Laman

Minggu, 29 Juli 2012

Sinopsis Protect The Boss Episode 9

Eun Sul mengakui kalau ia juga tidak pernah lepas dari memikirkan dan mengkhawatirkan Ji Hun.
Tapi ia masih bingung memikirkan Ji Hun sebagai seorang pria atau sebagai anaknya dan cara untuk mencari jawaban menurut Ji Hun adalah dengan mencium Eun Sul!
Eun Sul mendorong Ji Hun, Ji Hun penasaran, ia langsung menanyakan bagaimana? apa Eun Sul sudah melihatnya sebagai pria? tapi Eun Sul jelas masih terlihat bingung kalau Eun Sul bingung Ji Hun menawarkan untuk melakukannya lagi. Eun Sul menahan kepala Ji Hun dengan telunjuknya, Ji Hun tidak terima ia minta Eun Sul berhenti menunyuknya, Eun Sul balik minta Ji Hun yang berhenti mencari cara untuk terus menciumnya. Kalau begitu terang-terangan saja kau akui kau menyukaiku sebagai seorang pria tidak sesederhana itu untuk mengatidakannya jadi kita akan terus melakukan itu sampai menjadi jelas sahut Ji Hun mencoba maju Eun Sul panik menurutnya justru akan semakin rumit kalau terus melakukannya.
Ji Hun menangkap tangan Eun Sul dan merasakan nadinya yang berdenyut cepat Eun Sul menarik tangannya
walau pikiranmu keras kepala dan terus mengelak tapi tubuhmu jujur jadi terimalah Ji Hun meletakkan tangan Eun Sul di nadinya untuk membuktikannya sendiri. Terkejut dengan kenyataan yang nadinya ungkapkan Eun Sul tetap berusaha menyangkal memangnya kenapa kalau nadinya berdenyut cepat? memangnya apa yang Ji Hun minta untuk ia lakukan?
Eun Sul berusaha mengelak ia tidak bisa jujur lagi terserah kalau ia di anggap pengecut dan pelit yang pasti pikirannya kalut bagaimana ini bisa terjadi? bagaimana ia bisa melepaskan akal sehatnya? dan apa yang harus ia lakukan sekarang? Ji Hun tersenyum ia mencoba memberi waktu untuk Eun Sul mencerna isi hatinya, hari itu cukup dulu besok mereka akan coba selangkah lagi atau besoknya lagi dan besoknya lagi ia punya cukup kesabaran untuk itu ia akan menunggu.
No Eun Sul suka aku atau tidak dia pengecut dan melarikan diri, aku tidak bisa lebih bahagia lagi aku akan menikmati kebahagiaan ini sepuasnya Ji Hun sangat berbahagia, ia merasa ada peluang untuk mendapat balasan cinta dari Eun Sul makin besar sebelum pulang Ji Hun minta ciuman selamat malam.
Eun Sul kembali menunyuk kepala Ji Hun, Ji Hun menangkap tangan Eun Sul dan menciumnya lama Ji Hun lalu beranjak tapi ia sempat menambahkan bahwa ia akan sangat senang kalau suatu hari nanti Eun Sul akan mencintai Ji Hun lebih dari kartu pegawainya, aku akan menunggu.
Ji Hun sambil tersenyum terus memikirkan kejadian barusan ia mengingatkan dirinya untuk bersabar dan tidak serakah Ji Hun benar-benar berbahagia, pengawal di rumahnya di salami bahkan dipeluk!
Sementara itu makan malam keluarga yang diminta nenek tengah berlansung tapi tampak 2 orang di depan nenek tidak menikmatinya.
Apa sebegitu buruknya makan dengan ibumu?
Presdir berdalih ia sedang memikirkan tugas pelayanan masyarakatnya yang hanya bisa dilakukan selama satu jam hari ini saking sibuknya, bagaimana ia bisa memenuhi 180 jam hukumannya? sedang nonya Shin merasa tidak adil karena nenek membiarkan Duo Cha bebas melakukan hal yang ingin mereka lakukan sementara ia dan presdir mesti makan bersama nenek. Nenek membentak nonya Shin itu sudah keputusannya, nenek meninggalkan meja makan karena ada telepon untuknya.
Seperginya nenek, presdir melihat wajah nonya Shin yang terlihat letih dengan penuh perhatian presdir bertanya apa karena Mu Won? melihat tampang nonya Shin yang makin muram itu berarti ya presdir mendesah kalau ia lupa nonya Shin itu seorang ibu. Kali ini ia bisa melihat nonya Shin sebagai orang tua yang khawatir karena anaknya, ia mencoba memberi semangat membesarkan anak-anak selalu seperti itu menyebabkan kekhawatiran di hati.
Hanya anakmu yang seperti itu anakku tidak pernah membuatku khawatir sebelumnya nonya Shin heran bagaimana presdir mampu bertahan dengan memiliki anak yang seperti Ji Hun diibaratkan presdir seperti telah berjuang seumur hidupnya.
Aku tidak bisa mengungkapkannya ke dalam kata-kata.
Seperti itu ya?jawab nonya Shin prihatin, ia menawarkan makanan pada presdir lalu gantian presdir yang menawarkan makanan untuk nonya Shin.
Yang melihat keakuran anak dan menantu keluarga Cha bukan hanya aku tapi juga Ji Hun, ia menyapa bibinya dengan semangat presdir menawari Ji Hun makan Ji Hun menjawab ia tidak perlu makan karena ia kenyang bahkan tanpa makan, Ji Hun juga memuji ayah dan bibinya yang akur juga soal bibinya yang terlihat cantik.
Presdir curiga kau ini mencurigakan kau melakukan sesuatu kan? dengan sekretaris No kan?
Bagaimana ayah tahu?
Kau benar-benar melakukan sesuatu? melihat Ji Hun memegangi bibirnya, presdir mendesak apa yang telah dilakukan Ji Hun, Ji Hun langsung kabur ke kamarnya.
onNa. Shin yang melihat kejadian tadi menyadari sesuatu apa Mu Won ku kalah? ia juga mendecih mengomentari buruknya selera Eun Sul yang memilih Ji Hun dibanding Mu Won, nenek yang sudah kembali ke meja makan diam-diam memperhatikan menantunya itu.
Di tempat lain Na Yun juga sedang makan bersama Mu Won tanpa semangat ia mengambil makannya jelas ia menyesali kelakuannya melawan ibunya tadi pagi kini ia merasa tidakut untuk pulang Mu Won tidak tahan lagi ia menyelesaikan makanannya.
Ia merasa tidak seharusnya bersama Na Yun dan mendengarkan keluh kesahnya sementara ia juga punya masalah yang sama Mu Won juga mengingatkan Na Yun harus berlatih untuk berani sendirian karena ia tidak punya teman, Mu Won menasihati Na Yun sebagai teman bukan sebagai mantan kekasih yang di tolak.
Eun Sul tidak bisa menikmati harinya, ia mendesah mengingat ia meyakinkan Mu Won kalau ia menolak Duo Cha padahal hatinya mulai condong pada Ji Hun ada rasa bersalah tapi ia bingung kemana hatinya harus condong. Bagaimana jika ia memang benar menyukai Ji Hun? bagaimana dengan janjinya pada presdir dan Duo bibi? yang lebih pentingnya lagi Eun Sul tidak menyukai berada di lingkaran orang-orang kaya tidak peduli seberapa banyak aku menyukai uang atau direktur, aku tidak tahan selalu diteriaki oleh ibu-ibu meskipun aku tidak berkencan dengan anak mereka selain itu aku tidak akan mampu berhubungan dengan salah satu dari mereka yang saling berebut menuntut hak atas perusahaan jika aku masuk lingkaran itu aku mungkin akan memulai perkelahian setiap hari.
Kalau begitu lepaskan segalanya sekarang tarik kembali kesadaranmu dan mulai dari awal
Aku sangat berharap bisa seperti itu Eun Sul makin galau saat ponselnya berbunyi dari Mu Won.
Mu Won menemui Eun Sul saat dilihatnya tampang Eun Sul yang sumpek, Mu Won langsung meminta maaf atas campur tangan ibunya, ia meyakinkan hal itu tidakkan terjadi lagi tapi ternyata bukan jadi Mu Won menebak pasti soal Ji Hun. Mu Won menyadari pasti Eun Sul merasa sesak karena tekanan darinya dan Ji Hun yang mengaku menyukainya secara hampir bersamaan untuk itu ia akan minta Ji Hun berhenti.
Kau juga akan mendapatkan peringatan jika terus melakukan hal ini direktur, Mu Won tersenyum aku dimarahi, aku selalu cemburu setiap kali Ji Hun dimarahi olehmu dengan dimarahi justru Mu Won merasa ia dan Eun Sul semakin dekat.
Bagaimana dengan Na Yun? ia akhirnya pulang ke rumah dengan berjingkat-jingkat baru saja membuka pintu depan, ia bertabrakan dengan ibunya, ibu Na Yun mengejar dan memarahi Na Yun, ia bersiap memukul Na Yun namun batal karena Na Yun mengingatkannya soal ‘Kekuatan Pendidikan’ maksudnya kayaknya adalah bersikaplah seperti seorang yang berpendidikan.
Ibu Na Yun memang urung memukul anaknya tapi ia minta kunci mobil dikembalikan juga jam malam dan sepasang bodyguard, Na Yun menolak dengan keras ia mengancam akan lari dari rumah tapi kali ini ancaman itu tidak mempan ibu Na Yun menantang Na Yun untuk membuktikan ucapannya. Na Yun tidak gentar ia pun pergi tapi dihalangi dua bodyguard berusaha keras untuk segera pergi Na Yun mencopot sepatunya dan memukuli si bodyguard kali ini gantian ibu Na Yun yang mengingatkan soal ‘Kekuatan Pendidikan’ pada Na Yun.
Na Yun pun berhasil kabur dan memesan kamar baru beberapa langkah meninggalkan meja resepsionis, ia mendengar resepsionis itu melaporkan tentang kedatangannya pada seseorang di telepon.
Na Yun pun tidak jadi menginap di hotel itu dan memilih pergi kalau semua hotel sudah dipantau oleh ibunya kemana ia harus pergi malam ini? sambil menangis dan penuh barang belanjaan, Na Yun berusaha menelepon Ji Hun namun tidak kunjung diangkat lalu menelepon Mu Won tapi karena Mu Won sibuk dengan ibunya, Mu Won tidak mendengar.
Oh, Presiden Shin, kau di sini? Mu Won menyambut ibunya yang masuk ke kamar.
Dengan gemas nonya Shin memukul anaknya sampai sekarang aku bangga dengan kenyataan
bahwa aku tidak pernah memukul anakku tapi aku tidak pernah berharap bahwa pada usianya yang cukup untuk menikah, anakku akan melakukan sesuatu yang mengharuskanku untuk memukulnya. Aku juga tidak berharap bahwa pada usiaku, aku akan dipukul oleh ibuku, Mu Won tersenyum dan memuji tenaga ibunya yang cukup keras memukulnya.
Nonya Shin marah soal kelakuan Mu Won tadi pagi dan tidak setuju soal Eun Sul lalu kenapa ia menceritakan soal Eun Sul dan Ji Hun yang melakukan sesuatu? ia juga marah saat Mu Won tidak peduli.
Mu Won yakin Eun Sul bukanlah tipe gadis yang gampangan Mu Won yakin akan tetap mengejar cinta Eun Sul, ia tidak ingin seperti orang tuanya yang hidup tanpa cinta, nonya Shin menyanggah ada cinta di antara mereka. Dan demi mimpinya itu Mu Won akan melakukan yang terbaik untuk mendapatkan Eun Sul
sangat sulit dipercaya kenapa harus melakukan yang terbaik untuk gadis yang tidak sopan seperti dia?
dia hanya penuh dengan energi
Dia bodoh!
Dia memiliki pikiran yang bebas.
Dia bahkan tidak cantik.
Selain kau, ibu, dia yang kedua tercantik di dunia ini di mataku
Seleramu benar-benar turun sangat menjengkelkan nonya Shin berniat keluar kamar tapi Mu Won menanyakan soal apa yang dilakukan Ji Hun dan Eun Sul tadi katanya tidak peduli?
Dan Na Yun pun terpaksa minta tolong pada Eun Sul mengira Na Yun di ganggu seorang pria, Eun Sul kontan pasang kuda-kuda ternyata ia salah faham dan meminta maaf Eun Sul kesal pada Na Yun yang diam saja harusnya Na Yunlah yang meminta maaf.
Na Yun berdalih ia akan melakukannya tapi keduluan Eun Sul, Na Yun menyalahkan Eun Sul yang menyebabkannya lari dari rumah jadi tidak masalah kan kalau ia ikut menginap?
Na Yun membongkar semua belanjaannya di depan Eun Sul dan Myung Ran, Na Yun berdalih ia menggunakan kartu kreditnya sepuasnya sebelum di blokir dan sempat mengambil uang cash juga
Myung Ran mengomentari semestinya Na Yun ke rumah temannya atau ke hotel saja kenapa malah ke rumahnya, Na Yun mendelik dan berusaha cuek menanyakan kamar mandi.
Myung Ran heran kenapa Eun Sul mengijinkan Na Yun menginap, Eun Sul dan Ji Hun kan sudah berciuman? bagaimanapun Na Yun adalah rivalnya Eun Sul, Eun Sul memarahi Myung Ran yang membahasnya di saat itu.
Tapi terlambat Na Yun keburu mendengar dan kini menangis tersedu di kamar mandi.
Ji Hun melihat fotonya bersama Mu Won di koran tempo hari ia mengingat percakapan mengenai keduanya yang sama-sama menyukai Eun Sul, Ji Hun menyentuh gambar Mu Won dan bergumam kalau mereka bisa saja menjadi dekat.
Perbincangan menjelang tidurpun terjadi Na Yun bertanya pada Eun Sul apa yang harus ia lakukan haruskah ia menyerah soal Ji Hun? Eun Sul bingung menjawabnya ia tidak mungkin menasihati Na Yun soal apa yang harus Na Yun lakukan sementara ia sendiri tidak tahu apa yang harus ia lakukan.
Na Yun mengaku mengerti yang kini dirasakan Eun Sul karena ia dulu juga pernah merasakannya kini Na Yun merasa keadaan terburuk yang di ibaratkannya tenggelam sampai dasar sedang terjadi padanya karena Duo Cha kini membencinya. Na Yun mungkin sedih dengan kisah cintanya tapi secara pribadi ia merasa senang karena baru kali ini ia menginap di tempat seorang teman walau tempat itu sedikit kecil tapi tidak terlalu buruk mengingatkannya pada tenda di sebuah kamp anak-anak.
Myung Ran tersinggung apa kau mengatakan rumah kami seperti tenda? Na Yun membela diri apa ada yang mengatakan itu?? Eun Sul menepuk bantal sebagai tanda agar Myung Ran tidak melanjutkan debatnya.
Esok paginya seperti biasa Eun Sul menjemput Ji Hun, Ji Hun masih tidur Eun Sul berusaha membangunkannya, Ji Hun yang melihat Eun Sul menariknya untuk tidur Eun Sul bisa melepaskan diri dan mengancam dengan tinjunya Ji Hun tidak peduli ia kembali menarik Eun Sul tapi kali ini tidak aman presdir masuk dan membentak mereka.
Tidak ingin ada hal-hal yang diinginkan (oleh Ji Hun) terjadi lagi presdir berusaha memisahkan mereka dengan duduk diantara mereka.
Ji Hun mengeluhkan pantat ayahnya yang besar dan membuat Eun Sul tidak nyaman.
Di lobi mereka bertemu Mu Won dan naik lift bersamaan suasana terasa tegang presdir mengamati duo Cha di depannya.
Presdir juga langsung menetapkan pemindahan Eun Sul ke kantor Grup DN yang lain pekan depan menurutnya makin lama akan makin sulit memisahkan Ji Hun dari Eun Sul.
Sebenarnya di dalam hatinya ada rasa bersalah pada presdir karena memisahkan putranya dari wanita yang disukainya.
Ji Hun membawa dua minuman dan sibuk membersihkan kursi dengan tiupan mulutnya tidak lama Mu Won datang. Keduanya saling terkejut dan menanyakan apa yang di lakukan disitu.
Lalu muncul Eun Sul mengkonfirmasi ia yang mengundang keduanya setelah tahu kabar pemindahannya dari sekertaris Jang, Eun Sul langsung mengatur strategi agar duo Cha tidak mencarinya lagi.
Eun Sul berbohong kalau ia lebih suka berkencan dengan pria dari kalangan biasa daripada dengan Duo Cha.
Apa? No Eun Sul apa ada orang lain selain kita? tanya Ji Hun, Mu Won minta Ji Hun diam karena bukan itu maksudnya Eun Sul, Ji Hun bersikeras dengan pendengarannya, Mu Won mengabaikan Ji Hun dan minta Eun Sul menjelaskannya.
Ada banyak hal yang melelahkan Eun Sul mengarah pada Mu Won, aku rasa kau bukan Tuhan sama sekali kau bahkan tidak bisa menebak alasan yang benar.
Tidak aku hanya bertanya meskipun aku sudah menebaknya, aku hanya ingin memastikanjawab Mu Won.
Ji Hun menimpali, aku mengerti kalau kau menolaknya tapi kau berkata aku terjebak dalam sistim limbik otidakmu, kau dengan jelas mengatidakan demikian.
Apa yang harus aku lakukan? tanya Eun Sul, ia lalu memukul-mukul kepalanya yang dimiringkan seolah ingin mengeluarkan sesuatu dari kepalanya itu sekarang aku sudah menyingkirkannya dari otakku.
Mu Won tertawa, Ji Hun tidak terima dan menganggap Eun Sul kejam Eun Sul hanya mengakuinya tanpa membela diri, ia pun pergi.
Mu Won menyalahkan Ji Hun yang terlalu memaksa sedang Ji Hun menyalahkan Mu Won karena menyela ikut-ikutan suka Eun Sul jug.
Eun Sul menghentikan perdebatan Duo Cha dengan mengajak Ji Hun pergi mengurus rencana bisnis kopi.
Ji Hun terpaksa mengikuti setelah sebelumnya memberi 2 botol minumannya pada Mu Won.
Mereka melihat proses pengeringan biji kopi, Ji Hun memanfaatkan kesempatan dengan menyatakan kalau ia akan pura-pura tidak mendengar apa yang dikatidakan Eun Sul tadi karena ia sudah tahu bagaimana perasaan Eun Sul sebenarnya. Eun Sul sempat mendelik pada Ji Hun, ia tetap fokus pada pekerjaannya biji kopi itu di cium untuk tahu aromanya dan dengan iseng Ji Hun menabrakkan tangan Eun Sul kehidung hingga biji kopinya berjatuhan Eun Sul tertawa dengan tingkah iseng Ji Hun.
Esoknya Eun Sul dikejutkan Ji Hun yang sudah menunggu di halaman biasanya belum bangun Ji Hun berusaha pamer dan narsis dengan dandanan yang menurutnya Manly, Eun Sul mengabaikan Ji Hun dan memilih menatap jamnya lalu menyatakan mereka sudah terlambat dan pergi.
Ji Hun kali ini benar-benar bekerja, ia ikut mencicipi kopi-kopi, ia lalu berhenti karena melihat cara makan Eun Sul yang gak banget.
Tapi komentarnya Ji Hun sangat manis kebanyakan orang makan dengan manis dan elegan, No Eun Sul makan dengan lahap aku suka.
Ji Hun terpana melihat pria-pria yang ia lihat di cafe sangat komunikatif dan manis dengan menambah –ah di belakang nama pasangannya (panggilan sayang).
Ia pun tertarik melakukan hal yang sama dan berlatih di kamar mandi, Eun Sul-ah tapi baru membuka pintu Eun Sul yang menunggunya membuatnya terkejut Ji Hun pun lupa dengan latihannya dan memaki Eun Sul si batu.
Eun Sul membahas survei barusan di mobil, Ji Hun malah memamerkan perasaan senangnya yang bisa bekerja dan kencan pada waktu yang bersamaan, Eun Sul berusaha fokus pada pekerjaannya, ia membahas retail kopi kebanyakan mengambil biaya untuk promosi dari franchisenya yang menurutnya tidak bagus.
Karena dengan begitu justru pengeluaran besar di banding penghasilan yang sedikit di tiap kedai Ji Hun bersikeras ia yang pernah menempel di otaknya Eun Sul tidakkan bisa dengan mudahnya di singkirkan jadi ia minta Eun Sul jangan pura-pura sudah di dekati. Eun Sul juga bersikeras ia kali ini membahas pelayanan, ia mengaku bisa tahu karena ia pernah punya pengalaman kerja paruh waktu di cafe, kau takut menghadapi masalah kan No Eun Sul? tanya Ji Hun yang sudah geregetan ini waktunya kerja tolong tunggu sampai jam kerja selesai untuk pembicaraan pribadi. Ji Hun melihat jamnya 5 menit lagi jam istrirahat jadi ia minta supir mengantar mereka ke taman.
Kita punya kesepakatan jika No Eun Sul menyukaiku, aku akan mengatakan padanya traumaku, aku tidak pernah mengatakan aku menyukaimu, aku kan sudah membatalkan apa yang kukatakan jadi kau tidak ingin mendengarkan? demi pengobatan, aku harus mendengarkan
Manager Park melapor pada presdir soal arus informasi data nonya Shin di luar dugaan presdir melarang tindak lanjutnya bahkan ia menawarkan kalau nonya Shin butuh bantuan dari dewan penasihat, ia mengijinkan untuk membantunya.
Sepeninggal manager Park, presdir menanyakan soal rekam kesehatan Ji Hun yang ia minta ternyata sekretaris Jang belum mendapatkannya karena ia lupa.
Presdir memarahi sekretaris Jang dan mempertanyakan apa Jang itu memang sekretaris sampai-sampai lupa pada tugas pentingnya.
Ayah Eun Sul yang baru datang sambil menelpon tidak sengaja menyenggol nonya Shin yang baru turun dari mobil.
Nonya Shin mengenalinya dan terperanjat sampai tidak sadar menjatuhkan ponsel dan tas yang dipegangnya, ia segera mengambil tasnya dan kabur ayah Eun Sul ikutan terkejut ia lalu mengejar nonya Shin untuk mengembalikan ponselnya.
Nonya Shin yang ketakutan mengira ia di kejar memanggil petugas keamanan, ia tanpa berani menoleh terus lari dan ikut masuk lift yang ada Mu Won dan sekretaris Yang, nonya Shin yang gemetaran terus mengapit lengan Mu Won. Ia baru menjawab setelah ada dua kali pertanyaan yang menanyakan ada apa tidak mungkin cerita kalau ia menghindari ayah gadis yang sedang disukai anaknya, nonya Shin mengaku takut tanpa tahu alasannya.
Sementara itu tidak sia-sia ayah Eun Sul berlatih bela diri di hutan, ia yang terus diseret oleh penjaga dengan mudahnya menaklukan mereka, presdir yang kebetulan lewat membentak menanyakan apa yang sedang terjadi.
Ayah Eun Sul mengenali presdir lewat koran tempo hari ia pun memanggilnya ‘Ketua Gangster’ presdir tidak bisa berkomentar saat ia mendengar pria yang mengalahkan dua penjaganya memperkenalkan diri.
Presdir pun mengundang ayah Eun Sul ke ruangannya jadi apa alasanmu menemuiku?
Aku tidak datang mencari presdir, aku datang ke sini untuk melihat anakku.
Presdir mengangkat tangan menghentikan omongan ayah Eun Sul mari kita jujur jadi kau sudah dengar bahwa anakku menyukai putrimu.
Apa yang kau bicarakan? siapa yang suka siapa? aku tidak bisa membiarkan itu maafkan aku tapi aku tidak bisa menerima anakmu
Presdir tertawa ia ingin menegaskan apa yang di dengarnya, ayah Eun Sul tidak menyukai putranya? ayah Eun Sul mengiyakan mana ada orang tua di dunia ini yang akan menerima putra dari Ketua Gangster? presdir sedikit berang, ia memberitahu kalau insiden itu terjadi karena Eun Sul tapi ia melunak, ia lebih penasaran kenapa ayah Eun Sul tidak mau menerima putranya seharusnya kan ia yang tidak mau menerima Eun Sul!
Apa yang kau katakan itu aneh putramu bukan satu-satunya yang berharga, putriku juga sangat berharga ayah Eun Sul tidak bisa membayangkan anaknya yang pasti menderita bila menjadi menantu presdir, ia juga menegaskan kalau ia hanya akan mengirim Eun Sul ke keluarga yang menghargai nilai dirinya dengan baik.
Dia tumbuh sebagai seorang anak badung nilai apa yang kau bicarakan? sindir presdir.
Lalu bagaimana dengan putramu? aku sudah membaca tentang anakmu di koran yang punya sentuhan minus di tambah lagi 'Anak ayah' tingkat nasional bukankah itu benar?
Hei kata-katamu agak kasar aku presdir perusahaan tempat putrimu bekerja, aku orang yang memberikan gaji untuk mendukung kehidupan sehari-hari putrimu.
Ayah Eun Sul terus mendebat Eun Sul digaji karena ia bekerja bahkan baru awal kerja saja ia sudah sangat kurus karena itu ia menuduh presdir telah menghisap energi dan darahnya Eun Sul ditambah lagi ia adalah salah satu orang yang berkontribusi menyokong perusahaan itu.
Kupikir ayahnya Eun Sul diam-diam punya saham ternyata yang dikeluarkan itu sehelai sapu tangan yang ia beli dari produknya DN grup.
Presdir heran dengan hal sekecil itu ayah Eun Sul berani berkata telah mendukung perusahaanya? ayah Eun Sul mengiyakan, presdir kehilangan kata-kata.
Sebelum pulang ayah Eun Sul menitipkan ponsel nonya Shin dan minta presdir mencari pemiliknya.
Ternyata ponsel nonya Shin berguna bagi presdir, ia akhirnya tahu manager Park menghianatinya.
Manager Park memberi laporan pada nonya Shin tanpa tahu orang yang mengangkat adalah presdir.
Keluar dari kantor presdir, ayah Eun Sul kembali bertemu dengan nonya Shin, ia memanggilnya dengan sebutan ‘wanita berkacamata’ nonya Shin langsung berlindung di balik Mu Won.
Kenapa kau seperti ini? apa kau berpikir kita akan menjadi besan hanya karena putraku suka putrimu?
ada yang lain lagi yang menyukai putriku? ayah Eun Sul terheran-heran.
Mu Won membungkuk memberi salam dan memperkenalkan diri, ia membenarkan menyukai Eun Sul saat ayah Eun Sul bertanya nonya Shin kesal.
Sementara itu Ji Hun dan Eun Sul baru samai lobi saat Ji Hun berkomentar ada paman aneh.
Ia terkejut saat Eun Sul memanggil paman itu dengan panggilan ayah.
Tidak menghiraukan Eun Sul, ayah Eun Sul menyidang Duo Cha apa yang harus aku lakukan untuk membuat kalian meninggalkan putriku?
Ibunya Na Yun terus memantau putrinya, ia tahu dimana Na Yun sebenarnya.
Na Yun dan Myung Ran berduaan memakai masker tempel Myung Ran yang memanggil Na Yun dengan Es Krim bertanya kapan Na Yun akan pulang.
Berapa lama Na Yun akan tinggal di rumah tenda? Na Yun belum menjawab saat mendengar suara berisik.
Eun Sul datang sambil terus mengomel pada ayahnya, ia menyalahkan ayahnya yang katanya berprinsip akan menjadi orangtua hebat dengan membiarkan anaknya mandiri tapi kini ayahnya malah ikut campur setelah terdiam gantian ayah yang menyalahkan Eun Sul yang terlibat dengan orang-orang kaya, ia khawatir Eun Sul yang akan terluka.
Eun Sul membela diri mengenal orang kaya atau tidak itu terserah padanya lagi pula DN adalah tempat kerjanya tempat dimana ia harus bekerja begitu keras untuk bisa diangkat jadi karyawan tetap.
Ayah meminta maaf tapi ia berdalih orang-orang tadi (keluarga Cha) yang bodoh itu yang duluan membuatnya marah Eun Sul kesal dari banyaknya hari kenapa ayahnya datang mengacau di hari itu hari dimana itu hari terakhirnya di kantor pusat.
Apa kau dipecat karena aku?
Lupakan saja bukan seperti itu.
Myung Ran dan Na Yun keluar Myung Ran menyapa ayahnya Eun Sul.
Ayah yang melihat Na Yun heran ia kenal semua teman-temannya Eun Sul apa Na Yun teman barunya Eun Sul? Eun Sul dan Myung Ran serempak menjawab kalau Na Yun bukanlah temannya Eun Sul.
Ayah Eun Sul segera tahu siapa Na Yun setelah ibunya Na Yun datang dan memarahi anaknya, Na Yun yang ketakutan refleks sembunyi di belakang ayah Eun Sul, ayah Eun Sul menangkap tangan ibu Na Yun dan menahannya. Aku tidak tahu ceritamu tetapi bagaimanapun orang tua tidak boleh seperti ini Ahjummoni, kau harus menjunjung tinggi kelasmu, ibu Na Yun kesal dipanggil bibi.
Manager Park melapor pada presdir soal nonya Shin, presdir pura-pura seperti biasa padahal setelah manager Park pergi ia memarahi dirinya sendiri yang bisa dikhianati bawahannya. Sekretaris Jang bergegas masuk saat mendengar suara ribut ia memenangkan presdir dengan sendu presdir minta sekretaris Jang untuk tidak pernah menghianatinya karena jika Jang juga mengkhianatinya, ia akan kesepian.
Setelah presdir tenang sekretaris Jang memberikan copy rekam medisnya Ji Hun, presdir terhenyak saat membaca Ji Hun sedang rawat jalan untuk dugaan agoraphobia, presdir segera pulang dan minta konfirmasi dari ibunya.
Ia langsung menuduh ibunya pasti tahu soal penyakitnya Ji Hun, presdir dengan sedih mengungkap keinginannya untuk mengumpulkan dokter ahli terbaik untuk mengobati dan menyembuhkan Ji Hun
inilah alasan mengapa aku tidak memberitahumu. Dia berusaha keras untuk mengatasinya sendiri jika kau melakukan ini justru akan berdampak sebaliknya nenek menyarankan presdir untuk pura-pura tidak tahu.
Presdir sedih sekaligus kecewa, ia kecewa pada ibunya yang merahasiakan ini darinya, nenek membalas kenapa tidak? nenek juga sudah terbiasa di kecewakan oleh presdir.
Ji Hun selalu melakukannya dengan sangat baik hingga sekarang selanjutnya dia juga akan bisa berhasil melanjutkan ke depannya kau harus percaya itu nenek berusaha meyakinkan presdir, ia juga memeluk presdir yang terus menangis.
Sementara itu si tukang lakon malah asyik ngelamunin camernya, ia bertekad mengambil hati camernya dengan membawa obat herbalnya nenek tapi nenek tidak marah ia memaklumi kelakuan cucunya itu.
Tapi ayah sama sekali tidak terkesan ia malah melayangkan tinju tepat di depan hidung Ji Hun sepersekian detik Ji Hun menyadarinya dan refleks mundur ayah menilai Ji Hun bereaksi lamban dan juga tidak memiliki keberanian jadi ia tidak memenuhi syarat. Eun Sul membela Ji Hun menurutnya siapapun akan terkejut jika seperti itu ia juga menyalahkan ayahnya yang tidak sopan pada tamu, ayah minta Eun Sul tidak ikut campur.
Menurut ayah, Ji Hun itu lemah juga tidak punya kemauan untuk menang terlebih ia juga tidak suka presdir
aku pikir tidak adil jika alasannya adalah ayahku sahut Ji Hun cepat.
Eun Sul mendukung Ji Hun itu benar jika ayah mengenal presdir, dia itu orang yang baik.
So What? apa kau ingin berkata kalau kau akan menikah dengannya sekarang? omel ayah pada Eun Sul.
Apa yang ayah maksud? aku tidak berkata seperti itu!
Ya aku akan menikahi No Eun Sul lagi-lagi Ji Hun nyamber.
Ayah menggebrak meja Ji Hun membungkuk dengan ijin SIAPA? heh?
Myung Ran yang sedari tadi diam ikut bicara ia memberitahu kalau Ji Hun itu punya uang seribu kali lebih banyak dari ayahnya Eun Sul jadi kenapa mesti menentangnya.
Ini bukan uang yang menjadi permasalahan sejak zaman dulu laki-laki harus memiliki kapasitas dan kemauan yang kuat untuk mencari nafkah sendiri!
Ayah juga tidak memilikinya sindir Eun Sul membuat ayah berdehem mempertahankan wibawanya.
Eun Sul menerima telepon dari presdir mengikuti permainan presdir yang tidak mau ketahuan Ji Hun, Eun Sul memanggil presdir si Bong Sook, Eun Sul berhasil memberi alasan yang masuk akal dan keluar.
Presdir minta Eun Sul memberitahu semuanya tentang sakit Agorophalianya Ji Hun.
Eun Sul akhirnya menceritakan penyebab penyakitnya Ji Hun.
Dulu saat Ji Hun kecil, Ji Hun mencari ibunya yang pergi meninggalkan rumah.
Flashback aku tidak ingat apa yang membuatku berpikir jika aku datang ke sini aku bisa menemukan ibuku atau bagaimana aku berakhir di sini sementara aku sedang mencari ibuku, aku pingsan, aku juga tidak ingat bagaimana aku sampai di rumah. Mungkin itulah awal semuanya dimulai ketika aku melihat kerumunan orang aku menjadi sangat takut orang yang membantuku dan berada di sisiku setiap saat adalah hyungku. Flashback End.
Ketika dia mendengar berita tentang saudaranya meninggal karena kecelakaan gejalanya datang lagi ia merasa semua adalah salahnya dan semua orang mengkritiknya.
Presdir menagis itu sudah cukup hentikan aku bahkan tidak tahu No Eun Sul, maafkan aku tapi aku harap kau bisa berada di sisi Ji Hun lebih lama tidak apa apakah kau melatihnya atau sesuatu yang lain itu bukan masalah.
Tetaplah bersamanya ini akan baik jika kau bisa melakukannya, sekretaris No, aku berharap kau bisa menyembuhkan dia.
Presdir, aku ingin melakukannya juga tapi aku sudah berjanji untuk tidak menerima perasaannya.
Mari kita bicara tentang itu nanti sahut presdir lalu pergi menyembunyikan tangisnya.
Ji Hun masuk ke kamarnya terkejut setengah mati melihat ayahnya duduk disofa dengan wajah berada di balik boneka hijau, Ji Hun yang awalnya mengomel mulai menurunkan nada suaranya karena keanehan presdir.
Maafkan aku, aku tidak akan melakukannya lagi sahut presdir lesu
Ayah kenapa kau begitu tunduk? Ji Hun heran padahal biasanya ayahnya yang galak sama dia, Ji Hun memeriksa boneka hijaunya yang basah oleh airmata presdir tapi Ji Hun oon menyangka itu iler bapaknya.
Eun Sul membuka buku untuk mencari tahu solusi penyakit Ji Hun tapi ia tidak konsen, ia justru terus memikirkan permintaan presdir agar ia tetap mendampingi Ji Hun.
Sekertaris Jang memberikan salinan pertemuan nonya Shin dengan dewan penaseha, ia menanyakan pada presdir akan ikut dalam penawaran saham.
Presdir yang bertekad melawan pihak yang mencoba mengkhianatinya berencana menjadikan kesempatan itu untuk mendapatkan saham yang telah dimiliki nonya Shin pokoknya ia tidak akan membiarkan sesuatu atau seseorang mengancam (posisi) Ji Hun walau itu nonya Shin.
Ji Hun mempertanyakan dirinya yang tidak disukai ayah Eun Sul memangnya apa kekurangannya?
Kau kurang banyak hal seperti kata ayahku, kau tidak punya kekuatan dan tidak keinginan untuk menang.
Aku sedang mengusahakannya jawab Ji Hun, ia lalu khawatir tentang rencana latihan baru dari Eun Sul.
Apa kau tahu film dokumenter asing, Undercover Boss?
Undercover Boss? apa itu seperti seorang bos yang bekerja dalam penyamaran?
Ya itu ayo kita masuk dan bicara Eun Sul segera menarik tangan Ji Hun sambil berlari.
Ji Hun mencoba menawar untuk membicarakannya disitu saja atau minimal Eun Sul memperlambat larinya. Mu Won ternyata melihatnya.
Saat mendengar rencananya adalah Ji Hun harus bekerja paruh waktu di cafe, Ji Hun terbelalak No Eun Sul, kau gila? aku minta kau tergila-gila padaku tidak benar-benar gila!
Pikirkan tentang hal ini kau bisa secara langsung mengalami pelayanan dan semacamnya, kau juga bisa dengan yakin mengatakan pada ayahku, aku sudah bekerja keras menggunakan kemampuanku sendiri, kau dapat mengatakan itu dengan penuh percaya diri. Dan kau juga akan punya keinginan untuk menang ketika kau menyadari mendapatkan uang itu sulit Eun Sul menambahkan yang paling penting Ji Hun harus menghadapi pelanggan terus menerus secara alami itu bisa membantu mengatasi gangguan paniknya.
Ji Hun setuju tapi ia minta ciuman penyemangat, Eun Sul menolak dan mengingatkan ruangan itu bukan ruangan DVD, Ji Hun tahu siapa yang membocorkan rahasianya, ia memaki sekertaris Kim.
Tapi ternyata tidak mudah mencari cafe yang bersedia menerima Ji Hun berbagai alasan muncul dari mulai terlalu tua sampai sekolahnya terlalu tinggi terpaksa Ji Hun jadi Nakasan untuk mendapat pekerjaan.
Cara ini jitu Ji Hun pun mendapatkan pekerjaannya, Eun Sul mengingatkan manager untuk menjaga rahasia soal siapa sebenarnya Ji Hun.
Ji Hun ganti seragam di loker ia bertemu pria yang membantu menemaninya saat Eun Sul naik kora-kora. Mereka saling mengenali.
Apa kau pekerja paruh waktu? apa kau kemana-mana melakukan pekerjaan paruh waktu?
Aku masih memiliki satu pekerjaan lagi pengganti siswa yang absen, pria tadi lalu menanyakan soal pengawal Ji Hun.
Ji Hun mencoba menjelaskan bahwa Eun Sul bukanlah pengawalnya tapi si pria sudah ngeloyor.
Nonya Shin memberitahu ibu Na Yun membatalkan dukungan keuangannya bahkan tidak mau mengangkat teleponnya uang mereka sendiri tidak cukup Mu Won mengingatkan ibunya apa yang ibunya sedang lakukan kini itu terlalu berbahaya. Nonya Shin balik mengingatkan apa yang ia lakukan justru demi Mu Won demi menjaga kendali mereka di perusahaan atau setidaknya mereka harus mengembangkan bisnis mereka sendiri.
Mestinya mereka punya jalan lain lewat Na Yun, nonya Shin kesal karena Na Yun sudah beberapa kali kencan buta di hotelnya yang pasti disengaja oleh ibunya Na Yun untuk pamer kekuatan.
Mu Won menemui Na Yun.
Kau ingin aku meyakinkan ibuku?
Tidak aku ingin kau terus melakukan apa yang sedang kau lakukan Akuisisi ini benar-benar berisiko.
Na Yun meyatidakan terserah mereka, ia sedang perang dingin dengan ibunya, ibunya bahkan tidak menemuinya dan hanya memonitor saja lewat para penjaganya di luar.
Pembicaraan berpindah ke soal kencan buta, Na Yun kesal pada Mu Won yang tidak mengatidakan apapun padahal sudah tahu.
Bagaimana para pria itu?
Memalukan tidak ada yang sebaik kalian berdua
Mu Won mendesah, No Eun Sul perlu menyadarinya juga terutama soal aku.
Yak Na Yun meradang.
Mu Won mengantar Na Yun yang di jemput para penjaganya dengan tampang ‘tolong selamatkan aku’ Na Yun masuk ke mobilnya.
Mu Won tersenyum ia punya rencana.
Di lampu merah, Mu Won menelepon Na Yun apa kau ingin melarikan diri? Mu Won lalu minta Na Yun menoleh, ia memberi instruksi agar Na Yun menunggu aba-aba darinya.
Na Yun harus seperti Seo Na Yun biasanya jangan terlihat seperti mau melarikan diri dengan tenang keluar dari mobilnya,dan dengan tenang juga masuk ke mobil Mu Won.
Akhirnya Na Yun bisa dadah sama penjaganya.
Bantuan Mu Won tidak hanya sampai situ ia juga menawarkan rumah kakek dari ibunya yang kosong untuk ditempati sementara ia mencari tempat lain Mu Won juga memberikan kartu untuk dipakai Na Yun karena ia yakin kartu Na Yun pasti di blokir. Na Yun pesimis, ia yakin akan segera ditemukan lagipula ada masalah di perusahaan yang membuatnya tidak bisa kabur terlalu lama jika kau tertangkap kabur lagi dan lagi ibumu mungkin akan menyerah jika kau terus kabur. Kata-kata Mu Won otomatis membuat Na Yun tersentuh, ia menatap Mu Won, Mu Won yang sadar dirinya diperhatikan tersenyum, ia mengingatkan agar Na Yun jangan jatuh cinta padanya sekarang karena sudah terlambat. Mu Won lalu bertanya apa para gadis suka kejutan, Na Yun menjawab kalau dia pribadi iya tapi jika yang dimaksud adalah No Eun Sul, Na Yun mengaku tidak tahu.
Nonya Shin masuk ke kamar Mu Won yang sedang serius menatap layar komputer apa yang kau lakukan? kau tidak tidur? di hotel kita besok.
Tidak bu, Mu Won langsung memotong.
Kau bahkan belum tahu apa itu kau hanya perlu membantu sedikit
Tidak aku tidak bisa melakukannya pokoknya aku akan istirahat besok Mu Won bersikeras ia mengaku sudah bekerja keras menyelesaikan urusan ibunya dan segunung pekerjaannya seminggu terakhir demi libur besok Mu Won dengan halus memaksa ibunya keluar.
Presdir melihat Ji Hun sudah siap berangkat, ia heran karena hari itu akhir pekan apa kau akan training?
Ji Hun mengerutu kalau training itu 100 kali lebih baik dari apa yang harus ia kerjakan sekarang aku akan pergi kerja paruh waktu Ji Hun menyalahkan ayahnya yang menyuruh Eun Sul membuatnya kerja dari level terbawah.
Presdir heran sepertinya ia makin sadar kekuatan cinta Ji Hun untuk Eun Sul dan selama itu untuk kebaikan anaknya ia mendukung ia pun memberi semangat pada Ji Hun, kau melakukannya dengan baik lakukan saja apa yang dia katidakan bekerja keraslah putraku.
Ji Hun melirik tangan ayah yang menepuk-nepuk pundaknya apa ayah sakit? hasil cek kesehatan ayah tidak bagus kan?
Walau sempat menyemburkan kekesalan karena seolah Ji Hun mengejeknya sudah dekat dengan ajal presdir mencoba membuat Ji Hun mengerti bahwa ia ingin melakukan sesuatu yang baik untuk Ji Hun.
Tapi dasar Ji Hun, ia yang masih tidak habis pikir dengan perubahan ayahnya terus mengejek apa ayah semakin tua? Oh tampaknya ayah sudah banyak kehilangan rambut.
Pagi itu Eun Sul juga keluar dari rumahnya dengan semangat ia menelepon Ji Hun untuk memastikan Ji Hun masuk kerja saat melewati pedagang kaki lima yang menjual topi dan kacamata, Eun Sul mendapat sebuah kacamata yang lansgung dipakainya. Eun Sul sangat senang sampai kemudian para pedagang berurutan memberinya seikat bunga, gelang, wafel, dan terakhir Boneka Teddy bear besar.
Eun Sul menyadari ada yang tidak beres tidak ada yang gratis di dunia ini iapun menuduh Ji Hun.
Tapi kenapa yang muncul justru Mu Won??

Credit : pelangidrama.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar