diambilkan bola yang jatuh di kakinya Dokko Jin dengan gaya Dokko Jin bersamba ria dengan bola dan menedangnya dengan kuat sampe menjebolkan ke arah lawan gawang Ae Jung yang tadi merasa kasihan jadi sadar karena merasa dibohongi.
Goo Ae Jung : Dokko Jin sepertinya kau baik-baik saja benar juga di filmmu FIGHTER kau harus lari mengejar truk kulihat kau lari beberapa kilometer dan juga ada iklan yang memeperlihatkan ototmu aku melihat semua di Tv dasar kau.
Dokko Jin : jangan pikirkan semua itu pegang ini lihat disini.
Goo Ae Jung: tidakkah tubuhmu terlalu bagus dibandingkan azalea
Dokko Jin : ini hanya luarnya saja luarnya saja.
Produser Kim meminta Pil Joo untuk berpartisipasi kembali di couple making karena tindakannya mungkin acara couple making ratingnya akan sangat tinggi dan tim couple making sudah mempunyai segment baru yaitu jawaban Ae Jung atas pernyataan Pil Joo mendengar itu Pil Joo flashback kepercakapannya di ruang make up.
Goo Ae Jung : aku mengerti jika kau tidak memberiku bunga dan aku sangat berterima kasih dapat satu bunga darimu tapi kau memberiku 3 bunga sekaligus aku tidak tahu harus bagaimana.
Yoon Pil Joo : sebenarnya aku juga tidak tahu harus bagaimana ini pertama kalinya aku melakukan hal seperti ini oh apakah kemungkinan aku langsung di tolak?
Goo Ae Jung : tolong beri aku waktu.
Yoon Pil Joo : baiklah berapa lama?
Goo Ae Jung : jangan mengucapkannya seolah aku berhutang kepadamu hmm kalau terlalu lama bisa-bisa aku lupa dan harus bayar bunga tinggi 3 hari tanpa bunga dan cicilan.
Flashback End
Mengingat itu Pil Joo juga meminta waktu ke produser Kim untuk memikirkannya produser Kim mengerti dan meninggalkan Pil Joo.
Sepeninggal produser Kim, Se Ri datang menanyakan tentang putus hubungannya.
Kang Se Ri : aku pernah berkata padamu soal putus hubunganku ya kan? ada orang ke tiga dia antara aku dan Dokko Jin orang ketiga itu adalah kak Ae Jung melihat ekspresi Pil Joo yang tidak terkejut Se Ri heran kau tidak terkejut?
Yoon Pil Joo : aku sudah tahu
Kang Se Ri : kau sudah tahu tapi kau tetap memberi semua bunga itu nada suara Se Ri naik
Yoon Pil Joo : aku ingin memenangkan hati Goo Ae Jung yang sedang bimbang sampai aku mendapatkan perhatian Goo Ae jung kuharap kau tidak ikut campur dan membuatnya susah Kang Se Ri. Meninggalkan Se Ri yang terbengong tidaka percaya 2 orang cowok yang menarik perhatiannya semua suka sama Ae Jung.
Aku harus merelakanmu dalam diam
Dari gunung Yakin Yongbyon
Kukumpulkan segengam bunga azalea
Dan kutebar dijalanmu
Selangkah demi selangkah bunga-bunga itu
Kau injak perlahan seiring langkah kepergianmu
Ketika kau pergi lelah karenaku
Meski harus mati tidak akan kubiarkan
Setetes pun air matidaku jatuh
Goo Ae Jung : tadinya kupikir puisi ini tentang kepergian kekasihnya ternyata maksudnya meski dia mati dia tidak akan melepaskan kekasihnya.
Dan benar saja acara couple making mendapat rating yang tinggi dimana-mana orang menontonnya ibu Pil Joo hanya bisa nangis histeris saking keselnya.
Di keluarga Ae Jung juga menonton acara couple making tapi pikiran mereka pada melayang kemana-mana ayah Ae Jung membayangkan kotak obat ditambah daging panggang pemberian ibu Pil Joo bingung harus bagaimana menjelaskanya sedangkan pemberiannya sudah digunakan. Ae Hwan membayangkan mobil mewah dan album Ae Jung yang akan terkenal, Ae Jung sendiri memebayangkan cowok yang pedekate sama dia antara Dokko Jin VS Yoon Pil Joo, tidak ketinggalan Hyung Kyu juga ngebayangin persahabatan dia dengan Dokko Jin.
Karena rating acara couple making yang menjulang kini timnya couple making mendapat kesempatan untuk menambah segmen tidak hanya segmen di terima atau tidaknya Pil Joo oleh Ae Jung tapi juga segmen acara kencannya nona Han khawatir keduanya tidak akan setuju. Dan inilah respon dari kepala Moon kepala agencynya Ae Jung ia menyarankan Ae Jung melakukan segment baru acara couple making dan menyuruhnya untuk memulai hubungan dengan Pil Joo karena dengan begitu lama kelamaan citra Ae Jung yang buruk sebagai artis bisa berubah jika Ae Jung benar-benar berpacaran dengan Pil Joo, Ae Jung hanya menunduk dan mengikuti saran kepala Moon.
Di rumah sakit Pil Joo datang ayah Ae Jung yang berniat memberi penjelasan kepada ibu Pil Joo tentang identitasnya sebagai ayah kandung Ae Jung bukan ayah Se Ri belum sempat memberi penjelasan ibu Pil Joo langsung curhat dan menjelek-jelekan Ae Jung. Syok mendengar anaknya di ejek oleh lawan bicaranya ayah Ae Jung langsung naik pitam balik menjelekan Pil Joo, ibu Pil Joo heran ayah Kang Se Ri! Ayah Ae Jung dengan marah memberitahu kalau ia ayahnya Ae Jung ia juga mengancam ibu Pil Joo tidak akan memberi restu anaknya belum puas mengancam ayah Ae Jung menendang poster Pil Joo dan pergi meninggalkan ibu Pil Joo sambil mengerutu ibu Pil Joo hanya bisa kesel dan mendirikan kembali poster kesayangan anaknya.
Kita ke rumah Dokko Jin dia juga menonton rerun acara couple making dan Jae Suk datang.
Dokko Jin : apa yang kau lakukan?
Goo Ae Jung : aku hanya memberi tanda tangan untuk sepatu yang kamu sumbangkan.
Dokko Jin : hanya tanda tanganku saja yang diperlukan kau tidak usah.
Goo Ae Jung : begitu kalau begitu aku pergi saja.
Dokko Jin : tidak, tidak, tidak salah satu anak dari seribu itu mungkin akan menginginkan tanda tanganmu Ae Jung duduk kembali bagus Gu Ae Jung jangan pergi dan tanda tangani saja baiklah kata Ae Jung, Dokko Jin duduk dan mulai basa-basi.
Dokko Jin : Goo Ae Jung aku senang menontonmu di acara itu kau terlihat professional apa maksudmu? jawab Ae Jung menerima tiga bunga tapi tetap tenang dan professional itu hebat sangat hebat Dokko tertawa dan memberikan kedua jempol buat Ae Jung dengan gaya lebaynya.
Goo Ae Jung : kelihatanya begitu padahal aku sangat gugup mendengar pernyataan Ae Jung Dokko Jin langsung diem kalau aku memakai alat itu (jam jantung Dokko) mungkin angkanya jadi 120.
Dokko Jin : kalau sampai 120 kau pasti merasa mual dan deg-degan dia pasti merasa bersalah karena sudah berbohong soal pena dulu itu.
Gu Ae Jung : mungkin kebohongannya di sebabkan perasaan yang sebenarnya.
Dokko Jin : aku seharusnya tidak membuang pena waktu itu mendengar Ae Jung yang terus membela Pil Joo Dokko Jin langsung meneruskan tanda tangan dengan super cepat.
Gu Ae Jung : wow kau sudah terbiasa memberi tanda tangan ya? jadi bisa secepat itu sepertinya ini akan cepat selesai Dokko Jin langsung beubah sekarang tanda tangannya jadi super lelet karena tidak mau ketahuan pengen lama-lama sama Ae Jung, Dokko Jin berkata kali ini dia ingin memberi tanda tangan dengan detail dan penekanan supaya fansnya senang.
Di restorant Jenny ada Jae Suk dan Ae Hwan yang membicarakan popularitas Ae Jung yang sekarang sedikit berubah meningkat dan Ae Hwan bertanya mana yang di pilih Jenny antara dirinya dan Jae Suk lalu mereka memasang tampang imut dan inilah jawaban Jenny.
Jenny : aku ingin semuanya dasar gadis jahat jawab Ae Hwan dan Jae Suk bersamaan.
Tiba-tiba Se Ri datang.
Kang Se Ri : senang bertemu kau lagi kak Jenny kenapa kau kesini? balas Jenny hanya penasaran kalau-kalau kak Ae Jung ada disini.
Jenny : Ae Jung tidak ada disini.
Kang Se Ri : oh apa dia di rumah Dokko Jin?
Kita kembali ke Dokko sama Ae Jung Dokko memperhatikan tanda tangan Ae Jung apa itu? melihat tanda tangan Ae Jung.
Goo Ae Jung : oh ini adalah daun clover berhelai empat aku menggambarnya untuk orang yang menerima sepatu agar mereka beruntung.
Dokko Jin : kekanakan sekali lebih bagus kalau kau memberi uang di setiap kotaknya.
Goo Ae Jung : di hari debutku salah satu anggota Min Ah memungut daun clover berhelai empat dan setelah itu kami menang itulah sebabnya aku percaya daun clover berhelai empat benar-benar membawa keberuntungan.
Dokko Jin : akhirnya kalian bubar tapi kenapa kau jadi begitu di benci?
Goo Ae Jung : seperti yang ada di berita aku menampar Se Ri dan jadi di benci orang apa kau sungguh menamparnya? iya aku marah dan tanganku terangkat begitu saja.
Dok Go Jin : kalau begitu seharusnya kau menamparnya saat tidak ada orang.
Gu Ae Jung : setiap kali aku melihat Se Ri aku selalu teringat dengan kejadian itu jadi rasanya aneh dan tidak nyaman.
Kita ke restorant Jenny lagi.
Jenny : Dokko Jin menyukai Ae Jung tapi Ae Jung tidak menyukainya dan Ae Jung akan bahagia dengan Yoon Pil Joo kalaupun kau putus dengan Dokko Jin tidak ada gunanya jangan libatkan Ae Jung di dalamnya.
Kang Se Ri : kenapa? kalau kabar putusnya aku dengan Dokko Jin beredar aku akan berkata salah satu penyebabnya adalah kak Ae Jung.
Jenny : kau benar-benar licik apa kau tidak ingat betapa Ae Jung menyayangimu?
Kang Se Ri : aku hanya ingat ketika dia menamparku Jenny mulai marah kau pikir kenapa dia melakukan itu? kau lupa apa yang terjadi dengan Min Ah? gara-gara kau Min Ah pingsan karena sakit itulah sebabnya Ae Jung marah padamu.
Kang Se Ri : kenapa kau mengungkit cerita lama tanpa bukti dan saksi?
Jenny : baiklah kalau Min Ah muncul buktinya akan terungkap dan ini bukan lagi cerita lama ya kan? ancam Jenny.
Dan benar saja Min Ah malam itu muncul di rumah sakit Pil Joo tadinya Pil Joo tidak menyadarinya setelah di perhatin dia dalah orang yang di hindari Ae Jung.
Min Ah : tadinya aku berencana pindah rumah sakit dan tidak kembali lagi setelah melihatmu di Tv aku ingin menghindarimu tapi setelah membaca berita tentangmu kurasa setidaknya aku harus bertemu denganmu satu kali karena kau akan menjadi orang yang penting bagi kak Ae Jung.
Yoon Pil Joo : kau datang karena Ae Jung? heran Pil Joo
Min Ah : ya dulu namaku Han Min Ah aku adalah salah satu anggota NTG seperti kak Ae Jung.
Kembali lagi ke restorant Jenny.
Jenny : tidakkah kau berpikir Min Ah yang mengirimnya? Jenny memberi paketnya ke Se Ri dia sudah lama menghilang jawab Se Ri yang pura-pura tenang.
Jenny : meski begitu kalau kau menyakiti Ae Jung kau pikir dia diam saja?
Se Ri mengingat lagi masa lalunya dia menaruh obat dan menambahkannya dengan minuman kaleng.
Awalnya minuman itu akan di berikan ke Ae Jung tapi Min Ah datang dan mengatakan dia tidak enak badan.
Dan minuman tadi di berikan ke Min Ah setelah di minum Min Ah dia terjatuh dan kesakitan Se Ri yang datang kebingungan salah target dia Flashback End.
Jenny : kaulah penyebab semuanya tapi Ae Jung yang bertanggung jawab dan menyelesaikan semuanya kau seharusnya berterima kasih karena dia melakukan itu demi kau kalau kau berbuat yang tidak-tidak aku akan menemukan Han Min Ah dan menceritakan semuanya.
Kang Se Ri : aku tidak tahu kalau Min Ah sakit parah dan aku tidak tahu kak Ae Jung akan membiarkan semuanya berakhir seperti itu.
Kita kembali ke Ae Jung dan Dokko Jin.
Goo Ae Jung : kupikir-pikir lagi selalu ada kesalapahaman anatara aku dan Se Ri karena kami semua perempuan kami mulai dekat dan rahasia pun terbentuk tapi kami tidak bisa beberkan semuanya kesalahpahamannya jadi semakin rumit.
Dokko Jin terus menyimak cerita Ae Jung rahasia apa? Ae Jung hanya diam rahasia apa? yang namanya rahasia ya tidak pernah dikatakan jawab Ae Jung.
Dokko Jin : seperti orang bodoh kau tidak bisa mengatidakan apa yang kau inginkan jadi kau menutupi semuanya?
Gu Ae Jung : waktu itu kupikir aku bisa bertanggung jawab atas semuanya aku tidak tahu kalau akhirnya aku akan dibenci selama 10 tahun.
Dokko Jin : meskipun kau di caci banyak orang kenyataannya kau berhasil bertahan dan melalui itu semua selama 10 tahun kurasa itu hebat sekali.
Gu Ae Jung : sekarang kau memujiku dengan mulut itu?
Dokko Jin : kau pernah bertanya apa aku tidak takut jika jadi sepertimu? kuakui aku tidak takut tapi karena kau berhasil melalui situasi yang mengerikan itu aku malah mengkhawatirkanmu ke depanya? aku selalu menoleh dua kali ke arahmu.
Gu Ae Jung : apa aku terlihat menyedihkan?
Dokko Jin : tidak aku bukan bersimpati ehmmm apa ya namanya? kata yang tepat sambil berpikir empati jawab Ae Jung, Ding Dong jawab Doko Jin mereka berdua tersenyum.
Ae Jung mengambil botol minuman yang bergambar Dokko Jin dan menaruhnya di pipinya untuk mendinginkan kali ini botolnya yang bertuliskan yang ditempel di pipi tapi Dokko mengganti letaknya sehingga yang bergambar Dokko Jin ada di pipinya.
Mereka kelihatan akrab kejadian itu dilihat Se Ri yang baru pulang dari restorant dalam hati Se Ri kalau kak Ae Jung menyukainya Dokko Jin maka aku harus pertahankan sekuat tenaga dan tidak kubiarkan pergi lalu usaha Pil Joo akan sia-sia sepertiku.
Se Ri menemui kepala Moon mengutarakan keinginanya tidak akan putus dengan Dokko Jin dan mengancam direktur Moon akan memanggil wartawan sambil menangis jika di putuskan sebelah pihak. Min Ah menyuruh Pil Joo untuk menjaga Ae Jung yang merupakan penyelamatnya Min Ah memberi tahu Pil Joo kesukaan Ae Jung.
Di kantor Ae Jung dan Dokko masih sibuk tanda tangan lalu tiba-tiba handphone Ae jung berbunyi ternyata telepon dari Pil Joo. Selama Ae Jung mengankat telepon Dokko sibuk nguping pengen tahu ngomong apa karena jawaban Ae Jung hanya menjawab iya, iya, iya selama tiga kali dan.
Dokko kembali berkhayal lagi apa yang dikatakan Pil Joo sampe Ae Jung hanya jawab iya sebanyak 3 kali inilah khayalannya.
Yoon Pil Joo : kenapa kau tidak datang? apa Dokko Jin menahanmu?
Gu Ae Jung : iya
Yoon Pil Joo : apa dia minta dikasihani?
Gu Ae Jung: iya
Yoon Pil Jo; aishh orang itu acuhkan saja orang itu dan cepat kesini?
Gu ae Jung : iya
Yoon Pil Joo : aku tunggu iya khayalan selesai.
Dokko Jin merasa keki karena Ae Jung terus melihat jam tangannya akhirnya Dokko menyuruh Ae Jung menjawab iya saja dari pertanyaan Dokko Jin.
Dokko Jin : sudah kubilang jantungku seperti bunga azalea ya kan?
Iya jawab Ae Jung
Sudah kubilang jangan menginjaknya dan pergi kan? iya tapi kau sudah menginjaknya sekarang? kalau kau pergi begitu saja mungkin itu lebih baik bagiku ya kan? jadi kau pergilah iya.
Ae Jung ragu-ragu meninggalkan Dokko Jin dia menegok kebelakang dan Dokko Jin kembali melanjutkan tanda tangan dengan cepat plus kesel padahal percakpan di telepon yang terjadi seperti ini.
Yoon Pil Joo : apa kau sibuk? iya kalau begitu kau akan terlambat ya? iya telepon aku kalau sudah sampai? iya itulah percakapan sebenarnya. Pil Joo menunngu Ae Jung di depan rumahnya dan membawa roti berbentuk daun clover berhelai empat.
Di studio Dokko Jin memandangi foto Ae Jung dan menyejajarkannya dengan foto dirinya.
Pil Joo menelepon Ae Jung menanyakan keberadaannya padahal Ae Jung sudah di depan matanya Pil Joo seperti buat kejutan ada di depan matanya.
Pil joo mengajak Ae Jung ke restoran Jenny setelah sampai di restorant Pil Joo menaruh roti di meja.
Yoon Pil Joo : katanya roti ini enak sekali aku mendapatkannya sebagai hadiah di rumah sakit.
Ae Jung : aku sangat menyukai roti semacam ini, ini dari tempat yang sama.
Yoon Pil Joo : benarkah ? pura-pura terkejut.
Goo Ae Jung : iya waktu aku masih jadi NTG tempatnya ada di depan tempat tinggal kami tempatnya sangat jauh dari sini jadi sudah lama sekali aku tidak memakannya senang sekali melihatnya lagi.
Yoon Pil Joo : syukurlah kau menyukainya ini silahkan Pil Joo meberikan roti pada Ae Jung
Goo Ae Jung : ahh ini harus di bagi bentuknya kan seperti daun clover aku tidak bisa menghabiskan semua keberuntungannya sendirian aku harus berbagi silahkan Ae Jung membelah roti menjadi dua dan memberikan kembali ke Pil Joo.
Yoon Pil Joo : kalau begitu akankah terjadi sesuatu yang baik padaku malam ini? sambil menunjuk Ae Jung kaulah keberuntunganku.
Goo Ae Jung : terima kasih sudah menganggapku sebagai keberuntunganmu Yoon Pil Joo juga keberuntunganku kau adalah daun clover berhelai empat terbaik tapi sekarang ini bunga sakura dan chamelia bermekaran dan azalea bertebaran dimana-mana jadi aku tidak bisa lihat daun clovernya.
Yoon Pil Joo : ya dia biasa saja dan tidak begitu lucu jadi dia tidak bisa mendapatkan hati seseorang semudah itu tapi diantara semua roti ini yang terbaik.
Goo Ae Jung : hatiku dipenuhi bunga kedengarannya gila ya? mungkin dengan waktu perlahan-lahan aku mengetahu ini adalah yang terbaik kan?
Yoon Pil Joo : kalau begitu haruskah kita menunda waktu yang sudah kita sepakati? kalau terlalu sulit untuk memulainya sekarang bagaimana kalau dimulai pada acara itu?
Goo Ae Jung : dimulai acaranya?
Yoon Pil Joo : Goo Ae Jung kau bisa menjalani acara itu sesukamu aku akan ada disampingmu sebagai aku yang sebenarnya aku tidak rugi apa-apa pada akhirnya jenis roti ini ya ng terbaik kan? jawab Pil Joo dengan getir.
Di rumah Dokko jin memandangi pohon kentangnya.
Dokko : kau tumbuh lebih cepat dari dugaanku kalau kau terus tumbuh dan beracun apa kau akan mati? Dokko Jin bangkit tiba-tiba dadanya kembali sakit tapi jam jantung masih keadaan normal.
Paginya Dokko Jin pergi kerumah sakit ingin menemui dokter Joeng dokter yang melakukan operasi 10 tahun lalu tapi dokter Joeng tidak ada sedang ada opersi lain jadi Dokko Jin menunggu di ruang dokter Joeng.
Bosan menunggu Dokko Jin mulai geratak melihat-lihat yang ada di ruang itu dan menemukan album CD NTG lalu suster datang member tahu Dokko Jin kalau dokter Joeng ada operasi darurat lagi dan pergi menggunakan helicopter jadi Dokko Jin tidak bisa bertemu hari ini mendengar penjelasan suster Dokko langsung kesal dan melempar CD NTG ke meja. Melihat CD yang dilempar suster memberitahu kalau dokter Joeng suka sekali mendengar lagu grop wanita untuk mengurangi kegugupan saat opersai Dokko Jin mulai menyadari sesuatu.
Dokko Jin : lalu saat operasi jantung bisa jadi dia memutar lagu Thump-Thump.
Suster : ya tapi akhir-akhir ini dia jarang memutar music saat operasi 10 tahun lalu dia sering melakukan itu apalagi saat lagu itu terkenal dia selalu memutarnya jelas suster.
Dokko Jin langsung menyadari dan berlari ke atap rumah sakit mengejar dokter Joeng sampai di atas gedung Dokko Jin meminta konfrimasi.
Dokko Jin : dokter-dokter ini aku Dokko Jin, dokter apa kau selalu mendengarkan lagu Thump-Thump dari NTG 10 tahun lalu saat operasiku?
Dokter Joeng : apa? aku tidak ada waktu untuk bercanda sekarang aku harus menyelamatkan jantung seseorang sekarang.
Dokko Jin : ini masalah penting tentang jantungku tolong diingat-ingat apa kau mendengar lagu Thump-Thump saat mengoperasiku? dokter Joeng diam dia mengingat operasi 10 tahun lalu.
Dokter Joeng : benar aku mendengarkan lagu itu saat mengoperasimu.
Kau yakin? tanya kembali Dokko Jin.
Operasimu adalah yang paling berkesan dalam hidupku aku mengingat semuanya yang terjadi waktu itu benarkah? Dokko tampak lega dan senang dokter Joeng pergi dengan helicopter.
Dokko melambai senang kepergian dokter Joeng, Dokko akhirnya bisa bernafas lega ia akhirnya tahu alasannya dia membuang kaset NTG sambil teriak selamat tinggal.
Ae Jung datang ke kantor couple making untuk myetujui mengikuti acara couple making, Ae Hwan menyarankan agar menerima Pil Joo karena lebih baik mungkin dengan itu Dokko Jin bisa melupakan semua
tiba-tiba Jae Suk datang memberi kabar kalau Dokko Jin pergi kerumah sakit Ae Jung terkejut jadi dia benar-benar sakit? Dokko Hyungnim sangat benci rumah sakit kalau dia mau pergi berarti sakitnya memang parah.
Ae Jung duduk sendiri memngingat kembali pernyataan Dokko Jin yang sakit jantungnya lalu Ae Jung berbicara pada sepatu ungunya.
Kau tidak bisa menginjaknya dan pergi begitu saja ya kan? kau khawatir kalau dia sakit ya kan? kau merindukannya ya kan? Ding Dong.
Ae Jung bergegas ke rumah Dokko Jin tetapi ragu-ragu sampai di depan rumahnya apa akan terbuka jika aku pencet 6090 bagaimana ini dari belakang Dokko Jin datang sambil bersiul Goo Ae Jung panggil Dokko Jin dengan gaya coolnya.
Sampai di dalam rumah.
Goo Ae Jung : kudengar kau sakit apa kau tidak apa-apa?
Dokko Jin : sebelum itu aku harus memastikan sesuatu terlebih dulu.
Dokko menelepon Ae Jung terdengar ringtone Thump-Thump, Dokko melihat lagi monitor jantungnya yang masih normal lalu mematikan panggilan.
Dokko Jin : sepertinya aku sudah kembali normal lihat ini tetap 60-90 kan?
Goo Ae Jung : benar kalau begitu kau baik-baik saja kan?
Dokko Jin : benar ada kabar yang sangat bagus untukmu.
Apa? tanya Ae Jung.
Jantungku tidak akan berdetak lagi karena kau lagi jelas Dokko.
Kenapa?
Aku tidak akan bingung lagi karena kau?
kenapa?
Hanya ada satu jawaban apa menurutmu? Goo Ae Jung diam sebentar dan menunduk mencerna perkataan Dokko Jin.
Goo Ae Jung : apakah kau tidak menyukaiku lagi? Dokko menunjuk Ae Jung dan menjawab Ding Dong.
Credit : pelangidrama.net
Dokko Jin : tidak aku ingin melakukanya bunga itu apakah kau menginjaknya kita lihat nanti Dokko Jin curhat masa kecilnya yang tidak bisa sekolah seperti anak lain karena selalu dirumah sakit.
Dokko Jin : saat ini aku sehat dan sexy hingga kau mungkin tidak bisa membayangkan saat kecil aku sakit-sakitan dan menceritakan operasi jantung 10 tahun lalu Dokko Jin meperlihatkan bekas operasinya dengan gaya lebay ke Ae Jung demi mendapat simpati dari Ae Jung dia bercerita tentang sakit jantungnya. Jantungku adalah azalea yang bertabur di jalanmu jika kau menginjaknya sedikit maka aku akan mati jadi berhentilah jangan dekat dengan pria itu (Pil Joo).
Ketika melancarkan serangan kasihan ke Ae Jung tiba-tiba datang anak kecil yang meminta diambilkan bola yang jatuh di kakinya Dokko Jin dengan gaya Dokko Jin bersamba ria dengan bola dan menedangnya dengan kuat sampe menjebolkan ke arah lawan gawang Ae Jung yang tadi merasa kasihan jadi sadar karena merasa dibohongi.
Goo Ae Jung : Dokko Jin sepertinya kau baik-baik saja benar juga di filmmu FIGHTER kau harus lari mengejar truk kulihat kau lari beberapa kilometer dan juga ada iklan yang memeperlihatkan ototmu aku melihat semua di Tv dasar kau.
Dokko Jin : jangan pikirkan semua itu pegang ini lihat disini.
Goo Ae Jung: tidakkah tubuhmu terlalu bagus dibandingkan azalea
Dokko Jin : ini hanya luarnya saja luarnya saja.
Goo Ae Jung : Dokko Jin jadi sekarang kau memanfaatkan operasimu untuk menjeratku?
Dokko Jin : aku bukan ingin menjeratmu tapi aku hanya ingin kau mengerti aku sakit jadi kau ingat baik-baik saat kau ingin menemui dokter itu pikirkan aku terbaring lemah dan kau tidak jadi pergi kau selalu sabar menghadapi tingkahku karena kau baik hati disini mukanya Dokko Jin melas banget Ae Jung juga jadi ikutan melas menghadapi Dokko Jin.Produser Kim meminta Pil Joo untuk berpartisipasi kembali di couple making karena tindakannya mungkin acara couple making ratingnya akan sangat tinggi dan tim couple making sudah mempunyai segment baru yaitu jawaban Ae Jung atas pernyataan Pil Joo mendengar itu Pil Joo flashback kepercakapannya di ruang make up.
Goo Ae Jung : aku mengerti jika kau tidak memberiku bunga dan aku sangat berterima kasih dapat satu bunga darimu tapi kau memberiku 3 bunga sekaligus aku tidak tahu harus bagaimana.
Yoon Pil Joo : sebenarnya aku juga tidak tahu harus bagaimana ini pertama kalinya aku melakukan hal seperti ini oh apakah kemungkinan aku langsung di tolak?
Goo Ae Jung : tolong beri aku waktu.
Yoon Pil Joo : baiklah berapa lama?
Goo Ae Jung : jangan mengucapkannya seolah aku berhutang kepadamu hmm kalau terlalu lama bisa-bisa aku lupa dan harus bayar bunga tinggi 3 hari tanpa bunga dan cicilan.
Flashback End
Mengingat itu Pil Joo juga meminta waktu ke produser Kim untuk memikirkannya produser Kim mengerti dan meninggalkan Pil Joo.
Sepeninggal produser Kim, Se Ri datang menanyakan tentang putus hubungannya.
Kang Se Ri : aku pernah berkata padamu soal putus hubunganku ya kan? ada orang ke tiga dia antara aku dan Dokko Jin orang ketiga itu adalah kak Ae Jung melihat ekspresi Pil Joo yang tidak terkejut Se Ri heran kau tidak terkejut?
Yoon Pil Joo : aku sudah tahu
Kang Se Ri : kau sudah tahu tapi kau tetap memberi semua bunga itu nada suara Se Ri naik
Yoon Pil Joo : aku ingin memenangkan hati Goo Ae Jung yang sedang bimbang sampai aku mendapatkan perhatian Goo Ae jung kuharap kau tidak ikut campur dan membuatnya susah Kang Se Ri. Meninggalkan Se Ri yang terbengong tidaka percaya 2 orang cowok yang menarik perhatiannya semua suka sama Ae Jung.
Malam itu 3 tokoh utama kita memikirkan perasaan masing-masing Dokko Jin menenangkan jantungnya Pil Joo terus memperhatikan 2 pulpennya dan Ae Jung membaca kembali puisi AZALEA.
Ketika kau pergi lelah karenakuAku harus merelakanmu dalam diam
Dari gunung Yakin Yongbyon
Kukumpulkan segengam bunga azalea
Dan kutebar dijalanmu
Selangkah demi selangkah bunga-bunga itu
Kau injak perlahan seiring langkah kepergianmu
Ketika kau pergi lelah karenaku
Meski harus mati tidak akan kubiarkan
Setetes pun air matidaku jatuh
Goo Ae Jung : tadinya kupikir puisi ini tentang kepergian kekasihnya ternyata maksudnya meski dia mati dia tidak akan melepaskan kekasihnya.
Dan benar saja acara couple making mendapat rating yang tinggi dimana-mana orang menontonnya ibu Pil Joo hanya bisa nangis histeris saking keselnya.
Di keluarga Ae Jung juga menonton acara couple making tapi pikiran mereka pada melayang kemana-mana ayah Ae Jung membayangkan kotak obat ditambah daging panggang pemberian ibu Pil Joo bingung harus bagaimana menjelaskanya sedangkan pemberiannya sudah digunakan. Ae Hwan membayangkan mobil mewah dan album Ae Jung yang akan terkenal, Ae Jung sendiri memebayangkan cowok yang pedekate sama dia antara Dokko Jin VS Yoon Pil Joo, tidak ketinggalan Hyung Kyu juga ngebayangin persahabatan dia dengan Dokko Jin.
Karena rating acara couple making yang menjulang kini timnya couple making mendapat kesempatan untuk menambah segmen tidak hanya segmen di terima atau tidaknya Pil Joo oleh Ae Jung tapi juga segmen acara kencannya nona Han khawatir keduanya tidak akan setuju. Dan inilah respon dari kepala Moon kepala agencynya Ae Jung ia menyarankan Ae Jung melakukan segment baru acara couple making dan menyuruhnya untuk memulai hubungan dengan Pil Joo karena dengan begitu lama kelamaan citra Ae Jung yang buruk sebagai artis bisa berubah jika Ae Jung benar-benar berpacaran dengan Pil Joo, Ae Jung hanya menunduk dan mengikuti saran kepala Moon.
Di rumah sakit Pil Joo datang ayah Ae Jung yang berniat memberi penjelasan kepada ibu Pil Joo tentang identitasnya sebagai ayah kandung Ae Jung bukan ayah Se Ri belum sempat memberi penjelasan ibu Pil Joo langsung curhat dan menjelek-jelekan Ae Jung. Syok mendengar anaknya di ejek oleh lawan bicaranya ayah Ae Jung langsung naik pitam balik menjelekan Pil Joo, ibu Pil Joo heran ayah Kang Se Ri! Ayah Ae Jung dengan marah memberitahu kalau ia ayahnya Ae Jung ia juga mengancam ibu Pil Joo tidak akan memberi restu anaknya belum puas mengancam ayah Ae Jung menendang poster Pil Joo dan pergi meninggalkan ibu Pil Joo sambil mengerutu ibu Pil Joo hanya bisa kesel dan mendirikan kembali poster kesayangan anaknya.
Kita ke rumah Dokko Jin dia juga menonton rerun acara couple making dan Jae Suk datang.
Jae Suk : Hyungnim aku datang wah acara ini ditayangkan lagi.
Dokko Jin : dengan semua tayangan ini berarti lebih dari separuh penduduk Korea sudah melihat Goo Ae Jung ya kan?
Jae Suk : ya jadi sekarang tim couple making membuat segment khusus untuk mereka berdua mendengar itu Dokko Jin terkejut apa?
Dokko Jin : dengan semua tayangan ini berarti lebih dari separuh penduduk Korea sudah melihat Goo Ae Jung ya kan?
Jae Suk : ya jadi sekarang tim couple making membuat segment khusus untuk mereka berdua mendengar itu Dokko Jin terkejut apa?
Semacam dokumenter kencan sebenarnya karena mereka sekarang sangat terkenal kalau segment itu ditayangkan pasti rating akan sangat tinggi tawa Jae Suk terhenti saat melihat wajah Dokko Jin yang sudah kesal banget.
Dasar kau kata Dokko Jin
Jae Suk : mereka mungkin akan dapat perhatian sejak kencan pertama.
Dokko Jin terkejut lagi kencan pertama?
Jae Suk menjelaskan lagi kalau mereka kencan secara terbuka mereka mungkin akan lebih menyukai dan perhatian satu sama lain daripada di couple making.
Mendengar penjelasan Jae Suk, Dokko Jin langsung berkhayal mereka berkencan romantis dalam khayalan Dokko jin pertama Ae Jung duduk berdua dengan Pil Joo sambil makan gulali saling menyuapi dan mereka mungkin akan pergi berlibur bersama.
Dokko Jin khayalan kedua Ae Jung dan Pil Joo makan malam romantis dan malam pertama.
Mendengar penjelasan Jae Suk, Dokko Jin langsung berkhayal mereka berkencan romantis dalam khayalan Dokko jin pertama Ae Jung duduk berdua dengan Pil Joo sambil makan gulali saling menyuapi dan mereka mungkin akan pergi berlibur bersama.
Dokko Jin khayalan kedua Ae Jung dan Pil Joo makan malam romantis dan malam pertama.
Khayalan yang ketiga paling spektakuler Ae Jung dan Pil Joo menggunakan baju tidur mereka meminum red wine dan mereka saling berdekatan untuk berciuman belum sempat berciuman Dokko Jin menghancurkan khayalan tadi Dokko Jin langsung mematikan TVnya.
Dokko Jin: bagaimana bisa mereka menayangkan itu di TV? kalau mereka melakukannya aku akan menuntutnya!
Jae Suk : yah kalaupun itu benar-benar terjadi mungkin tidak akan ditayangkan sayang sekali Dokko Jin menatap Jae Suk kaya tatapan misil dengan alis terangkat satu di tatap seperti itu Jae Suk langsung pura-pura sakit perut dan kabur.
Dokko Jin frustasi angka di monitor jantungnya kembali naik lagi.
Ae Jung dan Ae Hwan berunding lagi mereka memikirkan perkataan kepala Moon yang ada benarnya juga
Goo Ae Hwan : tadinya kukira Pil Joo orang yang lembut tapi kenapa tiba-tiba menyerang begitu ya? lalu Ae Jung mengingat kembali percakapanya di ruang make up aku merasa aku harus melindungimu Ae Jung.
Goo Ae Jung : apa aku terlihat begitu lemah?
Goo Ae Hwan : Ae Jung kau akan bertemu dengan Pil Joo dan mendiskusikan acara itu hari ini kan? iya kami harus bertemu.
Diam-diam Dokko Jin menguping pembicaran kedua saudara itu.
Dengan sekuat tenaga melarang anggota tubuhnya mendekat tapi tetep aja mendenger pertarungan fisik dan batin.
Tiba-tiba Ae Jung menoleh kebelakang.
Dengan sigap Dokko Jin langsung sembunyi kembali.
Dokko Jin : kalaupun kutebar bunga azaleanya sepertinya Goo Ae Jung akan menginjak semuanya.
Diam-diam Dokko Jin menguping pembicaran kedua saudara itu.
Dengan sekuat tenaga melarang anggota tubuhnya mendekat tapi tetep aja mendenger pertarungan fisik dan batin.
Tiba-tiba Ae Jung menoleh kebelakang.
Dengan sigap Dokko Jin langsung sembunyi kembali.
Dokko Jin : kalaupun kutebar bunga azaleanya sepertinya Goo Ae Jung akan menginjak semuanya.
Di rumah sakit Pil Joo bekerja tidak konsentrasi dia terus saja buat kesalahan dan mengeluarkan keringat dingin suster pun senang melihatnya karena sebelumnya Pil Joo selalu sempurna seperti bukan manusia namun kali ini dapat melihat juga sisi manusianya.
Dokko Jin masuk ke kantor dengan keadaan lemas tapi berubah saat melihat Ae Jung duduk manis sibuk menandatangani fotonya muka Dokko Jin langsung cerah.
Goo Ae Jung : Dokko Jin kau datang juga?
Dokko Jin masuk ke kantor dengan keadaan lemas tapi berubah saat melihat Ae Jung duduk manis sibuk menandatangani fotonya muka Dokko Jin langsung cerah.
Goo Ae Jung : Dokko Jin kau datang juga?
Dokko Jin : apa yang kau lakukan?
Goo Ae Jung : aku hanya memberi tanda tangan untuk sepatu yang kamu sumbangkan.
Dokko Jin : hanya tanda tanganku saja yang diperlukan kau tidak usah.
Goo Ae Jung : begitu kalau begitu aku pergi saja.
Dokko Jin : tidak, tidak, tidak salah satu anak dari seribu itu mungkin akan menginginkan tanda tanganmu Ae Jung duduk kembali bagus Gu Ae Jung jangan pergi dan tanda tangani saja baiklah kata Ae Jung, Dokko Jin duduk dan mulai basa-basi.
Dokko Jin : Goo Ae Jung aku senang menontonmu di acara itu kau terlihat professional apa maksudmu? jawab Ae Jung menerima tiga bunga tapi tetap tenang dan professional itu hebat sangat hebat Dokko tertawa dan memberikan kedua jempol buat Ae Jung dengan gaya lebaynya.
Goo Ae Jung : kelihatanya begitu padahal aku sangat gugup mendengar pernyataan Ae Jung Dokko Jin langsung diem kalau aku memakai alat itu (jam jantung Dokko) mungkin angkanya jadi 120.
Dokko Jin : kalau sampai 120 kau pasti merasa mual dan deg-degan dia pasti merasa bersalah karena sudah berbohong soal pena dulu itu.
Gu Ae Jung : mungkin kebohongannya di sebabkan perasaan yang sebenarnya.
Dokko Jin : aku seharusnya tidak membuang pena waktu itu mendengar Ae Jung yang terus membela Pil Joo Dokko Jin langsung meneruskan tanda tangan dengan super cepat.
Gu Ae Jung : wow kau sudah terbiasa memberi tanda tangan ya? jadi bisa secepat itu sepertinya ini akan cepat selesai Dokko Jin langsung beubah sekarang tanda tangannya jadi super lelet karena tidak mau ketahuan pengen lama-lama sama Ae Jung, Dokko Jin berkata kali ini dia ingin memberi tanda tangan dengan detail dan penekanan supaya fansnya senang.
Di restorant Jenny ada Jae Suk dan Ae Hwan yang membicarakan popularitas Ae Jung yang sekarang sedikit berubah meningkat dan Ae Hwan bertanya mana yang di pilih Jenny antara dirinya dan Jae Suk lalu mereka memasang tampang imut dan inilah jawaban Jenny.
Jenny : aku ingin semuanya dasar gadis jahat jawab Ae Hwan dan Jae Suk bersamaan.
Tiba-tiba Se Ri datang.
Kang Se Ri : senang bertemu kau lagi kak Jenny kenapa kau kesini? balas Jenny hanya penasaran kalau-kalau kak Ae Jung ada disini.
Jenny : Ae Jung tidak ada disini.
Kang Se Ri : oh apa dia di rumah Dokko Jin?
Kita kembali ke Dokko sama Ae Jung Dokko memperhatikan tanda tangan Ae Jung apa itu? melihat tanda tangan Ae Jung.
Goo Ae Jung : oh ini adalah daun clover berhelai empat aku menggambarnya untuk orang yang menerima sepatu agar mereka beruntung.
Dokko Jin : kekanakan sekali lebih bagus kalau kau memberi uang di setiap kotaknya.
Goo Ae Jung : di hari debutku salah satu anggota Min Ah memungut daun clover berhelai empat dan setelah itu kami menang itulah sebabnya aku percaya daun clover berhelai empat benar-benar membawa keberuntungan.
Dokko Jin : akhirnya kalian bubar tapi kenapa kau jadi begitu di benci?
Goo Ae Jung : seperti yang ada di berita aku menampar Se Ri dan jadi di benci orang apa kau sungguh menamparnya? iya aku marah dan tanganku terangkat begitu saja.
Dok Go Jin : kalau begitu seharusnya kau menamparnya saat tidak ada orang.
Gu Ae Jung : setiap kali aku melihat Se Ri aku selalu teringat dengan kejadian itu jadi rasanya aneh dan tidak nyaman.
Kita ke restorant Jenny lagi.
Jenny : Dokko Jin menyukai Ae Jung tapi Ae Jung tidak menyukainya dan Ae Jung akan bahagia dengan Yoon Pil Joo kalaupun kau putus dengan Dokko Jin tidak ada gunanya jangan libatkan Ae Jung di dalamnya.
Kang Se Ri : kenapa? kalau kabar putusnya aku dengan Dokko Jin beredar aku akan berkata salah satu penyebabnya adalah kak Ae Jung.
Jenny : kau benar-benar licik apa kau tidak ingat betapa Ae Jung menyayangimu?
Kang Se Ri : aku hanya ingat ketika dia menamparku Jenny mulai marah kau pikir kenapa dia melakukan itu? kau lupa apa yang terjadi dengan Min Ah? gara-gara kau Min Ah pingsan karena sakit itulah sebabnya Ae Jung marah padamu.
Kang Se Ri : kenapa kau mengungkit cerita lama tanpa bukti dan saksi?
Jenny : baiklah kalau Min Ah muncul buktinya akan terungkap dan ini bukan lagi cerita lama ya kan? ancam Jenny.
Dan benar saja Min Ah malam itu muncul di rumah sakit Pil Joo tadinya Pil Joo tidak menyadarinya setelah di perhatin dia dalah orang yang di hindari Ae Jung.
Min Ah : tadinya aku berencana pindah rumah sakit dan tidak kembali lagi setelah melihatmu di Tv aku ingin menghindarimu tapi setelah membaca berita tentangmu kurasa setidaknya aku harus bertemu denganmu satu kali karena kau akan menjadi orang yang penting bagi kak Ae Jung.
Yoon Pil Joo : kau datang karena Ae Jung? heran Pil Joo
Min Ah : ya dulu namaku Han Min Ah aku adalah salah satu anggota NTG seperti kak Ae Jung.
Kembali lagi ke restorant Jenny.
Jenny : tidakkah kau berpikir Min Ah yang mengirimnya? Jenny memberi paketnya ke Se Ri dia sudah lama menghilang jawab Se Ri yang pura-pura tenang.
Jenny : meski begitu kalau kau menyakiti Ae Jung kau pikir dia diam saja?
Se Ri mengingat lagi masa lalunya dia menaruh obat dan menambahkannya dengan minuman kaleng.
Awalnya minuman itu akan di berikan ke Ae Jung tapi Min Ah datang dan mengatakan dia tidak enak badan.
Dan minuman tadi di berikan ke Min Ah setelah di minum Min Ah dia terjatuh dan kesakitan Se Ri yang datang kebingungan salah target dia Flashback End.
Jenny : kaulah penyebab semuanya tapi Ae Jung yang bertanggung jawab dan menyelesaikan semuanya kau seharusnya berterima kasih karena dia melakukan itu demi kau kalau kau berbuat yang tidak-tidak aku akan menemukan Han Min Ah dan menceritakan semuanya.
Kang Se Ri : aku tidak tahu kalau Min Ah sakit parah dan aku tidak tahu kak Ae Jung akan membiarkan semuanya berakhir seperti itu.
Kita kembali ke Ae Jung dan Dokko Jin.
Goo Ae Jung : kupikir-pikir lagi selalu ada kesalapahaman anatara aku dan Se Ri karena kami semua perempuan kami mulai dekat dan rahasia pun terbentuk tapi kami tidak bisa beberkan semuanya kesalahpahamannya jadi semakin rumit.
Dokko Jin terus menyimak cerita Ae Jung rahasia apa? Ae Jung hanya diam rahasia apa? yang namanya rahasia ya tidak pernah dikatakan jawab Ae Jung.
Dokko Jin : seperti orang bodoh kau tidak bisa mengatidakan apa yang kau inginkan jadi kau menutupi semuanya?
Gu Ae Jung : waktu itu kupikir aku bisa bertanggung jawab atas semuanya aku tidak tahu kalau akhirnya aku akan dibenci selama 10 tahun.
Dokko Jin : meskipun kau di caci banyak orang kenyataannya kau berhasil bertahan dan melalui itu semua selama 10 tahun kurasa itu hebat sekali.
Gu Ae Jung : sekarang kau memujiku dengan mulut itu?
Dokko Jin : kau pernah bertanya apa aku tidak takut jika jadi sepertimu? kuakui aku tidak takut tapi karena kau berhasil melalui situasi yang mengerikan itu aku malah mengkhawatirkanmu ke depanya? aku selalu menoleh dua kali ke arahmu.
Gu Ae Jung : apa aku terlihat menyedihkan?
Dokko Jin : tidak aku bukan bersimpati ehmmm apa ya namanya? kata yang tepat sambil berpikir empati jawab Ae Jung, Ding Dong jawab Doko Jin mereka berdua tersenyum.
Ae Jung mengambil botol minuman yang bergambar Dokko Jin dan menaruhnya di pipinya untuk mendinginkan kali ini botolnya yang bertuliskan yang ditempel di pipi tapi Dokko mengganti letaknya sehingga yang bergambar Dokko Jin ada di pipinya.
Mereka kelihatan akrab kejadian itu dilihat Se Ri yang baru pulang dari restorant dalam hati Se Ri kalau kak Ae Jung menyukainya Dokko Jin maka aku harus pertahankan sekuat tenaga dan tidak kubiarkan pergi lalu usaha Pil Joo akan sia-sia sepertiku.
Se Ri menemui kepala Moon mengutarakan keinginanya tidak akan putus dengan Dokko Jin dan mengancam direktur Moon akan memanggil wartawan sambil menangis jika di putuskan sebelah pihak. Min Ah menyuruh Pil Joo untuk menjaga Ae Jung yang merupakan penyelamatnya Min Ah memberi tahu Pil Joo kesukaan Ae Jung.
Di kantor Ae Jung dan Dokko masih sibuk tanda tangan lalu tiba-tiba handphone Ae jung berbunyi ternyata telepon dari Pil Joo. Selama Ae Jung mengankat telepon Dokko sibuk nguping pengen tahu ngomong apa karena jawaban Ae Jung hanya menjawab iya, iya, iya selama tiga kali dan.
Dokko kembali berkhayal lagi apa yang dikatakan Pil Joo sampe Ae Jung hanya jawab iya sebanyak 3 kali inilah khayalannya.
Yoon Pil Joo : kenapa kau tidak datang? apa Dokko Jin menahanmu?
Gu Ae Jung : iya
Yoon Pil Joo : apa dia minta dikasihani?
Gu Ae Jung: iya
Yoon Pil Jo; aishh orang itu acuhkan saja orang itu dan cepat kesini?
Gu ae Jung : iya
Yoon Pil Joo : aku tunggu iya khayalan selesai.
Dokko Jin merasa keki karena Ae Jung terus melihat jam tangannya akhirnya Dokko menyuruh Ae Jung menjawab iya saja dari pertanyaan Dokko Jin.
Dokko Jin : sudah kubilang jantungku seperti bunga azalea ya kan?
Iya jawab Ae Jung
Sudah kubilang jangan menginjaknya dan pergi kan? iya tapi kau sudah menginjaknya sekarang? kalau kau pergi begitu saja mungkin itu lebih baik bagiku ya kan? jadi kau pergilah iya.
Ae Jung ragu-ragu meninggalkan Dokko Jin dia menegok kebelakang dan Dokko Jin kembali melanjutkan tanda tangan dengan cepat plus kesel padahal percakpan di telepon yang terjadi seperti ini.
Yoon Pil Joo : apa kau sibuk? iya kalau begitu kau akan terlambat ya? iya telepon aku kalau sudah sampai? iya itulah percakapan sebenarnya. Pil Joo menunngu Ae Jung di depan rumahnya dan membawa roti berbentuk daun clover berhelai empat.
Di studio Dokko Jin memandangi foto Ae Jung dan menyejajarkannya dengan foto dirinya.
Pil Joo menelepon Ae Jung menanyakan keberadaannya padahal Ae Jung sudah di depan matanya Pil Joo seperti buat kejutan ada di depan matanya.
Pil joo mengajak Ae Jung ke restoran Jenny setelah sampai di restorant Pil Joo menaruh roti di meja.
Yoon Pil Joo : katanya roti ini enak sekali aku mendapatkannya sebagai hadiah di rumah sakit.
Ae Jung : aku sangat menyukai roti semacam ini, ini dari tempat yang sama.
Yoon Pil Joo : benarkah ? pura-pura terkejut.
Goo Ae Jung : iya waktu aku masih jadi NTG tempatnya ada di depan tempat tinggal kami tempatnya sangat jauh dari sini jadi sudah lama sekali aku tidak memakannya senang sekali melihatnya lagi.
Yoon Pil Joo : syukurlah kau menyukainya ini silahkan Pil Joo meberikan roti pada Ae Jung
Goo Ae Jung : ahh ini harus di bagi bentuknya kan seperti daun clover aku tidak bisa menghabiskan semua keberuntungannya sendirian aku harus berbagi silahkan Ae Jung membelah roti menjadi dua dan memberikan kembali ke Pil Joo.
Yoon Pil Joo : kalau begitu akankah terjadi sesuatu yang baik padaku malam ini? sambil menunjuk Ae Jung kaulah keberuntunganku.
Goo Ae Jung : terima kasih sudah menganggapku sebagai keberuntunganmu Yoon Pil Joo juga keberuntunganku kau adalah daun clover berhelai empat terbaik tapi sekarang ini bunga sakura dan chamelia bermekaran dan azalea bertebaran dimana-mana jadi aku tidak bisa lihat daun clovernya.
Yoon Pil Joo : ya dia biasa saja dan tidak begitu lucu jadi dia tidak bisa mendapatkan hati seseorang semudah itu tapi diantara semua roti ini yang terbaik.
Goo Ae Jung : hatiku dipenuhi bunga kedengarannya gila ya? mungkin dengan waktu perlahan-lahan aku mengetahu ini adalah yang terbaik kan?
Yoon Pil Joo : kalau begitu haruskah kita menunda waktu yang sudah kita sepakati? kalau terlalu sulit untuk memulainya sekarang bagaimana kalau dimulai pada acara itu?
Goo Ae Jung : dimulai acaranya?
Yoon Pil Joo : Goo Ae Jung kau bisa menjalani acara itu sesukamu aku akan ada disampingmu sebagai aku yang sebenarnya aku tidak rugi apa-apa pada akhirnya jenis roti ini ya ng terbaik kan? jawab Pil Joo dengan getir.
Di rumah Dokko jin memandangi pohon kentangnya.
Dokko : kau tumbuh lebih cepat dari dugaanku kalau kau terus tumbuh dan beracun apa kau akan mati? Dokko Jin bangkit tiba-tiba dadanya kembali sakit tapi jam jantung masih keadaan normal.
Paginya Dokko Jin pergi kerumah sakit ingin menemui dokter Joeng dokter yang melakukan operasi 10 tahun lalu tapi dokter Joeng tidak ada sedang ada opersi lain jadi Dokko Jin menunggu di ruang dokter Joeng.
Bosan menunggu Dokko Jin mulai geratak melihat-lihat yang ada di ruang itu dan menemukan album CD NTG lalu suster datang member tahu Dokko Jin kalau dokter Joeng ada operasi darurat lagi dan pergi menggunakan helicopter jadi Dokko Jin tidak bisa bertemu hari ini mendengar penjelasan suster Dokko langsung kesal dan melempar CD NTG ke meja. Melihat CD yang dilempar suster memberitahu kalau dokter Joeng suka sekali mendengar lagu grop wanita untuk mengurangi kegugupan saat opersai Dokko Jin mulai menyadari sesuatu.
Dokko Jin : lalu saat operasi jantung bisa jadi dia memutar lagu Thump-Thump.
Suster : ya tapi akhir-akhir ini dia jarang memutar music saat operasi 10 tahun lalu dia sering melakukan itu apalagi saat lagu itu terkenal dia selalu memutarnya jelas suster.
Dokko Jin langsung menyadari dan berlari ke atap rumah sakit mengejar dokter Joeng sampai di atas gedung Dokko Jin meminta konfrimasi.
Dokko Jin : dokter-dokter ini aku Dokko Jin, dokter apa kau selalu mendengarkan lagu Thump-Thump dari NTG 10 tahun lalu saat operasiku?
Dokter Joeng : apa? aku tidak ada waktu untuk bercanda sekarang aku harus menyelamatkan jantung seseorang sekarang.
Dokko Jin : ini masalah penting tentang jantungku tolong diingat-ingat apa kau mendengar lagu Thump-Thump saat mengoperasiku? dokter Joeng diam dia mengingat operasi 10 tahun lalu.
Dokter Joeng : benar aku mendengarkan lagu itu saat mengoperasimu.
Kau yakin? tanya kembali Dokko Jin.
Operasimu adalah yang paling berkesan dalam hidupku aku mengingat semuanya yang terjadi waktu itu benarkah? Dokko tampak lega dan senang dokter Joeng pergi dengan helicopter.
Dokko melambai senang kepergian dokter Joeng, Dokko akhirnya bisa bernafas lega ia akhirnya tahu alasannya dia membuang kaset NTG sambil teriak selamat tinggal.
Ae Jung datang ke kantor couple making untuk myetujui mengikuti acara couple making, Ae Hwan menyarankan agar menerima Pil Joo karena lebih baik mungkin dengan itu Dokko Jin bisa melupakan semua
tiba-tiba Jae Suk datang memberi kabar kalau Dokko Jin pergi kerumah sakit Ae Jung terkejut jadi dia benar-benar sakit? Dokko Hyungnim sangat benci rumah sakit kalau dia mau pergi berarti sakitnya memang parah.
Ae Jung duduk sendiri memngingat kembali pernyataan Dokko Jin yang sakit jantungnya lalu Ae Jung berbicara pada sepatu ungunya.
Kau tidak bisa menginjaknya dan pergi begitu saja ya kan? kau khawatir kalau dia sakit ya kan? kau merindukannya ya kan? Ding Dong.
Ae Jung bergegas ke rumah Dokko Jin tetapi ragu-ragu sampai di depan rumahnya apa akan terbuka jika aku pencet 6090 bagaimana ini dari belakang Dokko Jin datang sambil bersiul Goo Ae Jung panggil Dokko Jin dengan gaya coolnya.
Sampai di dalam rumah.
Goo Ae Jung : kudengar kau sakit apa kau tidak apa-apa?
Dokko Jin : sebelum itu aku harus memastikan sesuatu terlebih dulu.
Dokko menelepon Ae Jung terdengar ringtone Thump-Thump, Dokko melihat lagi monitor jantungnya yang masih normal lalu mematikan panggilan.
Dokko Jin : sepertinya aku sudah kembali normal lihat ini tetap 60-90 kan?
Goo Ae Jung : benar kalau begitu kau baik-baik saja kan?
Dokko Jin : benar ada kabar yang sangat bagus untukmu.
Apa? tanya Ae Jung.
Jantungku tidak akan berdetak lagi karena kau lagi jelas Dokko.
Kenapa?
Aku tidak akan bingung lagi karena kau?
kenapa?
Hanya ada satu jawaban apa menurutmu? Goo Ae Jung diam sebentar dan menunduk mencerna perkataan Dokko Jin.
Goo Ae Jung : apakah kau tidak menyukaiku lagi? Dokko menunjuk Ae Jung dan menjawab Ding Dong.
Credit : pelangidrama.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar