Laman

Kamis, 01 November 2012

Sinopsis The King 2 Heart Episode 11

Jae Shin shock melihat Bon Bon, Bon Bon menikmati melihat kengerian di wajah Jae Shin dengan santai ia memakan cokelatnya.
Jae Shin memukul-mukul jendela tapi pukulannya terlalu lemah, ia berusaha menggapai klakson di kursi depan tapi ia tidak sanggup mencapainya, burung beo Jae Shin memanggil-manggil Shi Kyung tapi suaranya terlalu kecil.
Shi Kyung merasakan ada sesuatu yang tidak beres dan kembali ke mobil, ia terkejut meihat Jae Shin terduduk di lantai mobil dengan tatapan shock, Jae Shin menoleh ke belakang tapi Shi Kyung tidak melihat siapapun di sana ia memerintahkan Dong Ha mencari bala bantuan dan membuka jalan secepatnya.
Shi Kyung mengguncang Jae Shin, ia meminta Jae Shin fokus menatapnya dan menyebut namanya.
Jae Shin menatap Shi Kyung berusaha menyebut namanya Eun….Shi….Kyung….
Shi Kyung mengangguk lega dan menarik Jae Shin dalam pelukannya, Jae Shin gemetar dan terus memanggil nama Shi Kyung, Shi Kyung memeluk Jae Shin erat-erat.
Anak? tanya Hang Ah bingung.
Ayah Hang Ah berkata mereka mencoba merahasiakannya tapi direktur rumah sakit sudah terlanjur melaporkannya pada partai, ayah Hang Ah berusaha menghibur Hang Ah, ia berkata anak itu baru berumur sebulan jadi tidak bisa disebut bayi, melainkan janin. Bahkan belum bisa dianggap telah memiliki kehidupan namun hal itu tidak menghibur Hang Ah, ia masih bingung dan belum bisa mempercayainya.
Hang Ah menanyakan apa kata dokter mengenai penyebab kegugurannya, ayahnya menjawab karena trauma berat terlalu banyak yang dihadapi Hang Ah di Selatan bahkan superman pun tidak bisa menjalaninya. Hang Ah berkata ia perlu beristirahat, ayahnya mengerti ia tidak tahu lagi apa yang harus ia katakan dalam situasi seperti ini setelah sendirian, Hang Ah pelanpelan memegang perutnya, ia tampaknya masih sulit mencerna apa yang sebenarnya terjadi.

Jae Shin diberitahu sekretaris Eun kalau ia telah memblokir semua berita mengenai Hang Ah dalam seminggu semuanya akan baik-baik saja tapi wajah Jae Ha jelas menunjukkan semua ini tidak baik-baik saja.
Sekretaris Eun melaporkan bahwa keluarga kerajaan akan mengambil sikap diam sama seperti yang ia usukan pada Jae Kang saat muncul rumor mengenai Jae Ha akan menikah dengan Hang Ah.
Aku tidur dengannya kata Jae Ha.
Perdana menteri telah meminta penjelasan dan kita tidak akan memberikannya, sekretaris Eun mengabaikan kata-kata Jae Ha.
Kubilang aku tidur dengan Hang Ah kata Jae Ha lagi.
Apa bagusnya itu? sahut sekretaris Eun, Kalian bahkan belum bertunangan, dia dalam masa pelatihan dan Yang Mulia dalam masa berkabung, keluarga kerajaan bertugas menjaga kelas, martabat dan kesopanan tapi seorang bayi sebelum pernikahan?
Aku tahu ini salahku jadi aku harus bertanggung jawab.

Sekretaris Eun mengingatkan kalau Jae Ha adalah raja, Jae Ha adalah negara ini apakah Jae Ha akan membiarkan kesalahan pribadinya ikut ditanggung rakyat? Jae Ha berkata ia tidak akan melarikan diri ini kesalahannya dan tanggungjawabnya. Ia akan mengaku telah berbuat kesalahan dan meminta maaf pada rakyat, ia bersedia diturunkan dan menerima hukumannya, sekretaris Eun terdiam.
Bayi itu Hang Ah, mereka terluka kata Jae Ha terbata-bata, ia berkata sejak mengirim Hang Ah pulang ia tidak bisa tidur.
Sekretaris Eun berkata malam itu Hang Ah lah yang mengambil inisiatif. Hang Ah sendiri yang mengakuinya pada sekretaris Eun, Jae Ha tertegun sejauh itu Hang Ah melindungi dirinya, ia berkata bukan seperti itu kejadiannya. Tapi Sekretaris Eun mengancam akan mengatakan demikian pada rakyat bahwa Hang Ah yang sengaja merayu raja.
Lepaskan dia hanya itulah satusatunya keluarga kerajaan bisa bertahan kata sekretaris Eun.
Aku tidak bisa melakukannya, aku akan mati!
Jadilah kuat, Yang Mulia demi keluarga kerajaan.
Apakah menjadi kuat berarti melepaskan orang yang kaucintai dan bertahan sendirian? protes Jae Ha.
Sekretaris Eun tidak berkata apa-apa lagi dan pergi meninggalkan Jae Ha, air mata mengaliri pipi Jae Ha.

Sekretaris Eun membatalkan semua janji Jae Ha di luar istana jika memang penting, ia akan ikut serta, ia juga meminta pengawal meningkatkan penjagaannya, mereka harus memastikan Jae Ha tidak melakukan apapun dalam keadaan emosi seperti sekarang.

Shi Kyung terkejut saat tahu Hang Ah mengalami keguguran tapi perhatiannya tersita oleh Jae Shin yang muntah-muntah setelah mengalami shock, Shi Kyung memerintahkan pengawasan diperketat dan pintu gerbang ditutup untuk menghalangi reporter. Ia tidak memberitahukan berita ini pada Jae Shin, Jae Shin meminta Shi Kyung tidak mengatakan apa yang dialaminya pada ibunya, ia tidak ingin ibunya khawatir.
Shi Kyung bertanya apakah ia perlu membantu Jae Shin pindah ke tempat tidur (dari kursi roda).
Bagaimana caranya? tanya Jae Shin.
Shi Kyung belum memikirkan caranya sekarang ia jadi kebingungan, memindahkan berarti harus memegang Jae Shin.
Kau memelukku tanpa ijin sebelumnya, Jae Shin mengingatkan.
Shi Kyung jadi merasa tidak enak, Jae Shin bertanya apakah Shi Kyung merasa bersalah telah meninggalkannya sendirian di mobil sehingga menebusnya dengan memeluk Jae Shin menurut peraturan pengawal baris ke3 paragraf 2. Jika ada anggota keluarga kerajaan dalam bahaya, pengawal diijinkan untuk menyentuh anggota keluarga kerajaan itu.
Gendong aku, Jae Shin memerintahkan.
Shi Kyung patuh tapi ia jadi kebingungan bolak-balik mengitari kursi roda Jae Shin mencari cara untuk mengangkat Jae Shin, Jae Shin tidak sabar. Ia menarik tangan hingga melingkari pundaknya dan memerintahkan Shi Kyung menaruh tangannya sebelah lagi di kaki Jae Shin sementara Jae Shin sendiri mengalungkan lengannya di leher Shi Kyung.
Shi Kyung menggendong Jae Shin ke tempat tidur Jae Shin terus menatap Shi Kyung saat tahu Jae Shin terus menatapnya, Shi Kyung jadi salah tingkah dan tidak berani melihat Jae Shin.
Mengapa kau tidak mau menatapku? apa hatimu berdebar? tanya Jae Shin mendengar itu Shi Kyung langsung melepaskan Jae Shin hingga Jae Shin terbanting ke tempat tidur.
Jae Shin memerintahkan Shi Kyung berjaga di sisinya sebagai hukuman tapi ia mengaku kalau sebenarnya ia masih merasa takut, Shi Kyung menyelimuti Jae Shin dan berdiri di sisi tempat tidur Jae Shin hingga Jae Shin tertidur.
Media Utara terus menyiarkan berita mengenai Hang Ah dan bayinya, bayi dari seorang gadis polos yang dilecehkan oleh raja Korea Selatan terus menangis ‘Ayah, Ayah aku mati, aku mati karenamu, ayah bisakah raja Lee Jae Ha mendengarnya berteriak?
Media Selatan menanggapi dengan mengatakan media Korut telah melewati batas padahal Korea Selatan pun melakukan hal yang sama mereka berkata Korea Utara biasa menggunakan gadis perawan sebagai senjata tentu saja ayah Hang Ah mengamuk mendengar hal ini.
Jae Ha meihat pemberitaan di televisi semakin kacau, mereka menjelekkan Korea Utara tapi yang lebih parah mereka menyerang Hang Ah, Hang Ah diberitakan telah mengencani banyak pria sebelum datang ke Selatan padahal Jae Ha tahu hal ini sepenuhnya tidak benar Jae Ha tidak bisa berdiam diri, ia memanggil Shi Kyung.
Shi Kyung terkejut mendengar rencana Jae Ha, Jae Ha berkata tidak ada cara lain lagi ia bertanya bisakah Shi Kyung menolongnya, Shi Kyung tersenyum dan mengangguk.
Hang Ah menghadiri perayaan 100 hari bayi temannya, ia tersenyum melihat bayi temannya yang lucu sebenarnya Hang Ah cukup tegar tapi teman-temannya merasa kasihan pada Hang Ah dan terus berusaha menghiburnya.
Mereka meminta Hang Ah tidak berpikir yang aneh-aneh sebaiknya Hang Ah pergi ke luar negeri untuk menikmati hidup tidak perlu memikirkan tentang suami dan anak-anak namun hal itu malah membuat Hang Ah merasa semakin buruk.
Saat ia berjalan pulang seorang komandan Utara menemui Hang Ah namanya Lee Sang Ryul, Hang Ah memberi hormat.
Komandan Lee mengajak Hang Ah menonton komentar rakyat Selatan mengenai Hang Ah komentar mereka sangat buruk, mereka pikir Hang Ah yang merencanakan semua ini untuk menjatuhkan keluarga kerajaan, mereka juga berpikir Hang Ah telah berbohong mengenai kehamilan dan kegugurannya. Mana mungkin raja mereka menyukai Hang Ah? lalu diberitakan juga keluarga kerajaan tetap diam dan tidak memberi komentar hingga peristiwa ini hanya akan dianggap manuver politik dan bukan kejadian yang sebenarnya.
Apa kau dengar itu? tanya komandan Lee, Hang Ah terlihat marah.
Tapi Hang Ah marah bukan karena berita itu dengan dingin ia bertanya mengapa komandan Lee memperlihatkan berita itu padanya beberapa orang tentara masuk membawa kamera video.
Komandan Lee meminta Hang Ah berbicara pada media untuk menunjukkan kebenaran pada rakyat Selatan yang telah dibodohi oleh rajanya, Hang Ah mengangguk.
Kamera dinyalakan, Hang Ah duduk menghadap kamera.
Rakyat Korea Selatan lama tidak berjumpa aku Kim Hang Ah.
Komandan Lee meminta Hang Ah berbicara dengan penuh kemarahan.
Aku meneruskan hidupku dengan baik jadi jangan terlalu khawatir walau awalnya sangat menyakitkan tapi aku memang kuat di pagi hari, aku bangun dan berolah raga.
Komrad Kim Hang Ah seru komandan Lee.
Masih di depan kamera, Hang Ah berkata ia dipaksa oleh atasannya untuk mengatakan sesuatu setelah menunjukkan beberapa hal padanya, ia tidak tahu apa yang mereka rencanakan dengan menggunakan orang yang masih sangat terluka seperti dirinya.
Komandan Lee tentu saja sangat marah tapi Hang Ah tidak kalah marah, ia membentak balik komandannya sambil menahan tangisnya, ia berkata dirinya telah hancur seperti yang terlihat ia mohon negaranya tidak mengecewakannya juga.
Hang Ah keluar dan bertemu dengan ayahnya, ayahnya telah mendengar kalau Lee Sang Ryul memanggil Hang Ah, ia bertanya apa yang komandan Lee inginkan tapi Hang Ah malah bertanya apakah benar-benar tidak ada kontak dari Selatan sama sekali ayah Hang Ah jadi kesal Hang Ah tidak berbicara apaapa lagi dan pergi.
Bagaimana dengan Jae Ha, ia asyik membuat kosmetik, sekretaris Eun memberitahukan bahwa ia belum berhasil memblokir media sepenuhnya, Jae Ha tidak mempedulikannya dan malah menunjukkkan pelembab kulit hasil buatannya.
Ini adalah pelembab kulit dibuat dari air dari danau Michigan di Seattle.
Danau Michigan terletak di Chicago, sekretaris Eun membetulkan, Jae Ha tertawa, danau ya danau.
Sekretaris Eun membicarakan jadwal untuk besok tiba-tiba terdengar suara dari ruangan sebelah, Jae Ha berkata ia sedang mendekorasi ulang ruangan kerjanya karena ia merasa tertekan belakangan ini sekretaris Eun pergi ke ruangan sebelah untuk memeriksa kebenaran kata-kata Jae Ha.
Jae Ha bertanya apakah sekretaris Eun mengira ia sedang membangun terowongan untuk melarikan diri atau semacamnya beberapa petugas memindahkan barang yang tertutup plastik hitam, sekretaris Eun tersenyum puas dan pergi.
Sepeninggal sekretaris Eun, wajah Jae Ha kembali serius mari kita mulai ujarnya.
Pintu ditutup barang-barang tadi dibuka penutupnya dan ternyata isinya kamera dan alat-alat lainnya.
Jae Ha bersiap untuk membuat pernyataan di depan kamera.
Jae Ha memberitahu ibunya mengenai rencananya tapi ia serta merta menolak, ia mengambil berapa bungkusan besar berisi makanan yang ia siapkan untuk dikirim pada Hang Ah diam-diam, ia ingin mengirimkan ketulusannya melalui hadiah-hadiah itu tapi Jae Ha tahu semua kiriman itu tidak akan mengubah hati Hang Ah. Ibu marah karena Jae Ha dan Hang Ah telah tidur bersama, ia berkata Jae Ha sangat ceroboh apalagi mereka melakukannya saat sedang masa berkabung.
Jae Ha menggenggam tangan ibunya dan meminta maaf, ia yang bersalah, ibu berkata Hang Ah juga bersalah, mereka belum bertunangan dan ia sudah menjelaskannya beberapa kali pada Hang Ah bagaimana bisa.
Semua ini kesalahanku kata Jae Ha.
Dan ia seharusnya menjaga dirinya setelah kembali mengapa ia tidak menjaga dirinya baik-baik? itu anaknya apa yang harus kulakukan? dia begitu malang, ibu untuk Hang Ah bahkan bayi itu pasti semua ini berat baginya, Jae Ha memeluk ibunya.
Setelah itu ia kembali mencoba berbicara dengan ibunya, ia berkata ia melakukan ini bukan karena ia merasa bertanggung jawab ibunya sendiri tahu kalau ia bukan orang seperti itu ibu dan aku, kita bukan orang yang bisa melakukan hal buruk dan tak merasakan apapun sesudahnya tidak kita bisa kita hanya perlu menutup sebelah mata.
Besok jam 10 pagi.
Tidak ada gunanya, ibu tidak akan melakukannya, ibu tidak akan membantumu.
Tapi Jae Ha terlalu mengenal ibunya, ia tersenyum dan menggenggam erat tangan ibunya.
Keesokan harinya Jae Ha telah bersiap pergi asisten sekretaris Eun memberitahu kalau Jae Ha akan berangkat 20 menit lagi Jae Ha mengangguk dan menyuruhnya pergi ia lalu mengangkat telepon dan menghubungi seorang petugas di bagian humas istana.
Ia meminta tolong pada petugas itu.
Ibu menanti dengan cemas, ia melihat jamnya, pukul 9.13, ia mengangkat telepon dan meminta agar sekretaris Eun menemuinya.
Sekretaris Eun memenuhi panggilan ibu, ibu menanyakan suatu hal mengenai pertemuan yang akan dihadirinya nanti sore sekretaris Eun hendak memanggil orang untuk membantu ibu tapi ibu meminta agar sekretaris Eun sendiri yang menjelaskan padanya.

Jae Ha mendiskusikan rencananya dengan Shi Kyung dan Dong Ha dan beberapa pengawal, Dong Ha merasa ragu tapi Shi Kyung mengangguk meyakinkan, ia melihat jamnya, pukul 9.25, Shi Kyung mengisi senjatanya dengan peluru, Jae Shin menelepon agar Shi Kyung menemuinya.
Ia meminta Shi Kyung menemaninya ke rumah sakit, ia tidak ingin kejadian terakhir di ambulans terulang kembali tapi Shi Kyung berkata kalau Jae Shin harus pergi sendiri, ia harus menjalankan tugas dari Jae Ha.
Jae Shin berkata ia akan berbicara dengan kakaknya tapi Shi Kyung berkata ia ingin membantu Jae Ha, Jae Shin merasa ada sesuatu di balik sikap Shi Kyung, ia memerintahkan para dayangnya keluar dari kamar.
Ada apa? apa yang terjadi? tanyanya saat mereka tinggal berdua, Shi Kyung meminta maaf tapi ini rahasia.
Mengapa kau tidak bilang saja terus terang? ini mengganggumu bukan? kau lelah mengikuti puteri yang cacat dan rewel.
Silakan berpikir apapun yang puteri inginkan tapi aku tidak bisa menemani puteri kali ini.
Jae Shin tertegun sepertinya benar bagaimana kau bisa menahannya kalau kau begitu membenciku? kalau begitu mengapa kau memberiku burung beo? mengapa kau memintaku untuk merawat kakiku? aku tidak akan ke rumah sakit karenamu, aku tidak akan pergi.
Silakan aku tidak bisa memaksa orang yang tidak ingin pergi.
Shi Kyung membungkuk dan pergi meninggalkan Jae Shin, Jae Shin sangat kesal.
Shi Kyung masuk ke mobil Jae Ha yang telah menunggu di luar istana, ia meminta maaf karena terlambat saat mereka hendak berangkat asisten sektetaris Eun membuka pintu dan hendak ikut atas perintah sekretaris Eun. Jae Ha menyuruh orang itu menaiki mobil lain karena ia akan tidur, ia mendorong si asisten menutup pintu mobil lalu membaringkan dirinya akhirnya si asisten itu ketinggalan.
Ibu suri terus mengajak bicara sekretaris Eun untuk mengulur waktu sekretaris Eun mendapat pesan masuk. Pesannya: raja telah pergi ke suatu tempat.
Sekretaris Eun meminta ijin pada ibu dan bergegas keluar ibu suri berkata waktunya pukul 10.00, ia memperlihatkan jamnya pukul 9.58 tidak ada waktu bagi sekretaris Eun untuk bertindak.
Petugas humas yang dimintai tolong oleh Jae Ha memberikan sebuah rekaman pada atasannya.
Ia tidak tahu apa isinya tapi raja memerintahkan agar pesan itu disiarkan tepat pukul 10.
Pukul 10.00 rekaman itu diputar dan Jae Ha muncul di TV memberikan pernyataan:
Rakyat negara ini aku Lee Jae Ha, raja Korea Selatan belum lama ini pihak Utara mengumumkan mengenai peristiwa keguguran yang dialami Kim Hang Ah, penyelidikan tdak resmi kerajaan telah mengkonfirmasikan hal ini Kim Hang Ah mengandung dan mengalami keguguran, anak itu adalah anakku. Sebagai raja negara ini kejadian ini bukan hal sepele, aku minta maaf dengan tulus pada rakyat dan kepada Kim Hang Ah yang datang sendirian ke Selatan. Karena kematian raja sebelumnya, ia menjalani banyak pemeriksaan, ia dipaksa untuk kembali ke Utara karena menerima banyak tekanan, ia kehilangan bayinya, kepedihan itu terukir di hatiku. Sekarang aku sedang dalam perjalanan untuk menemui Kim Hang Ah, aku tidak pergi ke Utara sebagai raja Korea Selatan karena hal politik, aku pergi sebagai pria yang akan menemui wanita yang telah kehilangan bayi kami karenaku.
Sementara itu Jae Ha telah memasuki wilayah bebas militer (wilayah netral) di perbatasan Korea Utara dan Selatan daerah bebas militer dijaga oleh pasukan PBB.
Pemerintah Utara dan Selatan kalang kabut dengan aksi Jae Ha yang begitu tiba-tiba perwakilan PBB di daerah bebas militer menemui Jae Ha, Jae Ha berkata ia tidak punya banyak waktu, ia mampir karena ia tahu akan menimbulkan masalah internasional jika ia tidak melewati daerah bebas militer. Semua bentuk komunikasi antara Utara dan Selatan telah terputus hanya daerah ini yang memiliki koneksi dengan Utara dan Selatan, ia memberi waktu 10 menit pada perwakilan PBB untuk menghubungi pihak Utara.
Komandan Lee dari Utara (yang mendesak Hang Ah untuk memojokkan Jae Ha) marah dan berkata Jae Ha telah meremehkan negara mereka dan bersikap seenaknya, ayah Hang Ah berkata Jae Ha sudah berada di daerah bebas militer, mereka harus segera mengambil keputusan.
Komandan Lee marah dan berkata kalau ayah Hang Ah tidak punya harga diri, ia mengingatkan apa yang terjadi pada Hang Ah disebabkan oleh Jae Ha, ia sendiri yang bukan ayahnya merasa sedih sedangkan ayah Hang Ah malah bersikap seperti orang asing bagaimana bisa ayah Hang Ah bersikap dingin dan tidak berperasaan.

Ayah Hang Ah berkata kedatangan Jae Ha dianggap sebagai salah satu langkah rekonsiliasi/perdamaian oleh dunia jika mereka salah mengambil sikap maka dunia akan salah mengira Korea Utara menghancurkan perdamaian karena seorang wanita. Komandan Lee menuduh ayah Hang Ah membela Jae Ha yang hampir menjadi calon menantunya, komandan tinggi Hyeon Myeongho (atasan ayah Hang Ah dan komandan Lee) diam mendengarkan perdebatan itu. Seorang petugas masuk dan memberitahukan kalau PBB telah menghubungi mereka, komandan tinggi membentak petugas itu dan mengusirnya keluar.
Jae Ha menunggu di kantor PBB, Shi Kyung mendapat pesan dari ayahnya, sekretaris Eun memerintahkan Shi Kyung segera membawa Jae Ha pulang Shi Kyung menutup teleponnya, ia berkata pada Jae Ha kalau mereka tidak bisa menunggu lebih lama ia khawatir para pengejar akan menyusul mereka.
Jae Ha dan para pengawalnya berjalan keluar dari daerah bebas militer, perwakilan PBB berlari menyusul Jae Ha dan berkata kalau pihak Utara belum juga memberi jawaban berarti belum ada ijin bagi Jae Ha untuk memasuki wilayah Utara akan berbahaya jika Jae Ha pergi sekarang.
Aku tahu tapi ini takdirku ujar Jae Ha.
Perwakilan PBB itu tersenyum dan membiarkan Jae Ha pergi.
Jae Ha dan para pengawalnya berjalan kaki ke garis perbatasan, mereka melewati jalan yang dikelilingi pemandangan yang indah, Jae Ha tersenyum ternyata ada pemandangan seindah ini di antara todongan senjata Utara dan Selatan.
Dalam hatinya Jae Ha tahu ia bisa diturunkan dari kedudukannya jika raja dianggap tidak mampu melaksanakan tugasnya jika ia diturunkan, ia tidak bisa berkata apaapa lagi tapi setidaknya ia ingin bertanggung jawab untuk wanita yang ia cintai.
Jae Ha dan para pengawalnya tiba di garis perbatasan (garis kuning yang dilewati Hang Ah saat ia masuk ke Selatan) prajurit yang mengawal perbatasan terkejut dan melapor pada komandan tinggi, komandan Lee berkata mereka harus bertindak sesuai cara mereka.
Bersiaplah perintah komandan tinggi.
Para penjaga perbatasan mengacungkan senjata mereka pada Jae Ha.
Ayah Hang Ah berkata jika mereka menembak Jae Ha maka saat itu juga perang meletus, komandan Lee berseru bahwa Jae Ha yang memulai ini semua.
Melihat senjata diacungkan padanya, Jae Ha terdiam sejenak lalu ia melangkah mendekati garis, penjaga perbatasan dari Selatan memperingatkan kalau para prajurit Utara itu akan menembak Jae Ha jika mereka menembak, kalian semua pergilah menyelamatkan diri katanya pada si penjaga perbatasan dan para pengawalnya.
Kau juga Jae Ha menoleh pada Shi Kyung jika kau berani melindungiku untuk mendapatkan medali kehormatan, pangkatmu akan diturunkan.
Shi Kyung tahu Jae Ha hendak melindunginya, ia tersenyum kecil.
Dengan berani Jae Ha terus berjalan penjaga perbatasan Utara panik melihat Jae Ha berani melewati garis, ia melapor pada komandan tinggi, komandan tinggi terkejut gertakan mereka ternyata tidak berhasil.
Jae Ha berjalan memasuki gedung, penjaga perbatasan tadi cepat-cepat menghalangi Jae Ha dan bertanya apakah Jae Ha ingin mati, Jae Ha hanya tersenyum dan meminta prajurit itu menunjukkan jalan. Komandan tinggi berdiri hendak menyambut Jae Ha, ia berkata Jae Ha datang atas keinginannya sendiri jadi pasti ada gunanya bagi mereka, komandan Lee Sang Ryul marah besar, ia berkata semua ini karena komandan tinggi plin plan, ia menuntut komandan tinggi mempertanggungjawabkannya.
Ayah Hang Ah memberitahu Hang Ah kalau Jae Ha telah melewati perbatasan satu jam yang lalu.
Itu bahkan bukan perbatasan baginya, ia berjalan melewatinya begitu saja kata ayah Hang Ah tampaknya ayah Hang Ah terkesan juga dengan keberanian calon menantunya.
Dia datang untuk menemuiku bukan? tanya Hang Ah, ayah Hang Ah tidak ingin Hang Ah menemui Jae Ha.
Aku harus menemuinya bukankah ia anggota keluarga kerajaan? dia jauh-jauh datang kemari jadi kita harus menjadi tuan rumah yang baik.
Apa kau belum sadar juga? ia melakukan apapun sekehendak hatinya kata ayah Hang Ah kesal, ia pikir Hang Ah lagi-lagi akan memaafkan Jae Ha. Hang Ah berkata justru karena ia sepenuhnya sadar maka ia bersedia menemui Jae Ha setelah begitu banyak hal yang terjadi padanya jika ia masih juga seperti Hang Ah yang dulu maka ia akan dipukuli sampai mati.
Jae Ha tiba di rumah Hang Ah, ayah Hang Ah sudah menunggunya, Jae Ha melihat ayah Hang Ah dengan perasaan bersalah, ayah Hang Ah tampak canggung.
Jae Ha mengulurkan tangannya dan menyapa ayah Hang Ah tapi ayah Hang Ah hanya berdehem lalu berbalik tanpa menerima jabatan tangan Jae Ha apa yang kau harapkan Jae Ha? seharusnya kau meminta maaf bukan mengatakan lama tidak bertemu.
Jae Ha dan Hang Ah bertemu, mata Hang Ah masih menunjukkan kerinduan pada Jae Ha walau ia bersikap dingin.
Jae Ha memang berani melewati perbatasan di bawah todongan senjata tapi ia tak berani menatap wajah Hang Ah, ia menunduk tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Apa di lantai ada kotoran ? kata Hang Ah, ia mempersilakan Jae Ha duduk.
Kau suka kopi kan? tapi di sini tidak ada espreso kata Hang Ah ketus.
Eh itu kopi 3 in 1 yang aku suka sahut Jae Ha cepat.

Jae Ha sangat bingung bagaimana caranya memulai percakapan, Hang Ah berkata ia ada janji bertemu dengan temannya jam 3 nanti jadi Jae Ha hanya punya waktu 30 menit untuk berbicara.
Kau datang mendadak tapi aku sudah lebih dulu membuat janji dengan temanku, kau tidak keberatan bukan? Jae Ha masih tidak tahu harus mulai berbicara apa. Mengapa kau tak mulai dengan pidato yang sudah kausiapkan? Hang Ah mengusulkan.
Jae Ha berkata ia telah mempersiapkan sesuatu Shi Kyung masuk membawakan kotak hadiah untuk Hang Ah tapi Hang Ah bahkan tidak mau memandangnya melihat suasana tegang di antara Jae Ha dan Hang Ah, Shi Kyung merasa khawatir, Jae Ha mengangguk agar Shi Kyung meninggalkan mereka.
Hang Ah membuka kotak hadiah Jae Ha.
Isinya bermacam-macam produk kosmetik, Hang Ah terlihat kecewa, Jae Ha berkata ini baru hadiah awalnya akan ada lebih banyak lagi jika Hang Ah kembali bersamanya.
Hang Ah tak bereaksi, Jae Ha buru-buru berkata botol-botol itu tidak kosong, semuanya baru.
Aku bisa melihat kau telah berusaha keras kata Hang Ah sebenarnya ia menyindir Jae Ha tapi Jae Ha tidak tanggap, Jae Ha berkata ia telah bekerja bahkan pada waktu kerja untuk mempersiapkan hadiah ini ia berkata ada sesuatu di bawah hadiah-hadiah itu. Jae Ha mengulurkan tangan hendak memperlihatkannya tapi ia berhenti saat Hang Ah mulai berbicara.

Benar kau pasti merasa lebih baik setelah mempersiapkan ini semua gadis Utara yang hidup dalam kemiskinan apakah itu belum cukup memalukan? memberikan krim yang harganya bahkan lebih mahal dari sebuah rumah untuk dioleskan pada wajahnya pasti akan membuatnya bahagia bukan? kau sudah merasa hebat karena telah melewati perbatasan bukan? lihat aku pria hebat. Bahkan sampai mati pun aku adalah raja yang mengesankan bersikap tenang, penampilan rapi dengan postur bagus? sindir Hang Ah.

Jika biasanya Jae Ha meradang mendengar perkataan menyakitkan seperti itu kali ini ia diam menerima semuanya.
Maaf aku terlalu mengenalmu kata Hang Ah pahit, Jae Ha berkata ia tahu Hang Ah pasti membencinya.
Aku tidak membencimu untuk bisa membenci seseorang, kau harus memiliki perasaan sekarang orang yang paling kubenci adalah diriku sendiri mengapa aku memberikan hatiku untuk pria seperti ini? dia menipuku 23 kali tapi mengapa aku terus mempercayainya? mengapa aku membatu membersihkan selimut yang kotor walau dipermalukan? berusaha keras mencari tahu apa yang ia sukai. Bagaimana bisa seseorang  mengabaikan tubuhnya hingga ia bahkan tidak tahu kalau ia hamil? setelah menjalani sidang rakyat, dipaksa pergi masih bertanyatanya apakah dia akan meneleponku mengapa aku masih juga menunggu? mata Hang Ah mulai berkaca-kaca.
Hang Ah berkata ia dengar janin berusia sebulan kira-kira berukuran 1 cm, ia mengangkat jarinya kira-kira sebesar ini tapi ia memiliki jantung tang berdetak jantung mungil itu aku menghancurkannya, aku sangat bodoh karena mengira rasa sakit itu bukan apaapa dan akan hilang aku yang membunuhnya, Hang Ah menangis.
Jae Ha mendekat dan mengulurkan tangannya untuk menggenggam tangan Hang Ah tapi Hang Ah menepisnya.
Pulanglah, aku menemuimu karena aku tidak inigin temperamenmu yang buruk itu menimbulkan masalah lagi perasaanku tidak akan berubah haruskan aku memanggil keamanan untuk menyeretmu? keluarlah!
Jae Ha keluar Shi Kyung mendapat telepon dari sekretaris Eun, sekretaris Eun ingin berbicara dengan Jae Ha, Jae Ha meminta telepon itu dari Shi Kyung. Sekretaris Eun bertanya apakah Jae Ha sudah selesai dengan acaranya, Jae Ha berkata ia akan menemui Komandan Tinggi Hyeon. Sekretaris Eun sudah mendapatkan jadwal acara yang akan Jae Ha ikuti di Utara. Ia bertanya dengan sinis apakah Jae Ha akan ikut mendengar lagu perjuangan Korea Utara dan ikut bertepuk tangan.
Aku menolak itu semua, aku hanya akan mendatangi perternakan unggas, ayam tidak akan ikut menyanyikan lagu perjuangan bukan? sekretaris Eun meminta Jae Ha kembali sekarang juga. Jae Ha sudah cukup membuat malu rakyat Korea Selatan. Ahjussi, aku tidak berbicara sebagai seorang raja kepada sekretarisnya tapi sebagai seorang keponakan yang kaukenal sejak kecil anggap ini sebagai permintaan kepada seorang paman tolong dengarkan aku sekali ini saja. Tidak peduli paman mempercayaiku atau tidak aku telah melangkah sejauh ini dan aku tidak akan menyianyiakannya, aku akan mencapai apa yang harus kulakukan.

Jae Ha berkata berkali-kali ia meyakinkan dirinya kalau ia bisa melakukannya tapi sekretaris Eun terus mengekangnya dan menghalanginya hingga ia kehilangan kepercayaan diri, ia tahu ia adalah sampah, semua orang sudah tahu. Tapi bisakah sekretaris Eun mempercayainya sekali ini saja? ia akan melakukan yang terbaik sekretaris Eun menarik nafas panjang.

Nampaknya Bong Gu sedang merencanakan sesuatu sekretarisnya mengingatkan orang akan curiga kematian Jae Kang, kecelakaan puteri dan rencana Bong Gu bukanlah suatu kebetulan karena terjadi dalam waktu berdekatan. Tapi Bong Gu berkata ia hanya hendak menakut-nakuti dan lagi target utamanya sejak dulu adalah Lee Jae Ha, ia bertanya apakah sekretarisnya mau menggantikan Jae Ha, sekretarisnya takut.
Bong Gu berkata juga tidak mau membuat kekacauan tapi Jae Ha berani memanggilnya Kim Bong Gu, Bong Gu bermain-main dengan guilotin mini yang ternyata sangat tajam, ia memanggil sekretarisnya agar mendekat. Dengan takut, pria asing itu mendekat, Bong Gu berkata mereka akan mempergunakan kesempatan ini sebaik-baiknya, ia menarik tangan sekretarisnya dan memasukkannya ke guilotin bersama dengan sebuah wortel.
Bong Gu berkata ia akan membuat Jae Ha gemetar ketakutan, ia menekan guilotinnya keras-keras, sekretaris Bong Gu menahan nafas dengan ngeri hanya wortelnya yang terpotong, tangannya tetap utuh, Bong Gu akan membiarkan Jae Ha tahu kalau ia pelakunya, Bong Gu tertawa mengerikan.
Jae Ha bertemu dengan komandan tinggi Hyeon, komandan tinggi ingin Jae Ha segera pulang bukankah tujuannya adalah Hang Ah dan ia sudah menemuinya, Jae Ha berkata ia mempertaruhkan posisinya sebagai raja bagaimana mungkin ia datang hanya karena seorang wanita? Jae Ha berkata pihak Utara harus mengumumkan kalau mereka belum mengembangkan EP70. Tentunya Utara juga tidak mau terus dilibatkan dalam kematian Jae Kang, komandan tinggi berterima kasih atas nasihat Jae Ha tapi apakah Jae Ha masih menjadi raja sekembalinya ke Selatan? jika Jae Ha diturunkan dari posisinya untuk apa mereka mendengar nasihat dari rakyat biasa.
Jae Ha tertawa dan bertanya apakah ini sebuah ancaman, komandan tinggi tersenyum tentu saja bukan katanya ini hanya kekhawatiran.
Tolong jangan salah paham, aku hanya merasa bersalah pada Hang Ah, aku tidak tertarik sedikit pun pada kalian jangan pernah berpikir aku akan menyamaratakan kalian dengan Hang Ah walau ia warga negara ini bagiku kalian orang Utara hanyalah saudara tiri pembuat masalah. Saudara tiri miskin dan kejam yang kebetulan menjadi tetanggaku dan akan kukeluarkan dari catatan keluarga jika aku bisa melakukannya kata Jae Ha tenang.
Komandan tinggi tentu saja merasa tidak senang mendengar ucapan Jae Ha.
Jae Ha meminta maaf karena ia telah berbicara keterlaluan, ia memang selalu seperti itu di Selatan ia dikenal sebagai pembuat kekacauan jika ia membuka mult tidak ada yang bisa menghentikannya.
Tidak apa apakah jika aku menjadi musuh kalian? tanya Jae Ha tersenyum, komandan Tinggi tersenyum kecut.

Mengapa Jae Ha mengatakan hal seperti itu pada komandan tinggi? kurasa ini adalah sikap yang diambil Jae Ha sebagai seorang raja, ia tahu pihak Utara bisa mengambil keuntungan karena Hang Ah adalah orang Utara. Mereka pikir bisa menggunakan Hang Ah untuk mendikte Jae Ha sesuai keinginan mereka tapi dengan jelas Jae Ha berkata kalau ia bukan orang seperti itu ia tidak akan bisa diatur oleh Utara.
Keesokan harinya berita mengenai EP070 yang belum dikembangkan Utara muncul di surat kabar bukan headline news tapi dalam kolom kecil di sudut halaman tengah sekretaris Eun tertawa.
Ia bertemu dengan perdana menteri dan ingin perdana menteri menindaklanjuti dengan mengumumkan kalau Utara bukan pembunuh Jae Kang, perdana menteri tidak mau kehilangan muka karena telah menuduh Utara sejak awal. Sekretaris Eun mengancam akan membuat berita kalau pemerintah sudah tahu sejak awal mengenai hal ini namun menutupinya dan tetap menuduh Utara demi keuntungan politik, perdana menteri tidak bisa berkata apaapa lagi.
Hang Ah berada di kantornya dan mendengar berita dari TV Korea Selatan mengenai EP 070 dan dibebaskannya pihak Utara dari kecurigaan pembunuhan Jae Kang namun semua itu tidak berarti lagi bagi Hang Ah.
Ia mengambil surat kabar dan terkejut melihat foto Jae Ha di sana berpose sambil memegang ayam, Hang Ah baru tahu kalau Jae Ha masih di Utara.
Para dayang di istana juga melihat foto yang sama di surat kabar, mereka terpesona dengan Jae Ha yang tetap keren walau di kandang ayam, dayang yang lain berkata Shi Kyung juga keren, ekspresinya seperti akan membabat habis semua ayam di perternakan itu.
Puteri Jae Shin yang memang sensitif belakangan ini melihat kedua dayang tadi berkasak-kusuk, ia mendekati mereka dan bertanya apakah mereka sedang membicarakan dirinya, mereka menyangkalnya, Jae Shin tidak percaya. Ia berkata walau ia akhir-akhir ini menakutkan tapi ia orang cacat jadi sebaiknya mereka tidak membicarakannya seperti itu para dayang itu diam Jae Shin melihat seorang dayang memegang sesuatu di punggungnya. Ia mengira para dayang itu mencoretcoret fotonya, ia merebut surat kabar itu Jae Shin melihat foto kakaknya dan Shi Kyung, ia baru tahu kalau Shi Kyung juga pergi ke Utara.
Jae Shin menelepon Shi Kyung dan menegurnya karena telah merahasiakan kepergiannya ke Utara memangnya dia mata-mata yang akan memberitahu semua orang kalau Jae Ha akan pergi ke Utara, Jae Ha berkata semua demi keselamatan Jae Ha.
Tapi dia adalah kakakku, keluargaku walau aku bermental tidak stabil jika kau bilang akan melindungi kakakku apakah aku akan menyuruhmu mengikutiku tanpa peduli ia akan tertembak? apakah aku akan seperti itu? kau itu orang paling tidak menarik pembuat frustrasi nomor 1 di dunia omel Jae Shin.
Meski Puteri tidak membesar-besarkannya, aku sangat tahu kalau aku tidak menarik sahut Shi Kyung.
Jae Shin tersenyum, ia menanyakan keadaan kakaknya lalu menanyakan keadaaan Hang Ah, Shi Kyung berkata Hang Ah telah pulih dengan baik tidak peduli bagaimanapun kau harus membawanya kembali jika tidak aku tidak akan ke rumah sakit, Jae Shin menutup teleponnya sambil tersenyum, Shi Kyung tersenyum.
Pihak Utara mengadakan pertemuan untuk membahas mengenai Jae Ha yang membocorkan mengenai EP070 komandan Lee Sang Ryul bertanya apakah mereka akan membiarkan Jae Ha seenaknya, komandan tinggi Hyeon mengingatkan kalau Jae Ha telah melepaskan pihak Utara dari kecurigaan.
Jadi apakah kita perlu bertepuk tangan dan berterima kasih padanya? kata komandan Lee sinis.
Mereka terus menekan komandan tinggi yang mereka anggap telah berpihak para Jae Ha, komandan tinggi mengingatkan kalau Jae Ha adalah raja Korea Selatan, komandan Lee berkata Jae Ha bukan raja mereka, satusatunya pemimpin yang mereka akui adalah pemimpin tertinggi mereka.
Komandan Lee terus mengomel setelah pertemuan itu tangan kanannya memberi isyarat agar ia hati-hati dalam bicara karena takut terdengar orang lain ayah Hang Ah tampaknya mencurigai mereka, ia menelepon seseorang dan meminta seorang mata-mata.
Bong Gu berada di kompleks perumahannya yang sepertinya terletak di tengah laut, ia bersiap hendak membuat rekaman untuk Jae Ha, kamera dijalankan.
Annyeong, aku merasa kau tidak baik-baik saja karena kau sudah tertangkap, kau cukup ketakutan bukan? kau mungkin tidak pernah mengalami hal seperti ini apalagi ini di Utara, membutuhkan keberanian untuk melangkah dan pergi ke sana tapi sayangnya sesuatu terjadi.
Jae Ha sedang makan bersama Shi Kyung dalam sebuah kantin ada beberapa prajurit Utara yang juga makan di tempat itu mereka dihidangkan mie dingin.
Berbeda dengan di Selatan, orang Utara tidak menggunting mienya karena mie panjang melambangkan panjang umur, kaldu cukanya juga tidak dituang pada supnya melainkan langsung pada mienya, Jae Ha langsung mengernyitkan hidung begitu mencium bau cuka.
Terdengar keriuhan di meja prajurit Utara sepertinya ada kabar gembira melihat Jae Ha ada di sana seorang petugas menenangkan mereka.
Jae Ha bertanya ada apa hingga semua tampak gembira, petugas itu berkata puterinya diterima masuk universitas, Jae Ha berkata ternyata di Utara masuk universitas juga tidak mudah sama seperti di Selatan sebagai raja Korea Selatan ia berpikir ia seharusnya menraktir mereka. Ia bangkit berdiri dan mengumumkan akan menraktir mereka semua minum, petugas itu membungkuk penuh rasa terima kasih disambut tepuk tangan para perwira Utara.
Bong Gu (masih dalam rekaman videonya) kau mungkin akan dihancurkan oleh para pecundang Utara itu begitu kau berbalik.
Komandan Lee mengadakan pertemuan dengan Daniel Craig, orang asing yang memberikan album the Beatles pada sekretaris Eun, komandan Lee bertanya apakah persiapan rencana mereka semua sudah selesai.
Semua terserah komandan Lee kata Daniel sebuah alat perekam tersembunyi di bawah meja komandan Lee berkata ia bertindak untuk kehormatan negaranya bukan untuk keuntungan pribadi.
Hanya ingin memastikan, siapa targetmu? tanya Daniel.
Mengapa harus memastikan? targetnya, Lee Jae Ha jawab komandan Lee.
Seorang mata-mata mendengar pembicaraan mereka ternyata ia mata-mata yang ditempatkan ayah Hang Ah untuk mengamati gerak-gerik komandan Lee.
Ayah Hang Ah menerima telepon dari mata-mata itu dengan sembunyi-sembunyi agar tidak terdengar oleh Hang Ah, mata-mata itu berkata komandan Lee sedang membuat rencana dan targetnya adalah raja Korea Selatan.
Bong Gu : aku hanya ingin memberitahumu, akulah yang mengendalikan semuanya, aku, John Mayer dari Klub M.
Hang Ah menguping percakapan telepon ayahnya dari luar pintu ia mendengar ayahnya berkata kalau Jae Ha adalah target.
Bong Gu : aku tidak memerintahkannya untuk membunuhmu tapi orang Korea Utara memang orang-orang gila, aku tidak tahu apa yang akan mereka lakukan.
Sementara Jae Ha ditepuk tangani para perwira Utara di ruang makan sekelompok perwira kiriman komandan Lee turun dari mobil mereka dan bergerak menuju tempat Jae Ha.
Bong Gu : apa yang harus kulakukan? jika kau mati seperti ini? huh? Jae Ha.

Credit : http://patataragazza.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar