Laman

Senin, 01 Oktober 2012

Sinopsis Thank You Episode 15

Gi Seo memakaikan foam untuk bercukur di wajah kakek.
Ia teringat perkataan Seok Hyeon semalam Lee Young Shin yang baik hati, cantik dan menyedihkan.
Ini bukanlah jalan yang bisa kau lalui hanya karena kau mencintainya, seorang anak dengan AIDS dan kakek yang pikun terikat bersama-sama mereka terluka bersama, menderita bersama seperti itulah jalan yang harus kau lalui pergilah menjauh dari situ.
Flashback
Aku tidak mau Gi Seo dengan tegas menolak, aku tidak mau Seok Hyeon minta pengertian Gi Seo untuk sampai pada titik sekarang di mana Seok Hyeon memutuskan untuk memilih Young Shin, ia telah melukai hati seorang wanita yang sama baiknya dengan Young Shin. Ia sudah memutuskan melakukan hal yang tidak mungkin seorang manusiapun akan melakukannya yang tidak peduli hinaan dari orang-orang dan sudah merelakan jika harus di rendahkan, ASAL itu akan membuatnya berada di samping Young Shin dan Bom karena aku ayah Bom bahkan jika ini seluruh isi dunia runtuh, akulah ayah Bom, bukan kau!
Flashback End.

Wow kau selalu setampan ini? tanya Gi Seo memuji kakek, ia juga memberikan cermin agar kakek bisa melihat wajahnya, Gi Seo lalu berbicara pada kakek, ia kini mengerti soal Young Shin dan sifatnya yang selalu mengucapkan terima kasih. Justru ia sadar dirinyalah yang menyedihkan membandingkan soal dirinya, Gi Seo tahu ia lebih tua, tapi tetap saja ia tak lebih kuat. Ia juga tak semengagumkan seperti yang ia bayangkan sebelumnya ibunya hanya sedikit lebih kaya dan ia hanya belajar sedikit lebih dari orang kebanyakan jika kekayaan dan pendidikan tadi di kurangi apanya lagi yang di lihat mengagumkan?
Sementara itu, Young Shin terus membujuk Bom untuk sekolah. Bom sambil menggendong anak kucingnya tetap menolak, ia masih trauma dengan kejadian terakhir ia ke sekolah dan mendapat lemparan batu, ia juga khawatir pada Ji Sun dan Bo Ram yang mungkin tidak mau bermain dengannya karena Bom tidak memakai mantel ajaibnya. Young Shin berusaha memberi pengertian jika Bom terus menghindari teman-temannya seperti sekarang maka Bom akan menjalani hidupnya dengan terus menghindari mereka padahalkan Bom harus lulus SD, lalu SMP, SMA dan bahkan kuliah. Bom tidak peduli, ia cukup bermain dengan ibunya, Mr. Lee, paman dan Deong Dari sampai ia mati.
Jika kami semua mati duluan siapa yang akan bermain denganmu?
Ha Bom bingung menjawab.

Young Shin kembali meyakinkan Bom harus bermain dengan teman-temannya yang seumuran, teman-teman yang bisa mengerti Bom karena ada banyak hal yang ibunya dan Mr Lee tidak mengerti tinggi badan yang sama berpikir dengan cara yang sama dan menyukai penyanyi yang sama. Sia-sia Young Shin membujuk Bom tetap tak mau, ia memilih lari dan mengatakan akan bermain dengan neneknya Yong Joo, Young Shin kembali mengejar Bom sambil menahan sakit bekas operasi di perutnya, Young Shin terus minta Bom berhenti.
Sebuah mobil sempat menghentikan Bom yang keluar Seok Hyeon, Seok Hyeon menanyakan apa Bom baik-baik saja Bom hanya mengangkat bahu sambil tersenyum, ia malah bertanya pada si anak kucing. Melihat Young Shin, Bom berpesan agar Seok Hyeon menangkap ibunya sementara ia akan ke rumah neneknya Yong Joo.
Seperti yang di minta Bom, Seok Hyeon pun menangkap tangan Young Shin, Seok Hyeon minta Young Shin membiarkan Bom pergi ke rumah neneknya dari kejauhan nampak Bom dengan cueknya melet ke arah Young Shin, ia lalu melanjutkan larinya. Young Shin minta Seok Hyeon melepasnya melihat Seok Hyeon tetap memeganginya, Young Shin mulai protes, siapa kau ikut campur dalam urusan orang lain? lepaskan!
Bukan melepasnya, Seok Hyeon malah memeluk Young Shin erat sangat erat hingga Young Shin tidak bisa melepaskan dirinya makin tajamlah tatapan warga desa yang melihat Young Shin di peluk lelaki di pinggir jalan seperti itu.

Young Shin menyerah, ia tidak lagi melawan apa kau masih percaya bahwa aku ini konyol? Seok Hyeon terkejut mendengar perkataan Young Shin, ia melepaskan pelukannya apa kau melihatku sebagai seorang wanita yang bisa kau perlakukan semaumu hingga kau melakukan apapun sesuai yang kau inginkan? apa yang telah kulakukan padamu hingga kau sama sekali tak menghargaiku? apa karena aku tidak punya orang tua? apa karena aku tidak belajar setinggi dirimu? atau karena aku miskin? apa karena aku membesarkan anak tanpa ayah?
Young Shin!
Kau brengsek, brengsek setidaknya Seok Hyeon semestinya membiarkan Young Shin menyimpan kenangan baik tentang Seok Hyeon dari dulu Young Shin mengaku tidak pernah tidak menyukai atau membenci Seok Hyeon jadi selama ini ia tetap berusaha untuk mencoba memahami sikap Seok Hyeon, Young Shin lalu berniat pergi.

Aku telah melakukan dosa besar, dosa besar padamu juga Bom.
Young Shin berbalik mungkin bagi Seok Hyeon kejadian itu (tidur dengan Young Shin) hanyalah taruhan atau main-main tapi tidak baginya karena saat itu ia benar-benar mencintai Seok Hyeon jadi ia minta Seok Hyeon tidak pernah menyebutnya lagi sebagai dosa besar lagipula Bom bukanlah anaknya Seok Hyeon, Bom hanyalah anak Young Shin.
Young Shin kini sudah di depan rumahnya Seok Hyeon, ia dengan takut-takut memencet bel  demi mencari Bom yang di takutkannya terjadi nenek Kyung Ja dengan galak menyambut Young Shin mendapat jawaban Bom tidak ada di sana Young Shin pamit.
Nenek Kyung Ja menggunakan kesempatan itu untuk menumpahkan kekesalannya pada Young Shin, ia tidak sedikitpun ingin punya hubungan dengan Young Shin betapa ia berusaha membesarkan dan mendidik Seok Hyeon selama ini bukan agar Seok Hyeon bisa bersama Young Shin, nenek memastikan hal itu tidak akan pernah terjadi.
Seok Hyeon datang tepat saat nenek menegaskan kalau Seok Hyeon tengah kehilangan kesadaran karena meninggalkan Eun Hee demi pulang ke Pureun, ia juga memastikan kalau Seok Hyeon sudah sadar, Seok Hyeon pasti akan kembali pada Eun Hee dan meninggalkan Young Shin. Jadi sebelum Young Shin patah hati sebaiknya Young Shin juga segera sadar. Seok Hyeon terkejut mendengar perkataan ibunya, ia langsung menutupi interkom dan setengah membentak meminta ibunya diam.

Nenek Kyung Ja takut karena kelakuannya terlihat oleh Seok Hyeon saat itu Bom baru keluar dari toilet, nenek langsung memberi kode agar Bom diam. Di luar Seok Hyeon meyakinkan Young Shin agar tidak khawatir dan pulang saja ia akan menemukan Bom dan mengembalikannya pada Young Shin, Seok Hyeon juga minta agar Young Shin tak memasukkan ke hati apa yang baru saja di katakan ibunya.

Young Shin yang sedari tadi diam akhirnya bersuara, kita bertemankan, Choi Seok Hyeon? Young Shin meminta sebagai teman agar Seok Hyeon keluar dari hidupmnya Young Shin karena ia kini tidak punya perasaan apapun pada Seok Hyeon. Kau tidak lagi ada di dalam hatiku, Young Shin bergegas pergi lalu apa Min Seo Gi ada di sana? tanya Seok Hyeon membuat Young Shin berhenti apa kau suka pada Min Gi Seo?
Young Shin berbalik menatap Seok Hyeon, ia mengangguk mengiyakan.
Sementara itu kakek pun di mandikan Gi Seo.
Seok Hyeon masuk ke rumahnya dengan terburu-buru,Bom menyapanya, Shim Shim memberitahu Seok Hyeon kalau nenek sembunyi di toilet, Seok Hyeon minta Bom main di luar bersama Shim Shim sementara ia akan bicara dengan nenek Kyung Ja.
Di dalam toilet, nenek gelisah sementara di luar Seok Hyeon mulai mendekati pintu toilet.
Apa arti aku bagimu, ibu? apa aku penakluk ayah? apa aku itu sebuah prestasi untuk bisa kau pamerkan pada seorang pria yang jatuh cinta pada wanita lain 15 tahun yang lalu dan meninggalkan istri dan anaknya? Seok Hyeon menumpahkan keluh kesahnya selama 15 tahun terakhir. Ia ingat betapa sejak hari itu tidak ada hari tanpa suara ibunya yang mengingatkannya untuk tumbuh menjadi seseorang yang sangat mengagumkan sehingga mereka bisa menunjukkan pada ayah sebagai bentuk balas dendam betapa Seok Hyeon bisa tumbuh besar tanpa ayah.

Seok Hyeon mengaku ingin seperti itu juga menjadi yang terbaik di dunia hingga ia akan memegang tangan ibunya dan menemui ayah dengan percaya diri dan memastikan kalau ayahnya akan menyesal dan meneteskan air mata darah! Saat ini apa yang terjadi pada Bom sama dengan apa yang terjadi pada Seok Hyeon dulu sama-sama di abaikan ayahnya tapi setidaknya, Seok Hyeon merasakan kasih sayang dari ayahnya selama 12 tahun. Sementara Bom bahkan tidak tahu seperti apa wajah ayahnya tapi tetap menganggap ayahnya adalah orang yang paling baik sesuai ajaran Young Shin. Seok Hyeon merasa malu, ia tahu pasti bagaimana rasa benci dan penderitaan yang dirasakan baik oleh Young Shin maupun Bom.
Berkaca dari Young Shin, Seok Hyeon minta ibunya untuk memaafkan ayah bukan untuk orang lain tetapi untuk diri sendiri, ia yakin dengan cara itu ibunya bisa damai lagipula ibunya tidak boleh jadi orang yang buruk karena ia adalah neneknya Bom. Karena kau seperti malaikat nenek untuk Bom, nenek Kyung Ja dan Seok Hyeon sama-sama menahan tangisnya.
Young Shin sudah sampai di pelataran rumahnya saat ada sms masuk dari Shim Shim yang memberitahu kalau Bom sedang bersamanya, Young Shin tersenyum melihat kakek yang sedang disisiri Gi Seo.
Gi Seo memuji kakek sangat tampan, ia menggoda kakek, kakek apa yang akan terjadi jika nyonya Song tidak mengenalimu? kakek terbahak-bahak mendengarnya tawa kakek berhenti saat melihat Young Shin, ia menyapa Young Shin dengan panggilan kakak.
Young Shin menjawab pertanyaan Gi Seo soal Bom yang tidak pergi ke sekolah dan malah memilih bermain dengan anak kucing, Young Shin lalu memuji kakeknya yang sudah rapi, bercukur juga mandi, kakek menjawab kalau kakak Gi Seo lah yang membuatnya seperti itu. Tapi dasar kakek tanpa tahu situasi ia malah menanyakan Seok Hyeon, Young Shin berusaha mengalihkan perhatian kakek, ia menawari kakek air madu. Sementara Gi Seo berusaha menahan rasa cemburunya, ia bangun dan mengomel pada si Deong Dari untuk pelampiasan, kakek malah makin terang-terangan, Seok Hyeon adalah teman Young Shin kami!
Gi Seo dan Young Shin kini ada di dalam mobil dalam perjalanan menuju rumah nenek Sung Sin tadi dokter Oh menelepon Gi Seo untuk meminta bantuan menggantikan tugasnya sementara mengunjungi rumah nenek Sung Sin karena ia akan terlambat pulang dari seminar di Mokpo.

Nenek Sung Sin punya 3 anak laki-laki, ketiganya tinggal di Seoul namun tidak satupun dari mereka yang ingin mengajak ibunya tinggal bersama jadi nenek tinggal sendirian selama 10 tahun, dia bekerja sangat keras sepanjang hidupnya untuk mengirim semua 3 anak untuk belajar di Seoul, Young Shin menceritakan perihal si nenek.

Aku tidak benar-benar ingin kau membicarakan tentang nenek Sung Sin bagaimana jika kita berbicara tentang diri kita sendiri? kau masih belum menjawab apa yang kutanyakan apa mungkin untuk memasukkan diriku bersamamu, Bom dan kakek? melihat Young Shin tetap diam Gi Seo bertanya harus ada hubungan darah? apa keturunan jadi syaratnya? Young Shin membisu.
Seok Hyeon tersenyum melihat Bom yang tengah mainan dengan anak kucingnya sementara Shim Shim tertidur di bangku taman, Seok Hyeon menyapa Bom dan minta maaf karena ia membuat Bom menunggu Bom tidak masalah, ia amengaku asyik bermain dengan anak kucingnya. Bom ingat, Yong Joo pernah bilang kalau Seok Hyeon itu adalah juara membangun rumah bisakah Samchun membuat rumah untuk Ggol Ddo Ggi? Seok Hyeon menyanggupi tapi ia harus ke kantor dulu.
Ya malaikat pelindung nomor 2!

Nenek Sung Sin tidak memberi reaksi apapun pada Gi Seo, Young Shin membantunya dengan membuatkan gambar agar nenek tahu kalau Gi Seo itu dokter, Young Shin lalu meminta Gi Seo memegang tangan nenek Sung Sin selama 15 menit agar nenek bisa merasakan ketulusan hati Gi Seo dan tidak perlu lagi penterjemah.
Gi Seo sudah selesai memeriksa nenek, ia mencari Young Shin dan menemukannya sedang sibuk di dapur.
Gi Seo perlahan-lahan masuk ke dapur dan mendekati Young Shin, ia mengagetkan Young Shin dengan mengambil sendok cicipannya, Gi Seo protes, Young Shin membuat masakan enak di rumah nenek sedangkan dirumahnya sendiri tidak pantas saja si Deong Dari lebih suka makan mie, Young Shin tersipu malu-malu.
Young Shin terlihat sedang membersihkan rumah nenek, ia mendengar suara bak bik buk diluar dan segera melihatnya.
Gi Seo sedang membelah kayu dan selalu gagal.
Young Shin mengomentari kalau memotong kayu tidak hanya mengandalkan kekuatan katakan saja kalau tidak bisa melakukannya biarkan saja aku yang akan melakukannya nanti.
Egonya Gi Seo tersulut apa dokter harus melakukan hal-hal seperti ini? padahal sudah banyak yang dilakukan Gi Seo, menyetir ke rumah nenek yang jauh, memberi obat dan memeriksa nenek apa ia harus memotong kayu juga? Gi Seo terus mengerutu.
Paman kau bilang kau akan melakukannya tidak ada yang memintamu melakukannya, kau bilang kau tahu bagaimana melakukannya makanya kau akan melakukannya, Young Shin mengingatkan kalau si nenek sudah bilang ia tidak perlu pengobatan tapi Gi Seo sendiri yang tetap mau datang.
Ya akulah yang bilang aku akan datang melewati jalan pegunungan yang tidak beraspal, akulah yang bilang aku akan memotong kayu bakar dan meskipun tidak ada yang menyuruhku, akulah yang mengatakan akan membersihkan kamar mandi bau itu. Aku melakukan hal-hal yang yang Min Gi Seo tidak akan pernah lakukan dalam hidupnya untuk bibi, untuk Bom, untuk kakek, seorang bajingan dingin yang bahkan tidak akan berdarah setetespun walau di tusuk orang yang arogan juga egois, si pembuat masalah. Kau, Bom dan kakeklah yang merubah bajingan sepertiku apa kau sadar betapa hebatnya dirimu? apa kau sadar betapa tidak tertandinginya dirimu bahkan jika aku berada di sampingmu? bisakah kau menyadari walau sedikit, Lee Young Shin?

Gi Seo menyadari kekakuan Young Shin, ia mencoba mencairkan suasana dengan bergurau tidakkah mereka menjual kayu bakar di warung? maksudku disini adalah pedesaan, mereka tidak menjualnya?
Young Shin menggeleng. Ini pedesaan gila sudah tidak nyaman, tidak ada yang menjual kayu bakar pula Gi Seo lalu mengayunkan kampaknya berhasil!
Gi Seo tersenyum bangga membuat Young Shin juga tersenyum tapi kemuadian yang seterusnya gagal lagi dan lagi dan lagi mereka benar-benar tidak menjual kayu bakar di sini? seru Gi Seo malu Young Shin tertawa.
Seok Hyeon membawa Bom ke kantor, Bom duduk menunggu sementara Seok Hyeon briefing dengan bawahannya setelah selesai Seok Hyeon pamit untuk keluar kantor jika ada yang penting ia minta ia di telepon.
Seok Hyeon lalu meminjam dua buah topi yang satu ia pakai sementara satunya ia pakaikan pada Bom.
Direktur, siapa si kecil itu? apakah dia keponakanmu? Seok Hyeon tidak menjawab, ia hanya tersenyum.
Para bawahan Seok Hyeon membicarakan Seok Hyeon yang tumben-tumbenan bawa orang ke kantor.
Mereka yakin kalau Bom dan Seok Hyeon mirip, merekapun mengomentari kalau keduanya seperti ayah dan anak.
Bom tertawa mereka bilang aku mirip Seok Hyeon Samchun itu sangat lucu kan kitty? benar kitty? itu terlalu lucu!
Mereka sudah menemukan tempat untuk membuat rumah si kucing, Seok Hyeon asyik mengecat sementara Bom sesekali menatapnya dan cekikikan sendiri.
Kenapa kau tertawa?
Bom mengaku kalau ia masih memikirkan soal perkataan wanita di kantor Seok Hyeon tadi Bom benar-benar geli mendengar kemungkinan Seok Hyeon adalah adalah ayahnya lucu!
Seok Hyeon tertegun lucu apanya?
Pokoknya lucu.
Aku sama sekali tidak berpikir itu lucu jawab Seok Hyeon, Bom langsung terdiam Seok Hyeon mengaku sempat memikirkannya juga tapi ia tidak merasa hal itu lucu.
Dasar Bom tetap saja ia geli, ia bahkan tertawa sambil berguling karena membayangkan neneknya Yong Joo adalah neneknya juga ini tidak mungkin!
Bom maafkan aku.
Untuk apa?
Untuk semuanya, segalanya maafkan aku, padamu, pada ibumu dan pada kakek, aku hanya benar-benar sangat menyesal dan benar-benar sangat berterima kasih.
Bom langsung mendekati Seok Hyeon, ayah.
Seok Hyeon tersentak.
Ayah lanjut Bom lagi lagi dan lagi.
Young Shin dan Gi Seo pulang dari rumah pasien setelah mereka membereskan semua pekerjaan rumah.
Saat dijalan Young Shin mendapat SMS dari Seok Hyun, dia mengabarkan bahwa dia ingin mengembalikan Bom tadi Young Shin tidak ada dirumah makanya Bom ikut dirinya, Seok Hyun meminta Young Shin untuk meneleponnya.
Gi Seo berhenti di pinggir jalan dan mengajak Young Shin berjalan-jalan ditepi pantai, Gi Seo berusaha menggandeng Young Shin, awalnya dia terkejut namun diapun tidak menolaknya, mereka berdua berjalan disepanjang tepi pantai sambil bergandengan.
Young Shin dan Gi Seo duduk ditepi pantai sambil menikmati pemandangan pantai sore hari Young Shin berteriak menyapa orang-orang yang telah meninggal, nenek, ayah dan ibunya, Young Shin bertanya apa Gi Seo tidak mau menyapa alhmarhum pacarnya.
Raut wajah Gi Seo berubah Young Shin berkata walapun dia sudah meninggal, Gi Seo tidak boleh melupakannya, Young Shin menyapa Min Ji dan berterima kasih karena telah memberikan Bom boneka.
Young Shin mengajak Gi Seo pulang namun Gi Seo tidak mau beranjak, Gi Seo berkata dia menitipkan kepadaku permohonan maafnya kepadamu dan Bom ini bukan kesalahannya tapi merasa bersalah dan minta maaf hatinya selalu gelisah dan Bom selalu ada dihatinya sampai mati. Youn Shin langsung terdiam apa maksudnya apa hubungannya penyakit Bom dengan mantan pacarmu? tanya Young Shin, dDia seorang dokter, temanku itu tidak tahu akan hal itu. Tapi kalau bukan karena darah itu Bom mungkin tidak dapat diselamatkan maafkan aku, aku benar-benar minta maaf kata Gi Seo, mata Young Shin mulai berkaca-kaca, dia menganggap kebaikan Gi Seo selama ini hanya karena rasa bersalahnya itu sebabnya Gi Seo setiap pada Bom dan berbaik hati pada keluarga mereka. Young Shin pergi meninggalkan Gi Seo sedangkan Gi Seo hanya bisa terdiam.
Dalam perjalanan Young Shin berpapasan dengan Seok Hyun.
Seok Hyun hanya melihat Young Shin dari dalam mobil.
Young Shi  tiba di rumah disaat Bom sedang bermain kucing barunya, Young Shin yang melihat boneka yang diberikan Mi Jin di dekat Bom langsung mengambilnya dan membuangnya ke laut, Bom yang tidak mengerti dengan sikap Young Shin terus saja bertanya mengapa ibunya melakukan itu.
Bom hendak mengambilnya namun Young Shin menghentikan Bom, dia mengatakan akan membelikan lebih banyak Bom hanya bisa menangis sambil memberontak sedangkan Young Shin berusaha menenangkan Bom.
Nyonya Song dan Mr. Lee duduk berduaan di tepi pantai nyonya Song tidur di pangkuan Mr Lee yang sedang menengadahkan tangannya di wajah nyonya Song agar tidak kepanasan.
Tiba-tiba ada seorang laki-laki memotret mereka, laki-laki itu meminta maaf karena mengambil gambar mereka berdua.
Mr Lee memanggil laki-laki itu dengan sebutan kakak, laki-laki itu tentu saja bingung Mr Lee meminta tolong pada lelaki itu untuk menggantikan posisinya untuk duduk sebagai bantal nyonya Song, lelaki itu mengatakan akan pergi ke klinik kalau adiknya sudah pulang. Namun Mr Lee tetapi saja menyuruhnya untuk menggantikannya karena dia ingin buang air kecil, Mr Lee pergi dengan meninggalkan kue coklat ditangan lelaki itu.
Tidak disangka ibu Seok Hyun ternyata juga ada ditepi pantai sambil melihat sepasang suami istri yang sedang suap-suapan, ibu Seok Hyun terus mengeluhkan semua perlakuan ayah Seok Hyun yang telah meninggalkannya padahal sudah banyak pengorbanan sudah dia berikan. Ibu Seok hyun mengatakan dia tidak bisa hidup seperti Young Shin yang hidup dengan pengertian dan memaafkan ibu Seok Hyun berjalan ke arah laut namun tiba-tiba Mr Lee datang dan ingin ikut dengannya.
Ibu Seok Hyun melarang Mr.Lee karena bila dia ikut Mr. Lee akan mati namun Mr Lee tetap saja bersikeras akhirnya mereka berdua saling dorong-dorongan Mr Lee terjatuh ke laut dan tidak bergerak.
Gi Seo pulang dan meilhat Bom sedang mencuci bonekanya.
Gi Seo bertanya apa yang terjadi Bom mengatakan ibunya membuat bonekanya ke laut, Gi Seo lalu bertanya dimana Young Shin, Bom mengatakaan Mr Lee sedang tertidur di klinik makanya ibunya ingin menjemputnya.
Lelaki yang memotret kakek (Jong Kook) akhirnya bertemu dengan adiknya diklinik (dokter Oh) Jong Kook sangat senang bisa bertemu dengan adiknya, dokter Oh heran kenapa kakaknya ada diklinik bukannya menjadi jaksa di Seoul. Jong Kook mengatakan bahwa dia sudah tidak menjadi jaksa, dia akan menjadi apa yang dia ingin kan Joong Kook juga mengatakan pada dokter Oh untuk meninggalkan profesinya. Namun Dokter Oh menolak karena dia baru sadar kondisi inilah yang dila inginkan Gi Seo datang tergesa-gesa dan bertanya apa yang terjadi dengan kakek, dokter Oh mengatakan kakek jatuh ke laut dan pingsan namun kondisinya sudah baik-baik saja.
Gi Seo masuk ke ruang kakek dan memeriksanya, denyut nadinya dan tekanan darahnya normal, kakek mulai sadar dan langsung meminta Gi Seo untuk membelikannya kue coklat.
Ibu Seok Hyun sedang berdoa ketika Seok Hyun masuk ke kamarnya, ibu Seok Hyun meminta Seok Hyun untuk menjadi ketua perkabungan untuk Mr Lee berapapun harganya dia akan membayarnya, Seok Hyun tidak mengerti apa yang dikatakan ibunya. Ibu Seok Hyun, kakek itu akan pergi untuk selamanya kakek itu menggantikan dirinya dan memberikannya kesempatan.
Gi Seo akhirnya membelikan kakek 100 bungkus kue coklat.
Kakek lalu berjalan mengelilingi kampung diikuti Gi Seo dan Young Shin, kakek terus saja meminta mereka berdua untuk mengikutinya.
Keesokkan harinya anak nyonya Song, ibu Bo Ram, Tae Chang, dokter Oh dan paman Park mendapatkan kue coklat yang diberikan di depan rumah mereka, mereka heran mengapa kue coklat ada di depan rumah mereka.
Begitu juga dengan Seok Hyun dan Gi Seo.
Mereka mendapatakan 1 kue coklat.
Bom mendatangi ibunya yang sedang sikat gigi dan mengatakan Mr Lee tidak mau bangun walaupun dia sudah membangunkannya.
Young Shin meminta Bom melakukannya lagi tapi Bom tetap bersikeras kalau kakek tidak mau bangun walaupun dia sudah mencipratinya dengan air mata Young Shin mulai berkaca-kaca.
Young Shin berusaha berdiri namun dia tidak kuasa untuk berdiri dan terhuyung lemas hingga hampir jatuh Bom yang tidak mengerti membantu Young Shin berdiri.
Gi Seo keluar dari kamarnya dengan tergesa-gesa dan melihat Young Shin yang diam terpaku, dia langsung masuk ke rumah untuk memeriksa kakek.
Setelah memeriksa kakek. Gi Seo keluar tubuhnya lemas Young Shin yang melihat ekspresi wajah Gi Seo sepertinya tahu kalau kakeknya telah tiada.
Gi Seo mendekati Young Shin dan memeluknya tidak satu katapun yang keluar dari mulut Gi Seo.
Young Shin mulai menangis sedangkan Bom masih tidak mengerti apa yang telah terjadi.

            http://cikurngora.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar