juga Gumiho akhirnya memberikan kembali mutiara rubahnya itu kepada Dae Woong dan Dae Woong pun sadar kembali.
Ketika Dae Woong mulai sadar dia kaget melihat ada sosok Gumiho makanya dia langsung berlari untuk bersembunyi di balik tumpukan alat-alat olahraga Gumiho yang melihat itu pun lalu bicara sendiri dia selalu berusaha untuk kabur ah supaya dia tidak kabur dariku aku harus menakut-nakuti dia Gumiho langsung tersenyum melihat Dae Woong yang memikirkan cara untuk kabur Gumiho lalu berkata kepada Dae Woong kau pikir karena kau bersembunyi maka aku tidak bisa melihatmu? ingat aku ini Gumiho!
Dae Woong memikirkan banyak cara untuk kabur dan imajinasinya pun mulai berpikir bahwa dia bisa kabur dengan melopati trompolin lalu nanti dia akan berhasil kabur melalui lantai atas Dae Woong memulai aksinya dan ternyata aksinya itu tidak sesuai dengan yang dia pikirkan tadi Gumiho yang sejak tadi melihat tingkah Dae Woong pun bertanya apakah aku harus membantumu? Dae Woong ketakutan dan kembali bersembunyi di balik alat-alat olahraga lainnya.
Dae Woong lalu berimajinasi lagi kalau dia bisa kabur dengan menaiki seikat tali dan nanti akan memegang sebuah katrol yang bisa membawanya pergi melalui atap gedung olahraga itu imajinasinya itu pun mulai di coba oleh Dae Woong tapi ternyata kembali gagal katrol yang seharusnya berjalan lancar itu mulai macet dan Dae Woong pun tergantung di atap Gumiho yang tepat ada di bawah Dae Woong pun hanya melihat yang dilakukan Dae Woong dan berkata ah percuma kau kabur bahkan meskipun aku tidak melangkah kau sudah ada di dekatku.
Handphone Dae Woong berbunyi dan Dae Woong pun langsung mengeluarkan handphonenya dari saku meskipun posisi Dae Woong tergantung di atas atap Dae Woong tetap berusaha kabur dengan meminta tolong kakeknya yang kebetulan meneleponnya itu tapi sayangnya handphone Dae Woong terjatuh dan Gumiho langsung melihat ke handphone Dae Woong.
Kakek yang menelepon Dae Woong pun bertanya hallo Dae Woong, Dae Woong kenapa kau tidak berbicara? Gumiho yang baru melihat handphone pun dia langsung bilang ke Dae Woong ah dia mencari Dae Woong, kakek kaget mendengar ada suara perempuan yang mengangkat handphone Dae Woong makanya dia bertanya ini handphone Dae Woong siapa kau? dimana Dae Woong? apa yang sedang dia lakukan? Gumiho menatap Dae Woong yang tergantung di atas atap dan dia pun dengan polosnya menjawab Dae Woong ada di atasku kakek memikirkan hal yang macam-macam makanya dia pun langsung menutup telepon.
Bibi menghampiri kakek dan bertanya ada apa? dimana Dae Woong? penyakit jantung kakek sepertinya mulai kambuh dan dia pun langsung berkata sepertinya aku hidup di dunia ini terlalu lama.
Dae Woong yang masih tergantung itu pun berusaha membuat si katrol maju agar dia bisa kabur dari Gumiho namun hal itu sepertinya percuma saja karena katrol itu tidak maju-maju Gumiho lalu berkata berhenti bergantung dan turunlah Dae Woong tidak mau karna takut dia akan di makan oleh Gumiho jika nanti dia turun Gumiho pun lalu berkata apakah kau ingin aku yang menghampirimu dan memetikmu agar kau turun? ingat aku ini Gumiho, Dae Woong langsung berkata di petik? kau pikir aku ini apel? Gumiho tiba-tiba melompat terbang dan menarik Dae Woong hingga terjatuh ke lapangan basket di dalam gedung olahraga itu.
Ketika jatuh posisi Gumiho diatas Dae Woong dan dia pun langsung tersenyum ke Dae Woong, Dae Woong berkata aku percaya kalau kau ini Gumiho karena kau berhasil memetikku turun sekarang kau bisa memakanku Gumiho terus menatap Dae Woong dan bertanya benarkah aku boleh memakanmu? Dae Woong menjawab ingat ini ketika kau memakanku meskipun kau Gumiho tapi ada juga hantu jika aku mati di makan olehmu aku akan berubah menjadi hantu untuk melakukan balas dendam.
Gumiho mendekati Dae Woong dan kembali bertanya kenapa kau memintaku untuk memakanmu? kenapa kau tidak minta agar aku menyelamatkanmu saja? Dae Woong mati-matian berkata bahwa dirinya tidak akan pernah mau memohon kepada seorang Gumiho tapi beberapa detik kemudian Dae Woong merubah pikirannya dan memohon pertolongan dari Gumiho agar tidak memakan dirinya.
Kakek yang menelepon Dae Woong pun bertanya hallo Dae Woong, Dae Woong kenapa kau tidak berbicara? Gumiho yang baru melihat handphone pun dia langsung bilang ke Dae Woong ah dia mencari Dae Woong, kakek kaget mendengar ada suara perempuan yang mengangkat handphone Dae Woong makanya dia bertanya ini handphone Dae Woong siapa kau? dimana Dae Woong? apa yang sedang dia lakukan? Gumiho menatap Dae Woong yang tergantung di atas atap dan dia pun dengan polosnya menjawab Dae Woong ada di atasku kakek memikirkan hal yang macam-macam makanya dia pun langsung menutup telepon.
Bibi menghampiri kakek dan bertanya ada apa? dimana Dae Woong? penyakit jantung kakek sepertinya mulai kambuh dan dia pun langsung berkata sepertinya aku hidup di dunia ini terlalu lama.
Dae Woong yang masih tergantung itu pun berusaha membuat si katrol maju agar dia bisa kabur dari Gumiho namun hal itu sepertinya percuma saja karena katrol itu tidak maju-maju Gumiho lalu berkata berhenti bergantung dan turunlah Dae Woong tidak mau karna takut dia akan di makan oleh Gumiho jika nanti dia turun Gumiho pun lalu berkata apakah kau ingin aku yang menghampirimu dan memetikmu agar kau turun? ingat aku ini Gumiho, Dae Woong langsung berkata di petik? kau pikir aku ini apel? Gumiho tiba-tiba melompat terbang dan menarik Dae Woong hingga terjatuh ke lapangan basket di dalam gedung olahraga itu.
Ketika jatuh posisi Gumiho diatas Dae Woong dan dia pun langsung tersenyum ke Dae Woong, Dae Woong berkata aku percaya kalau kau ini Gumiho karena kau berhasil memetikku turun sekarang kau bisa memakanku Gumiho terus menatap Dae Woong dan bertanya benarkah aku boleh memakanmu? Dae Woong menjawab ingat ini ketika kau memakanku meskipun kau Gumiho tapi ada juga hantu jika aku mati di makan olehmu aku akan berubah menjadi hantu untuk melakukan balas dendam.
Gumiho mendekati Dae Woong dan kembali bertanya kenapa kau memintaku untuk memakanmu? kenapa kau tidak minta agar aku menyelamatkanmu saja? Dae Woong mati-matian berkata bahwa dirinya tidak akan pernah mau memohon kepada seorang Gumiho tapi beberapa detik kemudian Dae Woong merubah pikirannya dan memohon pertolongan dari Gumiho agar tidak memakan dirinya.
Dong Joo yang mendapatkan handphone yang waktu itu dipinjam oleh Dae Woong untuk menelepon bibinya dan sekarang Dong Joo pun mencoba mencari informasi tentang Dae Woong dengan menelepon bibinya Dae Woong dan berpura-pura sebagai teman Dae Woong, bibinya yang panik pun awalnya mengira itu telepon dari Dae Woong, Dae Woong? kau dimana?
Dong Joo lalu memberanikan diri berkata ah aku ini temannya Dae Woong aku kesulitan menghubungi Dae Woong jadi aku ingin meminta nomor teleponnya.
Gumiho meminta Dae Woong membelikan dia daging sapi namun karena sudah malam akhirnya Dae Woong hanya bisa membelikan Gumiho daging ayam saja Gumiho langsung memakannya dengan lahap Dae Woong bertanya jadi selama mutiara rubahku itu ada di dalam tubuhku kau akan terus mengikutiku? Gumiho menjawab iya dengan menganggukan kepalanya Dae Woong pun melanjutkan pertanyaannya bagaimana jika kau kembali ke tempatmu dan nanti aku akan mengembalikannya Gumiho terlihat mau marah makanya Dae Woong langsung berkata ah tidak bisa begitu ya tapi aku sedang dalam situasi yang tidak baik aku di usir dari rumah dan aku tidak memiliki banyak uang dan ini pasti akan sulit untuk melakukan pendekatan pada seseorang Gumiho mematahkan tulang-tulang ayam dan Dae Woong yang ketakutan pun langsung berkata baiklah aku akan berusaha dengan baik.
Gumiho berkata Dae Woong selama mutiara rubahku itu ada dalam tubuhmu maka aku tidak bisa membiarkanmu pergi kau milikku Gumiho langsung tertawa ceria dan Dae Woong juga ikut ketawa tapi ketawa yang di paksakan Dae Woong lalu bilang akan pergi masuk kedalam gedung olahraga itu dulu untuk menyiapkan kasur yang nanti akan di pakai tidur oleh Gumiho.
Di dalam gedung olahraga Dae Woong berusaha mencari cara agar dia bisa tetap hidup dan dia pun berpikir untuk terus memberikan daging sapi untuk makan Gumiho agar Gumiho tidak akan memakan dirinya Dae Woong lalu melihat ada pakaian besi kekaisaran dan akhirnya dia memakai pakaian itu Gumiho melihat Dae Woong dan bertanya kau takut aku memakanmu? Dae Woong menjawab aku hanya kedinginan Gumiho kembali bertanya kau takut padaku? Dae Woong pun jujur aku hanya jaga-jaga takut nanti malam kau kelaparan dan akan memakan siapapun yang ada di dekatmu Gumiho menarik nafas dan terlihat kesal.
Gumiho bertanya apakah kau pernah melihatku memakan hati manusia? Dae Woong menjawab tapi kau itu Gumiho, Gumiho baru sadar dan dia pun berkata ah ya aku ini Gumiho jagalah hatimu itu Gumiho lalu berkata mau pergi tidur dan dia pun langsung berbaring Dae Woong yang melihat Gumiho tiduran pun dia berpikir dalam hatinya mengapa dia berbaring? dia kan bukan manusia.
Dong Joo mulai menyelidiki data Dae Woong dan dia pun berkata kalau Gumiho pasti akan lebih mudah di tangkap karna Dae Woong adalah orang yang ceroboh Dong Joo mengeluarkan sebuah pedang dan berkata sudah lama tidak bertemu denganmu harusnya kau diam saja di tempatmu itu kenapa kau ingin datang ke dunia? ini bukan tempat yang bagus untukmu.
Dae Woong tertidur di luar gedung olahraga dan saat Dae Woong tertidur Gumiho menghampirinya sambil tersenyum dan berkata aku mempunyai hari yang menyenangkan ketika bersamanya sampai dia sembuh sepenuhnya aku akan tinggal bersamanya ini pasti menyenangkan ada nyamuk yang mau menggigit Dae Woong dan Gumiho pun langsung memukuli nyamuk itu Gumiho berhasil membunuh beberapa nyamuk dan dia pun langsung berkata aku dan nyamuk tidak akan membunuhmu tidurlah yang nyenyak Gumiho lalu melihat pemandangan Seoul di malam hari dan dia pun berkata wah indahnya dunia ini seperti di taman bunga saja.
Besok paginya kakek sedang memberikan makan ikan sementara bibi masih sibuk mencoba menelepon Dae Woong namun handphone Dae Woong tidak bisa di hubungi terus kakek berkata aku tidak peduli dia membuat masalah di sana-sini tapi ini pertama kalinya dia berurusan dengan seorang wanita jika begini dia tidak seperti manusia bahkan tidak pantas menjadi ikan bibi menawarkan diri untuk memanggil Dae Woong pulang ke rumah tapi kakek mencegah dan meminta bibi untuk membekukan kartu kredit Dae Woong agar Dae Woong tidak tinggal dengan perempuan yang semalam (Gumiho).Bibi penasaran kenapa Kakek begitu kesal sama perempuan itu makanya dia bertanya memangnya apa yang dia katakan di telepon? kakek dengan ragu-ragu menjawab lupakan saja bahkan kau belum menikah sehingga kau sebaiknya tidak tahu hal ini bibi dengan kesal berkata bahwa mereka sebaiknya tidak usah mengungkit masalah dirinya yang belum menikah dan karena bibi sudah sangat kesal makanya dia berkata tunggu dan lihat saja aku akan menikah nanti bibi langsung pergi meninggalkan kakek yang kebingungan.
Kakek lalu mengomel sendiri anakku itu belum menikah dan kerjanya hanya diam di rumah sementara cucuku pergi dari rumah dan melakukan sesuatu dengan seorang perempuan ah benar-benar semuanya ini salahku hanya kalianlah para ikan yang tumbuh dengan benar.Dae Woong pergi ke restaurant daging untuk membelikan Gumiho daging sapi tapi ketika mau membayar kartu kreditnya tidak bisa digunakan Dae Woong pun langsung menelfon bibinya untuk bertanya kenapa kartu kreditnya tidak bisa di pakai bibi bukannya menjawab pertanyaannya Dae Woong dia malah bertanya apakah perempuan itu bersamamu sejak kau kabur? Dae Woong jelas kaget kenapa bisa bibinya itu mengetahui tentang Gumiho.
Dae Woong bilang kepada bibinya kalau dia nanti akan menjelaskan tentang perempuan yang bersamanya tapi yang terpenting sekarang adalah kartu kreditnya bisa di pakai bibi bilang kalau misalnya dia membantu Dae Woong maka nanti kartu kredit dia yang akan di bekukan oleh kakek, Dae Woong amat sangat memohon kepada bibinya karena dia tidak bisa hidup jika tidak ada uang bibi lalu bilang kalau misalnya Dae Woong mau uang maka Dae Woong harus meninggalkan perempuan itu sebelum Dae Woong menjelaskan bibi langsung mematikan teleponnya.
Dae Woong pun terpaksa membayar semua makanan yang di makan oleh Gumiho itu menggunakan uang yang ada di dompetnya Dae Woong mau membayar 120.000 won tapi si kasir berkata kalau Gumiho memesan sup iga sehingga total yang harus di bayar itu 127.000 Dae Woong menatap Gumiho yang terlihat amat sangat kekenyangan si kasir berkata kau pasti merasa pacarmu sangat cantik karena dia senang makan ya? Dae Woong menatap Gumiho kesal dan berkata iya dia makan banyak dan itu membunuhku.
Selesai makan Gumiho dan Dae Woong pergi berjalan keliling kota Gumiho berkata bahwa gedung-gedung jaman sekarang tinggi-tinggi sekali dan banyak sekali orang-orang yang berjalan Dae Woong bertanya-tanya dalam hatinya dari sekian banyak orang kenapa kau memilihku? Gumiho terus melihat-lihat keadaan jalan sementara Dae Woong melihat uangnya yang semakin menipis dan itu tidak akan cukup untuk membelikan makanan daging lagi untuk Gumiho tiba-tiba Gumiho memanggil Dae Woong dan Dae Woong pun bertanya apa yang ingin kamu makan lagi? Gumiho menunjuk mesin minuman.
Dae Woong bertanya-tanya dari mana dia tahu tentang minuman soda? Dae Woong memasukan uang koin ke dalam mesin tapi si minuman soda itu tidak keluar juga dari mesin Dae Woong kesal dan dia akhirnya mendapatkan ide untuk menyalurkan kekesalannya pada Gumiho itu pun ke mesin Dae Woong marah-marah ke mesin itu kenapa dari sekian banyak orang tapi kau malah memilih aku? kau pikir aku ini bantalan kursimu? Gumiho menyangka Dae Woong memang marah ke mesin itu makanya dia pun ikut marah-marah dan menendang si mesin minuman itu hingga terjatuh.Dae Woong kaget dan berkata kita dalam masalah besar mesin minuman itu lalu mengeluarkan minuman soda yang langsung di ambil oleh Dae Woong dan dia langsung mengajak kabur Gumiho dari situ sebelum orang-orang marah pada mereka.Bibi sedang ada di mall dan berdiri di depan pintu lift dia mengomel ah aku harus segera menikah sebelum Dae Woong tumbuh semakin dewasa pagi-pagi aku sudah pusing karena masalah ayah dan Dae Woong, bibi meminum kopi pintu lift terbuka dan terlihat laki-laki seumuran bibi yang waktu itu ketemu di dalam lift baru saja keluar dari dalam lift bibi kaget sehingga es yang ada di kopi itu pun tertelan dan dia pun langsung batuk-batuk karena tersedak.
Dae Woong tertidur di luar gedung olahraga dan saat Dae Woong tertidur Gumiho menghampirinya sambil tersenyum dan berkata aku mempunyai hari yang menyenangkan ketika bersamanya sampai dia sembuh sepenuhnya aku akan tinggal bersamanya ini pasti menyenangkan ada nyamuk yang mau menggigit Dae Woong dan Gumiho pun langsung memukuli nyamuk itu Gumiho berhasil membunuh beberapa nyamuk dan dia pun langsung berkata aku dan nyamuk tidak akan membunuhmu tidurlah yang nyenyak Gumiho lalu melihat pemandangan Seoul di malam hari dan dia pun berkata wah indahnya dunia ini seperti di taman bunga saja.
Besok paginya kakek sedang memberikan makan ikan sementara bibi masih sibuk mencoba menelepon Dae Woong namun handphone Dae Woong tidak bisa di hubungi terus kakek berkata aku tidak peduli dia membuat masalah di sana-sini tapi ini pertama kalinya dia berurusan dengan seorang wanita jika begini dia tidak seperti manusia bahkan tidak pantas menjadi ikan bibi menawarkan diri untuk memanggil Dae Woong pulang ke rumah tapi kakek mencegah dan meminta bibi untuk membekukan kartu kredit Dae Woong agar Dae Woong tidak tinggal dengan perempuan yang semalam (Gumiho).Bibi penasaran kenapa Kakek begitu kesal sama perempuan itu makanya dia bertanya memangnya apa yang dia katakan di telepon? kakek dengan ragu-ragu menjawab lupakan saja bahkan kau belum menikah sehingga kau sebaiknya tidak tahu hal ini bibi dengan kesal berkata bahwa mereka sebaiknya tidak usah mengungkit masalah dirinya yang belum menikah dan karena bibi sudah sangat kesal makanya dia berkata tunggu dan lihat saja aku akan menikah nanti bibi langsung pergi meninggalkan kakek yang kebingungan.
Kakek lalu mengomel sendiri anakku itu belum menikah dan kerjanya hanya diam di rumah sementara cucuku pergi dari rumah dan melakukan sesuatu dengan seorang perempuan ah benar-benar semuanya ini salahku hanya kalianlah para ikan yang tumbuh dengan benar.Dae Woong pergi ke restaurant daging untuk membelikan Gumiho daging sapi tapi ketika mau membayar kartu kreditnya tidak bisa digunakan Dae Woong pun langsung menelfon bibinya untuk bertanya kenapa kartu kreditnya tidak bisa di pakai bibi bukannya menjawab pertanyaannya Dae Woong dia malah bertanya apakah perempuan itu bersamamu sejak kau kabur? Dae Woong jelas kaget kenapa bisa bibinya itu mengetahui tentang Gumiho.
Dae Woong bilang kepada bibinya kalau dia nanti akan menjelaskan tentang perempuan yang bersamanya tapi yang terpenting sekarang adalah kartu kreditnya bisa di pakai bibi bilang kalau misalnya dia membantu Dae Woong maka nanti kartu kredit dia yang akan di bekukan oleh kakek, Dae Woong amat sangat memohon kepada bibinya karena dia tidak bisa hidup jika tidak ada uang bibi lalu bilang kalau misalnya Dae Woong mau uang maka Dae Woong harus meninggalkan perempuan itu sebelum Dae Woong menjelaskan bibi langsung mematikan teleponnya.
Dae Woong pun terpaksa membayar semua makanan yang di makan oleh Gumiho itu menggunakan uang yang ada di dompetnya Dae Woong mau membayar 120.000 won tapi si kasir berkata kalau Gumiho memesan sup iga sehingga total yang harus di bayar itu 127.000 Dae Woong menatap Gumiho yang terlihat amat sangat kekenyangan si kasir berkata kau pasti merasa pacarmu sangat cantik karena dia senang makan ya? Dae Woong menatap Gumiho kesal dan berkata iya dia makan banyak dan itu membunuhku.
Selesai makan Gumiho dan Dae Woong pergi berjalan keliling kota Gumiho berkata bahwa gedung-gedung jaman sekarang tinggi-tinggi sekali dan banyak sekali orang-orang yang berjalan Dae Woong bertanya-tanya dalam hatinya dari sekian banyak orang kenapa kau memilihku? Gumiho terus melihat-lihat keadaan jalan sementara Dae Woong melihat uangnya yang semakin menipis dan itu tidak akan cukup untuk membelikan makanan daging lagi untuk Gumiho tiba-tiba Gumiho memanggil Dae Woong dan Dae Woong pun bertanya apa yang ingin kamu makan lagi? Gumiho menunjuk mesin minuman.
Dae Woong bertanya-tanya dari mana dia tahu tentang minuman soda? Dae Woong memasukan uang koin ke dalam mesin tapi si minuman soda itu tidak keluar juga dari mesin Dae Woong kesal dan dia akhirnya mendapatkan ide untuk menyalurkan kekesalannya pada Gumiho itu pun ke mesin Dae Woong marah-marah ke mesin itu kenapa dari sekian banyak orang tapi kau malah memilih aku? kau pikir aku ini bantalan kursimu? Gumiho menyangka Dae Woong memang marah ke mesin itu makanya dia pun ikut marah-marah dan menendang si mesin minuman itu hingga terjatuh.Dae Woong kaget dan berkata kita dalam masalah besar mesin minuman itu lalu mengeluarkan minuman soda yang langsung di ambil oleh Dae Woong dan dia langsung mengajak kabur Gumiho dari situ sebelum orang-orang marah pada mereka.Bibi sedang ada di mall dan berdiri di depan pintu lift dia mengomel ah aku harus segera menikah sebelum Dae Woong tumbuh semakin dewasa pagi-pagi aku sudah pusing karena masalah ayah dan Dae Woong, bibi meminum kopi pintu lift terbuka dan terlihat laki-laki seumuran bibi yang waktu itu ketemu di dalam lift baru saja keluar dari dalam lift bibi kaget sehingga es yang ada di kopi itu pun tertelan dan dia pun langsung batuk-batuk karena tersedak.
Laki-laki itu pun langsung menolong bibi untuk memuntahkan es yang tertelan itu bahkan dia menggendong bibi dengan posisi terbalik agar es yang tertelan itu bisa di muntahkan akhirnya bibi berhasil memuntahkan kembali es itu dan dia merasa sangat malu karena kejadian ini terjadi di depan laki-laki itu laki-laki itu pun pergi setelah bibi baik-baik saja namun sebelum dia benar-benar pergi laki-laki itu menyampaikan pesan lelehkan es itu perlahan-lahan sebelum kau akan memakannya ketika laki-laki itu benar-benar pergi bibi berkata dalam hati aku bisa saja menanyakan namanya jika kondisiku tidak seburuk dan memalukan begini ah pantas saja aku belum menikah juga bibi pun terlihat sedih atas semua ini.
Dae Woong membawa Gumiho ke kampusnya dan Gumiho pun langsung berkata oh ini universitas sangat besar ya Dae Woong bertanya memangnya kau tahu universitas itu apa? Gumiho menjawab tentu saja di kuil banyak sekali yang berdoa agar masuk ke universitas bagus pasti banyak orang pintar disini Dae Woong bilang kalau Gumiho tidak boleh memberi tau siapapun bahwa dia itu Gumiho dan juga tidak boleh menggunakan kekuatan yang berlebih seperti yang tadi Gumiho lakukan kepada mesin minuman karena orang-orang di kampus itu sangatlah pintar dan bisa tahu kalau Gumiho itu adalah seorang Gumiho, Gumiho pun berjanji akan bersikap seperti manusia.
Gumiho dengan polosnya bertanya kalau misalnya aku diam saja kamu pasti tidak tahu kalau aku ini Gumihokan? Dae Woong menjawab iya Dae Woong berjalan dan ngomong sendiri ah sudah lama aku tidak ke kampus aku datang ke sini untuk meminjam uang Dae Woong menoleh ke arah Gumiho yang masih melihat-lihat kampus Dae Woong lalu melanjutkan omongannya ini semua karena dia Gumiho menghampiri Dae Woong dan berkata kalau orang-orang di kampus itu mengenakan tas dan kenapa mereka tidak memakai tas? Dae Woong berkata kalau tujuan mereka datang ke kampus itu sekarang bukan untuk belajar tapi meminjam uang orang pertama yang di datangi oleh Dae Woong adalah temannya yang sering di teraktir olehnya Dae Woong bilang kalau dia ingin meminjam uang temannya itu mengaku tidak punya uang sama sekali padahal Gumiho mencium bau uang dari saku celana temannya Dae Woong itu.
Orang-orang yang kemudian didatangi oleh Dae Woong pun sama-sama berkata kalau mereka tidak memiliki uang padahal jelas-jelas Gumiho mencium bau uang Gumiho bertanya mereka itu temanmu tetapi mereka berbohong kenapa kau tidak melakukan apapun? Dae Woong kesal dan bilang kepada Gumiho agar tidak ikut campur masalah dirinya karena Gumiho itu tidak mengerti manusia Dae Woong langsung meninggalkan Gumiho pergi.
Gumiho mendengar temannya Dae Woong ada yang menjelek-jelekan Dae Woong dan heran karena orang sekaya Dae Woong malah ingin meminjam uang Gumiho awalnya mau mengadukan hal ini kepada Dae Woong namun begitu ingat kata-kata Dae Woong yang meminta agar dirinya tidak ikut campur akhirnya Gumiho pun diam tidak menceritakan masalah itu.
Dae Woong membawa Gumiho ke kampusnya dan Gumiho pun langsung berkata oh ini universitas sangat besar ya Dae Woong bertanya memangnya kau tahu universitas itu apa? Gumiho menjawab tentu saja di kuil banyak sekali yang berdoa agar masuk ke universitas bagus pasti banyak orang pintar disini Dae Woong bilang kalau Gumiho tidak boleh memberi tau siapapun bahwa dia itu Gumiho dan juga tidak boleh menggunakan kekuatan yang berlebih seperti yang tadi Gumiho lakukan kepada mesin minuman karena orang-orang di kampus itu sangatlah pintar dan bisa tahu kalau Gumiho itu adalah seorang Gumiho, Gumiho pun berjanji akan bersikap seperti manusia.
Gumiho dengan polosnya bertanya kalau misalnya aku diam saja kamu pasti tidak tahu kalau aku ini Gumihokan? Dae Woong menjawab iya Dae Woong berjalan dan ngomong sendiri ah sudah lama aku tidak ke kampus aku datang ke sini untuk meminjam uang Dae Woong menoleh ke arah Gumiho yang masih melihat-lihat kampus Dae Woong lalu melanjutkan omongannya ini semua karena dia Gumiho menghampiri Dae Woong dan berkata kalau orang-orang di kampus itu mengenakan tas dan kenapa mereka tidak memakai tas? Dae Woong berkata kalau tujuan mereka datang ke kampus itu sekarang bukan untuk belajar tapi meminjam uang orang pertama yang di datangi oleh Dae Woong adalah temannya yang sering di teraktir olehnya Dae Woong bilang kalau dia ingin meminjam uang temannya itu mengaku tidak punya uang sama sekali padahal Gumiho mencium bau uang dari saku celana temannya Dae Woong itu.
Orang-orang yang kemudian didatangi oleh Dae Woong pun sama-sama berkata kalau mereka tidak memiliki uang padahal jelas-jelas Gumiho mencium bau uang Gumiho bertanya mereka itu temanmu tetapi mereka berbohong kenapa kau tidak melakukan apapun? Dae Woong kesal dan bilang kepada Gumiho agar tidak ikut campur masalah dirinya karena Gumiho itu tidak mengerti manusia Dae Woong langsung meninggalkan Gumiho pergi.
Gumiho mendengar temannya Dae Woong ada yang menjelek-jelekan Dae Woong dan heran karena orang sekaya Dae Woong malah ingin meminjam uang Gumiho awalnya mau mengadukan hal ini kepada Dae Woong namun begitu ingat kata-kata Dae Woong yang meminta agar dirinya tidak ikut campur akhirnya Gumiho pun diam tidak menceritakan masalah itu.
Gumiho mengejar Dae Woong yang mau masuk ke dalam perpustakaan Dae Woong berkata bahwa Gumiho tidak bisa masuk ke dalam perpustakaan jika tidak memiliki kartu mahasiswa Gumiho pun meminta Dae Woong untuk membuatkan untuknya Dae Woong kesal dan dia bertanya apakah kau punya nama? apa kamu punya ID? apa kamu punya keanggotaan? kau tidak memilikinya jadi bagaimana mungkin kau akan membuat kartu mahasiswa? Gumiho juga kesal dan dia berkata baiklah aku tidak bisa masuk Dae Woong menyuruh Gumiho agar menunggu di luar.
Gumiho terus menunggu dan dia ingin masuk ke tempat yang di masuki oleh manusia banyak manusia yang masuk ke dalam perpustakaan dan itu membuat Gumiho semakin ingin masuk juga Gumiho pun memberanikan diri melewati sebuah pintu tapi tiba-tiba pintu itu alarmnya berbunyi dan dia pun panik sehingga langsung pergi keluar dari perpustakaan padahal sesungguhnya alarm itu bunyi karena ada buku yang di bawa keluar dari perpustakaan.
Dae Woong melihat kalau Gumiho tidak ada di depan pintu perpustakaan makanya dia pun memanfaatkan waktunya itu dengan mencari info tentang Gumiho setelah mencari banyak buku tentang Gumiho, Dae Woong berkata ah para penulis buku ini belum pernah melihat Gumiho lalu kenapa dia malah mengikutiku? andai saja aku tidak datang ke kuil itu ah benar kuil itu Dae Woong pun mulai mencari informasi tentang Kuil yang waktu itu dia datangi.
Dae Woong mencari info di internet dan di internet ada sebuah berita tentang gambar rubah yang menghilang dari lukisan yang di simpan di kuil itu Dae Woong ingat kata-kata Gumiho yang berkata bahwa Dae Woonglah yang telah membebaskannya keluar Dae Woong pun baru sadar bahwa dia telah membebaskan Gumiho itu dengan cara menggambarkan ekor pada gambar gubah itu.
Sementara itu Dong Joo sudah berhasil mendapatkan data-data tentang Dae Woong dan dia berkata jika aku memanggil Dae Woong keluar rubah itu pasti akan mengikutinya dan itu akan memudahkanku untuk menangkapnya mungkinkah aku menangkapnya hidup-hidup? Dong Joo langsung tersenyum dan terlihat ada sebuah pedang yang selalu dia bawa kemana-mana.
Gumiho berkeliling-keliling kampusnya Dae Woong dan dia menatap para wanita yang sedang memakai makeup Gumiho berkata bahwa dia juga ingin memiliki benda berwarna merah yang seperti lipstik itu lalu ada sebuah bola basket yang menggelinding ke arah kakinya Gumiho bola basket itu milik temannya Dae Woong yang tadi menjelek-jelekan Dae Woong laki-laki itu berkata ah kau yang dari tadi bersama Dae Woongkan? sangat cantik berikan bola itu kepadaku aku juga temannya Dae Woong!
Gumiho menggambil bola basket itu lalu berkata ah kau temannya Dae Woong juga? kau menjelek-jelekan dia di belakangnya apa itu namanya teman? Gumiho langsung melemparkan bola basket itu kearah temannya Dae Woong, Gumiho langsung pergi sementara itu temannya Dae Woong itu hidungnya berdarah dan dia langsung jatuh pingsan karena takut melihat darah Gumiho berjalan menjauh dari temannya Dae Woong itu dan dia berkata ah bukankah aku juga menjelek-jelekan Dae Woong? Itu tidak masalah karena aku bukan manusia dan juga bukan temannya.
Dae Woong baru keluar dari perpustakaan dan ketika dia melihat Gumiho makanya dia langsung menarik Gumiho naik menuju lantai atas gedung untuk menanyakan sesuatu Byung Soo yang sedang bersama dengan Sun Nyeon melihat ada Dae Woong dan dia pun berkata ah itukan Dae Woong, Sun Nyeon sudah senang dan ingin memanggil Dae Woong tapi begitu melihat ada seorang perempuan bersama Dae Woong dia pun jadi bertanya siapa perempuan yang bersama dengan Dae Woong itu? Byung Soo menjawab bahwa dia tidak mengetahui apa-apa akan hal itu.
Gumiho terus menunggu dan dia ingin masuk ke tempat yang di masuki oleh manusia banyak manusia yang masuk ke dalam perpustakaan dan itu membuat Gumiho semakin ingin masuk juga Gumiho pun memberanikan diri melewati sebuah pintu tapi tiba-tiba pintu itu alarmnya berbunyi dan dia pun panik sehingga langsung pergi keluar dari perpustakaan padahal sesungguhnya alarm itu bunyi karena ada buku yang di bawa keluar dari perpustakaan.
Dae Woong melihat kalau Gumiho tidak ada di depan pintu perpustakaan makanya dia pun memanfaatkan waktunya itu dengan mencari info tentang Gumiho setelah mencari banyak buku tentang Gumiho, Dae Woong berkata ah para penulis buku ini belum pernah melihat Gumiho lalu kenapa dia malah mengikutiku? andai saja aku tidak datang ke kuil itu ah benar kuil itu Dae Woong pun mulai mencari informasi tentang Kuil yang waktu itu dia datangi.
Dae Woong mencari info di internet dan di internet ada sebuah berita tentang gambar rubah yang menghilang dari lukisan yang di simpan di kuil itu Dae Woong ingat kata-kata Gumiho yang berkata bahwa Dae Woonglah yang telah membebaskannya keluar Dae Woong pun baru sadar bahwa dia telah membebaskan Gumiho itu dengan cara menggambarkan ekor pada gambar gubah itu.
Sementara itu Dong Joo sudah berhasil mendapatkan data-data tentang Dae Woong dan dia berkata jika aku memanggil Dae Woong keluar rubah itu pasti akan mengikutinya dan itu akan memudahkanku untuk menangkapnya mungkinkah aku menangkapnya hidup-hidup? Dong Joo langsung tersenyum dan terlihat ada sebuah pedang yang selalu dia bawa kemana-mana.
Gumiho berkeliling-keliling kampusnya Dae Woong dan dia menatap para wanita yang sedang memakai makeup Gumiho berkata bahwa dia juga ingin memiliki benda berwarna merah yang seperti lipstik itu lalu ada sebuah bola basket yang menggelinding ke arah kakinya Gumiho bola basket itu milik temannya Dae Woong yang tadi menjelek-jelekan Dae Woong laki-laki itu berkata ah kau yang dari tadi bersama Dae Woongkan? sangat cantik berikan bola itu kepadaku aku juga temannya Dae Woong!
Gumiho menggambil bola basket itu lalu berkata ah kau temannya Dae Woong juga? kau menjelek-jelekan dia di belakangnya apa itu namanya teman? Gumiho langsung melemparkan bola basket itu kearah temannya Dae Woong, Gumiho langsung pergi sementara itu temannya Dae Woong itu hidungnya berdarah dan dia langsung jatuh pingsan karena takut melihat darah Gumiho berjalan menjauh dari temannya Dae Woong itu dan dia berkata ah bukankah aku juga menjelek-jelekan Dae Woong? Itu tidak masalah karena aku bukan manusia dan juga bukan temannya.
Dae Woong baru keluar dari perpustakaan dan ketika dia melihat Gumiho makanya dia langsung menarik Gumiho naik menuju lantai atas gedung untuk menanyakan sesuatu Byung Soo yang sedang bersama dengan Sun Nyeon melihat ada Dae Woong dan dia pun berkata ah itukan Dae Woong, Sun Nyeon sudah senang dan ingin memanggil Dae Woong tapi begitu melihat ada seorang perempuan bersama Dae Woong dia pun jadi bertanya siapa perempuan yang bersama dengan Dae Woong itu? Byung Soo menjawab bahwa dia tidak mengetahui apa-apa akan hal itu.
Dae Woong membawa Gumiho ke ruangan perlengkapan alat-alat camera Dae Woong langsung to the point bertanya tempat yang kau katakan kalau kau ini terperangkap apakah itu sebuah lukisan? Gumiho menggangguk dan berkata bahwa dia sudah menceritakan hal itu pada Dae Woong bahwa Dae Woonglah yang telah membebaskannya karena telah membuat ekor pada lukisan rubah itu Dae Woong kaget dan bertanya jadi rubah di lukisan itu adalah kau? Gumiho lagi-lagi hanya menggangguk sambil tersenyum.
Dae Woong ingat kalau dia pernah menggambar sebuah titik hitam di bagian tubuh rubah itu Dae Woong lalu meminta ijin untuk melihat sesuatu di bagian tangan Gumiho yang ternyata seperti ada sebuah tahi lalat Gumiho bertanya apakah kau menggambar ini? Dae Woong dengan lemas bilang bahwa dia memang menggambar itu Dae Woong sangat sedih karena ternyata dialah yang membuat ini semua terjadi pada dirinya Gumiho mencoba menenangkan Dae Woong dengan berkata bahwa dirinya ini sudah memberikan sesuatu yang penting untuk Dae Woong sehingga Dae Woong harus bertanggung jawab Dae Woong semakin putus asa karena itu artinya Gumiho akan selalu bersamanya karena sesuatu yang penting milik Gumiho itu ada di dalam dirinya.
Tiba-tiba saja pintu terbuka dan munculah Byung Soo bersama dengan Sun Nyeon yang bertanya bertanggung jawab untuk apa? Sun Nyeon menyangka kalau hal penting yang sudah di berikan Gumiho kepada Dae Woong itu adalah keperawanan makanya Gumiho menuntut pertaggung jawabannya Dae Woong, Dae Woong sendiri kebingungan untuk menjelaskannya Sun Nyeon kecewa dengan apa yang di lakukan oleh Dae Woong karena dia tidak pernah berpikir bahwa Dae Woong adalah laki-laki seperti itu Sun Nyeon pun langsung pergi meninggalkan ruangan itu.
Sementara itu Byung Soo malah memberikan selamat kepada Dae Woong dan mengganggap bahwa Dae Woong sangatlah keren karena melakukan hal itu Dae Woong lagi-lagi kebingungan dengan apa yang di maksud oleh Byung Soo sampai dirinya diberikan selamat.
Di rumah bibi bilang bahwa dia sudah membekukan kartu kredit milik Dae Woong kakek masih heran kenapa Dae Woong belum juga kembali ke rumah padahal dia yakin kalau Dae Woong tidak akan kuat hidup tanpa uang bibi lalu berkata dia itu jatuh cinta dia akan menemukan hidupnya karena cinta memang seperti itu kakek kebingungan dengan sifat aneh bibi makanya dia langsung bertanya apakah kau membuat puisi lagi? apa kau ditolak lagi? kau selalu membuat puisi jika di tolak bibi hanya menjawab kalau dia bahkan belum melakukan pendekatan.
Kakek meminum air putih yang diberikan es dan langsung mengunyah esnya itu bibi yang melihat hal itu ingat kejadian tadi siang dan dia pun langsung berkata tunggulah sampai esnya mencair dan berhati-hatilah mengunyahnya bibi langsung menangis dan pergi ke kamarnya kakek yang melihat hal itu berkata sepertinya dia jatuh cinta kembali.
Dae Woong mencoba menjelaskan kepada Byung Soo namun dia sendiri tidak berani menyebutkan bahwa Gumiho itu adalah seorang siluman rubah sementara itu Gumiho duduk di kursi yang tidak cukup jauh dari Dae Woong dan Byung Soo Byung Soo sendiri terlihat tidak curiga dan dia hanya berkata ah kau jatuh hati padanya? kau keluar dari rumah tanpa uang dan hidup bersamanya bahkan kau tidak terikat dengannya Dae Woong mencoba menjelaskan bahwa situasinya dia sekarang cukup sulit dan Byung Soo harus berjanji tidak memberi tahu siapa pun juga.
Byung Soo bertanya tadi dia berkata bahwa dia itu Gumiho yang mengikutimu terus? Dae Woong mencari akal dan dia berbohong dengan mengatakan bahwa nama Gumiho itu adalah Mi Ho dan Gu adalah nama marganya Gumiho yang menguping pun langsung tersenyum karena akhirnya dia memiliki nama manusia lalu Dae Woong juga berkata kalau Gumiho tidak senang di panggil Gumiho makanya sebaiknya di panggil Mi Ho saja Byung Soo mengerti lalu dia berkata kalau Dae Woong ini keadaannya pasti sedang sangat kesusahan karena kabur dari rumah makanya Byung Soo memberikan sebagian uangnya untuk Dae Woong, Dae Woong sangat berterima kasih karena Byung Soo sudah mengerti dirinya.
Byung Soo ingin memperkenalkan diri ke Gumiho tapi Dae Woong langsung melarangnya dan meminta Byung Soo cepat pergi kerja saja Byung Soo ketawa dan berkata bahwa Dae Woong sudah berubah banyak sejak memiliki pacar Gumiho menghampiri Byung Soo dan Byung Soo pun pamit ke Gumiho.Gumiho awalnya ingin kenalan sama Byung Soo juga tapi Dae Woong melarangnya Gumiho lalu bertanya apakah kau tadi berkata bahwa aku ini Gumiho? Dae Woong ketakutan dan langsung berkata bahwa dia sama sekali tidak memberi tahu apa-apa kepada Byung Soo dan Byung Soo itu temannya Dae Woong jadi sebaiknya Gumiho tidak mengganggu Byung Soo, Gumiho tertawa dan berkata kalau maksud pertanyaan dia itu adalah tentang nama Gumiho bertanya kenapa kamu memberiku nama Mi Ho? bukankah katamu aku ini bukan manusia dan tidak mempunyai nama? Dae Wooong pun menjawab kalau selama ini dia selalu memanggil Gumiho dengan sebutan Mi Ho jadi sebaiknya itu menjadi nama Gumiho saja.
Gumiho agak kecewa mendengar alasan Dae Woong tadi tapi Dae Woong langsung menjelaskan kau berkata kau ingin tampak seperti manusia kan? Mi Ho adalah nama yang cocok untukmu dan dapat menyembunyikan identitasmu bukankah itu bagus? jadi mulai sekarang aku akan memanggilmu Mi Ho, Gumiho pun amat sangat senang karena dia akhirnya memiliki nama dan ingin di panggil Mi Ho, Dae Woong lalu meminta Mi Ho agar tidak menyakiti Byung Soo karena Byung Soo itu adalah teman baiknya Mi Ho langsung berjanji tidak akan menyakiti temannya Dae Woong dari belakang terlihat temannya Dae Woong yang tadi dilempar bola basket oleh Mi Ho dan Mi Ho pun langsung tersenyum.
Byung Soo bertanya tadi dia berkata bahwa dia itu Gumiho yang mengikutimu terus? Dae Woong mencari akal dan dia berbohong dengan mengatakan bahwa nama Gumiho itu adalah Mi Ho dan Gu adalah nama marganya Gumiho yang menguping pun langsung tersenyum karena akhirnya dia memiliki nama manusia lalu Dae Woong juga berkata kalau Gumiho tidak senang di panggil Gumiho makanya sebaiknya di panggil Mi Ho saja Byung Soo mengerti lalu dia berkata kalau Dae Woong ini keadaannya pasti sedang sangat kesusahan karena kabur dari rumah makanya Byung Soo memberikan sebagian uangnya untuk Dae Woong, Dae Woong sangat berterima kasih karena Byung Soo sudah mengerti dirinya.
Byung Soo ingin memperkenalkan diri ke Gumiho tapi Dae Woong langsung melarangnya dan meminta Byung Soo cepat pergi kerja saja Byung Soo ketawa dan berkata bahwa Dae Woong sudah berubah banyak sejak memiliki pacar Gumiho menghampiri Byung Soo dan Byung Soo pun pamit ke Gumiho.Gumiho awalnya ingin kenalan sama Byung Soo juga tapi Dae Woong melarangnya Gumiho lalu bertanya apakah kau tadi berkata bahwa aku ini Gumiho? Dae Woong ketakutan dan langsung berkata bahwa dia sama sekali tidak memberi tahu apa-apa kepada Byung Soo dan Byung Soo itu temannya Dae Woong jadi sebaiknya Gumiho tidak mengganggu Byung Soo, Gumiho tertawa dan berkata kalau maksud pertanyaan dia itu adalah tentang nama Gumiho bertanya kenapa kamu memberiku nama Mi Ho? bukankah katamu aku ini bukan manusia dan tidak mempunyai nama? Dae Wooong pun menjawab kalau selama ini dia selalu memanggil Gumiho dengan sebutan Mi Ho jadi sebaiknya itu menjadi nama Gumiho saja.
Gumiho agak kecewa mendengar alasan Dae Woong tadi tapi Dae Woong langsung menjelaskan kau berkata kau ingin tampak seperti manusia kan? Mi Ho adalah nama yang cocok untukmu dan dapat menyembunyikan identitasmu bukankah itu bagus? jadi mulai sekarang aku akan memanggilmu Mi Ho, Gumiho pun amat sangat senang karena dia akhirnya memiliki nama dan ingin di panggil Mi Ho, Dae Woong lalu meminta Mi Ho agar tidak menyakiti Byung Soo karena Byung Soo itu adalah teman baiknya Mi Ho langsung berjanji tidak akan menyakiti temannya Dae Woong dari belakang terlihat temannya Dae Woong yang tadi dilempar bola basket oleh Mi Ho dan Mi Ho pun langsung tersenyum.
Dae Woong ingin melanjutkan pembicaraannya dengan Mi Ho mengenai lukisan itu tapi tiba-tiba saja handphonenya berbunyi dan itu telepon dari Dong Joo yang berbohong dengan mengatakan ada sebuah paket untuk Dae Woong dan sebaiknya Dae Woong segera datang ke kantor kampus untuk mengambil paket itu Dae Woong sendiri kebingungan mengenai paket.
Dong Joo bersiap di suatu ruangan sambil membawa pedang miliknya itu dia bilang bahwa pedang itu akan menunjukan keberadaan Gumiho ketika Dae Woong melintas ruangan itu pedang tidak bereaksi sama sekali dan Dong Jo yakin bahwa Gumiho tidak sedang ada di sekitarnya Dae Woong.
Gumiho di minta menunggu di luar gedung oleh Dae Woong dan ketika dia melihat ada penjual yang memakai kostum ayam pun dia langsung mengejar penjual itu tiba-tiba pedang yang dibawa Dong Joo bersinar dan Dong Joo langsung berlari keluar ruangan untuk mencari sosok Gumiho, Dong Joo terus mengejar Gumiho yang juga mengejar penjual berkostum ayam itu Dong Joo melihat sekilas wajah Gumiho dan dia pun langsung berhenti mengejar karena ingat sesuatu.
Flashback
Dong Joo di masa lalu tiba-tiba saja menusuk Gumiho dengan pisaunya Dong Joo menangis dan meminta maaf karena telah melakukan hal itu kepada Gumiho.
Gumiho memegang wajah Dong Joo dan dia pun langsung lenyap menjadi sisa-sisa abu yang bertebaran Dong Joo sangat terpukul atas kejadian itu dan langsung berteriak kencang memohon maaf kepada Gumiho.
Masa Sekarang
Dong Joo berhenti mengejar Gumiho dan duduk di pinggir lapangan wajah Dong Joo terlihat penuh tekanan dan dia pun berkata dia terbunuh oleh tanganku tapi itu bukan dia hanya wajah mereka saja yang sama.
Dae Woong kesal karena ternyata paket yang katakanya untuk dirinya itu tidak ada Dae Woong pun jadi merasa sial sejak dia dekat dengan Gumiho, Dae Woong keluar gedung dan mencari sosok Gumiho tapi tidak ada. Dae Woong pun berpikir bagaimana aku lepas darinya? kemana dia? apakah dia sendiri yang pergi dariku? tapi tiba-tiba saja terdengar suara Gumiho yang datang dan langsung memperlihatkan sebuah brosur makanan ayam Dae Woong berkata kau asalnya dari gambar kan? kalau begitu masuklah ke dalam brosur ini untuk memakannya Gumiho berkata kalau dia tidak bisa masuk ke dalam brosur itu.
Dae Woong lalu bertanya dimana nenek Sam Shin yang sudah mempenjarakanmu itu? Gumiho curiga dan balas bertanya ada apa kamu mencarinya? Dae Woong kebingungan dan berkata apa dia ada di kuil? ah aku tidak ada maksud untuk memanggilnya Gumiho lalu berkata dia tidak disana lagipula kau tidak akan bisa memanggilnya Dae Woong diam sebentar memikirkan apa kelemahannya Gumiho lalu dia mendapatkan sebuah ide ah kau berkata kau suka soda kan? baiklah ikut aku!
Dae Woong kini tinggal di dalam gedung olahraga itu dan dia pun membeli banyak kaleng alkohol untuk membuat Gumiho mabuk agar bisa berkata jujur. Dae Woong terus menyuruh Gumiho minum alkohol itu bahkan dia main gunting kertas batu dan yang kalah harus minum alkohol itu Dae Woong sendiri pura-pura minum dan langsung membuang minuman itu sudah berkaleng-kaleng minuman alkohol yang di minum oleh Gumiho tapi Gumiho tidak mabuk juga dan itu membuat Dae Woong kebingungan.
Dae Woong berkata kalau dia merasa jalan besar di antara mereka sepertinya sudah mulai mendekat Gumiho berkata walaupun mereka seperti ini tapi tetap saja Dae Woong terlihat membenci dirinya Dae Woong pun jujur kalau pertama kali Gumiho berkata akan memakannya itu sangat menakutkan Dae Woong juga berkata bahwa keadaannya ini sangat sulit dan tidak bisa membelikan Gumiho daging sapi apalagi teman-temannya Dae Woong banyak yang mengkhianatinya Dae Woong lalu berkata bahwa dia lebih senang orang seperti Gumiho yang jujur akan memakan dirinya dari pada teman-temannya yang berbohong.
Gumiho berkata kalau dia ini bukanlah manusia Dae Woong agak sewot dan bertanya memangnya kenapa kalau kau bukan manusia? kau lebih cantik dari gadis lainnya jujur ketika pertama kali bertemu denganmu aku sangat terkejut karena kau terlalu cantik Gumiho berkata sebenarnya aku tidak suka hal seperti ini meskipun aku cantik dari pada manusia tapi itu tidak berguna untukku kau kan tahu kalau aki ini ingin menjadi manusia Dae Woong mencoba menghibur Gumiho dengan berkata meskipun Gumiho bukan manusia tetapi Gumiho memiliki banyak hal spesial seperti berlari dengan sangat cepat melompat tinggi dan banyak makan Gumiho senang dan bertanya kau berpikiran seperti itu? Dae Woong menjawab iya asalahkan kau tidak akan memakanku Gumiho pun langsung berjanji tidak akan memakan Dae Woong.
Dae Woong lalu bertanya jadi kau ingin berteman? tentu saja Gumiho ingin tapi dia bingung dan bertanya apakah kita bisa berteman meskipun aku bukan manusia? Dae Woong bilang bahwa pertemanan itu tidak mengenal batasan bahkan dalam kartun Korea pun ada yang berteman dengan makhluk angkasa lainnya Gumiho bertanya bagaimana cara tokoh dalam kartun itu bisa berteman?
Dae Woong memikirkan cara dan berkata bahwa mereka bisa berteman dengan cara menyatukan jari telunjuk mereka dan mengucapkan kata Hoi-Hoi Gumiho pun langsung tertarik mencobanya dan akhirnya mereka pun berteman.
Asistennya Dong Joo masuk ke ruangannya Dong Joo dan bertaya kenapa Dong Joo terlihat lemas sepanjang hari? apakah karena Dong Joo tidak berhasil menemukan apa yang Dong Joo inginkan? Dong Joo menjawab kalau dia menemukan apa yang dia inginkan tapi tidak berhasil menangkapnya asistennya pun menyarankan agar lain kali Dong Joo menangkap apa yang Dong Joo inginkan.
Dong Joo masuk kedalam ruang pribadinya dimana dia selalu mencari info tentang Gumiho, Dong Joo berkata bahwa dia perlu melihat sosok Gumiho sekali lagi untuk memastikan bahwa Gumiho itu bukanlah wanita yang pernah dia tusuk pada masa lalu.
Dae Woong lalu bertanya jadi kau ingin berteman? tentu saja Gumiho ingin tapi dia bingung dan bertanya apakah kita bisa berteman meskipun aku bukan manusia? Dae Woong bilang bahwa pertemanan itu tidak mengenal batasan bahkan dalam kartun Korea pun ada yang berteman dengan makhluk angkasa lainnya Gumiho bertanya bagaimana cara tokoh dalam kartun itu bisa berteman?
Dae Woong memikirkan cara dan berkata bahwa mereka bisa berteman dengan cara menyatukan jari telunjuk mereka dan mengucapkan kata Hoi-Hoi Gumiho pun langsung tertarik mencobanya dan akhirnya mereka pun berteman.
Asistennya Dong Joo masuk ke ruangannya Dong Joo dan bertaya kenapa Dong Joo terlihat lemas sepanjang hari? apakah karena Dong Joo tidak berhasil menemukan apa yang Dong Joo inginkan? Dong Joo menjawab kalau dia menemukan apa yang dia inginkan tapi tidak berhasil menangkapnya asistennya pun menyarankan agar lain kali Dong Joo menangkap apa yang Dong Joo inginkan.
Dong Joo masuk kedalam ruang pribadinya dimana dia selalu mencari info tentang Gumiho, Dong Joo berkata bahwa dia perlu melihat sosok Gumiho sekali lagi untuk memastikan bahwa Gumiho itu bukanlah wanita yang pernah dia tusuk pada masa lalu.
Gumiho cerita pada Dae Woong bahwa dia mengikuti Dae Woong sampai ke Seoul dengan masuk kedalam bagasi bis yang membawa Dae Woong ke Seoul Dae Woong membayangkan hal itu pun langsung tertawa puas karena awalnya dia menyangka bahwa Gumiho itu menghilang atau terbang untuk sampai ke Seoul Gumiho berkata bahwa dia sebenarnya bisa saja melakukan hal itu tapi karena mutiara rubah miliknya itu ada di tubuh Dae Woong jadi kemampuannya itu pun jadi berkurang.
Dae Woong lalu bertanya kalau begitu apakah pendengaran dan penciuman mu masih tajam seperti anjing? Gumiho langsung kesal dan berkata bahwa kemampuannya itu lebih hebat dari pada anjing.
Dae Woong berkata bahwa sekarang dia merasa lebih dekat dengan Gumiho setelah melakukan perbincangan seperti ini Dae Woong lalu bertanya kau pasti memiliki kelemahankan? Gumiho menjawab bahwa dirinya itu tidak memiliki kelemahan sama sekali Dae Woong langsung lesu dan kembali bertanya jadi aku tidak memiliki satu hal yang di takuti atau di benci? Gumiho kali ini menjawab bahwa dia takut air Dae Woong melihat ada air mineral dan berniat menakut-nakuti Gumiho dengan itu tapi akhirnya dia malah meminum air mineral itu Gumiho berkata bahwa air yang sedikit sih dia takut yang dia takuti itu adalah sungai dan laut.
Dae Woong masuk kedalam gedung olahraga dan dia langsung berkata air dia takut air Mi Ho, Mi Ho aku rasa dia tidak mendengarkan aku dari arah sini ternyata dia tidak begitu sulit untuk ditaklukan tiba-tiba saja Gumiho masuk ke dalam Gor dan berkata sepertinya ekorku akan keluar ayo aku akan menunjukannya padamu ayolah aku akan menunjukannya padamu.
Dae Woong ketakutan dan berkata dia belum siap namun Gumiho terus menariknya keluar Gor untuk melihat ekor Gumiho yang akan keluar jika terkena sinar bulan Gumiho pun memperlihatkan ekornya yang ada sembilan namun Dae Woong tidak mau melihatnya dan menunduk karena takut.
Pagi-pagi Gumiho langsung membangunkan Dae Woong untuk makan sapi makan siang pun Gumiho meminta makan sapi Dae Woong sudah kesal dan ingin memukul Gumiho dengan telepon tapi dia tidak berani malam hari pun lagi-lagi Gumiho meminta makan sapi dan itu langsung membuat Dae Woong benar-benar kesal namun dia tidak bisa menolak sama sekali.Besok paginya Gumiho membawa Dae Woong ke sebuah restaurant sapi Dae Woong menolak untuk membeli makanan sapi lagi untuk Gumiho mata Gumiho tiba-tiba berubah menjadi biru dan ada sebuah pot bunga yang hampir jatuh mengenai kepala Dae Woong tapi Gumiho menyelamatkannya dengan cara terbang dan menendang pot bunga itu agar tidak jatuh mengenai Dae Woong, Gumiho lalu bertanya makan sapi ya? Dae Woong pun tidak bisa menolak dan membolehkan Gumiho untuk makan sapi kembali Gumiho pun kembali ceria dan langsung masuk ke dalam restaurant sapi itu.
Bibi pergi ke departemen store lagi karena dia ingin bertemu dengan laki-laki yang waktu itu apalagi bibi selalu bertemu laki-laki itu di departemen store makanya dia berharap akan bertemu lagi dengannya bibi sudah berdandan dan ingin memperlihatkan sifatnya yang anggun ini kepada laki-laki itu dan benar saja laki-laki itu ada di departemen store itu sedang melihat-lihat pakaian bibi pun bermaksud menghampiri laki-laki itu tapi tiba-tiba dia berhenti karena muncul Sun Nyeon yang langsung memeluk laki-laki itu dan berkata ah Dong Hong aku belanja terlalu banyak tidak apa-apa kan? ayo kita pilih baju untukmu aku tidak suka bajumu ini bibi jelas kaget sekali melihat hal itu.
Laki-laki yang ternyata bernama Dong Hong itu juga melihat bibi dan sama-sama kaget bibi langsung lari pergi dan Dong Hong langsung meminta Sun Nyeon untuk menunggu sebentar Sun Nyeon kebingungan dan bertanya ayah ada apa? bibi masuk ke dalam counter pakaian dalam dan berkata bahwa dirinya ini terlalu berharap banyak pada laki-laki asing tersebut Dong Hong datang mau menghampiri bibi tapi tiba-tiba seorang pegawai toko datang menghampiri bibi dan bertanya apakah and mau membelikan sesuatu untuk suamimu? bibi menjawab iya untuk suamiku Dong Hong yang mendengar itu pun langsung lemas.
Sun Nyeon menghampiri Dong Hong dan bertanya ada apa? Dong Hong langsung memakai kacamata hitamnya dan pergi meninggalkan bibi, bibi pun langsung lemes melihat hal itu.
Dae Woong, Gumiho dan juga Byung Soo sedang duduk-duduk di dekat sebuah sungai besar Byung Soo mulai dekat dengan Gumiho dan mereka pun bermain tebak koin Gumiho selalu menang melawan Byung Soo dan Dae Woong pun langsung berkata percuma kau melawannya dia akan selalu menang Byung Soo pun langsung memuji Gumiho kakak ipar kau sangat hebat.
Dae Woong melemparkan roti ke sungai yang ada ikannya Dae Woong bicara dalam hati jika aku melemparkannya ke air seperti ini mungkin aku akan mati duluan ah bagaimana cara aku mendapatkan uang? uangku sudah habis dan aku harus tetap membelikan daging ah aku hampir gila Byung Soo yang melihat Dae Woong teus melempar-lempar roti ke kolam pun langsung berkata hey hentikan memberi makan seperti itu pemilik ikan koi itu mungkin akan sangat marah padamu mereka itu mahal Dae Woong berkata mereka ini murah kakekku memiliki ikan koi asli dan itu baru sangat mahal Dae Woong diam sebentar dan dia pun mendapatkan sebuah ide.
Dae Woong langsung berkata pada Gumiho, Mi Ho diamlah disini sebentar dengan Byung Soo aku akan mendapatkan uang untuk membeli daging!
Ya ide Dae Woong itu adalah masuk ke dalam rumahnya untuk mencuri ikan koi milik kakeknya itu ada anjing di rumah Dae Woong yang langsung menggonggong saat Dae Woong masuk Dae Woong pun langsung menyuruh anjingnya itu agar diam Dae Woong bilang bahwa dia hanya ingin mengambil sesuatu dan nanti akan pergi jika dirinya ketauan oleh kakeknya maka dia akan benar-benar mati.
Dae Woong memulai aksinya itu dengan datang ke kolam ikan Dae Woong berkata yang paling besar pasti yang paling mahal tidak yang paling berwarna dan cantik pasti yang mahal. Baiklah aku akan menangkap yang paling cantik Dae Woong pun turun ke dalam kolam untuk menangkap ikan koi yang langsung dia simpan di dalam ember Dae Woong berkata tenanglah kakak akan membawamu ke tempat yang lebih bagus dari pada disini tiba-tiba ada suara dimana itu kakak? Dae Woong langsung kaget karena itu adalah suara kakek.
Kakek marah-marah kau kabur dari rumah dan kembali ke sini hanya untuk mencuri ikanku? Dae Woong diam-diam memakai sepatunya dan berkata bahwa semalam itu dia bermimpi ikan koi milik kakek ada yang mati dan mengambang makanya dia datang hanya untuk menolongnya.
Kakek awalnya percaya tapi begitu melihat ember yang di pegang oleh Dae Woong tiba-tiba bergerak kakek pun yakin kalau ikan itu masih hidup Dae Woong memasukan jarinya ke dalam ember dan berteriak-teriak panik ah jariku di makan kakek juga ikutan panik dan menyuruh Dae Woong untuk melepas jarinya itu Dae Woong mengeluarkan jarinya yang ternyata tidak di gigit dan langsung kabur keluar bibi yang baru datang pun kaget melihat kakek yang tiba-tiba mengejar Dae Woong.
Dae Woong terus berlari dan dia pun tidak sadar bahwa ada sebuah truk yang datang Dae Woong, kakek dan bibi pun kaget dan terlihat ember yang Dae Woong pegang pun terbang ke atas dan si ikan terjatuh.
Mereka pergi ke dokter dan kakek memohon pada dokter untuk menyelamatkannya dokter meminta maaf karena dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi tiba-tiba muncul Dae Woong dari belakang ternyata yang mati itu adalah ikan koinya sementara Dae Woong hanya terluka pada keningnya kakek benar-benar kesal melihat Dae Woong.
Kakek menyuruh Dae Woong untuk pulang ke rumah dan berbicara Dae Woong berkata bahwa dia tidak bisa pulang sekarang karena perempuan itu pasti akan membunuhnya jika dia meninggalkannya jadi sebaiknya kakek memberikan dia uang saja kakek bertanya seperti apa perempuan itu? Dae Woong meminta maaf tidak bisa menjelaskan hal ini karena ini semua demi kebaikan kakek juga kakek pun lalu meminta Dae Woong untuk membawa perempuan itu ke rumah agar mereka bisa menilainya.
Tapi Dae Woong langsung menolaknya lagi kakek bener-bener marah dan berkata kami harus melihat perempuan itu agar kami bisa menilainya apakah dia pantas kau menikahinya atau tidak Dae Woong langsung sewot dan berkata menikahi dia? kenapa aku harus menikahinya? aku hanya tinggal dengannya sebentar dan aku akan meninggalkanya dia ke tempatnya kakek langsung menampar Dae Woong dan itu benar-benar membuat bibi dan Dae Woong kaget kakek langsung berkata baiklah terserah dirimu.
Kakek langsung masuk ke dalam mobil bibi berkata bahwa ini semua karena kesalahannya Dae Woong, Dae Woong lalu berkata kakek tidak mengetahui hal yang sebenarnya.
Ketika berjalan pergi Sun Nyeon datang menghampiri Dae Woong dan bertanya Dae Woong sampai kapan kau akan tinggal di gedung olahraga milik ayahku itu? Dae Woong menjawab bukankah kau berkata kalau aku boleh tinggal selama yang aku mau? Sun Nyeon kesal dan berkata kalau dia sudah merubahnya karena Dae Woong tingal disana bersama perempuan lain dan Dae Woong tidak juga mencari pekerjaan.
Dae Woong bingung kenapa tiba-tiba saja Sun Nyeon berubah pikiran seperti ini Sun Nyeon lalu berkata ah aku melihat kak Hye In dia bersama dengan pacarmu dan juga Byung Soo, Dae Woong panik dan langsung berlari ke arah tempat Byung Soo dan Gumiho berada nona tidak boleh melihat Mi Ho atau nanti dia akan menjadi salah paham.
Hye In bertanya ke Byung Soo sepertinya dia bukan murid di sini apakah dia pacarmu Byung Soo? Byung Soo langsung bilang bahwa Gumiho itu bukan pacarnya Gumiho pun langsung berkata namaku Mi Ho, Mi Ho, Dae Woong yang masih berlari menuju tempat itu ingat kalau Gumiho bisa mendengar kata-katanya dari jarak jauh makanya dia berkata Mi Ho tolong jangan katakan apapun juga Mi Ho yang mendengar suara Dae Woong langsung berkata ah ini Dae Woong, Hye In lalu bertanya Dae Woong? kau kenal dia? Gumiho mengangguk dan berkata kalau mereka itu berteman Hye In bertanya apakah kau pacar Dae Woong? Mi Ho kembali mengangguk dan berkata iya teman.
Dae Woong datang dan langsung berkata kepada Hye In, kakaka dia bukan pacarku Gumiho yang melihat itu pun langsung menatap Dae Woong kesal.
Dae Woong datang dan langsung berkata kepada Hye In, kakaka dia bukan pacarku Gumiho yang melihat itu pun langsung menatap Dae Woong kesal.
Credit : zoladiaries.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar