Laman

Sabtu, 19 Mei 2012

Sinopsis Playful Kiss Episode 5

Ha Ni sangat terkejut karena kepergok oleh Seung Jo dan dia tambah panik saat Seung Jo menahan tangannya.
Seung Jo bertanya kenapa Ha Ni ada di kamarnya.
Ha Ni berusaha menjelaskan tapi Seung Jo tidak percaya dan dia kemudian menarik tangan Ha Ni hingga Ha Ni terjatuh di kasur.
Ayah, ibu Baek, Eun Jo dan tuan Oh sudah pulang ke rumah dan terus memencet bel tapi tidak ada jawaban dari dalam mereka mengira Ha Ni dan Seung Jo sudah tidur.
Di kamar Seung Jo, Seung Jo menindih tubuh Ha Ni, Ha Ni jadi sangat gugup dan Ha Ni sudah GR kalau Seung Jo bakal menciumnya, Ha Ni berkata kalau mereka seharusnya kencan dulu Seung Jo berhasil menggoda Ha Ni membuat Ha Ni panik lalu Seung Jo bangkit dari kasur dan tertawa mengejek Ha Ni. Ha Ni malu dan langsung keluar kamar celakanya dia tidak sadar sudah meninggalkan bukunya yang penuh dengan coretan dan nama Seung Jo.
Ha Ni bersandar di pintu di luar kamar tapi langsung pergi saat melihat Eun Jo.
Eun Jo juga melihat Ha Ni keluar dari kamar kakaknya dan dia merasa ada yang aneh saat di kamarnya, Ha Ni merenung dan membuka kembali surat cintanya untuk Seung Jo yang diberi nilai D minus.
Seung Jo mengambil buku Bahasa Inggris Ha Ni yang ketinggalan dan membacanya lalu tersenyum tulisan Ha Ni : kau sangat berarti untukku, kau sangat sempurna bagiku, aku akan melihatnya setelah pelajaran ke-2.
Eun Jo masuk kamar dan bertanya pada Seung Jo kenapa muka Ha Ni memerah Seung Jo menjawab aman pertanyaan Eun Jo bahwa dia juga penasaran.
Ketika Seung Jo senyum-senyum membaca curhatan Ha Ni tentang dirinya, Ha Ni justru sedang sangat kesal dan memaki-maki Seung Jo, Ha Ni menangis sedih dan curhat pada boneka teddynya.
Di sekolah para siswa bergosip tentang Ha Ni yang tidak lagi masuk dalam 50 peringkat teratas Ha Ni, Joo Ri dan Min Ah ngobrol tentang masa depan mereka setelah lulus dari SMU, mereka bingung dengan nilai mereka yang pas-pasan akan susah mencari universitas.
Ha Ni mengadakan bimbingan dengan gurunya, guru Kang Yi.
Guru Kang Yi menyarankan Ha Ni untuk masuk universitas melalui jalur khusus dan mencoba mencari bakat dan kelebihan Ha Ni tapi Ha Ni tidak memiliki semua itu Ha Ni menunduk pasrah di kursinya karena dia dan keluarganya tidak punya hal spesial yang bisa diajukan untuk masuk jalur khusus.
Ibu guru Kang Yi kesal dan hampir menyerah tapi kemudian dia melihat bolpoin milik Ha Ni sebagai tanda bahwa Ha Ni pernah donor darah.
Ibu guru Kang Yi menjadi semangat lagi dan tahu jurusan dan universitas apa yang tepat untuk Ha Ni, universitas Parang, Ha Ni juga gembira karena itu berarti dia masih ada harapan untuk bisa kuliah.
Ha Ni dan sahabatnya hang out ke kafe dan mereka melihat Seung Jo sedang bersama laki-laki asing.
Ha Ni penasaran dengan pembicaraan serius mereka.
Saat teman-teman sekelasnya di kelas khusus sibuk belajar.
Seung Jo justru melamun dan terlihat tidak bersemangat akhirnya dia keluar dan duduk di bangku taman sambil berpikir tentang universitas yang akan dia pilih kelak.
Ibu guru Kang Yi menuliskan formulir universitas untuk Ha Ni dan dengan mantap mengisi tentang potensi khusus yang dimiliki oleh Ha Ni, pak guru Ji Oh berkata pada ibu guru Kang Yi kalau ibu guru Kang Yi sungguh bekerja keras. Ibu guru Kang Yi membalas tentu saja bagaimana aku bisa jadi guru yang baik jika aku bermalas-malasan seperti orang lain secara tidak langsung pak guru Ji Oh merasa tersindir. Ibu guru Kang Yi melihat pak kepala sekolah dan meminta surat rekomendasi dari sekolah untuk Ha Ni agar bisa masuk universitas. Tapi pak kepala sekolah menolak karena peringkat Ha Ni yang rendah ibu guru Kang Yi membela Ha Ni kalau Ha Ni pernah masuk peringkat 50 teratas pak kepala sekolah bersikeras tidak mau memberikan dan baru akan mengakui kemampuan Ha Ni dan ibu guru Kang Yi kalau Ha Ni berhasil masuk universitas Parang. Dan pak kepala sekolah pun berlalu pergi jelas saja ibu guru Kang Yi kesal setengah mati dengan keputusan pak kepala sekolah pak guru Ji Oh melihat ibu guru Kang Yi dengan iba lalu memberikan 1 butir vitamin C untuk ibu guru Kang Yi, ibu guru Kang Yi juga langsung GR dengan perhatian pak guru Ji Oh dan mengira pak Ji Oh menyukainya.
Ha Ni sedang sibuk mengisi formulir pendaftaran universitas onlinenya di kamar tapi tiba-tiba komputernya error dan Ha Ni cemas kalau data-datanya hilang.
Coba lihat bagaimana tatapan curiga Eun Jo pada Ha Ni dan Seung Jo akhirnya Seung Jo turun tangan ibu Baek mencoba menenangkan Ha Ni yang panik Seung Jo yang terganggu dengan tangisan Ha Ni menyuruh Ha Ni diam.
Ha Ni langsung menutup mulutnya begitu mendengar omelan Seung Jo syukur Seung Jo berhasil memperbaiki komputer Ha Ni yang error.
Ha Ni sangat sangat gembira dan berterima kasih pada Seung Jo, Seung Jo tidak terlalu menanggapi dan menyuruh Ha Ni untuk cepat mengirimkan formulirnya ibu Baek lalu menggandeng Eun Jo turun untuk makan malam.
Eun Jo sedikit memberontak dia masih curiga dengan hubungan kakaknya dan Ha Ni.
Tinggal Ha Ni dan Seung Jo berdua di kamar Ha Ni berterima kasih lagi pada Seung Jo yang sudah membantunya Seung Jo menanyakan motivasi Ha Ni masuk universitas padahal Ha Ni tidak punya keahlian dan bakat khusus. Ha Ni sedikit heran dengan pertanyaan Seung Jo tapi akhirnya dia menjawab untuk belajar Ha Ni sadar bahwa dia memang tidak memiliki kesempatan besar untuk masuk Universitas Parang tapi paling tidak Ha Ni sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk hidupnya. Ha Ni menambahkan bahwa jika dia tidak belajar dia tidak akan bisa menemukan tujuan hidupnya dan hal yang dia sukai. Seung Jo masih penasaran bagaimana kau tahu kalau kau menyukai sesuatu? jantungmu akan berdetak lebih cepat jika kau menyukai sesuatu ayahku pernah berkata kalau jantungnya selalu berdetak cepat ketika mencium aroma mie yang baru diangkat.
Seung Jo benar-benar menghayati omongan Ha Ni dan refleks memegang dadanya sambil bergumam aku juga ingin merasakan perasaan seperti itu Ha Ni heran melihat Seung Jo, Seung Jo jadi salah tingkah dan untuk menutupinya, dia menyuruh Ha Ni segera mengirimkan aplikasinya.
Keesokan harinya di sekolah, ibu guru Kang Yi dengan semangat menunjukkan surat pada pak kepala sekolah yang menyatakan bahwa Ha Ni dan Min Ah lolos seleksi administrasi universitas dan akan ke tahap selanjutnya wawancara. Pak kepala sekolah shock melihat surat itu karena itu artinya dia kalah dari ibu guru Kang Yi yang sudah diremehkannya, pak guru Ji Oh berusaha menenangkan kepala sekolah.
Pak kepala sekolah masih belum percaya bahwa keajaiban itu muncul dari kelas 3-7 dan ibu guru Kang Yi masih saja menyanyi dengan senang.
Ha Ni berkumpul dengan teman-temannya di ruang seni mereka membahas wawancara yang akan dilakukan Ha Ni dan Min Ah besok Ha Ni khawatir tidak akan lulus dalam wawancara karena dia tidak terlalu pintar bicara. Joon Gu menyemangati Ha Ni dan bilang kalau Ha Ni akan diterima meskipun nanti akhirnya gagal paling tidak Ha Ni sudah mencoba wawancara. Kak Ha Ni apa kau punya backing? tanya Jang Mi pada Ha Ni, Ha Ni terdiam sejenak dan menjawab mantap sambil tersenyum ya Tuhan akan membantuku, Min Ah ikut senyum bersama Ha Ni.
Tuhan benar-benar membantu Oh Ha Ni, topan Rananim melanda Korea di hari wawancara Ha Ni, tuan Oh, tuan Baek dan nonya Baek khawatir pada Ha Ni yang tetap bersikukuh untuk datang wawancara tuan Oh menyarankan Ha Ni untuk membatalkan wawancara, Ha Ni mengira ayahnya tidak percaya pada kemampuannya. Tuan Oh menyanggah bukan karena itu dia percaya pada Ha Ni tapi dia khawatir pada putri satu-satunya karena di luar sedang ada topan.
Ha Ni meyakinkan ayahnya bahwa dia baik-baik saja dan tidak akan melewatkan kesempatan langka untuk wawancara tuan Oh sebenarnya ingin mengantar Ha Ni tapi Ha Ni menolak dan akhirnya dia pamitan lalu pergi sendiri menerjang topan. Kereta yang dinaiki Ha Ni tidak bisa meneruskan perjalanan karena ada banjir karena itu Ha Ni harus pergi ke Universitas Parang dengan berjalan kaki menembus hujan deras dan topan. Ha Ni tidak menyerah dan terus berjalan meskipun payungnya sampai terbalik-balik akhirnya Ha Ni berhasil juga sampai di tempat wawancara.
Karena topan dan hujan deras itu banyak peserta tes yang tidak datang wawancara tiga orang juri sedang mewawancarai murid yang datang rupanya murid itu rumahnya dekat dengan tempat wawancara sehingga dia tidak mengalami kesulitan saat menuju tempat wawancara.
Juri laki-laki mengusulkan untuk menunda wawancara saja karena banyak peserta yang tidak datang juri wanita yang terlihat galak menolak dan akhirnya wawancara tetap dilanjutkan. Mereka memanggil peserta tes selanjutnya Ha Ni masuk dengan ceria meskipun dia basah kuyup Ha Ni duduk di depan para juri dan dia bersin para juri melihatnya Ha Ni hanya tersenyum. Eun Jo merasa senang karena dia tidak perlu masuk sekolah hari itu ibu Baek merasa khawatir pada Ha Ni dan berharap semoga Ha Ni melewati wawancara hari ini dengan lancar. Seung Jo yang membaca koran merasa sedikit khawatir juga pada Ha Ni juri laki-laki tertawa melihat foto Ha Ni sepertinya kau punya pengalaman yang menarik jadi apa yang menarik perhatianmu akhir-akhir ini? tanya juri laki-laki. Baek Seung Jo tentu saja jawab Ha Ni dengan sangat semangat lalu dia sadar dan mengkoreksi jawabannya emmm maksudku, dia adalah orang.
Juri : jadi kau tertarik pada seseorang?
Ha Ni : ya itu benar seseorangbaru-baru ini saya berpikir jika saya ingin memahami seseorang berapakah waktu yang diperlukan? dalam kehidupan ini meskipun hanya satu orang apakah ada cara saya dapat sepenuhnya memahami dia?
Urai Ha Ni pada juri tapi dia langsung menggumam dalam hati tidak mungkin aku bisa memahami Baek Seung Jo.
Juri wanita memeriksa CV Ha Ni dan bertanya kenapa kami harus memilihmu? Ha Ni bingung dengan pertanyaan juri, juri wanita itu menyebutkan isi surat rekomendasi dari guru Ha Ni yang seperti sumpah darah dan dia heran bagaimana Ha Ni bisa lolos tes administrasi tahap pertama. Juri laki-laki membela Ha Ni dengan berkata bahwa Ha Ni pernah memperoleh nilai yang tinggi dan dia percaya diri selain itu Ha Ni juga sangat kreatif juri wanita memotong kata-kata juri laki-laki dengan tajam kita tidak sedang memilih penulis lepas atau komikus kan?
Juri wanita bertanya lagi pada Ha Ni : katakan padaku apa alasannya kami harus memilihmu Oh Ha Ni? kau punya sisa waktu satu menit!
Ha Ni bengong masih bingung mau menjawab apa melihat Ha Ni yang diam saja juri wanita itu akhirnya memutuskan baiklah kau tidak perlu mengatakan apapun terima kasih juri itu lalu memanggil peserta lainnya untuk masuk. Ha Ni mengerti dan bangkit dari kursinya tapi baru beberapa langkah Ha Ni berbalik dan tersenyum berkata maafkan saya, anda benar saya benar-benar tidak punya bakat saya juga terkejut bisa melalui tes tahap pertama jadi sebenarnya saya sudah sangat bersyukur tapi ada sesuatu yang perlu saya katakan.

Jika anda tidak memilih saya melainkan memilih orang yang punya nilai baik dan memenangkan penghargaan jika anda memilih murid yang benar-benar mengesankan tetapi murid itu terlalu malas untuk kerja keras dan mudah menyerah karena cuaca buruk itu akan jadi kerugian yang besar bagi universitas. Jika demikian maka pilihlah saya, saya mungkin selangkah lebih lambat di belakang orang kebanyakan tetapi saya tidak pernah menyerah. Saya bertahan sampai akhir karena itulah nama panggilanku adalah Siput Nuh kenapa anda tidak mencoba siput ini untuk perubahan [tradisi]? sisa waktu 1 menit Ha Ni habis bersamaan dengan selesainya kata-kata Ha Ni, juri wanita terlihat terkesan juga dengan pernyataan Ha Ni tentang dirinya itu.

Saat makan malam keluarga, Seung Jo membuat terkejut semua orang karena dia berkata tidak akan mengikuti tes masuk universitas, Seung Jo berkata dia tidak akan masuk kuliah karena tidak ada hal yang dia sukai jadi dia akan bekerja paruh waktu. Tuan Baek berteriak marah pada Seung Jo, nonya Baek mencoba menenangkan suaminya dan menawarkan Seung Jo untuk berbisnis online shopping dengannya, Seung Jo tentu saja tidak mau dan menolak mentah-mentah tawaran itu karena dia tidak mau ibunya mencampuri urusannya lagi. Lalu tuan Baek juga menawarkan Seung Jo untuk belajar mengurus perusahaan game keluarga mereka saja jika memang Seung Jo tidak ingin kuliah aku sedikitpun tidak tertarik dengan perusahaan ayah karena itu tolong jangan berharap padaku jawab Seung Jo dingin. Tuan Baek benar-benar kesal pada sikap Seung Jo yang seenaknya Seung Jo pamit pergi ke kamar karena keadaan di meja makan sudah memanas tuan dan nonya Baek sakit kepala.

Nonya Baek meminta suaminya untuk tidak terlalu khawatir dan tidak mengambil hati kata-kata Seung Jo tadi karena dia belum menemukan tujuan hidupnya selama ini semua kebutuhan Seung Jo selalu tercukupi bahkan melimpah karena itulah dia belum tahu hal apa yang bisa membuatnya tertarik Ha Ni lalu teringat perkataan Seung Jo waktu lalu bahwa dia juga ingin merasakan perasaan "suka" seperti Ha Ni. Sepulang sekolah Ha Ni dan teman-temannya makan di warung mie tuan Oh, tuan Oh menyiapkan menu khusus untuk mereka semua "bubur lulus" jika mereka makan bubur itu maka mereka tidak akan gagal dalam tes. Joo Ri lalu dengan semangat makan bubur itu Joon Gu dan Min Ah menasehati Joo Ri untuk tidak rakus makan tuan Oh menegur Ha Ni yang diam saja tidak makan buburnya rupanya Ha Ni masih kepikiran Seung Jo. Joon Gu juga meminta Ha Ni untuk tidak gugup menghadapi tes dan makan bubur ayahnya yang "tidak gagal" Ha Ni akhirnya makan buburnya dan meminta ayahnya untuk membungkuskan 1 bubur.
Ha Ni mengetuk pintu kamar Seung Jo dan membawakannya bubur tapi tidak ada jawaban dari dalam kamar Seung Jo sebenarnya belum tidur dia melamun di dekat jendela.
Ha Ni : Baek Seung Jo besok kau akan pergi tes kan? semua orang khawatir padamu apalagi ayahmu, dia jadi tidak semangat dan tidak banyak tertawa akhir-akhir ini ikuti saja tesnya lalu putuskan kau akan kuliah di universitas atau tidak. Bisakah kau membuka pintunya? kau bagus dalam semua hal kemampuanmu seharusnya dibagi dengan orang lain menurutku, mereka yang memiliki lebih banyak potensi harus berbagi dengan orang lain aku sebenarnya juga ingin berbagi tapi aku tidak punya banyak yang bisa dibagi jadi aku tidak bisa. Seung Jo tidak juga membukakan pintu untuk Ha Ni meskipun Ha Ni sudah mengoceh panjang lebar akhirnya Ha Ni meletakkan nampan buburnya di depan kamar Seung Jo dan meminta Seung Jo makan bubur itu selagi masih panas. Setelah Ha Ni pergi Seung Jo membuka juga pintu kamarnya dan mengambil nampan dari Ha Ni, Seung Jo menemukan kado dan ada garpu yang dihias cantik dengan pita Seung Jo tersenyum dan dia tersenyum lagi saat membaca memo dari Ha Ni.

Paginya semua keluarga Baek dan Ha Ni harap-harap cemas menunggu Seung Jo, mereka semua sangat senang saat melihat Seung Jo turun juga dari kamarnya tapi dia tidak kelihatan sehat dan batuk-batuk Ha Ni langsung memberikan obat untuk Seung Jo dan Eun Jo membawakan minum. Setelah meminum obatnya Seung Jo bertanya pada Ha Ni obat ini tidak akan membuatku ngantuk kan? nonya Baek terkejut Ha Ni juga dan dia membaca kemasan obat itu dan ternyata obat itu menyebabkan kantuk. Ha Ni panik lalu mencoba mengeluarkan obat yang sudah diminum Seung Jo dengan mengorek mulut Seung Jo, Seung Jo kesal dan menyalahkan Ha Ni,nonya Baek berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja tuan Oh membawakan bekal untuk Seung Jo dan Ha Ni, tuan Oh memberi semangat untuk Seung Jo lalu melakukan tos "fighting" dengan Ha Ni. Ha Ni senang sekali karena semua keluarga terlihat senang pagi itu dia mengikuti Seung Jo jalan menuju tempat tes Seung Jo merasa risih dan menyuruh Ha Ni untuk melalui jalannya sendiri karena tujuan mereka berbeda. Ha Ni mengerti lalu berbalik arah tidak lupa memberi semangat untuk Seung Jo dan mengejutkan Seung Jo membalas teriakan semangat Ha Ni itu dengan lambaian tangan dari belakang
nonya Baek penasaran bagaimana Seung Jo bisa merubah pikirannya dan Eun Jo dengan gayanya yang cool menggumam aneh aku merasa aneh.
Seung Jo terkantuk-kantuk pengawas tes menegur Seung Jo dan melihat lembar jawaban Seung Jo yang masih bersih padahal waktu yang tersisa tinggal 15 menit lagi Seung Jo mengerti dan langsung mengerjakan soalnya.
Ha Ni bercerita pada Min Ah dan Joo Ri tentang juri wanita yang mewawancarainya dia tidak yakin dengan hasilnya selain itu dia juga khawatir dengan Seung Jo lalu Ha Ni melihat bulu mata palsu milik Joo Ri, Joo Ri memasangkan bulu mata palsu itu ke mata Ha Ni dan berkomentar bahwa Ha Ni memiliki mata yang besar dan cantik. Saat menyenangkan itu kemudian dirusak oleh gangguan yang datang dari Jang Mi yang marah-marah pada Ha Ni karena Seung Jo tidak dapat mengerjakan tes dengan baik hari itu setelah minum obat yang diberikan Ha Ni.
Ha Ni jadi lesu dan merasa sangat bersalah pada Seung Jo.
Sepulang dari sekolah Ha Ni masih gelisah dan dia mengintip Seung Jo yang sedang di kamar mandi sambil menggumam dalam hati itu tidak benar kan? kau mengerjakan tesnya dengan baik kan? Baek Seung Jo yang tidak terkalahkan jangan katakan karena obat flu itu jangan katakan kumohon katakan padaku kalau tidak ada yang salah.
Ibu guru membagikan nilai pada murid-murid dan menyuruh mereka tetap semangat meskipun nilai mereka rendah tetapi saat giliran Joon Gu yang dipanggil yang merasa sedih justru ibu guru sementara Joon Gu sendiri tenang-tenang saja dan meminta ibu guru untuk tidak memperlihatkan ekspresi sedihnya karena dia sudah memiliki rencana untuk hidupnya sendiri Ha Ni!
Pak guru merasa aneh dengan ekspresi Seung Jo yang tampak terkejut melihat nilainya pak guru bertanya ada apa Seung Jo dengan percaya dirinya menjawab tidak melihat ini aku pikir aku pasti benar-benar jenius.
Pak guru memberi selamat pada Seung Jo dan memeluknya, Seung Jo tersenyum dan teman-teman sekelasnya juga ikut bergembira.
Ha Ni mendengar nilai Seung Jo yang sempurna, dia sangat sangat senang Ha Ni bersorak-sorak horeee horee hingga semua murid melihatnya dengan tatapan aneh Joo Ri mengingatkannya, Oh Ha Ni dengan nilaimu seperti itu kau masih bisa bersorak hore? Ha Ni jadi kembali lesu tapi tidak lama kemudian ekspresinya langsung berubah semangat lagi tentu saja aku bisa kenapa? Baek Seung Jo horeee Korea Selatan horee Joo Ri dan Min Ah hanya senyum-senyum saja melihat kelakuan sahabat baiknya itu.
Ha Ni terus saja memandangi ponselnya dan sangat gelisah menunggu telepon dari panitia tes masuk Universitas Parang akhirnya ponsel Ha Ni berdering Ha Ni dengan semangat menjawab tapi dia kecewa karena ternyata itu telepon salah sambung dari pelanggan resto bebek panggang. Telepon Ha Ni berdering lagi untuk kedua kalinya dan itu telepon dari Universitas Parang yang menyatakan Ha Ni diterima di Universitas Parang tapi sesaat kemudian Ha Ni terkejut apa? aku mendaftar di Fakultas Sosial penelepon :ahh kau tidak mendaftar di Fakultas Apel?
Ha Ni tidak mengerti lalu Eun Jo muncul di balik jendela sambil membawa apel dan bernyanyi sambil goyang-goyang Oh Ha Ni bodoh terang saja Ha Ni dan nonya Baek yang tadi ikut gembira jadi menjerit kesal pada Eun Jo.
Saat sendirian di balkon, Ha Ni masih saja memandangi ponselnya dan cemberut ponselnya berdering lagi ternyata Min Ah yang menelepon dan memberitahu Ha Ni kalau dia diterima di Parang, Ha Ni sangat senang mendengar kabar itu dan dengan tulus memberikan selamat. Min Ah juga meminta Ha Ni untuk tidak menyerah karena dia pasti juga akan diterima di Parang, Seung Jo melihat Ha Ni yang duduk lesu di balkon.
Esok harinya telepon dari Parang tidak kunjung datang juga padahal hari itu adalah hari terakhir pengumuman penerimaan Ha Ni mengerti kalau dia tidak akan diterima karena juri yang mewawancarainya tidak menyukai Ha Ni. Nonya Baek menasehati Ha Ni untuk tetap semangat karena Ha Ni masih bisa memilih universitas lain Ha Ni bilang kalau nilainya tidak terlalu baik.
Lalu telepon Ha Ni bunyi lagi dan orang di seberang telepon mengatakan kalau Ha Ni diterima di Universitas Parang, Ha Ni terkejut tidak percaya\ dia mengira dikerjai Eun Jo dan tidak ingin dibodohi lagi jadi Ha Ni teriak ya Baek Eun Jo lagi? Eun Jo muncul dari belakang mereka dan bertanya kenapa Ha Ni memanggilnya Ha Ni sadar kalau telepon itu benar-benar dari panitia Universitas Parang. Dia minta maaf karena tadi mengira kalau telepon itu bohongan ternyata Ha Ni diterima di Parang karena ada peserta lain yang mengundurkan diri jadi tempatnya bisa diisi oleh Ha Ni mendengar kabar itu Ha Ni menjadi sangat bahagia dan berteriak gembira nonya Baek dan Eun Jo juga ikut senang mereka berpelukan bersama.
Seung Jo yang mengamati Ha Ni dari luar jendela juga ikut tersenyum bahagia.
Ha Ni merayakan diterimanya dia di Universitas Parang bersama tuan, nonya Baek dan ayahnya di warung mie tuan Oh. Ha Ni masih tidak menyangka kalau dia bisa diterima di Parang dan Ha Ni merasa sangat beruntung lalu tuan Oh memberinya hadiah mantel cantik berwarna merah dan nonya Baek memberikannya tiket nonton drama musikal Goong. Ha Ni berterima kasih pada tuan dan nonya Baek atas hadiah mereka nonya Baek menyuruh Ha Ni untuk memegang dulu kedua tiketnya dan mereka janjian untuk bertemu di lobi teater.
Ha Ni mengenakan mantel merah pemberian tuan Baek dan menunggu nonya Baek di lobi teater.
Nonya Baek yang sedang bersama Eun Jo menelepon Ha Ni dan berkata kalau dia akan terlambat datang karena jalanan yang macet Eun Jo langsung nyahut kalau tidak ada kemacetan dan tentu saja mulut Eun Jo langsung ditutup oleh ibunya itu. Ibu Baek meminta Ha Ni untuk masuk duluan dan menitipkan tiket satunya di konter tiket Ha Ni mengerti dia lalu masuk duluan ke gedung teater setelah sebelumnya tidak lupa menitipkan tiketnya. Ha Ni sangat menikmati drama musikal Goong karena dia tidak pernah nonton drama musikal sebelumnya dan Ha Ni tertawa-tawa sendiri melihat pertunjukan itu.
Akhirnya kursi kosong di sebelah Ha Ni terisi dan yang duduk di sampingnya adalah Seung Jo bukannya nonya Baek, Ha Ni terkejut tidak percaya dengan penglihatannya konsentrasinya terganggu dan dia jadi fokus pada Seung Jo.
Seung Jo memberi isyarat pada Ha Ni untuk melihat drama musikalnya bukannya melihat dirinya Ha Ni tidak juga berpaling akhirnya Seung Jo memegang kepala Ha Ni dan memutarnya agar Ha Ni melihat pertunjukan.
Ha Ni berjalan di belakang Seung Jo dan masih mengira kalau dia bermimpi bisa nonton bersama Seung Jo jadi dia mencubit pipinya dan ternyata pipinya sakit
Ha Ni : tapi mengapa kau bisa datang?
Seung Jo : kau pikir bagaimana aku bisa?
Nonya Baek memuji dirinya sendiri yang bisa berakting bagus dan membuat Seung Jo bisa nonton berdua dengan Ha Ni, Eun Jo menyanggah kata-kata ibunya apakah benar-benar karena aktingmu bu? nonya Baek tidak mengerti maksud Eun Jo. Ha Ni dan Seung Jo mengobrol berdua Ha Ni bertanya tentang Universitas Tae San yang akan dituju Seung Jo, Seung Jo jadi kesal karena dia tidak mau membicarakan masalah universitas lagi.
Ha Ni : alasan kau sangat pintar adalah karena kau bisa melakukan banyak hal aku yakin itu dan untuk menemukan apa mimpimu hal seperti itu memang sangat rumit hanya saja buatlah hidupmu menjadi lebih menarik.
Seung Jo bingung menarik? lalu Ha Ni menjelaskan kalau neneknya yang sudah meninggal pernah menasehatinya Ha Ni buatlah hidupmu menjadi menarik jadilah menarik dan buat orang lain bahagia Ha Ni juga berkata kalau Seung Jo mau masuk Universitas Parang bersama dirinya maka dia bisa membuat hidup Seung Jo jadi menarik Ha Ni jadi tersipu malu dan melangkah duluan Seung Jo mencerna kata-kata Ha Ni.
Mereka berdua berhenti di mesin boneka, Ha Ni menyemangati Seung Jo yang mengarahkan tombol ke sana ke mari untuk menangkap boneka.
Akhirnya Seung Jo berhasil menjapit satu boneka, Ha Ni sangat senang dan berteriak-teriak sampai dia tidak sadar sudah membuat Seung Jo tergetar hatinya karena sentuhan tangan Ha Ni.
Seung Jo yang mencoba menutupi perasaannya melemparkan boneka yang dia dapat tadi ke Ha Ni, Ha Ni bertanya apakah Seung Jo tidak mau mengambil boneka itu apa kau pikir aku mencoba mendapatkannya karena aku ingin boneka itu? jawab Seung Jo ketus. Ha Ni bahagia karena dia mendapatkan hadiah boneka dari Seung Jo, dia menganggap boneka itu sebagai ucapan selamat karena Ha Ni diterima di Parang.
Lalu Joon Gu dan kawanannya memanggil-manggil Ha Ni, Joon Gu jadi sakit kepala setelah Ha Ni cerita kalau dia nonton drama musikal bersama Seung Jo, Joon Gu memuji boneka Ha Ni tapi setelah tahu kalau boneka itu dari Seung Jo pendapat Joon Gu jadi berubah 180 derajat. Dia kesal pada Seung Jo yang memberikan Ha Ni boneka yang murahan Ha Ni membela Seung Jo dan berkata kalau bonekanya tidak murahan dan juga tidak semua orang bisa menangkap boneka di mesin boneka itu. Seung Jo tersenyum tipis mendengar pembelaan Ha Ni, Joon Gu jadi panas dan mencoba mempertunjukkan keahliannya pada Ha Ni.
Tanpa kata-kata Seung Jo dengan cool membuang gelas plastik di tong sampah yang jaraknya lumayan jauh dan dia berhasil Ha Ni tentu saja langsung memuji Seung Jo, Joon Gu tidak mau kalah dia juga membuang gelas plastik ke tempat sampah tanpa melihat tempat sampahnya dia juga berhasil. Kawanannya bersorak gembira melihat bos mereka berhasil Joon Gu langsung besar kepala Seung Jo juga tidak mau kalah dia bergaya lagi kali ini menendang kaleng soft drink ke tempat sampah dari jarak yang lebih jauh lagi-lagi Seung Jo sempurna Seung Jo tersenyum juga bisa pamer di depan Ha Ni dan Joon Gu.
Melihat Ha Ni yang terkagum-kagum pada Seung Jo, Joon Gu membalas aksi Seung Jo dia mencoba melakukan hal yang sama, hanya saja dia memakai gelas plastik bukannya kaleng soft drink tentu saja aksinya itu gagal karena dia jatuh terjungkal. Teman-teman segera bangkit menolong bos mereka Joon Gu kesal dan jadi malu karena gagal di depan Ha Ni, Ha Ni sendiri menertawakan kelucuan Joon Gu sedangkan Seung Jo tersenyum meremehkan.
Melihat persaingan Seung Jo dan Joon Gu, Ha Ni berkhayal kalau dia menjadi putri cantik yang diperebutkan oleh dua pangeran putri Ha Ni dipaksa untuk bersama dengan pangeran Joon Gu dan pangeran Seung Jo menyelamatkannya. Melihat dua pangeran yang bertarung putri Ha Ni langsung berteriak TIDAK BOLEH tentu saja teriakan Ha Ni itu bukan hanya di dunia khayalan karena Seung Jo dan Joon Gu jadi melihat heran ke Ha Ni yang tiba-tiba berteriak sambil menyorongkan tangannya ke depan.
Joon Gu bingung melihat Ha Ni sedangkan Seung Jo langsung mengerti kalau Ha Ni pasti berkhayal lagi dilihat oleh orang-orang Ha Ni jadi salting dan langsung pura-pura sedang melakukan gerakan senam Joon Gu ikut menirukan gerakan Ha Ni. Paginya seluruh keluarga melepas kepergian Seung Jo yang akan pergi tes wawancara di Universitas Tae San dan memberinya semangat Ha Ni ingat lagi perkataan Seung Jo setelah mereka nonton drama musikal dia jadi cemas dan langsung memakai mantelnya ingin mengikuti Seung Jo. Ayahnya bertanya kemana Ha Ni akan pergi Ha Ni menjawab dia khawatir dan hanya ingin memastikan Seung Jo sampai di Tae San dengan selamat setelah itu dia akan segera kembali lagi-lagi Eun Jo merasa curiga dan menggumam lagi aneh aku merasa aneh.
Seung Jo yang awas tahu kalau Ha Ni terus saja mengikutinya meskipun Ha Ni sudah berusaha untuk sembunyi-sembunyi tanpa ketahuan Seung Jo, Seung Jo hanya senyum tipis saat Ha Ni lari-lari mengikutinya. Saat menyeberang jalan Ha Ni tidak sadar boneka pemberian Seung Jo jatuh dia bingung dan dilema antara terus mengikuti Seung Jo atau mengambil bonekannya dulu. Akhirnya Ha Ni memutuskan untuk mengambil dulu bonekanya setelah melihat lampu lalu lintas bagi pejalan kaki berwarna hijau tiba-tiba terdengar suara decitan dan dentuman keras bruuukkk.
Seung Jo berhenti dia terpaku membeku mendengar dentuman itu lalu ada murid-murid yang teriak apa kau melihatnya? tubuhnya terpental hei sepertinya dia seorang gadis Seung Jo langsung menoleh.
Di rumah sakit Universitas Parang, Ha Ni akhirnya tersadar dari pingsannya tuan, nonya Baek dan juga tuan Oh senang melihat Ha Ni sudah sadar Ha Ni menanyakan Seung Jo, dia seharusnya sedang tes sekarang dia pergi setelah membawamu ke rumah sakit jawab nonya Baek, Ha Ni tersenyum lega mendengar jawaban nonya Baek.
Tapi pintu terbuka dan Seung Jo menyapa tanpa rasa bersalah kalian semua di sini?
Seung Jo berhasil membuat Ha Ni dan tuan Oh terutama tuan, nonya Baek sangat terkejut.

Credit : pelangidrama.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar