Eun Sul yang mendengar kabar dari presdir segera mencari Ji Hun ia mencoba mengabari Mu Won tapi karena Mu Won meninggalkan ponselnya di mobil Mu Won tidak mengetahuinya.
Eun Sul tidak menghiraukan sekitarnya ia terus saja berlari sampai-sampai ia hampir tertabrak dan dengan manisnya nyangkut diatas kap mobil pemilik mobil marah tapi langsung diam karena Eun Sul tidak kalah galak.Berlari-lari dengan high heels sukses membuat lecet tumit Eun Sul sambil berjingkat menahan sakit ia berhasil menemukan Ji Hun tepat saat Ji Hun memanggil namanya.
Apa? jawab Eun Sul lemas Ji Hun menoleh mengapa kau terus memanggilku? mengapa? Eun Sul melampiaskan kekesalannya.
Ji Hun memandang Eun Sul dalam lalu perlahan ia memeluknya menakjubkan No Eun Sul akan muncul saat kupanggil bagiku, kau adalah superheroku meski sempat larut dalam pelukan Ji Hun kata-kata terakhir Ji Hun barusan menyadarkan Eun Sul dan membuatnya meradang dan mendorong Ji Hun hingga jatuh.
Eun Sul menelepon presdir untuk melapor ia telah menemukan Ji Hun, presdir yang lalu bicara pada Ji Hun sangat kesal hingga ia mengomel Ji Hun tidak usah pulang sekalian tanpa disangkanya Ji Hun justru makin membuatnya kesal dengan setuju untuk tidak pulang.
Mu Won yang menunggu Eun Sul berkali-kali melihat jamnya seorang pelayan membantu mengambilkan ponsel dari mobilnya, Mu Won membaca sms dari Eun Sul yang mengabarkan ia mungkin akan terlambat datang saat itulah ponselnya berdering dari Na Yun.
Na Yun mengaku sedang di resto langganan ia dan duo Cha dulu setelah sedikit basa-basi ujung-ujungnya Na Yun minta Mu Won menemaninya.
Mu Won menolak karena ia sedang ada janji.
Ji Hun terus mengikuti Eun Sul, ia menebak Eun Sul pasti marah karena lelah mencarinya Ji Hun juga yakin kalau Eun Sul pasti khawatir padahal menurutnya itu tidak perlu bagaimana aku tidak khawatir jika kau membuatku khawatir? teriak Eun Sul frustasi. Ji Hun mencoba mendinginkan Eun Sul yang menurutnya sedang diliputi amarah dengan mengingatkan kalau ia adalah bos sementara Eun Sul sekretarisnya, Eun Sul mengerti tapi ia juga memberitahu kalau ia akan segera berhenti dari posisinya itu. Jadi saat ini ia akan melupakan posisi mereka dan memberi peringatan pada Ji Hun si bajingan, Eun Sul berani memanggil Ji Hun demikian karena mereka seumuran dan secara intelektual ia lebih tua dari Ji Hun.
Ji Hun mengaku tidak masalah dengan bajingan dan Noonim (panggilan sopan untuk wanita yang lebih tua) tapi tidak untuk berhenti jadi sekertarisnya, Ji Hun mengerti keinginan Eun Sul berhenti di sebabkan presdir, ia minta Eun Sul tenang saja karena ia yang akan mengurusnya. Eun Sul menolak ia mengaku telah memikirkannya saat mencari-cari Ji Hun tadi jika aku harus membersihkan dan membantu orang ini sepanjang hidupku, hidupku akan hancur. Kenapa hancur? aku bisa memahami kau sedang marah tapi itu tidak adil bagiku, aku seperti ini karena mengkhawatirkanmu, Ji Hun mengingatkan agar Eun Sul tenang dan memikirkannya lagi ia merasa sakit tidak hanya di hatinya tapi seluruh tubuhnya.
Kau pikir hanya kau yang terluka? aku juga Ji Hun langsung menanyakan bagian mana yang terluka sambil memeriksa badan Eun Sul, Eun Sul menjauhkan tangan Ji Hun pernahkah kau mencoba berlari memakai high heels? setelah bertemu denganmu, aku harus berlari ke sana ke mari sampai-sampai tumitku tidak pernah istirahat. Tapi bukan hanya kakinya yang sakit kepalanya juga serasa meledak Cha Ji Hun si manusia tidak berdaya apa yang akan ia lakukan jika Eun Sul berhenti? bagaimana dia akan bertahan? Eun Sul serasa jadi ibu menyedihkan yang punya anak nakal padahal ia bahkan belum menikah. Curahan hati Eun Sul yang lelah belum berhenti kau berkata kau menyukaiku? kau berkata kau ingin aku selamanya di sampingmu? lalu bagaimana dengan aku? apa kau memikirkan aku mengikutimu untuk menjagamu selamanya? aku harus bertingkah seperti si brengsek gila seperti ini seumur hidupku? tumitku dan hatiku lelah. Ia bukan 'superhero' atau 'luar biasa' seperti yang di sebutkan Ji Hun, ia hanya butuh uang untuk membayar hutang dan keperluan hidupnya jadi tidak masalah kalau harus jadi pekerja biasa di perusahaan biasa. Aku bukan orang spesial yang menakjubkan jadi jangan bersandar padaku, aku juga menderita aku juga ingin bersandar pada seseorang!
Eun Sul sadar ia mencurahkan hatinya terlalu banyak tapi ia meyakinkan kalau itu bukan rengekan itu gambaran agar Ji Hun mengerti setiap orang punya masalah hidup sendiri-sendiri jadi ia minta Ji Hun mandiri dan menjalani hidupnya dengan benar. Ji Hun mengerti ia bisa menerima semua yang Eun Sul katakan kecuali satu hal ia minta Eun Sul menarik kembali ucapannya soal berhenti jadi sekertarisnya. Eun Sul tidak memperhatikan Ji Hun karena ponselnya berbunyi ada sms dari Mu Won yang berkata kalau ia juga terlambat jadi Eun Sul tidak usah khawatir dan datang saja Eun Sul bergegas pergi tapi Ji Hun memanggilnya memintanya mendengarkannya dulu atau setidaknya pergi bersama. Ia telah mendengarkan curhatnya Eun Sul setidaknya Eun Sul harus mendengarkan curhatannya juga lagipula Ji Hun tidak membawa uang juga mobilnya. Dengarkan baik-baik pertama cari taxi, kedua katakan alamatmu, ketiga saat kau sampai di rumah bunyikan bel dan minta orang rumah membayarkan taximu, kau bisa melakukannya kan? terserah bisa atau tidak yang penting Ji Hun sudah diberitahu Eun Sul berlari mengejar bus.
Ji Hun tidak menyerah ia mengejar Eun Sul bahkan sampai terpaksa ikut naik bus yang seumur-umur baru kali ini Ji Hun bingung apalagi supir bus menanyakan ongkos terpaksa kali ini Eun Sul kembali mengurus Ji Hun, ia juga memberitahu kursi yang diduduki Ji Hun itu kursi khusus ibu hamil.
Eun Sul berusaha tidak peduli ia mengingatkan Ji Hun baginya saat ini Ji Hun tidak terlihat jadi jangan memanggil atau menyentuhnya, Ji Hun setuju ia hanya perlu Eun Sul mendengarkannya Ji Hun mengakui kesalahannya walau ada beberapa hal yang tidak adil baginya. Untuk itu ia akan intropeksi dan meminta maaf jadi ia minta Eun Sul tenang dulu dan mereka cari cara untuk memperbaikinya, mereka bisa mulai dari pengunduran dirinya Eun Sul.
Nada bicara Ji Hun mulai tidak teratur efek naik bus mulai terasa jantung berdebar dan gemetaran akhirnya Ji Hun minta ijin untuk memegang Eun Sul.
Eun Sul terpaksa diam sebagai bentuk dari ijinnya sampai ia berteriak kesakitan karena Ji Hun menarik kuncirannya saat bis ngerem mendadak.
Ji Hun mengikuti Eun Sul sampai depan resto, ia bersikukuh mau menunggu Eun Sul saja tapi ia kemudian penasaran siapa yang ingin ditemui Eun Sul.
Mu Won tetap menyambut Eun Sul dengan senyum ia sempat mematung melihat Ji Hun yang ada di balik kaca tapi lalu mengabaikannya seolah tidak ada seketika kesedihan juga menggayuti wajah Ji Hun, Ji Hun pun pergi.
Di dalam Eun Sul makan steaknya dengan semangat Mu Won sampai mengkhawatirkan Eun Sul akan tersedak.
Mu Won menyodorkan sebuah gelang yang disebutnya pusaka keluarga setidaknya baginya ia yang sedari kecil bahkan punya kartu dan rekening bank sendiri hanya mengingatnya sebagai satu-satunya barang yang di beli bersama sang ayah. Ayah yang tidak pernah dianggap baik oleh orang lain tapi baginya ia tetap ayahnya yang sangat berharga baginya seberharga itu jugalah gelang itu baginya tadi saat bersiap menemui Eun Sul, Mu Won yang lama tidak melihatnya tiba-tiba melihat gelang itu lagi seolah tidakdir menyuruhnya memberikannya pada Eun Sul.
Tapi karena ia yakin Eun Sul tidak mau menerimanya, Mu Won memilih untuk memakainya sendiri sampai suatu saat nanti saat ia yakin Eun Sul mau menerimanya, ia baru akan memberikannya.
Wow Mu Won tahu pasti jawaban Eun Sul yang pasti menolaknya tapi ia penasaran bagaimana dengan Ji Hun? Mu Won lega saat tahu Eun Sul menolak mereka berdua karena baginya sekarang kedudukannya dan Ji Hun imbang dan ia bisa mulai dari awal lagi untuk mengalahkan Ji Hun (memenangkan hati Eun Sul).
Eun Sul mengaku senang tapi juga tidak senang mengapa? tidakkah Eun Sul menginginkan salah satu Duo Cha? atau malah mau keduanya? yang pasti Mu Won memberi kesempatan pada Eun Sul untuk menilai siapa yang paling ia sukai tapi tentu saja Mu Won harap dirinyalah yang terpilih.
Eun Sul dengan jujur mengakui ia merasa nerveous saat bertemu Mu Won tapi Cha Ji Hun, Mu Won memotong ia tidak ingin mendengarnya.
Ji Hun mendatangi mall dan bertemu Na Yun, Na Yun menutupi wajahnya karena tahu Ji Hun bisa mengingat kenangan buruk hanya dengan melihat wajahnya.
Ji Hun mengaku ia sedang tidak memikirkannya, ia malah melihat Na Yun yang memakai high heels dan menanyakan apa sakit jika berlari saat memakainya Na Yun menjawab kenapa ia harus lari? lagian hanya dipakai berjalan pun memakai high heels itu sakit.
Tapi No Eun Sul selalu berlari saat memakainya gumam Ji Hun, Na Yun minta Ji Hun tidak membicarakan Eun Sul di depannya, Ji Hun setuju tapi apa ia boleh meminjam uang? ternyata Ji Hun minjam uang buat beli plester untuk tumitnya Eun Sul.
Na Yun dengan langkah pendek karena ketatnya rok mini berusaha mengikuti langkah Ji Hun apa mungkin Ji Hun mau menemui Eun Sul? apa Eun Sul bersama Mu Won? Na Yun geram Mu Won sedekat itu tapi tadi menolak menemaninya.
Ji Hun minta Na Yun memeriksa apa Eun Sul masih ada di dalam Na Yun menolak tapi ia juga penasaran saat akhirnya melihat Mu Won, Na Yun menyimpan amarah Mu Won melihat ke arah jendela dan memberitahu kalau mereka kedatangan tamu tidak diundang. Eun Sul menoleh wow mereka tidak merasa malu? Mu Won tertawa ia mengomentari Na Yun yang memang tidak tahu malu.
Ji Hun melihat plester yang di bawanya tapi tunggu ia kalah cepat Mu Won juga punya niat yang sama.
Mu Won kini berlutut untuk memasangkan plester di kaki Eun Sul, Ji Hun kecewa ia membuang plesternya.
Ji Hun menghadang saat Eun Sul dan Mu Won keluar ia minta Mu Won pergi karena sekarang gilirannya.
Mu Won menolak ia mengajak Eun Sul pergi duo Cha mulai berdebat Na Yun mengambil jalan tengah ia yang akan mengantar Eun Sul pulang baru jalan sebentar Na Yun menghentikan mobilnya dan menyuruh Eun Sul turun tapi ia lalu berubah pikiran dan mengajak Eun Sul minum.
Tidak cuma para gadis yang tidak langsung pulang duo Cha juga memilih mampir di kedai ramen dan mereka melanjutkan debatnya.
Mu Won yang makan ramen dan diberitahu kalau makan ramen itu paling enak ditemani soju setidaknya itu yang dikatakan Eun Sul sedang Ji Hun pamer kalau ia pernah ke kedai Makgeolli bersama Eun Sul.
Na Yun mengingatkan Eun Sul untuk tidak mengejar duo Cha bersamaan, Eun Sul mungkin akan berakhir seperti dirinya yang tidak mendapatkan siapapun Eun Sul menyalahkan Na Yun yang menolak Mu Won, Na Yun mengaku menolak Mu Won bukan karena tidak menyukainya tapi karena ia lebih suka pada Ji Hun.
Na Yun membanggakan dirinya yang tidak seperti putri dari keluarga konglomerat kebanyakan ia bertahan untuk hidup mandiri di New York, SELAMA 3 BULAN Eun Sul mencemooh.
Mu Won yang mengaku tidak kuat minum mencampur segelas cola dengan sedikit soju, Mu Won heran Ji Hun bisa tahu mengenai hubungannya dengan Na Yun apa memang Ji Hun punya kemampuan untuk ‘melihat’?
Ji Hun mengaku bisa tahu soal Na Yun karena ia selalu memikirkan kemungkinan terburuk yang anehnya ternyata akurat kalau mengenai Eun Sul, Ji Hun mengaku tidak melakukan prediksi itu karena ia yakin tidak ada kemungkinan buruk yang terjadi pada hubungan mereka.
Dan malam pun berakhir buruk bagi Eun Sul, ia mesti mengurus Na Yun yang mabuk plus Duo Cha dengan bantuan pemilik kedai ramen Eun Sul berhasil mengumpulkan ketiganya.
Eun Sul kesal terutama pada Duo Cha yang mabuk berat hanya dengan sebotol soju tapi ia terkekeh juga melihat tingkah lucunya Ji Hun.
Eun Sul tahu yang bisa ia lakukan kini adalah menelepon para orang tua anak-anak konglomerat itu sambil menunggu mereka datang Eun Sul memperhatikan ketiganya dan main tang ting tung jarinya berakhir di Ji Hun ah andai memilih memang semudah itu untuknya.
Presdir yang pertama datang menjemput Ji Hun lalu ibunya Na Yun dan terakhir nonya Shin hanya presdir yang terlihat lebih bijaksana menyikapinya dengan tenang ia minta Eun Sul pulang dan bicara lain waktu sementara dua bibi malah mengomelinya.
Dalam keadaan lelah dan sakit pada tumitnya Eun Sul kembali sial ia berpapasan dengan dua pria mabuk yang memaksa meminta di temani Eun Sul terpaksa mengeluarkan jurus pamungkasnya dua pria tadi terkapar di hajarnya pertahanan Eun Sul runtuh ia menangis keras saat Myung Ran meneleponnya, hah.
Eun Sul beruntung punya sohib seperti Myung Ran dan Myung Ran merasakan sebaliknya mereka duduk-duduk di tangga sebelum masuk ke rumah Eun Sul mencari bulan ia ingin minta menyalahkan bulan yang bukannya memberinya pekerjaan malah memberinya dua pria yang menyukainya.
Myung Ran mengingatkan Eun Sul akan mendapat karna karena tidak mau bersyukur Eun Sul mengaku muak andaikan hanya satu ia masih bisa mengatasinya plus ibu yang protektif mana tahan Myung Ran berkata bagi konglomerat seorang putra itu sangat berharga lalu kenapa? Eun Sul juga putri berharga bagi ayahnya, Myung Ran setuju ia juga berharga bagi ayahnya.
Paginya Mu Won terbangun melihat gelang yang dipakainya ia ingat Eun Sul dan seketika merasa malu.
Ji Hun bangun ia menggumamkan nama Eun Sul, Eun Sul, Ji Hun langsung mengkhawatirkan Eun Sul.
Eun Sul terbangun seolah ada telepati dari Ji Hun, Eun Sul merinding ia merasa hari itu akan terjadi sesuatu.
Ji Hun menghambur ke ayahnya yang sedang mengurus bonsai, ia menanyakan soal Eun Sul, presdir memarahi Ji Hun yang selalu menyebut nama Eun Sul hingga Eun Sul masuk ke alam mimpinya presdir, Ji Hun menyalahkan ayahnya yang memecat Eun Sul hanya karena Ji Hun menyukai Eun Sul.
Presdir mengaku belum memecatnya Ji Hun senang ia minta ayahnya mempertimbangkannya lagi dan melihat perbedaan dirinya yang kini jauh lebih baik presdir tahu ia melihat progres itu,tapi ia juga bingung apa yang akan terjadi kalau ia tidak memecatnya.
Ji Hun bersikeras minta ayahnya mendahulukan kebahagiaannya tapi bagaimana dengan kebahagiaan presdir? Ji Hun tidak peduli presdir pun mengejar Ji Hun lengkap dengan gunting taman yang di pegangnya.
Ji Hun tertangkap hei kenapa sih kau seperti ini? mengapa kau sangat menyukai No Eun Sul? kenapa kau merasa harus memilikinya? karena No Eun Sul mengerti aku, dia tahu aku tapi tidak membenciku dan tetap di sisiku hei apa orang lain tidak mengerti dirimu? bagaimana bisa kau menjadikan itu alasan
Ya mereka tidak mengerti bahkan kau, ayah tidak tahu aku.
Jawaban Ji Hun sempat membuat presdir terhenyak tapi lalu ia sadar dan mengejar Ji Hun.
Tidak terima kejadian semalam duo bibi menemui Eun Sul.
Sendiri-sendiri mereka kalah lalu bagaimana kalau berdua? untungnya Eun Sul terlalu tangguh ia balik mengancam jika duo bibi itu terus mengganggunya, ia justru akan merayu Duo Cha, ponsel Eun Sul berbunyi nonya Shin yang menyangka itu anaknya mengangkatnya sambil marah-marah.
Presdir bingung kenapa yang ngangkat nonya Shin? apa yang sedang dilakukannya bersama sekertaris anaknya? kalau dia kan wajar presdir menelepon bawahannya.
Nonya Shin tercekat ia memilih menutup telepon itu nonya Shin kepanasan ia menyalahkan Ac, Ac murahan dari resto murahan.
Karena itulah Eun Sul dengan tulus minta Duo bibi itu tidak mancarinya lagi jika tidak ingin kepanasan.
Tapi Duo bibi makin gerah saat tahu mereka KEPERGOK NENEK.
Duo bibi menemui nenek diluar mereka langsung bela diri.
Tapi nenek tidak peduli ia kembali menegaskan ancamannya.
Nenek minta maaf atas kelakuan Duo bibi sekaligus berterima kasih karena Eun Sul lah kedua cucunya kini mempunyai sisi manusia ia minta Eun Sul terus melakukannya disisi lain ia yang akan meyakinkan presdir agar Eun Sul bisa fokus pada pekerjaannya.
Nenek tidak mempermasalahkan kedua cucunya yang bersaing demi cintanya Eun Sul baginya itu jauh lebih baik daripada mereka berebut hal lain harta warisan misalnya? Eun Sul penasaran apa memang hanya satu yang terpilih jadi presdir? nenek belum memutuskan bisa ya bisa juga tidak kalau ya Eun Sul juga penasaran siapa yang paling diinginkan nenek? apa Cha Ji Hun? nenek tidak menjawab dan malah balik bertanya kalau menurut Eun Sul? Eun Sul mengaku rahasia ia cuma berkata 49:51.
Na Yun akhirnya tahu kalau ibunya menemui Eun Sul.
Ia memberitahu Mu Won juga.
Ji Hun mematung mengingat perkataan Eun Sul semalam ia bertekad untuk berubah agar bisa di jadikan tempat sandaran bagi Eun Sul!
Pertama Ji Hun bernyanyi di tempat umum lalu berlari dan memeriksa denyut nadinya sendiri.
Duo bibi menemui presdir dengan nada sok ibu Na Yun menganggap dirinya penting ia yakin keduanya butuh uangnya.
Misalkan saja nonya Shin yang butuh uang untuk bisa mengatur rapat PSU, presdir marah kau mencoba untuk menggulingkanku? aku memikirkannya tapi belum resmi melakukannya sahut nonya Shin tanpa rasa bersalah.
Ibu Na Yun juga menyebutkan jika ia bergabung dengan nonya Shin, Ji Hun tidakkan jadi penerus malah presdir pun terancam.
Presdir geram ia menyindir balik ibu Na Yun yang mencoba bertahan hidup dengan air hujan dan berpenampilan palsu ia juga bisa saja menjatuhkan ibu Na Yun lebih dulu tapi ia tidak melakukannya ibu Na Yun itu terlihat mengerikan seolah ingin melahap Ji Hun, presdir menyuruhnya untuk melahap Mu Won saja dan segera menyuruh Duo bibi pergi. Eun Sul berpapasan dengan duo bibi, ia menyindir mereka yang terlihat ‘sibuk’ keduanya kesal.
Eun Sul datang ke kantor atas panggilan presdir.
Presdir minta Eun Sul ke kantor seperti biasa sampai ia memutuskan akan mengirim Eun Sul kemana Eun Sul mengerti tapi ia mohon presdir memenuhi janjinya soal menjadikannya karyawan tetap menaikkan gaji dan promosi presdir menegaskan ia orang yang menepati janji jadi Eun Sul tidak perlu khawatir.
Alasan pemanggilan presdir lebih ke keingintahuannya soal Ji Hun yang sering lari saat rapat setelah memikirkannya, Eun Sul minta presdir menanyakannya sendiri pada Ji Hun kalau Ji Hun selama ini tidak mau cerita berarti memang ia punya alasan sendiri. Eun Sul sendiri juga sebenarnya tidak tahu pasti ia hanya tahu Ji Hun sering gugup saat di hadapan orang banyak tapi penyebabnya apa ia tidak tahu karena Ji Hun menyimpannya sendiri dan belum pernah memberitahunya.
Setelah bertemu presdir, Eun Sul memilih ke pantry di ruang sekertaris. Ia melihat ruangan Ji Hun dan seolah mendengar suaranya. Bayangan soal Ji Hun yang memohon pada Eun Sul untuk mendengarkannya dan saat Ji Hun memandang Eun Sul yang bersama Mu Won berkelebat. Ia mendesah sampai saat ini Ji Hun bahkan belum mengirimi sms menanyakan apa semalam ia pulang dengan selamat.
Panjang umur si Ji Hun ini baru dipikirkan ia malah mengiriminya video, video saat tadi pagi Ji Hun mandiri latihan bicara 3 menitnya.
Mulai sekarang,aku akan memulai pidato 3 menitku sekarang aku sedang mencoba sangat keras untuk tidak bersandar pada No Eun Sul dan menjadi lebih mandiri aku mencobanya sendiri tapi untuk sekarang aku masih tidak bisa tanpa ada Eun Sul, aku akan terus berusaha keras jadi tolong jangan pergi aku mohon padamu, No Eun Sul.
Eun Sul terharu dan merinding melihatnya tapi saat Ji Hun menelepon ia menyangkal tersentuh.
Ji Hun tahu tidak mudah membuat Eun Sul terkesan jadi ia ingin menikmati cuaca saja bersama Eun Sul, Ji Hun minta Eun Sul keluar Eun Sul mengaku sedang di kantor, Ji Hun marah karena Eun Sul ke kantor pada saat ia tidak ada atau apa Eun Sul sedang membereskan barang-barangnya? Ji Hun lega mendengar jawaban tidak ah pasti Eun Sul sedang lembur.
Eun Sul tidak mungkin cerita soal kegiatannya hari itu ia berbohong dengan menjawab ya Ji Hun ingin ke kantor untuk menjemput Eun Sul, Eun Sul menolak tapi Ji Hun bersikeras karena tahu kaki Eun Sul terluka semalam ia harus mengantarnya.
Ibu Na Yun memeriksa putra-putra keluarga konglomerat yang mungkin bisa di jodohkan dengan Na Yun tapi ia frustasi karena semua yang ia lihat punya ‘catatan buruk’ mulai dari narkoba sampai masalah cewek.
Ia pun menyodorkan foto bapaknya Eun Sul pada nonya Shin dan menyindir itulah calon besannya.
Na Yun datang bersama Mu Won, Na Yun marah pada ibunya yang menemui Eun Sul.
Ibu Na Yun merasa Na Yun lah yang memintanya untuk menghukumnya Na Yun tidak mengak ia tidak pernah meminta seperti itu ia hanya cerita jadi Na Yun minta ibunya lebih bijaksana nonya Shin membela ibu Na Yun benar ketika orang dewasa melakukan sesuatu itu pasti ada alasannya
Itu hanya berlaku bila ibu bertindak dewasa gantian Mu Won yang mengkritik ibunya.
Ibu? aku tidak pernah punya anak sepertimu
Oh begitu presiden Shin?
Apa?
Jadi tolong beritahu ibuku bahwa aku berharap hal seperti ini tidakkan pernah terjadi lagi atau aku akan benar-benar kecewa padanya dan mengenai perilaku anaknya aku tidak bisa bayangkan bagaimana ia akan berperilaku pastikan untuk menyampaikannya presiden Shin.
Ibu Na Yun mentertawai nonya Shin tapi ia ikutan sakit kepala karena Na Yun menyatakan itu juga yang ingin ia sampaikan pada ibunya.
Ibu Na Yun mengancam akan menempatkan bodyguard untuk Na Yun, Na Yun balik mengancam kalau ibunya melakukannya ia akan balik ke New York.
Setelah diluar Na Yun mengakui ia sebenarnya tidakut pada ibunya, ia tidak berani pulang dan minta bersama Mu Won saja.
Mu Won menolak bukankah Na Yun yang mencampakkannya tapi akhirnya ia tidak tega dan membawa Na Yun serta.
Eun Sul bergegas turun di lift ia bertemu presdir Eun Sul berusaha memberitahu Ji Hun lewat sms.Ternyata presdir masih penasaran di lift itu ia memanfaatkan kesempatan dengan mencoba mengorek keterangan tapi tetap gagal presdir dan Eun Sul keluar bersamaan tampak Ji Hun sedang menunggu presdir langsung memarahi Eun Sul yang kini janjian dengan Ji Hun tapi Ji Hun tidak peduli ia menarik Eun Sul pergi.
Presdir melakukan pelayanan sosial di rumah sakit melihat seorang pasien, sekretaris jang memikirkan apa mungkin Ji Hun kena kanker? presdir membentidak sekretaris Jang berhati-hati dengan ucapannya ia khawatir tebakan buruk itu malah kejadian. Untuk jaga-jaga dari kemungkinan itu presdir minta sekretaris Jang untuk mengecek rumah sakit siapa tahu Ji Hun sempat mendatangi rumah sakit.
Saat mengantar Eun Sul kembali Ji Hun menyatakan kesungguhannya untuk menjadi lebih baik agar bisa jadi pria yang jadi sandarannya Eun Sul meskipun sampai saat itu aku mungkin akan mengeluh atau bersandar padamu sejenak tapi tolong bersabar untukku. Aku tidakkan menuntutmu untuk menyukaiku jadi tolong tinggal saja disini sebagai sekretarisku.,Aau mohon No Eun Sul tentu saja selama waktu itu aku akan terus menyukai No Eun Sul kenapa? karena secara objektif No Eun Sul.
Stop jangan katakan lagi tolong aku benar-benar gila pria macam apa yang terus mengaku sepanjang waktu?
apa aku melakukan itu?
Kau melakukannya karena itu otakku sudah dicuci walau aku minta diriku untuk tidak mempedulikan dan menghindarinya tapi tidak bisa.
No Eun Sul apa kau mengatakan.
Ya kau juga berdiam di dalam sistem limbik otakku itu kenyataan tapi Eun Sul juga mengaku bingung ia mengkhawatirkan Ji Hun sebagai seorang pria atau karena sebagai anak kecil.
Ji Hun menangkap tangan Eun Sul yang sudah mau pergi dan inilah cara mencari tahu jawaban itu Ji Hun mencium Eun Sul!
Credit : pelangidrama.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar