Hari ini hari pertama latihan Sukran City Orkestra dimulai maestro Kang sudah hadir tapi dia belum melihat Gun Woo hadir di sana lalu maestro Kang dikejutkan oleh hadirnya Du Ru Mi dan teman-teman dari orkestra lamanya lewat pintu belakang.
Maestro akhirnya sadar bahwa mereka adalah pemain pengganti yang diusulkan Gun Woo, Gun Woo lalu datang belakangan maestro Kang menegurnya karena terlambat.
Ayo kau cepat duduk di tempatmu kata mestro Kang menyuruh Gun Woo.
Tidak tempatku di sini bersama mereka sahut Gun Wo dengan tersenyum menantang.
Teman-temannya terkejut tidak menyangka Gun Woo berbuat seperti itu maestro kesal karena merasa Gun Woo membangkangnya, maestro Kang lalu memaksa Gun Woo dan teman-temannya keluar dari ruangnan latihan. Di luar baik bibinya dan juga Bae Yong Gi khawatir dan tidak mengerti jalan pikiran Gun Woo yang malah mau cari masalah lagi.
Aku kan membalaskan dendammu Hyung kata Gun Woo tersenyum pada Bae Yong Gi.
Gun Woo mendapat sms dari Du Ru Mi dia lalu pergi mencari Du Ru Mi.
Kakek Kim Gab Young berinsiatif membagikan partitur untuk latihan bagi para pemain pengganti seperti mereka.
Apa kalian mau diam saja? paling tidak kita harus menunjukkan kemampuan kita jikalau nanti dibutuhkan ajaknya.
Kim Gab Young lalu membagikan partitur Beethoven Symphony no 9 choral.
Dari hasil survey Du Ru Mi inilah komposisi yang paling dinanti penonton tambah kakek Kim.
Kakek Kim menyuruh mereka untuk menyisihkan waktu sehari untuk latihan bersama tapi tanpa sepengetahuan maestro Kang.
Maestro Kang keluar ruangan mencari Gun Woo, dia bertanya pada pemain-pemain di luar.
Tadi dia keluar mencari Du Ru Mi.
Tolong jangan terlalu memarahi dia, dia masih muda, saran kakek Kim.
aku tidak menyalahkannya, aku menyalahkan jariku yang memanggil dia untuk audisi jawab maestro Kang.
Di luar Ru Mi memarahi Gun Woo karena menurutnya Gun Woo menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan maestro Kang padanya.
Apa kau takut dan minder karena sekarang dikelilingi para profesional yang semuanya bagus? sindir Ru Mi apa kau lebih nyaman menjadi kepala ular dari pada ekor naga?
Aku ingin bermain gembira bersama teman-temanku belajar conducting bukan jadi pemain tetap di sana jawab Gun Woo.
Mengapa kau tidak berusaha dengan mendaki dari sana tapi malah memilih merangkak dari bawah? sindir Ru Mi.
Kau mengapa jadi marah kepadaku? Gun Woo heran.
Marah? tadinya aku bangga lalu iri padamu karena kau punya bakat dan kemampuan yang tidak kumiliki tapi sekarang aku tahu kau ini tidak punya ambisi dan juga tolol.
Maestro Kang sudah beberapa saat mendengarkan pembicaraan mereka berdua akhirnya dia memotong
Du Ru Mi mengatakan hal yang bagus yang ingin kukatakan komentar maestro Kang.
Kau pikir kau kumaksukkan ke orkestraku karena bakat dan kemampuanmu? au salah karena bakatmu masih kurang maka aku masukkan supaya kau bisa mengejarnya tambah maestro Kang.
Maestro Kang lalu menyalahkan Gun Woo dan memecatnya dari orkestranya.
Seperti yang Ru Mi katakan lagi kau tidak punya ambisi, keinginan dan tekad yang membara sindir maestro Kang sambil menekan tongkat konduktornya ke perut Gun Woo, kau hanya mengedepakan kesetiakawan dan kepedulian kan?
Gun Woo tidak terima menurutmu untuk mencapai ambisi itu hanya dengan tangan dan hati yang dingin? aku akan buktikan kepadamu tekad Gun Woo.
Du Ru Mi mendengar Gun Woo dipecat oleh maestro Kang, dia ingin menghadap maestro Kang, Ru Mi menanyakan alasannya.
Karena dia pemain pengganti aku boleh memecatnya kapan saja kata maestro Kang dingin.
Gun Woo dia anak yang cerdas kau tidak perlu mengeluarkannya protes Du Ru Mi.
Oh ya bahkan orang yang bodoh pun berhak bermain musik kan tapi main musik terlalu berlebihan untuk orang yang tuli kan?
Maestro Kang jadi teringat sesuatu dia meminta hasil pemeriksaan kesehatan Ru Mi.
Ru Mi panik.
Buat apa hasil test jika aku dinyatakan benar-benar sehat katanya gugup.
Maestro Kang tidak percaya begitu saja dia menelepon sendiri dokter temannya itu Ru Mi makin gugup.
Maestro Kang menanyakan hasil pemeriksaan Ru Mi.
penyakitnya serius ada tumor yang mengenai bagian auditorinya tapi dia minta dirahasiakan ini darimu kata dokter.
Maestro Kang terkejut tapi dia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya di depan Du Ru Mi, dokter itu mengatakan tumornya harus diambil tapi nanti pendengarannya bisa terganggu.
Tapi anak itu meminta kalau dia akan kehilangan pendengaran dia minta itu ditunda sampai dia merasa benar tidak kuat atau tidak bisa mendengar, dia berkata dia ingin konser dulu selama dia masih bisa mendengar. Saya pikir anak itu tegar dan berpikir positif.
Melihat reaksi maestro Kang yang baik Ru Mi mengira dokter itu merahasiakannya dari maestro Kang, Ru Mi lega.
Setelah Rumi keluar maestro Kang diam dan tertegun mengingat perkataan temannya dokter tadi.
Saat bertemu Ru Mi lagi maestro Kang ingat perkataan temannya saya pikir anak itu tegar dan berpikir positif.
Tidak kau ini tolol dan bodoh katanya pada Ru Mi.
Hubungan para pemain orkestra inti dan para pemain cadangan tidaklah harmonis, Bae Yong Gi sempat tidak sengaja menjatuhkan denagan keras alat musik milik pemain inti dan hal ini menambak keributan antara mereka terutama pemain frech horn yang tidak suka pada pemain lama. Pemain lama/cadangan dituduh mengalami inferiority complex dan bertindak tidak wajar, Du Ru Mi dan kawan-kawan tidak terima.
Keributan semakin menjadi saat Ha Yi Deun datang dan ikut bergabung dengan pemain cadangan. Ha Yi Deun yang terbiasa rame kas anak remaja dirasa menganggu konsentrasi para pemain inti dia diprotes pemain frech horn inti.
Yi Deun yang berani tidak terima, dia balik mengata-ngatai mereka.
Keributan mereka ketahuan oleh maestro Kang, dia mengusir Yi Deun keluar.
Setelah dipecat oleh maestro Kang, Gun Woo mencoba untuk meminta menjadi murid maestro Jung Myung Hwan, maestro Jung Myung Hwan kebetulan sedang ada pertunjukkan, Gun Woo telah membuat draft kalimat permohonannya. Yang dia harus sampaikan pada maestro Jung dan melatihnya di depan kaca di toilet pria ternyata pada saat yang sama maestro Jung sedang buang hajat di toilet.
Maestro Jung yang mendengar kata-kata Gun Woo heran.
Ada Kang Gun Woo yang belajar pada Kang Gun Woo? lalu saat dia keluar dia berkata hey mengapa kau diusir Kang Gun Woo? Gun Woo terkejut setengah mati.
Gun Woo lalu menunjukkan permainan terompetnya di depan maestro Jung, Gun Woo membawakan Flight of the bumblebee yang berirama cepat dan nada kromatik yang sulit dengan benar.
Maestro Jung terkesan juga dengan Gun Woo apalagi saat mengetahui Gun Woo tidak punya pendidikan musik yang memadai.
Gun Woo bertanya apa betul dalam belajar musik kita tidak bisa melakukannya dengan kegembiraan.
Mozart yang genius dia juga bermusik sambil bersenang-senang kata maestro Jung.
Maestro Jung juga bercerita Mozart bisa menuliskan partitur Allegri's Miserere yang masa itu hanya dibawakan di gereja pada umur 14 tahun.
Maestro Jung ingin mengambil Gun Woo sebagai muridnya tapi dia harus bicara dulu dengan maestro Kang.
Maestro Jung pergi menemui maestro Kang di rumahnya (rumah gun woo juga) maestro Kang terkejut melihat Jung Myung Hwan membawa serta Gun Woo dengannya, Gun Woo serba salah, maestro Kang tersinggung, pembicaraan jadi kaku
Aku memang sudah mengusirnya ambil saja dia, maestro Kang emosi.
Maestro Jung meminta Gun Woo kembali berpikir dan memilih.
Aku tidak mau dibimbing orang yang sudah tidak mau lagi menerimaku balas Gun Woo.
Jung Myung Hwan minta memberikan waktu satu minggu kepada Gun Woo untuk berpikir sebelum dia pergi meninggalkan korea.
Gun Woo pergi ke luar rumah dengan kesal, dia lalu bertemu Du Ru Mi, Ru Mi berusaha empati, dia juga menawarkan pekerjaan di sekolah musik kenalannya tapi Gun Woo sedang bad mood dan tidak mau dikasihani.
Apa kau ini ibuku apa? Gun Woo jadi ketus.
Mereka hari itu bertengkar.
Keesokan harinya Gun Woo merasa bersalah pada maestro Kang, dia pagi itu jadi berbaik hati melayani dan mengantar maestro Kang di mobil dia berkata bahwa dia berpikir semalaman.
Jika kau masih mau menerimaku tentu aku memilih tetap bersamamu, aku Gun Woo jujur.
Tapi maestro Kang sudah terlanjur kesal.
Kalau begiu tetaplah berbaik hati padaku sampai saat kau pergi nanti jawab maestro Kang dingin.
Ru Mi menemui maestro Kang, maestro Kang bicara sesuatu padanya tapi Ru Mi tidak mendengar suara apa-apa dia bingung tapi ternyata dia masih bisa mendengar musik yang diputar dari CD player, Ru Mi sadar maestro Kang mengerjainya.
Kau mengerti ucapanku tadi tidak? kau harus mulai berlatih mengerti omongan dari membaca gerakan bibir seseorang, sindir maestro Kang.
Dia lalu memberi sekotak permen pada Ru Mi tapi dia menambahkan permen itu sudah kadaluarsa.
Ru Mi bertambah kesal tapi ketika dia lihat isinya sudah diganti jadi permen karet.
Ru Mi meng sms maestro Kang.
Ini kan permen karet bukan permen.
Maestro Kang membacanya dia lalu balas meng-sms sambil tersenyum-senyum.
Makanlah siapa tahu tulimu bisa sembuh karena makan permen itu.
Maestro Kang lalu membuka komputernya dia membaca ulasan dan artikel tentang penyakit yang di derita Du Ru Mi.
Maestro Kang memanfaatkan perasaan bersalah Gun Woo untuk minta tolong bermacam-macam hal Gun Woo walau kepayahan tapi tidak mau mengeluh termasuk mencari pesanan wine yang susah ditemukan di kota itu maestro Kang tidak menemukan buku musiknya, dia menelepon Gun Woo. Ternyata Gun Woo meminjamnya dia minta maesto Kang mengambil sendiri di kamarnya karena dia sibuk berbelanja keperluan maestro Kang. Maestro Kang baru kali ini ke kamar Gun Woo yang berantakan itu di meja tulis, maestro Kang menemukan lembaran musik yang ditulis oleh Gun Woo, dia membacanya dan sadar bahwa itu Allegri's Miserere.
Gun Woo pulang ke rumah dia langsung dipanggil maestro Kang.
Kau menulis Allegri's Miserere ini menyalin atau dari mendengarkan?
Aku mendengarnya jawab Gun Woo.
Kau mau sok seperti mozart belajar dengan cara itu? memang berapa kali kau mendengarnya.
Satu kali tapi aku tidak berhasil menuliskan bagian terakhirnya jawab Gun Woo tenang.
Maestro Kang sempat tertegun tapi dia gemas dengan cara belajarnya, maestro Kang ingin langsung mengajari Gun Woo lalu di depan pianonya dan menekan 2 tuts nada bersamaan.
Ini apa?
Do dan sol jawab Gun Woo.
Chordnya apa? memang kau tidak belajar di sekolah dulu? maestro Kang gemas.
Aku sering tidur waktu pelajaran musik sahut Gun Woo.
Dia lalu menakan 2 nada lagi tapi Gun Woo hanya menyebut nada-nadanya bukan akordnya, maestro Kang memarahinya, dia lalu menekan 3 nada tapi kembali Gun Woo salah menyebut akordnya dia hanya mengenal nada-nadanya saja.
Maestro Kang tidak sabar lagi dia menggebrakkan ke lima jarinya di atas piano karena kesal.
Tapi Gun Woo trenyata malah menjawabnya lagi dengan cepat dan juga kesal.
C, d, e mol, f kres, g kres iya aku memang bodoh tidak tahu akord, kau puas Gun Woo langsung pergi.
Maestro Kang tertegun, dia melihat posisi jari-jari tangannya di atas piano yang tidak sengaja tertekan tadi dan Gun Woo menyebutkan semuanya dengan tepat.
Maestro Kang di kamarnya begitu gelisah, dia berbicara sendirian.
Anak itu punya bakat yang luar biasa tapi dia tidak berbuat apa-apa dengan itu? maestro Kang merasa begitu gemas pada Gun Woo padahal dia punya bakat alami yang membuat dirinya pun iri.
Tidak lama kemudian ada tamu ke tempat mereka ternyata maestro Kang mengundang Jung Myung Hwan untuk bertemu dengannya, maestro Jung menebak pasti Gun Woo dan maestro Kang sedang ribut.
Maestro Kang berbicara secara pribadi dengan Jung Myung Hwan di ruangannya.
Setelah selesai mereka keluar maestro Jung bicara pada Gun Woo.
Gurumu secara resmi sudah menyetujui dan memberikanmu padaku nanti aku akan carikan sekolah yang tepat untukmu nanti kita bertemu di bandara ya kata maestro Jung.
Gun Woo menelepon Ru Mi dari telepon umum.
Ibu sapa Gun Woo iseng
Gun Woo ya iya ada apa anakkku balas Ru Mi kenapa? kau telepon dari telepon umum karena takut teleponmu tidak diangkat olehku ya sahut Ru Mi yang tahu Gun Woo pasti merasa bersalah padanya.
Gun Woo berkata bahwa dia akan pergi, mereka lalu berjalan-jalan malam itu mereka berjalan bergandengan tangan.
Kau pasti sedih ya maestro Kang memperlakukanmu demikian kata Ru Mi berempati.
Dia berkata aku tidak berbakat kata Gun Woo sedih.
Ru Mi tidak menyangka bahwa Gun Woo ternyata harus pergi mulai besok.
Mereka berdua lalu duduk di bangku di pinggir jalan.
Waktu aku tahu rasa kau menyia-nyiakan bakatmu aku rasanya ingin menamparmu tapi sekarang ketika kamu serius dan mau pergi aku merasa berat ditinggalkan olehmu, kata Rumi
aku juga sebenarnya berat mau pergi jawab Gun Woo.
Tapi aku punya instuisi yang tajam ketika pertama aku bertemu dengamu aku yakin kau pasti bakal hebat kata Ru Mi bangga.
Kalau begitu kau bisa menebak tidak apa yang akan terjadi satu menit lagi? tanya Gun Woo, dia lalu mendekat perlahan akan mencium Ru Mi.
Ru Mi mulai gugup.
Terjadi apa ya eee..ger...hana bubu..lan? kau menemukan uang? Gun Woo semakin mendekat aaa...tau ciuman kata Ru Mi gugup.
Gun Woo merasa lucu, dia tidak jadi mencium malahan tertawa.
Harusnya yang seperti itu tidak kau jawab katanya masih tertawa.
Ru Mi tidak enak juga agak kecewa.
Bagaimana kalau kita ulangi lagi ajaknya berani.
Gun Woo merangkul Ru Mi dan bergerak mendekatinya.
Saat hampir berciuman Ru Mi tiba-tiba terkejut dan langsung berdiri.
Maestro Kang sedang berjalan-jalan dengan thoven (anjingnya) ke arah mereka.
Maestro Kang menyindir mereka yang bermesraan di tempat umum.
Kalian mau pamer hubungan kalian ya sindirnya.
Kami tidak ada hubungan apa-apa kau cuma suasana malam yang pas membawa kami jawab Ru Mi malu.
Thoven sepertinya mereka jadi ingin suasana romantis ayo kita pergi kata maestro Kang mengajak thoven pergi.
Setelah maestro Kang pergi Gun Woo bertanya.
Jadi kita ini tidak ada hubungan apa-apa? kupikir kita berhubungan.
Oh maksudnku kita kan belum berpacaran secara serius jawab Ru Mi canggung.
Gun Woo lalu mengatakan bahwa dia punya rekaman video konser mereka waktu lalu.
Ru Mi menonton VCD itu di komputernya saat melihat rekaman lagu pertama waktu dia tidak mendengar, dia teringat maestro Kang yang saat itu tiba-tiba bisa membuatnya tenang dan keluar dari kepanikannya.
Keesokan harinya pagi-pagi sekali Gun Woo sudah menyiapkan semua keperluan maestro Kang dari baju-baju yang sudah dia cuci semua, bersih-bersih sampai meyiapkan sarapan.
Gun Woo pamit tapi maestro Kang hanya diam di kamarnya tidak mau keluar.
Gun Woo merasa tiba-tiba dia jadi ingin memperhatikan Kang Ma Eh, Gun Woo tetap bicara padanya walau pinu kamarnya ditutup.
Guru jangan lupa kau nanti harus makan ya jika tidak bisa memasak, kau pesan masakann saja itu lebih baik dari fast food dan jangan terlalu sering minum obat tidur itu tidak baik lebih baik kau minum susu hangat saja ya nasehat Gun Woo.
Tapi Kang Mae Eh tetap jaim tidak mau keluar.
Saya pergi guru.
Beethoven menyalak ingin mengantar Gun Woo keluar tapi dia malah dimarahi Kang Ma Eh.
Di bandara, Gun Woo menelepon Ru Mi dia menitipkan maestro Kang pada Ru Mi, Gun Woo punya kakak seusia Kang Ma Eh dia seperti menganggap Kang Ma Eh itu kakaknya sendiri.
Gun Woo lalu bertemu maestro Jung, Gun Woo sudah siap menuju Busan dengan referensi dari maestro Jung dia akan mendaftar universitas di kampung halamannya, maestro Jung lalu keceplosan berbicara tentang maestro Kang yang membuat Gun Woo penasaran.
Apa yang sebenarnya maestro Kang katakan tentangku?
Sebenarnya dia berkata hal ini jangan dikatakan padamu kata maestro Jung sudah merasa ketahuan.
Maestro Jung lalu bercerita obrolannya saat berbicara berdua dengan Kang Ma Eh, Kang Ma Eh merasa bakat alami Gun Woo itu besar tapi yang terlihat baru sedikit bagai puncak gunung es, maestro Kang sendiri takut tidak bisa membimbing orang dengan bakat genius alami seperti Gun Woo.
Aku takut dia nanti hanya jadi orang seperti si hampir sempurna alias hanya dapat A- (A minus)
Kang Ma Eh tahu bahwa Jung Myung Hwan yang terampil bersosialisasi bisa mencarikan kesempatan yang baik untuk Gun Woo, dia meminta tolong pada rivalnya itu untuk mendidik Gun Woo.
Aku baru kali ini mendengarnya meminta tolong kata maestro Jung.
Gun Woo tertegun mendengar cerita maestro Jung, dia tidak menyangka maestro Kang menilai dirinya seperti itu Gun Woo mulai terlihat ragu maestro Jung tahu Gun Woo jadi ragu, dia mendukung jika Gun Woo ingin kembali pada maestro Kang, Gun Woo lalu tidak jadi pergi dia berbalik dan berlari kembali pulang.
Dia pun semangat mengejar bus karena ingin cepat kembali.
Atas permintaan Gun Woo, Ru Mi menjemput maestro Kang yang sakit kakinya karena kelelahan berjalan-jalan dengan thoven sampai ke danau.
Maestro Kang lalu membicarakan soal pendengaran Du Ru Mi.
Tidak ada jalan untuk mengatasi pendengaranmu, dokter itu temanku, kau tidak bisa berbohong dariku,
aku tahu aku juga sudah ke rumah sakit lain dan semua dokter berkata aku akan tuli kata Ru Mi pasrah.
Kau ini tolol atau kau belum bisa membayangkannya? maestro Kang memarahi Ru Mi karena seperti tidak menyadari hal buruk yang bakal menimpanya.
Semua orang di sekelilingmu akan membisu, kau tidak mudah lagi bercakap-cakap tidak bisa mendengar kicauan burung, suara ombak bahkan ada geledek atau mobil yang akan menabrakmu sekalipun kau juga tidak akan mendengarnya seru maestro Kang mencoba menerangkan kemungkinan buruk yang diterima Ru Mi.
Dan yang terutama musik dan biolamu itu semua akan hilang!
Aku tahu Du Ru Mi mulai menangis.
Tapi maestro Kang belum yakim Ru Mi sadar akan hal buruk dan siap menghadapi semua itu.
Sedangkan Ru Mi merasa maestro Kang tidak tahu dia hati dia yang sebenarnya.
Dia lalu menggambarkan hambatan besar yang akan dihadapi Ru Mi itu begitu menakutkan seperti jika dia tenggelam di danau di depan mereka.
Lihat danau itu kotor, sangat dalam dan tidak berdasar juga sangat sunyi, kau tidak bisa mendengar apa-apa sampai kau putus asa sehingga kau mungkin ingin mati dan tidak ada yang bisa membantumu tapi jika kau bisa mengatasinya kau akan kuat jika tidak percaya lompatlah ke sana sindir maestro Kang.
Ru Mi kesal dan panas dengan semua sindiran maestro Kang padanya.
Aku akan buktikan tantang Ru Mi.
Dia lalu berlari menuju danau dan melompat terjun ke danau.
Maestro Kang terkejut, dia berteriak tidak menyangka Ru Mi bertindak nekad.
Credit : http://nana-catatanku.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar