Kang Gun Woo junior menyiapkan tempat unuk latihan teman-temannya, dia mendapatkan sebuah gudang bekas kandang ternak di pinggiran kota.
Mereka menggunakannya sebagai tempat latihan orkestra baru yang baru mereka bentuk tempatnya kotor dan bau ternak tapi Gun Woo ingin semuanya dimulai bersama dari nol.
Maestro Kang setelah bertemu Du Ru Mi di Morning Pavilion tidak berselang lama langsung turun bukit dan pulang maestro Kang berkata maksudnya ke sana untuk menanyakan cara membuat kopi ekspresso yang biasa Ru Mi berikan untuknya.
Du Rumi yang sedang gembira saat itu membujuk maestro Kang untuk tinggal lama sejenak dan mencari makan siang di sana tapi maestro Kang berkata bahwa mereka harus segera berlatih, Ru Mi heran.
Kau sering sekali meneleponku tapi benar tidak tahu apa yang terjadi? maestro Kang pun heran.
Ru Mi belum tahu bahwa pemain cadangan diberhentikan tapi akan diterima kembali jika berhasil di festival.
Mereka lalu sampai di stasiun terdekat, dia lalu meresa menyesal gara-gara tertipu sejumlah uang, banyak pihak yang harus berkorban.
Maestro Kang minta Du Ru Mi berlatih saat itu juga di tempat itu juga.
Kau bukankah sudah beberapa hari tidak latihan? kau malu latihan di sini? bagaimana kamu mau tampil di muka umum?
Ru Mi lalu mengeluarkan biolanya dan berlatih sambil menunggu kereta datang maestro Kang mengawasinya dan tidak segan sedikit-sedikit mengkoreksi dan memarahi Ru Mi.
Mereka berdua naik kereta pulang, Ru Mi tampak lelah dan terkantuk-kantuk, dia sempat tidak sengaja terantuk bahu maestro Kang dan minta maaf lalu tidur ke sisi jendela.
Ayo bersandar kata maestro Kang menyuruh Ru Mi.
Ru Mi ragu.
Apa karena jendela itu lebih kuat dari padaku?
Ru Mi lalu menyandarkan kepalanya ke bahu Kang Ma Eh dengan ragu.
Gun Woo sudah menyiapkan makan malam, dia menunggu maestro Kang yang belum juga datang padahal jam makan sudah lewat dia lalu menelepon Kang Ma Eh, maestro Kang dia sedang keluar dan akan segera pulang. Gun Woo mencoba membayangkan menjadi konduktor, dia menata mobil-mobilannya dan membayangkan mereka semua pemain musiknya, dia lalu menyetel musik klasik dan mencoba menghayati lagu itu penuh perasaan sambil pura-pura melakukan kondukting.
Namun maestro Kang kebetulan masuk kamarnya, dia heran dan menegur cara konduktingnya yang aneh dan seperti orang menari.
Aku hanya ingin merasakan musiknya kilah Gun Woo.
Maestro Kang menyruhnya ke bawah dan belajar kondukting sesuai arahannya.
Maestro Kang lalu berbicara pada Gun Woo tentang Ru Mi.
Aku tadi bertemu Ru Mi, aku tanya tentang takaran kopi yang biasa dia buat dia akan bergabung di orkestramu mulai besok.
Gun Woo tidak memperlihatkan kecemburuannya.
Kau tidak komentar apa-apa? menurutmu aku ke sana hanya sekedar kopi? maestro Kang heran.
Banyak wanita di dunia ini dan juga banyak banyak pria dunia ini juga banyak guru tapi guru sejai itu hanya ada sedikit dibanding Du Ru Mi saya lebih peduli pada anda, saya juga belum lama jalan dengan Ru Mi
Oh begitu kau tidak apa-apa? maestro Kang masih tidak percaya.
Jangan khawatir saya tidak akan goyah gara-gara ini saya tetap tenang bukankah saya melalui ini dengan baik?
ya, iya baik bahkan terlalu baik, maestro Kang manggut-manggut.
Ok saya akan terus begini sampai festival nanti kata Gun Woo sambil menjetiknya tangannya.
Gun Woo lalu berjalan ke kamarnya begitu masuk dia menutup pintu dan bersandar di pintu dengan lemas.
Dia bisa berbohong pada Kang Ma Eh tapi tidak pada dirinya sendiri.
Keesokan harinya, latihan orkestra Gun Woo berlangsung kembali di gudang ternak itu Ru Mi datang bergabung pagi itu bibi Jung Hee Yun memandang Ru Mi dengan perasaan kecewa, suasana Ru Mi dengan Gun Woo pun jadi terlihat kaku.
Keulitan awal mulai muncul Park Hyuk Kwon menyampaikan kabar buruk bahwa pendaftaran grup mereka untuk festival ditolak panitia, Gun Woo dan senior Park langsung pergi ke tempat penyelenggara.
Grupmu memang namanya apa? tanya panitia.
Gun Woo berpikir dia belum pernah memberi nama grup mereka, dia melihat mouse komputer dan tiba-tiba menjawab Mouse Orkestra.
Kapan dibentuknya?
Minggu lalu.
Panitian itu heran dia lalu bertanya lagi kapan pernah tampil dimuka umum?
Baru nanti pada saat festival.
Panitia tidak sabar lagi dia mengatakan bahwa peserta yang sudah mendaftar tidak main-main, mereka sudah mapan bertahun-tahun, senior park mencoba menyebut nama maestro Kang. Tapi Gun Woo tidak mau Gun Woo memohon agar diijinkan dan bisa masuk dengan cara lain seperti audisi atau dengan demo rekaman kaset.
Gun Woo pusing dan bingung di rumah dia membicarakan hal ini dengan Maestro Kang. Mastro Kang menegur dan mendorong Gun Woo untuk tidak menyerah dan terus punya semangat dan ambisi yang kuat.
Maestro Kang lalu menanyakan lagu yang akan dibawakan Gun Woo beserta orkestranya.
Tchaikovsky's 1812 overture kata Gun Woo.
Namun maestro Kang tidak setuju maesro Kang lalu bertanya lagu lainnya namun dia juga tidak seuju. Menurutnya lagunya terlalu sulit dan kontemporer.
Mozart (yang jenius) saja berlatih dari kecil dan melewati tahapan kursus, kau masih jadi polisi umur 25 tahun dan baru beberapa bulan belajar kondukting
Maestro Kang lalu menyuruh mulai dari dasar musik klasik dan menyuruhnya membawakan Beethoven's, Piano Concerto no. 5, Emperor.
Tapi aku khan tidak punya pianis? Gun Woo heran.
Justru karena itu aku memberimu ini kau harus menambah kekuatan timmu dengan solo yang bagus
Gun Woo mengatakan dia akan mempelajari partitur itu dan nanti akan mendiskusikannya dengan maestro Kang.
Tidak perlu aku sudah menuliskan semua yang perlu di sana kata maestro Kang seperti menyindir Gun Woo.
Buku itu sudah dipenuhi coretan pinsil arahan untuk Gun Woo membawakan komposisi itu Gun Woo terlihat tidak begitu menyukainya.
Maestro Kang lalu memberikan kartu kreditnya untuk dipake Gun Woo namun Gun Woo menolaknya.
Bukankah kau menyuruhku bersusah payah merintis dari bawah?
Tapi kau mana bisa mendaki dengan perut lapar, kau membutuhkan banyak uang untuk persiapan!
Jika anda adalah saya apa anda juga mau kehilangan harga diri karena lapar? balik Gun Woo.
Di tempat latihan, para anggota terbiasa saling iuran dan berbagi untuk urusan konsumsi hari itu mereka sedang mencari pianis dan sempat menyebarkan berita di internet, Ha Yi Deun juga membawa teman-temannya pianis terbaik di sekolah mereka. Walau mereka semua pianis handal dan membawakan sesuai partitur tapi tidak ada yang rasanya pas dan sejiwa bagi Gun Woo saat mereka bingung datanglah seorang ibu yang memakai tongkat, berjalan sedikit pincang dengan penampilan sederhana yang bermaksud ikut audisi untuk solo pianis.
Namanya ibu Seo dia mengaku seorang guru piano di kota kecil, Gun Woo mempersilakan ibu Soe mencobanya setelah melakukan pemanasan sederhana, ibu itu memainkan pianonya. Bukan hanya tepat dan handal tapi mengagumkan penuh dengan kekuatan dan membawa jiwa dan emosi lagu itu.
Gun Woo dan beberapa temannya yang ikut menilai audisi ini sampai tercengang dibuatnya, Yi Deun sadar bahwa jiwa seperti ini yang mungkin dicari Gun Woo.
Ibu itu sepertinya puas memainkan audisinya, Gun Woo dkk masih tercengang.
Apa aku lolos? tanyanya.
Mereka lalu bertepuk tangan, Gun Woo mengangguk bahwa ibu Seo lolos.
Park Hyuk Kwon merasa wajahnya itu mirip pianis kenamaan korea.
Memang sering yang melihatku bagitu jawabnya sopan.
Tapi anda memang mirip.
Hush orang seperi beliau mana mungkin datang ke tempat seperti ini tegur Gun Woo.
Gun Woo lalu meminta agar ibu Seo membawakan komposisi Beethoven no. 5 itu dengan gaya romantik walau berasal dari jaman musik klasik.
Suatu waktu maestro Kang berjanji bertemu dengan seorang ibu di depan danau, wajahnya mirip dengan ibu Seo hanya penampilannya elegan, dia di depan maestro Kang memuji laki-laki muda Kang Gun Woo yang baru-baru ini ia temui, dia ternyata pianis terkenal itu.
Namun jangan sampai dia tahu bahwa aku yang merekomendasikan, anak itu harga dirinya lumayan tinggi kata maestro Kang.
Suatu hari seusai latihan, karena orkestra mereka ini kekurangan dana, Ru Mi diajak teman-temannya sesama pemain biola untuk ikut bekerja paruh waktu, Ru Mi menyanggupi tetapi tidak bisa untuk hari ini karena dia sudah ada janji.
Jadi mulai besok kau bisa ikut ya!
Ru Mi mengangguk, dia lalu permisi pulang.
Ru Mi ternyata ada janji bertemu maestro Kang, mereka bertemu di perpustakaan, Ru Mi membawakan buku-buku titipan maestro Kang, maestro Kang terlihat serius sekali.
Ru Mi cuma bisa memandanginya.
Guru, kita khan hanya seminggu sekali bertemu, masa kita hanya baca di sini.
Kau kan tahu kita sibuk lagi pula aku juga sebenernya sibuk sekarang kata maestro Kang jaim.
Halaman bukumu sudah beberapa saat juga tidak dibalik-balik goda Du Ru Mi.
Ru Mi lalu membujuk maestro Kang keluar karena dia yakin bisa membuat maestro Kang lebih nyaman, dia mengajak maestro Kang jalan-jalan ke taman dan membeli minuman namun saat Ru Mi menggandeng lengan maestro Kang.
Maestro Kang tidak suka karena tangan Ru Mi juga lengket kena minuman dan mengotori jasnya.
Ru Mi masih ingin berjalan-jalan lagi.
Tapi maestro Kang ingin kembali karena harus mempelajari lagu, Ru Mi lalu berjalan-jalan sendirian ternyata maestro Kang mengikutinya, Ru Mi tersenyum.
Gun Woo dan para pemain stringnya (alat musik gesek) akan bermain di restoran kenalan Bae Yong Gi, Gun Woo minta maaf karena untuk string kuartet kurang pemain namun Bae Yong Gi menyuruhnya diam karena pemiliknya sebenarnya tidak tahu apapun tentang musik klasik dan orkestra.
Ru Mi dan maestro Kang ternyata akhirnya berkencan sampai malam, malamnya masing-masing harus berlatih dengan orkestranya masing-masing, Ru Mi mensupiri maesro Kang, maestro kang berkata sekertaris walikota sudah memesankan tempat untuknya di suatu restoran, dia mengajak Ru Mi juga makan malam. Maestro Kang masuk lebih dahulu dia mendengar ada live musik string di sana dan terkejut bahwa anak-anak asuhan Gun Woo bermain di sana.
Gun Woo dan Bae Yong Gi juga terkejut begitu juga para pemainnya yang langsung gugup melihat maestro Kang.
Ru Mi akhirnya muncul gantian Gun Woo dan teman-temannya yang terkejut melihat Ru Mi bersama maestro Kang.
Ada apa mereka di sini? seru maestro Kang.
Ru Mi merasa tidak enak pada teman-temannya dan mengajak maestro Kang pergi.
Tidak aku akan lihat seberapa bagus permainannya mereka!
Maestro Kang pun duduk Ru Mi juga duduk.
Bibi Jung Hee Yun mulai curiga dan berbisik-bisik.
Ngapain Du Ru Mi itu apa dia mengencani maestro Kang? bisiknya sebal.
Suasana jadi kaku apalagi Gun Woo yang pasti paling terpukul.
Ternyata maestro Kang tidak puas dengan penampilan kuartet itu dia lalu maju ke depan panggung dengan kesal selain permainan mereka yang tidak bagus menurut maestro Kang, dia juga marah karena asal memainkan String Quartet.
Mengapa violanya tidak ada malah digantikan double bass? protesnya.
Maestro Kang juga memarahi Gun Woo bukannya menerima uang darinya malah menjadikan anggotanya untuk penghasil uang untuk orkestra, dia lalu melemparkan beberapa chek ke udara dengan kesal.
Ru Mi mengantarkan maestro Kang ke gedung kesenian, dia berusaha menenangkan maestro Kang agar tidak salah berpikir tentang Gun Woo.
Dia sangat baik, dialah yang bahkan berkata bahwa sebenarnya anda menyukai saya dan memintaku untuk mengurus anda kata Ru Mi.
Maestro Kang akhirnya sadar di sinilah letak permasalahannya,mengapa Gun Woo terlihat patuh tapi di belakangnya menentangnya bagaimana pun dia adalah seorang pria (yang cemburu).
Suasana di tempat latihan Gun Woo jadi serba tidak enak senior Park protes mengapa Gun Woo tidak menerima saja bantuan dana dari maestro Kang dan di pemain lainnya gosip tentang Ru Mi berkencan dengan maestro Kang tersebar cepat. Ketika Ru Mi datang Ru Mi pun merasa kikuk, Ha Yi Deun yang suka berkata erus terang, terang-terangan bertanya di depan banyak orang. Maestro Kang juga sedang berlatih dengan grupnya di gedung kesenian, dia lalu heran karena melihat kakek Kim di sana kakek Kim mulai terserang penyakit pikunnya lagi dia malah datang ke gedung kesenian bukan ke gudang latihan Gun Woo.
Ingatannya pun kembali ke jaman dahulu maestro Kang tidak mengkoreksi, dia membiarkan kakek Kim apa adanya, dia ditemani sekertaris walikota mengantarnya ke tempat latihan Gun Woo, Yi Deun tidak terima kakek melupakan mereka. Yi Deun ingin memaksa kakek ingat tapi Gun Woo mencegahnya
mungkin kakek Kim lebih bahagia dengan ingatannya yang ini kata Gun Woo.
Yi Deun, sekertaris dan Bae Yong Gi lalu mengantar kakek Kim pulang ke rumah, mereka mencari info mengenai keluarga kakek yang lain.
Maestro Kang tidak pulang dia ingin menyaksikan mereka latihan walau banyak yang kesal tapi mereka tidak bisa mengusirnya.
Sedikit demi sedikit maestro Kang mulai ikut campur dan mengkritik lagi dia lalu maju dan melihat sendiri coretan yang telah dia buat unuk Gun Woo di partitur itu alangkah kagetnya karena coretannya sudah diganti oleh Gun Woo dengan persepsi Gun Woo sendiri. Maestro menyurh Gun Woo menghapus semua pikirannya dan ikuti arahannya tapi dengan tegas Gun Woo menolak.
Mereka lalu ribut di luar.
Di balik itu semua tamu berusaha menang dariku kan? desak maestro Kang.
Maestro Kang menyuruh lebih baik Gun Woo keluar dan ledakkan saja semua emosi dan amarahnya sekalian.
Ok saya akan bertarung mulai sekarang jangan datang ke sini lagi jangan juga ikut campur.
Bukankah kau ingin ikut fesival?
Ini orkestraku, aku konduktornya kata Gun Woo tegas.
Credit : http://nana-catatanku.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar