Laman

Selasa, 02 Oktober 2012

Sinopsis Thank You Episode 16 Final

Di malam sebelum kematian kakek, nenek Kyung Ja seolah sudah mendapat firasat, ia memberitahu Seok Hyun untuk mempersiapkan kain kafan dan peti terbaik untuk kakek.
Semua rumah di datangi kakek, ia menaruh masing-masing 1 chocopie di tiap rumah tidak terkecuali rumahnya Seok Hyun tiba di rumah nenek Bang Ja terdengar nyanyian cinta tidak tersampai si nenek pada kakek tiba-tiba kakek terhuyung.
Gi Seo lalu menggendong kakek di punggungnya sepertinya kakek sedang dalam kondisi ‘sadar’, ia mengerti apa yang nenek Bang Ja nyanyikan, ia juga mengerti apa yang kini ia lakukan kakek menangis.
Gi Seo dan Young Shin membawa kakek pulang kakek sebenarnya bersikeras mau terus membagikan chocopie, Young Shin sampai menangis memeluk memohon kakek agar tidak pergi.
Kau sedang sakit sekarang kenapa begitu penting memberikan mereka choco-pie seolah-olah mereka begitu baik pada kita, mereka bahkan tidak akan membiarkan kita pergi ke sekolah dan melarang kita bermain dengan mereka. Young Shin merasa tidak cukup baik untuk di beri ucapan terima kasih, Young Shin lalu membujuk kakek untuk tidur dengan membacakannya buku cerita.
Gi Seo tersentuh, ia ingat permohonan kakek yang terus memanggilnya, Gi Seo pun menggantikan kakek membagikan chocopie yang tersisa.
Malamnya, kakek terbangun, ia mendatangi kamar Gi Seo, Gi Seo tampak tidur nyenyak mungkin karena lelah kakek memberikan satu chocopie untuk Gi Seo, kakak, terima kasih.
Kakek lalu mendatangi kamar Young Shin, ia membetulkan selimut Young Shin dan Bom, kakek berkata pada Bom kalau ia merindukan Jung Ki (ayahnya Young Shin), ia hanya akan menemui Jung Ki lalu akan segera kembali. Kakek kemudian bicara pada Young Shin, kau telah bekerja keras terima kasih, ia juga memanggil nama Young Shin dan tersenyum sambil membuat lambang V dengan jarinya.
3 hari setelah kematian kakek nampak Bom makan Chocopie.
Ia menyodorkan chocopie itu ke foto kakek seolah sedang menawarinya.
Dong Dari tidak mau makan, begitu pula Young Shin, Gi Seo sengaja membawa banyak makanan dari restoran yang Young Shin pernah bilang Young Shin menyukai makanan yang di beli dari sana agar Young Shin mau makan.
Gi Seo mengelap tangan Young Shin memakai tissue pembersih agar Young Shin bisa makan langsung dengan tangannya, Young Shin tetap menolak apa aku lebih buruk dari anjingmu? selama ini aku tidak makan aku hanya minum air dan tidur sepertimu. Kau mengkhawatirkan Deong Dari tapi tidak mengkhawatirkanku? Gi Seo terus membujuk Young Shin, sayang yang di bujuk tidak mempan, kau makanlah aku tidak apa-apa aku tidak lapar jadi bagaimana aku bisa bahkan makan?
Young Shin memilih masuk, ia menemukan Bom sedang asyik mencoret-coret poster di dinding mirip seperti kebiasaan kakek, ia mengingatkan Bom untuk sekolah tapi Bom menolak.
Debat ibu dan anak terdengar oleh Gi Seo yang duduk di depan kamarnya, Gi Seo lalu melihat Young Shin yang memaksa Bom pergi sementara Bom bertahan.
Bom bahkan memanggil Gi Seo dengan harapan Giseo akan membantunya.
Ibumu membayar pajak, biaya sekolah dan biaya makan di sekolah seperti orang lain aku telah melakukan apa yang orang lain telah dilakukan jadi mengapa kau bilang kau tidak bisa pergi ke sekolah seperti orang lain? kau tidak melakukan kejahatan apapun jadi mengapa tidak bisa pergi ke sekolah?
Kupikir ibumu benar mari kita pergi ke sekolah, Bom, Gi Seo turun tangan, ia menggendong Bom dan langsung membawanya ke sekolah Bom tidak bisa banyak protes Young Shin melihat kepergian mereka.
Paman.
Hah?
Apa yang kau katakan sebelumnya, aku akan ulangi jadi katakan padaku jika itu benar.
Ok silakan.
Aku hanya berbeda darimu, Bo Ram bagus dalam bahasa Korea, Tae Chang bagus di pendidikan jasmani dan aku pandai matematika itulah bagaimana aku berbeda.
Itu tepat kau, ajaib bukan?
Bom tersenyum, ia pamit dan berlari masuk ke pekarangan sekolah.
Sementara itu di rumahnya Young Shin mencoba tidak khawatir pada Bom karena ada Gi Seo.
Di sekolah Bom tersenyum melihat teman-temannya belajar seperti biasa sampai ia melihat kursinya yang terlihat kosong tiba-tiba raut wajah Bom berubah sedih.
Ia pun dengan gontai berjalan pulang Bom melihat Gi Seo yang tertidur di mobil, ia memilih melewati mobil itu dan langsung pulang.
Kenapa, kenapa kau kembali? tanya Young Shin bingung melihat Bom pulang sambil menahan isakannya apa anak-anak mengganggumu? apa mereka bilang mereka tidak akan bermain karena kau tidak memakai mantel ajaib? apakah Tae Chang melemparkan batu padamu? Young Shin juga menanyakan apa yang Gi Seo lakukan Gi Seo pasti tidakkan membiarkan ada yang menyakiti Bom. Lalu meluncurlah dari bibir Bom kalau dia merasa sedih karena tidak satupun dari temannya yang sedih walau Bom tidak ada di sana ia merasa kalau mereka sudah melupakannya mereka melupakan Bom, Bom bertekad tidak akan pergi ke sekolah lag. ia menghambur ke kamar dan menumpahkan tangis di sana.

Gi Seo terbangun karena ada telepon dari dokter Oh, dokter Oh minta Gi Seo membantunya, ada kecelakaan dengan dua korban, tapi tangan Dr. Oh sedang sakit jadi ia tidak bisa menjahit luka.
Young Shin langsung mengemasi barang-barang apa yang kau lakukan bu? apa kita pindah? mendapat jawaban ya Bom menanyakan kemana Young Shin menjawab mereka akan pindah ke Seoul ke tempat Young Woo (pamannya Bom/adiknya Young Shin). Mereka harus pindah karena Bom tidak mau pergi lagi ke sekolah juga karena Young Shin tidak bisa lagi bejkerja jadi ia tidak punya uang di tambah lagi kakek sudah tidak ada Young Shin minta Bom membantunya. Bom tetap diam ia ingin tahu bagaimana dengan paman apa Gi Seo sudah tahu? Young Shin menjawab tidak yang akan pindah hanya mereka berdua.
Sementara itu Gi Seo nampak sibuk di klinik.
Paman, Bom menatap kamar Gi Seo, barang-barang termasuk Deong Dari dan kandangnya sudah naik ke mobil, Young Shin minta waktu untuk memanggil Bom yang terduduk sambil menangis di depan kamar Gi Seo.
Bom ayo kita pergi orang-orang sedang menunggu ayo Bom mengangkat wajahnya yang sudah penuh dengan air mata.
Bagaimana dengan paman? kita setidaknya harus mengucapkan selamat tinggal kepada malaikat pelindung nomor 1 nanti nanti kapan? pokoknya nanti apa paman tahu ke mana kita akan pindah? Young Shin terdiam. Mobil Gi Seo dalam perjalanan pulang mobil yang membawa Young Shin dan Bom juga seisi rumah juga mulai bergerak.
Para tetangga termasuk ibu Bo Ram terkejut melihat truk barang Young Shin melintas.
Gi Seo sudah sampai di rumah ia merasa ada yang aneh kandang Deong Dari tidak ada skuter Young Shin juga tidak ada menyadari sesuatu Gi Seo segera berlari ke dalam rumah ia terpaku melihat ruangan yang kosong. Bahkan dapur juga kosong Gi Seo yakin Young Shin belum lama pergi ia segera memacu mobilnya berusaha mengejar.
Bom selalu brerusaha melihat spion berharap pamannya akan mengejar mereka.
Usahanya Gi Seo berhasil ia menemukan truk pengangkut barang Young Shin, Gi Seo membunyikan klaksonnya, pak supir merasa mobil di depannya mengklaksoninya, ia bertanya apa Young Shin kenal mobil di belakang? Bom mengenali mobil Gi Seo, ia minta pak supir berhenti tapi Young Shin dengan dinginnya tetap minta pak sopir terus jalan.
Sampai akhirnya mobil Gi Seo menyalip dan kini berhenti di depan truk, si paman pembawa truk tentu marah-marah Gi Seo langsung ke pintu penumpang berusaha membuka pintu, terkunci, ia mulai menggedornya. Young Shin terpaksa membukanya. Gi Seo minta Bom menunggu di mobil sementara ia menarik Young Shin menjauh.
Apa kau akan pergi kemana? aku bertanya, kau akan pergi kemana dengan membawa semua barangmu tiba-tiba? ini tidak tiba-tiba Young Shin mengaku sudah lama ingin pergi tapi tidak bisa karena kakek kini kakek sudah tidak ada jadi tidak ada alasan untuk tetap tinggal.
Aku tidak bisa menjadi alasan untuk tinggal?
Young Shin menatap Gi Seo.
Aku tidak layak untuk kau ucapkan selamat tinggal? bahkan tidak melihat wajahku seperti kau akan melarikan diri.
Young Shin tetap diam.
Seorang wanita seperti Young Shin yang lebih memperhatikan anjingnya di banding Gi Seo, ia sendiri bingung bagaimana bisa ia punya perasaan padaYoung Shin? karena jantungku berhenti setiap melihat air mata wanita itu. Aku percaya aku memiliki seisi dunia setiap kali kudengar dia tertawa apa aku gila? Gi Seo pun dengan blak-blakan mengakui kalau alasannya kembali ke desa-yang mengerikan-yang tidak nyaman karena Young Shin, ia mengaku tidak bisa bernafas dan sekarat saat jauh dari Young Shin, ia sudah berkali-kali mengatiakan itu pada Young Shin, sayangnya Young Shin seolah selalu menutup telinganya.
Ada air mata yang turun ke pipi Young Shin tapi ia tetap membisu.
Gi Seo terus meyakinkan kalau ia akan terus mengatakan itu pada Young Shin sampai Young Shin mau mendengarnya masih banyak yang ingin Gi Seo beritahu pada Young Shin masih banyak pula hal yang ingin Gi Seo dengar dari Young Shin jadi ia minta Young Shin kembali lagi. Sayangnya jawaban Young Shin adalah gelengan, Gi Seo berusaha mencegah Young Shin untuk pergi namun Young Shin tetap pada pendiriannya, Bom datang dan meminta ibunya untuk segera masuk mobil karena pengatar barang sudah marah-marah sementara Bom masih tidak mengerti apa yang terjadi.
Young Shin meminta maaf pada paman pengatar barang dan memintanya untuk mundur terlebih dahulu agar bisa menghindari mobil Gi Seo yang berada di depan.
Namun mobilnya pun tidak bisa mundur karena mobil keluarga Bo Ram ada di belakang.
Young Shin turun dari mobil dan menemui ibu Bo Ram.
Ibu Bo Ram bertanya pada Young Shin, dia mau kemana? ibunya, ayahnya, kakeknya tinggal dipulau itu selama dia hidup Young Shin belum pernah kemana mana tetapi kenapa Young Shin mau pergi ibu Bo Ram dan ibu Tae Chang sudah menyiapkan khimchi untuk Young Shin karena mereka dengar Young Shin tidak mau makan.
Tapi kenapa dia mau pergi ibu BoRram meminta maaf karena selama ini sudah tidak bersikap buruk pada keluarga mereka, ibu Bo Ram memohon Young Shin tetap tinggal sambil menangis.
Tiba-tiba anak nenek Song dan paman Park datang mereka berdua juga memohon agar Young Shin tetap tinggal.
Mereka berdua sampai berbaring di bawah mobil agar Young Shin tidak bisa pergi paman Park mengatakan kalau Young Shin mau pergi mereka harus melangkahi mayat mereka sementar anak nyonya Song sangat menyesal atas sikapnya terhadap kakek.
Young Shin akhirnya kembali semua warga membatu menurunkan barang-barang Young Shin sementara itu Young Shin hanya bisa diam terduduk di depan rumahnya, Seok Hyun pun melihatnya dari kejauhan.
Bom berada dirumah nenek Kyung Ja, Bom terlihat sangat senang duduk bersama Yong Joo, nenek Kyung Ja datang memberikan mereka minum, nenek Kyung Ja mengatikan dia akan memberitahu mereka berdua sesuatu yang penting.
Nenek Kyung Ja mengatakan dia tahu kalau Bom menyukai Yong Joo dan mereka berencana untuk menikah jika besar nanti namun mereka tidak bisa melakukan itu karena mereka berdua 1 keluarga, Bom adalah anak Seok Hyun mendengar hal itu membuat Yong Joo sangat terkejut tapi tidak dengan Bom. Karena dia sudah sering mendengar kalau dia dan Seok Hyun mirip, nenek mengatakan bahwa apa yang dia katakan adalah yang sebenarnya Seok Hyun ayah kandung Bom, raut wajah Bom langsung berubah.
Seok Hyun datang ibunya langsung meminta Bom untuk memberi salam pada ayahnya, Seok Hyun menatap Bom yang ingin menangis.
Seok Hyun langsung mengatakan Bom bukan anaknya, dia mengatakan bahwa Bom adalah cucunya ibu Seok Hyun hanya impiannya belaka.
Dirinya adalah malaikat penjaganya Bom, Bom menyeka air matanya dan bertanya apa Seok Hyun tidak bohong, Seok Hyun menjawab mana mungkin seorang malaikat berbohong perkataan Seok Hyun membuat Bom percaya. Bom lalu mengatakan pada nenek Kyung Ja bila nenek Kyung Ja ingin dirinya menjadi cucunya, dia akan memperlakukan nenek Kyung Ja sebagai neneknya sendiri, ibu Seok Hyun terlihat berkaca-kaca.
Seok Hyun masuk ke kamarnya diikuti ibunya, ibu Seok Hyun tidak mengerti apa yang dilakukan Seok Hyun disaat ibu Seok Hyun sudah mengakui Bom kenapa Seok Hyun malah tidak mengakuinya, Seok Hyun merasa tidak pantas mengaku sebagai ayah Bom setelah selama 8 tahun tidak berbuat apa-apa untuk Bom. Dia tidak pantas untuk menjadi ayah Bom bahkan ketika dia ingin mereka sudah terlambat namun ibunya tetap bersikeras mengakui kalau Bom adalah cucunya namun Seok Hyun meminta pada ibunya untuk mendahulukan kebahagiaan Bom dan Young Shin.
Young Shin masih duduk terdiam di depan rumahnya,  Gi Seo lalu mengatakan dia ingin makan, Young Shin bangkit dari duduknya dan ingin membuatkan makan, Young Shin terhuyung hampir pingsan, Gi Seo yang menawarkan membantu namun ditolak Young Shin.
Ibu seok Hyun mengatarkan Bom pulang ia mengatakan ingin bicara dengan Gi Seo setelah dia mengatar Bom masuk.
Gi Seo keluar dan melihat ibu Seok Hyun sedang berlutut, dia meminta ibu Seok Hyun bangun namun dia menolak akhirnya Gi Seo juga ikut berlutut melihat itu akhirnya ibu Seok Hyun mau bangun.
Ibu Seok Hyun akhirnya menyampaikan permohonannya, dia meminta Gi Seo untuk memberikan kesempatan pada Seok Hyun berikan mereka kesempatan untuk berbuat apa yang seharusnya mereka lakukan untuk keluarga Young Shin, ibu Seok Hyun memohon sambil menangis.
Sementara itu Young Shin yang mendengarkan hal itu menangis.
Young Shin menelepon Seok Hyun untuk menemuinya di dermaga sesampainya disana Young Shin mengatakan bahwa dia berterima kasih sudah membawa Bom kepadanya melahirkan dan membesarkan Bom telah membuat hidupnya terasa berharga walaupun Seok Hyun tidak akan percaya itu.
Kalau tidak ada Bom, Young Shin tidak tahu hidup seperti apa yang akan dia jalani dan itu semua karena Seok Hyun setiap kali melihat Seok Hyun, Young Shin ingin sekali berterima kasih.
Seok Hyun juga mengatakan bahwa dia juga berterima kasih karena Young Shin mau membesarkan Bom dan mengatakan padanya bahwa ayah Bom adalah orang baik.
Yong Shin pulang dan langsung bertanya pada Gi Seo apakah tidak aneh kalau putriku tidak punya ayah.
Dia hanya berbeda bukan? kenyatan bahwa aku orang tua tunggal bukanlah salah aneh atau perlu dikasihani hanya berbeda bukan? itu yang kau ajarkan padaku bukan?
Benar hanya berbeda seperti orang yang mata kirinya lebih kecil, orang yang lebih tinggi, orang yang kelingkingnya lebih besar daripada jempolnya jawab Gi Seo, mereka berdua tersenyum.
1 tahun kemudian
Jong Kook kembali ke pulau biru dan memeriksakan matanya yang tidak bisa mengeluarkan air mata. Nyonya Song yang melihat fotonya, dia mengatakan yang asli lebih bagus dari yang di foto.
Jong Kook kembali melihat foto yang diambil 1 tahun lalu ketika kakek masih hidup, dia heran karena terdapat foto Bom bersama kakek padahal dia hanya memprotet Bom seorang diri, dia merasa bahwa itu hantunya kakek. Nonya Song mulai menangis karena dia kangen dengan kakek, dia heran melihat nenek, suster Park dan dokter Oh yang malah tidak takut melihat foto itu tiba dia menangis dokter Oh terkejut ternyata kakaknya sekarang sudah bisa menangis.
Young Shin dan Bom hidup dengan bahagia mereka saling suap menyuapi dengan bermain batu gunting kertas.
Mereka juga pergi ke pantai untuk bermain.
Ketika mereka sedang bermain ternyata Gi Seo datang dan melihat mereka.
Bom dan Young shin senang dengan kedatangan Gi Seo.
Young Shin : kau percaya pada keajaiban
Gi Seo : keajaiban?
Young Shin : ya keajaiban.
Gi Seo : entahlah
Young Shin : kau tidak percaya?
Gi Seo : entahlah kau percaya kepada keajaiban?
Young Shin : ya.
Gi Seo : aku juga Lee Young Shin dan Bom adalah keajaibanku.
Kalau aku adalah keajaibanmu itu karena kau tersentuh keajaibanku buatmu terima kasih

TAMAT

Credit : http://cikurngora.blogspot.com
            http://blogapni.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar