Karena Eun Sul tidak juga berhenti bicara Ji Hun pun mendekatinya dengan wajah menyeramkan sehingga Eun Sul salah tingkah.
Wajahmu membuatku bad mood seru Ji Hun kemudian ia meminta CV Eun Sul pada pegawai di sebelah Eun Sul, ia pun membacanya lalu tersenyum sinis kamu nakasanserunya kepada Eun Sul sehingga membuat Eun Sul terkejut.
Ji Hun bergegas meninggalkan Eun Sul kemudia Mu Won muncul dan menyapanya namun Ji Hun malah bertanya apakah Eun Sul nakasir Mu Won.
Mu Won mencoba menjelaskan kalau Ensul adalah sekretaris pilihannya untuk Ji Hun namun Ji Hun malah bicara tidak karuan dan menuduh Eun Sul seorang mata-mata yang dikirim untuk mengawasinya.
Mu Won tertawa mendengar tuduhan Ji Hun ia pun berargumen untuk apa ia mengirim mata-mata sehingga percakapan mereka pun berubah menjadi adu mulut Ji Hun mendekatkan wajahnya ke Mu Won, Mu Won menantangnya sehingga mereka terlibat dalam adu pandang. Hal ini membuat Eun Sul berinisiatif maju menengahi mereka, ia menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi ia berkata kalau direktur Cha Mu Won memilihnya karena keunikan yang dimilikinya. Hal ini membuat Ji Hun bertanya keunikan itu sehingga Eun Sul kebingungan menjawabnya Mu Won hanya tersenyum simpul mendengarnya Ji Hun kesal ia pun mengusir Eun Sul dari kantor.
Malam harinya Myung Ran mengadakan makan-makan untuk merayakan hari pertama kerja Eun Sul.
Eun Sul hanya bisa meratapi nasibnya ia pun bercerita tentang doanya di gereja, kuil dan masjid.
Harapannya menemukan pekerjaan dan bertemu bos yang baik.
Myung Ran menyemangatinya mereka pun minum bersama sambil tertawa.
Eun Sul pun menyampaikan keinginan untuk mengubah doanya yaitu semoga ia bisa bertahan dan tidak gampang menyerah dan bisa mengalahkan Cha Ji Hun.
Keesokan harinya Ji Hun memasuki kantor namun langkahnya tiba-tiba terhenti ketika melihat Eun Sul ada disana ia pun berlalu dengan cuek Eun Sul menyapanya namun Ji Hun membalasnya dengan bantingan pintu.
Dan hal ini terjadi berhari-hari sampai akhirnya Eun Sul memutuskan masuk ke ruangan Ji Hun namun sialnya saat ia hendak masuk Ji Hun membuka pintu sehingga Eun Sul terdorong pintu dan terjatuh. Ji Hun terkejut ia pun memandangi Eun Sul sambil memainkan pipinya lalu ia pun berucapkau ingin melanjutkan pekerjaanmu untuk Cha Mu Won yang telah memilihmu?
Eun Sul terkejut lalu Ji Hun pun menyuruh Eun Sul mencobanya Eun Sul makin terkejut tidak percaya ia pun membungkuk 2x mengucapkan terima kasih dan Ji Hun menyuruhnya membungkuk lagi Eun Sul sangat senang ia pun berjanji akan bekerja lebih giat lagi. Ji Hun pun menjelaskan pekerjaan Eun Sul ia tidak suka kalo mengulang perintah ia pun meminta Eun Sul mengangkat ponsel sebelum dering yang ke dua ia meminta udara di ruangannya segar pencahayaan suhu design interior ac dan bersih-bersih ruangan. Eun Sul mendengarkan dengan semangat walaupun terlihat ia tidak mengertii karena Ji Hun bicara terlalu cepat Ji Hun kembali meneruskan komandonya ia meminta Eun Sul berdandan yang rapih menyiapkan kopi dll.
Eun Sul kembali ke mejanya dan bersiap menulis apa yang didengarnya tadi namun telepon berdering yang tidak lain dari Ji Hun yang meminta dibelikan makan siang Ji Hun mengucapkan daftar makanan yang ingin dimakannya dengan cepat sehingga Eun Sul kelabakan menulisnya.
Kejadian seperti ini terulang esoknya Eun Sul sedang bersusah payah membawakan pesanan si bos namun lagi-lagi Ji Hun menelepon dan memberi perintah sehingga pekerjaan Eun Sul tidak ada yang beres.
Eun Sul membawakan burger berisi wortel untuk Ji Hun, Ji Hun menatap burger aku sudah berkata aku benci wortel ia pun menyentil wortel kearah wajah Eun Sul sehingga mengenai Eun Sul.
Eun Sul berusaha sabar menghadapi Ji Hun, Eun Sul menyiapkan es teh dan selalu saja ada salah untuk Eun Sul dalam fikiran Eun Sul ia berkhayal bisa memukul kepala Ji Hun namun yang keluar ia tetap bersikap manis dan menuruti semua perintah Ji Hun.
Ji Hun menghempaskan tubuhnya ke kasur ia stress memikirkan Eun Sul yang tidak mau menyerah juga.
Di kamarnya Eun Sul pun menghempaskan tubuhnya ke kasur sehingga Myung Ran terganggu Myung Ran menyuruh Eun Sul ganti pakaian Eun Sul malah terbangun dengan mengigau menjalankan perintah Ji Hun, Myung Ran prihatin terhadap keadaan Eun Sul ia pun mengajak Eun Sul mandi bersama. Sambil mandi mereka berscerita tentang betapa pinginnya mereka membunuh Ji Hun ketika sedang asyik menyusun rencana membunuh Ji Hun ponsel Eun Sul berdering ia pun mengamabil ponselnya dengan hati-hati namun sialnya ponselnya malah tercebur ke dalam bak ia pun menjerit histeris.
Di kantor Ji Hun memarahi Eun Sul ia kesal sekali karena teleponnya tidak diangkat Eun Sul, Eun Sul ketakutan.
Ji Hun pun menuduh Eun Sul ke sauna Eun Sul tidak bisa mengelak Ji Hun mengomentari mata dan wajah Eun Sul Eun Sul diam saja Ji Hun pun bertanya kenapa kamu diam saja? karena kau berkata aku tidak boleh menjawab perkataanmujawab Eun Sul dengan polos Ji Hun mendesah kesal Ji Hun pun mengajak Eun Sul meeting.
Dalam ruangan meeting Mu Won menjelaskan proyek dengan percaya diri sementara itu Ji Hun sibuk menulis tidak jelas sesekali ia tampak berfikir keras semakin lama ulah Ji Hun semakin mencolok sehingga menarik perhatian direktur Cha.
Ia meminta Ji Hun menjelaskan ulang materi rapat Ji Hun yang sedang sibuk menulis tidak mendengar perintah ayahnya sehingga paman sebelah menegurnya, Ji Hun menjawab sekenanya sehingga direktur marah dan membentaknya.
Ji Hun keluar ruangan diikuti Mu Won ia menanyakan bagaimana kabar Eun Sul bersama Ji Hun Ji Hun pun kesal lalu ia berkata pernah dengar potongan kalimat dr Slumdunk? musuh harus menyelesaikan masalahnya sendiri, Mu Won kesal ia pun meninggalkan Ji Hun. Ji Hun hendak berjalan namun ia menemukan tisu ia mengambilnya dan meletakkannya dalam tong sampah di rumahnya Eun Sul merapihkan dapur sambil menyemangati dirinya dan pekerjaannya lalu tiba-tiba telepon bordering ia berlari dan mengangkat telepon ia pun menyapa orang di seberang dengan sebutan direktur dan ternyata yang menelepon direktur.
Di dalam kantornya direktur menanyakan keadaan Ji Hun pada Mu Won ia berharap Ji Hun bisa memperbaiki imagenya sehingga orang-orang disekitar mempercayainya dan bisa melanjutkan perusahaan.
Mu Won hanya mengangguk mengiyakan kata-kata direktur, direktur berkata lagi bahwa ia tidak khawatir dengan Mu Won karena Mu Won mampu melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga Mu Won bisa meneruskan perusahaan ibunya. Dan mendengar ini Mu Won langsung terdiam dan rona wajahnya berubah direktur masih meneruskan kata-katanya perusahaan itu adalah peninggalan ayahmu sebagai anaknya sudah menjadi kewajibanmu untuk meneruskannya? Mu Won tersenyum lagi dan berkata tentu. Mengenai Ji Hun jangan khawatir aku akan memikirkannya baik-baik Mu Won pun pergi meninggalkan ruangan setelah membelakangi direktur senyumannya pun menghilang.
Eun Sul masuk ke dalam ruangan direktur ia duduk dengan tegang direktur menyapanya kenapa ia kelihatan nervous dengan nada setengah membentak dan hal ini membuat Eun Sul makin stress.
Direktur pun memarahi Eun Sul ia tidak terima dengan pekerjaan Eun Sul yang masih belum bisa mengatur bosnya membiarkan bosnya datang terlambat ke kantor setiap hari. Eun Sul kebingungan ia tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Direktur pun meminta Eun Sul untuk datang tiap hari ke rumah nya sebelum jam 9.00 dan membangunkan bosnya(Ji Hun) supaya tidak terlambat lagi ke kantor direktur pun meminta Eun Sul menjaga Ji Hun agar tidak keluar kantor, Eun Sul yang masih tegang pun menyanggupi pekerjaannya. Namun Eun Sul meminta izin mengatakan suatu kebenaran direktur pun tertawa mendengar keinginan Eun Sul ia pun mempersilahkan Eun Sul berbicara. Eun Sul dengan polosnya mengatakan ini semua karena direkturan tidak melakukannya itulah kenapa kau menyuruhku untuk melakukannya benarkan? direktur pun berdalih karena ia sibuk Eun Sul masih kebingungan direktur mendesaknya mengatakan idenya namun Eun Sul tampak stress. Direktur pun tertawa ia mengatakan kalo Eun Sul bodoh jaman kuliahnya pasti memiliki prestasi yang jelek Eun Sul makin salah tingkah ia berdalih bahwa semua manusia memiliki sisi buruk. Direktur pun tertawa ia mengatakan kalo dirinya dan Eun Sul memiliki kesamaan akhirnya mereka berdua pun tertawa bersama.
Keesokan harinya Eun Sul mendatangi rumah Ji Hun.
Seorang bibi pembersih taman mengantar Eun Sul menemui Ji Hun, si bibi pun bertanya apa tujuan Eun Sul datang Eun Sul berkata bahwa mulai hari ini ia akan membawa si bos datang ke kantor tepat waktu si bibi meragukan Eun Sul dan Eun Sul pun mulai menunjukkan kenarsisannya ia pun menyemangati si bibi, si bibi hanya tertawa melepas kepergian Eun Sul.
Eun Sul sudah tiba di depan kamar Ji Hun, pelayan memperingati bahwa tidak ada satu orang pun yang bisa membangunkan Ji Hun, Eun Sul mulai mengetuk pintu kamar 1x-2x namun tidak ada sahutan ia pun membuka pintu kamar ia masuk ke dalamnya sambil meminta izin.
Dan mulai mendekati tempat tidur Ji Hun, ia pun membangunkan Ji Hun bukannya bangun Ji Hun malah membalikkan badan dan menarik selimut.
Sehingga celana dalamnya kelihatan Eun Sul sibuk membuang muka sampai akhirnya Ji Hun terbangun dan kaget melihat ada Eun Sul disana Ji Hun pun mulai teriak-teriak sambil mencoba menutupi celananya.
Ji Hun pun beranjak mandi dalam kamar mandi ia kesal dan memaki Eun Sul.
Sementara itu Eun Sul sibuk mengagumi interior kamar Ji Hun lalu ia melihat stand karakter yang mirip sekali dengan dirinya lalu melihat sebelah sepatunya diatas meja tepat di depan stand karakter tadi.
Ingatan Eun Sul pun melayang ke peristiwa malam itu ucapan Mu Won dan terakhir komentar Ji Hun tentang gaya rambutnya.
Eun Sul pun terduduk lemas di lantai ia melempar sepatu tadi dan tepat saat itu Ji Hun sedang menuju ke arahnya.
Apa yang kau lakukan seru Ji Hun, ia bertanya apakah sepatunya pas dengan ukuran kaki Eun Sul, Eun Sul pun dengan cepat mengatakan tidak Ji Hun mengambil sepatu tadi dan meletakkannya diatas meja kau tidak boleh menyentuh ini ini merupakan bukti penting aku harusnya memfotonya selain gulungan rambutnya aku tidak bisa mengingat apapun ucap Ji Hun. Eun Sul pun semakin stress Ji Hun pun melepar anak panah ke stand karakter tadi dan tepat mengenai pundak Eun Sul pun seperti merasakan sakit tusukan panah di karakter tadi. Ji Hun pun terus-terusan melemparkan anak panahnya sambil ngomel-ngomel tentang kejadian malam itu Eun Sul pun hanya bisa mengelus-elus dadanya, Ji Hun pun berjanji akan menangkap wanita itu karena ia telah menghancurkan reputasinya menggagalkan projektnya dan menyebabkan ia di hukum oleh ayahnya. Eun Sul memcoba melakukan pembelaan jika orang itu tahu ia menyebabkan direktur Cha menderita aku yakin orang itu akan sangat sedih juga jadi aku harap sedikit saja maafkan dia.
Maafkan? seru Ji Hun sambil membelalakkan matanya.
Jangan maafkan jangan maafkan dia kau harus menangkapnya ucap Eun Sul gelagapan.
Baiklah kita harus menangkapnya Eun Sul kau harus berusaha menangkapnya perintah Ji Hun pada Eun Sul sementara Eun Sul masih menyembunyikan kepanikannya apa? serunya terkejut.
Jangan ceritakan pada siapapun yang telah aku ceritakan padamu aku tidak peduli kau pakai cara apa atau menyelidiki diam-diam kamu harus menangkapnya seru Ji Hun seraya melemparkan sepatu tadi kepada Eun Sul.
Ji Hun dan Eun Sul pergi ke kantor bersamaan Eun Sul masih terlihat cemas sehingga Ji Hun berfikir Eun Sul tidak bahagia karena bekerja full time untuknya, Eun Sul pun mengatakan ia sangat senang bekerja fulltime, Ji Hun memintanya besok-besok untuk permisi dulu sebelum masuk kamarnya. Eun Sul mengatakan ia akan hati-hati dan tidak akan melihat underware Ji Hun lagi sontak saja Ji Hun menghentikan langkahnya dan menutup mulut Eun Sul hal itu terlihat oleh direktur sehingga direktur membentak Ji Hun, mereka pun akhirnya berada dalam 1 lift.
Di dalam lift direktur mengancam apabila esok mereka berdua telat lagi maka direktur akan memecat mereka dengan tanpa dosa Ji Hun mengatakan kalau ayahnya juga datang terlambat dan hal ini membuat direktur marah aku melakukan tugas sosial kurang ajar kau serunya kemudian menendangi bokong Ji Hun.
Anak buah direktur sibuk menyuruh Eun Sul menutupi CCTV Eun Sul pun naik ke atas punggung asisten tadi untuk menutupi CCTV.
Ji Hun berusaha complain tentang adanya Eun Sul di rumahnya namun direktur justru makin menendanginya Eun Sul pun akhirnya memisahkan mereka berdua, direktur menyuruh Eun Sul menyingkir.
Namun sebelum Eun Sul beranjak tangan direkturn sudah mendarat di pipi Eun Sul, semuanya terperangah.
Eun Sul Ji Hun dan direktur berbicara di ruangan direktur mencoba memberikan cek sebagai permintaan maafnya kepada Eun Sul namun Eun Sul menolaknya ia memohon kepada direktur kejadian ini akan menjadi penebus baginya suatu hari nanti apabila ia (Eun Sul) melakukan kesalahan dan menukarnya menjadi maaf. Direktur tertawa Eun Sul memandangi amplop tadi direktur pun mengira Eun Sul menyesal menolak amplop tadi seperti biasa Eun Sul mulai ngeles jika kau memberikan uang ada bagian kecil hatiku tidak menolaknya. Eun Sul pun keluar ruangan bersama Ji Hun dengan girang uang tadi sudah di tangannya namun sesaat ia terdiam Ji Hun heran kenapa ia diam ia bertanya apakah Eun Sul sakit kepala, ia menyuruh Eun Sul berobat. Eun Sul justru mengatakan ia tidak perlu berobat karena bekas tamparan tadi bisa diobati dengan air ludah Ji Hun pun meninggalkan Eun Sul.
Ji Hun duduk termenung di ruangannya ia teringat kejadian dalam lift saat Eun Sul berusaha melerai ada sebuah kalimat Eun Sul yang mengusik hati Ji Hun yaitu dia adalah bosku sudah sepantasnya aku membelanya direktur, Ji Hun pun bergerak ingin menelepon Eun Sul namun tidak jadi ia pun keluar ruangan mencari Eun Sul.
Di luar ternyata Eun Sul sedang di bully oleh rekan kerjanya(seniornya) Ji Hun pun bergumam pelan dia sekretarisku bukan sekretarismu. Eun Sul membuatkan kopi pesanan seniornya tadi Si senior pun meninggalkan Eun Sul dan berjalan melewati Ji Hun, Ji Hun berniat menghalangi mereka namun tidak jadi yang ada ia malah berteriak memanggil Eun Sul, Noh Eun Sul, Eun Sul pun berlari mendekati Ji Hun yang ternyata berdiri tidak jauh dari meja senior tadi. Siapa yang menyuruhmu bergerak dari mejamu? bukankah aku sudah berkata sebelumnya apapun yang terjadi kau harus tetap ditempatmu apakah aku minum teh? kopi? lalu apa yang kau cuci? bila kau lakukan ini lagi maka aku akan menukar pekerjaanmu menjadi tukang cuci serunya dengan nada galak ke arah 2 senior tadi. Ia meminta Eun Sul mencopot sarung tangan dan meninggalkan kegiatan mencucinya tadi karena akan banyak bakteri, Eun Sul dengan polos mengatakan ia telah mendisinfektan tempat tadi.
Sehingga Ji Hun kesal ia pun marah sambil loncat-loncat di depan kedua senior Eun Sul tadi Ji Hun memasuki ruangannya dengan gaya emosinya Eun Sul dan 2 orang seniornya hanya saling pandang.
Eun Sul pun membersihkan ruangan Ji Hun, Ji Hun pun berpura-pura memberantaki mejanya dan mengatur Eun Sul bersih-bersih Eun Sul pun dengan sigap mengikuti perintah bosnya lalu Eun Sul mengeluarkan kotak obat dari laci meja Ji Hun pun berteriak obat-obat. Ji Hun pun memukul dahinya karena Eun Sul tidak menyadari dengan obat di depannya lalu Ji Hun pun mendekati kotak obat memindah posisi salep dan berkata obat-obat lalu duduk di kursi membelakangi Eun Sul dan kali ini Eun Sul mengerti apakah kau mengkhawatirkan aku? Ji Hun pun pura-pura tidak peduli.
Eun Sul mengusapkan salep ke luka di pipinya Ji Hun mengamati nya dengan rasa tidak puas ia pun berkata lalu maju mendekati wajah Eun Sul dalam jarak beberapa cm dan mengoleskan salep pada lukanya, Ji Hun konsentrasi mengusapkan salep sambil memainkan pipi Eun Sul lalu mereka saling pandang dan sama-sama menghindar dengan mendorong tubuh mereka untuk saling menjauhi.
Ji Hun meminta Eun Sul untuk mendekat supaya bisa diobati dan Eun Sul pun menurut kali ini dengan jarak 1 meter dan saling membuang muka lalu Ji Hun pun sibuk meminta tissue handytizer dan meminta tangannya dibersihkan Eun Sul pun dengan sigap membersihkan tangan bosnya.
Ji Hun menerima telepon dari seseorang yang mengatakan telah menemukan wanita dengan gulungan rambut Ji Hun terperanjat Eun Sul yang berada di dekatnya pun mendekat untuk menguping Ji Hun berteriak kegirangan karena telah menemukan informasi tentang si gulungan rambut sedangkan Eun Sul menanggapi kegirangan bosnya dengan harap-harap cemas. Ia pun meminta izin ke kamar mandi Eun Sul menghambur ke luar ruangan ia turun mencari pria pembawa informasi untuk Ji Hun setelah menemukan pria tadi Eun Sul pun merampas map yang ada di tangan pria itu dan menghajarnya ia mengancam pria itu untuk tutup mulut karena kecerobohan Eun Sul itulah si pria akhirnya tahu kalo Eun Sul adalah si wanita gulungan rambut.
Eun Sul pun ke ruangan Ji Hun ia menjelaskan kesetiaannya untuk melayani Ji Hun.
Ji Hun heran karena Eun Sul sudah mengatakan sebelumnya namun Eun Sul tetap berbicara akhirnya Ji Hun mengajak Eun Sul pergi.
Mereka pergi ke swalayan disana Ji Hun sudah di sambut oleh jajaran managernya dan disalami kali ini tugas Eun Sul memberikan handytizer setiap kali Ji Hun habis salaman Ji Hun mengeluhkan banyaknya orang lalu ia pun mengeluh haus Eun Sul segera berlari mencari air minum meninggalkan Ji Hun sendirian. Ji Hun berteriak-teriak memanggil Eun Sul lalu lewat lah segerombol ibu dan anak Ji Hun pun ketakutan ia mencoba menelpon Eun Sul semakin mendekat Ji Hun semakin terlihat stress ia kesulitan bernafas ia pun mencoba latihan menghadapi ketakutan yang pernah di pelajarinya sambil sesekali memanggil nama Eun Sul dan sampai akhirnya Ji Hun hampir tumbang.
Beruntung Eun Sul cepat datang dan menangkap Ji Hun Ji Hun pun pingsan di pelukan Eun Sul begitu sadar ia langsung mendorong tubuh Eun Sul.
Ji Hun pulang ke rumahnya ia pun gelisah tidak karuan membayangkan pelukan Eun Sul.
Ia pun mencoba mengusir bayangan itu.
Di rumah Eun Sul ia sibuk berselancar di google mencari tips untuk mengatasi kecemasan yang menyerang Ji Hun.
Myung Ran mengamatinya dari tempat tidur lalu Myung Ran pun berteriak hah kau menemukan sepatumu?tanyanya begitu melihat sepatu Eun Sul yang ia bawa dari rumah Ji Hun, Eun Sul pun mulai merengek.
Keesokan harinya Eun Sul datang untuk merapikah ruangan Ji Hun ia pun mencoba memuka laci Ji Hun yang penuh obat kemudian Ji Hun datang sehingga Eun Sul mengurungkan niatnya Eun Sul pun berbasa-basi memberi tahu apa yang di bawanya untuk Ji Hun yaitu berupa tiket makanan dan beberapa news.
Ji Hun mendekati tumpukan tiket dan news tadi dan seperti biasa Ji Hun mengomel di pagi hari karena Eun Sul salah beli tiket, Eun Sul pun keluar ruangan membawa tiket tadi sambil mengeluh di depannya tampak Mu Won berjalan ke arahnya, Mu Won pun tersenyum kepada Eun Sul.
Mu Won membawakan kopi untuk Eun Sul yang sudah lebih dulu duduk di taman Mu Won menanyakan pekerjaan Eun Sul dan Eun Sul pun mengeluh kalau ia selalu melakukan kesalahan Mu Won pun meledekinya dengan kesalahan membeli tiket makan hari ini.
Mu Won pun menghibur Eun Sul dengan mengatakan kalau semua orang pernah melakukan kesalahan Eun Sul pun berterimakasih karena Mu Won selalu berada di sisinya menolongnya dan menyemangatinya, Mu Won pun tersenyum dan mengatakan ia juga berterimakasih karena Eun Sul dia juga bisa mempelajari sesuatu Eun Sul pun menanyakan kondisi Ji Hun.
Apakah direktur Cha Ji Hun sakit? tanya Eun Sul.
Kenapa? apakah ia terlihat tidak sehat?
Tidak hanya saja insiden kemarin,
Insiden kemarin?
Ah tidak hanya terfikirkan sesuatu hal itu bukan masalah besarseru Eun Sul mengelak Mu Won pun tersenyum oke kalau begitu semangat jangan menyerah karena hal kecil legenda Bosamdongryu semangat seru Mu Won, Eun Sul pun menyemangatinya dan tersenyum.
Mu Won meminta salah satu karyawannya untuk mengecek catatan kesehatan Ji Hun, karyawan itu menjelaskan kalo Ji Hun menderita penyakit Neuropsychologi yang disebut gangguan kecemasan.
Karena gejala masing-masing orang penderita gangguan kecemasan berbeda-beda aka karyawan tersebut tidak bisa mengecek gejala spesifik yang dialami Ji Hun, Mu Won pun teringat tingkah-tingkah laku Ji Hun yang suka gupek sendiri, Mu Won pun menyuruh orang karyawan tadi pergi.
Di ruangan meeting Mu Won melakukan presentasi seperti biasa Ji Hun sibuk memainkan tabletnya bukan memperhatikan Mu Won dalam presentasinya Mu Won menyarankan direktur Cha menjadi pemberi pidato pada acara ulang tahun perusahaan, direktur terkejut begitu juga Ji Hun, ia langsung memandangi Mu Won.Mu Won dengan bijak mengatakan kalau Ji Hun calon penerus dan ia harus memperbaiki reputasinya sehingga hal ini bisa menjadi sarana Ji Hun, peserta meeting pun setuju direktur bertanya pada Ji Hun lalu bagaimana pendapat mu? tidak aku tidak peduli yang kau pikirkan. Apapun alasannya kau harus melakukannya, Ji Hun menolaknya sehingga direktur mengeraskan nada bicaranya Ji Hun semakin menolak lalu meninggalkan ruangan meeting.
Direktur kesal ia pun mengikuti Ji Hun sampai ke ruangan Ji Hun tetap menolak direktur berkata hanya kamu hanya kau yang bisa meneruskan kesuksesanku sejak kita kehilangan kakakmu hanya kau yang tersisa di dunia ini aku tidak memaksakanmu untuk menjadi lebih baik dari siapapun aku hanya ingin kau menjadi baik seperti yang lain.
Keinginanmu terlalu tinggi seru Ji Hun.
Jangan biarkan ayah salah paham lagi seru direktur seraya meninggalkan Ji Hun, Ji Hun terdiam Eun Sul yang ingin masuk membawakan minuman mengurungkan niatnya.
Ji Hun mengantarkan Eun Sul pulang ia mengatakan kalau ia tidak akan masuk kerja beberapa hari ke depan dan meminta Eun Sul untuk istirahat juga.
Eun Sul bertanya apakah ia perlu datang ke rumah Ji Hun, Ji Hun pun kesal mendengarnya.
Di rumah nya Ji Hun membuka draft pidato yang diberikan Mu Won, ia mengingat ucapan Mu Won saat itu aku ingin kau melakukannya dengan baik itulah harapanku.
Di kantor Eun Sul sedang rapat membahas acara ulang tahun perusahaan ia pun meminta izin untuk mengunjungi rumah Ji Hun awalnya seniornya melarang namun setelah Eun Sul mencoba menelepon mereka pun mengizinkan Eun Sul.
Eun Sul membuka pintu kamar Ji Hun ia melihat Ji Hun sedang terduduk di meja kerjanya sambil mempelajari draft pidato, Eun Sul tersenyum melihatnya ia pun menutup kembali pintu kamar Ji Hun, ia menunggu di depan kamar Ji Hun menguping semua yang diucapkan Ji Hun sampai terkantuk-kantuk.
Ji Hun curiga kenapa pintunya agak terbuka ia pun mendekati pintu tersebut dan membukanya ia pun berteriak menyebut nama Eun Sul sehingga Eun Sul terbangun dan terjatuh di lantai Ji Hun menarik Eun Sul dan berniat mengusirnya.
Namun seperti biasa Eun Sul mengomentari cara belajar Ji Hun.
Sehingga Ji Hun pun mengajak Eun Sul menemaninya belajar. Mu Won mengunjungi ibunya yang sedang melakukan persiapan dekorasi acara ulang tahun kantor.
Sementara di rumah Ji Hun, Ji Hun bersiap menggunakan pakaian dengan perasaan tidak menentu Eun Sul mencoba membantu Ji Hun dan menyemangatinya di perjalanan Ji Hun sibuk menghapal pidatonya.
Dan saatnya pun tiba Ji Hun memberikan pidato sambutan tepuk tangan hadirin terdengar riuh menyambutnya Ji Hun dengan gugup maju ke atas podium ia mengamati semua wajah di hadapannya ia pun memulai pidatonya dengan perlahan lalu muncullah mantan pacarnya Ji Hun terdiam hadirin ribut Ji Hun gemetaran ia pun meminta Eun Sul melanjutkan pidatonya. Semua hadirin terkejut Eun Sul lebih terkejut namun ia bergegas maju ke podium.
Ji Hun berlari meninggalkan auditorium di ikuti oleh mantan pacarnya para hadirin sibuk membicarakan Ji Hun mereka meremehkan Ji Hun sehingga direktur emosi mendengarnya.
Eun Sul menemui Ji Hun yang sedang main PS di kamarnya Ji Hun pun menanyakan kabar pidatonya Eun Sul menawarkan diri bertanding PS dengan Ji Hun.
Noh Eun Sul kenapa kau tidak mengatakan sesuatu? bukan kah kau datang padaku untuk meminta penjelasanku? seru Ji Hun.
Apakah kau perlu menjelaskan? ucap Eun Sul.
Siapa berkata? tentu tidak hanya ada 1 hal yang perlu aku sampaikan padamu kalau kau kesal menangislah mengatakan hal seperti itu membuat mood orang jelek oleh karena itu marahlah padaku!
Kau ingin menangis? di depankutanya Eun Sul.
Bukan seperti itu lupakan kita hentikan di sini seru Ji Hun, mereka pun melanjutkan permainan.
Walaupun aku memangis atau tidak itu hakku kekuatan apa yang aku miliki untuk melakukan itu padamu? Itu juga bentuk pengabdian direktur lakukanlah apa yang ingin kamu lakukan oke? aku akan menghentikan ini sekarang seru Eun Sul.
Tentu kau juga sangat gila seru Ji Hun.
Direktur memasuki kamar Ji Hun sehingga Ji Hun dan Eun Sul terkejut Ji Hun melanjutkan permainannya Eun Sul berdiri menyambut direktur.
Direktur kesal ia mencabut PS ia pun berseru apa alasanmu? tidak peduli bagaimana kau menjelaskan alasanmu aku tidak akan menerimanya tapi aku akan melakukan yang terbaik jadi katakan padaku, aku tidak bisa seperti itu seru Ji Hun sehingga direktur terkejut.Aku tidak bisa seperti itu aku hanya ingin melakukan itu cukup? seru Ji Hun hal ini membuat direktur kesal dan menampar Ji Hun.
Itulah kenapa aku katakan beri aku alasannya walupun itu tidak benar atau tidak masuk akal cukup katakan saja kau benar-benar kurang ajar cukup katakan padaku kenapa kau seperti ini.
Aku tidak ada yang ingin diucapkan keluar keluar dari rumah ini jangan pernah muncul di hadapanku seru direktur, Ji Hun pun keluar dari kamarnya.
Direktur pun lemas Eun Sul mendekati direktur pasti ada alasannya walaupun aku tidak mengerti kenapa dan walaupun aku tahu tapi direktur Cha melarangnya aku pun tidak akan mengucapkannya.
Tapi aku yakin pasti ada alasannya itulah yang bisa aku katakan saat ini padamu kemudian Eun Sul pun mohon pamit.
Cha Mu Won sedang makan malam bersama mantan Ji Hun.
Walaupun kau tidak mengatakannya sampai akhir kenapa aku perlu datang?
Aku tahu kau akan mengatakannyaseru Mu Won.
Oke kalau begitu mari kita persiapkan kemudian aku ingin kembali ke sisi Ji Hun
Eun Sul mengikuti Ji Hun dari belakang Ji Hun memintanya pergi namun Eun Sul bersikeras mengikutinya Ji Hun pun berbalik ingin memarahi Eun Sul namun Eun Sul tidak tampak Ji Hun pun sibuk mencari Eun Sul Eun Sul yang bersembunyi di balik gerobak pun muncul dan mengageti Ji Hun.
Ji Hun terkejut sampai terjatuh ia memarahi Eun Sul, Eun Sul berdalih kalau kakinya lecet Ji Hun pun pergi berlalu Eun Sul mengatakan kalau ia akan pergi duluan Ji Hun kesal ia berbalik dan di lihatnya Eun Sul mulai jalan berlawaanan arah dengannya. Ji Hun pun mengejar Eun Sul, ia mengatakan pada Eun Sul kalau ia tidak punya uang dan tidak membawa ponsel.
Eun Sul pun mengajak Ji Hun naik bus namun Ji Hun berkata dia tidak bisa naik bus Eun Sul mencoba menarik ATM namun ternyata ATM nya hanya berisi beberapa won saja.
Akhirnya mereka pun pulang naik taxi menuju rumah Eun Sul.
Sesampai di rumah Eun Sul menjelaskan kalau ia tinggal bersama temannya.
Ji Hun mengucapkan terima kasih atas kerja keras Eun Sul hari ini mata nya berkeliling ke seluruh ruangan dan berhenti di sepasang sepatu.
Eun Sul mencoba mengikuti pandangan Ji Hun dan ia pun berlari mencoba menyembunyikan sepatu tadi.
Credit : pelangidrama.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar